Materi PPT ini di susun oleh Septi Mahendri tentang Pertanian Modern dengan pokok pembahasan pengertian, tujuan , manfaat , dan contoh dari pertanian modern tersebut.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Materi PPT ini di susun oleh Septi Mahendri tentang Pertanian Modern dengan pokok pembahasan pengertian, tujuan , manfaat , dan contoh dari pertanian modern tersebut.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Kelembagaan petani mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan diharapkan dapat membawa kehidupan petani dan keluarganya ke arah yang lebih baik. Kelembagaan petani belum dapat dikembangkan secara optimal sehubungan dengan permasalahan teknologi, sumber daya manusia, infrastruktur, akses informasi, akses teknologi, dan akses pasar yang masih kecil dan terbatas. Sangat diperlukan adanya petani dan kelembagaan petani yang menguasai ilmu dan teknologi pertanian yang sangat memadai agar petani dan kelompok tani mampu bertahan di tengah persaingan ekonomi dunia. Korporasi petani dalam ujud Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan suatu jawaban untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha tani, dan daya saing petani, menuju ke arah penguatan kelembagaan ekonomi petani. BUMP mempermudah petani dan kelompok tani untuk menjangkau akses permodalan, akses sarana dan prasarana, layanan pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Kelembagaan petani di perdesaan memiliki kontribusi yang besar pada pengembangan sosial dan ekonomi petani, peningkatan aksesibilitas terhadap informasi pertanian, aksesibilitas terhadap modal, infrastruktur, dan pasar serta peningkatan adopsi inovasi pertanian. Ujud nyata pengembangan kelembagaan ekonomi petani ini adalah suatu bentuk badan usaha yang disebut Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
Urban farming mencakup beberapa sektor di antaranya pertanian, perternakan, dan perikanan di kesempatan kali ini akan menjelaskan urban farming di sektor pertanian.
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Kelembagaan petani mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian dan diharapkan dapat membawa kehidupan petani dan keluarganya ke arah yang lebih baik. Kelembagaan petani belum dapat dikembangkan secara optimal sehubungan dengan permasalahan teknologi, sumber daya manusia, infrastruktur, akses informasi, akses teknologi, dan akses pasar yang masih kecil dan terbatas. Sangat diperlukan adanya petani dan kelembagaan petani yang menguasai ilmu dan teknologi pertanian yang sangat memadai agar petani dan kelompok tani mampu bertahan di tengah persaingan ekonomi dunia. Korporasi petani dalam ujud Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan suatu jawaban untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha tani, dan daya saing petani, menuju ke arah penguatan kelembagaan ekonomi petani. BUMP mempermudah petani dan kelompok tani untuk menjangkau akses permodalan, akses sarana dan prasarana, layanan pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian. Kelembagaan petani di perdesaan memiliki kontribusi yang besar pada pengembangan sosial dan ekonomi petani, peningkatan aksesibilitas terhadap informasi pertanian, aksesibilitas terhadap modal, infrastruktur, dan pasar serta peningkatan adopsi inovasi pertanian. Ujud nyata pengembangan kelembagaan ekonomi petani ini adalah suatu bentuk badan usaha yang disebut Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Presentasi ini adalah laporan kemajuan pelaksanaan program pengabdian kpd masyarakat (PKM) sbg upaya membantu & memacu keberdayaan ekonomi Pesantren Salafiyah yg sekaligus juga memberi bekal keterampilan (life skill) ekonomi produktif kpd para Santri & Santriwati di Ponpes itu.
Tujuan & sasaran kegiatan ini adalah tumbuhnya simbiosis mutualisme Pesantren-Santri-Masyarakat sekitar melalui kegiatan ekonomi kreatif yg produktif dan prospektif utk dikembangkan lebih lanjut.
Observasi Lapang ke Kelompok Tani Sri Rejeki, Dukuh Plalangan, RT 05, RW I, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen ialah kegiatan akhir dari Pelatihan Manajemen Kelompok ini. Desa Sukorejo merupakan desa lumbung pangan yang terletak di lereng Gunung Lawu yang menghasilkan air bersih dan mengalir sepanjang tahun. Desa Sukorejo terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini sangat potensial karena memiliki wisata kuliner, Wisata Bukit Herbal, dan wisata edukasi biogas.
Similar to TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI (20)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
1. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI
MENUJU KORPORASI PETANI
Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian
2. PENDAHULUAN
P E T A N I
POKTAN POKTAN POKTAN
GAPOKTAN GAPOKTAN
Presiden RI pada
Pembukaan Rapat Kerja
Nasional Pembangunan
Pertanian Tahun 2017
tanggal 5 Januari 2017
“ Kita harus bisa mengkorporasikan
petani. Petani ini kalau sudah
clustering-nya dapat, kemudian
tahapan berikutnya dikorporasikan.
Artinya skala ekonomi itu harus ada.
Tanpa itu kalau hanya kecil - kecil,
tidak dalam skala ekonomi, tidak
ada efisiensi di situ.
Mengkorporasikan petani,
mengkorporasikan BUMDes-nya
dalam sebuah skala yang besar, baru
akan muncul sebuah efisiensi”
Korporasi Petani
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
3. RENCANA KERJA
KEMENTAN 2019 :
Pengembangan INFRASTRUKTUR dan KORPORASI PETANI untuk
Percepatan Peningkatan Produksi dan EKSPOR Pangan serta
Peningkatan Kesejahteraan MASYARAKAT MISKIN
Pidato PengantarMentan pada Raker dengan Komisi IV DPR-RI,4 Juni2018
FOKUS 2019
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
4. u-
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN
BERBASIS KORPORASI PETANI
Skala usaha petani kecil
Posisi tawar lemah
Berkutat di on-farm
Peningkatan kesejahteraan
lambat
KEBIJAKAN OPERASIONAL
Peningkatan kerja
sama pemasaran
Mempercepat
industrialisasi
petani
Peningkatan skala
usaha dan daya
saing produk
Penguatan
dukungan inovasi
dan teknologi
Penguatan
Kelembagaan
Ekonomi Petani
dan kapasitas SDM
Peningkatan
pembiayaan
usahatani
Digitalisasi
pertanian
Peningkatan
penyediaan
prasarana dan
sarana pertanian
Kebijakan
Pentingnya industrialisasi dan
modernisasi pertanian
Mengkorporasikan Petani melalui peningkatan skala usaha
tani, daya saing dan industrialisasi hul hilir
ISU UTAMA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
5. ertanian.go.id
2018 - sekarang
• Permentan 18/2018
tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan
Pertanian Nasional
Berbasis Korporasi Petani
Kebijakan terkait pengembangan kawasan
pertanian telah diinisiasi sejak tahun 2012
dan diatur dalam Permentan 50/2012 yang
mengalami beberapa kali revisi menjadi
Permentan 18/2018.
• Kepmentan 472/2018 tentang
Lokasi Kawasan Pertanian
Nasional
2016-2018
Penguatan pada aspek
pemberdayaan petani
dalam suatu
kelembagaan ekonomi
petani berbadan hukum
(korporasi petani)
• Permentan 56/2016 tentang
Pedoman Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional
• Kepmentan 830/2016 tentang
Lokasi Kawasan Pertanian
Nasional
2012-2016
• Permentan 50/2012 tentang
Pedoman Pengembangan
Kawasan Pertanian Nasional
• Kepmentan 03, 43, 45 dan
46/2015 tentang Lokasi
Kawasan Pertanian Nasional
DINAMIKA KEBIJAKAN TERKAIT PENGEMBANGAN
KAWASAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
6. Kawasan Pertanian
• Gabungan sentra-sentra pertanian yang memenuhi batas minimal skala ekonomi
pengusahaan dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah secara berkelanjutan
serta terkait secara fungsional dalam hal potensi sumber daya alam, kondisi sosial
budaya, faktor produksi dan keberadaan infrastruktur penunjang
Korporasi Petani
• Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh
petani
Kawasan Pertanian
Berbasis Korporasi
• Kawasan Pertanian yang dikembangkan dengan strategi memberdayakan dan
mengkorporasikan petani
PENGERTIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
7. TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENJADI
KORPORASI PETANI
KORPORASI
PETANI
Percepatan
Adopsi
Modernisasi
Pertanian oleh
Petani
Usaha Berskala
Ekonomi
Berorientasi
Pasar dan
Kawasan
(Sinergi
Manajemen
Sistem Hulu-hilir)
Fasilitasi Pengembangan
Agroindustri melalui
Penyuluhan , Pelatihan dan
Pendidikan
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
8. KELEMBAGAAN KORPORASI PETANI
Aksesibilitas terhadap
fasilitasi dan
infrastruktur publik
Aksesibilitas terhadap
Permodalan
Konsolidasi petani ke
dalam suatu
kelembagaan
korporasi
Konektivitas dengan
mitra industri
pengolahan dan
perdagangan modern.
Aksesibilitas terhadap
sarana pertanian
modern
1 5
4
2
3
Lima Elemen
Utama
Pembentukan
Korporasi Petani
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
9. Fokus Lokasi
(sesuai arah
pengembangan
wilayah dan
memperhatikan
agro-ecological
zone)
Fokus Komoditas
(mencakup komoditas
prioritas
nasional dan komoditas
andalan daerah)
Prinsip
Pengembangan
Keutuhan Sistem Agribisnis
(mencakup seluruh
subsistem hulu, on-farm, hilir
dan penunjang)
Korporasi Petani
(pemberdayaan petani
dalam
proses bisnis)
Prinsip Dasar Pengembangan Kawasan Pertanian
Berbasis Korporasi Petani
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
10. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
BERBASIS KORPORASI PETANI
Korporasi Petani
Kelembagaan Ekonomi
Petani berbadan
hukum
berbentuk koperasi
atau
badan hukum lain
dengan
sebagian besar
kepemilikan
modal dimiliki oleh
petani.
(Permentan 18/2018 tentang
Pengembangan Kawasan
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
11. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
12. PENUMBUHAN KUB SEBAGAI CIKAL BAKAL
KELEMBAGAAN KORPORASI PETANI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
13. PENDAHULUAN
TUJUAN
1. Meningkatkan peran pemuda/petani muda,
mendukung program prioritas Kementerian
Pertanian;
2. Menumbuhkan kelembagaan ekonomi yang
dikelola pemuda/petani muda dalam rangka
membangun daya saing dan posisi tawar
dengan pelaku usaha lain; dan
3. Mengembangkan metode pembinaan
pemuda/petani muda yang berorientasi
agribisnis.
UU 19/2013
PERLINDUNGAN
PEMBERDAYAAN
PETANI
PERMENTAN
18/2018
KAWASAN
PERTANIAN
BERBASIS
KORPORASI
PROGRAM
#SERASI
SELAMATKAN
RAWA
SEJAHTERAKAN
PETANI
PETANI
MILENIAL/
ANDALAN
LATAR BELAKANG
Potensi generasi muda pertanian yang
cukup besar;
Percepatan, Peningkatan efektivitas dan
efisiensi pembangunan pertanian;
Penggerak dan pelopor pembangunan
pertanian;
Merupakan salah satu bentuk
Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP)
KUB
PENUMBUHAN &
PENGEMBANGAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
(PERMENTAN 33/2017)
14. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
DEFINISI
Petani Milenial adalah Petani berusia 19 - 39
tahun, atau yang berjiwa milenial, yang adaptif
terhadap teknologi digital”
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berdasarkan Permentan 33/2017
adalah kumpulan pemuda/petani muda yang bergabung dan
bekerjasama mengelola usaha pertanian Bersama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
KUB Petani Milenial adalah kumpulan pemuda tani
yang beranggotakan dari 20-30 orang yang telah siap
dalam mengelola usaha pertanian secara bersama.
15. TAHAPAN PENUMBUHAN KELEMBAGAAN PETANI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
Identifikasi kegiatan
masyarakat tani
• Arisan
• Remaja desa
• Pengajian
• Kelompok adat
Sosialiasi
Pentingnya Poktan
• Penyuluh
• Aparat dan
masyarakat
desa
Musyawarah
Pembentukan
Poktan
• Koord.
BPP/Penyuluh
• Petani
• Aparat desa
Rapat Pemilihan
Pengurus Poktan
• Penyuluh
• Anggota poktan
POKTAN
Kesepakatan waktu
pembentukan
Potensi/keragaan
wilayah
Terbentuk
Poktan
Rencana Kerja
(RDK/RDKK)
Rapat Pemilihan
Pengurus Gapoktan
• Penyuluh
• Anggota
Gapoktan
GAPOKTAN
Identifikasi Poktan-
Poktan
• Kondisi usahatani
poktan
• Poktan yg belum
tergabung
Potensi/keragaan
Poktan
Sosialiasi tentang
Gapoktan
• Penyuluh
• Pengurus poktan
• Aparat desa/kec
Kesepakatan
membentuk
Gapoktan
Pembentukan
Gapoktan
• Penyuluh
• Pengurus Poktan
• Aparat desa/kec
Terbentuk
Gapoktan
Unit Usaha
16. TAHAPAN PENUMBUHAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
BERBASIS KORPORASI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
Sosialiasi/Rembug
Pembentukan KUB
• Penyuluh
• Pengurus Gapoktan
• Mitra usaha
• Aparat desa/kec
Musyawarah KUB
• Anggota dan
Pengurus KUB
• Penyuluh
Terbentuk
KUB
berbasis
kawasan,
berskala
ekonomi
Perencanaan Bisnis
KUB
Rembug
• Penyuluh/Koord
BPP
• Pengurus KUB
• Aparat desa/kec
Musyawarah
Koperasi/PT
Terbentuk
Koperasi atau PT
Identifikasi
Potensi Gapoktan
• Penyuluh
• Pengurus
Gapoktan
• Aparat desa/kec
Keragaan Aset,
lahan, unit usaha
• Optimaliasi lahan
• Komoditas
• Alsintan
• Pascapanen
• Pemasaran
Tahap
Berikutnya
17. n
w. en.
SASARAN TARGET
Pelaku Utama (Petani)
1
Tergabung dalam kelompok, unit-
unit usaha
Bergerak di sektor agribisnis
Pelaku Usaha
2
Bergerak di bidang Saprodi,
Alsintan, Pemasaran, Pengolahan
dan Permodalan
Berkomitmen membantu petani
untuk mengembangkan
usahataninya
Komoditas Utama/Unggulan
3
Memiliki nilai jual, potensi tinggi
dan berorientasi pasar
Kawasan/Skala Ekonomi
4
Kelembagaan Berbadan Hukum
5
Difokuskan dalam bentuk Koperasi
Mengacu skala ekonomi berbasis
kawasan per komoditas
Memiliki perencanaan usaha (business
plan);
Melakukan kegiatan usaha berkelompok
yang berorientasi pasar;
Basis usaha dilakukan dari hulu sampai
dengan hilir dengan menerapkan prinsip
agribisnis dan sifat usaha yang
berkelanjutan;
Memiliki jejaring usaha (antar kelompok,
gapoktan, koperasi dan antar wilayah kerja
pemerintahan;
Memiliki kemitraan dengan pelaku usaha
dan BUMN/BUMD (terdapat MoU)
SASARAN DAN TARGET TRANSFORMASI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
18. MODEL KUB
UPJA
Gapoktan
Pelindung
Kepala Desa
Unit
Usaha Saprodi
Unit
Jasa Alsintan
Unit
Permodalan
Unit
Pengolahan
Unit
Pemasaran
Semua bantuan pemerintah di
koordinasikan oleh KUB
Konsolidasi Proses
Bisnis
1 Tahun
KUB
Tugas KUB:
Tahun pertama KUB berperan sebagai fasilitasi,
inventarisasi dan pengadministrasian kegiatan usaha yang
dilakukan oleh masing-masing unit usaha/bisnis
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
19. STRUKTUR ORGANISASI KUB
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
KETUA
BENDAHARA
SEKRETARIS
UNIT PEMASARAN
UNIT
PENGOLAHAN
UNIT
PERMODALAN
UNIT ALSINTAN
UNIT
SAPRODI
20. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
SKEMA PENUMBUHAN KUB
21. 2. PENGEMBANGAN KUB
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
22. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
UPJA
Mengelola
sebagian
Pasar
Tradisional
Tengkulak
Perseorangan
Juragan/
Pemilik Modal
MODEL BISNIS USAHATANI PADI DI LAPANGAN (EXCISTING)
Bantuan
Pemerintah masih
teralokasikan ke
UPJA atau Poktan
KIOS SAPRODI
GABAH
GABAH
GABAH
GABAH
23. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
MODEL BISNIS USAHATANI YANG DIHARAPKAN (KUB) MODEL 1
UPJA
Bantuan
Pemerintah melalui
KUB
KIOS SAPRODI
KUB
• AD/ART
• SIMPAN PINJAM
• LUAR
1. Wilayah kerja KUB berada dalam satu desa;
2. KUB mengatur proses produksi, pengelolaan alsintan dan pemasaran hasil;
3. Gapoktan mengkonsolidasi pada poktan (petani) untuk mengikuti proses produksi yang telah
ditetapkan KUB (olah lahan, tanam, panen dan pemasaran);
4. Kios mensupport sarana produksi untuk seluruh petani yang berada di wilayah kerja KUB
5. BUMDEs memberikan permodalan kepada KUB melalui pola bagi hasil
6. Bank memberikan dukungan permodalan KUB melalui perkreditan, dengan agunan aset miliki
dan dikelola oleh KUB
7. KUB dapat mengelola asset poktan, gapoktan, UPJA melalui perjanjian kerja (MoU)
Bantuan kredit
Saprodi utk
seluruh petani
Akses utk
seluruh petani
Bantuan Modal
Bantuan pemerintah melalui KUB
Pengelolaan
oleh KUB
24. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
1. Wilayah kerja KUB berada dalam satu desa;
2. KUB mengatur proses produksi, pengelolaan alsintan dan pemsaran hasil;
3. KUB hanya mengelola bantuan Alsintan yang baru diberikan oleh Kementan;
4. KUB jika membutuhkan alat mesin pertanian tambahan dapat meminjam ke UPJA
dengan sistem sewa;
5. Kios mensupport sarana produksi untuk seluruh petani yang berada di wilayah kerja KUB
6. BUMDEs memberikan permodalan kepada KUB melalui pola bagi hasil
7. Bank memberikan dukungan permodalan KUB melalui perkreditan, dengan agunan aset miliki
KUB dan poktan, gapoktan, UPJA yang telah disepakati bersama untuk dikelola KUB melalui
MoU
MODEL BISNIS USAHATANI YANG DIHARAPKAN (KUB) MODEL 2
25. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN http://bppsdmp.pertanian.go.id SAHABAT PETANI
MODEL BISNIS USAHATANI YANG DIHARAPKAN (KUB) MODEL 3
KUB
UPJA
KIOS SAPRODI
Bantuan kredit
(off taker)
(INDUSTRI OLAHAN/
RETAIL/ EKSPORTIR)
1
2
3
4
5
6
Bantuan Modal
7
8
1. Wilayah kerja KUB berada dalam satu
desa;
2. KUB mengatur proses produksi,
pengelolaan alsintan dan pemsaran hasil;
3. KUB hanya mengelola bantuan
Alsintan yang baru diberikan oleh
Kementan;
4. KUB jika membutuhkan alat mesin
pertanian tambahan dapat meminjam
ke UPJA dengan sistem sewa;
5. Kios mensupport sarana produksi untuk
seluruh petani yang berada di wilayah
kerja KUB
6. BUMDEs memberikan permodalan
kepada KUB melalui pola bagi hasil
7. Bank memberikan dukungan permodalan
KUB melalui perkreditan, dengan agunan
aset miliki KUB dan poktan, gapoktan,
UPJA yang telah disepakati bersama
untuk dikelola KUB melalui MoU