SlideShare a Scribd company logo
Tinjauan Pustaka
Tuberculosis
Definisi
• Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex
Epidemiologi
• Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi TBC
• Sekitar 33% kasus TBC berada di Asia Tenggara
• Angka kematian akibat TBC sekitar 8000 tiap hari, atau 2-3 juta tiap
tahun
• Indonesia menempati peringkat ketiga untuk jumlah kasus TBC
setelah India dan Cina
• Di Indonesia, TBC adalah pembunuh nomor 1 di antara penyakit
menular dan nomor 3 setelah penyakit jantung dan penyakit
pernapasan akut
Patogenesis: TBC Primer
• Kuman TBC yang terhirup mencapai alveoli dan membentuk focus
primer, bisa di mana saja di bagian paru
• Fokus primer bisa mengalami 1 dari hal berikut:
• Sembuh tanpa bekas
• Sembuh meninggalkan bekas (fibrosis, focus ghon, kalsifikasi)
• Menyebar ke jaringan lain
• Sebagian kecil kuman menjadi dorman
Patogenesis: TBC Pos-Primer
• Bisa disebabkan oleh:
• Perkembangan langsung penyakit primer
• Reaktivasi dari penyakit primer yang tenang
• Penyebaran hematogen ke paru
• Reinfeksi dari luar
• Dimulai dari pembentukan sarang dini di daerah apex lobus superior atau inferior
• Sarang dini bisa mengalami 1 dari hal berikut:
• Diresorbsi dan sembuh tanpa bekas
• Meluas, lalu sembuh meninggalkan fibrosis dan/atau kalsifikasi. Bisa kembali aktif dan membentuk
jaringan keju
• Meluas dan membentuk jaringan keju
• Jaringan keju menjadi kavitas bila dibatukkan. Kavitas bisa mengalami 1 dari hal berikut:
• Meluas dan membentuk sarang baru
• Memadat dan membentuk tuberkuloma. Bisa kembali mencair dan membentuk kavitas lagi
• Sembuh menjadi open healed cavity
Klasifikasi
• BTA
• BTA +
• 2-3 specimen dahak (+), atau
• 1 specimen dahak (+) dan hasil radiologi (+), atau
• 1 specimen dahak (+) dan hasil biakan (+)
• BTA –
• Spesimen dahak (-) dengan gambaran klinis (+) dan hasil radiologi (+), atau
• Spesimen dahak (-) dengan hasil biakan (+)
Klasifikasi
• Pasien
• Kasus baru
• Belum pernah minum OAT atau minum OAT kurang dari 1 bulan
• Kasus kambuh
• BTA (+) atau biakan (+) setelah dinyatakan sembuh
• Drop Out
• Sudah minum OAT selama 1 bulan, lalu tidak minum obat selama 2 bulan
• Gagal pengobatan
• BTA (+) atau kembali (+) pada akhir bulan ke-5 pengobatan atau pada akhir pengobatan
• Kronis
• BTA (+) setelah minum OAT kategori 2 dengan pengawasan yang baik
• Lokasi
• Paru
• Ekstraparu
Diagnosis
• Gejala klinis
• Gejala respiratorik: batuk lama, batuk darah, bisa sesak dan nyeri dada
• Gejala sistemik: makan dan berat badan turun, lemas, demam, keringat saat
malam
• Gejala ekstrapulmonal
• Pemeriksaan Fisik
• Biasanya jarang didapatkan kelainan
• Pemeriksaan Penunjang
• Sputum BTA
• X-ray
Pengobatan
• Obat lini pertama:
• H – INH, 5mg/kgBB/hari
• R – Rifampicin, 10mg/kgBB/hari
• Z – Pirazinamid, 25mg/kgBB/hari
• E – Etambutol, 15mg/kgBB/hari
• S – Streptomisin, 15mg/kgBB/hari
Pengobatan: Kategori I
• Indikasi:
• TB paru BTA (+)
• BTA (-) dengan lesi paru luas
• Pengobatan:
• 2HRZE/4HR, atau
• 2HRZE/6HE, atau
• 2HRZE/4H3R3 (*)
Pengobatan: Kategori II
• Indikasi:
• Kambuh/relaps:
• HRZES/1HRZE/sesuai hasil uji resistensi, atau
• 2HRZES/1HRZE/5HRE
• Gagal pengobatan:
• 2HRZES/1HRZE/5HRE
• Atau dipertimbangkan menggunakan obat lini kedua
• Putus obat/drop out
• 2HRZES/1HRZE/5H3R3E3 (*)
Pengobatan: Kategori III
• Indikasi:
• BTA (-) dengan lesi paru minimal
• Pengobatan:
• 2HRZE/4HR, atau
• 6HRE, atau
• 2HRZE/4H3R3 (*)
Pengobatan: Kategori IV
• Indikasi:
• Kronis
• Pengobatan (minimal 18 bulan):
• HRZES/sesuai uji resistensi + obat lini kedua
Pengobatan: Kategori V
• Indikasi:
• MDR
• Pengobatan:
• Sesuai uji resistensi + OAT lini kedua, atau
• H seumur hidup
Pengobatan: Kondisi Khusus
• Diabetes Mellitus
• Prinsip pengobatan sama
• Kontrol gula darah. Bila tidak, pengobatan selama 9 bulan
• R mengurangi efektifitas OAD gol. Sulfonilurea, dosis perlu disesuaikan
• E memiliki efek samping pada mata, dan pasien DM juga beresiko mengalami
komplikasi pada mata
• Kehamilan dan Menyusui
• OAT tetap diberikan, kecuali S (e.s. pada pendengaran janin)
• OAT diekskresikan melalui ASI, tapi dalam kadar yang aman untuk bayi
• Kontrasepsi
• R mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal, sebaiknya dihindari
Pengobatan: Kondisi Khusus
• Kelainan Ginjal
• Perhatikan penggunaan E dan S
• E bisa mengalami penumpukan. Bila sangat diperlukan, bisa diberikan dengan
monitor SK
• S tak boleh diberikan
• Sebaiknya dirujuk
• Kelainan Hati
• Sebaiknya diperiksa fungsi hati bila ada kecurigaan
• Z tak boleh diberikan. Rekomendasi WHO:
• 2HRES/6HR, atau
• 2HES/10HE
• Bila mengalami hepatitis akut dan/atau ikterik, tunda OAT sampai sembuh
• Sebaiknya dirujuk
Pengobatan: Kondisi Khusus
• Drug-induced Hepatitis
• Stop OAT bila:
• Klinis (+) (ikterik, mual-muntah)
• Klinis (+) dan SGOT-SGPT > 3x
• Klinis (-) dan bilirubin > 2
• SGOT-SGPT > 5x
• Teruskan dengan pengawasan bila:
• SGOT-SGPT >3x
• Panduan yang dianjurkan:
• Stop semua obat hepatotoksik (HRZ. Z tak boleh diberikan lagi)
• Setelah klinis dan lab membaik (terus lakukan pengawasan):
• Tambahkan H, desensitasi hingga dosis penuh (300 mg)
• Tambahkan R, desensitasi hingga dosis penuh (sesuai BB)

More Related Content

What's hot

Severe Malaria
Severe MalariaSevere Malaria
Severe Malaria
Soroy Lardo
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
Muhammad sobri maulana
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
David Andrean Natanael
 
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
homeworkping8
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
Annisa maulidya
 
Kedaruratan medis
Kedaruratan medisKedaruratan medis
Kedaruratan medis
lizzyummy kang
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
Dani Yan Sadli
 
Dhf
DhfDhf
tutorial-Hepatitiss
tutorial-Hepatitisstutorial-Hepatitiss
tutorial-Hepatitiss
Ema Wahyuni
 
218019207 laporan-preeklampsia-berat
218019207 laporan-preeklampsia-berat218019207 laporan-preeklampsia-berat
218019207 laporan-preeklampsia-berat
homeworkping9
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
homeworkping4
 
Materi respirasi
Materi respirasiMateri respirasi
Materi respirasi
luna white
 
1. peny. yg menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
1. peny. yg  menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA1. peny. yg  menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
1. peny. yg menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Aris Rahmanda
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Soroy Lardo
 
142286579 case
142286579 case142286579 case
142286579 case
homeworkping3
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
Soroy Lardo
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
Rahayu Pratiwi
 

What's hot (20)

Severe Malaria
Severe MalariaSevere Malaria
Severe Malaria
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc126209632 case-stroke-hemoragik-doc
126209632 case-stroke-hemoragik-doc
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
 
Kedaruratan medis
Kedaruratan medisKedaruratan medis
Kedaruratan medis
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
tutorial-Hepatitiss
tutorial-Hepatitisstutorial-Hepatitiss
tutorial-Hepatitiss
 
218019207 laporan-preeklampsia-berat
218019207 laporan-preeklampsia-berat218019207 laporan-preeklampsia-berat
218019207 laporan-preeklampsia-berat
 
239930897 case-hsp
239930897 case-hsp239930897 case-hsp
239930897 case-hsp
 
Materi respirasi
Materi respirasiMateri respirasi
Materi respirasi
 
1. peny. yg menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
1. peny. yg  menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA1. peny. yg  menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
1. peny. yg menyertai kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
 
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / MorbiliPresentasi Kasus - Campak / Morbili
Presentasi Kasus - Campak / Morbili
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
142286579 case
142286579 case142286579 case
142286579 case
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 

Viewers also liked

Kuesioner
KuesionerKuesioner
Kuesioner
Iand Nurtanio
 
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB ParuFaktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
arbianisa
 
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)Dina Puspita Sari
 
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
Zahra Khan
 
DNA
DNADNA
5 tips mendapatkan beasiswa
5 tips mendapatkan beasiswa5 tips mendapatkan beasiswa
5 tips mendapatkan beasiswaAdinny Paramita
 
Acid Suppression Evidence Document 2012
Acid Suppression Evidence Document 2012Acid Suppression Evidence Document 2012
Acid Suppression Evidence Document 2012Dr Leslie Jackowski
 
Thuong bien-dot-bien
Thuong bien-dot-bienThuong bien-dot-bien
Thuong bien-dot-bien
chienhuynh12
 
Economic Insights
Economic InsightsEconomic Insights
Economic Insights
June Andrews
 
Usman job cv
Usman job cvUsman job cv
Usman job cv
Muhammad Usman
 
Mot so de_toan_on_0_3
Mot so de_toan_on_0_3Mot so de_toan_on_0_3
Mot so de_toan_on_0_3
chienhuynh12
 

Viewers also liked (16)

Makalah TBC
Makalah TBCMakalah TBC
Makalah TBC
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Kuesioner
KuesionerKuesioner
Kuesioner
 
Tb paru
Tb paruTb paru
Tb paru
 
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB ParuFaktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan TB Paru
 
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
 
Perilaku
PerilakuPerilaku
Perilaku
 
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
PRESENTATION ON TUBERCULOSIS (TB) AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
 
DNA
DNADNA
DNA
 
5 tips mendapatkan beasiswa
5 tips mendapatkan beasiswa5 tips mendapatkan beasiswa
5 tips mendapatkan beasiswa
 
Acid Suppression Evidence Document 2012
Acid Suppression Evidence Document 2012Acid Suppression Evidence Document 2012
Acid Suppression Evidence Document 2012
 
Thuong bien-dot-bien
Thuong bien-dot-bienThuong bien-dot-bien
Thuong bien-dot-bien
 
Economic Insights
Economic InsightsEconomic Insights
Economic Insights
 
Mayur Bane
Mayur BaneMayur Bane
Mayur Bane
 
Usman job cv
Usman job cvUsman job cv
Usman job cv
 
Mot so de_toan_on_0_3
Mot so de_toan_on_0_3Mot so de_toan_on_0_3
Mot so de_toan_on_0_3
 

Similar to Tinjauan Pustaka TBC

Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
Its4people
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
ssuser06fc96
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
BidangTFBBPKCiloto
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
soleha8
 
20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd
AlfinaHidayati3
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
Nurikhonsa
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
linggagumelar2
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 newTuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 new
Aisyah Arum
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Aisyah Arum
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Taufiqurrokhman Rofii
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
Oliviafebrimarchantia
 
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.pptMateri_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
HelenNisa1
 
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.pptMateri_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
AdityaPrambudhi
 
Manajemen askep tb
Manajemen askep tbManajemen askep tb
Manajemen askep tb
chrisyen damanik
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
SitiMutia15
 
TB.pptx
TB.pptxTB.pptx
TB.pptx
AidilFa3
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
BankSoal8
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
hasbi63
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
HannaSilmiZahra
 

Similar to Tinjauan Pustaka TBC (20)

Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdfPembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
Pembahasan UKDI CLINIC 1.pdf
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
 
20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 newTuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 new
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
 
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdfWorkshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
Workshop 10 dr Nur Rahmi Ananda SpPD KP.pdf
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.pptMateri_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
 
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.pptMateri_Penyuluhan_TB.ppt
Materi_Penyuluhan_TB.ppt
 
Manajemen askep tb
Manajemen askep tbManajemen askep tb
Manajemen askep tb
 
Pneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptxPneumoni Muti.pptx
Pneumoni Muti.pptx
 
TB.pptx
TB.pptxTB.pptx
TB.pptx
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Case Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid FeverCase Report Typhoid Fever
Case Report Typhoid Fever
 

Recently uploaded

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 

Recently uploaded (20)

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 

Tinjauan Pustaka TBC

  • 2. Definisi • Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex
  • 3. Epidemiologi • Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi TBC • Sekitar 33% kasus TBC berada di Asia Tenggara • Angka kematian akibat TBC sekitar 8000 tiap hari, atau 2-3 juta tiap tahun • Indonesia menempati peringkat ketiga untuk jumlah kasus TBC setelah India dan Cina • Di Indonesia, TBC adalah pembunuh nomor 1 di antara penyakit menular dan nomor 3 setelah penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut
  • 4. Patogenesis: TBC Primer • Kuman TBC yang terhirup mencapai alveoli dan membentuk focus primer, bisa di mana saja di bagian paru • Fokus primer bisa mengalami 1 dari hal berikut: • Sembuh tanpa bekas • Sembuh meninggalkan bekas (fibrosis, focus ghon, kalsifikasi) • Menyebar ke jaringan lain • Sebagian kecil kuman menjadi dorman
  • 5. Patogenesis: TBC Pos-Primer • Bisa disebabkan oleh: • Perkembangan langsung penyakit primer • Reaktivasi dari penyakit primer yang tenang • Penyebaran hematogen ke paru • Reinfeksi dari luar • Dimulai dari pembentukan sarang dini di daerah apex lobus superior atau inferior • Sarang dini bisa mengalami 1 dari hal berikut: • Diresorbsi dan sembuh tanpa bekas • Meluas, lalu sembuh meninggalkan fibrosis dan/atau kalsifikasi. Bisa kembali aktif dan membentuk jaringan keju • Meluas dan membentuk jaringan keju • Jaringan keju menjadi kavitas bila dibatukkan. Kavitas bisa mengalami 1 dari hal berikut: • Meluas dan membentuk sarang baru • Memadat dan membentuk tuberkuloma. Bisa kembali mencair dan membentuk kavitas lagi • Sembuh menjadi open healed cavity
  • 6. Klasifikasi • BTA • BTA + • 2-3 specimen dahak (+), atau • 1 specimen dahak (+) dan hasil radiologi (+), atau • 1 specimen dahak (+) dan hasil biakan (+) • BTA – • Spesimen dahak (-) dengan gambaran klinis (+) dan hasil radiologi (+), atau • Spesimen dahak (-) dengan hasil biakan (+)
  • 7. Klasifikasi • Pasien • Kasus baru • Belum pernah minum OAT atau minum OAT kurang dari 1 bulan • Kasus kambuh • BTA (+) atau biakan (+) setelah dinyatakan sembuh • Drop Out • Sudah minum OAT selama 1 bulan, lalu tidak minum obat selama 2 bulan • Gagal pengobatan • BTA (+) atau kembali (+) pada akhir bulan ke-5 pengobatan atau pada akhir pengobatan • Kronis • BTA (+) setelah minum OAT kategori 2 dengan pengawasan yang baik • Lokasi • Paru • Ekstraparu
  • 8. Diagnosis • Gejala klinis • Gejala respiratorik: batuk lama, batuk darah, bisa sesak dan nyeri dada • Gejala sistemik: makan dan berat badan turun, lemas, demam, keringat saat malam • Gejala ekstrapulmonal • Pemeriksaan Fisik • Biasanya jarang didapatkan kelainan • Pemeriksaan Penunjang • Sputum BTA • X-ray
  • 9.
  • 10. Pengobatan • Obat lini pertama: • H – INH, 5mg/kgBB/hari • R – Rifampicin, 10mg/kgBB/hari • Z – Pirazinamid, 25mg/kgBB/hari • E – Etambutol, 15mg/kgBB/hari • S – Streptomisin, 15mg/kgBB/hari
  • 11. Pengobatan: Kategori I • Indikasi: • TB paru BTA (+) • BTA (-) dengan lesi paru luas • Pengobatan: • 2HRZE/4HR, atau • 2HRZE/6HE, atau • 2HRZE/4H3R3 (*)
  • 12. Pengobatan: Kategori II • Indikasi: • Kambuh/relaps: • HRZES/1HRZE/sesuai hasil uji resistensi, atau • 2HRZES/1HRZE/5HRE • Gagal pengobatan: • 2HRZES/1HRZE/5HRE • Atau dipertimbangkan menggunakan obat lini kedua • Putus obat/drop out • 2HRZES/1HRZE/5H3R3E3 (*)
  • 13. Pengobatan: Kategori III • Indikasi: • BTA (-) dengan lesi paru minimal • Pengobatan: • 2HRZE/4HR, atau • 6HRE, atau • 2HRZE/4H3R3 (*)
  • 14. Pengobatan: Kategori IV • Indikasi: • Kronis • Pengobatan (minimal 18 bulan): • HRZES/sesuai uji resistensi + obat lini kedua
  • 15. Pengobatan: Kategori V • Indikasi: • MDR • Pengobatan: • Sesuai uji resistensi + OAT lini kedua, atau • H seumur hidup
  • 16. Pengobatan: Kondisi Khusus • Diabetes Mellitus • Prinsip pengobatan sama • Kontrol gula darah. Bila tidak, pengobatan selama 9 bulan • R mengurangi efektifitas OAD gol. Sulfonilurea, dosis perlu disesuaikan • E memiliki efek samping pada mata, dan pasien DM juga beresiko mengalami komplikasi pada mata • Kehamilan dan Menyusui • OAT tetap diberikan, kecuali S (e.s. pada pendengaran janin) • OAT diekskresikan melalui ASI, tapi dalam kadar yang aman untuk bayi • Kontrasepsi • R mengurangi efektivitas kontrasepsi hormonal, sebaiknya dihindari
  • 17. Pengobatan: Kondisi Khusus • Kelainan Ginjal • Perhatikan penggunaan E dan S • E bisa mengalami penumpukan. Bila sangat diperlukan, bisa diberikan dengan monitor SK • S tak boleh diberikan • Sebaiknya dirujuk • Kelainan Hati • Sebaiknya diperiksa fungsi hati bila ada kecurigaan • Z tak boleh diberikan. Rekomendasi WHO: • 2HRES/6HR, atau • 2HES/10HE • Bila mengalami hepatitis akut dan/atau ikterik, tunda OAT sampai sembuh • Sebaiknya dirujuk
  • 18. Pengobatan: Kondisi Khusus • Drug-induced Hepatitis • Stop OAT bila: • Klinis (+) (ikterik, mual-muntah) • Klinis (+) dan SGOT-SGPT > 3x • Klinis (-) dan bilirubin > 2 • SGOT-SGPT > 5x • Teruskan dengan pengawasan bila: • SGOT-SGPT >3x • Panduan yang dianjurkan: • Stop semua obat hepatotoksik (HRZ. Z tak boleh diberikan lagi) • Setelah klinis dan lab membaik (terus lakukan pengawasan): • Tambahkan H, desensitasi hingga dosis penuh (300 mg) • Tambahkan R, desensitasi hingga dosis penuh (sesuai BB)