Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AyuEndahLestari
Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan produk dan layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi membantu perusahaan dalam mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sim, indah herlina, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan ...Indah Herlina
Indah Herlina
Mercu Buana Jakarta
Implementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan/Kantor dan Jenis-Jenis Sistem Informasi yang Di Implementasikan pada Perusahaan Manufaktur
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AyuEndahLestari
Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan produk dan layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi membantu perusahaan dalam mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sim, indah herlina, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan ...Indah Herlina
Indah Herlina
Mercu Buana Jakarta
Implementasi Sistem Informasi Pada Perusahaan/Kantor dan Jenis-Jenis Sistem Informasi yang Di Implementasikan pada Perusahaan Manufaktur
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, sistem informasi dalam...asyaaisyah
Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi
persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus
dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung
keberhasilan persusahaan, yang tergantung pada keberhasilan manajemen.
Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang
relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan dapat ditangani secara
sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sistem informasi untuk pesaingan keunggulanMegaNurastuti
Tugas Sistem Informasi Manajemen
Disusun Oleh :
Mega Nurastuti (43219110270)
Universitas Mercu Buana
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi BIsnis
Artikel Ilmiah berjudul " Sistem Informasi Untuk Pesaingan Keunggulan "
Tugas sim, siti aisyah, yananto mihadi putra s.e m.si, sistem informasi dalam...asyaaisyah
Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi
persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus
dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung
keberhasilan persusahaan, yang tergantung pada keberhasilan manajemen.
Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang
relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan dapat ditangani secara
sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sistem informasi untuk pesaingan keunggulanMegaNurastuti
Tugas Sistem Informasi Manajemen
Disusun Oleh :
Mega Nurastuti (43219110270)
Universitas Mercu Buana
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi BIsnis
Artikel Ilmiah berjudul " Sistem Informasi Untuk Pesaingan Keunggulan "
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Bab 2
Sistem Informasi
untuk Persaingan Keunggulan
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi Informasi (IT)
untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing, meminimalkan hal
yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan yang
memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang kompetitif.
Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi bisnis,
meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan
value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh
perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-
banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah
bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas
3. produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu
industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam
melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah
pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.
Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan
kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat
menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di bidang
informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini dapat berjalan
dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumberdaya yang
berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem informasi secara
umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut.
1. Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya
resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada
diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-
resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting, financial advisory, planning expert,
dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan sarana bagi manajemen dalam
mengelola resiko yang dihadapi.
2. Reduce Cost
4. Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya
operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat empat
cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem informasi, yakni eliminasi
proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih cepat dan
praktis, serta otomatisasi proses.
3. Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value ini
tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas pelanggan
dalam jangka panjang.
4. Create New Realities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di dunia
maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer, dan
lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung kegiatan
bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem informasi.
Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya perencanaan strategis sistem informasi.
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, peningkatan perencanaan strategis sistem informasi
menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen sistem informasi.
Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target
terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen, serta
memaksimalkan hasil investasi dari teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang baik akan
membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan rencana
bisnisnya. Dengan demikian, penerapan teknologi informasi untuk menentukan strategi
perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif dalam untuk meningkatkan performa
bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi lain yang diterapkan
perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen infrastruktur sistem informasi
menjadi kunci strategi sistem informasi (Tabel 1).
5. Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber daya
melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan
cara yang tepat waktu dan efisien. proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply
chain management). Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :
Meramalkan permintaan pelanggan.
Membuat jadwal produksi.
Menyiapkan jaringan transportasi.
Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
Menerima persediaan dari pemasok.
Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
Melakukan produksi.
Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan
dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan bergeraknya sumber daya
melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di
lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi
perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh
transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard,
pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan terkumpulnya data, sistem
informasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya
yang sedang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya,
akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai pasokan.
6. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang sangat penting
dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk
lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran
informasi rantai pasokan. Akan tetapi, biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan
mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.
Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan
semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang
biasanya akan menerima keuntungan terbesar.
Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang
lebih rendah, memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada
penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa
para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik
dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Rantai Nilai Porter
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan
setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan.
Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
7. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas
nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang mendapatkan
bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku
menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan,
operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan
yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik
di sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan,
bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain
itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam
bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis
informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial,
peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk
menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu
sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama sebagai
8. suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat
dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.
Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan
bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses
produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada produk.
Produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan
pengecer nantinya.
Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer
mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan
melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional,
mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih
keunggulan kompetitif.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang tujuan dan kebutuhan dari
perusahaan tersebut misalnya dengan alasan efisiensi atau meningkatkan produktivitas. Dalam
berjalannya suatu perusahaan, sistem informasi mempunyai tiga peran utama yaitu untuk :
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh karyawan dan manajemen
3. Mendukung strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif
Dalam suatu perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan-kebutuhan rencana
sendiri yang berbeda. Sistem informasi yang dikembangkan harus mampu mendukung setiap
9. kebutuhan tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi dalam 3 proses. Ketiga proses ini
pada akhirnya akan dapat menunjang kinerja dan strategis dari perusahaan :
Proses perencanaan
Contoh : dalam merencanakan suatu peluncuran produk baru di sebuah perusahaan makanan,
diperlukan beberapa elemen yang mendukung peluncuran produk baru tersebut. Misalnya
analisis pangsa pasar. Untuk dapat mengetahui analisis pangsa pasar, maka perusahaan
khususnya dalam divisi Research and Development perlu untuk melakukan riset dengan
menggunakan sistem informasi misalnya mengumpulkan data pelanggan mereka dan
mengidentifikasi hal-hal apa saja yang mereka harapkan dari perusahaan tersebut.
Proses pengendalian
Contoh : dalam sebuah perusahaan makanan, diperlukan sistem informasi berkaitan dengan
tanggal kadaluarsa produk yang ada di dalam gudang bahan baku. Gudang yang besar
memerlukan sistem informasi yang berisi data kadaluarsa bahan baku dan lokasi bahan baku
tersebut. Hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu memakan waktu yang lama untuk
mencari produk di gudang. Selain itu, di dalam basis data dari sistem informasi telah disebutkan
mengenai data kadaluarsa produk sehingga sebelum waktunya, produk akan segera ditarik
sebelum masuk ke dalam ruang produksi.
Proses pengambilan keputusan
Contoh : di dalam suatu perusahaan yang telah mengetahui sistem informasi data pelanggan yang
menyukai produk tertentu dan tidak, dapat di analisis mengapa suatu produk tidak laku di
pasaran. Apakah karena rasa produk ataukah dari kemasan yang kurang menarik, sehingga data
ini dapat membuat manajer cepat dalam proses pengambilan keputusan.
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-
manajemen yang akan menggunakan informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun
atau dipakai dalam sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan
level manajemen. Manajemen tingkat atas (atau sering disebut manajemen strategis) adalah
manajemen pada level paling atas yang menangani keputusan-keputusan strategis. Keputusan
strategis adalah keputusan yang sangat kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang
10. telah ditentukan. Manajemen tingkat menengah (atau disebut manajemen taktis) adalah
manajemen yang bertanggung jawab terhadap keputusan taktis, yaitu keputusan-keputusan yang
mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu organisasi. Manajemen tingkat bawah
adalah manajemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu
organisasi. Fokus utama kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan koreksi jika sewaktu-
waktu dibutuhkan. Para pegawai non-manajemen adalah semua pegawai yang tidak termasuk
dalam manajemen.
Di dalam organisasi, arus informasi dalam perusahaan mengalir secara vertikal dan horisontal.
Arus informasi vertikal dibedakan menjadi arus informasi vertikal ke atas dan vertikal ke bawah.
Arus informasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus informasi
vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi.
Sistem informasi pada perusahaan digunakan untuk :
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Sistem informasi yang tepat dapat membuat suatu perusahaan menjadi efektif, lebih efisien dan
meningkatkan produktivitas perusahaan. Sistem informasi pada hakikatnya digunakan untuk
menunjang tujuan dan sasaran dari perusahaan. Sistem informasi yang terencana dengan baik
akan meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, dengan penerapan sistem informasi, suatu
perusahaan dapat menghemat biaya telepon yang digantikan dengan percakapan via e-mail antar
karyawan dalam suatu perusahaan. Hal ini tentu akan lebih efisien. Selain lebih cepat,
percakapan via e-mail juga menghemat biaya telepon yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Sistem informasi yang diterapkan di salah satu perusahaan televisi swasta misalnya, karyawan
bagian produksi dapat segera meliput berita terkini yang dilaporkan oleh salah seorang rekannya
yang kebetulan sedang berada di lokasi kejadian namun tidak sedang bertugas. Pemberitahuan
tersebut dilayangkan via layanan Blackberry Messenger. Perusahaan TV swaste tersebut pada
tahun 2008-2009 telah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memberi subsidi pengadaan
smartphone Blackberry di kantornya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan oleh tiap karyawan
dalam berlangganan paket Blackberry Internet System juga telah disokong oleh pihak
perusahaan. Penerapan sistem informasi berbasis akun pin Blackberry Messenger di dalam
11. lingkungan internal perusahaan mampu membuat produktivitas karyawan meningkat dan secara
tidak langsung juga dapat meningkatkan efisiensi operasional daripada karyawan produksi harus
berkeliling mencari berita.
2. Inovasi berkelanjutan
Inovasi sangat berhubungan dengan perkembangan sistem informasi. Inovasi terus dilakukan
agar dapat menciptakan suatu sistem informasi yang semakin efektif. Sebagai contoh adalah
diterapkannya suatu inovasi oleh sebuah perusahaan travel / biro perjalanan yang biasanya
melayani jadwal transportasi dengan menggunakan pesawat telepon. Dengan adanya inovasi
baru mengenai sistem informasi berupa software mengenai jumlah penumpang, permintaan
keberangkatan, jadwal keberangkatan, rute sampai dengan guide yang akan menemani
rombongan perjalanan, maka perusahaan travel tersebut mengurangi kegagalan dan kesalahan
dari perjalanan yang telah dipesan oleh pelanggan. Software yang telah dibuat oleh perusahaan
travel tersebut tidak berhenti hanya sampai disana. Pengembangan inovasi sistem informasi terus
dilakukan. Misalnya menambah beberapa faktor dan elemen penting ke dalam software sehingga
pelanggan dapat dikelola dengan baik dan dijaga hubungannya. Selain itu, inovasi kemudahan
pengaksesan pelanggan melalui web internet juga membuat travel tersebut semakin maju dan
berkembang dalam skala usahanya. Saat ini, inovasi yang cukup baik dari perusahaan travel
tersebut adalah pelanggan yang akan melakukan wisata perjalanan tidak perlu datang ke kantor
travel untuk melakukan transaksi. Transaksi pembayaran dan pemesanan perjalanan bisa
dilakukan dengan menghubungkan antara link web travel dengan internet banking sehingga
pelanggan dapat menghemat waktu dan biaya.
3. Membangun sumber informasi strategis
Dalam membangun sumber informasi strategis diperlukan hardware dan software,
mengembangkan jaringan telekomunikasi dan sumber daya manusia. Informasi strategis
dilakukan untuk membantu perencanaan, pengembangan dan penerapan sistem informasi
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mampu mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan (efektif). Sebagai contoh adalah website penjualan komputer di www.bninneka.com.
Perusahaan penjualan komputer ini membuat suatu sistem informasi yang terintegrasi antara
pelanggan dan karyawan perusahaannya sehingga ketika pelanggan memesan barang maka
12. karyawan yang bertugas akan segera melakukan order di internal perusahaan untuk segera
memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Perusahaan bhinneka.com juga membangun suatu
sumber informasi yang lengkap mengenai detail dan spesifikasi dari komputer, laptop dan barang
lainnya yang dijual di situsnya. Sumber informasi ini dimanfaatkan oleh pelanggan untuk
menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan akan membeli suatu produk. Sumber
informasi yang strategis ini juga mempermudah karyawan perusahaan untuk segera mengenali
produk yang diinginkan oleh pelanggannya.
Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Hal ini telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta
merupakan faktor yang esensial bagi kegiatan bisnis. Namun kepuasan pelanggan bukan
merupakan hal yang mudah untuk dicapai, mengingat sangat pesatnya persaingan bisnis saat ini.
Selain itu, tidak semua perusahaan sudah mengerti dan mengetahui potensial perusahaannya
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Persepsi konsumen dan harapan konsumen seharusnya identik, tetapi dalam kenyataannya ada
suatu celah (gap) yang cukup besar. Ini merupakan tugas pemasar untuk membangun jembatan
antara keduanya dan atau melakukan usaha-usaha untuk mempersempit atau menutup
celah (gap) yang terjadi. Saat ini, kita mengenal lima jenis kesenjangan (gap) yang harus
dijembatani dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, antara lain :
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan.
Kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah mengerti terhadap apa yang
diharapkan pelanggan.
Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan spesifikasi
kualitas pelayanan.
Kesenjangan tersebut terjadi akibat kurang tepatnya penerjemahan persepsi manajemen
perusahaan atas harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas
pelayanan.
Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan kepada pelanggan.
13. Keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia
perusahaan untuk memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.
Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi eksternal.
Kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak mampu memenuhi jani-janjinya
yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.
Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.
Secara garis besar, gap analysis mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
Perusahaan dapat menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja aktual perusahaan dengan
standar kinerja perusahaan yang diharapkan.
Perusahaan mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan guna meminimalkan kesenjangan
tersebut.
Hasil gap analysis dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan
keputusan terkait prioritas dan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang
telah ditetapkan guna memenuhi kepuasan pelanggan.
Memenuhi kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang harus dilakukan terus menerus oleh
suatu perusahaan. Ini merupakan akibat dari perkembangan bisnis yang terus berjalan pesat.
Perusahaan seakan-akan “dipaksa” untuk mampu membaca kebutuhan konsumen. Jika hal ini
dapat dilakukan, perusahaan akan mampu bersaing dan bahkan menjadi pemimpin bisnis.
Namun, jika sebaliknya, maka perusahaan lambat laun tidak akan mampu bertahan dalam bisnis
tersebut.
14. Sekilas Tentang PT. CCAI
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan anak perusahaan The Coca-Cola Company
yang memiliki merek dagang Coca-Cola. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah berdiri dan
mulai berkiprah dalam industri dalam negeri sejak tahun 1927, dimana pada saat itu bernama De
Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang kemudian berubah nama menjadi The
Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) sejak berubah status menjadi perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT.
DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan
modal menyebabkan peningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan
macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Perubahan nama perusahaan kembali terjadi pada 1993, dimana pada saat itu seluruh saham PT.
DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, Australia. PT. DBBC berubah nama menjadi
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek
dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
Hingga saat ini tercatat 11 pabrik Coca-cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia.
Peranan Sistem Informasi dalam Perusahaan
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang berusaha untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan bisnisnya; Dimana
sistem informasi selalu dibutuhkan oleh perusahaan manapun termasuk PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia untuk memproses data yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis. Sistem
pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang dapat digunakan
para manajer untuk membantu pengambilan keputusan.
Pemrosesan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya masih tetap dibutuhkan.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan dalam bisnis adalah untuk melakukan proses
transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses produksi, mendukung komunikasi dan
15. kerjasama perusahaan, memperbarui database perusahaan, dan yang paling penting ialah
meningkatkan efektifitas operasional perusahaan dan daya serap produk perusahaan dalam pasar.
Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para
manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan informasi
penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para eksekutif dan manajer.
Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key Performance Indicator (KPI) semua
departmen dan disajikan dalam satu laporan agar memudahkan eksekutif dan manajer dalam
proses pengambilan keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang terbagi dalam masing-masing
departmen yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer Service.
2. Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena memberikan
dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer dalam proses pengambilan
keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300 laporan yang bisa digunakan manajer
dalam melakukan analisis perkiraan penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping
itu, aplikasi ini juga mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam perencanaan
keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan disajikan secara
self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam melakukan pengolahan data tanpa
harus melibatkan tim IT.
3. SQL Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena menyediakan informasi
dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Aplikasi
ini bersifat laporan data operasional seperti data penjualan masing-masing sales office.
16. Untuk membuat sistem informasi di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, seluruh departemen
diharapkan bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar departmen di
perusahaan dapat mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh kerena
itu, dibutuhan Sistem Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System. Pembahasan
berikutnya lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam
menunjang kegiatan operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran.
Penerapan DSS di Perusahaan
Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market
Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai
data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini
diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi manajemen dan
memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi
menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa
yang akan datang perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa
Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun
belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran perusahaan.
Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan melakukan analisis perilaku
konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data historikal transaksi pelanggan selama
dua tahun.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan
antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi
pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia, market share produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibandingkan dengan produk
perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai penjualan ritel setiap bulan untuk
peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan
periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang
17. didapatkan melalui kerjasama antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan masing-masing
outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah pihak. Untuk saat ini PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia telah bekerjasama dengan outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan
Indomart. Melalui proses training didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi
yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya
untuk mendukung strategi pemasaran.
Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga
memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi
pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh manajemen PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia dengan tetap memperhatikan rekomendasi yang diberikan DSS
sehingga tercipta strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pengamatan kami, data mining yang dilakukan oleh MMSS masih berkisar kepada
informasi mengenai produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dan produk pesaing (jumlah
penjualan, market share, perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum
sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini (seperti misalnya usia
pembeli produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, estimasi pendapatan pembeli produk) sangat
penting terutama dalam penentuan strategi pemasaran. Misalnya, PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia dapat menentukan bintang iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai dengan
karakteristik konsumen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan data mining mengenai profil
usia pembeli.
Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat membantu PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi
tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman dengan
kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap kuantitas penjualan,
terutama apabila ternyata produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia banyak dikonsumsi atau
18. ditargetkan untuk konsumsi individu maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah
ke bawah.
Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh distributor, seperti
program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di dalam Matahari Grup dengan
adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli
kemudian dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi pelanggan
berdasarkan data input MCC.
Aktivitas Pengendalian
Kegiatan ini merupakan bagian evaluasi yang dilakukan pihak manajemen terkait dengan
penilaian kinerja masing-masing bagian dalam proses bisnis. Software yang dipergunakan
berupa Microsoft SQL Server Reporting Service dengan prosedur yang dilakukan adalah
melakukan monitoring KPI terhadap laporan yang dihasilkan secara periodik. Produk informasi
yang dihasilkan berupa informasi Data Quality dan Data Cleansing Report, Key Performance
Indicator dari hasil output informasi aplikasi dengan kondisi aktual yang terjadi di pasar.
Peranan teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu
meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya,
relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu, efisiensi kegiatan operasional
perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap
bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Beberapa
keuntungan lain yang diperoleh dari penerapan DSS bagi proses bisnis di PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia sebagai berikut.
Mengoptimalkan penentuan tata letak penempatan kulkas di outlet
19. Perusahaan melakukan investasi miliaran rupiah di kulkas (Cold Drink Equipment) tentunya
mengharapkan adanya return yang sepadan atau melebihi nilai investasi tersebut. Optimalisasi
penempatan kulkas sudah selayaknya dilakukan agar mudah dijangkau oleh konsumen.
Membantu perusahaan dalam melakukan forecasting.
Proses forecasting pasti memerlukan indikator yang lain seperti tren penjualaan perusahaan dan
faktor eksernal seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan terkait penggunaan DSS di PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia, pentingnya peranan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah memberikan
kemudahan dalam memproses data atau informasi bagi manajemen PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia khususnya marketing dan research and development (R&D). Selain itu, DSS
membantu dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan dengan data yang
tersedia, serta mampu menyajikan berbagai alternatif. Kemampuan DSS ini dapat dimanfaatkan
untuk menyediakan bukti tambahan sebagai penjelasan dalam memperkuat posisi manajemen
terhadap penentuan strategi marketing dan produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia di pasar.
Penerapan DSS yang dilakukan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pun dapat meningkatkan
produktivitas dan kontrol implementasi dari manajemen.
Penggunaan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki peranan penting dalam
mendukung proses pengambilan keputusan khususnya di divisi marketing. Berbagai manfaat
yang dirasakan manajemen diantaranya mendukung program promosi pemasaran, membantu
penterasi pasar dan memahami prilaku konsumen, mengoptimalkan penentuan tata letak, dan
membantu perusahaan dalam melakukan forecasting. Potensi resiko aplikasi DSS ini terjadi
apabila perusahaan sulit mendapatkan data eksternal dari outlet karena data merupakan
komponen utama dan vital dalam pemanfaatan DSS ini. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan
20. kerjasama dengan outlet seperti membagi hasil pengolahan data sehingga outlet dapat merasakan
manfaat yang sama.
Membangun DSS yang bagus dan handal tentunya membutuhkan dukungan baik segi teknis dan
non teknis, salah satunya adalah aspek keamanan. Keamanan data merupakan hal yang sangat
penting dalam menjaga kerahasiaan informasi terutama yang berisi informasi sensitif yang hanya
boleh diketahui oleh pihak yang berhak saja, apalagi pengirimannya dilakukan melalui jaringan
publik. Apabila keamanan data tersebut tidak maksimal maka data tersebut dapat disadap oleh
pihak yang tidak berhak.
Sistem keamanan informasi yang lemah dapat memberikan dampak negatif terhadap pencapaian
tujuan enterprise atau organisasi secara umum dan tujuan aplikasi DSS secara khusus. Oleh
karena itu, penerapan keamanan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Penerapan tersebut melindungi organisasi dari risiko yang dapat
memberikan kerugian khususnya finansial. Manfaat yang diberikan dapat dirasakan terutama
oleh organisasi skala enterprises berbasis TI yang menganggap bahwa keamanan informasi
merupakan faktor yang penting. Berdasarkan tujuan dan pengamanan informasi, maka kami
perlu mengidentifikasi kerawanan data yang mungkin terjadi didalam penerapan aplikasi DSS di
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
22. DAFTAR PUSTAKA :
RYUU SASORI (2016), http://makalah-xyz.blogspot.com/2016/10/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html. (17 September 2018)
Rizma (2010), http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/01/10/penggunaan-sistem-informasi-
dalam-menunjang-strategi-perusahaan/. (17 September 2018)
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
mira aji indrasari, 27/12/2010, http://miraindrasari.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/27/1-
bagaimana-perusahaan-menggunakan-sistem-informasi-untuk-menunjang-strategisnya/.
(September 2018)
Dewangga Okta W(2014), https://dwnggkt.blogspot.com/. (18 September 2018)