SlideShare a Scribd company logo
1 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
JARINGAN KOMPUTER
1. Yang perlu di ketahui terlebih dahulu mengenai RIP...
a. RIP adalah..
Merupakan sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local
Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini
diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan
algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).
Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC
2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis
mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest
Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan
dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP
generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
b. Karakteristik nya..
- Distance vector routing protocol
- Hop count sebagi metric untuk memilih rute
- Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable
- Secara default routing update 30 detik sekali
- RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update
- RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update
c. Kelebihan nya..
- RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan
memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan
link jaringan
d. Kekurangan nya..
- Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai
masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu :
- Terbatasnya diameter network, Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya
bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau.
Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar.
- Konvergensi yang lambat, Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah,
RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di
atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3.
Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus
dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu,
router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai
table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui
2 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
router 2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini
kepada router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3
dengan 3 hop ( 2 + 1 ). Karena ini adalah routing baru maka ia akan
memasukkannya ke dalam KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table
dan memberikannya kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3
menerima dan menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi
dan router 2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian
seterusnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping sampai
nilainya lebih dari 30 hop.
- Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca IP address
berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas C mempunyai
masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan
seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah
besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat
di atasi pada RIPv2.
- Jumlah host Terbatas.
- RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
- RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM), Ketika pertama
kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)
dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
e. Batasan nya..
- Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak
sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
- Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas
dalam jaringan RIP.
- Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
- RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.
f. Cara Kerja nya..
- Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
- Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update
routing .
- Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
- Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
- Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu
- Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat
broadcast di setiap network yang terhubung
2. Topologi
3 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
Pada topologi diatas, kelompok kami sebagai router 8 dengan mempunyai 5 cabang yaitu
cabang pertama ke router 7 , cabang kedua ke jaringan 192.168.8.0/24 , cabang ketiga ke
router 2 , cabang keempat kerouter 3 dan cabang kelima ke router 9.
3. Konfigurasi
-
Pada gambar diatas merupakan list dari port router yang digunakan untuk
berkomunikasi . Untuk tersambung ke router 10.1.2.1/24 menggunakan interface
ether2,dst.
4 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
-
4. Jelaskan bagaimana cara kerja traceroute
a. Trace Route adalah cara yang digunakan untuk mengetahui rute yang dilalui sebuah
paket dari komputer sumber sampai di komputer tujuan berdasarkan alamat IP tujuan.
Selain itu, Trace Route ini akan me-list daftar router yang dilalui, dan menampilkan
informasi IP Address router
b. Cara kerja Traceroute
- Pertama, dia akan mengirimkan paket ke host tujuan dengan TTL yang bertambah
dengan satu (dimulai dengan 1).
- Jika host mengirim balik ICMP TIME_EXCEED traceroute akan memberitahukan ke
user alamat dari pengirim ICMP tersebut dan jeda waktu dari saat pengiriman
IP/UDP paket sampai diterimanya paket ICMP TIME_EXCEED.
- Setelah itu, traceroute akan mengirimkan lagi ke host tujuan dengan TTL += 1 (TTL
sekarang lebih besar 1 dari sebelumnya).
- Traceroute akan terus melakukan hal seperti diatas sampai diterima ICMP
PORT_UNREACHABLE dari host tujuan atau maksimum hop (lompatan) telah
tercapai (default 30).
- Traceroute menggunakan protokol UDP untuk mengetahui bagaimana traceroute
telah sampai ke host tujuan dan tidak lagi mengirimkan paket.
c. Hasil Trace Route
5 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.1.1 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.7.1 lalu 10.1.1.1.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.2.2 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.2.1.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.3.3 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.3.2.
-
6 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.4.2 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.4.2.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.5.1 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.5.1.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.5.2 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.5.2.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.6.1 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.6.1.
7 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.6.2 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2, 10.1.9.2 lalu 10.1.6.2.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.7.1 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.7.1.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.8.2 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.8.2.
-
8 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o
[ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ]
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.9.1 , harus
melalui 192.168.8.1 dan 10.1.9.1.
-
Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.9.2 , harus
melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu ???.

More Related Content

What's hot

Laporan Keamanan Jaringan Postest
Laporan Keamanan Jaringan PostestLaporan Keamanan Jaringan Postest
Laporan Keamanan Jaringan Postest
Erry Pradana Darajati
 
Static port security packet tracer
Static port security packet tracerStatic port security packet tracer
Static port security packet tracer
Ryandika Alfarishi
 
Laporan 3 router 3 pc
Laporan 3 router 3 pcLaporan 3 router 3 pc
Laporan 3 router 3 pc
Rafi Afmar
 
Tutorial Mikrotik
Tutorial  MikrotikTutorial  Mikrotik
Tutorial Mikrotik
bambang764
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
David Adi Nugroho
 
Tugas komjar 5
Tugas komjar 5Tugas komjar 5
Tugas komjar 5
ramasatriaf
 
Tugas komjar 3
Tugas komjar 3Tugas komjar 3
Tugas komjar 3
ramasatriaf
 
Tugas jarkom router 2 1235010002
Tugas jarkom router 2   1235010002Tugas jarkom router 2   1235010002
Tugas jarkom router 2 1235010002
Abrianto Nugraha
 
Jaringan Komputer
Jaringan KomputerJaringan Komputer
Jaringan Komputer
ramasatriaf
 
Konfigurasi rip
Konfigurasi ripKonfigurasi rip
Konfigurasi rip
Arief Wawan
 
Mengatur rutter pada debian 5 lenny
Mengatur rutter pada debian 5 lennyMengatur rutter pada debian 5 lenny
Mengatur rutter pada debian 5 lennyAnto Wibawanto
 
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNETTutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
David Adi Nugroho
 
Laporan Resmi Nmap dan Hping
Laporan Resmi Nmap dan HpingLaporan Resmi Nmap dan Hping
Laporan Resmi Nmap dan Hping
Muhammad Sulistiyo
 
FreeBSD Firewall
FreeBSD FirewallFreeBSD Firewall
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospfIqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
amri am
 
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
I Putu Hariyadi
 
jaEbook mikrotik
jaEbook mikrotikjaEbook mikrotik
jaEbook mikrotik
Noval Opay
 
Packet tracert real
Packet tracert realPacket tracert real
Packet tracert real
Fajar Rohmawan
 
Lebih dalam dengan Telnet dan SSH
Lebih dalam dengan Telnet dan SSHLebih dalam dengan Telnet dan SSH
Lebih dalam dengan Telnet dan SSH
ramasatriaf
 
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterConfiguring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
I Putu Hariyadi
 

What's hot (20)

Laporan Keamanan Jaringan Postest
Laporan Keamanan Jaringan PostestLaporan Keamanan Jaringan Postest
Laporan Keamanan Jaringan Postest
 
Static port security packet tracer
Static port security packet tracerStatic port security packet tracer
Static port security packet tracer
 
Laporan 3 router 3 pc
Laporan 3 router 3 pcLaporan 3 router 3 pc
Laporan 3 router 3 pc
 
Tutorial Mikrotik
Tutorial  MikrotikTutorial  Mikrotik
Tutorial Mikrotik
 
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
Ngelab Packet Tracer - Subnet, IP, DHCP, Server, DNS, Email, NTP, FTP, RIP, E...
 
Tugas komjar 5
Tugas komjar 5Tugas komjar 5
Tugas komjar 5
 
Tugas komjar 3
Tugas komjar 3Tugas komjar 3
Tugas komjar 3
 
Tugas jarkom router 2 1235010002
Tugas jarkom router 2   1235010002Tugas jarkom router 2   1235010002
Tugas jarkom router 2 1235010002
 
Jaringan Komputer
Jaringan KomputerJaringan Komputer
Jaringan Komputer
 
Konfigurasi rip
Konfigurasi ripKonfigurasi rip
Konfigurasi rip
 
Mengatur rutter pada debian 5 lenny
Mengatur rutter pada debian 5 lennyMengatur rutter pada debian 5 lenny
Mengatur rutter pada debian 5 lenny
 
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNETTutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
Tutorial Packet Tracer NAT DHCP DNS Web Server FTP Email NTP SSH TELNET
 
Laporan Resmi Nmap dan Hping
Laporan Resmi Nmap dan HpingLaporan Resmi Nmap dan Hping
Laporan Resmi Nmap dan Hping
 
FreeBSD Firewall
FreeBSD FirewallFreeBSD Firewall
FreeBSD Firewall
 
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospfIqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
 
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
 
jaEbook mikrotik
jaEbook mikrotikjaEbook mikrotik
jaEbook mikrotik
 
Packet tracert real
Packet tracert realPacket tracert real
Packet tracert real
 
Lebih dalam dengan Telnet dan SSH
Lebih dalam dengan Telnet dan SSHLebih dalam dengan Telnet dan SSH
Lebih dalam dengan Telnet dan SSH
 
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterConfiguring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
 

Viewers also liked

Jaringan ad hoc
Jaringan ad hocJaringan ad hoc
Jaringan ad hoc
taofikrahmat
 
mobile ad-hoc network (MANET) and its applications
mobile ad-hoc network (MANET) and its applicationsmobile ad-hoc network (MANET) and its applications
mobile ad-hoc network (MANET) and its applications
Aman Gupta
 
Manet ns2
Manet ns2Manet ns2
Manet ns2
vicent123
 
Security in mobile ad hoc networks
Security in mobile ad hoc networksSecurity in mobile ad hoc networks
Security in mobile ad hoc networks
Piyush Mittal
 
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Bogor
 
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNANK TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
LiGhT ArOhL
 
Laporan observasi lapangan k3
Laporan observasi lapangan k3Laporan observasi lapangan k3
Laporan observasi lapangan k3
mas_weri
 
Dossier_rs
Dossier_rsDossier_rs
Dossier_rs
Paco Muñoz Zafra
 
Simce Lenguaje 2º Básico Chile
Simce Lenguaje 2º  Básico Chile Simce Lenguaje 2º  Básico Chile
Simce Lenguaje 2º Básico Chile
Ediciones Libart
 
Photoshop e book
Photoshop e bookPhotoshop e book
Photoshop e book
Md Fazlul Hoque
 
Beatriz elena estrada madrid#2
Beatriz elena estrada madrid#2Beatriz elena estrada madrid#2
Beatriz elena estrada madrid#2
marianela48
 
Social media networking
Social media networkingSocial media networking
Social media networking
Universidad de Málaga
 
Carlos vela
Carlos velaCarlos vela
Carlos vela
troxel
 
LA CASA DE LOS GRIFOS
LA CASA DE LOS GRIFOSLA CASA DE LOS GRIFOS
LA CASA DE LOS GRIFOS
Auximatias
 
La luz y el sonido elena
La luz y el sonido elenaLa luz y el sonido elena
La luz y el sonido elena
Lourdes Heras Burgos
 
Cv
CvCv
La luz el sonido y el eco maria
La luz el sonido y el eco mariaLa luz el sonido y el eco maria
La luz el sonido y el eco maria
Lourdes Heras Burgos
 
Nombre completo
Nombre completoNombre completo
Nombre completo
Mauricio Tipantasi
 
Tema 10 el relieve terrestre ainhoa
Tema 10 el relieve terrestre ainhoaTema 10 el relieve terrestre ainhoa
Tema 10 el relieve terrestre ainhoa
Lourdes Heras Burgos
 

Viewers also liked (20)

Jaringan ad hoc
Jaringan ad hocJaringan ad hoc
Jaringan ad hoc
 
mobile ad-hoc network (MANET) and its applications
mobile ad-hoc network (MANET) and its applicationsmobile ad-hoc network (MANET) and its applications
mobile ad-hoc network (MANET) and its applications
 
Manet ns2
Manet ns2Manet ns2
Manet ns2
 
Security in mobile ad hoc networks
Security in mobile ad hoc networksSecurity in mobile ad hoc networks
Security in mobile ad hoc networks
 
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
 
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNANK TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
K TO 12 GRADE 2 LEARNING MATERIAL IN ARALING PANLIPUNAN
 
Laporan observasi lapangan k3
Laporan observasi lapangan k3Laporan observasi lapangan k3
Laporan observasi lapangan k3
 
Dossier_rs
Dossier_rsDossier_rs
Dossier_rs
 
Simce Lenguaje 2º Básico Chile
Simce Lenguaje 2º  Básico Chile Simce Lenguaje 2º  Básico Chile
Simce Lenguaje 2º Básico Chile
 
Photoshop e book
Photoshop e bookPhotoshop e book
Photoshop e book
 
Beatriz elena estrada madrid#2
Beatriz elena estrada madrid#2Beatriz elena estrada madrid#2
Beatriz elena estrada madrid#2
 
Social media networking
Social media networkingSocial media networking
Social media networking
 
Reflexiones
ReflexionesReflexiones
Reflexiones
 
Carlos vela
Carlos velaCarlos vela
Carlos vela
 
LA CASA DE LOS GRIFOS
LA CASA DE LOS GRIFOSLA CASA DE LOS GRIFOS
LA CASA DE LOS GRIFOS
 
La luz y el sonido elena
La luz y el sonido elenaLa luz y el sonido elena
La luz y el sonido elena
 
Cv
CvCv
Cv
 
La luz el sonido y el eco maria
La luz el sonido y el eco mariaLa luz el sonido y el eco maria
La luz el sonido y el eco maria
 
Nombre completo
Nombre completoNombre completo
Nombre completo
 
Tema 10 el relieve terrestre ainhoa
Tema 10 el relieve terrestre ainhoaTema 10 el relieve terrestre ainhoa
Tema 10 el relieve terrestre ainhoa
 

Similar to Tugas komjar13

Tugas komjar 6
Tugas komjar 6Tugas komjar 6
Tugas komjar 6
ramasatriaf
 
Tugas komjar11
Tugas komjar11Tugas komjar11
Tugas komjar11
ramasatriaf
 
Tugas komjar12
Tugas komjar12Tugas komjar12
Tugas komjar12
ramasatriaf
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
M Aditya Fathur Rahman
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Cindy Carissa
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
Barie Malkan
 
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptxTUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
TaufikHidayat8361
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
Reshan Tio
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
Lusiana Diyan
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
irmanbudiman2
 
Tugas komjar 1
Tugas komjar 1Tugas komjar 1
Tugas komjar 1
ramasatriaf
 
Routing Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan WinboxRouting Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan Winbox
Nanda Afif
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
Aaron Ferdinand
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
uninersitas sriwijaya
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Ivan Basilius
 

Similar to Tugas komjar13 (20)

Tugas komjar 6
Tugas komjar 6Tugas komjar 6
Tugas komjar 6
 
Tugas komjar11
Tugas komjar11Tugas komjar11
Tugas komjar11
 
Tugas komjar12
Tugas komjar12Tugas komjar12
Tugas komjar12
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Rip v2
Rip v2Rip v2
Rip v2
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptxTUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING RIP YANG MENGHUBUNGKAN 2 ROUTER.pptx
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Tugas komjar 1
Tugas komjar 1Tugas komjar 1
Tugas komjar 1
 
Routing Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan WinboxRouting Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan Winbox
 
Rip versi 1
Rip versi 1Rip versi 1
Rip versi 1
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 

Tugas komjar13

  • 1. 1 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] JARINGAN KOMPUTER 1. Yang perlu di ketahui terlebih dahulu mengenai RIP... a. RIP adalah.. Merupakan sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation/ RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997). b. Karakteristik nya.. - Distance vector routing protocol - Hop count sebagi metric untuk memilih rute - Maximum hop count 15, hop ke 16 dianggap unreachable - Secara default routing update 30 detik sekali - RIPv1 (classfull routing protocol) tidak mengirimkan subnet mask pada update - RIPv2 (classless routing protocol) mengirimkan subnet mask pada update c. Kelebihan nya.. - RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan d. Kekurangan nya.. - Dalam implementasi RIP memang mudah untuk digunakan, namun RIP mempunyai masalah serius pada Autonomous System yang besar, yaitu : - Terbatasnya diameter network, Telah disebutkan sedikit di atas bahwa RIP hanya bisa menerima metrik sampai 15. Lebih dari itu tujuan dianggap tidak terjangkau. Hal ini bisa menjadi masalah pada network yang besar. - Konvergensi yang lambat, Untuk menghapus entry tabel routing yang bermasalah, RIP mempunyai metode yang tidak efesien. Seperti pada contoh skema network di atas, misalkan subnet 10 bernilai 1 hop dari router 2 dan bernilai 2 hop dari router 3. Ini pada kondisi bagus, namun apabila router 1 crash, maka subnet 3 akan dihapus dari table routing kepunyaan router 2 sampai batas waktu 180 detik. Sementara itu, router 3 belum mengetahui bahwa subnet 3 tidak terjangkau, ia masih mempunyai table routing yang lama yang menyatakan subnet 3 sejauh 2 hop (yang melalui
  • 2. 2 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] router 2). Waktu subnet 3 dihapus dari router 2, router 3 memberikan informasi ini kepada router 2 dan router 2 melihat bahwa subnet 3 bisa dijangkau lewat router 3 dengan 3 hop ( 2 + 1 ). Karena ini adalah routing baru maka ia akan memasukkannya ke dalam KRT. Berikutnya, router 2 akan mengupdate routing table dan memberikannya kepada router 3 bahwa subnet 3 bernilai 3 hop. Router 3 menerima dan menambahkan 1 hop lagi menjadi 4. Lalu tabel routing diupdate lagi dan router 2 meneriman informasi jalan menuju subnet 3 menjadi 5 hop. Demikian seterusnya sampai nilainya lebih dari 30. Routing atas terus menerus looping sampai nilainya lebih dari 30 hop. - Tidak bisa membedakan network masking lebih dari /24, RIP membaca IP address berdasarkan kepada kelas A, B dan C. Seperti kita ketahui bahwa kelas C mempunyai masking 24 bit. Dan masking ini masih bias diperpanjang menjadi 25 bit, 26 bit dan seterusnya. RIP tidak dapat membacanya bila lebih dari 24 bit. Ini adalah masalah besar, mengingat masking yang lebih dari 24 bit banyak dipakai. Hal ini sudah dapat di atasi pada RIPv2. - Jumlah host Terbatas. - RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. - RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM), Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada e. Batasan nya.. - Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16. - Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP. - Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1). - RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah. f. Cara Kerja nya.. - Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway. - Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing . - Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table . - Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. - Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu - Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung 2. Topologi
  • 3. 3 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] Pada topologi diatas, kelompok kami sebagai router 8 dengan mempunyai 5 cabang yaitu cabang pertama ke router 7 , cabang kedua ke jaringan 192.168.8.0/24 , cabang ketiga ke router 2 , cabang keempat kerouter 3 dan cabang kelima ke router 9. 3. Konfigurasi - Pada gambar diatas merupakan list dari port router yang digunakan untuk berkomunikasi . Untuk tersambung ke router 10.1.2.1/24 menggunakan interface ether2,dst.
  • 4. 4 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] - 4. Jelaskan bagaimana cara kerja traceroute a. Trace Route adalah cara yang digunakan untuk mengetahui rute yang dilalui sebuah paket dari komputer sumber sampai di komputer tujuan berdasarkan alamat IP tujuan. Selain itu, Trace Route ini akan me-list daftar router yang dilalui, dan menampilkan informasi IP Address router b. Cara kerja Traceroute - Pertama, dia akan mengirimkan paket ke host tujuan dengan TTL yang bertambah dengan satu (dimulai dengan 1). - Jika host mengirim balik ICMP TIME_EXCEED traceroute akan memberitahukan ke user alamat dari pengirim ICMP tersebut dan jeda waktu dari saat pengiriman IP/UDP paket sampai diterimanya paket ICMP TIME_EXCEED. - Setelah itu, traceroute akan mengirimkan lagi ke host tujuan dengan TTL += 1 (TTL sekarang lebih besar 1 dari sebelumnya). - Traceroute akan terus melakukan hal seperti diatas sampai diterima ICMP PORT_UNREACHABLE dari host tujuan atau maksimum hop (lompatan) telah tercapai (default 30). - Traceroute menggunakan protokol UDP untuk mengetahui bagaimana traceroute telah sampai ke host tujuan dan tidak lagi mengirimkan paket. c. Hasil Trace Route
  • 5. 5 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.1.1 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.7.1 lalu 10.1.1.1. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.2.2 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.2.1. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.3.3 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.3.2. -
  • 6. 6 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.4.2 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.4.2. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.5.1 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.5.1. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.5.2 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.5.2. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.6.1 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu 10.1.6.1.
  • 7. 7 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.6.2 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2, 10.1.9.2 lalu 10.1.6.2. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.7.1 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.7.1. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.8.2 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.8.2. -
  • 8. 8 | G a l u h M a g h f i r a [ 2 1 1 0 1 6 5 0 1 3 ] - E l h a m B u d i a n t o [ 2 1 1 0 1 6 5 0 2 4 ] – N a u f a l I l h a m R a m a d h a n [ 2 1 1 0 1 6 6 5 0 2 5 ] Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.9.1 , harus melalui 192.168.8.1 dan 10.1.9.1. - Untuk melakukan komunikasi(ping) dari jaringan kami ke jaringan 10.1.9.2 , harus melalui 192.168.8.1, 10.1.8.2 lalu ???.