Teknopreneurship merupakan bagian penting dalam kebijakan pembangunan nasional dan ICT White Paper Kementerian Kominfo. Dokumen menjelaskan pentingnya pendidikan kewirausahaan dan teknopreneurship untuk menciptakan lapangan kerja dan daya saing ekonomi. Kementerian Kominfo berkomitmen meningkatkan pendidikan kewirausahaan melalui kurikulum sekolah dan pelatihan untuk mendukung pertumbuhan teknopreneur di Indonesia.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
Globalisasi ==> Sebuah era yang tidak
dapat dihindari:
- Semua bangsa sedang bersaing
untuk menjadi yang terdepan
dalam era persaingan.
- Setiap bangsa dituntut untuk
memiliki daya saing yang tinggi
- Ditandai kemampuan SDM yang andal,
penguasaan pengetahuan yang tinggi,
dan penguasaan perekonomian global
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...Rusman R. Manik
Tujuan Diskusi Public (online) ini adalah memperdalam dan menambah wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan bagi tenaga kerja di Indonesia selama new normal.
Diskusi dan tanya-jawab terkait: Kondisi SDM dan lapangan kerja Indonesia selama ini, permasalahan tenaga kerja di masa pandemi, dan upaya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah.
Penguatan SDM Aparatur untuk Akselerasi Pelayanan di Era Revolusi Industri 4.0Tri Widodo W. UTOMO
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Seminar Nasional Program Pascasarjana Institut STIAMI
Dengan Tema “Membangun Profesionalitas ASN dalam rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Era Digital Industri 4.0”
Jakarta, 26 Januari 2019
MAHASISWA DAN GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
Membayangkan Komunitas ASEAN 2015', lalu mentera diri, dan berlaku antisipatif adalah kepastian. Jika hanya berandai-adai, lalu memasung rasa takut, maka agan tergilas oleh keadaan. Mungkin apa yang ada dalam imajinasi dan persepsi mahasiswa ? Apakah sudah banyak yang di “list” untuk bayangkan. Konsep, praksis, dan konsekuensinya yang harus ditanggung, atau hanya sekedar ikut arus? Mahasiswa sebagai generasi muda harus berani keluar dari pikiran liniaritas, atau hanya menjadi penonton teater kemjauan. Kita harus siap tak hanya menyambut era Komunitas ASEAN tersebut. Apalagi mengandalkan bonus Tuhan berupa kekayaan melimpah di negeri ini.
Komunitas ASEAN 2015, sesungguhnya adalah kesepakatan tentang 'komunitas tunggal' ASEAN muncul dalam KTT ASEAN di Bali 2003 yang menghasilkan 'Bali Concord II'. 'Kesepakatan Bali II' dipandang sebagai langkah strategis menuju keseimbangan baru di antara negara-negara ASEAN, yang mencakup beberapa prinsip pokok; pemeliharaan stabilitas regional yang memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi; penguatan, dan konsolidasi demokrasi, peningkatan penghormatan pada hak asasi manusia, dan penguatan tata kelola pemerintah yang baik dan penegakan supremasi hukum.
Lalu peran apa yang harus kita sambung Jika hali ini merupakan suratan, atau garis tangan ?
KESIAPAN SEBAGAI MAHASISWA DILINGKUP PENDIDIKAN
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Kebijakan Pembelajara...LSP3I
Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya pekerjaan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa pekerjaan. Revolusi industri 4.0 menyentuh seluruh aspek hidup masyarakat. Mulai dari transformasi sistem manajemen administrasi, tata kelola dan informasi. Bahkan, perlahan peran manusia mulai digantikan oleh robot.
Perubahan yang terjadi berpengaruh pada karakter pekerjaan. Sehingga keterampilan yang diperlukan juga akan berubah. Tantangan tersebut, harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, perubahan pekerjaan dan kebutuhan ketrampilan.
Tantangan yang hadapi pemerintah dan perguruan tinggi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kurikulum dan metode pendidikan harus menyesuaikan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan sains.
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
Globalisasi ==> Sebuah era yang tidak
dapat dihindari:
- Semua bangsa sedang bersaing
untuk menjadi yang terdepan
dalam era persaingan.
- Setiap bangsa dituntut untuk
memiliki daya saing yang tinggi
- Ditandai kemampuan SDM yang andal,
penguasaan pengetahuan yang tinggi,
dan penguasaan perekonomian global
Materi Paparan Ketenagakerjaan di Masa Pandemi - Diskusi Public (online) R...Rusman R. Manik
Tujuan Diskusi Public (online) ini adalah memperdalam dan menambah wawasan mahasiswa mengenai peluang dan tantangan bagi tenaga kerja di Indonesia selama new normal.
Diskusi dan tanya-jawab terkait: Kondisi SDM dan lapangan kerja Indonesia selama ini, permasalahan tenaga kerja di masa pandemi, dan upaya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah.
Penguatan SDM Aparatur untuk Akselerasi Pelayanan di Era Revolusi Industri 4.0Tri Widodo W. UTOMO
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Seminar Nasional Program Pascasarjana Institut STIAMI
Dengan Tema “Membangun Profesionalitas ASN dalam rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Era Digital Industri 4.0”
Jakarta, 26 Januari 2019
MAHASISWA DAN GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
Membayangkan Komunitas ASEAN 2015', lalu mentera diri, dan berlaku antisipatif adalah kepastian. Jika hanya berandai-adai, lalu memasung rasa takut, maka agan tergilas oleh keadaan. Mungkin apa yang ada dalam imajinasi dan persepsi mahasiswa ? Apakah sudah banyak yang di “list” untuk bayangkan. Konsep, praksis, dan konsekuensinya yang harus ditanggung, atau hanya sekedar ikut arus? Mahasiswa sebagai generasi muda harus berani keluar dari pikiran liniaritas, atau hanya menjadi penonton teater kemjauan. Kita harus siap tak hanya menyambut era Komunitas ASEAN tersebut. Apalagi mengandalkan bonus Tuhan berupa kekayaan melimpah di negeri ini.
Komunitas ASEAN 2015, sesungguhnya adalah kesepakatan tentang 'komunitas tunggal' ASEAN muncul dalam KTT ASEAN di Bali 2003 yang menghasilkan 'Bali Concord II'. 'Kesepakatan Bali II' dipandang sebagai langkah strategis menuju keseimbangan baru di antara negara-negara ASEAN, yang mencakup beberapa prinsip pokok; pemeliharaan stabilitas regional yang memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi; penguatan, dan konsolidasi demokrasi, peningkatan penghormatan pada hak asasi manusia, dan penguatan tata kelola pemerintah yang baik dan penegakan supremasi hukum.
Lalu peran apa yang harus kita sambung Jika hali ini merupakan suratan, atau garis tangan ?
KESIAPAN SEBAGAI MAHASISWA DILINGKUP PENDIDIKAN
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Pengembangan pendidikan tinggi indonesia di era teknologi 4.0Togar Simatupang
Dunia pendidikan tinggi sedang berada dalam perputaran teknologi disruptif dan dituntut untuk menjadi garda terdepan di era digital.
Namun kemampuan pendidikan tinggi untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi mempunyai berbagai macam kendala internal dan eksternal baik yang bersifat kebijakan, pola pikir, kapabilitas, maupun fasilitas.
Perguruan tinggi perlu mengembangkan kemampuan inovasi yang bersifat kolektif dan replikatif supaya mampu menanggapi kebutuhan masyarakat yang telah banyak melakukan kegiatan pembelajaran secara daring.
Berikut ini disampaikan beberapa rekomendasi untuk pengembangan pendidikan tinggi yang mampu beradaptasi dengan cepat dengan kemajuan teknologi dan sekaligus menjaga nilai-nilai karakter bangsa Indonesia.
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH, MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Ceramah Pelatihan Dasar CPNS
Sorong Selatan, 28 Juli 2021
PENDIDIKAN DAN LATIHAN TEKNIK AL DAN VOKASIONAL (TVET) DAN IPGK TEKNIK DIPE...Mohamed Nazul Ismail
BENGKEL LAPORAN PENGALAMAN KETERAMPILAN TERDAHULU (LPKT) GURU KOLEJ VOKASIONAL UNTUK PENGIKTIRAFAN
SKM 4/SKM 5
THE PALACE HOTEL, KOTA KINABALU, 18 OKTOBER 2015
1. TECHNOPRENEURSHIP DALAM
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAN ICT WHITE PAPER
KEMENTERIAN KOMINFO
ROLLY ROCHMAD PURNOMO
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
PUSLITBANG APTIKA DAN IKP
KEMKOMINFO
Bahan Diskusi
“Ed uka s i d a n Pe m be rd a y a a n m a s y a ra ka t M nja d i Te c hno p re ne urs d i Era M a ning ful Bro a d ba nd ”
e e
Makassar 27 September 2012
2. Terminology
Techno-preneur
“an e ntre p re ne ur involved with high technology”
(http://www.merriam-webster.com/dictionary/technopreneur)
Entrepreneur (wirausaha)
“Someone who exercise initiative by o rg a niz ing a venture to take
be ne fit of an o p p o rtunity and, as the d e c is io n m a ke r, decides
what, how, and how much of a good or service will be
p ro d uc e d .”
(http://www.businessdictionary.com/definition/entrepreneur.html)
Meaningful B roadband innovative framework of bro a d ba nd
d e p lo y m e nt fo r m o biliz ing a ll s e c to rs in a country,
governmental, commercial, academic, NGOs, and media.
Measures usable, affordable, em powering
(http://www.digitaldivide.org/our-model/meaningful-broadband-faq/meaningful-broadband-faq/)
3. Rencana Pembangunan
Rencana Pembangunan J angka
Panjang
(RPJP) 2005-2025 - UU No. 17/2007
Rencana Pembangunan J angka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-
2014 – Perpres 5/2010
4. Kondisi saat ini menurut RPJPN
Banyak wilayah yang memiliki produk
unggulan dan lokasi strategis di luar
Pulau Jawa belum dikembangkan
secara optimal belumadanya sikap
profesionalism dan kewirausahaan dari
e
pelaku pengembangan kawasan di
daerah.
5. Arah Pembangunan Jangka Panjang
Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-Saing (Arah ke-2)
Memperkuat Perekonomian Domestik dengan Orientasi
dan Berdaya Saing Global (Butir B)
Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM)
diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang makin
berbasis iptek dan berdaya saing dengan produk impor.
Pengembangan UKM dilakukan melalui peningkatan
kom petensi perkuatan kewirausahaan dan peningkatan
produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan
adaptasi terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil
inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang
sehat. (Butir B.23 halaman 52)
6. VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-
2025
“INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN
MAKMUR ”
Mandiri sejajar dan sederajat dengan bangsa lain
dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
Maju SDM-nya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak
mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi.
Adil tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun.
Makmur terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, dapat
memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa
lain di dunia
7. MISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-
2025
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah
Pancasila.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan
hukum.
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan
berkeadilan.
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang
mandiri, maju,kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional.
8. RPJMN 2010-2014 – Perpres 5/
2010
Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Presiden
dengan berpedoman pada RPJPN.
RPJM ke-2 (2010–2014) ditujukan untuk lebih
memantapkan penataan kembali Indonesia di
segala bidang dengan menekankan pada upaya
peningkatan kualitas SDM termasuk
pengembangan kemampuan iptek serta
penguatan daya saing perekonomian.
Dokumen perencanaan sebagai acuan K/L dan
Pemda
Berisi Visi, Misi, Agenda, Sasaran, & Prioritas
Pembangunan
9. VISI PEMBANGUNAN 2010-2014
Terwujudnya Indonesia Yang :
Sejahtera pembangunan ekonomi yang
berdasarkan keunggulan daya saing, SDA,
SDM, dan budaya melalui penguasaan
IPTEK
Dem okratis demokratis, berbudaya,
bermartabat, kebebasan yang
bertanggungjawab, & HAM
Berkeadilan adil, merata, partisipatif
10. MISI PEMBANGUNAN 2010-2014
Melanjutkan Pembangunan Menuju
Indonesia yang Sejahtera.
Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi.
Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua
Bidang.
11. AGENDA PEMBANGUNAN 2010-2014
1. Pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan rakyat;
2. Perbaikan tata kelola pemerintah;
3. Penegakan pilar demokrasi;
4. Penegakan hukum dan
pemberantasan korupsi;
5. Pembangunan yang inklusif dan
berkeadilan.
12. SASARAN PEMBANGUNAN 2010-2014
1. Sasaran Pembangunan Ekonomi dan
Kesejahteraan Rakyat ekonomi,
pendidikan, kesehatan, pangan, energi,
lingkungan hidup, infrastruktur, usaha kecil
dan menengah.
2. Sasaran Perkuatan Pembangunan
Demokrasi.
3. Sasaran Penegakan Hukum
13. PRIORITAS PEMBANGUNAN 2010-2014
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;
2. Pendidikan;
3. Kesehatan;
4. Penanggulangan Kemiskinan;
5. Ketahanan Pangan;
6. Infrastruktur;
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;
8. Energi;
9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca
Konflik;
11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi;
12. Prioritas lainnya : Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan; Bidang Perekonomian; Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
14. Kewirausahaan
Pendidikan
Pemuda
IPTEK
Pembangunan Perdesaan
Koperasi & UMKM
Penanggulangan Kemiskinan
15. PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN
Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi
tercapainya p e rtum buha n e ko no m i yang didukung
keselarasan antara ketersediaan te na g a te rd id ik d e ng a n
ke m a m p ua n:
1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan
2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.
Salah satu p ro g ra m a ks i Penataan ulang kurikulum
sekolah dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan.
Penanggungjawab : Menteri Pendidikan Nasional
Bekerjasama dengan : Menteri Kominfo; Menteri Agama
16.
17. CAPAIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
(2 tahun pelaksanaan pembangunan)
1. Perubahan cara pandang dari jo b s e e ke r menjadi jo b
c re a to r kewirausahaan
2. Pendidikan kewirausahaan telah di-arusutamakan
dalam kurikulum yang disempurnakan dan diajarkan
pada semua jenjang pendidikan;
3. Peningkatan pendidikan kewirausahaan untuk jenjang
pendidikan menengah;
4. Peningkatan pendidikan kewirausahaan di perguruan
tinggi termasuk pelatihan technopreneurship bagi
dosen dan mahasiswa;
5. Mendorong jiwa kewirausahaan bagi tenaga pendidik;
18. ICT WHITE PAPER KEM KOMINFO
Merupakan milestone dan outlook pembangunan
kominfo di Indonesia.
Digunakan sebagai pelajaran dan acuan untuk
melangkah ke depan yang lebih baik.
Isinya meliputi tiga bagian besar yaitu:
- Tren TIK global saat ini,
- Kondisi TIK Indonesia saat ini,
- Kebijakan dan Rencana Kedepan
Tahun terbit 2010, 2011, 2012 (dalam
penyusunan), …..
19. TECHNOPRENEUR /ENTREPRENEUR DALAM
ICT WHITE PAPER KEM KOMINFO 2010
KATA KUNCI PENCARIAN OUTPUT
wirausaha -
entrepreneur -
technopreneur -
pendidikan Data SDM TIK (PT, mahasiswa,
dosen)
kurikulum Program litbang SDM
(pengembangan standar kompetensi
kerja & kurikulumnya)
pelatihan Program litbang SDM (sertifikasi
TIK)
20. TECHNOPRENEUR /ENTREPRENEUR DALAM
ICT WHITE PAPER KEM KOMINFO 2011
KATA KUNCI PENCARIAN OUTPUT
wirausaha -
entrepreneur -
technopreneur -
pendidikan Penggunaan TIK di Sektor
Pendidikan.
kurikulum Program litbang SDM
(pengembangan standar kompetensi
kerja & kurikulum).
pelatihan Program litbang SDM
(Pengembangan pusat pelatihan
TIK, fasilitasi sertifikasi TIK SDM TIK
dan upaya menjembatani lulusan
perguruan tinggi TIK agar dapat
bekerja di industri TIK).
21. Kesimpulan
PERDESAA KEMISKINA UMKM IPTEK
PERDESAA KEMISKINA UMKM IPTEK PEMUD
PEMUD
NN N
N AA
KEW IRAUSAHAAN
KEW IRAUSAHAAN Daya
Daya
(termasuk technopreneurship)
(termasuk technopreneurship) Saing
Saing
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
CARA PANDANG
CARA PANDANG
KURIKULUM
KURIKULUM
PELATIHAN
PELATIHAN
KEM PENDIDIKAN (PJ), KEM KOMINFO, KEM
KEM PENDIDIKAN (PJ), KEM KOMINFO, KEM
AGAMA
AGAMA
Apa Kontribusi Kem Kominfo untuk pertumbuhan technopreneurship?
Program / kegiatan apa yang perlu diciptakan untuk mendukung technopreneurship?
Adakah capaian terkait technopreneurship yang belum teridentifikasi?
22. Faktor Lingkungan Terkait Kewirausahaan
(Jurnal Pengkajian Koperasi UKM, 2006)
Gnyawali dan Fogel (1994)
Kebijakan dan regulasi
Kondisi sosial dan ekonomi
Keterampilan (bisnis dan teknologi)
Dukungan keuangan
Dukungan non-keuangan
23. Unsur Pembentuk Wirausaha
(Jurnal Pengkajian Koperasi UKM, 2006 )
Vesper (1990), Gnyawali dan Fogel (1994) :
Opportunity
Technical knowledge and skill
Entrepreneurship skill
Initiative and motivation
25. Solusi M bangun Technopreneurship
em
(Prof. R Carunia M
is. ulya Firdausy, 2011)
Komitmen pimpinan dan grand design
Fokus strategi dan kebijakan (walaupun
regime berganti)
Memperhatikan supply dan demand
Optimalisasi penggunaan teknologi yang ada
Reformasi sistem pendidikan dan penelitian