SlideShare a Scribd company logo
Teori Bilangan




   Nopem KS. Teori Bilangan   1
Bilangan Bulat
 Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak
 mempunyai pecahan desimal, misalnya 8,
 21, 8765, -34, 0

 Berlawanan dengan bilangan bulat adalah
 bilangan riil yang mempunyai titik desimal,
 seperti 8.0, 34.25, 0.02.


              Nopem KS. Teori Bilangan   2
Sifat Pembagian pada Bilangan Bulat

 Misalkan a dan b bilangan bulat, a ≠ 0.
 a habis membagi b (a divides b) jika terdapat
 bilangan bulat c sedemikian sehingga b = ac.

 Notasi: a | b jika b = ac, c ∈ Z dan a ≠ 0.

 Contoh 1: 4 | 12 karena 12:4 = 3 (bilangan bulat)
 atau 12 = 4 × 3. Tetapi 4 | 13 karena 13:4 = 3.25
 (bukan bilangan bulat).


                 Nopem KS. Teori Bilangan      3
Tugas 1
1. Apakah 7 I 96 memenuhi sifat pembagian
   bilangan bulat? Jelaskan!
2. Buatlah 3 contoh yang memenuhi sifat
   pembagian bilangan bulat
3. Buatlah 3 contoh yang tidak memenuhi
   sifat pembagian bilangan bulat



              Nopem KS. Teori Bilangan   4
Teorema Euclidean
 Teorema 1 (Teorema Euclidean).
 Misalkan m dan n bilangan bulat, n > 0.
 Jika m dibagi dengan n maka terdapat
 bilangan bulat unik q (quotient) dan r
 (remainder), sedemikian sehingga
                   m = nq + r     (1)
 dengan 0 ≤ r < n.


             Nopem KS. Teori Bilangan   5
Tugas Bonus ( tdk dikerjakan tidak masalah,
      dikerjakan mendapat nilai plus)


   Buktikan teorema Eucliden!




              Nopem KS. Teori Bilangan   6
Contoh 2.
(i) 1987/97 = 20, sisa 47:
       1987 = 97 ⋅ 20 + 47
(ii) –22/3 = –8, sisa 2:
   –22 = 3(–8) + 2

  tetapi –22 = 3(–7) – 1 salah
  karena r = –1 (syarat 0 ≤ r < n)

                Nopem KS. Teori Bilangan   7
Tugas 2
Ubahlah kedalam bentuk teorema eucliden
a. 1988 I 83
b. -33 I 7
c. 2178 I 242




              Nopem KS. Teori Bilangan   8
Pembagi Bersama Terbesar (PBB)
 Misalkan a dan b bilangan bulat tidak nol.

   Pembagi bersama terbesar (PBB – greatest
 common divisor atau gcd) dari a dan b adalah
 bilangan bulat terbesar d sedemikian hingga d | a
 dan d | b.

 Dalam hal ini kita nyatakan bahwa PBB(a, b) = d.


                 Nopem KS. Teori Bilangan     9
Contoh 3.
  Faktor pembagi 45: 1, 3, 5, 9, 15, 45;
Faktor pembagi 36: 1, 2, 3, 4, 9, 12, 18, 36;
  Faktor pembagi bersama dari 45 dan 36
adalah 1, 3, 9

PBB(45, 36) = 9.

                Nopem KS. Teori Bilangan   10
Teorema 2. Misalkan m dan n bilangan bulat,
dengan syarat n > 0 sedemikian sehingga
        m = nq + r , 0 ≤ r < n
maka PBB(m, n) = PBB(n, r)

Contoh 3: m = 60, n = 18,
         60 = 18 ⋅ 3 + 12
maka PBB(60, 18) = PBB(18, 12) = 6


              Nopem KS. Teori Bilangan   11

More Related Content

What's hot

Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
Angga Debby Frayudha
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana
 
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
Aisyah Turidho
 
Presentasi Menara Hanoi
Presentasi Menara Hanoi Presentasi Menara Hanoi
Presentasi Menara Hanoi
krista2014
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Sholiha Nurwulan
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
Penny Charity Lumbanraja
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
Edhy Suadnyanayasa
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksSafran Nasoha
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
ahmad haidaroh
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Febri Arianti
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
okti agung
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
nanasaf
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellips
Nida Shafiyanti
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
Arvina Frida Karela
 

What's hot (20)

Uji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rataUji hipotesis rata rata
Uji hipotesis rata rata
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
 
Presentasi Menara Hanoi
Presentasi Menara Hanoi Presentasi Menara Hanoi
Presentasi Menara Hanoi
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Jenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriksJenis dan operasi matriks
Jenis dan operasi matriks
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Simulasi 10
Simulasi 10Simulasi 10
Simulasi 10
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Soal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellipsSoal dan pembahasan ellips
Soal dan pembahasan ellips
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 

Similar to Teori bilangan

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
KuliahKita
 
Pertemuan 2 bilangan 2
Pertemuan 2 bilangan 2Pertemuan 2 bilangan 2
Pertemuan 2 bilangan 2
Indah Riezky Pratiwi, M.Pd
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Kel 1 bilangan
Kel 1 bilanganKel 1 bilangan
Kel 1 bilanganMas Becak
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
arif indriyanto
 
Teori Bilangan.pptx
Teori Bilangan.pptxTeori Bilangan.pptx
Teori Bilangan.pptx
TamaRiski
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
KuliahKita
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Erni Susanti
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPNisriinaaf
 
Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9
SalimMH1
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
andindesty
 
11841986
1184198611841986
11841986
HardinanSinaga
 
1. keterbagian
1. keterbagian1. keterbagian
1. keterbagian
DeviarNingsih
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptx
LiaCangera1
 
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
schulzt1
 

Similar to Teori bilangan (20)

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 01
 
Pertemuan 2 bilangan 2
Pertemuan 2 bilangan 2Pertemuan 2 bilangan 2
Pertemuan 2 bilangan 2
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Kel 1 bilangan
Kel 1 bilanganKel 1 bilangan
Kel 1 bilangan
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1Teori bilangan bab3_1
Teori bilangan bab3_1
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori Bilangan.pptx
Teori Bilangan.pptxTeori Bilangan.pptx
Teori Bilangan.pptx
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 04
 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9
 
materi pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasimateri pembelajaran matematika kombinasi
materi pembelajaran matematika kombinasi
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
1. keterbagian
1. keterbagian1. keterbagian
1. keterbagian
 
Teori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptxTeori Bilangan Bulat.pptx
Teori Bilangan Bulat.pptx
 
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
533960798-Presentasi-Modul-9-Matematika.pptx
 

Teori bilangan

  • 1. Teori Bilangan Nopem KS. Teori Bilangan 1
  • 2. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0 Berlawanan dengan bilangan bulat adalah bilangan riil yang mempunyai titik desimal, seperti 8.0, 34.25, 0.02. Nopem KS. Teori Bilangan 2
  • 3. Sifat Pembagian pada Bilangan Bulat Misalkan a dan b bilangan bulat, a ≠ 0. a habis membagi b (a divides b) jika terdapat bilangan bulat c sedemikian sehingga b = ac. Notasi: a | b jika b = ac, c ∈ Z dan a ≠ 0. Contoh 1: 4 | 12 karena 12:4 = 3 (bilangan bulat) atau 12 = 4 × 3. Tetapi 4 | 13 karena 13:4 = 3.25 (bukan bilangan bulat). Nopem KS. Teori Bilangan 3
  • 4. Tugas 1 1. Apakah 7 I 96 memenuhi sifat pembagian bilangan bulat? Jelaskan! 2. Buatlah 3 contoh yang memenuhi sifat pembagian bilangan bulat 3. Buatlah 3 contoh yang tidak memenuhi sifat pembagian bilangan bulat Nopem KS. Teori Bilangan 4
  • 5. Teorema Euclidean Teorema 1 (Teorema Euclidean). Misalkan m dan n bilangan bulat, n > 0. Jika m dibagi dengan n maka terdapat bilangan bulat unik q (quotient) dan r (remainder), sedemikian sehingga m = nq + r (1) dengan 0 ≤ r < n. Nopem KS. Teori Bilangan 5
  • 6. Tugas Bonus ( tdk dikerjakan tidak masalah, dikerjakan mendapat nilai plus) Buktikan teorema Eucliden! Nopem KS. Teori Bilangan 6
  • 7. Contoh 2. (i) 1987/97 = 20, sisa 47: 1987 = 97 ⋅ 20 + 47 (ii) –22/3 = –8, sisa 2: –22 = 3(–8) + 2 tetapi –22 = 3(–7) – 1 salah karena r = –1 (syarat 0 ≤ r < n) Nopem KS. Teori Bilangan 7
  • 8. Tugas 2 Ubahlah kedalam bentuk teorema eucliden a. 1988 I 83 b. -33 I 7 c. 2178 I 242 Nopem KS. Teori Bilangan 8
  • 9. Pembagi Bersama Terbesar (PBB) Misalkan a dan b bilangan bulat tidak nol. Pembagi bersama terbesar (PBB – greatest common divisor atau gcd) dari a dan b adalah bilangan bulat terbesar d sedemikian hingga d | a dan d | b. Dalam hal ini kita nyatakan bahwa PBB(a, b) = d. Nopem KS. Teori Bilangan 9
  • 10. Contoh 3. Faktor pembagi 45: 1, 3, 5, 9, 15, 45; Faktor pembagi 36: 1, 2, 3, 4, 9, 12, 18, 36; Faktor pembagi bersama dari 45 dan 36 adalah 1, 3, 9 PBB(45, 36) = 9. Nopem KS. Teori Bilangan 10
  • 11. Teorema 2. Misalkan m dan n bilangan bulat, dengan syarat n > 0 sedemikian sehingga m = nq + r , 0 ≤ r < n maka PBB(m, n) = PBB(n, r) Contoh 3: m = 60, n = 18, 60 = 18 ⋅ 3 + 12 maka PBB(60, 18) = PBB(18, 12) = 6 Nopem KS. Teori Bilangan 11