Sistem informasi memiliki peran penting dalam organisasi bisnis dengan membantu mengurangi biaya, menambah nilai bagi pelanggan, dan meminimalkan risiko bisnis. Model rantai nilai guna dapat digunakan untuk menganalisis kegiatan bisnis dan mengidentifikasi peluang penerapan sistem informasi strategis.
Tugas sim siti aisyah 43218110095_ sistem pengambilan keputusan.asyaaisyah
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.
Tugas sim siti aisyah 43218110095_ sistem pengambilan keputusan.asyaaisyah
Sistem Pengambilan Keputusan atau SPK yang biasa disingkat kalo menggunakan bahasa inggris itu adalah DSS atau Decision Support System adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Jadi DSS atau SPK ini adalah sebuah sistem yang memberikan pertimbangan kepada bagian manager sampai ke direktur atau pemilik saham dalam perusahaan, untuk memutuskan sebuah kebijakan tertentu dalam perusahaan.
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AyuEndahLestari
Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan produk dan layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi membantu perusahaan dalam mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK PERUBAHAN MODEL BISNIS DAN DIGITALISASI PERU...AyuEndahLestari
Era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern. Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Bersama dengan semakin banyaknya teknologi baru yang dikenalkan kepada masyarakat, maka beberapa teknologi masa lalu otomatis akan ditinggalkan. Sehingga ada sebuah perkembangan teknologi di era digital yang terus berjalan.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
TENTANG
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
BERKIATAN DENGAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN, SISTEM INFORMASI STRATEGIS DAN TANTANGAN SISTEM INFORMASI
Daya Saing Bisnis Elektronik Global dan Kolaborasi Teknologi dengan E-Commerc...AyuEndahLestari
Dalam beroperasi, sebuah bisnis harus berhubungan dengan banyak informasi yang berbeda tentang pemasok, konsumen, karyawan, faktur, dan pembayaran, dan produk dan layanan mereka. Bisnis tersebut harus mengatur kegiatan kerja yang menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sistem Informasi membantu perusahaan dalam mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan memperbaiki pelaksanaan proses bisnis mereka.
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK PERUBAHAN MODEL BISNIS DAN DIGITALISASI PERU...AyuEndahLestari
Era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern. Perkembangan era digital juga terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Bersama dengan semakin banyaknya teknologi baru yang dikenalkan kepada masyarakat, maka beberapa teknologi masa lalu otomatis akan ditinggalkan. Sehingga ada sebuah perkembangan teknologi di era digital yang terus berjalan.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Stra...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
TENTANG
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
BERKIATAN DENGAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN, SISTEM INFORMASI STRATEGIS DAN TANTANGAN SISTEM INFORMASI
3 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strate...yohana premavari
kelemahan Sistem Informasi yang di implementasikan pada perusahaan
Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi?
Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis?
Bagaimana sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif?
Tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strat...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Yasni Lavinia
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk keunggulan bersaing, perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global,universitas mercu buana,2017
An assignment from Mr. Hapzi Ali, lecturer from Mercu Buana University - Accounting Magister, that teach about Information System and Internal Control.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI
DOSEN :
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
DIBUAT OLEH :
PRISCILLA M. ADELINE K.
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
2. ABSTRAK
Sistem Informasi merupakan ilmu yang sangat berkembang. Setiap perusahaan
menggunakan sistem informasi yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan, fungsi serta
tujuan perusahaan itu sendiri.
Salah satu model sistem informasi yang paling banyak digunakan adalam model rantai
nilai mata guna yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam persaingan bisnis
untuk mencapai keunggulan kompetitifnya.
Namun, hal tersebut bukan berarti menjadikan hilangnya tantangan dalam persaingan
bisnis. Sistem informasi yang strategis pun tetap akan memiliki tantangan dan kelemahannya
masing-masing.
Tulisan ini akan membahas mengenai dampak yang dapat timbul dari menggunakan
sistem informasi bagi bisnis, model rantai nilai guna dan apa fungsinya bagi perusahaan dan apa
saja tantangan yang dapat timbul dari sistem informasi strategis.
3. Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat
luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang,
proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk
merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Menurut Gordon B. Davis, ”Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem bisa berupa abstraksi atau
fisis.”Sedangkan menurut John F. Nash “Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata
jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin,
membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan
keputusan yang tepat.”
Jadi secara umum sistem informasi dapat diartikan kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.
Dilihat dari waktu ke waktu teknolgi selalu terus berkembang yang mengakibatkan banyak
organisasi bisnis memerlukan sistem informasi dalam menjalankan bisnis nya. Dengan SIstem
Informasi yang diterapkan dibanyak organisasi bisnis memudahkan mereka dalam menjalankan
pekerjaannya sehingga membuat sistem informasi ini menjadi penting dalam sebuah organisasi
bisnis.
4. Sistem Informasi memiliki kegunaan sebagi alat untuk mengolah data, mengembangkan bisnis
serta untuk memudahkan dalam mencari masalah yang timbul dalam organisasi tersebut.
Dapat dilihat dari gambar dibawah fungsi fungsi sistem informasi dalam bisnis.
Sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja individual dalam organisasi bisnis yang
juga akan meningkatkan kinerja dalam organisasi bisnis. Teknologi sistem informasi saat ini
memainkan peranan yang penting dalam mendukung pengambilan keputusan dan dalam
pengevaluasian kinerja.
Evaluasi berguna dalam membantu tercapainya keberhasilan atas pengembangan sistem
informasi, keberhasilan dalam sebuah sistem informasi tergantung pada kepraktisan dan
manfaat dalam sistem informasi terhadap teknologi yang ada dalam sistem karena teknologi
akan membantu untuk mencapai tujuan individu atau organisasi bisnis tersebut.
Penggunaan teknologi informasi dalam sistem informasi perusahaan atau organisasi harus
dipertimbangkan dari sisi efisiensi dan keefektifan serta pemanfaatan dari pemakaian teknologi
informasi tersebut. Untuk mengukur seberapa besar manfaat atau pengaruh teknoligi sistem
informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi diperlukan suatu evaluasi untuk memberikan
gambaran keberhasilan sistem itu sendiri. Evaluasi yang dilakukan terhadap teknologi sistem
informasi bermula dari pemakai. Karena pemakai dapat berasumsi mengenai teknologi sistem
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan kebutuhannya.
Tipe Tipe dalam Sistem Informasi:
Sistem Pengolahan Transaksi : Mencatat kegiatan rutin harian pada usaha yang
dilakukan
5. Sistem Kerja Berbasi Pengetahuan : Sistem yang dapat membantu membuat, mencipta
dan mengintegrasikan pengetahuan baru kedalam organisasi.
Sistem Otomatisasi Kantor : Sistem yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas
data pekerja.
Sistem Informasi Manajemen : Sistem yang merencanakan, mengendalikan dan
mengambil keputusan melalui ringkasan laporan dan data rutin.
Sistem Pendukung Keputusan : Sistem yang menggabungkan data, model dan alat
analisis pengambilan keputusan tidak rutin.
Sistem pendukung Executive : Sistem pendukung keputusan melalui grafik dan
komunikasi.
Keuntungan Keuntungan dalam penerapan Sistim Informasi :
Efisiensi dan efektivitas
Pelayanan mutu kepada pelanggan dapat ditingkatkan
Pengembangan / kreasi-kreasi produk dapat ditingkatkan
Dapat mengubah basis kompetisi karena dapat mengantisipasi setiap perubahan pada
lingkungan
Dengan bantuan akses informasi yang cepat saji (real time information system).
Mampu untuk dapat mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang bisnis dengan lebih
cepat
Memudahkan dalam menyebar luaskan informasi secara lokal maupun global dengan
biaya yang murah, cepat dan tepat
Membentuk citra produk (barang dan jasa) yang positif dimata pelanggan
Faktor pengaruh penggunaan Sistem Informasi :
1. Pengaruh ekonomi internasional dan persaingan global
2. Perkembangan teknologi
3. Batas waktu
4. Kendala sosial
6. Beberapa dampak penerapan Sistem Informasi di dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Meminimalkan resiko (Minimize risk)
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan faktor - faktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal
lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia
untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial
advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu
membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi
2. Mengurangi Kerugian( Reduce Costs )
Biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya
kegiatan operasional yaitu : Eleminasi Proses Implementasi berbagai komponen teknologi
informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak
perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi
keluhan pelanggan.
3. Memberi Nilai ( Add Value )
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan
pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut
bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4. Membuat Arena Bersaing( Create New Realities )
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi
internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di
dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer,
e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi
7. Dalam berbisnis juga dapat dilakukan e-bisnis yang dimaksud dengan e-bisnis yaitu melakukan
kegiatan organisasi bisnis dengan menggunakan teknologi internet. Dibawah adalah bagaimana
e-bisnis digunakan.
Kegunaan kegunaan e-bisnis:
1. Enterprise collaboration systems : Mendukung komunikasi , koordinasi dan kolaborasi
antar tim dan kelompok kerja
2. Electronic commerce : pembelian, penjualan , pemasaran dan pelayanan produk dan jasa
melalui internet serta computer.
Di era globalisasi ini sistem informasi merupakan hal yang penting dan sudah umum dalam
mencapai keefektifitas serta keefisienan dalam sebuah organisasi bisnis atau individual. Dapat
dilihat banyak peranan yang diberikan oleh sistem informasi yaitu mengurangi cost, menambah
value, mengurangi resiko dll sehingga sistem informasi adalah instrumen yang penting dalam
mencapai tujuan organisasi bisnis.
8. Model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam mengidentifikasi peluang untuk aplikasi
sistem informasi strategis.
Sebelum mendapatkan rantai nilai guna (Value Chain Model) yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, diperlukan adanya analisa rantai nilai (value chain analysis). Jika ingin bersaing,
perusahaan perlu melakukan analisis rantai nilai (value chain analysis) untuk memberikan
keunggulan dalam menciptakan nilai terbaik bagi pelanggan. Ini agar bisnis Anda tidak mati
terkapar di tengah jalan.
Value Chain Analysis (VCA) bergantung pada prinsip ekonomi dasar yang mengarah pada
keuntungan perusahaan yang disajikan oleh sektor-sektor tertentu di sebuah perusahaan dan
bisa menghasilkan keuntungan yang besar, dibandingkan dengan pesaing mereka. Secara
bersamaan, perusahaan harus bertanya pada diri sendiri di sektor mana mereka dapat
memberikan nilai terbaik kepada pelanggan mereka.
Untuk melakukan VCA, perusahaan harus mulai dengan mengidentifikasi setiap bagian dari
proses produksi dan mengidentifikasi di mana langkah-langkah yang dapat dihilangkan atau
dilakukan perbaikan. Perbaikan ini dapat menghasilkan penghematan dari sisi biaya dan
kapasitas produktif yang bisa ditingkatkan. Yang tak kalah penting, hasil akhirnya adalah
pelanggan mendapatkan banyak keuntungan dari produk yang mereka beli karena
mendapatkan biaya yang murah. Dan ini berdampak meningkatkan bottom line perusahaan
dalam jangka panjang.
Analisis rantai nilai atau Value Chain Analysis adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Kumpulan aktivitas atau kegiatan
dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan,
mengirimkan, dan mendukung keberadaan produk terangkum dalam sebuah analisa rantai
nilai.
9. Jadi, VCA bisa dikatakan sebagai pisau analisa yang bisa digunakan untuk membedah
sebuah proses bisnis. Dengan value chain, perusahaan bisa melakukan identifikasi
mengenai proses kunci apa yang penting, dan proses mana yang sekadar pendukung.
Untuk memahami bagaimana untuk melakukan analisis rantai nilai, bisnis harus terlebih
dahulu tahu apa rantai nilainya. Sebuah rantai nilai adalah berbagai kegiatan – termasuk
desain, produksi, pemasaran dan distribusi – usaha melalui untuk membawa produk atau
layanan dari konsepsi untuk pengiriman. Bagi perusahaan yang memproduksi barang,
rantai nilai dimulai dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat produk mereka,
dan terdiri dari segala sesuatu yang ditambahkan ke dalamnya sebelum dijual ke
konsumen.
Michael E. Proter dari Harvard Business School merupakan orang pertama yang
memperkenalkan konsep value chain. Ia mulai membahas konsep rantai nilai dalam
bukunya “Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance” yang
diluncurkan tahun 1985 lalu. Porter, juga mengembangkan Five Forces Model yang banyak
digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui seberapa baik mereka dapat bersaing di
pasar saat ini.
Menurut Porter, keunggulan kompetitif tidak akan dapat dipahami dengan melihat
perusahaan secara keseluruhan. “Hal ini berasal dari banyaknya kegiatan yang berbeda
yang dilakukan di suatu perusahaan dalam merancang, memproduksi, pemasaran,
mengirimkan, dan mendukung suatu produk. Masing-masing kegiatan ini dapat
memberikan kontribusi dengan posisi biaya masing-masing di perusahaan dan menciptakan
dasar untuk diferensiasi,” papar Porter.
Berdasarkan LearnMarketing, kalimat Porter menunjukkan bahwa kegiatan dalam sebuah
organisasi juga memasukkan unsur nilai pada layanan dan produk yang dihasilkan perusahaan.
Artinya semua kegiatan ini harus dijalankan pada tingkat optimal jika organisasi ingin
mendapatkan keuntungan kompetitif yang nyata. Jika mereka berjalan secara efisien, nilai yang
10. diperolehpun harus melebihi biaya yang dikeluarkan. Misalnya, pelanggan selalu kembali ke
perusahaan dan bertransaksi secara bebas dan sukarela.
Dengan VCA, perusahaan dapat melakukan semacam business reengineering. Ini untuk
membuat sebuah operasi bisnis menjadi lebih efisien dan mampu memberikan value added
yang optimal.
Manajemen Rantai Nilai
Value Chain menjadi sebuah blue print atau benang merah suatu bisnis. Ada enam fungsi bisnis
dari pembuatan rantai nilai, yaitu:
Penelitian dan pengembangan
Desain Produk.
Layanan atau proses Produksi
Pemasaran dan penjualan
Distribusi
Layanan Pelanggan.
Dalam bukunya, Porter mengatakan kegiatan bisnis bisa dibagi menjadi dua kategori yaitu
kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama (primary activities) meliputi:
1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan
dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan
bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan pengembalian kepada
supplier.
2. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah input
atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan,
perakitan, perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan
dengan prose operasi atau produksi.
3. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan
pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli, seperti pergudangan
11. produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan
penjadwalan.
4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah kegiatan dalam membujuk atau
menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan
harga.
5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan layanan untuk
meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan dan
penambahan produk.
Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara umum, terbagi dalam 4 kategori
kegiatan, yaitu:
1. Procurement atau pengadaan, berkaitan dengan bagaimana bahan baku untuk produk
yang diperoleh. Ini mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah,
persedian dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-mesin,
perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.
2. Technology Development atau pengembangan teknologi, terdiri dari berbagai kegiatan
yang dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses.
Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan kompetitif dalam semua
industri.
3. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya manusia meliputi kegiatan
rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM. Hal ini berkaitan dengan kegiatan dalam
mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang tepat untuk membantu desain,
membangun dan memasarkan produk.
4. Firm Infrastructure , aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas
termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, dan manajemen kualitas.
Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama maupun yang pendukung, ada
tiga jenis kegiatan yang memiliki peran berbeda dalam kegiatan tersebut, yaitu:
12. Langsung (direct), aktivitas yang melibatkan langsung dalam pembuatan nilai kepada pembeli,
seperti perakitan, iklan, desain produk, rekrutmen dan lain sebagainya.
Tidak langsung (indirect), aktivitas yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan langsung
secara berkelanjutan, seperti perawatan, penjadwalan, administrasi penelitian dan lain
sebagainya.
Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas yang menjamin kualitas dari aktivitas lain
seperti, monitoring, inpeksi, testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.
Proses mengatur semua kegiatan ini sehingga mereka dapat dianalisis dengan baik disebut
manajemen rantai nilai. Tujuan dari manajemen rantai nilai adalah untuk memastikan bahwa
orang-orang yang bertanggung jawab atas setiap tahap dari rantai nilai berkomunikasi dengan
satu sama lain, untuk membantu memastikan produk semakin di tangan pelanggan sebagai
mulus dan secepat mungkin.
Tujuan dan hasil
Idealnya, VCA dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang dapat
dioptimalkan untuk efisiensi maksimum dan profitabilitas. Misalnya dalam bisnis perbankan,
value chain yang amat penting adalah pada sisi penggalangan dana dan penyaluran kredit.
Dalam industri manufaktur, tentu saja yang paling penting adalah pada mata rantai proses
procurement bahan baku, quality assurance, proses produksi, marketing & sales, dan servis.
Sedangkan pada bisnis jasa consulting, rantai proses yang paling memberikan value adalah
materi/modul, fasilitator, dan sales. Dalam organisasi yang Anda tekuni sekarang, proses value
chain analysis itu perlu dijalankan agar diketahui pada area apa saja terdapat proses yang
paling memberikan valued added bagi kinerja organisasi.
Tahapan selanjutnya dalam area yang teridentifikasi sebagai high value added areas, semua
sumber daya untuk menopang proses tersebut harus dioptimalkan. Mulai dari sumber daya
peralatannya, teknologi, sistem operasi, hingga SDM yang menjalaninya. Sayangnya, banyak
organisasi yang luput melakukan hal yang sangat elementer (namun fundamental) tersebut.
13. Banyak perusahaan dan organisasi yang gagal melacak key value chain dalam dirinya, dan
kemudian gagal juga dalam mengalokasikan sumber daya secara cerdas.
Ambil misalnya, dalam hal pengelolaan SDM. Banyak perusahaan yang menganggap seluruh SDM dalam
organisasinya bersifat sama, tanpa memandang apakah sebagian diantara mereka masuk dalam key
value chain atau tidak. Akibatnya, treatment pengembangan kepada semua SDM itu dilakukan sama dan
seragam. Ini bukan saja melelahkan tapi juga merupakan pemborosan. Kenapa tidak fokus saja pada
SDM yang berada pada high value added areas, dan “menggodok” talenta-talenta kelas dunia yang
berada pada area itu. Inilah yang dilakukan oleh perusahaan kelas dunia seperti IBM, Google, Microsoft,
Apple dan juga General Electric.
Sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif
Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga
akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Di dalam sistem
informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan
informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja bersama-
sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan
terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. Pada tingkat
manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat
digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
strategisnya. Pada tingkat manajemen kontrol (menengah), manajer dapat memberikan
spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat manajemen operasional (lebih rendah),
14. manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan
penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan
operasional.
Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat
memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung
standar (seperti alat penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-
rekan bisnis dan pelanggannya.
Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan
akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :
1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari vendor luar
atau mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu
sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para
pengguna tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak
membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. Setiap
sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser
Web untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.
2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki
potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga
akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
15. 3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem
informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait
dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan
semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan,
namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu
strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
a. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para
pesaingnya. Sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan
kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan
pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
b. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi akan berinteraksi secara
langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki
cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat
16. menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan
yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban
perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena
data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi
kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat
diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang
dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan
perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan
akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
Tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis
Keamanan sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen seperti bermacam
teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamanan dan kontrol meminta keahlian dalam
mengimbangi risiko, reward, dan kapabilitas operasional perusahaan. Sistem informasi merupakan
aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan
komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang
menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem
informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan
keputusan mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Sistem
Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer
(CBIS). CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang
menggunakan computer
17. Masalahyangdihadapidalamimplementasi sisteminformasibiasanyaadalahsebagaiberikut:
1. Penggunatidakmengetahuikemampuanteknologiyangdapatdigunakanuntukmembantuproses bisnis yang
dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar
proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang kurang dalam
membuat program sehingga program yang dihasilkan adalah program yang baik dari kacamata
developer bukan dari kedua belah pihak. Karena ketidak tahuan pengguna maka masalah ini
bisa diabaikan dimana pengguna juga tidak keberatan dengan program yang diberikan untuk
digunakan.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses,
sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan
kemudiandibuatkanfungsibaruyangternyatamenimbulkanmasalah,danpenyelesaianmasalahmenimbulkan
masalahbaruseperti melakukan tambal sulam yang berakibat pada benang kusut akan membuat
suatu aplikasi yang tidak dapat di andalkan. Dan aplikasi hanya dibuat sebagai program untuk
melakukan entry data.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadiakn
implementasi sebagai prioritas utama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan
kegiatan operasional akan berpira-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi
pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan.
Alasan mengapa sistem informasi menjadi tantangan manajemen adalah karena keamaman
sistem informasi memerlukan sumber organisasi dan manajemen seperti bermacam-macam
teknologi. Menyusun kerangka yang baik untuk keamaman dan control meminta keahlian
dalam mengimbangi risiko reward dan kapabilitas operasional perusahaan.
Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan dan
kontrol, namun dalam disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi yang
tersedia secara efektif. Yaitu mendesain sistem baik diluar kontrol maupun di bawah control, a
rtinya kontrol yang efektif tapi tidak mengecilkan otoritas individu dari menggunakan suatu
sistem masih sulit untuk dirancang.
Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut :
1. Tantangan investasi sistem informasi
18. Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan
pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem
informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini
adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar- benar mendapatkan good return dari biaya yang
mereka keluarkan untuk sistem informasi
2. Tantangan stratejik bisnis
- Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari
sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang
diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja
- Kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan
organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi
- Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI, menyadarai produktivitas yang asli, dan
agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Merekan
harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun
model bisnis, menghilangkangkan peraturan krja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses
bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien.
3. Tantangan globalisasi
- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global
memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai
negara yang berbeda
- Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus
membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan
struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
- Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang
kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan
pelaksanaan bisnisnya.
19. - Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak
perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka.
5. Tantangan tanggungjawab dan pengawasan: etika dan pengawasan.
- Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga
menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual
privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan
komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan
- Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang
sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negative
Solusi
Salah satu hal yang harus jelas: keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas yang lebih tegas
dan investasi akan sistem informasi lebih ditekankan secara keseluruhan pada proses perencanaan
organisasi. Mengkoordinasi dan merencanakan keamanan perusahaan secara keseluruhan dalam
perencanaan bisnis menunjukkan bahwa keamanan itu sama pentingnya bagi kesuksesan dari bisnis
seperti semua fungsi bisnis yang lain. Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak diperlukan
untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas dari perusahaan dan penting bagi semua aspek
dari bisnis tersebut.
Keamanan dan kendali tidak pernah menjadi prioritas utama, kecuali jika ada kesadaran akan
pentingnya keamanan dari perusahaan.
Tantangan Dari Pesaing-Pesaing Global
Perusahaan multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas
produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas perusahaan induk dan
sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara
geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.
Perusahaan hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-
organisasi lain saja. Kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk
pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
20. Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya
sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara
untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-center terbesar
di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang mengembangkan sistem
piranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM mengakuisisi perusahaan sehingga
masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari.
Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi Global
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem yang
dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi beberapa kendala yang
unik. Istilah sistem informasi global (Global Information System-GIS) diberikan untuk suatu sistem
informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara.
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-Kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak perusahaan berada dapat menerapkan beragam
pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak
perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke
komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup
berat.
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka (interface) GIS
harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya,
kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan
tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam bidang-bidangnya. Selain itu,
masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki
21. fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus
bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat
tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan
keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
c. Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti Keras
Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada
produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu
yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat mempengaruhi pengoperasian berbagai sistem
piranti keras dan lunak yang berbeda.
d. Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke
luar negeri dan diproses di tempat lain.
e. Pembatasan Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan
pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (Transborder Data Flow-TDF), adalah
pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
f. Masalah-Masalah Teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di
negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan
mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit
telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan
kualitas transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak negara
tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan membiarkan pasar tersembunyi (black market),
beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.
g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa
mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka
22. memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu.
Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan
berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi
pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis
pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah mungkin merasa takut dilewati oleh
rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba untuk
mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang
mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang
terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.
Deskripsi pembagian tugas, tanggung jawab, dan kewajiban masing-masing pemegang jabatan
pada sistem informasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah sebagai berikut :
– Executive Information System (EIS)
Direktur Utama
Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi
lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam
mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan
dapat tercapai.
– Decision Support System (DSS)
1. Direksi
Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.
2. Dewan Komisaris
23. Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan
dan mengelola perseroan.
– Management Information System (MIS)
1. Komite Audit
Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan
mengkaji laporan keuangan perseroan.
2. Audit Internal
Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal
Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta
kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga
bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi
operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah
dilaksanakan secara baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite
audit direksi.
3. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar
modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab
untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran
kepada direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.
4. Manajemen Operasional
24. Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional
perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional.
5. Manajemen Korporasi
Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan
perseroan.
6. Investor Relations
Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif
kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada
analisis maupun investor.
7. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian
internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi.
25. DAFTAR PUSTAKA
Modul Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Ahmad Afandi,
https://www.academia.edu/8177298/SISTEM_INFORMASI_MENJADI_TANTANGAN_MANAJEM
EN
E. Claudia,
https://www.academia.edu/5256067/SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_KOMPETITI
F
Ratri Suyani, http://humancapitaljournal.com/ciptakan-keunggulan-bisnis-lewat-value-chain-
analysis/
Ray Pratama, 06 Maret 2015 http://sixteenfreitag.blogspot.co.id/2015/03/tugas-sim.html