Bab ini membahas penulisan efektif meliputi penguasaan kata, kalimat, dan paragraf. Penguasaan kata meliputi makna kata dan sinonim. Penguasaan kalimat meliputi unsur kalimat baku bahasa Indonesia. Penguasaan paragraf meliputi jenis paragraf seperti deduksi dan induksi beserta pengembangannya melalui klasifikasi, definisi, analogi, contoh, dan fakta. Terdapat tiga gaya penulisan yaitu mengungkap
Diglosia (diglossia) adalah situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas varian-varian bahasa yang ada. Satu varian diberi status “tinggi” dan dipakai untuk penggunaan resmi atau pengggunaan publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, varian lain mempunyai status “rendah” dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan.
Solat memiliki banyak manfaat dari perspektif sains, kepimpinan, dan sosial. Dari sains, solat dapat meningkatkan kekuatan otot dan kesihatan otak, serta menjaga komposisi tubuh yang seimbang. Dari kepimpinan, solat berjemaah dapat melatih nilai-nilai kepimpinan dan kepatuhan. Sementara itu, solat juga dapat menyatukan umat dan masyarakat serta memperkukuh
Dokumen ini membahas tentang variasi bebas dalam bahasa Indonesia. Variasi bebas adalah gejala bahasa dimana dua ucapan yang berbeda secara fonetik dapat digunakan untuk satu kata tanpa merubah maknanya. Dokumen ini menjelaskan contoh variasi bebas fonem seperti /o-u/, /i-e/, /d-t/ dan seterusnya beserta contoh kata yang menggunakannya seperti kursi-korsi, telur-tel
Dokumen tersebut membahas tentang sosiolinguistik dan variasi bahasa. Variasi bahasa dapat terjadi karena keragaman penutur dan fungsi bahasa, serta dipengaruhi oleh faktor penutur seperti latar belakang sosial, jenis kelamin, dan situasi penggunaan bahasa. Variasi bahasa dapat dibedakan berdasarkan penutur, penggunaan, tingkat keformalannya, dan sarana yang digunakan.
Diglosia (diglossia) adalah situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas varian-varian bahasa yang ada. Satu varian diberi status “tinggi” dan dipakai untuk penggunaan resmi atau pengggunaan publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, varian lain mempunyai status “rendah” dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan.
Solat memiliki banyak manfaat dari perspektif sains, kepimpinan, dan sosial. Dari sains, solat dapat meningkatkan kekuatan otot dan kesihatan otak, serta menjaga komposisi tubuh yang seimbang. Dari kepimpinan, solat berjemaah dapat melatih nilai-nilai kepimpinan dan kepatuhan. Sementara itu, solat juga dapat menyatukan umat dan masyarakat serta memperkukuh
Dokumen ini membahas tentang variasi bebas dalam bahasa Indonesia. Variasi bebas adalah gejala bahasa dimana dua ucapan yang berbeda secara fonetik dapat digunakan untuk satu kata tanpa merubah maknanya. Dokumen ini menjelaskan contoh variasi bebas fonem seperti /o-u/, /i-e/, /d-t/ dan seterusnya beserta contoh kata yang menggunakannya seperti kursi-korsi, telur-tel
Dokumen tersebut membahas tentang sosiolinguistik dan variasi bahasa. Variasi bahasa dapat terjadi karena keragaman penutur dan fungsi bahasa, serta dipengaruhi oleh faktor penutur seperti latar belakang sosial, jenis kelamin, dan situasi penggunaan bahasa. Variasi bahasa dapat dibedakan berdasarkan penutur, penggunaan, tingkat keformalannya, dan sarana yang digunakan.
Tugasan bmm 3112 perkembangan bahasa melayuAhmad NazRi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang bahasa Melayu klasik dan perkembangannya hingga bahasa Melayu modern.
2. Bahasa Melayu klasik berkembang sejak abad ke-13 hingga abad ke-19 di bawah pengaruh agama Islam dan tulisan Jawi.
3. Bahasa Melayu modern mulai berkembang pada abad ke-19 di bawah pengaruh penjajahan Barat.
Dokumen tersebut membahas pandangan beberapa tokoh terhadap tatabahasa. Tatabahasa didefinisikan sebagai peraturan pembentukan kata dan penyusunan kata menjadi kalimat yang tepat secara tata bahasa, serta alat untuk membentuk kalimat dan unsur-unsur bahasa lain secara gramatis. Beberapa tokoh juga menjelaskan tatabahasa sebagai bidang linguistik yang mengkaji bahasa secara ilmiah dengan fok
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan faktor seperti daerah, pendidikan, situasi formalitas, dan bidang pemakaian. Terdapat berbagai jenis ragam bahasa lisan dan tulis, serta ragam baku dan tidak baku yang digunakan sesuai konteks komunikasi.
Dokumen ini membahas tentang diftong dan vokal berganding dalam bahasa Melayu. Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafazkan secara berterusan dalam satu hembusan nafas, seperti ai, au, dan oi. Vokal berganding terdengar seperti ditambahkan huruf tertentu di antara dua vokal meskipun sebenarnya tidak, seperti perkataan 'laut' diucapkan sebagai [la.wut].
1. Variasi bahasa wujud disebabkan oleh perbezaan faktor seperti geografi, kumpulan sosial, latar belakang pendidikan dan pekerjaan penutur; 2. Terdapat dua jenis variasi utama iaitu dialek geografi dan dialek sosial; 3. Penggunaan bahasa perlu sesuai dengan konteks sama ada formal atau tidak formal.
Dokumen tersebut membahas tentang alih kode dan campur kode. Alih kode adalah peralihan penggunaan bahasa karena berubahnya situasi, sedangkan campur kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam satu tuturan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, penyebab, dan perbedaan antara alih kode dan campur kode menurut beberapa ahli.
Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri minimal dari subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat. Terdapat beberapa jenis klausa berdasarkan susunan elemen internalnya seperti klausa lengkap, tak lengkap, verbal intransitif, dan lainnya. Klausa juga dapat dikelompokkan menjadi koordinatif dan subordinatif berdasarkan hubungannya dalam kalimat.
Jika suatu kelompok orang atau suatu masyarakat mempunyai verbal repertoire yang relatif sama serta mereka mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa yang digunakan di dalam masyarakat itu, maka kelompok orang tsb adalah sebuah masyarakat bahasa/tutur (Speech Commnunity)
Bahasa dapat dibahagikan kepada bahasa formal dan tak formal. Bahasa formal digunakan dalam situasi rasmi manakala bahasa tak formal digunakan dalam situasi tak rasmi. Bahasa istana pula merupakan variasi bahasa halus yang digunakan oleh golongan diraja dan menunjukkan perbezaan status.
Dalam menyusun paragraf tentunya diperlukan aturan tersendiri. Di sini saya akan sedikit memaparkan teori tentang bagaimana pengembangan paragraf. semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karangan ilmiah yang mencakup tiga tahap utama yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Tahap revisi meliputi kebahasaan, data baru, dan pendapat baru.
Tugasan bmm 3112 perkembangan bahasa melayuAhmad NazRi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang bahasa Melayu klasik dan perkembangannya hingga bahasa Melayu modern.
2. Bahasa Melayu klasik berkembang sejak abad ke-13 hingga abad ke-19 di bawah pengaruh agama Islam dan tulisan Jawi.
3. Bahasa Melayu modern mulai berkembang pada abad ke-19 di bawah pengaruh penjajahan Barat.
Dokumen tersebut membahas pandangan beberapa tokoh terhadap tatabahasa. Tatabahasa didefinisikan sebagai peraturan pembentukan kata dan penyusunan kata menjadi kalimat yang tepat secara tata bahasa, serta alat untuk membentuk kalimat dan unsur-unsur bahasa lain secara gramatis. Beberapa tokoh juga menjelaskan tatabahasa sebagai bidang linguistik yang mengkaji bahasa secara ilmiah dengan fok
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan faktor seperti daerah, pendidikan, situasi formalitas, dan bidang pemakaian. Terdapat berbagai jenis ragam bahasa lisan dan tulis, serta ragam baku dan tidak baku yang digunakan sesuai konteks komunikasi.
Dokumen ini membahas tentang diftong dan vokal berganding dalam bahasa Melayu. Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafazkan secara berterusan dalam satu hembusan nafas, seperti ai, au, dan oi. Vokal berganding terdengar seperti ditambahkan huruf tertentu di antara dua vokal meskipun sebenarnya tidak, seperti perkataan 'laut' diucapkan sebagai [la.wut].
1. Variasi bahasa wujud disebabkan oleh perbezaan faktor seperti geografi, kumpulan sosial, latar belakang pendidikan dan pekerjaan penutur; 2. Terdapat dua jenis variasi utama iaitu dialek geografi dan dialek sosial; 3. Penggunaan bahasa perlu sesuai dengan konteks sama ada formal atau tidak formal.
Dokumen tersebut membahas tentang alih kode dan campur kode. Alih kode adalah peralihan penggunaan bahasa karena berubahnya situasi, sedangkan campur kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih dalam satu tuturan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, penyebab, dan perbedaan antara alih kode dan campur kode menurut beberapa ahli.
Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri minimal dari subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat. Terdapat beberapa jenis klausa berdasarkan susunan elemen internalnya seperti klausa lengkap, tak lengkap, verbal intransitif, dan lainnya. Klausa juga dapat dikelompokkan menjadi koordinatif dan subordinatif berdasarkan hubungannya dalam kalimat.
Jika suatu kelompok orang atau suatu masyarakat mempunyai verbal repertoire yang relatif sama serta mereka mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa yang digunakan di dalam masyarakat itu, maka kelompok orang tsb adalah sebuah masyarakat bahasa/tutur (Speech Commnunity)
Bahasa dapat dibahagikan kepada bahasa formal dan tak formal. Bahasa formal digunakan dalam situasi rasmi manakala bahasa tak formal digunakan dalam situasi tak rasmi. Bahasa istana pula merupakan variasi bahasa halus yang digunakan oleh golongan diraja dan menunjukkan perbezaan status.
Dalam menyusun paragraf tentunya diperlukan aturan tersendiri. Di sini saya akan sedikit memaparkan teori tentang bagaimana pengembangan paragraf. semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karangan ilmiah yang mencakup tiga tahap utama yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Tahap revisi meliputi kebahasaan, data baru, dan pendapat baru.
Karangan ini membincangkan tiga aspek penting dalam menulis karangan, iaitu menganalisis soalan, merangka karangan, dan menulis perenggan. Ia juga menyenaraikan beberapa kaedah merangka karangan seperti kaedah peta fikiran, berpandukan soalan, kronologi, dan lain-lain. Selain itu, karangan ini turut memberikan contoh jenis pendahuluan dan unsur-unsur penting dalam menulis perenggan isi seperti ayat judul
Makalah ini membahas empat istilah penting dalam bahasa Indonesia yaitu kata kajian, kata populer, kata denotasi, dan kata konotasi. Kata kajian adalah kata yang hanya diketahui kalangan tertentu seperti ilmuwan dan dipakai dalam kegiatan ilmiah, sedangkan kata populer dikenal dan dipakai secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Kata denotasi adalah makna sebenarnya sesuai penglihatan, sed
Teks tersebut merupakan soal ujian nasional bahasa Indonesia yang mencakup berbagai aspek seperti memahami makna kata, ide pokok, isi tersirat, ringkasan, dan perbedaan penggunaan bahasa pada dua kutipan teks. Soal-soal tersebut ditujukan untuk mengukur kemampuan membaca dan memahami isi teks serta kemampuan berbahasa siswa.
Paragraf di atas termasuk jenis karangan deskripsi karena menjelaskan secara terperinci langkah-langkah melakukan service dalam bermain tenis lapangan.
Dokumen tersebut membahas tentang karangan atau wacana sebagai karya tulis yang mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis, termasuk definisi, unsur-unsur, dan contoh kerangka karangan.
Teks tersebut merangkum 3 poin utama:
1) Jabaran kisi-kisi Ujian Nasional Bahasa Indonesia tahun 2015/2016. 2) Contoh soal paket I, II, III beserta kunci dan pembahasannya. 3) Nama penyusun soal ujian nasional tersebut.
SOAL BERDASARKAN JABARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2015/2016
1. Jabaran Kisi-kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
2. Contoh Soal Paket I, II, III
3. Kunci dan Pembahasan Paket I, II, III
Penyusun:
1. Sudiyati, M.Hum. (UNY)
2. Bambang Sugianto, S.Pd. (SMP N 199 Jakarta)
3. Listiya Susilawati, M.Pd. (SMP N 161 Jakarta)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Oleh :
- Pajri Yunus
- Gita Herda Sari
- Artha Uli Simatupang
- Novi
- Febri
3. 5.1 Pengantar
Mampu menulis sama dengan mampu
berbahasa dan kata merupakan modal utama
seseorang untuk menulis.
Wilson (1996) dalam Language and The
Persuit of Truth membagi kata ke dalam empat
macam, yaitu kata deskriptif, kata evaluatif, kata
tunjuk, dan kata seru.
4. 6 Manfaat Tulis-Menulis :
1. sarana untuk pengungkapan diri
2. sarana untuk pemahaman
3. sarana mengembangkan kepuasan pribadi
4. sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap lingkungan
5. sarana untuk menjalin keterlibatan yang
bersemangat
6. sarana mengembangkan pemahaman
tentang sesuatu
5. Beberapa genre penulisan yang sudah
dikenal, antara lain:
1. creative writings
2. scientific writings
3. journalistic reports
4. research writings
6. Enam jenis nilai yang terkandung
dalam karya ilmiah :
1. nilai kecerdasan
2. nilai pendidikan
3. nilai kejiwaan
4. nilai kemasyarakatan
5. nilai keuangan
6. nilai filsafat
7. 5.2 Perangkat Kebahasaan
Perangkat kebahasaan penting dan patokan
pemakaiannya dalam karya tulis ilmiah, yaitu:
1. perhurufan
2. perangkaan dan perlambangan
3. pengejaan
4. tanda baca
9. 5.3.1 Penguasaan Kata
Kata mempunyai medan makna dengan corak,
nuansa, dan kekuatan yang berbeda-beda.
- Ada kata yang memiliki makna serupa, tetapi
pengaruh pemakaiannya berlainan.
contoh : salah, tidak tepat, tidak benar, dan keliru
10. - Ada kata-kata yang mirip maknanya tetapi
tidak selamanya sama artinya atau yang
dikenal dengan sinonim.
contoh : ongkos, sewa, upah, biaya, anggaran
11. Pemekaran jumlah kosakata yang dikuasai
seseorang akan memungkinkannya mengatasi
salah satu kendala umum dalam menulis,
yaitu menemukaan kata yang tepat.
Oleh karena itu, setiap kata yang akan
dipakai dalam tulisan ilmiah harus dipahami
betul kesesuaian medan maknanya.
14. - Kalimat dikatakan baik jika memiliki kesatuan
pikiran dan terdapat koherensi di antara
unsur-unsurnya.
- Kalimat dikatakan sempurna jika mampu
berdiri sendiri terlepas dari konteksnya, dan
mudah dipahami maksudnya
16. 1. Subjek dan Predikat
• contoh :
Para peneliti pergi ke lapangan percobaan.
(baku)
Para peneliti ke lapangan percobaan. (tidak
baku)
17. 2. Awalan ber- dan me-
• contoh :
Penelitian sudah berjalan dengan baik. (baku)
Penelitian sudah jalan dengan baik. (tidak baku)
18. 3. Konjungsi bahwa dan karena
• contoh :
Disadari bahwa data belum terkumpul semua.
(baku)
Disadari data belum terkumpul semua (tidak
baku)
19. 4. Pola aspek + agens + verba
• contoh :
Pernapasan daun sudah saya amati. (baku)
Pernapasan daun saya sudah amati. (tidak baku)
20. 5. Konstruksi Sintaksis
• contoh :
- harganya (baku)
- dia punya harga (tidak baku)
- membersihkan (baku)
- bikin bersih (tidak baku)
21. 6. Partikel –kah dan pun
• contoh :
- Bagaimanakah cara menarik kesimpulan?
- Selain penelitian partisipasi, percobaan
penelitian pun dilakukan pula olehnya.
22. 7. Ejaan, Kosakata, dan Istilah Resmi
• contoh :
1. Pengamatan dilakukan di tiga laboratoria
penulisan yang tepat :
- Pengamatan dilakukan di tiga laboratorium
2. Euphorbiaceae terdiri atas 300 genera
penulisan yang tepat :
- Euphorbiaceae terdiri atas 300 genus
23. 5.3.3 Penguasaan Paragraf
• Faktor penentu dalam penguasaan paragraf
adalah penempatan kalimat karena kalimat
pokok menentukan jiwa keseluruhan paragraf.
• Penempatan kalimat pokok perlu diperhatikan
karena susunan kalimat pendukungnya.
24. Pengembangan paragraf dibagi menjadi dua yaitu
paragraf deduksi dan induksi.
Paragraf deduksi
Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal
kalimat.
Contoh: Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh
mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur
dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga
menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di
permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya
memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga
dapat melawan penyakit jantung.
25. Paragraf Induktif:
Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya
berada di akhir kalimat.
• Contoh: Tindakan juara dunia tinju kelas beral sejati,
Mike Tyson dari AS dengan rekan senegaranya,
Evander HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS
mengundang kebencian. Di Inggris perbuatan
Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk
mencabut eksistensi olahraga yang menggunakan
sarung tinju itu. Kini di Amerika, kekhawatiran akan
keselamatan petinju kelihatan mulai goyah.
26. Pengembangan paragraf lainnya dapat dilakukan dengan, antara lain :
a. Klasifikasi
Contoh : Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan
peliharaan, ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan
yang mudah diperbanyak. Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami,
dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain.
Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang dipelihara,
tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan
bunter dan ikan ikan jeler.
b. Definisi
Contoh :Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan
antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-
bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana
antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi
batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua
istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
27. c. Analogi
Contoh : Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang
ada di atas dan kadang berada di bawah. Saat mereka berada
di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang mereka
inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit
sekali untuk meraih keinginan yang mereka dambakan. Ada
kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas janganlah
bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesab tersebut
hanya bersifat sementara. Dan bagi mereka yang berada di
bawah, janganlah berputus asa. Karena masih banyak cara
untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha
dan berdoa.
d. Contoh
Contoh :Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa
Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah
Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini,
warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka
mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga
yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka
kumpulkan dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini
menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
28. e. Fakta
Contoh: Produksi limbah padat naik secara signifikan
selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2000, Jakarta
saja menghasilkan 24.000 m3 sampah per hari, yang
diperkirakan akan berlipat ganda hingga tahun 2010.
Di Indonesia, sekitar 15-20 persen dari limbah dibuang
secara baik dan tepat, sisanya dibuang di sungai dan
kali, menciptakan masalah banjir. Diperkirakan 85
persen dari kota-kota kecil dan lebih dari 50 persen
kota berukuran menengah secara resmi membuang
limbah mereka di tempat-tempat terbuka.
29. terdapat tiga gaya penulisan yaitu :
1. Mengungkapkan luapan perasaan atau emosi
yang sering tidak terkendali.
2. Menyatakan kemauan secara otoriter atau
imperatif.
3. Menyampaikan hasil pemikiran yang berasio.
30. • Beberapa hal yang harus dikuasai penulis
seperti :
tata ejaan
tata istilah
tata kata
tata kalimat
tata paragraf
gaya
teknik penulisan ilmiah