Penatalaksanaan lupus eritematosus sistemik (LES) meliputi edukasi, suportif, dan terapi medikamentosa. Terapi suportif mencakup istirahat, latihan, dan proteksi sinar matahari. Sedangkan terapi medikamentosa terdiri dari NSAIDs, antimalaria, kortikosteroid, dan imunosupresan untuk mengobati gejala LES seperti demam, nyeri sendi, dan luka kulit. Beberapa obat penelitian juga sedang dikemb
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan masalah khusus yang berbeda dengan TB pada orang dewasa. Perkembangan penyakit TB pada anak saat ini sangat pesat. Sekurang-kurangnya 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahun. Di Indonesia proporsi kasus TB Anak di antara semua kasus TB yang ternotifikasi dalam program TB berada dalam batas normal yaitu 8-11 %, tetapi apabila dilihat pada tingkat provinsi sampai fasilitas pelayanan kesehatan menunjukkan variasi proporsi yang cukup lebar yaitu 1,8 – 15,9%.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan masalah khusus yang berbeda dengan TB pada orang dewasa. Perkembangan penyakit TB pada anak saat ini sangat pesat. Sekurang-kurangnya 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahun. Di Indonesia proporsi kasus TB Anak di antara semua kasus TB yang ternotifikasi dalam program TB berada dalam batas normal yaitu 8-11 %, tetapi apabila dilihat pada tingkat provinsi sampai fasilitas pelayanan kesehatan menunjukkan variasi proporsi yang cukup lebar yaitu 1,8 – 15,9%.
Atasi lupus dengan produk jeli gamat luxor dan spirulina luxorjenal sobari
Atasi lupus dengan produk jeli gamat luxor dan spirulina luxor
Bagi Dewi Anggraeni betapa menakutkannya ketika melihat bayangan wajah sendiri di cermin. Mata tampak mengecil, rambut rontok, dan wajahnya layu. Lupus, penyakit akibat kelebihan kekebalan tubuh, menggerogoti kesehatan mantan mayoret itu…
Sebelum
Awalnya hanya seperti gejala flu, namun tak juga sembuh meski sudah berkali-kali berobat, tutur ibu Dewi Anggaraeni. Keluhan bukannya semakin membaik malah bertambah, rasa ngilu menjalari tulang-tulang di sekujur tubuh, semua ini terjadi di tahun 1977. Lama-kelamaan sendi-sendi tangan dan kaki jadi sulit digerakkan, saya sangat bergantung pada orang lain waktu itu lanjutnya. Setelah beberapa kali berganti dokter akhirnya terungkap bahwa saya menderita Lupus, penyakit yang pada waktu itu masih terasa asing bagi saya. Terapi pun mulai dilakukan dan berbagai obat wajib diminum, namun ada efek samping yang harus saya terima. Wajah menjadi bulat (moon face), rambut rontok, lambung sakit hingga akhirnya saya hanya bisa terbaring karena sakit yang luar biasa.
Setelah
Yakin masih ada harapan untuk pulih maka saya mencoba berbagai cara, lanjutnya. Pertengahan tahun 2003 saya disarankan untuk mencoba Jeli Gamat 3×2 sdm/hr. Semula hanya ingin mencoba, 3 bulan berlalu kemajuan mulai saya rasakan. Nyeri lambung sirna, tidur nyenyak, kulit menjadi lebih baik, rambut mulai tumbuh kembali. Akhirnya tidak hanya Jeli Gamat, saya juga minum Spirulina Pacifica 2×10 tab/hr, Ex-tar C Plus 2×1 tab/hr, Vitaluxor 2×1 softgel/hr dan menggunakan BioN Socks. Perlahan saya mulai belajar jalan tanpa bantuan. Tahun 2005, hasil Lab. menunjukkan kondisi kesehatan saya semakin membaik.
Kini sudah 6 tahun saya mengonsumsi Jeli Gamat, dipadu dengan pola hidup dan pola makan yang baik, saya merasakan kesehatan saya semakin baik setiap hari.
Terapi dimulai dengan paracetamol bila tidak ada kontraindikasi, NSAID bila nyeri bertahan dan bila perlu ditambah dengan opioid.
Terapi pada kasus trauma dapat menggunakan kombinasi LDK dengan MDZ, dengan memonitor hemodinamik dan airway pasien
3. Penatalaksanaan suportif
1. Istirahat
pada fase akut, serta membantu kesembuhan spontan.
2. latihan:
Adanya resiko peningkatan berat badan, kelemahan otot
dan jantung serta osteoporosis pada penderita LES yang
kan mempersulit penanganannnya, diperlukan
latihan yang cukup (jogging, berenang, bersepeda, dll).
3. Proteksi dari sinar matahari
sunscreen UVB & UVA protector dengan sun
protective factor (SPF) > 15
Memakai topi lebar , baju berlengan panjang
4. Penatalaksanaan suportif
4. Diet
Tidak ada yg spesifik, seimbang dan bergizi.
Minyak ikan (asam eikosapentanoik) dapat menurunkan
aktivitas penyakit pada tikus maupun manusia.
Hipertensi/ mendapat tx kortikosteroid diet rendah
garam
Vit B12 dan asam folat anemia,
Vit E memperbaiki penyembuhan luka.
Vit D dan kalsium mencegah osteoporosis yang dipacu
oleh kortikosteroid
9. Kortikosteroid
Cara kerja steroid pada SLE adalah melalui
mekanisme antiinflamasi dan imunosupresif.
Pada SLE yang ringan (arthritis/arthralgia) yang
tidak dapat dikontrol oleh OAINS dan /
antimalaria
Pada SLE akut dan mengancam jiwa langsung
diberikan steroid dosis sangat tinggi, (pu NSAIDs
dan antimalaria tidak efektif pada keadaan itu)
10. ANTIMALARIA
Chloroquine
Hydroxychloroquine
Obat pilihan pertama untuk gejala kulit terutama LE
diskoid dan LE kutaneus subakut.
Dideposit didalam kulit dan mengabsorbsi sinar UV.
menghambat reaksi kulit karena sinar UV.