SlideShare a Scribd company logo
ROUTING DINAMIS
(ROUTING INFORMATION PROTOCOL VERSI 1)
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa bisa memahami tentang routing dinamis.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengkonfigurasi router dengan menggukan RIP (Routing
Information Protocol).
2.1 Teori Dasar
Routing dinamis adalah routing protokol yang digunakan untuk memfasilitasi
pertukaran informasi routing antar router. Protokol routing memungkinkan router untuk
secara dinamis berbagi informasi tentang jaringan remote dan secara otomatis menambahkan
informasi ini ke tabel routing mereka sendiri.
Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian
ditambahkan ke tabel routing. Salah satu manfaat utama menggunakan protokol routing
dinamis adalah bahwa router bertukar informasi setiap kali ada perubahan topologi.
Pertukaran ini memungkinkan router untuk secara otomatis mempelajari jaringan baru dan
juga untuk menemukan jalur alternatif ketika terjadi kegagalan link ke suatu jaringan.
Routing protocol dinamis biasanya digunakan dalam jaringan yang lebih besar untuk
mempermudah administrasi dan operasional dibanding hanya menggunakan rute statis.
Biasanya, jaringan menggunakan kombinasi dari kedua protokol routing dinamis dan rute
statis.Pada kebanyakan jaringan, menggunakan satu protokol routing dinamis, namun ada
kasus di mana bagian yang berbeda dari jaringan dapat menggunakan protokol routing yang
berbeda.
Dibandingkan dengan routing statis, protokol routing dinamis memerlukan
administrasi yang kurang. Namun, biaya menggunakan protokol routing dinamis adalah
mendedikasikan bagian dari sumber daya router untuk operasi protokol termasuk proses CPU
dan bandwidth link jaringan. Meskipun manfaat dari routing dinamis, routing statis masih
tetap dibutuhkan. Ada kalanya routing statis lebih tepat dan di lain waktu routing dinamis
adalah pilihan yang lebih baik. Anda akan menemukan kombinasi kedua jenis routing dalam
jaringan yang memiliki tingkat kompleksitas.
GambarPrinsipRouting Dinamis
2.1.1 Routing Information Protocol (RIP)
Salah satu protokol routing paling pertama adalah Routing Information
Protocol (RIP). RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance
vector(dihitungberdasarkanjarakterpendekantar node). RIP menggunakan protokol
UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router dan
menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. RIP mengirim routing table
yang

lengkapkesemuainterface

hanyamenggunakanjumlah

hop

yang

aktifsetiap

30

detik.

untukmenentukancaraterbaikkesebuah

RIP
network

remote.
RIP memiliki beberapa keterbatasan seperti RIP menghitung routing terbaik
berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan
protokol LAN yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
Keterbatasan RIP yang lain adalah tidak dapat mengatur hop lebih dari 15 karena hal
ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.RIP bekerjabaikpadajaringankecil,
tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang
menggunakan banyak router.
Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan
hanya mengetahui cara routing kedirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan
informasi local tersebut dalam bentuk distance-vector kesemua link yang terhubung
langsung dengannya.Router yang menerima informasi routing menghitung distancevector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempatin formasi tersebut
diterima, dan memasukkannya kedala mentri forwarding table jika dianggap
merupakan jalur terbaik.Informasi routing setelah penambahan metric kemudian
dikirim lagi keseluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu
tertentu.Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi
jaringan tersebut.
Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam
jaringan ada link yang terputus.Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi
adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity).Efek
bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada
minimal sebuah link.Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga
datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router
(bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis.
Menghitung

sampai

tak

hingga

terjadi

karena

router

terlambat

menginformasikan bahwa suatu link terputus.Keterlambatan ini menyebabkan router
harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metric sampai batas
maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah
distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metric ini
juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi
efek bouncing.
3.1 Alat&Bahan
1. Sebuah unit komputer
2. Program simulasi Packet Tracer 5.31
4.1 LangkahKerja
1) Struktur / Skemajaringan.
2) Konfigurasipada router 0.
Router>en
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.

End with

CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state
to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface
FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#int s0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to
down
Router(config-if)#exit
Setelahbeberapa interface di konfigurasi, selanjutnyamembuat routing
dinamisyaitudenganmenggunakn Routing Information Protocol (RIP).
Router>en
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.

End with

CNTL/Z.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.0.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#do sh run

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.0.2
Router(config)#do ship route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA
external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type
2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2,
ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route,
o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

C

192.168.1.0/24 is directly connected,

FastEthernet0/0
S

192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2

Router#debugip rip
RIP protocol debugging is on
RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1
192.168.0.0 in 1 hops
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

FastEthernet0/0 (192.168.2.1)
RIP: build update entries
network 192.168.0.0 metric 2
network 192.168.1.0 metric 1
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

Serial0/0/1 (192.168.1.2)
RIP: build update entries
network 192.168.2.0 metric 1
RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1
192.168.0.0 in 1 hops
RIP: sending

v1 update to 255.255.255.255 via

FastEthernet0/0 (192.168.2.1)
RIP: build update entries
network 192.168.0.0 metric 2
Router#ship interface brief
Interface IP-Address
FastEthernet0/0

OK? Method Status Protocol
192.168.0.1

YES manual up

unassigned

YES unset

up
FastEthernet0/1

administratively down down
Serial0/0/0

unassigned

YES unset

administratively down down
Serial0/0/1

192.168.1.1

YES manual up

up
Vlan1

unassigned

administratively down down

Setting / berikanalamatippadahost sepertiberikut :
a)

b)

PC0

PC1

YES unset
c) PC2

3) Konfigurasipada router1.
Router>enable
Router#config t
Enter configuration commands, one per line.
CNTL/Z.
Router(config)#interface s0/0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.0.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Kemudianbuatkan routing RIP
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#do sh run
Building configuration...
Current configuration : 629 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetimemsec
no service timestamps debug datetimemsec

End with
no service password-encryption
!
hostname Router
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
noip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface Serial0/0/0
noip address
shutdown
!
interface Serial0/0/1
ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
!
interface Vlan1
noip address
shutdown
!
router rip
network 192.168.1.0
network 192.168.2.0
!
ip classless
line con 0
linevty 0 4
!
login
end
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1
Router(config)#do ship route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA
external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type
2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2,
ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route,
o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

S

192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1

C

192.168.2.0/24 is directly connected,

FastEthernet0/0
Router#debugip rip
RIP protocol debugging is on
Setelah router di konfigurasi selanjutnya setting host agar bisa berkomunikasi dengan
jaringan yang telah dibuat.
a) PC3.
b) PC4.

c) PC5.

4) Uji Koneksi
a) PC0ke PC4.
PC>ping 192.168.2.3
Pinging 192.168.2.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=110ms TTL=126
Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=80ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.2.3:
Packets: Sent = 4, Received = 2, Lost = 2 (50%
loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 80ms, Maximum = 110ms, Average = 95ms

b) PC0 ke PC2.
PC>ping 192.168.2.1
Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=57ms TTL=254
Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=254
Ping statistics for 192.168.2.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0%
loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 40ms, Maximum = 60ms, Average = 49ms
2.1

Analisis dan Kesimpulan
RIP versi 1 memiliki hasil debug ip rip seperti RIP: sending

v1 update to

255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2)artinya mengirim dan
menerima update secara classfull karena merupakan classfull distance vector.Pada saat
alamat jaringan dialokasikan berdasarkan kelas – kelas, routing protocol tidak perlu
menyertakan subnet mask dalam update routing karena mask jaringan dapat ditentukan
berdasarkan octet pertama alamat jaringan. Hal tersebut juga disebabkan dari hasil ip route
dimanaisi table router dapat dilihat seperti berikut ini :
Pada Router 0, isi tabelnya seperti berikut :
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

C

192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
S

192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2
Alamat 192.168.2.0 merupakan alamat yang tidak berhubungan langsung dengan router

tersebut dan untuk menghubungkannya melewati alamat 192.168.0.2
Pada router 1, isitabelnya seperti berikut :
Gateway of last resort is not set
C

192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0

S

192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1

C

192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
RIP:

received

v1

update

from

192.168.1.1

on

Serial0/0/1192.168.0.0 in 1 hops. Artinya dia menerima update hasil update
dari IP 192.168.1.1 pada hop s0/0/1.”Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap
jaringan yang kemudian ditambahkan ketabel routing.
Karakteristik RIP versi1 :
a. RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector.
b. Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan.
c. Tidak mendukung VLSM sehingga protokol routing classful tidak dapat digunakan
ketika jaringan di subnet menggunakan lebih dari satu subnet mask.
d. Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table.
e. Routing Table selalu dibroadcast.
Prinsip dasar RIP yaitu didalam table routing terdapat alamat jaringan yang
terhubung langsung dengannya.

More Related Content

What's hot

Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
antony veru
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
NightXynt
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
Octavio Dakosta
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
Aaron Ferdinand
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioaribowo
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
lingacing
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
engguh123
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Cindy Carissa
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Sylvia Dianita
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
tribayukusnadi
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
setioaribowo
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
 

What's hot (16)

Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
 
Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 
09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing09module 20 static-routing-dynamic-routing
09module 20 static-routing-dynamic-routing
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 

Similar to Rip versi 1

P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
 
Routing
RoutingRouting
Routing
caturbawa
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
Barie Malkan
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
glennsade
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
32120023
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
engguh123
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
RochmadGSaputra
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Felix Felix
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Deprilana Ego Prakasa
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
penyejuk qolbu
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
HafidzahPatel1
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektor
Ahmad Hsn
 
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospfIqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
amri am
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
Rezi Fenorita
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
DanuSetiawan5
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
setioariwibowo
 

Similar to Rip versi 1 (20)

P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Distance vektor
Distance vektorDistance vektor
Distance vektor
 
Rip v2
Rip v2Rip v2
Rip v2
 
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospfIqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Pemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep RoutingPemrograman Konsep Routing
Pemrograman Konsep Routing
 
10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router10module 22 troubleshooting-router
10module 22 troubleshooting-router
 

Recently uploaded

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Rip versi 1

  • 1. ROUTING DINAMIS (ROUTING INFORMATION PROTOCOL VERSI 1) 1.1 Tujuan 1. Mahasiswa bisa memahami tentang routing dinamis. 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengkonfigurasi router dengan menggukan RIP (Routing Information Protocol). 2.1 Teori Dasar Routing dinamis adalah routing protokol yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran informasi routing antar router. Protokol routing memungkinkan router untuk secara dinamis berbagi informasi tentang jaringan remote dan secara otomatis menambahkan informasi ini ke tabel routing mereka sendiri. Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian ditambahkan ke tabel routing. Salah satu manfaat utama menggunakan protokol routing dinamis adalah bahwa router bertukar informasi setiap kali ada perubahan topologi. Pertukaran ini memungkinkan router untuk secara otomatis mempelajari jaringan baru dan juga untuk menemukan jalur alternatif ketika terjadi kegagalan link ke suatu jaringan. Routing protocol dinamis biasanya digunakan dalam jaringan yang lebih besar untuk mempermudah administrasi dan operasional dibanding hanya menggunakan rute statis. Biasanya, jaringan menggunakan kombinasi dari kedua protokol routing dinamis dan rute statis.Pada kebanyakan jaringan, menggunakan satu protokol routing dinamis, namun ada kasus di mana bagian yang berbeda dari jaringan dapat menggunakan protokol routing yang berbeda. Dibandingkan dengan routing statis, protokol routing dinamis memerlukan administrasi yang kurang. Namun, biaya menggunakan protokol routing dinamis adalah mendedikasikan bagian dari sumber daya router untuk operasi protokol termasuk proses CPU dan bandwidth link jaringan. Meskipun manfaat dari routing dinamis, routing statis masih tetap dibutuhkan. Ada kalanya routing statis lebih tepat dan di lain waktu routing dinamis adalah pilihan yang lebih baik. Anda akan menemukan kombinasi kedua jenis routing dalam jaringan yang memiliki tingkat kompleksitas.
  • 2. GambarPrinsipRouting Dinamis 2.1.1 Routing Information Protocol (RIP) Salah satu protokol routing paling pertama adalah Routing Information Protocol (RIP). RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector(dihitungberdasarkanjarakterpendekantar node). RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router dan menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan hop. RIP mengirim routing table yang lengkapkesemuainterface hanyamenggunakanjumlah hop yang aktifsetiap 30 detik. untukmenentukancaraterbaikkesebuah RIP network remote. RIP memiliki beberapa keterbatasan seperti RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat. Keterbatasan RIP yang lain adalah tidak dapat mengatur hop lebih dari 15 karena hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.RIP bekerjabaikpadajaringankecil, tetapi RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router. Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing kedirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak
  • 3. mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan informasi local tersebut dalam bentuk distance-vector kesemua link yang terhubung langsung dengannya.Router yang menerima informasi routing menghitung distancevector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempatin formasi tersebut diterima, dan memasukkannya kedala mentri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik.Informasi routing setelah penambahan metric kemudian dikirim lagi keseluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu.Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut. Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus.Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity).Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link.Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis. Menghitung sampai tak hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus.Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metric sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metric ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing. 3.1 Alat&Bahan 1. Sebuah unit komputer 2. Program simulasi Packet Tracer 5.31 4.1 LangkahKerja 1) Struktur / Skemajaringan.
  • 4. 2) Konfigurasipada router 0. Router>en Router#config t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up Router(config-if)#int s0/0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.0 Router(config-if)#clock rate 64000 Router(config-if)#no shutdown %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down Router(config-if)#exit Setelahbeberapa interface di konfigurasi, selanjutnyamembuat routing dinamisyaitudenganmenggunakn Routing Information Protocol (RIP). Router>en Router#config t
  • 5. Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.0.0 Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#do sh run Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.0.2 Router(config)#do ship route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
  • 6. P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 S 192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2 Router#debugip rip RIP protocol debugging is on RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1 192.168.0.0 in 1 hops RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via FastEthernet0/0 (192.168.2.1) RIP: build update entries network 192.168.0.0 metric 2 network 192.168.1.0 metric 1 RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2) RIP: build update entries network 192.168.2.0 metric 1 RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1 192.168.0.0 in 1 hops RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via FastEthernet0/0 (192.168.2.1) RIP: build update entries network 192.168.0.0 metric 2 Router#ship interface brief
  • 7. Interface IP-Address FastEthernet0/0 OK? Method Status Protocol 192.168.0.1 YES manual up unassigned YES unset up FastEthernet0/1 administratively down down Serial0/0/0 unassigned YES unset administratively down down Serial0/0/1 192.168.1.1 YES manual up up Vlan1 unassigned administratively down down Setting / berikanalamatippadahost sepertiberikut : a) b) PC0 PC1 YES unset
  • 8. c) PC2 3) Konfigurasipada router1. Router>enable Router#config t Enter configuration commands, one per line. CNTL/Z. Router(config)#interface s0/0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.0.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Kemudianbuatkan routing RIP Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.2.0 Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#do sh run Building configuration... Current configuration : 629 bytes ! version 12.4 no service timestamps log datetimemsec no service timestamps debug datetimemsec End with
  • 9. no service password-encryption ! hostname Router interface FastEthernet0/0 ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 duplex auto speed auto ! interface FastEthernet0/1 noip address duplex auto speed auto shutdown ! interface Serial0/0/0 noip address shutdown ! interface Serial0/0/1 ip address 192.168.1.2 255.255.255.0 ! interface Vlan1 noip address shutdown ! router rip network 192.168.1.0 network 192.168.2.0 ! ip classless line con 0 linevty 0 4 ! login
  • 10. end Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.0.1 Router(config)#do ship route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 S 192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1 C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 Router#debugip rip RIP protocol debugging is on Setelah router di konfigurasi selanjutnya setting host agar bisa berkomunikasi dengan jaringan yang telah dibuat. a) PC3.
  • 11. b) PC4. c) PC5. 4) Uji Koneksi a) PC0ke PC4. PC>ping 192.168.2.3 Pinging 192.168.2.3 with 32 bytes of data:
  • 12. Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=110ms TTL=126 Reply from 192.168.2.3: bytes=32 time=80ms TTL=126 Ping statistics for 192.168.2.3: Packets: Sent = 4, Received = 2, Lost = 2 (50% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 80ms, Maximum = 110ms, Average = 95ms b) PC0 ke PC2. PC>ping 192.168.2.1 Pinging 192.168.2.1 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=40ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=57ms TTL=254 Reply from 192.168.2.1: bytes=32 time=60ms TTL=254 Ping statistics for 192.168.2.1: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 40ms, Maximum = 60ms, Average = 49ms 2.1 Analisis dan Kesimpulan RIP versi 1 memiliki hasil debug ip rip seperti RIP: sending v1 update to 255.255.255.255 via Serial0/0/1 (192.168.1.2)artinya mengirim dan menerima update secara classfull karena merupakan classfull distance vector.Pada saat alamat jaringan dialokasikan berdasarkan kelas – kelas, routing protocol tidak perlu menyertakan subnet mask dalam update routing karena mask jaringan dapat ditentukan berdasarkan octet pertama alamat jaringan. Hal tersebut juga disebabkan dari hasil ip route dimanaisi table router dapat dilihat seperti berikut ini : Pada Router 0, isi tabelnya seperti berikut : Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
  • 13. S 192.168.2.0/24 [1/0] via 192.168.0.2 Alamat 192.168.2.0 merupakan alamat yang tidak berhubungan langsung dengan router tersebut dan untuk menghubungkannya melewati alamat 192.168.0.2 Pada router 1, isitabelnya seperti berikut : Gateway of last resort is not set C 192.168.0.0/24 is directly connected, Serial0/0/0 S 192.168.1.0/24 [1/0] via 192.168.0.1 C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 RIP: received v1 update from 192.168.1.1 on Serial0/0/1192.168.0.0 in 1 hops. Artinya dia menerima update hasil update dari IP 192.168.1.1 pada hop s0/0/1.”Protokol routing menentukan jalur terbaik untuk setiap jaringan yang kemudian ditambahkan ketabel routing. Karakteristik RIP versi1 : a. RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector. b. Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan. c. Tidak mendukung VLSM sehingga protokol routing classful tidak dapat digunakan ketika jaringan di subnet menggunakan lebih dari satu subnet mask. d. Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table. e. Routing Table selalu dibroadcast. Prinsip dasar RIP yaitu didalam table routing terdapat alamat jaringan yang terhubung langsung dengannya.