SlideShare a Scribd company logo
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan
karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis dalam bentuk
sebuah makalah yang berjudul “Pengembangan diri” ini. Makalah ini disusun
berdasarkan rangkuman dari beberapa sumber – sumber informasi dan media
elektronik yang berkaitan dengan masalah Etik UMB dan pengembangan diri dan
dibuat dengan tujuan agar dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah
Etik UMB.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik tepat pada waktunya. Dan tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih
kepada Dosen mata kuliah Etik UMB kami, Bapak Ferry Pribowo, Drs. MM. yang
senantiasa dengan sabar selalu membimbing kami.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu
saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
demi tercapainya kesempurnaan pada makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tambahan bagi
masyarakat dan bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
kita semua khususnya dalam mengembangkan diri di kehidupan masyarakat
sehari-hari.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
Latar Belakang .....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
Pengertian Pengembangan Diri...........................................................................3
Tujuan Pengembangan Diri .................................................................................3
Pentingnya Pengembangan Diri ..........................................................................5
Strategi Pengembangan Diri ................................................................................6
Manajemen Kepribadian .................................................................................... 10
Hal – hal yang harus dilakukan dalam Pengembangan Diri.............................. 12
Metode Pengembangan Diri .............................................................................. 13
Faktor – faktor penghambat Pengembangan Diri.............................................. 14
Solusi mengatasi hambatan dalam Pengembangan diri ...................................15
BAB III ISI............................................................................................................... 16
Menetapkan Tujuan Hidup ................................................................................. 16
Rencana Pengembangan Diri Jangka Pendek (<1 Tahun – 1 Tahun) ............. 18
Rencana Pengembangan Diri Jangka Menengah (3 Tahun) ............................ 18
Rencana Pengembangan Diri Jangka Panjang (5 Tahun)................................ 19
BAB IV PENUTUP..................................................................................................20
Kesimpulan......................................................................................................... 20
Saran .................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 22
1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan diri adalah suatu konsep yang dimulai dari sejak kecil dan
saat kita baru saja lahir kita semua tidak memiliki konsep diri. Konsep tersebut
ada sejak kita diberi suatu pelajaran atau etika dari orang tua kita hingga kita
dewasa.
Perkembangan diri merupakan tahapan atau proses dimana sejak awal
kita tidak memiliki ilmu kemudian kita belajar dan hingga akhirnya diri kita
berkembang sesuai dengan tujuan kita masing – masing dan memiliki banyak
faktor yang dapat kita berkembang baik itu lingkungan, gaya hidup, ilmu
pengetahuan dan perkembangan teknologi.
Dalam era sekarang masih banyak masyarakat yang tidak memiliki ilmu
pengetahuan sehingga masih banyak anak jalanan yang ada di kota Jakarta,
perilaku tersebut sebaiknya dicegah dengan cara memberi suatu kegiatan yang
positif dan diberi pelatihan sehingga di negara kita ini tidak ada lagi anak jalanan.
Begitu pun juga penggangguran, kita jangan harus berfikir untuk kerja di
suatu perusahaan yang terkenal atau benefit yang bagus. Masih banyak peluang
usaha agar kita bisa berhasil dalam tujuan hidup kita di dunia.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Diri?
2. Apa tujuan dari Pengembangan Diri
3. Apa saja strategi yang diperlukan dalam Pengembangan DIri?
4. Bagaimana cara kita untuk dapat mencapai tujuan hidup?
5. Apa saja faktor- faktor yang diperhatikan?
6. Apa yang perlu disiapkan dalam jangka pendek dan jangka panjang?
2
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berkut :
1. Untuk mengetahui apa itu Pengembanag Diri
2. Untuk mengetahui tahapan yang diperlukan dalam Pengembanag Diri
3. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam Pengembangan Diri
4. Mengetahui apa saja yang perlu dicatat atau disimpan dalam tujuan hidup
3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan
diri, berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu
mengangkat kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang
sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi orang
banyak.
Setiap orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap orang
juga menginginkan ‘menjadi diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya.
Kita ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan ‘istimewa’. Kita sebagai
manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’
‘khas’ atau ‘istimewa’. Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar
kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita ‘penuh’ ‘yang paling
baik’ dan yang unik. Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita
adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang juga,
karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal terulang kembali. Kita hanya
memiliki satu kehidupan. Hidup adalah hari ini dan mengarah ke hari esok, maka
Jadilah diri yang khas dengan membiarkan diri kita berkembang mulai sekarang
juga.
Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan kita mengembangkan diri yaitu :
1. Mendapatkan rasa aman
Menurut Abraham Maslow, keamanan merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi
kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi
simpan pinjam, program pengembangan, dan dana pension. Akan tetapi,
keamanan dan rasa aman yang kita cari dengan pengembangan diri
bukanlah keamanan dari luar seperti itu, melainkan kemanan dari dalam,
yaitu kemanan batin. Kemanan seperti itu kita dasarkan atas kemampuan
untuk memberi sumbangan di dalam hidup, kecakapan dalam kerja,
watak, dan kepribadian yang sudah berkembang secara lengkap dan
utuh: lahir-batin, jasmanirohani, material-spritual. Kita merasa aman
karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan prilaku kita menjadi
4
lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta
meningkatkan prestasi kerja kita. Rasa aman menjadi modal yang tidak
ternilai tenang dalam hidup dan kerja kita.
2. Kemantapan hidup
Kemantapan hidup adalah keadaan hidup di mana kita tidak
mudah goyah dan digoyahkan, baik oleh factor-faktor yang ada di dalam
diri kita, seperti selera, emosi, ambisi, atau mimpi, maupun factor-faktor di
luar diri kita, seperti rekan kerja, atasan, lembaga, masyarakat, bahkan
dunia. Kemantapan hidup seperti ini merupakan hasil komitmen yang
sudah dibuat dan sikap konsekuen untuk memenuhi komitmen itu. Ini
berarti bahwa kita sudah berhasil menciptakan kepaduan antara visi, misi,
dan peran kita dengan cara hidup, perilaku, dan cara kerja kita. Untuk
dapat hidup mantap, kita membutuhkan credo dan keyakinan.
Credo berasal dari kata latin credere yang berarti ‘percaya’. Maka,
credo berarti ‘aku percaya’. Credo adalah serangkaian hal dan nilai yang
kita percayai dan kita pegang sebagai pegangan dan pedoman hidup.
Dalam credo itu terkandung prinsip-prinsip yang kita gunakan untuk
mengendalikan dan mengarahkan hidup, perilaku, dan kerja kita. Prinsip-
prinsip tersebut berkaitan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang
lain, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan.
3. Keyakinan
Keyakinan adalah perasaan pasti akan kebenaran dan kebaikan
suatu hal, nilai, atau prinsip. Keyakinan menjadi sumber tekad dan
kemauan hidup. Kita boleh memilikikemampuan dan kecakapan yang
bagus tetapi jika kita tidak mempunyai keyakinan akan hal yang kita
kerjakan, kita tidak akan mendayagunakannya. Tanpa tekad dan
kemauan, kita tidak akan bergerak atau berbuat sesuatu. Sebaliknya,
dengan keyakinan, kita akan mengambil langkah dan tindakan untuk
mencapai sesuatu.
Oleh keyakinan, arah hidup ditetapkan dan kemampuan serta
kecakapan dimanfaatkan. Kesedihan untuk berkembang membuat kita
para pekerja tidak pasif karena kita terus-menerus didorong untuk
memanfaatkan segala kesempatan untuk maju. Meskipun lelah, dengan
menggunakan tenaga yang tersisa, kita bersedia mengikuti berbagai
acara pengembangan seperti ceramah, seminar, penataran, dan
5
sebagainya. Dengan menjadi manusia yang berkembang, kita akan
mendapatkan rasa aman dan kemantapan hidup, yaitu dua hal yang kita
perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita perlukan untuk dapat
melaksanakan kerja kita secara professional, efisien, efektif, dan
produktif. Demi masa depan kita, entah berguna untuk mendapatkan
promosi atau tidak, sebaiknya kita terus berusaha mengembangkan diri
dengan mengambil usaha-usaha pengembangan agar menjadi pekerja
yang dapat diandalkan. Dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan,
kita menjadi pekerja yang berharga dan dihargai oleh lembaga.
Pentingnya Pengembangan Diri
Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu
kita iringi dengan melakukan muhasabah. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk
mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa
depan. Dengan melakukan muhasabah, kita dapat mengetahui kekuatan dan
kelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki. Jepang adalah negara
maju yang ada di Asia, Negara Jepang dengan caranya sendiri mampu
mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern.
Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen.
Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang
pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an
mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The
Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan
perusahaan dan industri Jepang. Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal
manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti
penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total
dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada
proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih
berorientasi pada hasil.
Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan
kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun
material secara kaffah alias total.
6
Strategi Pengembangan Diri
Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan di ambil dari
pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan
Diri :
1. Menjadi diri sendiri yang khas
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian
pula sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru
secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis orang lain, kita
adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang
lain. Biarkan diri kita berkembang dengan ke khususan dan ke unikannya,
dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar untuk meraih kesusksesan.
Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah pilihan
tepat.
2. Berkembang terus
Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap
diri kita. Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah
tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang tetap
mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga-
bunga liarpun bisa bermekaran menyemarakkan keindahan alam, dan di
rumah kita. Kita adalah bunga itu.
Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian, maupun
bertukar pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka
miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang.
Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu.
Pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
3. Menjadi menarik
Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri
kita. Manarik tidak mesti cantik, gantheng, akan tetapi lebih pada pesona
diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk menjadi seseorang yang
menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan
kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya
menjadi menarik. Menjadi menarik adalah juga merupakan pilihan.
Seseorang akan memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung
dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik.
Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga
7
bukan orang yang paling tampan di seluruh negeri, tetapi percayalah
bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa
minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu
meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat menarik”
Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan
mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru,
tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri,
merasa diri tidak layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior
lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan
terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap positif
terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya
(Gunawan, 2005)
4. Bertanya pada diri sendiri
Bertanyalah pada diri kita: “Siapa saya?” Mengapa saya
diciptakan? Bagaimana saya berhubungan dengan sang pencipta? Apa
yang sangat saya dambakan dalam hidup ini? Hal apa yang paling
berharga dalam hidup saya? Sumbangan kecil apakah yang bisa saya
buat demi dunia sekitar tempat saya berada agar menjadi lebih baik?
Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa yang saya lihat? Apakah
saya perlu mengubah sesuatu? Apakah saya sudah cukup puas dengan
keberadaan diri saya?
Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
5. Bersahabat
Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu
dapat menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam
membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan
yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita.
Tiga keutamaan tersebut harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa
berharap dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan menyayangi
dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat tergantung pada sikap
kita terhadap diri sendiri.
6. Mendukung orang lain
8
Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali
kita masih mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan mampu
untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang
memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet, malas, enggan
bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil dan
kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia pasti akan
semakin berkembang.
Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan
dukungan dengan tulus terhadap anak buah apapun keberhasilannya,
seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat yang paling
ampuh.
Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang lain
akan kecewa. Oleh karena itu kita perlu berusaha membri dukungan
dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat
keirian.
7. Mengembangkan talenta
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal
khusus yang kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang
sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’ (misalnya) seusia kita, Tapi
itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ’ke
bangku sekolah atau kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar ataupun
pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita selenggarakan sendiri.
Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat,
bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya
demikian pula pendengarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun
masing-masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana
kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudian kita memetik
hasilnya.
8. Membiarkan diri menjadi bahagia, belajar mencintai.
Beberapa hal diatas adalah hal-hal yang menyenangkan yang
mudah dilakukukan namun juga terkadang sulit untuk dilakukan. Apakah
kita sungguh bahagia saat ini? Mari kita merenung, tahun-tahun yang
telah lewat apa yang telah kita alami? Temukan saat-saat bahagia kita.
9
Banyak orang telah menjadi ’sukses’ dalam hidupnya, tetapi tidak
merasakan kedamaian. Jadilah bahagia sekarang juga. (Selanjutnya akan
diuraikan tersendiri pada sub bab berikutnya).
Belajar mencintai bisa merupakan hal mudah bisa juga
sebaliknya. Belajarlah mencintai apa yang telah kita raih dan kita miliki,
mencintai Allah Swt. mencintai sesama, mencintai diri sendiri. Buatlah itu
semua dengan cara yang tegas. Jangan ragu-ragu. Tataplah lawan
berbicara manakala kita berbicara dengannya. Dengarkan baik-baik
waktu mereka berbicara dengan kita. Biarkan mereka tahu bahwa kita
penuh perhatian, sehingga mereka merasa senang dan berharga di
hadapan kita. Biarkan orang tahu bahwa kita memperhatikan mereka,
mencintai mereka. Ada pepatah, jabatan tangan mesara mempunyai
seribu makna.
9. Menjaga kondisi fisik
Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan. Jiwa
mempengaruhi badan, sebaliknya badan juga mempengaruhi jiwa. Sadar
akan kesatuan tersebut dan berbuat sesuatu untuk itu merupakan hal
yang sangat penting.
Olah raga akan membuat fisik kita tetap dalam kondisi prima. Mulailah
hari-hari kita dengan senam atau joging secara rutin, bisa pada waktu
pagi atau sore hari. Buatlah diri kita selalu merasa sehat, sekalipun
kondisi badan kita sedang tidak fit. Badan kita adalah kita, manakala kita
merasa tensi naik, marah, ataupun sedih, cucilah mobil, potonglah
rumput, berkebun, rawat bunga-bunga, lari-lari ataupun bersepeda.
10. Berbagi dengan orang lain
Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain?
Renungkanlah! Apapun yang dapat kita bagi, sekecil apapun itu akan
sangat bermanfaat bagi kita dan bagi yang menerima. Apakah kita
mempunyai pengalaman menarik, lucu, gembira, yang bisa dibagi dengan
orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Untuk
lingkungan? Untuk negara? Berbagai dengan orang lain selain
membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagai tidak
hanya utnuk hal-hal kesenagngan saja terkadang pengalaman sedih dan
gundah juga perlu berbagai agar kita menajdi ringan, dan dapat
10
melangkah lagi. Berbagai pengalaman sedih bukan berarti mengeluh,
harus dibedakan.
Manajemen Kepribadian
Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem
psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik
sifatnya terhadap lingkungannya (Alport, 1937). Kepribadian itu merupakan
perangsang atau stimulus sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya
itulah pribadi saya (pendapat May Morton dalam Kartono, 2005).
Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua
tingkat dari perkembangannya. Ini mencakup setiap fase karakter manusiawinya,
intelek, temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap, yang telah
terbentuk sepanjang hidupnya, jadi mencakup seluruh kemampuan manusia dan
segenap pengalaman sepanjang hidupnya (Warpen dalam Kartono, 2005).
Dari tiga pengertian tentang kepribadian tersebut tampak bahwa
kepribadian bukanlah konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan semua itu
ada dalam diri kita, dalam hidup kita. Oleh karenanya diperlukan keterampilan
untuk mengelolanya agar kita menjadi pribadi yang menarik, bermanfaat, dan
memepesona.
1. Motivasi untuk Merubah Sikap
Kepribadian pertama sekali dipengaruhi oleh motivasi. Pada
hakikatnya sebuah motivasi adalah kekuatan yang mempunyai daya
pembangkitan atau penimbulan motif, bisa juga dikatakan bahwa suatu
kegiatan yang menjadi motif. Tingkah laku manusia dasarnya mempunyai
motif. Mempelajari tingkah laku manusia, pada dasarnya adalah
mengetahui secara pasti apa yang dilakukannya, bagaimana ia
melakukanya dan mengapa ia melakukannya. Yang menjadi kendala
untuk hal-hal tersebut biasanya berkenaan dengan pemahaman diri.
Motivasi adalah suatu keinginan yang hendak dicapai oleh setiap individu
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan akan dirinya (Suparno, 2004) Akan tetapi pada kenyataannya
tidak seorangpun yang dapat memuaskan semua kebutuhannya, dan
itupun adanya saling mendapatkan dan saling melengkapi, apabila satu
atau beberapa kebutuhan tidak dapat terpenuhi oleh kita, maka orang lain
yang memenuhinya.
11
Motivasi sangat diperlukan untuk merubah sikap kita ke arah yang
lebih baik, lebih maju, lebih berhasil dan sukses. Apabila kita tidak
mempunyai motivasi untuk maju, maka kita juga merasakan bahwa
keberhasilan hanyalah di ’awang-awang’. Sebaliknya jika kita mempunyai
motivasi ingin terus maju dan berkembang, maka kesusksesan sudah di
depan mata.
2. Mengapa mesti minder?
Bersyukurlah kepada Allah Swt. Yang telah menciptakan kita
dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita adalah
pribadi yang unik dan masing-masing orang tidak sama, biarkan diri kita
berkemabang. Jangan mencaci maki diri sendiri. Jangan pernah merasa
tidak berharga, kita adalah yang terbaik dan buatlah itu dari waktu ke
waktu.
Pelajarilah segala sesuatu tentang diri kita, sekali lagi jangan
menghina diri kita sendiri, meremehkan dan mengabaikannya. Jangan
pernah menyesali apa yang ada pada diri kita, kenalilah potensi kita
buatlah itu menjadi hal-hal yang menarik. Kalau kita mempunyai
kelemahan jangan berputus asa, karena pada dasarnya setiap orang juga
mempunyainya. Dan ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna di dunia
ini.
3. Ciptakan Kesempatan
Pada waktu kita mengarungi samudra kehidupan, pasti kita akan
memeperoleh kesempatan, entah kapan? Namun kita juga harus
berusaha untuk menciptakan kesempatan sendiri. Jadikanlah peluang
sebagai suatu kesempatan dan ciptakan sebagai tantangan untuk
dilaksanakan, dan sukses. Tanamkanlah ini pada pikiran kita. Tataplah
hidup dan buatlah situasi untuk diri sendiri. Temukan tempat untuk kita,
jangan menunggu diberi tempat oleh orang lain.
Hidup bukanlah soup kalengan yang dipanaskan kemudian dihidangkan.
Hidup adalah tantangan dan perjuangan. Kalau kita mau kita pasti bisa
menciptakan kesempatan. Semuanya bergantung pada kita. Dan tiada
akhir jika tidak ada awal, maka mulailah!
4. Mempunyai Pendapat
12
Apabila kita memiliki pendapat, itu berarti bahwa kita telah
memikirkan dan memutuskan suatu titik pandang tertentu. Janganlah
cepat-cepat mengubah pendapat tersebut, manakala ada orang lain yang
mempunyai pendapat yang berbeda. Bagaiamanapun juga pendapat kita
memiliki alasan yang kuat. Tanyakanlah pada orang tersebut apa yang
menjadi pendapatnya?
Andaikan kita menemukan kesalahan dalam pendapat kita,
janganlah kita takut-takut untuk mengubahnya. Sebab itu bisa terjadi
bahwa pendapat kita belum berpijak pada sebuah fakta yang ada.
Janganlah malu untuk mengakui kesahalan kita. Mengakui kesalahan
tidaklah berarti kiamat, justru menunjukkan kematangan dan kearifan kita.
Janganlah ’mandeg’ dalam satu garis pemkiran saja. Kita perlu
memebedakan anatara ”memiliki” pendapat dengan ”bersikeras” pada
pendapat.
5. Memandang dengan menyeluruh (Holistik)
Jika kita hendak memutuskan sesuatu yang penting, pakailah
’kaca mata ukuran orang tua’ agar kita dapat melihat dengan cermat dan
teliti. Pakailah juga berbagai jenis dan warna kacamata, agar keputusan
yang kita hasilkan bukanlah keputusan yang dihasilkan dari kaca mata
hitam putih saja, melainkan ada warna-warna lain yang sangat indah dan
menarik.
Jagalah agar semuanya tetap dalam perspektif masa depan.
Buatlah itu semua dengan tidak mengabaikan orang lain. Sebab bisa
terjadi apa yang menurut kita tdak penting, ternyata amat penting bagi
orang lain. Oleh karena itu bertindaklah secara cermat.
Hal – hal yang harus dilakukan dalam Pengembangan Diri
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang
nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah
kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang
dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita
jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap
tak acuh dengan lingkungan sekitar
2. Menjalin hubungan dengan orang lain
13
3. Mengelola waktu secara efektif
4. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi
5. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relavan
6. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian
Metode Pengembangan Diri
Beberapa Metode Pengembangan Diri. Selain metode-metode formal
seperti misalnya kursus-kursus dan program-program pelatihan, ada berbagai
macam metode yang dapat digunakan dan diatur oleh individu itu sendiri. Metode
yang paling umum digunakan adalah :
1. Observasi
Seseorang dapat memulai belajar banyak hanya dari mengamati
prilaku orang lain. Sebagai contoh adalah area kemampuan interpersonal
di mana mengamati kemampuan seorang negosiator yang efektif akan
sangat bermanfaat. Target-target pengamatan dapat dimulai dari
manajer, rekan-rekan dan bawahan-bawahan individu tersebut.
2. Refleksi
Metode ini mengacu pada memikirkan dan menganalisis hasil
observasi. Ini juga mencakup refleksi pada prilaku, kinerja dan
alasanalasan utama dari individu itu sendiri.
3. Bacaan penuntun
Membaca buku-buku teks, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel
merupakan cara yang mudah untuk meningkatkan pengetahuan. Meminta
saran dari orang yang lebih berpengalaman akan sangat bermanfaat
dalam penghematan waktu, uang dan usaha. Seperti misalnya jika kita
mengalami kesulitan dalam pengontrolan keuangan, maka saran seorang
akuntan haruslah menjadi acuan, disamping bacaan tentang keuangan.
4. Kunjungan/ikatan
Menggunakan waktu sehari atau dua hari untuk mengamati dan
mengadakan pembicaraan dengan staf di bagian personalia, pemasaran,
ataupun keuangan akan meningkatkan pengetahuan mengenai fungsi-
fungsi tersebut maupun pengertian akan kontribusi mereka.
5. Mencari umpan balik
Mencari umpan balik merupakan hal yang penting dalam proses belajar
dan pengembangan diri, khususnya dalam pengembangan keterampilan
14
walaupun metode ini sedikit lebih beresiko. Umpan balik juga dapat
digunakan untuk memonitor kemajuan individu. Satu hal yang penting
dalam metode ini adalah memilih target-target umpan balik dengan hati-
hati.
6. Mencari tantangan
Jika individu tidak yakin dengan kemampuannya, biasanya dia
akan menghindari aktivitas tersebut. Tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan
terus kalau individu itu tidak ingin pengembangan dirinya terhambat.
Untuk itu diperlukan usaha-usaha lain untuk lebih sering ikut terlibat
dalam aktivitas tersebut. Jika didukung dengan persiapan, misalnya
melalui bacaan penuntun, dan dengan analisis kinerja, metode ini akan
menjadi metode yang paling pas untuk pengembangan diri, misalnya
memberikan presentasi dan memimpin pertemuan-pertemuan.
Faktor – faktor penghambat Pengembangan Diri
Faktor yang menghambat diri kita untuk berkembang :
1. Lingkungan
Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam
lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan
sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan
diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang
jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam
lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang
berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.
2. Individu sendiri
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas.
Faktor motivasi dan factor keengganan untuk menelaah diri. Kadang -
kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki
kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
3. Usia
Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat
bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung
memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.
15
Solusi mengatasi hambatan dalam Pengembangan diri
Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita,
namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi dengan cara: Bicara adalah perkara
mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat
segalanya menjadi lebih baik. Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila
selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah
cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang
nyaman. Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan
sungguh-sungguh.
Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri
sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya. Menghindari
tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan
anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat
buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar. Makin
sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah
mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan. Kalau anda
ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga
nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk
melakukannya.
16
BAB III ISI
Menetapkan Tujuan Hidup
Tujuan merupakan pagar yang akan menjaga kita agar tetap berada
dalam jalur menuju cita-cita olehsebab itu buatlah tujuan yang realistis tidak
terlalu ambisius sehingga sangat sulit bahkan menajdi tidak mungkin untuk
dicapai. Jika hal tersebut terjadi akan dapat mengikis kepercayaan diri sendiri
olehsebab itu awalilah dengan membuat tujuan kecil yang dapat diraih kemudian
ditingkatkan secara bertahap (Greenwald,2010).
Menyusun tujuan yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006)
menguraikan prinsip SMART tersebut sebagai berikut :
1. Specific (Spesifik atau Khusus)
Sasaran atau tujuan pribadi anda harus jelas dan spesifik. Sulit
mengambil langkah-langkah praktis bila tujuan anda tidak jelas maka
membaca buku misalnya, dapat memberikan ide apa yang akan
dilakukan, tapi masih memberikan banyak kemungkinan. Bila sasarannya
dipersempit menjadi ‘membaca buku sejarah’ maka hal ini akan
memberikan tindakan yang lebih jelas. Coba pilihan Anda dipersempit,
Anda tidak akan membaca buku Matematika, Fisika, Kimia, Biologi atau
buku-buku lain tetapi sangat berkeinginan membaca buku Sejarah
Indonesia yang lebih jelas dan spesifik lagi. Hal ini bisa berarti Anda
membaca akan buku tentang Sejarah Indonesia yang ditulis oleh
pengarang tertentu walau mungkin buku tersebut tebalnya 800 halaman.
Oleh sebab itu rumuskanlah tujuan anda secara spesifik dan tidak
bermakna ganda terhadap apa yang ingin dicapai. Hal ini berarti bahwa
tujuan perlu fokus pada definisi spesifik pada bidang perilaku kinerja.
2. Measurable (Terukur)
Artinya, sasaran pribadi Anda harus terukur. Ada yang membuat
ukuran berupa waktu, kualitas, uang, dan ukuran lainnya sesuai dengan
kebutuhan. Tujuan yang terukur juga berarti mengandung alat ukur
karena apabila suatu tujuan tidak dapat diukur maka kita akan mengalami
kesulitan dalam mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan
cara untuk memantau kemajuan tujuan yang ingin dicapai.
3. Achieveable (Dapat Dicapai)
17
Kita mempunyai keyakinan dapat mencapai tujuan itu karena ada
seseorang yang memiliki kemampuan setara dengan kita atau bahkan
pendidikan dan pengalaman orang tersebut relatif lebih rendah dari kita
tetapi telah mampu mencapainya. Tujuan sebaiknya dicapai dengan
kemapuan yang ada karena tujuan yang baik berada dalam batas
kemampuan orang yang membuat tujuan tersebut selanjutnya tujuan
dapat kita tingkatkan secara bertahap sehingga memberi tantangan
namun tetap dapat dicapai sedangkan tujuan yang sangat tinggi jika
dikaitkan dengan kemampuan kita maka dapat meyebabkan sulit untuk
dijangkau dan dapat menimbulkan frustasi.
4. Realistic (Realistis)
Tujuan yang realistis merupakan tujuan yang layak dan dapat
diperjuangkan untuk dicapai dengan kondisi yang ada. Realistis juga
berarti secara akal bisa dicapai oleh manusia dan bukan berarti milih
yang mudah menurut Anda. Jika orang lain bisa, Anda juga bisa
walaupun ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Tetapi
pada dasarnya apa yang pernah dilakukan oleh manusia itu adalah
realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti misalnya Anda
ingin memiliki tujuan mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan.
Namun pertanyaanya adalah “kapan bisa Anda capai dan sejauh mana
kondisi Anda saat ini ? “
Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang tapi jangan
membuat tujuan yang mudah apalagi akan otomatis tercapai, namun
buatlah tujuan yang menantangkan potensi Anda, yang menjadikan Anda
untuk berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal
untuk diraih.
5. Relevant (Relevan)
Tujuan dibuat adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada
maka tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misinya
atau mencapai tujuan yang lebih besar.
Tujuan yang relevan apabila tercapai akan mendorong seseorang, tim,
departemen, atau organisasi untuk lebih maju. Sebuah tujuan yang
mendukung atau selaras dengan tujuan lainnya akan dianggap sebagai
tujuan yang relevan. Sebuah tujuan yang relevan akan memberikan
jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan sebagai berikut:
18
a. Apakah target ini layak diperjuangkan?
b. Apakah target ini ada di waktu yang tepat?
c. Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang
lain?
d. Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini?
6. Time Framed (Time Bounded atau Batas Waktu)
Artinya tujuan Anda akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dan
tujuan yang telah dicanangkan sebaiknya dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu . Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya
sehingga jelas kapan diadakan penilaian atau evaluasi. Batas Waktu
atau tengat waktu merupakan bagian dari filosofi SMART yang
melindungi tujuan dari serangan krisis sehari-hari yang biasa terjadi
dalam diri seseorang atau organisasi karena tujuan dengan tenggat waktu
akan menimbulkan urgensi.
Rencana Pengembangan Diri Jangka Pendek (<1 Tahun – 1 Tahun)
Saya telah bekerja selama kurang dari 2 tahun semenjak saya lulus dari
Sekolah Menengah Kejuruan dan saya rasa saat ini adalah saya perlu belajar
mendalami dalam bidang kerja saya dan melatih diri saya hingga saya gesit
dalam bekerja. Karena sekarang saya bekerja di perusahaan baru kurang dari 6
bulan dan memiliki kinerja yang menurun untuk itu dalam waktu dekat ini saya
ingin meningkatkan kinerja saya sehingga bila saya dipandang bagus dengan
atasan saya maka saya akan mendapatkan penilaian yang bagus dan dapat
menjadi karakter saya yang bagus untuk dapat bekerja di perusahaan lain.
Rencana Pengembangan Diri Jangka Menengah (3 Tahun)
Dalam jangka 3 tahun kedepan saya ingin fokus dengan kuliah saya
karena saya ingin mendapatkan gelar sarjana saya, selain untuk pekerjaan saya
bisa mengasih ilmu kepada adik kelas atau saudara saya. Karena banyak dari
kita yang lebih mementingkan pekerjaan dan melupakan pendidikan sarjana
karenanya ilmu yang kita punya dan kita dapat tidak bertambah dan dalam
bidang pekerjaan kita tidak akan di angkat atau di promosi oleh atasan kita
karena ijasah kita hanyalah ijasah SMK.
19
Rencana Pengembangan Diri Jangka Panjang (5 Tahun)
Dalam jangka panjang yaitu setelah 5 tahun kedepan saya ingin bekerja
di luar bidang dari saya kuasai yaitu farmasi, saya ingin masuk dibidang mesin
atau industri dan mempunyai usaha sampingan. Karena saya sudah mempunya
karakter yang bagus dar tujuan jangka pendek saya dan mempunyai ilmu
pengetahuan yang saya rasa cukup dari tujuan jangka menengah. Saya ingin
memperoleh penghasilan yang banyak dengan meluangkan waktu saya yaitu
mempunyai penghasilan sampingan. Walaupun jika penghasilan sampingan
tersebut hasilnya tidak banyak setidaknya saya yang menjadi Direktur dari usaha
saya sendiri bila usaha saya tersebut bagus maka saya akan membesarkannya
dan mengolah semua usaha tersebut.
Jika saya bekerja di perusahaan terus menerus walaupun jabatan kita
manager tetaplah menjadi buruh kerja karena merupakan bawahan dari owner.
Dan jika jabatan terus meningkat maka beban kerja juga makin banyak.
20
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan diri adalah
suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri, berdasarkan pemahaman tentang
potensi diri yang positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri.
Pengembangan diri mempunyai tujuan yaitu:
a. Mendapatkan rasa aman
b. Kemantapan hidup
c. Keyakinan
Strategi pengembangan diri diambil dari pendapat Martha Mary McGraw
(1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri :
a. Menjadi diri sendiri yang khas
b. Berkembang terus
c. Menjadi menarik
d. Bertanya pada diri sendiri
e. Bersahabat
f. Mendukung orang lain
g. Mengembangkan talenta
h. Membiarkan diri menjadi bahagia
i. Menjaga kondisi fisik
j. Berbagi dengan orang lain
Faktor – faktor dari penghambat pengembangan diri ada 3 yaitu :
lingkungan, individu dan usia. Jika lingkungan kita tidak ada yang mendorong
untuk kita berkembang maka kita dapat merubah suasana menjadi nyaman yaitu
dengan cara kita harus tetap aktif kepada orang – orang di sekitar kita karena
kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Jika individu kita sendiri malas
untuk berubah maka kita dapat melihat orang lain yang sudah lebih sukses dari
kita, kita jangan meniru orang lain tetapi kita mempelajari bagaimana perjuangan
usaha orang lain sehingga kita dapat termotivasi. Jika usia kita sudah tua maka
yang harus dilakukan yaitu dengan membuka usaha dengan berjualan di online
shop ataupun yang lainnya.
21
Pengembangan diri membutuhkan metode, metode yang dapat di
aplikasikan yaitu SMART. Metode tersebut di kemukakan oleh Clements pada
tahun 2006, metode tersebut juga digunakan dalam KAIZEN. Arti KAIZEN sendiri
terdiri dari 2 kata yaitu KAI adalah berubah dan ZEN adalah biak.
Maka KAIZEN adalah berubah menjadi lebih baik. Negara maju di Asia
yaitu Jepang, menerapkan Kaizen. Kaizen tersebut ialah konsep tunggal
manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti
penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total
dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada
Saran
Agar perkembangan diri berhasil maka kita harus memperhatikan faktor –
faktor yang mempengaruhi perkembangan diri. Kita sebagai generasi muda
harus mempunyai visi dan misi kita setelah itu kita instropeksi diri apa
kekurangan yang kita punya kemudian kita belajar untuk dapat mengendalikan
kelemahan kita dan jangan lupa pantang menyerah karena pepatah dahulu
mengatakan “Kegagalan adalah Kesuksesan yang tertunda” dari kata tersebut
berate kita ada tekad untuk mau berubah.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://kristinatumanggor.blogspot.co.id/2016/06/makalah-perkembangan-konsep-
diri.html
https://tariecliple.wordpress.com/2012/11/06/teori-super-5-kaizen/
https://www.slideshare.net/NisyaZahara/makalah-pengembangan-diri
http://managementofpia.blogspot.co.id/2015/06/makalah-pengembangan-diri.html
http://dilihatya.com/2401/pengertian-perkembangan-menurut-para-ahli

More Related Content

What's hot

Validitas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitasValiditas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitas
khoir riyah
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
Diana Nurmalasari
 
Teknik korelasi product moment
Teknik korelasi product momentTeknik korelasi product moment
Teknik korelasi product moment
ariyana96
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum
Mitha Ye Es
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokultural
titiwerdhy
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
Aisyah Turidho
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
Siti Anisyah
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
dodikdomek
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Makalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMakalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docx
MutiaraPratiwi17
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
Mono Manullang
 
Sosiometri tugas
Sosiometri tugasSosiometri tugas
Sosiometri tugas
sunaryono
 
Contoh Angket Sikap
Contoh Angket SikapContoh Angket Sikap
Contoh Angket Sikap
Rieno Septra Nery
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Hariyatunnisa Ahmad
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikmisbakhulfirdaus
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
Julaiha Probo Anggraini
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Ghian Velina
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANRafben Andika
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestalt
Fath Anissa
 

What's hot (20)

Validitas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitasValiditas dan reliabilitas
Validitas dan reliabilitas
 
Ppt bahan ajar
Ppt bahan ajarPpt bahan ajar
Ppt bahan ajar
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
Teknik korelasi product moment
Teknik korelasi product momentTeknik korelasi product moment
Teknik korelasi product moment
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum
 
Teori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokulturalTeori belajar sosiokultural
Teori belajar sosiokultural
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Contoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diriContoh makalah pengembangan diri
Contoh makalah pengembangan diri
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Makalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docxMakalah Variabel Penelitian.docx
Makalah Variabel Penelitian.docx
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Sosiometri tugas
Sosiometri tugasSosiometri tugas
Sosiometri tugas
 
Contoh Angket Sikap
Contoh Angket SikapContoh Angket Sikap
Contoh Angket Sikap
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
 
TEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURANTEORI DASAR PENGUKURAN
TEORI DASAR PENGUKURAN
 
Ppt teori gestalt
Ppt teori gestaltPpt teori gestalt
Ppt teori gestalt
 

Similar to Makalah etik UMB Perkembangan Diri

Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptxPengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
SusiAgustini12
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
Endah Halim
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
Chris Hukubun
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
puspa anggia
 
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Kanaidi ken
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
Operator Warnet Vast Raha
 
Meaning of life
Meaning of lifeMeaning of life
Meaning of life
sarikafitri
 
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality developmentPentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
state univ of surabaya
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
siakadurban
 
Makalah ppd ! L univ pgri palembang
Makalah ppd ! L univ pgri palembangMakalah ppd ! L univ pgri palembang
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptxAKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
SyariHasniyati
 
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdfAKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
SyariHasniyati
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
wawan gulo
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remaja
dantirm
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
fauziah2812
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
fauziah2812
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
AnggitHafizhah
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
megaastuti99
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompok
ade fikri
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
amanatsubhan911
 

Similar to Makalah etik UMB Perkembangan Diri (20)

Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptxPengembangan Diri dan Prestasi.pptx
Pengembangan Diri dan Prestasi.pptx
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
Pengertian & Ruang Lingkup Self DEVELOPMENT _Effective Employees Self DEVELOP...
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Meaning of life
Meaning of lifeMeaning of life
Meaning of life
 
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality developmentPentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Makalah ppd ! L univ pgri palembang
Makalah ppd ! L univ pgri palembangMakalah ppd ! L univ pgri palembang
Makalah ppd ! L univ pgri palembang
 
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptxAKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pptx
 
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdfAKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remaja
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Bimbingan klompok
Bimbingan klompokBimbingan klompok
Bimbingan klompok
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
 

Makalah etik UMB Perkembangan Diri

  • 1. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas karya tulis dalam bentuk sebuah makalah yang berjudul “Pengembangan diri” ini. Makalah ini disusun berdasarkan rangkuman dari beberapa sumber – sumber informasi dan media elektronik yang berkaitan dengan masalah Etik UMB dan pengembangan diri dan dibuat dengan tujuan agar dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah Etik UMB. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Dan tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Etik UMB kami, Bapak Ferry Pribowo, Drs. MM. yang senantiasa dengan sabar selalu membimbing kami. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan pada makalah berikutnya. Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tambahan bagi masyarakat dan bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya dalam mengembangkan diri di kehidupan masyarakat sehari-hari.
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 Latar Belakang .....................................................................................................1 Rumusan Masalah................................................................................................1 Tujuan...................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3 Pengertian Pengembangan Diri...........................................................................3 Tujuan Pengembangan Diri .................................................................................3 Pentingnya Pengembangan Diri ..........................................................................5 Strategi Pengembangan Diri ................................................................................6 Manajemen Kepribadian .................................................................................... 10 Hal – hal yang harus dilakukan dalam Pengembangan Diri.............................. 12 Metode Pengembangan Diri .............................................................................. 13 Faktor – faktor penghambat Pengembangan Diri.............................................. 14 Solusi mengatasi hambatan dalam Pengembangan diri ...................................15 BAB III ISI............................................................................................................... 16 Menetapkan Tujuan Hidup ................................................................................. 16 Rencana Pengembangan Diri Jangka Pendek (<1 Tahun – 1 Tahun) ............. 18 Rencana Pengembangan Diri Jangka Menengah (3 Tahun) ............................ 18 Rencana Pengembangan Diri Jangka Panjang (5 Tahun)................................ 19 BAB IV PENUTUP..................................................................................................20 Kesimpulan......................................................................................................... 20 Saran .................................................................................................................. 21 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 22
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan diri adalah suatu konsep yang dimulai dari sejak kecil dan saat kita baru saja lahir kita semua tidak memiliki konsep diri. Konsep tersebut ada sejak kita diberi suatu pelajaran atau etika dari orang tua kita hingga kita dewasa. Perkembangan diri merupakan tahapan atau proses dimana sejak awal kita tidak memiliki ilmu kemudian kita belajar dan hingga akhirnya diri kita berkembang sesuai dengan tujuan kita masing – masing dan memiliki banyak faktor yang dapat kita berkembang baik itu lingkungan, gaya hidup, ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Dalam era sekarang masih banyak masyarakat yang tidak memiliki ilmu pengetahuan sehingga masih banyak anak jalanan yang ada di kota Jakarta, perilaku tersebut sebaiknya dicegah dengan cara memberi suatu kegiatan yang positif dan diberi pelatihan sehingga di negara kita ini tidak ada lagi anak jalanan. Begitu pun juga penggangguran, kita jangan harus berfikir untuk kerja di suatu perusahaan yang terkenal atau benefit yang bagus. Masih banyak peluang usaha agar kita bisa berhasil dalam tujuan hidup kita di dunia. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Diri? 2. Apa tujuan dari Pengembangan Diri 3. Apa saja strategi yang diperlukan dalam Pengembangan DIri? 4. Bagaimana cara kita untuk dapat mencapai tujuan hidup? 5. Apa saja faktor- faktor yang diperhatikan? 6. Apa yang perlu disiapkan dalam jangka pendek dan jangka panjang?
  • 4. 2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berkut : 1. Untuk mengetahui apa itu Pengembanag Diri 2. Untuk mengetahui tahapan yang diperlukan dalam Pengembanag Diri 3. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam Pengembangan Diri 4. Mengetahui apa saja yang perlu dicatat atau disimpan dalam tujuan hidup
  • 5. 3 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri, berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi orang banyak. Setiap orang tidak ada yang sama persis satu dan lainnya. Setiap orang juga menginginkan ‘menjadi diri sendiri’ dan semua orang mendambakannya. Kita ternyata adalah pribadi yang ‘unik’ ‘khas’ dan ‘istimewa’. Kita sebagai manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi semakin ‘unik’ ‘khas’ atau ‘istimewa’. Hal-hal yang membantu perkembangan kita ada di sekitar kita, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadikan diri kita ‘penuh’ ‘yang paling baik’ dan yang unik. Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah diri kita berkembang sekarang juga, karena waktu adalah kesempatan yang tak bakal terulang kembali. Kita hanya memiliki satu kehidupan. Hidup adalah hari ini dan mengarah ke hari esok, maka Jadilah diri yang khas dengan membiarkan diri kita berkembang mulai sekarang juga. Tujuan Pengembangan Diri Tujuan kita mengembangkan diri yaitu : 1. Mendapatkan rasa aman Menurut Abraham Maslow, keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi simpan pinjam, program pengembangan, dan dana pension. Akan tetapi, keamanan dan rasa aman yang kita cari dengan pengembangan diri bukanlah keamanan dari luar seperti itu, melainkan kemanan dari dalam, yaitu kemanan batin. Kemanan seperti itu kita dasarkan atas kemampuan untuk memberi sumbangan di dalam hidup, kecakapan dalam kerja, watak, dan kepribadian yang sudah berkembang secara lengkap dan utuh: lahir-batin, jasmanirohani, material-spritual. Kita merasa aman karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan prilaku kita menjadi
  • 6. 4 lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta meningkatkan prestasi kerja kita. Rasa aman menjadi modal yang tidak ternilai tenang dalam hidup dan kerja kita. 2. Kemantapan hidup Kemantapan hidup adalah keadaan hidup di mana kita tidak mudah goyah dan digoyahkan, baik oleh factor-faktor yang ada di dalam diri kita, seperti selera, emosi, ambisi, atau mimpi, maupun factor-faktor di luar diri kita, seperti rekan kerja, atasan, lembaga, masyarakat, bahkan dunia. Kemantapan hidup seperti ini merupakan hasil komitmen yang sudah dibuat dan sikap konsekuen untuk memenuhi komitmen itu. Ini berarti bahwa kita sudah berhasil menciptakan kepaduan antara visi, misi, dan peran kita dengan cara hidup, perilaku, dan cara kerja kita. Untuk dapat hidup mantap, kita membutuhkan credo dan keyakinan. Credo berasal dari kata latin credere yang berarti ‘percaya’. Maka, credo berarti ‘aku percaya’. Credo adalah serangkaian hal dan nilai yang kita percayai dan kita pegang sebagai pegangan dan pedoman hidup. Dalam credo itu terkandung prinsip-prinsip yang kita gunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan hidup, perilaku, dan kerja kita. Prinsip- prinsip tersebut berkaitan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan. 3. Keyakinan Keyakinan adalah perasaan pasti akan kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai, atau prinsip. Keyakinan menjadi sumber tekad dan kemauan hidup. Kita boleh memilikikemampuan dan kecakapan yang bagus tetapi jika kita tidak mempunyai keyakinan akan hal yang kita kerjakan, kita tidak akan mendayagunakannya. Tanpa tekad dan kemauan, kita tidak akan bergerak atau berbuat sesuatu. Sebaliknya, dengan keyakinan, kita akan mengambil langkah dan tindakan untuk mencapai sesuatu. Oleh keyakinan, arah hidup ditetapkan dan kemampuan serta kecakapan dimanfaatkan. Kesedihan untuk berkembang membuat kita para pekerja tidak pasif karena kita terus-menerus didorong untuk memanfaatkan segala kesempatan untuk maju. Meskipun lelah, dengan menggunakan tenaga yang tersisa, kita bersedia mengikuti berbagai acara pengembangan seperti ceramah, seminar, penataran, dan
  • 7. 5 sebagainya. Dengan menjadi manusia yang berkembang, kita akan mendapatkan rasa aman dan kemantapan hidup, yaitu dua hal yang kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita secara professional, efisien, efektif, dan produktif. Demi masa depan kita, entah berguna untuk mendapatkan promosi atau tidak, sebaiknya kita terus berusaha mengembangkan diri dengan mengambil usaha-usaha pengembangan agar menjadi pekerja yang dapat diandalkan. Dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan, kita menjadi pekerja yang berharga dan dihargai oleh lembaga. Pentingnya Pengembangan Diri Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu kita iringi dengan melakukan muhasabah. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Dengan melakukan muhasabah, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki. Jepang adalah negara maju yang ada di Asia, Negara Jepang dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen. Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industri Jepang. Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil. Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara kaffah alias total.
  • 8. 6 Strategi Pengembangan Diri Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan di ambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri : 1. Menjadi diri sendiri yang khas Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis orang lain, kita adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita berkembang dengan ke khususan dan ke unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar untuk meraih kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah pilihan tepat. 2. Berkembang terus Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga- bunga liarpun bisa bermekaran menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga itu. Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian, maupun bertukar pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan kita. 3. Menjadi menarik Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri kita. Manarik tidak mesti cantik, gantheng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk menjadi seseorang yang menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan ‘ratu kecantikan’ juga
  • 9. 7 bukan orang yang paling tampan di seluruh negeri, tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat menarik” Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya (Gunawan, 2005) 4. Bertanya pada diri sendiri Bertanyalah pada diri kita: “Siapa saya?” Mengapa saya diciptakan? Bagaimana saya berhubungan dengan sang pencipta? Apa yang sangat saya dambakan dalam hidup ini? Hal apa yang paling berharga dalam hidup saya? Sumbangan kecil apakah yang bisa saya buat demi dunia sekitar tempat saya berada agar menjadi lebih baik? Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa yang saya lihat? Apakah saya perlu mengubah sesuatu? Apakah saya sudah cukup puas dengan keberadaan diri saya? Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 5. Bersahabat Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri. 6. Mendukung orang lain
  • 10. 8 Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali kita masih mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet, malas, enggan bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia pasti akan semakin berkembang. Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan dukungan dengan tulus terhadap anak buah apapun keberhasilannya, seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat yang paling ampuh. Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa. Oleh karena itu kita perlu berusaha membri dukungan dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat keirian. 7. Mengembangkan talenta Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk belajar ’loncat galah’ (misalnya) seusia kita, Tapi itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ’ke bangku sekolah atau kuliah’ Ikutilah lokakarya, seminar ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita selenggarakan sendiri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya demikian pula pendengarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing-masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudian kita memetik hasilnya. 8. Membiarkan diri menjadi bahagia, belajar mencintai. Beberapa hal diatas adalah hal-hal yang menyenangkan yang mudah dilakukukan namun juga terkadang sulit untuk dilakukan. Apakah kita sungguh bahagia saat ini? Mari kita merenung, tahun-tahun yang telah lewat apa yang telah kita alami? Temukan saat-saat bahagia kita.
  • 11. 9 Banyak orang telah menjadi ’sukses’ dalam hidupnya, tetapi tidak merasakan kedamaian. Jadilah bahagia sekarang juga. (Selanjutnya akan diuraikan tersendiri pada sub bab berikutnya). Belajar mencintai bisa merupakan hal mudah bisa juga sebaliknya. Belajarlah mencintai apa yang telah kita raih dan kita miliki, mencintai Allah Swt. mencintai sesama, mencintai diri sendiri. Buatlah itu semua dengan cara yang tegas. Jangan ragu-ragu. Tataplah lawan berbicara manakala kita berbicara dengannya. Dengarkan baik-baik waktu mereka berbicara dengan kita. Biarkan mereka tahu bahwa kita penuh perhatian, sehingga mereka merasa senang dan berharga di hadapan kita. Biarkan orang tahu bahwa kita memperhatikan mereka, mencintai mereka. Ada pepatah, jabatan tangan mesara mempunyai seribu makna. 9. Menjaga kondisi fisik Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan. Jiwa mempengaruhi badan, sebaliknya badan juga mempengaruhi jiwa. Sadar akan kesatuan tersebut dan berbuat sesuatu untuk itu merupakan hal yang sangat penting. Olah raga akan membuat fisik kita tetap dalam kondisi prima. Mulailah hari-hari kita dengan senam atau joging secara rutin, bisa pada waktu pagi atau sore hari. Buatlah diri kita selalu merasa sehat, sekalipun kondisi badan kita sedang tidak fit. Badan kita adalah kita, manakala kita merasa tensi naik, marah, ataupun sedih, cucilah mobil, potonglah rumput, berkebun, rawat bunga-bunga, lari-lari ataupun bersepeda. 10. Berbagi dengan orang lain Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah! Apapun yang dapat kita bagi, sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan bagi yang menerima. Apakah kita mempunyai pengalaman menarik, lucu, gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Untuk lingkungan? Untuk negara? Berbagai dengan orang lain selain membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagai tidak hanya utnuk hal-hal kesenagngan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga perlu berbagai agar kita menajdi ringan, dan dapat
  • 12. 10 melangkah lagi. Berbagai pengalaman sedih bukan berarti mengeluh, harus dibedakan. Manajemen Kepribadian Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Alport, 1937). Kepribadian itu merupakan perangsang atau stimulus sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya itulah pribadi saya (pendapat May Morton dalam Kartono, 2005). Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini mencakup setiap fase karakter manusiawinya, intelek, temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya, jadi mencakup seluruh kemampuan manusia dan segenap pengalaman sepanjang hidupnya (Warpen dalam Kartono, 2005). Dari tiga pengertian tentang kepribadian tersebut tampak bahwa kepribadian bukanlah konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri kita, dalam hidup kita. Oleh karenanya diperlukan keterampilan untuk mengelolanya agar kita menjadi pribadi yang menarik, bermanfaat, dan memepesona. 1. Motivasi untuk Merubah Sikap Kepribadian pertama sekali dipengaruhi oleh motivasi. Pada hakikatnya sebuah motivasi adalah kekuatan yang mempunyai daya pembangkitan atau penimbulan motif, bisa juga dikatakan bahwa suatu kegiatan yang menjadi motif. Tingkah laku manusia dasarnya mempunyai motif. Mempelajari tingkah laku manusia, pada dasarnya adalah mengetahui secara pasti apa yang dilakukannya, bagaimana ia melakukanya dan mengapa ia melakukannya. Yang menjadi kendala untuk hal-hal tersebut biasanya berkenaan dengan pemahaman diri. Motivasi adalah suatu keinginan yang hendak dicapai oleh setiap individu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan akan dirinya (Suparno, 2004) Akan tetapi pada kenyataannya tidak seorangpun yang dapat memuaskan semua kebutuhannya, dan itupun adanya saling mendapatkan dan saling melengkapi, apabila satu atau beberapa kebutuhan tidak dapat terpenuhi oleh kita, maka orang lain yang memenuhinya.
  • 13. 11 Motivasi sangat diperlukan untuk merubah sikap kita ke arah yang lebih baik, lebih maju, lebih berhasil dan sukses. Apabila kita tidak mempunyai motivasi untuk maju, maka kita juga merasakan bahwa keberhasilan hanyalah di ’awang-awang’. Sebaliknya jika kita mempunyai motivasi ingin terus maju dan berkembang, maka kesusksesan sudah di depan mata. 2. Mengapa mesti minder? Bersyukurlah kepada Allah Swt. Yang telah menciptakan kita dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita adalah pribadi yang unik dan masing-masing orang tidak sama, biarkan diri kita berkemabang. Jangan mencaci maki diri sendiri. Jangan pernah merasa tidak berharga, kita adalah yang terbaik dan buatlah itu dari waktu ke waktu. Pelajarilah segala sesuatu tentang diri kita, sekali lagi jangan menghina diri kita sendiri, meremehkan dan mengabaikannya. Jangan pernah menyesali apa yang ada pada diri kita, kenalilah potensi kita buatlah itu menjadi hal-hal yang menarik. Kalau kita mempunyai kelemahan jangan berputus asa, karena pada dasarnya setiap orang juga mempunyainya. Dan ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. 3. Ciptakan Kesempatan Pada waktu kita mengarungi samudra kehidupan, pasti kita akan memeperoleh kesempatan, entah kapan? Namun kita juga harus berusaha untuk menciptakan kesempatan sendiri. Jadikanlah peluang sebagai suatu kesempatan dan ciptakan sebagai tantangan untuk dilaksanakan, dan sukses. Tanamkanlah ini pada pikiran kita. Tataplah hidup dan buatlah situasi untuk diri sendiri. Temukan tempat untuk kita, jangan menunggu diberi tempat oleh orang lain. Hidup bukanlah soup kalengan yang dipanaskan kemudian dihidangkan. Hidup adalah tantangan dan perjuangan. Kalau kita mau kita pasti bisa menciptakan kesempatan. Semuanya bergantung pada kita. Dan tiada akhir jika tidak ada awal, maka mulailah! 4. Mempunyai Pendapat
  • 14. 12 Apabila kita memiliki pendapat, itu berarti bahwa kita telah memikirkan dan memutuskan suatu titik pandang tertentu. Janganlah cepat-cepat mengubah pendapat tersebut, manakala ada orang lain yang mempunyai pendapat yang berbeda. Bagaiamanapun juga pendapat kita memiliki alasan yang kuat. Tanyakanlah pada orang tersebut apa yang menjadi pendapatnya? Andaikan kita menemukan kesalahan dalam pendapat kita, janganlah kita takut-takut untuk mengubahnya. Sebab itu bisa terjadi bahwa pendapat kita belum berpijak pada sebuah fakta yang ada. Janganlah malu untuk mengakui kesahalan kita. Mengakui kesalahan tidaklah berarti kiamat, justru menunjukkan kematangan dan kearifan kita. Janganlah ’mandeg’ dalam satu garis pemkiran saja. Kita perlu memebedakan anatara ”memiliki” pendapat dengan ”bersikeras” pada pendapat. 5. Memandang dengan menyeluruh (Holistik) Jika kita hendak memutuskan sesuatu yang penting, pakailah ’kaca mata ukuran orang tua’ agar kita dapat melihat dengan cermat dan teliti. Pakailah juga berbagai jenis dan warna kacamata, agar keputusan yang kita hasilkan bukanlah keputusan yang dihasilkan dari kaca mata hitam putih saja, melainkan ada warna-warna lain yang sangat indah dan menarik. Jagalah agar semuanya tetap dalam perspektif masa depan. Buatlah itu semua dengan tidak mengabaikan orang lain. Sebab bisa terjadi apa yang menurut kita tdak penting, ternyata amat penting bagi orang lain. Oleh karena itu bertindaklah secara cermat. Hal – hal yang harus dilakukan dalam Pengembangan Diri Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri. 1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar 2. Menjalin hubungan dengan orang lain
  • 15. 13 3. Mengelola waktu secara efektif 4. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi 5. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relavan 6. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian Metode Pengembangan Diri Beberapa Metode Pengembangan Diri. Selain metode-metode formal seperti misalnya kursus-kursus dan program-program pelatihan, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan dan diatur oleh individu itu sendiri. Metode yang paling umum digunakan adalah : 1. Observasi Seseorang dapat memulai belajar banyak hanya dari mengamati prilaku orang lain. Sebagai contoh adalah area kemampuan interpersonal di mana mengamati kemampuan seorang negosiator yang efektif akan sangat bermanfaat. Target-target pengamatan dapat dimulai dari manajer, rekan-rekan dan bawahan-bawahan individu tersebut. 2. Refleksi Metode ini mengacu pada memikirkan dan menganalisis hasil observasi. Ini juga mencakup refleksi pada prilaku, kinerja dan alasanalasan utama dari individu itu sendiri. 3. Bacaan penuntun Membaca buku-buku teks, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel merupakan cara yang mudah untuk meningkatkan pengetahuan. Meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman akan sangat bermanfaat dalam penghematan waktu, uang dan usaha. Seperti misalnya jika kita mengalami kesulitan dalam pengontrolan keuangan, maka saran seorang akuntan haruslah menjadi acuan, disamping bacaan tentang keuangan. 4. Kunjungan/ikatan Menggunakan waktu sehari atau dua hari untuk mengamati dan mengadakan pembicaraan dengan staf di bagian personalia, pemasaran, ataupun keuangan akan meningkatkan pengetahuan mengenai fungsi- fungsi tersebut maupun pengertian akan kontribusi mereka. 5. Mencari umpan balik Mencari umpan balik merupakan hal yang penting dalam proses belajar dan pengembangan diri, khususnya dalam pengembangan keterampilan
  • 16. 14 walaupun metode ini sedikit lebih beresiko. Umpan balik juga dapat digunakan untuk memonitor kemajuan individu. Satu hal yang penting dalam metode ini adalah memilih target-target umpan balik dengan hati- hati. 6. Mencari tantangan Jika individu tidak yakin dengan kemampuannya, biasanya dia akan menghindari aktivitas tersebut. Tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan terus kalau individu itu tidak ingin pengembangan dirinya terhambat. Untuk itu diperlukan usaha-usaha lain untuk lebih sering ikut terlibat dalam aktivitas tersebut. Jika didukung dengan persiapan, misalnya melalui bacaan penuntun, dan dengan analisis kinerja, metode ini akan menjadi metode yang paling pas untuk pengembangan diri, misalnya memberikan presentasi dan memimpin pertemuan-pertemuan. Faktor – faktor penghambat Pengembangan Diri Faktor yang menghambat diri kita untuk berkembang : 1. Lingkungan Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang. 2. Individu sendiri Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas. Faktor motivasi dan factor keengganan untuk menelaah diri. Kadang - kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya. 3. Usia Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.
  • 17. 15 Solusi mengatasi hambatan dalam Pengembangan diri Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi dengan cara: Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik. Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman. Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh. Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya. Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar. Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan. Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya.
  • 18. 16 BAB III ISI Menetapkan Tujuan Hidup Tujuan merupakan pagar yang akan menjaga kita agar tetap berada dalam jalur menuju cita-cita olehsebab itu buatlah tujuan yang realistis tidak terlalu ambisius sehingga sangat sulit bahkan menajdi tidak mungkin untuk dicapai. Jika hal tersebut terjadi akan dapat mengikis kepercayaan diri sendiri olehsebab itu awalilah dengan membuat tujuan kecil yang dapat diraih kemudian ditingkatkan secara bertahap (Greenwald,2010). Menyusun tujuan yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan prinsip SMART tersebut sebagai berikut : 1. Specific (Spesifik atau Khusus) Sasaran atau tujuan pribadi anda harus jelas dan spesifik. Sulit mengambil langkah-langkah praktis bila tujuan anda tidak jelas maka membaca buku misalnya, dapat memberikan ide apa yang akan dilakukan, tapi masih memberikan banyak kemungkinan. Bila sasarannya dipersempit menjadi ‘membaca buku sejarah’ maka hal ini akan memberikan tindakan yang lebih jelas. Coba pilihan Anda dipersempit, Anda tidak akan membaca buku Matematika, Fisika, Kimia, Biologi atau buku-buku lain tetapi sangat berkeinginan membaca buku Sejarah Indonesia yang lebih jelas dan spesifik lagi. Hal ini bisa berarti Anda membaca akan buku tentang Sejarah Indonesia yang ditulis oleh pengarang tertentu walau mungkin buku tersebut tebalnya 800 halaman. Oleh sebab itu rumuskanlah tujuan anda secara spesifik dan tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin dicapai. Hal ini berarti bahwa tujuan perlu fokus pada definisi spesifik pada bidang perilaku kinerja. 2. Measurable (Terukur) Artinya, sasaran pribadi Anda harus terukur. Ada yang membuat ukuran berupa waktu, kualitas, uang, dan ukuran lainnya sesuai dengan kebutuhan. Tujuan yang terukur juga berarti mengandung alat ukur karena apabila suatu tujuan tidak dapat diukur maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan tujuan yang ingin dicapai. 3. Achieveable (Dapat Dicapai)
  • 19. 17 Kita mempunyai keyakinan dapat mencapai tujuan itu karena ada seseorang yang memiliki kemampuan setara dengan kita atau bahkan pendidikan dan pengalaman orang tersebut relatif lebih rendah dari kita tetapi telah mampu mencapainya. Tujuan sebaiknya dicapai dengan kemapuan yang ada karena tujuan yang baik berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan tersebut selanjutnya tujuan dapat kita tingkatkan secara bertahap sehingga memberi tantangan namun tetap dapat dicapai sedangkan tujuan yang sangat tinggi jika dikaitkan dengan kemampuan kita maka dapat meyebabkan sulit untuk dijangkau dan dapat menimbulkan frustasi. 4. Realistic (Realistis) Tujuan yang realistis merupakan tujuan yang layak dan dapat diperjuangkan untuk dicapai dengan kondisi yang ada. Realistis juga berarti secara akal bisa dicapai oleh manusia dan bukan berarti milih yang mudah menurut Anda. Jika orang lain bisa, Anda juga bisa walaupun ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Tetapi pada dasarnya apa yang pernah dilakukan oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti misalnya Anda ingin memiliki tujuan mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Namun pertanyaanya adalah “kapan bisa Anda capai dan sejauh mana kondisi Anda saat ini ? “ Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang tapi jangan membuat tujuan yang mudah apalagi akan otomatis tercapai, namun buatlah tujuan yang menantangkan potensi Anda, yang menjadikan Anda untuk berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih. 5. Relevant (Relevan) Tujuan dibuat adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada maka tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misinya atau mencapai tujuan yang lebih besar. Tujuan yang relevan apabila tercapai akan mendorong seseorang, tim, departemen, atau organisasi untuk lebih maju. Sebuah tujuan yang mendukung atau selaras dengan tujuan lainnya akan dianggap sebagai tujuan yang relevan. Sebuah tujuan yang relevan akan memberikan jawaban ‘ya’ untuk semua pertanyaan sebagai berikut:
  • 20. 18 a. Apakah target ini layak diperjuangkan? b. Apakah target ini ada di waktu yang tepat? c. Apakah target ini sesuai dengan kebutuhan dan target anda yang lain? d. Apakah anda orang yang tepat untuk mengejar target ini? 6. Time Framed (Time Bounded atau Batas Waktu) Artinya tujuan Anda akan dicapai dalam kurun waktu tertentu dan tujuan yang telah dicanangkan sebaiknya dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu . Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya sehingga jelas kapan diadakan penilaian atau evaluasi. Batas Waktu atau tengat waktu merupakan bagian dari filosofi SMART yang melindungi tujuan dari serangan krisis sehari-hari yang biasa terjadi dalam diri seseorang atau organisasi karena tujuan dengan tenggat waktu akan menimbulkan urgensi. Rencana Pengembangan Diri Jangka Pendek (<1 Tahun – 1 Tahun) Saya telah bekerja selama kurang dari 2 tahun semenjak saya lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan dan saya rasa saat ini adalah saya perlu belajar mendalami dalam bidang kerja saya dan melatih diri saya hingga saya gesit dalam bekerja. Karena sekarang saya bekerja di perusahaan baru kurang dari 6 bulan dan memiliki kinerja yang menurun untuk itu dalam waktu dekat ini saya ingin meningkatkan kinerja saya sehingga bila saya dipandang bagus dengan atasan saya maka saya akan mendapatkan penilaian yang bagus dan dapat menjadi karakter saya yang bagus untuk dapat bekerja di perusahaan lain. Rencana Pengembangan Diri Jangka Menengah (3 Tahun) Dalam jangka 3 tahun kedepan saya ingin fokus dengan kuliah saya karena saya ingin mendapatkan gelar sarjana saya, selain untuk pekerjaan saya bisa mengasih ilmu kepada adik kelas atau saudara saya. Karena banyak dari kita yang lebih mementingkan pekerjaan dan melupakan pendidikan sarjana karenanya ilmu yang kita punya dan kita dapat tidak bertambah dan dalam bidang pekerjaan kita tidak akan di angkat atau di promosi oleh atasan kita karena ijasah kita hanyalah ijasah SMK.
  • 21. 19 Rencana Pengembangan Diri Jangka Panjang (5 Tahun) Dalam jangka panjang yaitu setelah 5 tahun kedepan saya ingin bekerja di luar bidang dari saya kuasai yaitu farmasi, saya ingin masuk dibidang mesin atau industri dan mempunyai usaha sampingan. Karena saya sudah mempunya karakter yang bagus dar tujuan jangka pendek saya dan mempunyai ilmu pengetahuan yang saya rasa cukup dari tujuan jangka menengah. Saya ingin memperoleh penghasilan yang banyak dengan meluangkan waktu saya yaitu mempunyai penghasilan sampingan. Walaupun jika penghasilan sampingan tersebut hasilnya tidak banyak setidaknya saya yang menjadi Direktur dari usaha saya sendiri bila usaha saya tersebut bagus maka saya akan membesarkannya dan mengolah semua usaha tersebut. Jika saya bekerja di perusahaan terus menerus walaupun jabatan kita manager tetaplah menjadi buruh kerja karena merupakan bawahan dari owner. Dan jika jabatan terus meningkat maka beban kerja juga makin banyak.
  • 22. 20 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri, berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu mengangkat kepercayaan diri. Pengembangan diri mempunyai tujuan yaitu: a. Mendapatkan rasa aman b. Kemantapan hidup c. Keyakinan Strategi pengembangan diri diambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri : a. Menjadi diri sendiri yang khas b. Berkembang terus c. Menjadi menarik d. Bertanya pada diri sendiri e. Bersahabat f. Mendukung orang lain g. Mengembangkan talenta h. Membiarkan diri menjadi bahagia i. Menjaga kondisi fisik j. Berbagi dengan orang lain Faktor – faktor dari penghambat pengembangan diri ada 3 yaitu : lingkungan, individu dan usia. Jika lingkungan kita tidak ada yang mendorong untuk kita berkembang maka kita dapat merubah suasana menjadi nyaman yaitu dengan cara kita harus tetap aktif kepada orang – orang di sekitar kita karena kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Jika individu kita sendiri malas untuk berubah maka kita dapat melihat orang lain yang sudah lebih sukses dari kita, kita jangan meniru orang lain tetapi kita mempelajari bagaimana perjuangan usaha orang lain sehingga kita dapat termotivasi. Jika usia kita sudah tua maka yang harus dilakukan yaitu dengan membuka usaha dengan berjualan di online shop ataupun yang lainnya.
  • 23. 21 Pengembangan diri membutuhkan metode, metode yang dapat di aplikasikan yaitu SMART. Metode tersebut di kemukakan oleh Clements pada tahun 2006, metode tersebut juga digunakan dalam KAIZEN. Arti KAIZEN sendiri terdiri dari 2 kata yaitu KAI adalah berubah dan ZEN adalah biak. Maka KAIZEN adalah berubah menjadi lebih baik. Negara maju di Asia yaitu Jepang, menerapkan Kaizen. Kaizen tersebut ialah konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada Saran Agar perkembangan diri berhasil maka kita harus memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan diri. Kita sebagai generasi muda harus mempunyai visi dan misi kita setelah itu kita instropeksi diri apa kekurangan yang kita punya kemudian kita belajar untuk dapat mengendalikan kelemahan kita dan jangan lupa pantang menyerah karena pepatah dahulu mengatakan “Kegagalan adalah Kesuksesan yang tertunda” dari kata tersebut berate kita ada tekad untuk mau berubah.