SlideShare a Scribd company logo
Kuliah ke 2
                             ke-2
              Pendidikan & Investasi SDM



                           Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.
                           (Lektor K
                           (L kt Kepala, Ad i i t
                                        l Administrasi Pendidikan FIP-UPI)
                                                        i P didik FIP UPI)


                            Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan
            “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD”
                               (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011)

29/9/2010                               email: abah_jbi@hotmail.com                            1
Pendidikan dalam Perspektif Sosial‐Budaya
                                 p                 y
•   Pendidikan harus melahirkan insan‐insan terpelajar yang mempunyai 
    peranan penting dalam proses transformasi sosial di dalam masyarakat. 
    peranan penting dalam proses transformasi sosial di dalam masyarakat
•   Pendidikan menjadi faktor determinan dalam mendorong percepatan 
    mobilitas vertikal dan horisontal masyarakat yang mengarah pada 
    pembentukan konstruksi sosial baru. 
    pembentukan konstruksi sosial baru
•   Konstruksi sosial baru ini terdiri atas lapisan masyarakat kelas menengah 
    terdidik, yang menjadi elemen penting dalam memperkuat daya rekat 
    sosial (social cohesion).
•   Pendidikan dapat menjadi wahana strategis untuk membangun 
    kesadaran kolektif (collective conscience) sebagai warga mengukuhkan 
                        (                       )    g      g      g
    ikatan‐ikatan sosial, dengan tetap menghargai keragaman budaya, ras, 
    suku‐bangsa, dan agama, sehingga dapat memantapkan keutuhan 
    nasional.

29/9/2010                    email: abah_jbi@hotmail.com                     2
Pendidikan dalam Perspektif Ekonomi
•   Pendidikan merupakan human invesment yang akan menghasilkan 
    manusia‐manusia yang handal untuk menjadi subyek penggerak 
           i        i      h d l t k         j di b k             k
    pembangunan ekonomi nasional. 
•   Dalam jangka panjang, manusia‐manusia terdidik akan memberikan 
    kontribusi yang amat besar terhadap kemajuan pembangunan, termasuk 
    untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
•   Satuan pendidikan harus pula berfungsi sebagai pusat penelitian dan 
             p              p          g        g p      p
    pengembangan (research and development), yang menghasilkan produk‐
    produk riset unggulan yang mendukung KBE. 
•   Pendidikan juga harus dapat menghasilkan tenaga‐tenaga profesional 
    Pendidikan juga harus dapat menghasilkan tenaga tenaga profesional
    yang memiliki kemampuan kewirausahaan, yang menjadi salah satu pilar 
    utama aktivitas perekonomian dan daya saing nasional. 


29/9/2010                  email: abah_jbi@hotmail.com                  3
Pendidikan dalam Perspektif Politik
                                 p
• Pendidikan harus mampu mengembangkan kapasitas individu 
  untuk menjadi warganegara yang baik (good citizens), yang 
  untuk menjadi warganegara yang baik (good citizens) yang
  memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap hak, kewajiban
  dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, 
  dan bemegara. 
  d b
• Karena itu, pendidikan harus dapat melahirkan individu yang 
  memiliki visi dan idealisme untuk membangun kekuatan bersama 
  memiliki visi dan idealisme untuk membangun kekuatan bersama
  sebagai bangsa. 
• Dalam jangka panjang, pendidikan niscaya akan melahirkan lapisan 
  masyarakat terpelajar yang kemudian membentuk critical mass, 
  yang menjadi elemen pokok dalam upaya membangun masyarakat 
  madani. 

29/9/2010                 email: abah_jbi@hotmail.com             4
Pendidikan dalam Dimensi Integratif

• Pendidikan merupakan usaha seluruh komponen masyarakat dan
                   p                        p            y
  bangsa untuk meletakkan landasan sosial, budaya, ekonomi dan
  politik yang kokoh bagi terciptanya masyarakat civil society yang
  demokratis. 
  demokratis
• Dalam dimensi ini pula proses pembangunan pendidikan dapat
  bertumpu pada golongan masyarakat kelas terdidik yang menjadi 
  pilar utama, sehingga dapat pula menjadi salah satu tiang 
  penyangga bagi upaya‐upaya dalam mewujudkan pembangunan 
  masyarakat dan
  masyarakat dan bangsa yang dinginkan
                           yang dinginkan.




29/9/2010                email: abah_jbi@hotmail.com                  5
Hegemoni Teori “Human Capital”
                ege o    eo     u a Cap ta
   Adam Smith (fixed capital), David Ricardo,         Theodore W. Schultz di hadapan the American
   Alfred Marshal (wealth dan capital), dan           Economic Associates tahun 1960, yang
   Henrich von Thunen (freedom dan dignity):
                        (                g y)         berjudul Investment in Human Capital.
                                                         j                            p

• Kemampuan dan keterampilan menggunakan           • SDM dianggap sebagai pemegang modal yang
  mesin-mesin sama pentingnya dan sama               diwujudkan dalam pengetahuan, keterampilan,
  mahalnya dengan mesin-mesin itu sendiri.           sikap dan produktivitas kinerjanya.

• Motivasi SDM untuk meraih keuntungan             • Apabila SDM sebagai pemegang modal, mereka
  merupakan pendorong untuk melakukan                dapat menginvestasi dirinya, yang hasilnya
  investasi yang sederajat dengan investasi          bukan saja untuk dirinya sendiri, tetapi untuk
  dalam bidang lainnya.                              kelompoknya atau perusahaannya.

• Karena SDM tersebut dihasilkan dari              • Bahwa perolehan pengetahuan dan
  pendidikan yang lebih tinggi, bila dipadukan       keterampilan bukan hanya sekedar untuk
  dengan modal fisik lainnya yang lebih baik,        konsumsi belaka, tetapi juga merupakan
  maka SDM tersebut akan memperoleh
                                 p                   sebuah investasi jangka p j g
                                                                      j g panjang.
  penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan
  dengan mereka yang pendidikannya rendah.         • Tetapi, investasi itu bukan diterjemahkan
                                                     dalam rangka meningkatkan kemampuan alat
• Namun, kontribusi SDM terhadap laju                produksi untuk kepentingan pihak-pihak
  pertumbuhan ekonomi hanya bersifat                 pemilik modal yang lebih besar, karena SDM
  individual.                                        bukanlah sebagai alat produksi.

29/9/2010                            email: abah_jbi@hotmail.com                                    6
Kesimpulan:
• Bahwa pendidikan tidak secara langsung meningkatkan
  produktivitas dan keterampilan SDM.
     d kti it d k t         il SDM
• Pendidikan lebih memungkinkan untuk digunakan
  sebagai investasi setiap individu pegawai sedangkan
                                    pegawai,
  kelompok pegawai lainnya tidak banyak memperoleh
  keuntungan secara langsung darinya.
• Bahwa pendidikan hanya dianggap sebagai simbol
  kredensial yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
  para investor pemilik modal atau majikan untuk
  menyeleksi dan menentukan gaji pegawai sesuai dengan
  kemauannya.

29/9/2010            email: abah_jbi@hotmail.com        7
Ekses:

• Teori ‘Human Capital’ telah menjadi ajaran ‘Binatang
                  p              j     j             g
  Ekonomi’: yang nyata, yang menganggap bahwa
  manusia merupakan modal sebagaimana bentuk-bentuk
  modal lainnya seperti mesin tanah uang dan teknologi
                        mesin, tanah,           teknologi,
  yang sangat menentukan keuntungan secara ekonomis.
• Economic animal atau zon politicon: Adu domba kuda
                                          domba,
  hitam, macan politik, kambing hitam, kambing congek,
  ular politik, politik dagang sapi.




29/9/2010             email: abah_jbi@hotmail.com            8
Kritik Terhadap Teori “Human Capital”:
            Becker,
            Becker Herbert Gintis dan Psacharopoulus (earning power);
            Arrow (model screening); Ivan Berg (model credentialism);
            Kenneth Arrow (model screening); Bowman, dan Drucker:


•   Terlalu menekankan kepada aspek “material” SDM sehingga
    mengurangi makna “kultur”nya dari SDM yang dianggap paling
         g    g                 y          y g      gg p p    g
    penting di dalam dimensi kehidupan yang berperadaban tinggi;
•   Hubungan antara earning dan investasi SDM cenderung
    menonjolkan kelompok SDM yang memiliki status sosial ekonomi
    tinggi, yang pada kenyataannya memiliki rata-rata pendidikan yang
    lebih tinggi.
•   Hubungan yang positif antara rata-rata tingkat pendidikan dengan
                                 rata rata
    tingkat perkembangan ekonomi suatu bangsa, ternyata belum
    memberikan gambaran yang cukup untuk menyimpulkan bahwa
    pendidikan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
                                                              ekonomi

29/9/2010                      email: abah_jbi@hotmail.com              9
Seharusnya:

• Manusia tidak dianggap lagi sebagai modal, tetapi
                    gg p g        g        ,     p
  ‘pemilik modal’.
• Manusia bukan sejajar dengan mesin atau teknologi
  yang dikendalikan oleh pemilik modal.
• Tetapi sama-sama sebagai pemilik dan pengendali,
  sama-sama bberusaha dan berproduksi, serta sama-sama
                    h d b         d k i   t
  menikmati hasilnya dari usaha tersebut.
• Hubungan buruh dengan majikan, pemerintah dan yang
                           majikan
  diperintah, hanya dibedakan oleh, posisi, peranan dan
  kewenangan.

29/9/2010            email: abah_jbi@hotmail.com          10
Pembangunan Manusia
di Indonesia




29/9/2010      email: abah_jbi@hotmail.com   11
Komponen IPM

                   HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)




                                Indeks 
       Indeks                 Pendidikan                       Indeks 
     Kesehatan                                             Perekonomian


 Rata‐Rata Usia      Angka Melek         Rata‐rata Lama      Pengeluaran
 Harapan Hidup       Huruf Orang           Pendidikan         Per Kapita
                       Dewasa

29/9/2010                 email: abah_jbi@hotmail.com                      12
Komponen Indeks Pendidikan

        INPUT                         PROSES                      OUTPUT                     OUTCOME

1.   Rasio murid/kelas SD      1.   APK SD(7‐12)            1.   Prosentase              INDEKS PENDIDIKAN
                               2.
                               2    APK SMTP (13‐15)
                                    APK SMTP (13‐15)             p
                                                                 penduduk usia  15 
2.
2    Rasio murid/kelas 
     Rasio murid/kelas                                                                   (Rata‐rata lama belajar
                                                                                         (R t    t l     b l j
                                                                 tahun ke atas tamat  
     SMTP                      3.   APK SMTA(15‐18)                                      dan angka melek huruf)
                                                                 SMTP
3.   Rasio muri/kelas 
     SMTA
4.
4    Rasio murid/guru SD
     R i      id/     SD
5.   Rasio murid/guru 
     SMTP
6.   Rasio murid/guru 
     SMTA
7.   Prosentase 
     pengeluaran per 
     kapita pendidikan



29/9/2010                                 email: abah_jbi@hotmail.com                                        13
Komponen Indeks Kesehatan

      INPUT                     PROSES                          OUTPUT                     OUTCOME

1. Jumlah Puskesmas,      1.   Pemeriksaan            1. Angka lama rata‐rata penduduk    INDEKS KESEHATAN
   posyandu, bidan             kesehatan                 sakit
                               penduduk,                                                       (AHH)
   desa, polindes, pos                                2. % Penolong tenaga medis dan 
   obat desa per  
   obat desa per               kelahiran, dalam 
                               kelahiran dalam           tenaga terlatih persalinan
                                                                   l h        l
   10.000 penduduk             cakupan JPKM
                                                      3. % Penolong persalinan bukan 
2. Jumlah dokter per                                     tenaga medis
   10.000 penduduk 
                                                      4. % RT dengan lantai tanah
   dan per Puskesma
   dan per Puskesma
                                                      5. % RT beratap layak
3. % Pengeluaran 
   perkapita kesehatan                                6. % RT dengan dinding tembok
                                                      7. % RT dengan penerangan listrik
                                                      8. % RT dengan air minum ledeng
                                                      8 % RT d        i i      l d
                                                      9. % RT dengan air minum bersih
                                                      10. % RT dengan MCK memadai




 29/9/2010                                 email: abah_jbi@hotmail.com                                 14
Komponen Indeks Daya Beli

      INPUT                       PROSES                       OUTPUT                    OUTCOME

1. Nilai investasit per      1. % Pekerja sektor           1. PDRB perkapirta         NDEKS DAYA BELI
   sektor                       pertanian                     dalam harga             KONSUMSI  PER 
                             2. % Pekerja sektor 
                             2 % Pekerja sektor               konstan                 KAPITA
2. % APBD untuk 
2 % APBD untuk
   sektor sosial                industri                   2. Partisipasi angkatan    1. Angka 
                             3. % Pekerja sektor              kerja                      pengangguran 
3. % APBD untuk 
                                jasa                                                     terbuka
   sektor prasarana 
   ekonomi. 
   ekonomi                   4. % Berusaha sendiri
                             4 % Berusaha sendiri                                     2. % Pekerja bekerja
                                                                                         % Pekerja bekerja 
                                                                                         <35 jam per 
                             5. % Berusaha dibantu                                       minggu
                                pekerja tidak tetap
                                                                                      3. Jumlah penduduk 
                             6. % Berusaha dengan                                        miskin
                                buru tetap
                                b
                                                                                      4. % Penduduk miskin
                             7. % Buruh/karyawan
                                                                                      5. % Pengeluaran per 
                             8. % Pekerja tidak                                          kapita untuk 
                                dibayar                                                  makanan



29/9/2010                               email: abah_jbi@hotmail.com                                      15
Target Setting Pembangunan Manusia

              Kesehatan
     Pendidikan         Daya Beli                                Tingkat Kesejahteraan
                                             IPM
                                                           100

                                               80          80                   Tinggi

                                                           65           Sedang / Atas

                                                           50         Sedang / Bawah




                                                            0                 Rendah


29/9/2010                    email: abah_jbi@hotmail.com                           16
SDM yang dibutuhkan:
Civil Society yang serba siap: rasa memiliki, kemandirian/keswadayaan, kepercayaan diri
Potret Keshalehan Pribadi:       Potret Keshalehan Sosial:
                                 1.
                                 1 ATSBATUHUM MAUQIIFAN: paling kokoh sikapnya
1. Suka mengajak kebaikan
                                    (maknawiyah, fikriyah, da’awiyah, dan jasadiyah)
   dengan contoh dan teladan;
                                 2. ARHABUHUM SHODRON: paling lapang emosinya
2. Selalu memelihara
   silaturahim;                  3. A’MAQUHUM FIKRON: paling dalam pemikirannya
                                        Q             p    g       p         y
3. Berorientasi sebagai          4. AUS’UHUM NAZHORON: paling luas cara
   pemberi kontribusi, bukan        pandangnya
   sebagai peminta-minta;        5. ANSYATUHUM ‘AMALA: paling rajin amalannya
4. Respek terhadap perbedaan, 6. ASLABUHUM TANZHIMAN: paling solid penataan
   keragaman dan keunikan        organisasinya
   orang lain.
                              7. AKTSARUHUM NAF’AN: paling banyak manfaatnya

Sumber keshalehan:
1. Pemahaman tentang ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL manusia,
2. Apresiasi terhadap HAKEKAT, SYAREAT, TAREKAT, MA’RIFAT kehidupan manusia,
3. Keseimbangan antara ILMU, IMAN dan AMAL manusia.
              g
4. Diwujudkan dalam kehidupan KELUARGA.

29/9/2010                        email: abah_jbi@hotmail.com                           17
Tugas‐Tugas
Evaluasi diri:
• Bagaimana implikasi‐implikasi teori Human Capital terhadap
     g           p      p                        p            p
   pembangunan pendidikan di Indonesia?
• Temukan ekses‐ekses negatif teori Human Capital terhadap
   pembangunan pendidikan di I d
       b           didik      Indonesia?
                                       i ?
• Mengapa kualitas pembangunan manusia selalu di‐indeks secara
   kuantitatif? 
• Manusia‐manusia seperti apa yang harus dihasilkan dari proses
   pembangunan manusia dan bagaimana ukurannya?
Tugas:
• Laporan buku:  Ace Suryadi, 2002. Pendidikan, Investasi SDM, dan
   Pembangunan: Isu, Teori
   Pembangunan: Isu Teori dan Aplikasi Jakarta: Balai Pustaka
                               Aplikasi, Jakarta: Balai Pustaka.

29/9/2010                email: abah_jbi@hotmail.com             18

More Related Content

Viewers also liked

Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
Asep Iryanto
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Asep Iryanto
 
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikanPower point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Jauzi Nafighair
 

Viewers also liked (10)

Kuliah ke 8
Kuliah ke 8Kuliah ke 8
Kuliah ke 8
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
 
Renstra lab
Renstra labRenstra lab
Renstra lab
 
Kuliah ke 1 (
Kuliah ke 1 (Kuliah ke 1 (
Kuliah ke 1 (
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
 
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)
Kuliah ke 3 (perencanaan pendidikan dalam konteks desentralisasi pendidikan)
 
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 5 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
Kuliah ke 6 (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan)
 
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikanPower point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
Power point kelompok metodologi perencanaan pendidikan
 

Similar to Kuliah ke 2

ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptxppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
halimyusri
 
Pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikanPembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan
jabal ahsan
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraLinda Zain
 
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptxPPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
MuamalKhamidi1
 
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal InsanPeranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
hidayahperlis
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Zams Zams
 
Pembangunan modal insan
Pembangunan modal insanPembangunan modal insan
Pembangunan modal insanNorFatin Amira
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Falsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanFalsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanGayatri Gayu
 
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangiblePembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
Djadja Sardjana
 
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Dadang Solihin
 
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerjaStruktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
MOHAMADMUJTAHIDBINMD
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesional
m4k5um123
 
MODAL INSAN.doc
MODAL INSAN.docMODAL INSAN.doc
MODAL INSAN.doc
AnitaBintiAbuHasanIP
 
Pembelajaran abad 21 thn2
Pembelajaran abad 21 thn2Pembelajaran abad 21 thn2
Pembelajaran abad 21 thn2Raja Segaran
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
imam shofwan
 
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
kafina2
 

Similar to Kuliah ke 2 (20)

ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptxppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
ppt kel 7 inovasi pendidikan.pptx
 
Pembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikanPembiayaan pendidikan
Pembiayaan pendidikan
 
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negaraPendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
Pendidikan sebagai pemangkin pembangunan kecermelangan insan dan negara
 
Fungsi ptv dalam pelaksanaan
Fungsi ptv dalam pelaksanaanFungsi ptv dalam pelaksanaan
Fungsi ptv dalam pelaksanaan
 
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptxPPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
PPT PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN MPDR 5101.pptx
 
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal InsanPeranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
Peranan Guru Bahasa Melayu dalam Pembangunan Modal Insan
 
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi
 
Pembangunan modal insan
Pembangunan modal insanPembangunan modal insan
Pembangunan modal insan
 
Artikel BARU
Artikel BARUArtikel BARU
Artikel BARU
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
 
Pemberdayaan
PemberdayaanPemberdayaan
Pemberdayaan
 
Falsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insanFalsafah Pendidikan Modal insan
Falsafah Pendidikan Modal insan
 
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangiblePembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat  tangible dan intangible
Pembiayaan pendidikan dilihat dari manfaat tangible dan intangible
 
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
 
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerjaStruktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
Struktur populasi dan hubungannya dengan pendidikan dan tenaga kerja
 
Kepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesionalKepala sekolah profesional
Kepala sekolah profesional
 
MODAL INSAN.doc
MODAL INSAN.docMODAL INSAN.doc
MODAL INSAN.doc
 
Pembelajaran abad 21 thn2
Pembelajaran abad 21 thn2Pembelajaran abad 21 thn2
Pembelajaran abad 21 thn2
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf
 

More from Asep Iryanto

Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)
Asep Iryanto
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar brunerAsep Iryanto
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Asep Iryanto
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
Asep Iryanto
 
Rtl Balongan
Rtl BalonganRtl Balongan
Rtl Balongan
Asep Iryanto
 
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno BpkPermainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Asep Iryanto
 
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep IryantoPermainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Asep Iryanto
 
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoRubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Asep Iryanto
 

More from Asep Iryanto (9)

Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)Borang akreditasi sarjana (s1)
Borang akreditasi sarjana (s1)
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Kuliah ke 7
Kuliah ke 7Kuliah ke 7
Kuliah ke 7
 
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
Kuliah ke 4 (problema dan tantangan pembangunan dalam pendidikan)
 
Penyusunan Rtl De Cisolok
Penyusunan Rtl De  CisolokPenyusunan Rtl De  Cisolok
Penyusunan Rtl De Cisolok
 
Rtl Balongan
Rtl BalonganRtl Balongan
Rtl Balongan
 
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno BpkPermainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
Permainan Power Point Jeopardy Pak Sudarno Bpk
 
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep IryantoPermainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
Permainan Power Point Jeopardy Contoh Asep Iryanto
 
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur SudarnoRubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
Rubrik Penetapan Tujuan Sd Bpk Penabur Sudarno
 

Kuliah ke 2

  • 1. Kuliah ke 2 ke-2 Pendidikan & Investasi SDM Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (Lektor K (L kt Kepala, Ad i i t l Administrasi Pendidikan FIP-UPI) i P didik FIP UPI) Materi Perkuliahan Perencanaan Pendidikan “Program S2 Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh NAD” (Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011) 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 1
  • 2. Pendidikan dalam Perspektif Sosial‐Budaya p y • Pendidikan harus melahirkan insan‐insan terpelajar yang mempunyai  peranan penting dalam proses transformasi sosial di dalam masyarakat.  peranan penting dalam proses transformasi sosial di dalam masyarakat • Pendidikan menjadi faktor determinan dalam mendorong percepatan  mobilitas vertikal dan horisontal masyarakat yang mengarah pada  pembentukan konstruksi sosial baru.  pembentukan konstruksi sosial baru • Konstruksi sosial baru ini terdiri atas lapisan masyarakat kelas menengah  terdidik, yang menjadi elemen penting dalam memperkuat daya rekat  sosial (social cohesion). • Pendidikan dapat menjadi wahana strategis untuk membangun  kesadaran kolektif (collective conscience) sebagai warga mengukuhkan  ( ) g g g ikatan‐ikatan sosial, dengan tetap menghargai keragaman budaya, ras,  suku‐bangsa, dan agama, sehingga dapat memantapkan keutuhan  nasional. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 2
  • 3. Pendidikan dalam Perspektif Ekonomi • Pendidikan merupakan human invesment yang akan menghasilkan  manusia‐manusia yang handal untuk menjadi subyek penggerak  i i h d l t k j di b k k pembangunan ekonomi nasional.  • Dalam jangka panjang, manusia‐manusia terdidik akan memberikan  kontribusi yang amat besar terhadap kemajuan pembangunan, termasuk  untuk memacu pertumbuhan ekonomi. • Satuan pendidikan harus pula berfungsi sebagai pusat penelitian dan  p p g g p p pengembangan (research and development), yang menghasilkan produk‐ produk riset unggulan yang mendukung KBE.  • Pendidikan juga harus dapat menghasilkan tenaga‐tenaga profesional  Pendidikan juga harus dapat menghasilkan tenaga tenaga profesional yang memiliki kemampuan kewirausahaan, yang menjadi salah satu pilar  utama aktivitas perekonomian dan daya saing nasional.  29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 3
  • 4. Pendidikan dalam Perspektif Politik p • Pendidikan harus mampu mengembangkan kapasitas individu  untuk menjadi warganegara yang baik (good citizens), yang  untuk menjadi warganegara yang baik (good citizens) yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,  dan bemegara.  d b • Karena itu, pendidikan harus dapat melahirkan individu yang  memiliki visi dan idealisme untuk membangun kekuatan bersama  memiliki visi dan idealisme untuk membangun kekuatan bersama sebagai bangsa.  • Dalam jangka panjang, pendidikan niscaya akan melahirkan lapisan  masyarakat terpelajar yang kemudian membentuk critical mass,  yang menjadi elemen pokok dalam upaya membangun masyarakat  madani.  29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 4
  • 5. Pendidikan dalam Dimensi Integratif • Pendidikan merupakan usaha seluruh komponen masyarakat dan p p y bangsa untuk meletakkan landasan sosial, budaya, ekonomi dan politik yang kokoh bagi terciptanya masyarakat civil society yang demokratis.  demokratis • Dalam dimensi ini pula proses pembangunan pendidikan dapat bertumpu pada golongan masyarakat kelas terdidik yang menjadi  pilar utama, sehingga dapat pula menjadi salah satu tiang  penyangga bagi upaya‐upaya dalam mewujudkan pembangunan  masyarakat dan masyarakat dan bangsa yang dinginkan yang dinginkan. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 5
  • 6. Hegemoni Teori “Human Capital” ege o eo u a Cap ta Adam Smith (fixed capital), David Ricardo, Theodore W. Schultz di hadapan the American Alfred Marshal (wealth dan capital), dan Economic Associates tahun 1960, yang Henrich von Thunen (freedom dan dignity): ( g y) berjudul Investment in Human Capital. j p • Kemampuan dan keterampilan menggunakan • SDM dianggap sebagai pemegang modal yang mesin-mesin sama pentingnya dan sama diwujudkan dalam pengetahuan, keterampilan, mahalnya dengan mesin-mesin itu sendiri. sikap dan produktivitas kinerjanya. • Motivasi SDM untuk meraih keuntungan • Apabila SDM sebagai pemegang modal, mereka merupakan pendorong untuk melakukan dapat menginvestasi dirinya, yang hasilnya investasi yang sederajat dengan investasi bukan saja untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dalam bidang lainnya. kelompoknya atau perusahaannya. • Karena SDM tersebut dihasilkan dari • Bahwa perolehan pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi, bila dipadukan keterampilan bukan hanya sekedar untuk dengan modal fisik lainnya yang lebih baik, konsumsi belaka, tetapi juga merupakan maka SDM tersebut akan memperoleh p sebuah investasi jangka p j g j g panjang. penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang pendidikannya rendah. • Tetapi, investasi itu bukan diterjemahkan dalam rangka meningkatkan kemampuan alat • Namun, kontribusi SDM terhadap laju produksi untuk kepentingan pihak-pihak pertumbuhan ekonomi hanya bersifat pemilik modal yang lebih besar, karena SDM individual. bukanlah sebagai alat produksi. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 6
  • 7. Kesimpulan: • Bahwa pendidikan tidak secara langsung meningkatkan produktivitas dan keterampilan SDM. d kti it d k t il SDM • Pendidikan lebih memungkinkan untuk digunakan sebagai investasi setiap individu pegawai sedangkan pegawai, kelompok pegawai lainnya tidak banyak memperoleh keuntungan secara langsung darinya. • Bahwa pendidikan hanya dianggap sebagai simbol kredensial yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh para investor pemilik modal atau majikan untuk menyeleksi dan menentukan gaji pegawai sesuai dengan kemauannya. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 7
  • 8. Ekses: • Teori ‘Human Capital’ telah menjadi ajaran ‘Binatang p j j g Ekonomi’: yang nyata, yang menganggap bahwa manusia merupakan modal sebagaimana bentuk-bentuk modal lainnya seperti mesin tanah uang dan teknologi mesin, tanah, teknologi, yang sangat menentukan keuntungan secara ekonomis. • Economic animal atau zon politicon: Adu domba kuda domba, hitam, macan politik, kambing hitam, kambing congek, ular politik, politik dagang sapi. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 8
  • 9. Kritik Terhadap Teori “Human Capital”: Becker, Becker Herbert Gintis dan Psacharopoulus (earning power); Arrow (model screening); Ivan Berg (model credentialism); Kenneth Arrow (model screening); Bowman, dan Drucker: • Terlalu menekankan kepada aspek “material” SDM sehingga mengurangi makna “kultur”nya dari SDM yang dianggap paling g g y y g gg p p g penting di dalam dimensi kehidupan yang berperadaban tinggi; • Hubungan antara earning dan investasi SDM cenderung menonjolkan kelompok SDM yang memiliki status sosial ekonomi tinggi, yang pada kenyataannya memiliki rata-rata pendidikan yang lebih tinggi. • Hubungan yang positif antara rata-rata tingkat pendidikan dengan rata rata tingkat perkembangan ekonomi suatu bangsa, ternyata belum memberikan gambaran yang cukup untuk menyimpulkan bahwa pendidikan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. ekonomi 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 9
  • 10. Seharusnya: • Manusia tidak dianggap lagi sebagai modal, tetapi gg p g g , p ‘pemilik modal’. • Manusia bukan sejajar dengan mesin atau teknologi yang dikendalikan oleh pemilik modal. • Tetapi sama-sama sebagai pemilik dan pengendali, sama-sama bberusaha dan berproduksi, serta sama-sama h d b d k i t menikmati hasilnya dari usaha tersebut. • Hubungan buruh dengan majikan, pemerintah dan yang majikan diperintah, hanya dibedakan oleh, posisi, peranan dan kewenangan. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 10
  • 11. Pembangunan Manusia di Indonesia 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 11
  • 12. Komponen IPM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) Indeks  Indeks  Pendidikan Indeks  Kesehatan Perekonomian Rata‐Rata Usia  Angka Melek  Rata‐rata Lama  Pengeluaran Harapan Hidup Huruf Orang  Pendidikan Per Kapita Dewasa 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 12
  • 13. Komponen Indeks Pendidikan INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME 1. Rasio murid/kelas SD  1. APK SD(7‐12)  1. Prosentase  INDEKS PENDIDIKAN 2. 2 APK SMTP (13‐15) APK SMTP (13‐15) p penduduk usia  15  2. 2 Rasio murid/kelas  Rasio murid/kelas (Rata‐rata lama belajar (R t t l b l j tahun ke atas tamat   SMTP 3. APK SMTA(15‐18) dan angka melek huruf) SMTP 3. Rasio muri/kelas  SMTA 4. 4 Rasio murid/guru SD R i id/ SD 5. Rasio murid/guru  SMTP 6. Rasio murid/guru  SMTA 7. Prosentase  pengeluaran per  kapita pendidikan 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 13
  • 14. Komponen Indeks Kesehatan INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME 1. Jumlah Puskesmas,  1. Pemeriksaan  1. Angka lama rata‐rata penduduk  INDEKS KESEHATAN posyandu, bidan  kesehatan  sakit penduduk,  (AHH) desa, polindes, pos  2. % Penolong tenaga medis dan  obat desa per   obat desa per kelahiran, dalam  kelahiran dalam tenaga terlatih persalinan l h l 10.000 penduduk cakupan JPKM 3. % Penolong persalinan bukan  2. Jumlah dokter per  tenaga medis 10.000 penduduk  4. % RT dengan lantai tanah dan per Puskesma dan per Puskesma 5. % RT beratap layak 3. % Pengeluaran  perkapita kesehatan 6. % RT dengan dinding tembok 7. % RT dengan penerangan listrik 8. % RT dengan air minum ledeng 8 % RT d i i l d 9. % RT dengan air minum bersih 10. % RT dengan MCK memadai 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 14
  • 15. Komponen Indeks Daya Beli INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME 1. Nilai investasit per  1. % Pekerja sektor  1. PDRB perkapirta  NDEKS DAYA BELI sektor pertanian dalam harga  KONSUMSI  PER  2. % Pekerja sektor  2 % Pekerja sektor konstan KAPITA 2. % APBD untuk  2 % APBD untuk sektor sosial industri 2. Partisipasi angkatan  1. Angka  3. % Pekerja sektor  kerja pengangguran  3. % APBD untuk  jasa terbuka sektor prasarana  ekonomi.  ekonomi 4. % Berusaha sendiri 4 % Berusaha sendiri 2. % Pekerja bekerja % Pekerja bekerja  <35 jam per  5. % Berusaha dibantu  minggu pekerja tidak tetap 3. Jumlah penduduk  6. % Berusaha dengan  miskin buru tetap b 4. % Penduduk miskin 7. % Buruh/karyawan 5. % Pengeluaran per  8. % Pekerja tidak  kapita untuk  dibayar makanan 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 15
  • 16. Target Setting Pembangunan Manusia Kesehatan Pendidikan Daya Beli Tingkat Kesejahteraan IPM 100 80 80 Tinggi 65 Sedang / Atas 50 Sedang / Bawah 0 Rendah 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 16
  • 17. SDM yang dibutuhkan: Civil Society yang serba siap: rasa memiliki, kemandirian/keswadayaan, kepercayaan diri Potret Keshalehan Pribadi: Potret Keshalehan Sosial: 1. 1 ATSBATUHUM MAUQIIFAN: paling kokoh sikapnya 1. Suka mengajak kebaikan (maknawiyah, fikriyah, da’awiyah, dan jasadiyah) dengan contoh dan teladan; 2. ARHABUHUM SHODRON: paling lapang emosinya 2. Selalu memelihara silaturahim; 3. A’MAQUHUM FIKRON: paling dalam pemikirannya Q p g p y 3. Berorientasi sebagai 4. AUS’UHUM NAZHORON: paling luas cara pemberi kontribusi, bukan pandangnya sebagai peminta-minta; 5. ANSYATUHUM ‘AMALA: paling rajin amalannya 4. Respek terhadap perbedaan, 6. ASLABUHUM TANZHIMAN: paling solid penataan keragaman dan keunikan organisasinya orang lain. 7. AKTSARUHUM NAF’AN: paling banyak manfaatnya Sumber keshalehan: 1. Pemahaman tentang ZAT, SIFAT, ASMA, AF’AL manusia, 2. Apresiasi terhadap HAKEKAT, SYAREAT, TAREKAT, MA’RIFAT kehidupan manusia, 3. Keseimbangan antara ILMU, IMAN dan AMAL manusia. g 4. Diwujudkan dalam kehidupan KELUARGA. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 17
  • 18. Tugas‐Tugas Evaluasi diri: • Bagaimana implikasi‐implikasi teori Human Capital terhadap g p p p p pembangunan pendidikan di Indonesia? • Temukan ekses‐ekses negatif teori Human Capital terhadap pembangunan pendidikan di I d b didik Indonesia? i ? • Mengapa kualitas pembangunan manusia selalu di‐indeks secara kuantitatif?  • Manusia‐manusia seperti apa yang harus dihasilkan dari proses pembangunan manusia dan bagaimana ukurannya? Tugas: • Laporan buku:  Ace Suryadi, 2002. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu, Teori Pembangunan: Isu Teori dan Aplikasi Jakarta: Balai Pustaka Aplikasi, Jakarta: Balai Pustaka. 29/9/2010 email: abah_jbi@hotmail.com 18