SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
PERTEMUAN 9
OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)
2 D4 TEKNIK KOMPUTER B
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
Praktikum 9
OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protokol Open Shortest Path First (OSPF)
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah – perintah yang digunakan pada konfigurasi router
Dasar Teori
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing
adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua
atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat
untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi
lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang
dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua
perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan
jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu
mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN
(Local Action Network).
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol
digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya
sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui
sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol
yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild
routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk
addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile
phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar
untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan
DECNet.
Jenis – jenis routing ada 2 yakni :
 Routing Default adalah untuk mengirim paket secara manual. Ini sering digunakan
dalam jaringan yang hanya memiliki satu output atau hanya dapat digunakan secara
lokal.
 Static Routing adalah router dengan kabel routing statis yang pengaturannya diatur
secara manual oleh administrasi jaringan.
 Dynamic Routing adalah router yang secara otomatis membuat tabel routing dengan
membaca lalu lintas jaringan dan tentu saja berinteraksi dengan router lain. Routing
dinamis adalah rute termudah daripada routing standar dan routing statis.
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic
Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar
network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah
istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya
routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya
dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan
untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk
mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi
informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori
IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma
Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya
OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
Cara Kerja OSPF
Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
 Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
 Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State
Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
 Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua
neighbour berdasarkan cost routing.
 Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke
DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
 LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga
semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area
OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata
lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan
ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.
OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:
 Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan
informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung
dengan backbone secara logikal.
 Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA
intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
 Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external
route (digantikan default area).
 Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan
default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router
yang masih dalam 1 area.
Alat dan Bahan Percobaan
1. Laptop
2. Packet Tracer
Perangkat yang Digunakan
Personal Computer
Digunakan sebagai komputer host
yang terhubung dengan salah satu
router
Router
Digunakan sebagai penghubung
antar router dan melakukan routing
Kabel Copper Straight-Through
Digunakan sebagai media transmisi
antara switch dengan komputer dan
switch dengan router
Kabel Serial DCE
Digunakan sebagai media trasnimi
antar router
Topologi Jaringan Pertama
Langkah Percobaan
1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer,
dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu :
a. End devices : PC
b. Network devices : Router-PT
c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE
2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
Konfigurasi PC0
Konfigurasi PC1
Konfigurasi PC2
3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config
Konfigurasi FastEthernet Router0
Konfigurasi Serial Router0
Konfigurasi Serial Router1
Konfigurasi FastEthernet Router2
Konfigurasi Serial Router2
Konfigurasi FastEthernet Router3
Konfigurasi Serial Router3
4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol OSPF pada semua router
Router 0
Network ID Subnet Mask Wildcard Mask
192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
Router 1
Network ID Subnet Mask Wildcard Mask
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.3.0 255.255.255.252 0.0.0.255
Router 2
Network ID Subnet Mask Wildcard Mask
192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
Router 3
Network ID Subnet Mask Wildcard Mask
192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15
192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3
192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
5. Setelah semua router dapat menjalankan routing OSPF lakukan pengujian berikut
pada semua router. Tampilkan semua hasil pengujian, kemudian lakukan analisa
terhadap perintah yang dijalankan dan hasil pengujian.
a. Router#show ip ospf neighbour
Router 0
Router 1
Router 2
Router 3
b. Router#show ip ospf interface
I. Router 0
Router#show ip ospf interface
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.10.1/28, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.10.1, Interface address 192.168.10.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:03
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:07
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.1.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
II. Router 1
Router#show ip ospf interface
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:05
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.10.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.3.1/24, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:00
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Suppress hello for 0 neighbor(s)
III. Router 2
Router#show ip ospf interface
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
Internet address is 172.16.1.1/16, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.1.1, Interface address 172.16.1.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:00
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:09
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.10.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
IV. Router 3
Router#show ip ospf interface
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
Internet address is 10.10.10.1/8, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.3.1, Interface address 10.10.10.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:03
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:02
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.1.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Serial3/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.3.1/30, Area 0
Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:04
Index 3/3, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Router#
c. Router#show ip protocols
Router 0
Router 1
Router 2
Router 3
d. Router#show ip route
Router 0
Router 1
Router 2
Router 3
e. Router#show ip ospf database
Router 0
Router 1
Router 2
Router 3
a Router#show ip ospf neighbor adalah salah satu cara untuk mengetahui DR/BDR
b Router#show ip ospf interface untuk mencek lebih detail apakah terdapat authentication
di dalam network OSPF kita sh ip ospf interface | include authentication
c Router#show ip protocols untuk memperlihatkan status interface secara global maupun
khusus dari IP protocol routing yang telah dikonfigurasi dan sedang berjalan
Router#show ip route untuk menampilkan konfirmasi pada Router yang telah di
authentikasi oleh Router lain dan telah mampu memperoleh rute dari Router lainnya,
selain itu juga digunakan untuk mengetahui konfigurasi IP yang dilakukan baik secara
global maupun secara khusus.
d Router#show ip ospf database berfungsi untuk membuktikan routing tadi, dan untuk
melihat apakah router sudah terdaftar atau belum, kita bisa melihatnya disini
6. Lakukan tes ping antar PC dan dari PC ke semua router, kemudian tampilkan hasil
percobaan anda. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data
dari pengirim hingga penerima pada semua PC
PC0 KE PC1
PC0 KE PC2
PC0 KE ROUTER0
PC0 KE ROUTER1
PC0 KE ROUTER2
PC0 KE ROUTER3
PC1 KE PC0
PC1 KE PC2
PC1 KE ROUTER0
PC1 KE ROUTER1
PC1 KE ROUTER2
PC1 KE ROUTER3
PC2 KE PC1
PC2 KE PC0
PC2 KE ROUTER0
PC2 KE ROUTER1
PC2 KE ROUTER2
PC2 KE ROUTER3
7. Buatlah topologi berikut, dimana selain terdapat backbone area (area 0), juga
ditambahkan area 1. Lakukan konfigurasi protokol OSPF agar area 1 terhubung
dengan backbone area. Kemudian lakukan pengujian koneksi PC3 terhadap semua
PC, tampilkan hasilnya dan analisa hasil pengujian anda.
Router 4
NET ID WILDCARD MASK
192.168.20.0 0.0.0.255
20.0.0.0 0.255.255.255
ROUTER 4
Router#show ip ospf neighbor
Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface
192.168.3.1 0 FULL/ - 00:00:35 192.168.20.1 Serial2/0
Router#show ip ospf interface
Serial2/0 is up, line protocol is up
Internet address is 192.168.20.1/24, Area 1
Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64
Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
No designated router on this network
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:01
Index 1/1, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1
Adjacent with neighbor 192.168.3.1
Suppress hello for 0 neighbor(s)
FastEthernet0/0 is up, line protocol is up
Internet address is 20.0.0.1/8, Area 1
Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1
Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
Designated Router (ID) 192.168.20.1, Interface address 20.0.0.1
No backup designated router on this network
Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
Hello due in 00:00:08
Index 2/2, flood queue length 0
Next 0x0(0)/0x0(0)
Last flood scan length is 1, maximum is 1
Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec
Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0
Suppress hello for 0 neighbor(s)
Router#show ip protocols
Routing Protocol is "ospf 10"
Outgoing update filter list for all interfaces is not set
Incoming update filter list for all interfaces is not set
Router ID 192.168.20.1
Number of areas in this router is 1. 1 normal 0 stub 0 nssa
Maximum path: 4
Routing for Networks:
192.168.20.0 0.0.0.255 area 1
20.0.0.0 0.255.255.255 area 1
Routing Information Sources:
Gateway Distance Last Update
192.168.3.1 110 00:05:33
192.168.20.1 110 00:05:12
Distance: (default is 110)
Router#show ip route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
C 20.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
C 192.168.20.0/24 is directly connected, Serial2/0
Router#show ip ospf database
OSPF Router with ID (192.168.20.1) (Process ID 10)
Router Link States (Area 1)
Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count
192.168.3.1 192.168.3.1 347 0x80000002 0x00f07e 2
192.168.20.1 192.168.20.1 326 0x80000003 0x004bed 3
TES PING DAN TRACERT
PC 3 KE PC 0
PC 3 KE PC 1
PC 3 KE PC 2
ANALISA
Pada praktikum ini, mensimulasikan dynamix routing,menggunakan OSPF atau open
shortest path firs. Pada praktikum 9 ini terdapat 2 percobaan atau 2 topologi. Pada topologi
yang pertama hanya menggunakan 1 area saja yaitu area 0/ backbone area. Sedangkan pada
percobaan kedua menggunakan 2 area yaitu area 0 dan 1. Area sendiri adalah konsep
pemisalahan network berdasarkan area ID yang sama, tujuannya adalah untuk keamanan dan
tidak semua dapat dengan mudah menerima paket. Sedangkan area 0 sendiri atau disebut
backbone adalah area yang harus ada pada saat kita menggunakan routing protokol ospf.
Dikarenakan area 0 ini digunakan sebagai transit area saat network dari area lain hendak
menuju ke jaringan lain yang berbeda area atau ke internet. Setelah melakukan percobaan,
kita dapat melihat pada tabel routing dari masing-masing router, dari informasi tersebut.
Muncul flag IA, inter are.
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi
routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan
para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu
jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk
hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat
menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut
dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router
OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan
atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai
dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10
detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-
Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim.
Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju
ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang
menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan
hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour
router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
 Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket.Tracert
adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan.
 OSPF kependekan dari Open Shortest Path First. OSPF adalah Protocol dynamic routing
(Routing Otomatis) yang mampu mengatu, mendistribusikan, dan menjaga informasi
routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.
 Kelebihan OSPF antara lain : tidak menhasilkan routing loop, mendukung penggunaan
beberapa metrik sekaligus, dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan,
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area, dan waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat.
 Kelemahan OSPF antara lain : membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit.
TUGAS
1. JELASKAAN APA YANG DIMAKSUD KONSEP AREA PADA PROTOKOL
OSPF
Area pada OSPF mengacu pada sekumpulan router yang memiliki area ID yang
sama Network. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki
routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-
tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area dan harus
memiliki satu area khusus yang disebut sebagai area 0 atau backbone area. Semua area
selain area 0 (non-backbone area) harus terhubung ke area 0, maka dari itu area 0 harus
memiliki bandwidth yang besar sehingga bisa melayani traffic area yang lain. Beberapa
area yang ada dalam OSPF:
a Standar Area adalah area standar yang digunakan oleh OSPF. Area ini dapat
menerima link update intra-area, route summaries, interarea dan rute external
b Backbone Area adalah pusat dari OSPF, dimana semua area akan terkoneksi
langsung pada area ini. Area ini akan selalu diberi label area 0. Pertukaran
informasi routing network terjadi pada area ini
c Stub Area disebut ujung dari Network. Database nya berisi rute network internal dan
sebuah rute default
d Totally Stub Area adalah area yang mirip dengan Stub Area. Databasenya berisi rute
untuk area sendiri dan sebuah rute default
e Not-So-Stubby-Area (NSSA) adalah area yang database nya berisi rute internal dan
sebuah optional rute default. Rute-rute didistribusikan ulang dari sebuah
proses routing yang terkoneksi
f Totally NSSA adalah Area yang hanya didesain untuk perangkat Cisco
2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AREA BORDER ROUTER (ABR)
Area border router (ABR) adalah sebuah router yang berada antara satu atau lebih OSPF
area atau gampangnya itu router yang berbatasan dengan area lain tapi masih
menjalankan routing ospf juga. Fungsi utama ABR itu untuk melakukan koneksi antara
area backbone 0 dengan area lainnya.
3. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AUTONOMOUS SYSTEM BORDER
ROUTER (ASBR)
Area Autonomous System Border Router (ASBR) adalah sebuah router yang berlokasi di
perbatasan dengan routing protocol lainnya. Fungsinya hampir sama dengan ABR hanya
saja ASBR itu menghubungkan OSPF ke routing lain seperti BGP atau EIGRP.
Merupakan penghubung antara OSPF dengan routing protokol lainya (RIP,BGP dll) di
suatu jaringan dan berada dalam satu hak administrasi, satu kepemilikan, satu
kepentingan serta dikonfigurasi menggunakan policy yang sama biasa
disebut Atonomous System (AS).
4. JELASKAN KEUNGGULAN DARI PROTOKOL OSPF
 Tidak menghasilkan routing loop
 Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
 Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
 Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area
 Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
5. JELASKAAN BAGAIMANA ROUTER DENGAN PROTOKOL OSPF DAPAT
MEMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN NEIGHBOR ROUTER AGAR BISA
BERBAGI INFORMASI ROUTING
Routing yang menjalankan OSPF akan mengirimkan paket hello pada neighbornya, lalu
ketika memberikan jawaban, maka akan merequest tabel routing, ketika sampai tidak ada
rule yang melarang pertukaran tabel routing, maka router akan membalasnya lagi dengan
mengirimkan database tabel routingnya.

More Related Content

What's hot

Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
engguh123
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
Rezi Fenorita
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
M Aditya Fathur Rahman
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
Reshan Tio
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Veliany Khosasih
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
Imam Nurrahmat
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
Arif Chendra
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
tribayukusnadi
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
ricoootan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
vintzr
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
irmanbudiman2
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
ivsept2309
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
Eric Tomas
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Ivan Basilius
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
antony veru
 
Contoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing DinamisContoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing Dinamis
STMIK Surya Intan Kotabumi
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
Agus Susanto
 

What's hot (20)

Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Pembahasan Routing
Pembahasan RoutingPembahasan Routing
Pembahasan Routing
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Kelompok 4 routing
Kelompok 4 routingKelompok 4 routing
Kelompok 4 routing
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Contoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing DinamisContoh Makalah Routing Dinamis
Contoh Makalah Routing Dinamis
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 

Similar to Open Shortest Path First (OSPF)

Routing
RoutingRouting
Routing
caturbawa
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
Mr. FM
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
HafidzahPatel1
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
Gama Iffahindra
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
RochmadGSaputra
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
SMKN 3 Kota Tangerang
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Ivan Basilius
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
RandaHendroN
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
salamunasemarang
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
Ericson Conellie
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
Barie Malkan
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
penyejuk qolbu
 
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-BModul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
Deprilana Ego Prakasa
 
materi microteaching.pptx
materi microteaching.pptxmateri microteaching.pptx
materi microteaching.pptx
SangPenaklukChanel
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
sahrulrohim1
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
tribayukusnadi
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
 

Similar to Open Shortest Path First (OSPF) (20)

Ospf
OspfOspf
Ospf
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing dan-internetworking
Routing dan-internetworkingRouting dan-internetworking
Routing dan-internetworking
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2Routing information protocol v 2
Routing information protocol v 2
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
Routing Protocol
Routing ProtocolRouting Protocol
Routing Protocol
 
Jurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi finalJurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi final
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-BModul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
Modul4 deprilana ego-prakasa-14102055_IF-B
 
materi microteaching.pptx
materi microteaching.pptxmateri microteaching.pptx
materi microteaching.pptx
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Lusiana Diyan
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
Lusiana Diyan
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Lusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
Lusiana Diyan
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Lusiana Diyan
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Lusiana Diyan
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Lusiana Diyan
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
Lusiana Diyan
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
Lusiana Diyan
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Lusiana Diyan
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
Lusiana Diyan
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Lusiana Diyan
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 

Recently uploaded

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (11)

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

Open Shortest Path First (OSPF)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER PERTEMUAN 9 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051) 2 D4 TEKNIK KOMPUTER B POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2020
  • 2. Praktikum 9 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protokol Open Shortest Path First (OSPF) 3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah – perintah yang digunakan pada konfigurasi router Dasar Teori Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path). Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network). Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF. Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan DECNet. Jenis – jenis routing ada 2 yakni :  Routing Default adalah untuk mengirim paket secara manual. Ini sering digunakan dalam jaringan yang hanya memiliki satu output atau hanya dapat digunakan secara lokal.
  • 3.  Static Routing adalah router dengan kabel routing statis yang pengaturannya diatur secara manual oleh administrasi jaringan.  Dynamic Routing adalah router yang secara otomatis membuat tabel routing dengan membaca lalu lintas jaringan dan tentu saja berinteraksi dengan router lain. Routing dinamis adalah rute termudah daripada routing standar dan routing statis. Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89. Cara Kerja OSPF Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:  Setiap router membuat Link State Packet (LSP)  Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.  Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.  Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6  LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek. Konfigurasi OSPF - Backbone Area OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area. OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:  Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.  Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).  Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).  Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.
  • 4. Alat dan Bahan Percobaan 1. Laptop 2. Packet Tracer Perangkat yang Digunakan Personal Computer Digunakan sebagai komputer host yang terhubung dengan salah satu router Router Digunakan sebagai penghubung antar router dan melakukan routing Kabel Copper Straight-Through Digunakan sebagai media transmisi antara switch dengan komputer dan switch dengan router Kabel Serial DCE Digunakan sebagai media trasnimi antar router Topologi Jaringan Pertama Langkah Percobaan 1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer, dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu : a. End devices : PC b. Network devices : Router-PT c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE 2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
  • 6. 3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config Konfigurasi FastEthernet Router0 Konfigurasi Serial Router0
  • 7. Konfigurasi Serial Router1 Konfigurasi FastEthernet Router2 Konfigurasi Serial Router2
  • 8. Konfigurasi FastEthernet Router3 Konfigurasi Serial Router3 4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol OSPF pada semua router Router 0 Network ID Subnet Mask Wildcard Mask 192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15 192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3 192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
  • 9. Router 1 Network ID Subnet Mask Wildcard Mask 192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3 192.168.3.0 255.255.255.252 0.0.0.255 Router 2 Network ID Subnet Mask Wildcard Mask 192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15 192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3 192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3
  • 10. Router 3 Network ID Subnet Mask Wildcard Mask 192.168.10.0 255.255.255.240 0.0.0.15 192.168.0.0 255.255.255.252 0.0.0.3 192.168.2.0 255.255.255.252 0.0.0.3 5. Setelah semua router dapat menjalankan routing OSPF lakukan pengujian berikut pada semua router. Tampilkan semua hasil pengujian, kemudian lakukan analisa terhadap perintah yang dijalankan dan hasil pengujian. a. Router#show ip ospf neighbour Router 0 Router 1
  • 11. Router 2 Router 3 b. Router#show ip ospf interface I. Router 0 Router#show ip ospf interface FastEthernet0/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.10.1/28, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1 Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1 Designated Router (ID) 192.168.10.1, Interface address 192.168.10.1 No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:03 Index 1/1, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial2/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:07 Index 2/2, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.1.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial3/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.10.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:08 Index 3/3, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1
  • 12. Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.3.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) II. Router 1 Router#show ip ospf interface Serial2/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.2.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:05 Index 1/1, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.10.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial3/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.3.1/24, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:00 Index 2/2, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Suppress hello for 0 neighbor(s) III. Router 2 Router#show ip ospf interface FastEthernet0/0 is up, line protocol is up Internet address is 172.16.1.1/16, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1 Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1 Designated Router (ID) 192.168.1.1, Interface address 172.16.1.1 No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:00 Index 1/1, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial2/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.0.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5
  • 13. Hello due in 00:00:09 Index 2/2, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.10.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial3/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.1.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:08 Index 3/3, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.3.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) IV. Router 3 Router#show ip ospf interface FastEthernet0/0 is up, line protocol is up Internet address is 10.10.10.1/8, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1 Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1 Designated Router (ID) 192.168.3.1, Interface address 10.10.10.1 No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:03 Index 1/1, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial2/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.1.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:02 Index 2/2, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.1.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) Serial3/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.3.1/30, Area 0 Process ID 10, Router ID 192.168.3.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0
  • 14. No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:04 Index 3/3, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Suppress hello for 0 neighbor(s) Router# c. Router#show ip protocols Router 0 Router 1 Router 2 Router 3 d. Router#show ip route Router 0
  • 16. e. Router#show ip ospf database Router 0 Router 1 Router 2 Router 3 a Router#show ip ospf neighbor adalah salah satu cara untuk mengetahui DR/BDR b Router#show ip ospf interface untuk mencek lebih detail apakah terdapat authentication di dalam network OSPF kita sh ip ospf interface | include authentication c Router#show ip protocols untuk memperlihatkan status interface secara global maupun khusus dari IP protocol routing yang telah dikonfigurasi dan sedang berjalan Router#show ip route untuk menampilkan konfirmasi pada Router yang telah di
  • 17. authentikasi oleh Router lain dan telah mampu memperoleh rute dari Router lainnya, selain itu juga digunakan untuk mengetahui konfigurasi IP yang dilakukan baik secara global maupun secara khusus. d Router#show ip ospf database berfungsi untuk membuktikan routing tadi, dan untuk melihat apakah router sudah terdaftar atau belum, kita bisa melihatnya disini 6. Lakukan tes ping antar PC dan dari PC ke semua router, kemudian tampilkan hasil percobaan anda. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data dari pengirim hingga penerima pada semua PC PC0 KE PC1 PC0 KE PC2 PC0 KE ROUTER0
  • 18. PC0 KE ROUTER1 PC0 KE ROUTER2 PC0 KE ROUTER3 PC1 KE PC0 PC1 KE PC2 PC1 KE ROUTER0
  • 19. PC1 KE ROUTER1 PC1 KE ROUTER2 PC1 KE ROUTER3 PC2 KE PC1 PC2 KE PC0
  • 20. PC2 KE ROUTER0 PC2 KE ROUTER1 PC2 KE ROUTER2 PC2 KE ROUTER3 7. Buatlah topologi berikut, dimana selain terdapat backbone area (area 0), juga ditambahkan area 1. Lakukan konfigurasi protokol OSPF agar area 1 terhubung
  • 21. dengan backbone area. Kemudian lakukan pengujian koneksi PC3 terhadap semua PC, tampilkan hasilnya dan analisa hasil pengujian anda. Router 4 NET ID WILDCARD MASK 192.168.20.0 0.0.0.255 20.0.0.0 0.255.255.255 ROUTER 4 Router#show ip ospf neighbor Neighbor ID Pri State Dead Time Address Interface 192.168.3.1 0 FULL/ - 00:00:35 192.168.20.1 Serial2/0 Router#show ip ospf interface
  • 22. Serial2/0 is up, line protocol is up Internet address is 192.168.20.1/24, Area 1 Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type POINT-TO-POINT, Cost: 64 Transmit Delay is 1 sec, State POINT-TO-POINT, Priority 0 No designated router on this network No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:01 Index 1/1, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 1 , Adjacent neighbor count is 1 Adjacent with neighbor 192.168.3.1 Suppress hello for 0 neighbor(s) FastEthernet0/0 is up, line protocol is up Internet address is 20.0.0.1/8, Area 1 Process ID 10, Router ID 192.168.20.1, Network Type BROADCAST, Cost: 1 Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1 Designated Router (ID) 192.168.20.1, Interface address 20.0.0.1 No backup designated router on this network Timer intervals configured, Hello 10, Dead 40, Wait 40, Retransmit 5 Hello due in 00:00:08 Index 2/2, flood queue length 0 Next 0x0(0)/0x0(0) Last flood scan length is 1, maximum is 1 Last flood scan time is 0 msec, maximum is 0 msec Neighbor Count is 0, Adjacent neighbor count is 0 Suppress hello for 0 neighbor(s) Router#show ip protocols Routing Protocol is "ospf 10" Outgoing update filter list for all interfaces is not set Incoming update filter list for all interfaces is not set Router ID 192.168.20.1 Number of areas in this router is 1. 1 normal 0 stub 0 nssa Maximum path: 4 Routing for Networks: 192.168.20.0 0.0.0.255 area 1 20.0.0.0 0.255.255.255 area 1 Routing Information Sources: Gateway Distance Last Update 192.168.3.1 110 00:05:33 192.168.20.1 110 00:05:12 Distance: (default is 110) Router#show ip route Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 20.0.0.0/8 is directly connected, FastEthernet0/0
  • 23. C 192.168.20.0/24 is directly connected, Serial2/0 Router#show ip ospf database OSPF Router with ID (192.168.20.1) (Process ID 10) Router Link States (Area 1) Link ID ADV Router Age Seq# Checksum Link count 192.168.3.1 192.168.3.1 347 0x80000002 0x00f07e 2 192.168.20.1 192.168.20.1 326 0x80000003 0x004bed 3 TES PING DAN TRACERT PC 3 KE PC 0 PC 3 KE PC 1 PC 3 KE PC 2 ANALISA
  • 24. Pada praktikum ini, mensimulasikan dynamix routing,menggunakan OSPF atau open shortest path firs. Pada praktikum 9 ini terdapat 2 percobaan atau 2 topologi. Pada topologi yang pertama hanya menggunakan 1 area saja yaitu area 0/ backbone area. Sedangkan pada percobaan kedua menggunakan 2 area yaitu area 0 dan 1. Area sendiri adalah konsep pemisalahan network berdasarkan area ID yang sama, tujuannya adalah untuk keamanan dan tidak semua dapat dengan mudah menerima paket. Sedangkan area 0 sendiri atau disebut backbone adalah area yang harus ada pada saat kita menggunakan routing protokol ospf. Dikarenakan area 0 ini digunakan sebagai transit area saat network dari area lain hendak menuju ke jaringan lain yang berbeda area atau ke internet. Setelah melakukan percobaan, kita dapat melihat pada tabel routing dari masing-masing router, dari informasi tersebut. Muncul flag IA, inter are. Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to- Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukanneighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum dan analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :  Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket.Tracert adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan.  OSPF kependekan dari Open Shortest Path First. OSPF adalah Protocol dynamic routing (Routing Otomatis) yang mampu mengatu, mendistribusikan, dan menjaga informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.  Kelebihan OSPF antara lain : tidak menhasilkan routing loop, mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus, dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan, membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area, dan waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.  Kelemahan OSPF antara lain : membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit. TUGAS
  • 25. 1. JELASKAAN APA YANG DIMAKSUD KONSEP AREA PADA PROTOKOL OSPF Area pada OSPF mengacu pada sekumpulan router yang memiliki area ID yang sama Network. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan- tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area dan harus memiliki satu area khusus yang disebut sebagai area 0 atau backbone area. Semua area selain area 0 (non-backbone area) harus terhubung ke area 0, maka dari itu area 0 harus memiliki bandwidth yang besar sehingga bisa melayani traffic area yang lain. Beberapa area yang ada dalam OSPF: a Standar Area adalah area standar yang digunakan oleh OSPF. Area ini dapat menerima link update intra-area, route summaries, interarea dan rute external b Backbone Area adalah pusat dari OSPF, dimana semua area akan terkoneksi langsung pada area ini. Area ini akan selalu diberi label area 0. Pertukaran informasi routing network terjadi pada area ini c Stub Area disebut ujung dari Network. Database nya berisi rute network internal dan sebuah rute default d Totally Stub Area adalah area yang mirip dengan Stub Area. Databasenya berisi rute untuk area sendiri dan sebuah rute default e Not-So-Stubby-Area (NSSA) adalah area yang database nya berisi rute internal dan sebuah optional rute default. Rute-rute didistribusikan ulang dari sebuah proses routing yang terkoneksi f Totally NSSA adalah Area yang hanya didesain untuk perangkat Cisco 2. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AREA BORDER ROUTER (ABR) Area border router (ABR) adalah sebuah router yang berada antara satu atau lebih OSPF area atau gampangnya itu router yang berbatasan dengan area lain tapi masih menjalankan routing ospf juga. Fungsi utama ABR itu untuk melakukan koneksi antara area backbone 0 dengan area lainnya. 3. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD AUTONOMOUS SYSTEM BORDER ROUTER (ASBR) Area Autonomous System Border Router (ASBR) adalah sebuah router yang berlokasi di perbatasan dengan routing protocol lainnya. Fungsinya hampir sama dengan ABR hanya saja ASBR itu menghubungkan OSPF ke routing lain seperti BGP atau EIGRP. Merupakan penghubung antara OSPF dengan routing protokol lainya (RIP,BGP dll) di suatu jaringan dan berada dalam satu hak administrasi, satu kepemilikan, satu kepentingan serta dikonfigurasi menggunakan policy yang sama biasa disebut Atonomous System (AS).
  • 26. 4. JELASKAN KEUNGGULAN DARI PROTOKOL OSPF  Tidak menghasilkan routing loop  Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus  Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan  Membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area  Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat 5. JELASKAAN BAGAIMANA ROUTER DENGAN PROTOKOL OSPF DAPAT MEMBANGUN KOMUNIKASI DENGAN NEIGHBOR ROUTER AGAR BISA BERBAGI INFORMASI ROUTING Routing yang menjalankan OSPF akan mengirimkan paket hello pada neighbornya, lalu ketika memberikan jawaban, maka akan merequest tabel routing, ketika sampai tidak ada rule yang melarang pertukaran tabel routing, maka router akan membalasnya lagi dengan mengirimkan database tabel routingnya.