SlideShare a Scribd company logo
MOTIVASI TEORI Z DARI WILLIAM OUCHI
Kelompok 7 :
1. Siti Nur’aeni
2. Wisnu Aji Saputra
3. Ahmad Faqih Fawaid
4. Nina Herlina
5. Desi Ika Putri
6. Fidya Pangestika
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2015
A. PENGERTIAN TEORI Z
Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari
manajemen Amerika dan manajemen Jepang. Teori Z menumbuhkan sikap saling
percaya dimana manajer mempercayai pekerja untuk membuat keputusan penting
dan terlibat dalam membuat kebijakan perusahaan karena manajer menyadari
bahwa pekerja, ingin membuat keputusan yang akan menguntungkan perusahaan;
dan pekerja mempercayai manajemen untuk memberi mereka imbalan untuk kerja
sama dan usaha mereka.
Teori Z adalah teori yang lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai
atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi
nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan.
Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien
dalam melakukan pekerjaannya. Teori Z ini pertama kali diusulkan oleh William
Ouchi (1981) . Sebagaimana konsep atau teori pada umumnya, Teori Z juga
diajukan oleh William Ouchi dari data empiris yang dirinci menjadi beberapa
prinsip dan penjelasan yang logis.
B. SYARAT DAN CIRI- CIRI TEORI Z
Berikut ini adalah syarat dan ciri dari perusahaan yang menerapkan teori z:
1. Tangung jawab diberikan secara perorangan dan mengakui prestasi individu.
2. Karena tanggung jawab bersifat individu, maka karyawan bebas bekerja
menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan dipekerjakan seumur hidup, agar terjadi rasa aman dan loyalitas
terhadap perusahaan.
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara consensus atau secara terbuka.
Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingkat keberhasilan
pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena
mendapat dukungan dari mayoritas karyawan.
5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah dan proses evaluasi prestasi dan
promosi dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan
para karyawan.
C. KARAKTERISTIK TEORI Z
1. Life time employment (pemekerjaan jangka panjang)
Salah satu karakteristik perusahaan yang menerapkan teori Z adalah
kebijakan pekerjaan seumur hidup. Karyawan diberitahu bahwa mereka akan
memiliki pekerjaan seumur hidup, terlepas dari kondisi ekonomi nasional,
perubahan di pasar, dan kompetisi baru. Manfaat yang didapatkan perusahaan dari
kebijakan semacam itu antara lain tenaga kerja stabil, sehingga meningkatkan
kesetiaan pekerja perusahaan, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
Sebagai perbandingan antara perusahaan Jepang dan Amerika, perusahaan
Jepang tingkat turnover rendah. Karyawan berhenti karena pensiun dan tidak ada
PHK kecuali melakukan tindakan kriminal. Sementara perusahaan Amerika
turnover tinggi karena mereka ingin cepat mencari posisi/jabatan yang lebih baik
sehingga mereka gampang untuk resign dan pindah ke perusahaan lain yang
menawarkan posisi yang lebih baik.
2. Slow promotion and evaluation (proses promosi dan evaluasi yang relatif
lambat)
Di perusahaan Jepang, evaluasi dan promosi lambat untuk menghindari
manipulasi penilaian dan dapat melihat kinerja karyawan yang sesungguhnya.
Tidak ada pemisahan antara ruang manajer dan karyawan sehingga semua orang
tahu siapa yang memiliki kompetensi. Amerika sebaliknya, evaluasi dan promosi
cepat.
3. Nonspecialized career path (jalur karir yang luas)
Ciri lain dari penerapan teori Z adalah jenjang karir yang luas atau non
specialized. Manajer dan pekerja tidak terlatih untuk pekerjaan tunggal. Mereka
bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam perusahaan, terutama dalam
tahun tahun awal mereka. Gerakan ini memungkinkan karyawan untuk belajar
tentang berbagai aspek perusahaan. Hal ini juga meminimalkan krisis apabila ada,
misal: karyawan yang sakit/tidak masuk. Pekerjaan karyawan absen dapat
ditangani oleh orang lain. Paling penting, gerakan karyawan dari stasiun kerja ke
stasiun kerja yang lain menumbuhkan kerjasama antara karyawan, yang
merupakan tujuan dari teori Z manajemen.
Jalur karir di Jepang berbentuk zig zag/non specialized. Bisa jadi
perpindahan jabatan berada di level yang setingkat dulu baru bisa naik ke level
yang di atasnya. Sehingga sangat umum seorang insinyur menjadi manajer
keuangan. Fungsinya supaya mereka dapat memahami semua bidang (salah satu
alasan kenapa promosi lambat). Sisi negatifnya, mereka tidak punya pegawai yang
benar benar ahli dalam suatu bidang. Amerika, jalur karir linear/specialized. Staff
keuangan akan menjadi manajer keuangan.
4. Concentual decision making (keputusan menurut konsensus)
Dalam teori Z, pengambilan keputusan dilakukan secara participatory. Di
perusahaan perusahaan mobil Jepang, misalnya, keputusan tentang pemasaran
model baru, pembukaan pabrik baru, kebijakan mutu, dll dibuat oleh manajemen
dan pekerja. Manajer melibatkan pekerja untuk dapat memberikan masukan yang
berguna dalam keputusan keputusan perusahaan karena pekerja di tingkat
workstation memahami setiap langkah dalam proses produksi perusahaan.
Jepang menggunakan pendekatan partisipatif dalam pengambilan
keputusan. Melibatkan seluruh anggota departemen. Memang membutuhkan
waktu lama untuk membuat keputusan, tapi setelah diputuskan, dapat diterima dan
dilaksanakan oleh semua anggotanya. Amerika, cepat membuat keputusan, tapi
pelaksanaan dan implementasi dari keputusan tersebut akan lama karena tidak
semua anggota menyetujui keputusan tersebut. Contoh lain: Jepang memiliki team
yang bertanggung jawab tentang pengadaan barang. Apabila salah satu anggota
tidak masuk, keputusan dapat dibuat oleh anggota team yang lain. Amerika, hanya
satu orang yang bertanggung jawab. Sehingga apabila orang tersebut tidak masuk,
pengadaan barang akan tertunda dan merugikan banyak pihak.
5. Collective responsibility (tanggung jawab secara kelompok)
Pengambilan keputusan kolektif diikuti dengan tanggung jawab kolektif.
Di perusahaan yang menerapkan teori Z, tim (bukan individu), dihargai karena
semua prestasi merupakan upaya tim. Tanggung jawab kolektif juga berarti bahwa
penghargaan, pujian, dan prestasi dibagi di antara semua anggota. Dan bahwa
tidak ada satu anggota disalahkan untuk keputusan yang buruk atau penilaian.
Jepang menganut sistem nilai kolektif dimana tanggung jawab merupakan
tanggung jawab kolektif, dalam artian setiap keberhasilan bukan merupakan
keberhasilan individu tapi karena orang orang lain juga sudah melakukan
pekerjaannya dengan benar sehingga merupakan keberhasilan kelompok.
Demikian pula dengan pemberian saran/pendapat. Bukan saran/pendapat
individu/perorangan, tapi saran/pendapat kelompok.
6. Implicit control mechanism (pengawasan yang melekat)
Teori Z menunjukkan mekanisme kontrol implisit, yang berasal dari
berbagi tujuan dan nilai nilai umum. Teori dikomunikasikan melalui budaya
umum bersama dengan manajer kunci dan ke semua karyawan.
Sebagai ilustrasi, di Jepang, pengawasan itu melekat pada diri setiap orang,
sehingga sistem pengawasan dan pengendalian tidak ketat. Sementara di Amerika,
menggunakan sistem tertulis dengan pengawasan dan pengendalian yang ketat.
7. Wholistic concern (perhatian yang menyeluruh terhadap karyawan)
Menurut Ouchi, perusahaan Amerika, hanya peduli pada kinerja karyawan
di tempat kerja dan hanya peduli sedikit tentang kehidupan setelah pekerjaan
karyawannya. Teori Z mengembangkan perhatian menyeluruh kepada karyawan;
termasuk kehidupan keluarga, kehidupan sosial, kesehatan dan pensiun.
Misal ada pertandingan golf yang menempatkan manajer dan karyawan pada
posisi yang sederajat sehingga menghilangkan gap antara atasan dan bawahan.
Tujuannya supaya karyawan dapat menyampaikan unek unek yang tidak berani
mereka sampaikan dalam forum formal. Contoh lain di PT Pembangunan Jaya
Group memberikan kursus menjadi orang tua yang efektif, pelatihan waitankung
untuk karyawan dan keluarganya, pekan olah raga dalam rangka HUT perusahaan.
D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI Z
a) Kelebihan Teori Z :
Upaya perusahaan untuk mengikat karyawan dengan loyalitas tanpa batas,
sehingga karyawan bekerja dalam sikap yang penuh integritas untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
b) Kelemahan Teori Z :
1. Kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap
mempertahankan karyawan. Terlebih pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi
yang merusak sector financial dan bisnis perusahaan.
2. Membutuhkan banyak pengorbanan, karena sifatnya yang holistic dan kurang
sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
http://dityariza22.blogspot.co.id/2012/12/teknik-motivasi-douglas-mcgregor-
teori_13.html
http://www.organisasi.org/1970/01/teori-z-pada-manajemen-sumber-daya-
manusia-karyawan-pegawai-ilmu-manajemen-sdm.html
https://id.scribd.com/doc/250050678/Makalah-Teori-z
http:// statistikbisnis.narotama.ac.id/download_berita/26.%20Teori%20Z.doc

More Related Content

What's hot

Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
Yosie Andre Victora
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Tri Widodo W. UTOMO
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
Bhaskoro Utomo
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahArief H
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
Siti Sahati
 
Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan Ilmiah
Dewi Annisa
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaEra Natalia
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Amalia Damayanti
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanvitalfrans
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
Trisnadi Wijaya
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
93220872
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
Tri Widodo W. UTOMO
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Putri Yulia
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
Harles Janang
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
4.proses perencanaan
4.proses perencanaan4.proses perencanaan
4.proses perencanaan
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan Ilmiah
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1Konsep Reinventing Government Kelompok 1
Konsep Reinventing Government Kelompok 1
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Perbandingan UU Pemda
Perbandingan UU PemdaPerbandingan UU Pemda
Perbandingan UU Pemda
 

Similar to TEORI MOTIVASI TEORI Z

Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
tsm0146
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuFirtie Cielo
 
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMB
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMBManajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMB
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMBUniversitas Mercubuana Jakarta
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Arif Setiawan
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
University of Bengkulu
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
Akadusyifa .
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
stephaniejessey
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Bun Faris
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanBun Faris
 
Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2
Dian chandra
 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
nurul darazat
 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
nurul darazat
 
LEADERSHIP ACROSS CULTURES
LEADERSHIP ACROSS CULTURESLEADERSHIP ACROSS CULTURES
LEADERSHIP ACROSS CULTURES
karla175043
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
Brawijaya university, Jakarta
 
Public Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan Masalah
AdePutraTunggali
 

Similar to TEORI MOTIVASI TEORI Z (20)

William ouchi 2
William ouchi 2William ouchi 2
William ouchi 2
 
Chapter 12
Chapter 12Chapter 12
Chapter 12
 
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayuKonsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
Konsep motivasi kelompok 6 fitri yayu
 
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMB
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMBManajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMB
Manajemen karir makalah (Psikologi Sumber Daya Manusia) - Risma & Aip - UMB
 
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihanTeori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
Teori pembelajaran dan dinamika kelompok dalam pelatihan
 
Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2
 
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNAKonsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
Konsep dasar perubahan AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donnyTugas uas akpri individu donny
Tugas uas akpri individu donny
 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
 
Bab 1 new
Bab 1 newBab 1 new
Bab 1 new
 
LEADERSHIP ACROSS CULTURES
LEADERSHIP ACROSS CULTURESLEADERSHIP ACROSS CULTURES
LEADERSHIP ACROSS CULTURES
 
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENTMANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
MANAGING TRAINING AND DEVELOPMENT
 
Public Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan Masalah
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Sulistia Rini
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Sulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

TEORI MOTIVASI TEORI Z

  • 1. MOTIVASI TEORI Z DARI WILLIAM OUCHI Kelompok 7 : 1. Siti Nur’aeni 2. Wisnu Aji Saputra 3. Ahmad Faqih Fawaid 4. Nina Herlina 5. Desi Ika Putri 6. Fidya Pangestika S1 KEPERAWATAN STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
  • 2. 2015 A. PENGERTIAN TEORI Z Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari manajemen Amerika dan manajemen Jepang. Teori Z menumbuhkan sikap saling percaya dimana manajer mempercayai pekerja untuk membuat keputusan penting dan terlibat dalam membuat kebijakan perusahaan karena manajer menyadari bahwa pekerja, ingin membuat keputusan yang akan menguntungkan perusahaan; dan pekerja mempercayai manajemen untuk memberi mereka imbalan untuk kerja sama dan usaha mereka. Teori Z adalah teori yang lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan. Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaannya. Teori Z ini pertama kali diusulkan oleh William Ouchi (1981) . Sebagaimana konsep atau teori pada umumnya, Teori Z juga diajukan oleh William Ouchi dari data empiris yang dirinci menjadi beberapa prinsip dan penjelasan yang logis. B. SYARAT DAN CIRI- CIRI TEORI Z Berikut ini adalah syarat dan ciri dari perusahaan yang menerapkan teori z: 1. Tangung jawab diberikan secara perorangan dan mengakui prestasi individu. 2. Karena tanggung jawab bersifat individu, maka karyawan bebas bekerja menggunakan keterampilan yang dimilikinya. 3. Karyawan dipekerjakan seumur hidup, agar terjadi rasa aman dan loyalitas terhadap perusahaan. 4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara consensus atau secara terbuka. Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingkat keberhasilan pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas karyawan.
  • 3. 5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah dan proses evaluasi prestasi dan promosi dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para karyawan. C. KARAKTERISTIK TEORI Z 1. Life time employment (pemekerjaan jangka panjang) Salah satu karakteristik perusahaan yang menerapkan teori Z adalah kebijakan pekerjaan seumur hidup. Karyawan diberitahu bahwa mereka akan memiliki pekerjaan seumur hidup, terlepas dari kondisi ekonomi nasional, perubahan di pasar, dan kompetisi baru. Manfaat yang didapatkan perusahaan dari kebijakan semacam itu antara lain tenaga kerja stabil, sehingga meningkatkan kesetiaan pekerja perusahaan, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sebagai perbandingan antara perusahaan Jepang dan Amerika, perusahaan Jepang tingkat turnover rendah. Karyawan berhenti karena pensiun dan tidak ada PHK kecuali melakukan tindakan kriminal. Sementara perusahaan Amerika turnover tinggi karena mereka ingin cepat mencari posisi/jabatan yang lebih baik sehingga mereka gampang untuk resign dan pindah ke perusahaan lain yang menawarkan posisi yang lebih baik. 2. Slow promotion and evaluation (proses promosi dan evaluasi yang relatif lambat) Di perusahaan Jepang, evaluasi dan promosi lambat untuk menghindari manipulasi penilaian dan dapat melihat kinerja karyawan yang sesungguhnya. Tidak ada pemisahan antara ruang manajer dan karyawan sehingga semua orang tahu siapa yang memiliki kompetensi. Amerika sebaliknya, evaluasi dan promosi cepat. 3. Nonspecialized career path (jalur karir yang luas) Ciri lain dari penerapan teori Z adalah jenjang karir yang luas atau non specialized. Manajer dan pekerja tidak terlatih untuk pekerjaan tunggal. Mereka
  • 4. bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam perusahaan, terutama dalam tahun tahun awal mereka. Gerakan ini memungkinkan karyawan untuk belajar tentang berbagai aspek perusahaan. Hal ini juga meminimalkan krisis apabila ada, misal: karyawan yang sakit/tidak masuk. Pekerjaan karyawan absen dapat ditangani oleh orang lain. Paling penting, gerakan karyawan dari stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain menumbuhkan kerjasama antara karyawan, yang merupakan tujuan dari teori Z manajemen. Jalur karir di Jepang berbentuk zig zag/non specialized. Bisa jadi perpindahan jabatan berada di level yang setingkat dulu baru bisa naik ke level yang di atasnya. Sehingga sangat umum seorang insinyur menjadi manajer keuangan. Fungsinya supaya mereka dapat memahami semua bidang (salah satu alasan kenapa promosi lambat). Sisi negatifnya, mereka tidak punya pegawai yang benar benar ahli dalam suatu bidang. Amerika, jalur karir linear/specialized. Staff keuangan akan menjadi manajer keuangan. 4. Concentual decision making (keputusan menurut konsensus) Dalam teori Z, pengambilan keputusan dilakukan secara participatory. Di perusahaan perusahaan mobil Jepang, misalnya, keputusan tentang pemasaran model baru, pembukaan pabrik baru, kebijakan mutu, dll dibuat oleh manajemen dan pekerja. Manajer melibatkan pekerja untuk dapat memberikan masukan yang berguna dalam keputusan keputusan perusahaan karena pekerja di tingkat workstation memahami setiap langkah dalam proses produksi perusahaan. Jepang menggunakan pendekatan partisipatif dalam pengambilan keputusan. Melibatkan seluruh anggota departemen. Memang membutuhkan waktu lama untuk membuat keputusan, tapi setelah diputuskan, dapat diterima dan dilaksanakan oleh semua anggotanya. Amerika, cepat membuat keputusan, tapi pelaksanaan dan implementasi dari keputusan tersebut akan lama karena tidak semua anggota menyetujui keputusan tersebut. Contoh lain: Jepang memiliki team yang bertanggung jawab tentang pengadaan barang. Apabila salah satu anggota tidak masuk, keputusan dapat dibuat oleh anggota team yang lain. Amerika, hanya satu orang yang bertanggung jawab. Sehingga apabila orang tersebut tidak masuk, pengadaan barang akan tertunda dan merugikan banyak pihak. 5. Collective responsibility (tanggung jawab secara kelompok)
  • 5. Pengambilan keputusan kolektif diikuti dengan tanggung jawab kolektif. Di perusahaan yang menerapkan teori Z, tim (bukan individu), dihargai karena semua prestasi merupakan upaya tim. Tanggung jawab kolektif juga berarti bahwa penghargaan, pujian, dan prestasi dibagi di antara semua anggota. Dan bahwa tidak ada satu anggota disalahkan untuk keputusan yang buruk atau penilaian. Jepang menganut sistem nilai kolektif dimana tanggung jawab merupakan tanggung jawab kolektif, dalam artian setiap keberhasilan bukan merupakan keberhasilan individu tapi karena orang orang lain juga sudah melakukan pekerjaannya dengan benar sehingga merupakan keberhasilan kelompok. Demikian pula dengan pemberian saran/pendapat. Bukan saran/pendapat individu/perorangan, tapi saran/pendapat kelompok. 6. Implicit control mechanism (pengawasan yang melekat) Teori Z menunjukkan mekanisme kontrol implisit, yang berasal dari berbagi tujuan dan nilai nilai umum. Teori dikomunikasikan melalui budaya umum bersama dengan manajer kunci dan ke semua karyawan. Sebagai ilustrasi, di Jepang, pengawasan itu melekat pada diri setiap orang, sehingga sistem pengawasan dan pengendalian tidak ketat. Sementara di Amerika, menggunakan sistem tertulis dengan pengawasan dan pengendalian yang ketat. 7. Wholistic concern (perhatian yang menyeluruh terhadap karyawan) Menurut Ouchi, perusahaan Amerika, hanya peduli pada kinerja karyawan di tempat kerja dan hanya peduli sedikit tentang kehidupan setelah pekerjaan karyawannya. Teori Z mengembangkan perhatian menyeluruh kepada karyawan; termasuk kehidupan keluarga, kehidupan sosial, kesehatan dan pensiun. Misal ada pertandingan golf yang menempatkan manajer dan karyawan pada posisi yang sederajat sehingga menghilangkan gap antara atasan dan bawahan. Tujuannya supaya karyawan dapat menyampaikan unek unek yang tidak berani mereka sampaikan dalam forum formal. Contoh lain di PT Pembangunan Jaya Group memberikan kursus menjadi orang tua yang efektif, pelatihan waitankung untuk karyawan dan keluarganya, pekan olah raga dalam rangka HUT perusahaan.
  • 6. D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI Z a) Kelebihan Teori Z : Upaya perusahaan untuk mengikat karyawan dengan loyalitas tanpa batas, sehingga karyawan bekerja dalam sikap yang penuh integritas untuk meningkatkan kinerja perusahaan. b) Kelemahan Teori Z : 1. Kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap mempertahankan karyawan. Terlebih pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi yang merusak sector financial dan bisnis perusahaan. 2. Membutuhkan banyak pengorbanan, karena sifatnya yang holistic dan kurang sederhana.