Analisis Portal Menggunakan Metode Perbesaran Momen Orde Satu

1. TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN
4 LANTAI
Disusun Oleh :
Seftyan Pujiarno 41116010015
Dosen Pengampu :
Zel Citra, MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019

2. [Document title]
i
DAFTAR ISI
BAB I Perencanaan Pelat Atap dan Pelat Lantai ....................................................................... 1
BAB II Perencanaan Dimensi Balok.....................................................................................9
BAB III Perhitungan Dimensi Kolom.................................................................................14
BAB IV ANALISIS PORTAL............................................................................................22
BAB V KESIMPULAN ......................................................................................................51

3. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
1TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
BAB I
PERENCANAAN PELAT ATAP DAN PELAT LANTAI
A. Perencanaan Pelat Atap

4. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
2TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe A
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan penebalan
adalah
h = L/40
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe A adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
5000
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 125𝑚𝑚
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe B
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan penebalan
adalah
h = L/40
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.

5. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
3TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Maka tebal pelat atap Tipe B adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
5000
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 125𝑚𝑚
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe C
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan penebalan
adalah
h = L/40
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe C adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
3000
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 75𝑚𝑚

6. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
4TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe D
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan penebalan
adalah
h = L/40
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe C adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
3000
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 75𝑚𝑚

7. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
5TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
B. Perencanaan Pelat Lantai

8. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
6TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe A
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan tanpa penebalan
adalah
h = L/36
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe A adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
5000
36
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 138.8𝑚𝑚 ≈ 140𝑚𝑚
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe B
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan tanpa penebalan
adalah

9. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
7TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
h = L/36
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe B adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
5000
36
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 138.8𝑚𝑚 ≈ 140𝑚𝑚
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe C
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan tanpa penebalan
adalah
h = L/36
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe C adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
3000
36
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 83.3𝑚𝑚 ≈ 90𝑚𝑚

10. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
8TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Tebal Pelat Atap Tipe D
Menunut SNI 2847:2013 Tebal pelat dengan tegangan leleh fy 280 Mpa dengan tanpa penebalan
adalah
h = L/36
Dengan Ln adalah panjang bentang bersih dalam arah panjang.
Maka tebal pelat atap Tipe C adalah
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
𝐿𝑛
40
ℎ𝑚𝑖𝑛 =
3000
36
ℎ𝑚𝑖𝑛 = 83.3𝑚𝑚 ≈ 90𝑚𝑚

11. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
9TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
BAB II
PERENCANAAN DIMENSI BALOK

12. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
10TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Dimensi Balok Tipe B1
Untuk preliminary Design dimensi tinggi balok dengan panjang bentang 5000 mm menggunakan
persamaan
ℎ =
𝐿
12
dengan L adalah Panjang bentang balok. Untuk lebar balok , digunakan persamaan
𝑏 =
ℎ
2
Maka tinggi balok tipe B1 adalah
ℎ =
𝐿
12
ℎ =
5000
12
ℎ = 416,67 ≈ 450 𝑚𝑚
Lebar balok tipe B1 adalah
𝑏 =
ℎ
2
𝑏 =
450
2
𝑏 = 225 ≈ 250 𝑚𝑚

13. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
11TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Dimensi Balok Tipe B2
Untuk preliminary Design dimensi tinggi balok dengan panjang bentang 4000 mm menggunakan
persamaan
ℎ =
𝐿
12
dengan L adalah Panjang bentang balok. Untuk lebar balok , digunakan persamaan
𝑏 =
ℎ
2
Maka tinggi balok tipe B2 adalah
ℎ =
𝐿
12
ℎ =
4000
12
ℎ = 333.33 ≈ 350 𝑚𝑚
Lebar balok tipe B2 adalah
𝑏 =
ℎ
2
𝑏 =
350
2
𝑏 = 175 ≈ 200 𝑚𝑚

14. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
12TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Dimensi Balok Tipe B3
Untuk preliminary Design dimensi tinggi balok dengan panjang bentang 3500 mm menggunakan
persamaan
ℎ =
𝐿
12
dengan L adalah Panjang bentang balok. Untuk lebar balok , digunakan persamaan
𝑏 =
ℎ
2
Maka tinggi balok tipe B3 adalah
ℎ =
𝐿
12
ℎ =
3500
12
ℎ = 291.67 ≈ 300 𝑚𝑚
Lebar balok tipe B3 adalah
𝑏 =
ℎ
2
𝑏 =
300
2
𝑏 = 150 ≈ 175 𝑚𝑚

15. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
13TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Estimasi Dimensi Balok Tipe B4
Untuk preliminary Design dimensi tinggi balok dengan panjang bentang 3000 mm menggunakan
persamaan
ℎ =
𝐿
12
dengan L adalah Panjang bentang balok. Untuk lebar balok , digunakan persamaan
𝑏 =
ℎ
2
Maka tinggi balok tipe B4 adalah
ℎ =
𝐿
12
ℎ =
3000
12
ℎ = 250 𝑚𝑚
Lebar balok tipe B4 adalah
𝑏 =
ℎ
2
𝑏 =
250
2
𝑏 = 125 𝑚𝑚

16. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
14TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
BAB III
PERHITUNGAN DIMENSI KOLOM
A. Pembebanan pada Pelat Atap

17. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
15TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
B. Pembebanan pada Pelat lantai Ruang Kelas dan Koridor

18. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
16TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Pembebanan pada Pelat Atap Datar
· Beban Mati
Pelat Beton t : 0,13 m 0,13 x 3,5 x x 24 = 10,92 KN/m
Waterproofing ( 0,02 x 14 ) 0,02 x 3,5 x x 14 = 0,98 KN/m
Plafon dan Penggantung 3,5 x x 0,2 = 0,7 KN/m
Instalasi ME 3,5 x x 0,25 = 0,875 KN/m
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x x 24 = 37,8 KN/m
DL = 51,275 KN/m
· Beban Hidup 0,96 x 3,5 x LL = 3,36 KN/m
Pembebanan pada Pelat Atap Datar II
· Beban Mati
Pelat Beton t : 0,13 m 0,13 x 4 x x 24 = 12,48 KN/m
Waterproofing ( 0,02 x 14 ) 0,02 x 4 x x 14 = 1,12 KN/m
Plafon dan Penggantung 4 x x 0,2 = 0,8 KN/m
Instalasi ME 4 x x 0,25 = 1 KN/m
Berat Sendiri Balok 0,45 x 4 x x 24 = 43,2 KN/m

19. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
17TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
DL = 58,6 KN/m
· Beban Hidup 0,96 x 4 x LL = 3,84 KN/m
Pembebanan pada Pelat Lantai Ruang Kelas
· Beban Mati
Pelat Beton t : 0,145 m 0,145 x 3,5 x x 24 = 12,18 KN/m
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 3,5 x x 16 = 2,8 KN/m
Spesi t : 0,02 0,02 x 3,5 x x 22 = 1,54 KN/m
keramik t : 0,02 0,02 x 3,5 x x 14 = 0,98 KN/m
Plafon dan Penggantung 3,5 x x 0,2 = 0,7 KN/m
Instalasi ME 3,5 x x 0,25 = 0,875 KN/m
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x x 24 = 37,8 KN/m
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 3,5 x 3,5 = 30,625 KN/m
DL = 87,5 KN/m
· Beban Hidup 4 x 3,5 x LL = 14 KN/m
Pembebanan pada Pelat Lantai Ruang Kelas II
· Beban Mati
Pelat Beton t : 0,145 m 0,145 x 4 x x 24 = 13,92 KN/m
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 4 x x 16 = 3,2 KN/m
Spesi t : 0,02 0,02 x 4 x x 22 = 1,76 KN/m
keramik t : 0,02 0,02 x 4 x x 14 = 1,12 KN/m
Plafon dan Penggantung 4 x x 0,2 = 0,8 KN/m
Instalasi ME 4 x x 0,25 = 1 KN/m
Berat Sendiri Balok 0,45 x 4 x x 24 = 43,2 KN/m
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 4 x 3,5 = 35 KN/m
DL = 100 KN/m
· Beban Hidup 4 x 4 x LL = 16 KN/m
Pembebanan pada Pelat Lantai Koridor
· Beban Mati
Pelat Beton t : 0,145 m 0,14 x 3,5 x x 24 = 11,76 KN/m
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 3,5 x x 16 = 2,8 KN/m
Spesi t : 0,02 0,02 x 3,5 x x 22 = 1,54 KN/m
keramik t : 0,02 0,02 x 3,5 x x 14 = 0,98 KN/m
Plafon dan Penggantung 3,5 x x 0,2 = 0,7 KN/m
Instalasi ME 3,5 x x 0,25 = 0,875 KN/m
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x x 24 = 37,8 KN/m
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 3,5 x 3,5 = 30,625 KN/m
DL = 87,08 KN/m

20. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
18TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
· Beban Hidup 4,79 x 3,5 x LL = 16,765 KN/m
DL LL
Lantai Atap 51,275 3,36
Lantai Atap II 58,6 3,84
Ruang Kelas 87,5 14
Ruang Kelas II 100 16
Koridor 87,08 16,765
Pembebanan pada Pelat Atap Datar
 Beban Mati 
Pelat Beton t : 0,13 m 0,13 x 3,5 x 5 x 24 = 54,6 KN
Waterproofing ( 0,02 x 14 ) 0,02 x 3,5 x 5 x 14 = 4,9 KN
Plafon dan Penggantung 3,5 x 5 x 0,2 = 3,5 KN
Instalasi ME 3,5 x 5 x 0,3 = 4,375 KN
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x 5 x 24 = 189 KN
DL = 256,375 KN
 Beban Hidup 0,96 x 3,5 x 5 LL = 16,8 KN
Pembebanan pada Pelat Atap Datar II
 Beban Mati 
Pelat Beton t : 0,13 m 0,13 x 4 x 5 x 24 = 62,4 KN
Waterproofing ( 0,02 x 14 ) 0,02 x 4 x 5 x 14 = 5,6 KN
Plafon dan Penggantung 4 x 5 x 0,2 = 4 KN
Instalasi ME 4 x 5 x 0,3 = 5 KN
Berat Sendiri Balok 0,45 x 4 x 5 x 24 = 216 KN
DL = 293 KN
 Beban Hidup 0,96 x 4 x 5 LL = 19,2 KN
Pembebanan pada Pelat Lantai Ruang Kelas
 Beban Mati 
Pelat Beton t : 0,145 m 0,15 x 3,5 x 5 x 24 = 60,9 KN
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 3,5 x 5 x 16 = 14 KN
Spesi t : 0,02 0,02 x 3,5 x 5 x 22 = 7,7 KN
keramik t : 0,02 0,02 x 3,5 x 5 x 14 = 4,9 KN
Plafon dan Penggantung 3,5 x 5 x 0,2 = 3,5 KN
Instalasi ME 3,5 x 5 x 0,3 = 4,375 KN

21. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
19TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x 5 x 24 = 189 KN
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 3,5 x 4 = 30,625 KN
DL = 315 KN
 Beban Hidup 4 x 3,5 x 5 LL = 70 KN
Pembebanan pada Pelat Lantai Ruang Kelas II
 Beban Mati 
Pelat Beton t : 0,145 m 0,15 x 4 x 5 x 24 = 69,6 KN
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 4 x 5 x 16 = 16 KN
Spesi t : 0,02 0,02 x 4 x 5 x 22 = 8,8 KN
keramik t : 0,02 0,02 x 4 x 5 x 14 = 5,6 KN
Plafon dan Penggantung 4 x 5 x 0,2 = 4 KN
Instalasi ME 4 x 5 x 0,3 = 5 KN
Berat Sendiri Balok 0,45 x 4 x 5 x 24 = 216 KN
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 4 x 4 = 35 KN
DL = 360 KN
 Beban Hidup 4 x 4 x 5 LL = 80 KN
Pembebanan pada Pelat Lantai Koridor
 Beban Mati 
Pelat Beton t : 0,145 m 0,14 x 3,5 x 5 x 24 = 58,8 KN
Pasir t : 0,05 m 0,05 x 3,5 x 5 x 16 = 14 KN
Spesi t : 0,02 0,02 x 3,5 x 5 x 22 = 7,7 KN
keramik t : 0,02 0,02 x 3,5 x 5 x 14 = 4,9 KN
Plafon dan Penggantung 3,5 x 5 x 0,2 = 3,5 KN
Instalasi ME 3,5 x 5 x 0,3 = 4,375 KN
Berat Sendiri Balok 0,45 x 3,5 x 5 x 24 = 189 KN
Dinding pasang ½ bata 2,5 x 3,5 x 4 = 30,625 KN
DL = 312,9 KN
 Beban Hidup 4,79 x 3,5 x 5 LL = 83,825 KN
DL LL
Lantai Atap 256,38 16,8
Lantai Atap II 293 19,2
Ruang Kelas 315 70
Ruang Kelas II 360 80
Koridor 312,9 83,825

22. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
20TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Dimensi Kolom
 Dimensi Kolom A 
Fc = 30 Mpa
DL = 886,375 KN
LL = 156,8 KN
ρg = 1%
Fy = 420 Mpa
Pu 1314530 N
µPn= µ(0.80){0.85 Fc Ag + Ast ( fy - 0.85 Fc)}
1314530 15,3114 Ag
Ag = 85853,02454 mm2
Maka Dimensi kolom = 293 = 300 mm
 Dimensi Kolom B 
Fc = 30 Mpa
DL = 1197,175 KN
LL = 254,45 KN
ρg = 1 % Ast = 0,01
Fy = 420 Mpa
Pu 1843730 N
µPn= µ(0.80){0.85 Fc Ag + Ast ( fy - 0.85 Fc)}
1843730 15,3114 Ag
Ag = 120415,5074 mm2
Maka Dimensi kolom = 347 = 350 mm
 Dimensi Kolom C 
Fc = 30 Mpa
DL = 1325,9 KN
LL = 263,025 KN
ρg = 1 % Ast = 0,01

23. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
21TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Diambil dimensi kolom dan balok yang terbesar dan tipikal agal tidak boros dalam pemakaian
bekisting
Kolom = 500 mm x 500 mm
Balok = 450 mm x 250 mm
Fy = 420 Mpa
Pu 2011920 N
µPn= µ(0.80){0.85 Fc Ag + Ast ( fy - 0.85 Fc)}
2011920 15,3114 Ag
Ag = 131400,1332 mm2
Maka Dimensi kolom = 362 = 500 mm
 Dimensi Kolom D 
Fc = 30 Mpa
DL = 1013 KN
LL = 179,2 KN
ρg = 1 % Ast = 0,01
Fy = 420 Mpa
Pu 1502320 N
µPn= µ(0.80){0.85 Fc Ag + Ast ( fy - 0.85 Fc)}
1502320 15,3114 Ag
Ag = 98117,74234 mm2
Maka Dimensi kolom = 313 = 350 mm

24. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
22TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
BAB IV
ANALISIS PORTAL
Tampak X-Z
Portal Yang Ditinjau
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P

25. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
23TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Distribusi Beban mati dari pelat ke balok ( KN/m )
Distribusi Beban hidup dari pelat ke balok ( KN/m )

26. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
24TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Diagram Aksial Force portal melintang akibat beban mati ( KN.m )
Diagram Aksial Force portal melintang akibat beban hidup ( KN.m )

27. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
25TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Diagram momen portal melintang akibat beban mati ( KN.m )
Diagram momen portal melintang akibat beban hidup ( KN.m )

28. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
26TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Diagram momen portal melintang akibat beban 1,2DL + 1,6 LL ( KN.m )

29. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
27TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
ANALISA PORTAL
Perencanaan Penulangan Kolom AH yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom AH = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 886,375 Kn
LL = 156,8 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mah = 4,705 Tm
Mha = 2,418 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψh = 2,743484225
ψa = 0 ( Jepit )
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph
diperoleh
k = 1,37

30. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
28TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Cek Kelangsingan Kolom
29,91167 ≥ 10,65012407 ( Kolom Langsing )
βd = 0,809148517
EI = 2,96444E+13
Pc = 1,45191E+13 N
Pu = 1314530 N
Cm = 1,378329198 ≥ 0,4
δns = 1,378329364 ≥ 1
Mc = 64850396,58 Nmm
CEK
Pu = 1314530 N
Mc = 64850396,58 Nmm
e = 49,33352345 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 2022353,846 N
Mn = 99769840,89 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,269647179
Rn = 0,026605291
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

31. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
29TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom BG yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom BG = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 1197,175 Kn
LL = 254,45 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mbg = 0,41 Tm
Mgb = 1,32 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψg = 5,48696845
ψb = 0 ( Jepit )
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,68
Cek Kelangsingan Kolom
14,84667 ≤ 30,27272727 ( Kolom Pendek )
βd = 0,779186757
EI = 3,01436E+13
Pc = 5,99259E+13 N
Pu = 1843730 N
Cm = 0,724242424 ≥ 0,4
δns = 0,72424245 ≤ 1 maka δns = 1
Mc = 13200000 Nmm
CEK
Pu = 1843730 N
Mc = 13200000 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

32. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
30TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 7,159399695 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 2836507,692 N
Mn = 20307692,31 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,378201026
Rn = 0,022692062
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

33. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
31TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom CF yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom CF = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 1325,9 Kn
LL = 263,025 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mcf = 2,067 Tm
Mfc = 1,044 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψf = 5,852766347
ψc = 0 ( Jepit )
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,67
Cek Kelangsingan Kolom
14,62833 ≥ 10,24137931 ( Kolom Langsing )
βd = 0,790826673
EI = 2,99477E+13
Pc = 6,13269E+13 N
Pu = 2011920 N
Cm = 1,391954023 ≥ 0,4
δns = 1,391954084 ≥ 1
Mc = 28771690,92 Nmm
CEK
Pu = 2011920 N
Mc = 28771690,92 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

34. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
32TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 14,3006138 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 3095261,538 N
Mn = 44264139,87 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,412701538
Rn = 0,011803771
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

35. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
33TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom DE yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom DE = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 1013 Kn
LL = 179,2 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mde = 7,013 Tm
Med = 3,393 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψe = 12,54164217
ψd = 0 ( Jepit )
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 1,89
Cek Kelangsingan Kolom
41,265 ≥ 9,197170645 ( Kolom Langsing )
βd = 0,809148517
EI = 2,96444E+13
Pc = 7,6288E+12 N
Pu = 1502320 N
Cm = 1,426760978 ≥ 0,4
δns = 1,426761353 ≥ 1
Mc = 100058773,7 Nmm
CEK
Pu = 1502320 N
Mc = 100058773,7 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

36. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
34TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 66,60283674 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 2311261,538 N
Mn = 153936574,9 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,308168205
Rn = 0,041049753
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

37. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
35TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom HI yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom HI = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 571,375 Kn
LL = 86,8 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mhi = 5,86 Tm
Mih = 6,198 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψi = 10,9739369
ψh = 10,9739369
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph
diperoleh
k = 3,01

38. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
36TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Cek Kelangsingan Kolom
65,71833 ≥ 22,65440465 ( Kolom Langsing )
βd = 0,831564649
EI = 2,92816E+13
Pc = 2,97097E+12 N
Pu = 824530 N
Cm = 0,978186512 ≥ 0,4
δns = 0,978186874 ≤ 1 maka δns = 1
Mc = 61980000 Nmm
CEK
Pu = 824530 N
Mc = 61980000 Nmm
e = 75,1700969 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 1268507,692 N
Mn = 95353846,15 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,169134359
Rn = 0,025427692
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

39. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
37TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom GJ yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom GJ = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 726,775 Kn
LL = 135,625 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mgj = 0,253 Tm
Mjg = 0,061 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψg = 5,48696845
ψj = 5,48696845
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,97
Cek Kelangsingan Kolom
21,17833 ≥ -15,7704918 ( Kolom Langsing )
βd = 0,800758403
EI = 2,97825E+13
Pc = 2,90975E+13 N
Pu = 1089130 N
Cm = 2,259016393 ≥ 0,4
δns = 2,259016506 ≥ 1
Mc = 5715311,76 Nmm
CEK
Pu = 1089130 N
Mc = 5715311,76 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

40. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
38TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 5,247593731 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 1675584,615 N
Mn = 8792787,323 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,223411282
Rn = 0,013404677
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

41. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
39TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom FK yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom FK = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 809,45 Kn
LL = 141,1125 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mfk = 2,572 Tm
Mkf = 2,879 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψf = 5,852766347
ψk = 5,852766347
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,97
Cek Kelangsingan Kolom
21,17833 ≤ 23,27961098 ( Kolom Pendek )
βd = 0,811397354
EI = 2,96076E+13
Pc = 2,89266E+13 N
Pu = 1197120 N
Cm = 0,957346301 ≥ 0,4
δns = 0,957346354 ≤ 1
Mc = 28790000 Nmm
CEK
Pu = 1197120 N
Mc = 28790000 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

42. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
40TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 24,04938519 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 1841723,077 N
Mn = 44292307,69 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,245563077
Rn = 0,014733785
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

43. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
41TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom EL yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom EL = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 653 Kn
LL = 99,2 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mel = 8,603 Tm
Mle = 9,219 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψe = 12,54164217
ψl = 12,54164217
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 3,52
Cek Kelangsingan Kolom
76,85333 ≥ 22,80182232 ( Kolom Langsing )
βd = 0,831564649
EI = 2,92816E+13
Pc = 2,17243E+12 N
Pu = 942320 N
Cm = 0,973272589 ≥ 0,4
δns = 0,973273152 ≤ 1
Mc = 92190000 Nmm
CEK
Pu = 942320 N
Mc = 92190000 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

44. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
42TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 97,8330079 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 1449723,077 N
Mn = 141830769,2 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,19329641
Rn = 0,037821538
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

45. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
43TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom IP yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom IP = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 256,375 Kn
LL = 16,8 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mip = 5,841 Tm
Mpi = 5,554 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψi = 10,9739369
ψp = 5,48696845
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph
diperoleh
k = 2,75

46. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
44TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Cek Kelangsingan Kolom
60,04167 ≥ 21,37990637 ( Kolom Langsing )
βd = 0,919648462
EI = 2,7938E+13
Pc = 3,39599E+12 N
Pu = 334530 N
Cm = 1,020669788 ≥ 0,4
δns = 1,020669922 ≥ 1
Mc = 56688007,47 Nmm
CEK
Pu = 334530 N
Mc = 56688007,47 Nmm
e = 169,4556765 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 514661,5385 N
Mn = 87212319,18 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,068621538
Rn = 0,023256618
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 4 D 32 = 3218,286 mm2
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

47. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
45TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom JO yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom JO = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 256,375 Kn
LL = 16,8 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mjo = 0,209 Tm
Moj = 0,244 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψj = 5,48696845
ψo = 2,743484225
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,91
Cek Kelangsingan Kolom
19,86833 ≤ 23,72131148 ( Kolom Pendek )
βd = 0,919648462
EI = 2,7938E+13
Pc = 3,10134E+13 N
Pu = 334530 N
Cm = 0,942622951 ≥ 0,4
δns = 0,942622965 ≥ 1
Mc = 2090000 Nmm
CEK
Pu = 334530 N
Mc = 2090000 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

48. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
46TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 6,247571219 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 514661,5385 N
Mn = 3215384,615 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,068621538
Rn = 0,004117292
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

49. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
47TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom KN yang merupakan Portal TIDAK BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom KN = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 293 Kn
LL = 19,2 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mkn = 2,484 Tm
Mnk = 2,368 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψk = 5,852766347
ψn = 2,926383173
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 0,91
Cek Kelangsingan Kolom
19,86833 ≤ 21,41216216 ( Kolom Pendek )
βd = 0,919648462
EI = 2,7938E+13
Pc = 3,10134E+13 N
Pu = 382320 N
Cm = 1,019594595 ≥ 0,4
δns = 1,019594612 ≥ 1
Mc = 24144000,41 Nmm
CEK
Pu = 382320 N
Mc = 24144000,41 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

50. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
48TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 63,15128796 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 588184,6154 N
Mn = 37144616,02 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,078424615
Rn = 0,009905231
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

51. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
49TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
Perencanaan Penulangan Kolom LM yang merupakan PORTAL BERGOYANG
Balok = 250/450 mm 250 450 mm 0,25 0,45 m
Kolom LM = 500/500 mm 500 500 mm 0,5 0,5 m
F'c = 30 Mpa
Fy = 420 Mpa
DL = 293 Kn
LL = 19,2 Kn
d' = 60 mm
Lk = 3,5 m
Mlm = 8,511 Tm
Mml = 8,189 Tm
Lu = 3,275 m
r = 0,15 m
Igk = 3645833333 mm4
Igb = 664453125 mm4
ψl = 12,54164217
ψm = 6,270821086
Untuk struktur tidak bergoyang, dari Nomograph diperoleh
k = 3,1
Cek Kelangsingan Kolom
67,68333 ≥ 21,52814751 ( Kolom Langsing )
βd = 0,919648462
EI = 2,7938E+13
Pc = 2,67245E+12 N
Pu = 382320 N
Cm = 1,015728416 ≥ 0,4
δns = 1,01572861 ≥ 1
Mc = 83178015,87 Nmm
CEK
Pu = 382320 N
Mc = 83178015,87 Nmm
𝐾𝐿𝑢
𝑟
≤ 34 − 12
𝑀1
𝑀2

52. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
50TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
e = 217,5612468 mm
e min = 30
Apabila d' = 60 mm
d = 440 mm
ɣh = 380 mm
ɣ = 0,76
Pn = 588184,6154 N
Mn = 127966178,3 N
Hitung Kn dan Rn
Kn = 0,078424615
Rn = 0,034124314
ρ = 0,01
Ast = 2500 mm2
Digunakan 6 D 32 = 4827,429 mm2

53. SEFTYAN PUJIARNO ( 41116010015 )
51TUGAS BESAR STRUKTUR BETON II
BAB V
KESIMPULAN
1. Pada perencanaan kolom gedung 3 lantai ini digunakan kolom dengan dimensi 500 x
500mm, menggunakan beton f’c 30Mpa dan fy 420Mpa dengan tulangan rata-rata
menggunakan 6D32. Menggunakan balok dengan dimensi 450 x 250 mm, menggunakan
beton f’c 30Mpa dan fy 420Mpa.
2. Pada penyusunan tugas Besar ini masih banyak kekurangan dan pastinya masih banyak
kesalahan, terutama untuk pembebanan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan
adanya koreksi dari dosen pengampu