Makalah ini membahas perbandingan performa pasar saham Indonesia dan negara lain. Pasar saham Indonesia menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan sebagai tolak ukur yang menunjukkan kenaikan sebesar 37,15% selama 5 tahun terakhir. Sedangkan pasar saham Amerika Serikat, NASDAQ menjadi bursa saham terbesar dengan lebih dari setengah perusahaan yang tercatat.
1. PERFORMA PASAR SAHAM DI INDONESIA DIBANDING DENGAN
PASAR SAHAM NEGARA LAIN
TUGAS
Diajukan sebagai syarat
Menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS)
Pada mata kuliah “Investasi dan Portofolio”.
Disusun oleh:
DJATI ANGGAYUHARTA 17.01.032.009
ALDI HARDIANSYAH 17.01.032.003
WULTRI 17.01.031.128
ZURAIDAH BARUS 17.01.032.068
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang,
yang telah memberikan limpahan rahmat, petunjuk, dan rezekinya, serta membimbing segala
pemikiran yang muncul untuk dituangkan dalam bentuk rangkaian kata yang ada sehingga
kelompok kami mampu menyelesaikan tugas yang berjudul: “Performa Pasar Saham Di
Indonesia Dibanding Dengan Pasar Saham Negara Lain”. Tugas ini diajukan sebagai syarat
untuk menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata kuliah “Investasi dan
Portofolio”.
Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari sebuah proses kerjasama antar anggota
kelompok kami sehingga dalam proses penyusunan makalah alhamdulillah tidak terdapat
banyak kendala yang bersifat signifikan. Akhir kata, semoga makalah ini memberikan
kebermanfaatan bagi semua orang. Tidak lupa kelompok kami memohon maaf apabila di
dalam makalah ini terdapat khilaf dan kesalahan yang tidak berkenan. Oleh karena itu, Segala
bentuk kritikan dan saran yang bersifat konstruktif selalu mendapat tempat dihati kelompok
kami sebagai bahan koreksi dan evaluasi.
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.3 Tujuan ...............................................................................................................3
1.4 Manfaat .............................................................................................................3
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN .................................................................................4
2.1 Saham ................................................................................................................4
2.2 Pasar Saham .......................................................................................................5
2.3 Bursa Efek Indonesia dan Global .......................................................................6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................13
3.2 Saran ..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
4. iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ....................................................................................................................5
Gambar 2.2 ....................................................................................................................7
Gambar 2.3 ....................................................................................................................8
Gambar 2.4 ....................................................................................................................9
Gambar 2.5 ....................................................................................................................10
Gambar 2.6 ....................................................................................................................11
Gambar 2.7 ....................................................................................................................12
6. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
yang bersifat kepemilikan. Saham juga adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan
usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Sri Hermuningsih 2012:78).
Sedangkan, Pasar saham dikutip dari wikipedia adalah pasar untuk perdagangan saham,
perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi
saham perdangangan dan prakiraan indeks saham). Pasar saham atau bursa saham juga biasa
disebut sebagai bursa efek adalah suatu tempat dilakukannya perdagangan saham dan
instrumen finansial lainnya, dalam hal ini di Indonesia disebut sebagai Bursa Efek Indonesia
(BEI) atau Indonesia Stock Exchange.
Teraktual, telah terjadi tekanan pada bursa saham global, tak terkecuali Indonesia
yang dalam hal ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat imbas dari pandemi corona
(COVID-19) yang melanda dunia dan berdampak pada ketidakpastian perekonomian,
sehingga para investor diseluruh dunia menjadi panik lalu melakukan panic selling di pasar
saham global. Jika virus tersebut tidak segera diatasi, maka performa pasar saham global
khususnya pasar saham Indonesia (IHSG) sepanjang 2020 akan terus menurun (bearish),
sehingga berdampak pada lesunya perekonomian suatu negara akibat dari tidak adanya aliran
modal yang masuk (Investasi).
Performa pasar saham suatu negara tentu menjadi tolak ukur para investor untuk
melakukan investasi di negara tersebut karena hal itu mencerminkan tingkat kepercayaan
investor pada suatu negara serta baik atau buruk rata-rata kinerja sebuah perusahaan yang
telah terdaftar atau melantai di pasar saham. Performa pasar saham dapat dianalsis melalui
pergerakan indeks pasar saham, jika di Indonesia yang kita kenal sebagai Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) menjadi indikator pergerakan semua saham yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar artinya pergerakan
indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu
(www.idx.co.id).
7. 2
Pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh saham-saham yang berkapitalisasi besar.
Beberapa contoh saham berkapitalisasi besar dan mempunyai pengaruh signifikan dalam
pergerakan indeks adalah BBRI, BBCA, ASII, UNVR, GGRM, dll. Artinya, tidak semua
saham naik ketika IHSG naik, begitu juga sebaliknya. Melalui uraian tersebut kita akan
berfikir bahwa sebelum melakukan investasi penting bagi kita terlebih dahulu untuk melihat
performa pasar saham teraktual suatu negara, oleh sebab itu makalah ini akan membahas
tentang “Performa Pasar Saham Di Indonesia Dibanding Dengan Pasar Saham Negara
Lain”.
8. 3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana performa pasar saham Indonesia dalam hal ini Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) dibandingkan dengan pasar saham negara lain?
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memperlihatkan perbedaan performa pasar
saham negara Indonesia (IHSG) dibandingkan dengan negara lain di dunia.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan yang memperluas
cakrawala wawasan pembaca mengenai perbandingan performa pasar saham di negara
Indonesia dibandingkan dengan negara lain di dunia.
9. 4
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Saham
Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
yang bersifat kepemilikan. Saham juga adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan
usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Sri Hermuningsih 2012:78). Saham
dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
a) Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang dapat diklaim berdasarkan profit dan loss yang
terjadi pada suatu perusahaan. Jika dilakukan likuidasi, maka pemegang saham biasa akan
menjadi prioritas terakhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan.
Ciri-ciri saham biasa yaitu:
Pemegang saham memiliki hak suara dalam memilih dewan komisaris.
Hak pemegang saham didahulukan ketika perusahaan menerbitkan saham baru.
Pemegang saham memiliki tanggungjawab terbatas, yaitu sebesar saham yang
dimiliki.
b) Saham Preferen
Saham preferan adalah saham dimana pembagian labanya tetap, dan ketika
perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan diberikan prioritas
utama dalam bagi hasil penjualan aset.
Ciri-ciri saham preferen yaitu:
Terdapat beberapa tingkatan yang dapat diterbitkan dengan karakteristik yang
berbeda.
Terdapat tagihan terhadap pendapatan dan aktiva, serta mendapat prioritas tinggi
dalam pembagian dividen.
Saham preferen dapat ditukar menjadi saham biasa melalui kesepakatan antara
perusahaan dengan pemegang saham.
10. 5
c) Saham Treasury
Saham treasury adalah saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan
dan disimpan dalam rekening khusus saham treasury. Praktis, besar kecilnya saham
treasury akan berpengaruh pada tingkat likuiditas saham tersebut di bursa. Selain itu,
saham treasury tidak memiliki hak suara dalam RUPS dan tidak berhak mendapatkan
dividen. Ia juga tidak diikutkan dalam perhitungan laba bersih per saham.
2.2 Pasar Saham
Pasar saham atau pasar modal dikutip dari wikipedia adalah pasar untuk perdagangan
saham perusahaan yang dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan
(termasuk opsi saham perdangangan dan prakiraan indeks saham). Pasar saham atau bursa
saham juga biasa disebut sebagai bursa efek adalah suatu tempat dilakukannya perdagangan
saham dan instrumen finansial lainnya dalam hal ini di Indonesia disebut sebagai Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange.
Di dalam bursa saham terdapat beberapa lembaga yang terlibat. Lembaga yang utama yaitu:
1) Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pengelola
2) Perusahaan Publik (Emiten) selaku suplier saham (pihak yang menjual saham)
3) Perusahaan Sekuritas selaku pedagang efek (broker)
4) Investor selaku konsumen
*Gambar 2.1 macam-macam bursa
Jadi, pasar saham secara khusus hanya proses jual-beli saham saja. Sedangkan, bursa
efek mencakup pasar saham, obligasi, reksadana, dll. Menurut Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 Bab 1 Pasal 5, Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat
Bursa Forex:
EUR/USD
USD/JPY
GBP/USD
AUD/USD
USD/CHF
NZD/USD
USD/CAD
Bursa Uang:
-Teasury Bill
-Commercial Paper
-Sertifikat Deposito
-Bank Acceptance
-Repurchase Agreement
-Sertifikat BI
Bursa Efek:
-Saham
-Obligasi
-Reksadana
Bursa Komoditi:
-Emas
-Perak
-Minyak
-Batu Bara
-Timah
-Nikel
-Sawit
11. 6
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek.
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan
harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu, serta
dievaluasi secara berkala. Umumnya di bursa saham dunia mengenal lebih dari satu indeks
saham, contohnya di Amerika Serikat ada Nasdaq, Dow Jones, S&P500, sedangkan, di Bursa
Saham Indonesia (BEI) ada IHSG, LQ45, dll. adapun Tujuan/manfaat dari indeks saham
antara lain:
Mengukur sentimen pasar,
Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta
produk turunan,
Benchmark bagi portofolio aktif,
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko
sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.
2.3 Bursa Efek Indonesia dan Global
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran
jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka.
Bursa Efek Indonesia merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi,
Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan
Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif menjadi BEI. Bursa hasil
penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
a) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
ISHG adalah Indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di
Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia. Berikut kinerja IHSG
selama 5 tahun terakhir:
12. 7
*Gambar 2.2 Grafik Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2015-2019
Tabel 2.1 Performa IHSG periode 2015-2019
TAHUN IHSG
2015 4593,01
2019 6299,54
Performa 5 tahun (Keuntungan) 37,15%
Performa rata-rata per-tahun 7,43%
Performa IHSG menunjukkan pergerakan dan peningkatan signifikan pada tahun
2015 sampai tahun 2017. Dari tahun 2017 sampai 2019 pergerakan relatif stabil.
b) NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotations)
NASDAQ, aslinya sebuah singkatan untuk National Association of Securities
Dealers Automated Quotations, adalah sebuah bursa saham yang dioperasikan oleh
National Association of Securities Dealers. Ketika memulai perdagangan pada 4 Februari
1971, NASDAQ merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia.
Sejak 1999, ia adalah bursa saham terbesar di Amerika Serikat dengan lebih
dari setengah jumlah perusahaan yang diperdagangkan di AS dicatat di sini. NASDAQ
terdiri dari NASDAQ National Market dan NASDAQ SmallCap Market. Bursa utamanya
4593.01
5296.71
6355.65 6194.5 6299.54
2015 2016 2017 2018 2019
IHSG
Indeks
13. 8
terletak di Amerika Serikat, dengan cabang di Kanada dan Jepang. NASDAQ juga
mempunyai asosiasi dengan bursa saham di Hong Kong dan Eropa.
Pada 17 Juli 1995 NASDAQ ditutup pada level di atas 1.000 poin untuk pertama
kalinya. Puncaknya terjadi pada 10 Maret 2000, di mana indeks mencapai 5048,62 poin.
NASDAQ ditutup dari 11 hingga 14 September 2001 akibat terjadinya Penghancuran The
Twin Tower oleh USA Gov. 11 September 2001. Bursa NASDAQ dimiliki oleh
NASDAQ OMX Group, yang juga memiliki jaringan bursa efek OMX. Berikut kinerja
NASDAQ selama 5 tahun terakhir:
*Gambar 2.3 Grafik Indeks NASDAQ periode 2015-2019
Tabel 2.2 Performa NASDAQ periode 2015-2019
TAHUN NASDAQ
2015 5007,41
2019 9006,62
Performa 5 tahun (Keuntungan) 79,86%
Performa rata-rata per-tahun 15,97%
Performa NASDAQ pada periode 2015 sampai dengan 2019 relatif rata-rata selalu
meningkat setiap tahun, bahkan bisa dilihat pada gambar 2.3 pada tahun 2019 NASDAQ
mengalami peningkatan yang pesat.
5007.41 5383.12
6903.39 6584.52
9006.62
2015 2016 2017 2018 2019
NASDAQ
Indeks
14. 9
c) HANGSENG (HSI)
Indeks Hang Seng Index (HSI) adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan
kapitalisasi di Bursa Saham Hong Kong. Indeks ini digunakan untuk mendata dan
memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham Hong
Kong dan sebagai indikator utama dari performa pasar di Hong Kong. Ke-34 perusahaan
tersebut mewakili 65% kapitalisasi pasar di bursa ini.
HSI dimulai pada 24 November 1969 dirangkum dan dirawat oleh HSI Services
Limited, yang merupakan anak perusahaan penuh dari Hang Seng Bank, bank terbesar ke-
2 di Hong Kong berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan ini bertanggung jawab untuk
membuat, menerbitkan, dan mengatur Indeks Hang Seng dan beberapa indeks saham
lainnya, seperti Hang Seng Composite Index, Hang Seng HK MidCap Index, dll. Berikut
kinerja HANGSENG (HSI) selama 5 tahun terakhir:
*Gambar 2.4 Grafik Indeks HANGSENG periode 2015-2019
Tabel 2.3 Performa HANGSENG periode 2015-2019
TAHUN HANGSENG
2015 21.914,40
2019 28.225,42
Performa 5 tahun (Keuntungan) 28,8%
Performa rata-rata per-tahun 5,76%
21,914.40 22,000.56
29,919.15
25,504.20
28,225.42
2015 2016 2017 2018 2019
HANGSENG
Indeks
15. 10
Performa HANGSENG pada periode 2015 sampai dengan 2017 baik dan stabil
bahkan meningkat pesat ditahun 2017, walaupun ditahun 2018 kinerja HSI menurun
drastis akan tetapi, ditahun 2019 kinerja HSI kembali terkoreksi membaik.
d) NIKKEI (Jepang)
Nikkei 225 biasa disebut Nikkei, atau Nikkei Stock Average adalah sebuah indeks
pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange - TSE). Ia telah dihitung
setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini
adalah harga rata-rata tertimbang (dalam satuan yen), dan komponennya ditinjau ulang
setahun sekali. Saat ini Nikkei adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak
dikutip, sebagaimana demikian pula dengan Dow Jones Industrial Average di Amerika
Serikat. Bahkan dahulu antara 1975-1985, Nikkei 225 pernah dikenal dengan sebutan
"Dow Jones Nikkei Stock Average". Berikut kinerja NIKKEI selama 5 tahun terakhir:
*Gambar 2.5 Grafik Indeks NIKKEI periode 2015-2019
Tabel 2.4 Performa NIKKEI periode 2015-2019
TAHUN NIKKEI
2015 19.033,71
2019 20.014,77
Performa 5 tahun (Keuntungan) 5,15%
Performa rata-rata per-tahun 1,03%
19,033.71 19,144.37
22,764.94
20,014.77
23,656.32
2015 2016 2017 2018 2019
NIKKEI
Indeks
16. 11
Performa NIKKEI pada periode 2015 sampai dengan 2017 relatif meningkat dan
ditahun 2018 kinerja indeks NIKKEI menurun, walaupun ditahun 2019 kinerja NIKKEI
meningkat kembali secara signifikan.
e) STI (FTSE Strait Times Singapore)
Indeks Straits Times (disingkat: STI; bahasa Inggris: Straits Times Index) adalah
sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa efek Singapura. Indeks ini
digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari 30 perusahaan terbesar di
pasar saham Singapura dan sebagai indikator utama dari performa pasar di Singapura.
Indeks ini bersama-sama dihitung dengan Singapore Press Holdings (SPH), Singapore
Exchange (SGX) dan FTSE Group (FTSE). Berikut kinerja STI selama 5 tahun terakhir:
*Gambar 2.6 Grafik Indeks STI periode 2015-2019
Tabel 2.5 Performa STI periode 2015-2019
TAHUN STI
2015 2885,51
2019 3222,83
Performa 5 tahun (Keuntungan) 11,7%
Performa rata-rata per-tahun 2,34%
Gambar grafik 2.6 menunjukkan bahwa pergerakan STI selama periode 2015
sampai dengan 2019 cenderung stabil, walaupun sempat naik dan turun.
2885.51 2880.76
3402.92
3068.76
3222.83
2015 2016 2017 2018 2019
STI
Indeks
17. 12
f) DAX (Deutscher Aktien IndeX)
DAX (Deutscher Aktien IndeX, (Indeks saham Jerman))adalah sebuah indeks
pasar saham yang terdiri dari 30 perusahaan besar Jerman perdagangan di Bursa Efek
Frankfurt. Harga yang diambil dari sistem perdagangan elektronik Xetra. Berikut kinerja
indeks DAX selama 5 tahun terakhir:
*Gambar 2.7 Grafik Indeks DAX periode 2015-2019
Tabel 2.6 Performa DAX periode 2015-2019
TAHUN DAX
2015 10.743,01
2019 13.337,11
Performa 5 tahun (Keuntungan) 24,14%
Performa rata-rata per-tahun 4,82%
Gambar grafik 2.6 menunjukkan bahwa performa dan pergerakan DAX selama
periode 2015 sampai dengan 2017 bagus dan stabil. Akan tetapi, sempat turun ditahun
2018 dan kembali terkoreksi meningkat ditahun 2019.
10,743.01
11,481.06
12,917.64
10,558.96
13,337.11
2015 2016 2017 2018 2019
DAX
Indeks
18. 13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian (data dan fakta) yang ada di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia selama 5 tahun
terakhir (periode 2015-2019) bagus dan cukup stabil, karena berhasil berhasil bertengger
diposisi ke-dua dengan akumulasi performa 37,15% dan apabila dibagi rata-rata pertahun (5
tahun) yaitu 7,43%, hanya kalah dari NASDAQ (National Association of Securities Dealers
Automated Quotations) yang bertengger diurutan pertama dengan akumulasi performa
selama tahun 2015 sampai 2019 sebesar 79,86% dan apabila dibagi rata-rata pertahun (5
tahun) yaitu 15,97%, menyusul HANGSENG (HSI) Hongkong diperingkat ke-tiga, DAX
(Deutscher Aktien IndeX) Jerman diperingkat ke-empat, STI (FTSE Strait Times
Singapore) diperingkat ke-lima, serta diperingkat terakhir adalah indeks NIKKEI Jepang.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka berikut beberapa saran yang diharapkan
berguna khususnya bagi para pelaku bisnis dan pemerintah untuk menggenjot performa
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG):
a) Bagi Pengusaha, untuk selalu menggenjot produktifitas (Performa) perusahaannya itu
sendiri agar menarik perhatian para investor, karena Investor hanya ingin berinvestasi
pada perusahaan yang sehat dan produktif guna terbentuk simbiosis mutualisme
(sama-sama menguntungkan). Semakin banyak aliran modal masuk ke dalam negeri,
(Investasi) maka akan berdampak pada menguatnya IHSG, begitu juga sebaliknya.
b) Bagi Pemerintah, untuk menyederhanakan peraturan investasi yang berbelit-belit,
menjaga iklim politik, ekonomi, sosial dan budaya, agar tetap kondusif sehingga
Indonesia menjadi pelabuhan investasi terbaik dan aman bagi para investor, baik
dalam dan luar negeri.
19. 14
DAFTAR PUSTAKA
Kayo, S. (2020, January 16). Sahamok. Dipetik March 21, 2020, dari Sahamok.com:
https://www.sahamok.com/apa-itu-bursa-saham/
Maxmanroe. (2020, February 16). Maxmanroe. Dipetik March 22, 2020, dari Maxmanroe.com:
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/investasi/pengertian-saham.html
Okezone. (2011, December 5). Okezone. Dipetik March 23, 2020, dari Okezone.com:
https://economy.okezone.com/read/2011/12/05/226/537900/treasury-stock
PT Bursa Efek Indonesia. (2018, April 25). idx. Dipetik March 22, 2020, dari www.idx.co.id:
https://www.idx.co.id/produk/indeks/
Veracious. (2020, January 14). Wikipedia. Dipetik March 23, 2020, dari https://id.wikipedia.org/:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_efek