SlideShare a Scribd company logo
dr. Supriadi, Sp.A
1
 Cytomegalovirus (CMV) : virus patogen
penting pada manusia .
 Histopatologi CMV pertama kali digambarkan
tahun 1904→ diisolasi tahun 1957 eleh
Craigh dkk.
 CMV → berbagai sel tubuh manusia termasuk
salivary gland virus.
 Weller→ menamakan virus ini cytomegalia
2
 Cytomegalovirus (CMV) → penyakit cacat
bawaan secara global.
 Prevalensi 0,2 – 3 % penduduk ekonomi
tinggi , 4 – 14 % penduduk ekonomi rendah.
 Sumber infeksi: urin, sekret orofaring,
secret servikal dan vaginal, semen , air susu
ibu dan darah pasien
3
 Tidak secara khusus→ penyakit individu
yang sehat, signifikan → infeksi primer
pada keadaan immunosuppressed (HIV)
 Di Amerika Serikat → CMV mencapai 40%
bayi-bayi dengan HIV
 Uji klinis vaksin CMV tahun 1976→ pertama
kali dipublikasikan
 Penggunaan antiviral ganciclovir tahun 1989
→pengobatan CMV
 Saat ini ada beberapa pilihan tatalaksana
infeksi CMV
4
 CMV → kelompok herpes simpleks virus tipe
1 dan 2, varicela zoster virus dan Eipstein
Barr virus.
 Karakter virus : dormant, bentuk sferis,
ukuran 64 – 110 nm.
 sitoplasma sel yang diserang bertambah
besar menjadi 100 – 180 nm.
 CMV menempel dipermukaan sel→
membrane sel→ sitoplasma
 Waktu 2 – 4 jam → replikas virus dengan
pola sintesis DNA dalam sel fibroblast
5
 Replikasi CMV dan nukleokapsid dibentuk
dalam nukleus
 Setelah lepas dari sel→virus ditemukan di
urin dan cairan tubuh→ menyerap
mikroglobulin→ melindungi antigen virus dan
mencegah netralisasi antibodi→
meningkatkan infektifitasnya
6
Penyebaran Infeksi CMV
 Media transmisi: saliva, ASI, sekresi vaginal
dan servikal urin, semen , darah
 Membutuhkan kontak yang amat dekat
 Pada keadaan imunokompromis atau pasien
yang mengalami transplantasi organ.
 Transmisi terjadi melalui kontak langsung
tapi juga dapat melaui peralatan yang
terkontaminasi
7
8
 Penyebaran→ vertikal dan horizontal.
 Infeksi CMV ibu hamil→ infeksi primer,
reaktifasi dari infeksi laten dan reinfeksi.
 Pada ibu hamil→ insiden infeksi
rekuren>infeksi primer
 Infeksi primer>Penyebab infeksi kongenital
9
 Transmisi CMV utero → Infeksi primer atau
infeksi rekuren.
 Infeksi CMV ibu hamil → asimptomatik
 Infeksi CMV kongenital 30-40 % lebih sering
ditemukan pada infeksi primer
 Bayi dengan infeksi kongenital → gejala
klinis < infeksi primer → imunitas ibu
melemahkan infeksi janin.
 Infeksi primer pada kehamilan muda →
prognosis buruk > kehamilan tua
10
Patologi
 CMV menyerang SSP, mata , sistem
hematopoietik, ginjal, kelenjar endokrin,
saluran cerna, paru dan plasenta
 Ukuran bertambah lebih besar, bulat , oval
 Pada sitoplasma dijumpai inclusion yang
letaknya terpisah dari membran inti sel.
 Inclusion terdiri dari struktur DNA disebut
juga owl eye appearance yang dengan
pewarnaan PAS (periodic acid schift)
memberikan hasil yang positif
11
Gambaran klinis infeksi CMV :
 1.Infeksi CMV kongenital (akut dan penyulit lanjut)
- hepatomegali,splenomegali>>, pteki,
mikrosefali, korioretinitis, katarak,
mikroptalmus, tuli
 2.Infeksi perinatal
- ekskresi virus 2-3 minggu, sering asimptomatik
 3.Infeksi akibat transplantasi organ,transfusi
darah, keadaan imunokompromise
- infeksi primer :korioretinitis, pneumonitis,
hepatitis, gastroenteritis, demam, leukopeni
12
13
 Transplatasi organ→ infeksi CMV : adalah
status serologi dari donor dan resipien→
seropositif resipien menjadi resiko paling
tinggi
 Pada infeksi HIV→infeksi CMV →pendrita
HIV-1 imunosupresi berat ( CD4+ <50 sel /
mm3, HIV load 100.000 copy/ml atau ada
infeksi oportunistik).
- Retinitis merupakan gejala yang paling
umum diikuti gejala gastrointestinal dan
ensefalitis
14
Infeksi CMV pada penderita HIV → menyebar
luas atau lokal end-organ.
Sebagian besar → infeksi laten atau reinfeksi.
Pada infeksi HIV, infeksi CMV terjadi pada
penderita HIV-1 dengan imunosupresi yang
berat ( CD4+ <50 sel / mm3, HIV load
100.000 copy/ml atau ada infeksi
oportunistik).
Retinitis → gejala yang paling umum diikuti
gejala gastrointestinal dan ensefalitis
15
Setelah diagnosis HIV ditegakkan resiko manifestasi
CMV visceral adalah 16 % pada 1 tahun , 34 %
pada 2 tahun dan 46 % pada 3 tahun.
Resiko infeksi CMV: ↑ →karena angka survival
penderita HIV ↑
Pada penelitian 1002 pasien HIV→ penyakit CMV
pada penderita HIV dengan CD4+ <100 adalah
21,4 % dibandingkan dengan 10,3 % pada
penderita HIV dengan CD4+>100
Konsekuensi ART pada infeksi CMV →belum
diketahui dengan pasti.
Penelitian y tahun 1996 ( Katlama) → insidensi
CMV ↓ dari 24% menjadi 18 %.
16
 Gambaran klinis :retardasi mental,
hepatosplenomegali, jaundice, petekia,
mikrosefali, gangguan motorik dan tuli sensori
 Laboratorium
- Isolasi virus : melaui cairan serebrospinalis,
urin, saliva, ASI, cairan servikal.
- Serologi : pemeriksaan Ig G anti CMV dan Ig M
anti CMV dengan cara complement fixation test,
ELISA, anticomplement immunoflouresence,
radioimmunoassay (RIA), dan hemagglutination
indirect.
17
 Antigen virus dan DNA virus :
immunoflouresence assay dan PCR
 Radiografi : CT scan da MRI
 Histopatologi :sel tipe A Cowdry intranuclear
inclusion→ pewarnaan immunohistokimia:
cytomegalic inclusion cell
18
19
Diagnosa banding
 Manifestasi klinis CMV mirip dengan infeksi :
1. Toksoplasma,
2.Rubella,
3.Herpes simplek
4.Sifilis
20
Pengobatan dengan antiviral
1. Gansiclovir
- Gansiclovir dapat kombinasi IVIG CMV → penderita
imunokompromise
- Gansiclovir ( 7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8
jam selama 14 hari) dengan CMV IVIG (400 mg/ kgbb
pada hari ke-1,2 dan 7 serta 200 mg/kg pada hari ke-
14)
- Gansiclovir (7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8
jam selama 20 hari) dengan IVIG 500 mg/kgbb untuk
hari sesudahnya selama 10 hari.
- Gansiclovir oral →pasien AIDS dengam CMV → dosis 1
gram 3 kali sehari dan dosis 900 mg/ hari
21
2.Foscarnet
-Dosis 90-180 mg/kgbb/hari → CMV dengan
retinitis pada pasien AIDS.
- Penggunaan terbatas → nefrotoksik
3. Cidofovir →infeksi CMV chorioretinitis pada
pasien HIV
22
23
Manajemen resistensi terhadap antiviral
-Terlalu sering digunakan→gansiclovir dan
valgansiclovir → resistensi sebagai antiviral
melawan infeksi CMV.
-Diketahui dengan ↑viral load dua minggu
terapi → genotypic assay.
24
25
Meningkatkan sistem Imun
-CMV spesifik sel T memainkan peranan
penting dalam mengontrol setelah HCT
-Saat ini sedang diteliti imunisasi aktif dengan
vaksin DNA pada resipien HCT
26
Prognosis
 Bayi dengan infeksi CMV kongenital
simptomatik memiliki angka mortalitas
sekitar 10-15%.
 Sekitar 50-90% bayi yang masih hidup →
gejala sisa tuli sensoris, retardasi mental,
gangguan tumbuh kembang, serebral palsi,
epilepsy dan mikrosefali.
 Prognosis → baik untuk penderita yang
sebelumnya kondisinya baik
27
 Penyakit CMV end-organ → dicegah dengan ART
untuk menjaga nilai CD4+>100 sell/mm3.
 Sebelum ART → penggunaan ganciclovir setiap
hari→profilaksis primer secara signifikan
 Penelitian terbaru → apakah valganciclovir
dapat mengurangi CMV end-organ pada pasien
HIV resiko tinggi (CD4+<100 sel/mm3, dan CMV
viremia dengan pemeriksaan PCR).
 Penelitian ini gagal → tidak direkomendasikan
pada pasien yang sedang mendapat terapi ART
dan yang tidak sedang mendapat terapi ART.
28
 Menghindari daerah yang resiko penularannya
tinggi, seperti tempat perawatan bayi, tempat
penitipan anak, tempat anak-anak
berkumpul,cuci tangan
 Pencegahan infeksi primer → hubungan seksual,
transfusi darah, transplantasi organ
29
 Wanita hamil dengan seropositif memiliki resiko
rendah melahirkan bayi simptomatik
Langkah-langkah pencegahan penularan infeksi CMV
pada ibu hamil dengan seronegatif
-Asumsikan semua anak-anak yang berusia 3 tahun
dilingkungan ibu hamil terinfeksi CMV dan urin dan
saliva mereka
-Cucilah tangan dengan sabun dan air hangat setiap
selesai mengganti popok, menyuapi makanan,
membuang ingus, memegang mainan milik anak.
-Jangan berbagi cangkir minum, sikat gigi, mencium
anak, berbagi handuk, tidur ditempat yang sama
dengan anak
30
 Cytomegalovirus (CMV) merupakan penyakit virus utama
yang menyebabkan penyakit cacat bawaan secara global.
Meskipun CMV tidak secara khusus menyebabkan penyakit
pada individu yang sehat, namun virus ini memiliki efek
klinis yang signifikan selama infeksi primer atau reaktivasi
pada keadaan immunosuppressed. Infeksi CMV dikaitkan
dengan berkembangnya infeksi HIV-1 dan kematian pada
saat dewasa.
 Diagnosa dapat ditegakkan melalui gejala klinis,
pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
 Penatalaksanaan dengan antiviral Gansiclovir
dikombinasikan dengan immunoglobulin yaitu
immunoglobulin intravena standar (IVIG) atau hyperimun
CMV IVIG, telah digunakan untuk infeksi CMV pada
penderita dengan imunokompromise.
 Dan upaya pencegahan harus dilakukan dengan segera
untuk menghambat penyebaran infeksi CMV
31
Terima kasih
32

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
I Putu Cahya Legawa
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final
Hirwanto Iwan
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Mery Hutabarat
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
Adi Ginanjar Kusuma
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
fikri asyura
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
Ghins GO
 
Radioimmunoassay
RadioimmunoassayRadioimmunoassay
Radioimmunoassay
Rahmat Hidayatullah
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
NajMah Usman
 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Abdullah Banjary
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
Marina Natsir
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
NajMah Usman
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Lutfi Nursyifa
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
Senat Mahasiswa STIS
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
_Dian
 

What's hot (20)

Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final Coding Theory Report Final
Coding Theory Report Final
 
Kalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometriKalkulus modul vii fungsi trigonometri
Kalkulus modul vii fungsi trigonometri
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor Sistem Pakar Certainty factor
Sistem Pakar Certainty factor
 
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple AccessChapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
Chapter 11 Multiplexing dan Multiple Access
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]
 
Radioimmunoassay
RadioimmunoassayRadioimmunoassay
Radioimmunoassay
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
 
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstanRelasi rekursif linier homogen koefisien konstan
Relasi rekursif linier homogen koefisien konstan
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
 
Bagian b
Bagian bBagian b
Bagian b
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 

Similar to TATALAKSANA INFEKSI CMV PADA ANAK PENDERITA HIV

Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdfInfeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Wahyudi748919
 
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdfInfeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Wahyudi748919
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
EndangFitriaNingsih2
 
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILAN
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILANSITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILAN
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILANEka Tiara Dewi
 
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.pptInfeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
noijakarta
 
presentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminatapresentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminataSK Sulistyaningrum
 
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
Marzatya
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
AnggaN7
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
Handoko87
 
HIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptxHIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptx
ssuser7b8609
 
deteksi dini lesi pra kanker.pptx
deteksi dini lesi pra kanker.pptxdeteksi dini lesi pra kanker.pptx
deteksi dini lesi pra kanker.pptx
CahyaYudhaLaksmana
 
Eic laymen slides1
Eic laymen slides1Eic laymen slides1
Eic laymen slides1Faiz Amri
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSVrilisda Sitepu
 
Slide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptxSlide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptx
Nanda543105
 
kp Ca serviks
kp Ca servikskp Ca serviks
kp Ca serviks
mahfudhdinsyah
 
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan BandungKanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
rafaclinic
 
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
01014cindykavitameld
 
Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
KinantiPutriU
 

Similar to TATALAKSANA INFEKSI CMV PADA ANAK PENDERITA HIV (20)

Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdfInfeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
 
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdfInfeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
Infeksi_Cytomegalovirus_Kongenital.pdf
 
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
ppt Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simple...
 
Ss12
Ss12Ss12
Ss12
 
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILAN
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILANSITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILAN
SITOMEGALOVIRUS TERHADAP KEHAMILAN
 
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.pptInfeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
 
presentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminatapresentation referat kondiloma akuminata
presentation referat kondiloma akuminata
 
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
497629023-PENYAKIT-INFEKSI-Dlm-Kehamilan-Biu.pptx
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 
HIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptxHIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptx
 
deteksi dini lesi pra kanker.pptx
deteksi dini lesi pra kanker.pptxdeteksi dini lesi pra kanker.pptx
deteksi dini lesi pra kanker.pptx
 
Eic laymen slides1
Eic laymen slides1Eic laymen slides1
Eic laymen slides1
 
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKSPatologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
Patologi anatomi- CARCINOMA SERVIKS
 
Slide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptxSlide_hpv (1).pptx
Slide_hpv (1).pptx
 
kp Ca serviks
kp Ca servikskp Ca serviks
kp Ca serviks
 
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan BandungKanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandung
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
303260_31. TORCH (PK).ppt.pdf
 
Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

TATALAKSANA INFEKSI CMV PADA ANAK PENDERITA HIV

  • 2.  Cytomegalovirus (CMV) : virus patogen penting pada manusia .  Histopatologi CMV pertama kali digambarkan tahun 1904→ diisolasi tahun 1957 eleh Craigh dkk.  CMV → berbagai sel tubuh manusia termasuk salivary gland virus.  Weller→ menamakan virus ini cytomegalia 2
  • 3.  Cytomegalovirus (CMV) → penyakit cacat bawaan secara global.  Prevalensi 0,2 – 3 % penduduk ekonomi tinggi , 4 – 14 % penduduk ekonomi rendah.  Sumber infeksi: urin, sekret orofaring, secret servikal dan vaginal, semen , air susu ibu dan darah pasien 3
  • 4.  Tidak secara khusus→ penyakit individu yang sehat, signifikan → infeksi primer pada keadaan immunosuppressed (HIV)  Di Amerika Serikat → CMV mencapai 40% bayi-bayi dengan HIV  Uji klinis vaksin CMV tahun 1976→ pertama kali dipublikasikan  Penggunaan antiviral ganciclovir tahun 1989 →pengobatan CMV  Saat ini ada beberapa pilihan tatalaksana infeksi CMV 4
  • 5.  CMV → kelompok herpes simpleks virus tipe 1 dan 2, varicela zoster virus dan Eipstein Barr virus.  Karakter virus : dormant, bentuk sferis, ukuran 64 – 110 nm.  sitoplasma sel yang diserang bertambah besar menjadi 100 – 180 nm.  CMV menempel dipermukaan sel→ membrane sel→ sitoplasma  Waktu 2 – 4 jam → replikas virus dengan pola sintesis DNA dalam sel fibroblast 5
  • 6.  Replikasi CMV dan nukleokapsid dibentuk dalam nukleus  Setelah lepas dari sel→virus ditemukan di urin dan cairan tubuh→ menyerap mikroglobulin→ melindungi antigen virus dan mencegah netralisasi antibodi→ meningkatkan infektifitasnya 6
  • 7. Penyebaran Infeksi CMV  Media transmisi: saliva, ASI, sekresi vaginal dan servikal urin, semen , darah  Membutuhkan kontak yang amat dekat  Pada keadaan imunokompromis atau pasien yang mengalami transplantasi organ.  Transmisi terjadi melalui kontak langsung tapi juga dapat melaui peralatan yang terkontaminasi 7
  • 8. 8
  • 9.  Penyebaran→ vertikal dan horizontal.  Infeksi CMV ibu hamil→ infeksi primer, reaktifasi dari infeksi laten dan reinfeksi.  Pada ibu hamil→ insiden infeksi rekuren>infeksi primer  Infeksi primer>Penyebab infeksi kongenital 9
  • 10.  Transmisi CMV utero → Infeksi primer atau infeksi rekuren.  Infeksi CMV ibu hamil → asimptomatik  Infeksi CMV kongenital 30-40 % lebih sering ditemukan pada infeksi primer  Bayi dengan infeksi kongenital → gejala klinis < infeksi primer → imunitas ibu melemahkan infeksi janin.  Infeksi primer pada kehamilan muda → prognosis buruk > kehamilan tua 10
  • 11. Patologi  CMV menyerang SSP, mata , sistem hematopoietik, ginjal, kelenjar endokrin, saluran cerna, paru dan plasenta  Ukuran bertambah lebih besar, bulat , oval  Pada sitoplasma dijumpai inclusion yang letaknya terpisah dari membran inti sel.  Inclusion terdiri dari struktur DNA disebut juga owl eye appearance yang dengan pewarnaan PAS (periodic acid schift) memberikan hasil yang positif 11
  • 12. Gambaran klinis infeksi CMV :  1.Infeksi CMV kongenital (akut dan penyulit lanjut) - hepatomegali,splenomegali>>, pteki, mikrosefali, korioretinitis, katarak, mikroptalmus, tuli  2.Infeksi perinatal - ekskresi virus 2-3 minggu, sering asimptomatik  3.Infeksi akibat transplantasi organ,transfusi darah, keadaan imunokompromise - infeksi primer :korioretinitis, pneumonitis, hepatitis, gastroenteritis, demam, leukopeni 12
  • 13. 13
  • 14.  Transplatasi organ→ infeksi CMV : adalah status serologi dari donor dan resipien→ seropositif resipien menjadi resiko paling tinggi  Pada infeksi HIV→infeksi CMV →pendrita HIV-1 imunosupresi berat ( CD4+ <50 sel / mm3, HIV load 100.000 copy/ml atau ada infeksi oportunistik). - Retinitis merupakan gejala yang paling umum diikuti gejala gastrointestinal dan ensefalitis 14
  • 15. Infeksi CMV pada penderita HIV → menyebar luas atau lokal end-organ. Sebagian besar → infeksi laten atau reinfeksi. Pada infeksi HIV, infeksi CMV terjadi pada penderita HIV-1 dengan imunosupresi yang berat ( CD4+ <50 sel / mm3, HIV load 100.000 copy/ml atau ada infeksi oportunistik). Retinitis → gejala yang paling umum diikuti gejala gastrointestinal dan ensefalitis 15
  • 16. Setelah diagnosis HIV ditegakkan resiko manifestasi CMV visceral adalah 16 % pada 1 tahun , 34 % pada 2 tahun dan 46 % pada 3 tahun. Resiko infeksi CMV: ↑ →karena angka survival penderita HIV ↑ Pada penelitian 1002 pasien HIV→ penyakit CMV pada penderita HIV dengan CD4+ <100 adalah 21,4 % dibandingkan dengan 10,3 % pada penderita HIV dengan CD4+>100 Konsekuensi ART pada infeksi CMV →belum diketahui dengan pasti. Penelitian y tahun 1996 ( Katlama) → insidensi CMV ↓ dari 24% menjadi 18 %. 16
  • 17.  Gambaran klinis :retardasi mental, hepatosplenomegali, jaundice, petekia, mikrosefali, gangguan motorik dan tuli sensori  Laboratorium - Isolasi virus : melaui cairan serebrospinalis, urin, saliva, ASI, cairan servikal. - Serologi : pemeriksaan Ig G anti CMV dan Ig M anti CMV dengan cara complement fixation test, ELISA, anticomplement immunoflouresence, radioimmunoassay (RIA), dan hemagglutination indirect. 17
  • 18.  Antigen virus dan DNA virus : immunoflouresence assay dan PCR  Radiografi : CT scan da MRI  Histopatologi :sel tipe A Cowdry intranuclear inclusion→ pewarnaan immunohistokimia: cytomegalic inclusion cell 18
  • 19. 19
  • 20. Diagnosa banding  Manifestasi klinis CMV mirip dengan infeksi : 1. Toksoplasma, 2.Rubella, 3.Herpes simplek 4.Sifilis 20
  • 21. Pengobatan dengan antiviral 1. Gansiclovir - Gansiclovir dapat kombinasi IVIG CMV → penderita imunokompromise - Gansiclovir ( 7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8 jam selama 14 hari) dengan CMV IVIG (400 mg/ kgbb pada hari ke-1,2 dan 7 serta 200 mg/kg pada hari ke- 14) - Gansiclovir (7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8 jam selama 20 hari) dengan IVIG 500 mg/kgbb untuk hari sesudahnya selama 10 hari. - Gansiclovir oral →pasien AIDS dengam CMV → dosis 1 gram 3 kali sehari dan dosis 900 mg/ hari 21
  • 22. 2.Foscarnet -Dosis 90-180 mg/kgbb/hari → CMV dengan retinitis pada pasien AIDS. - Penggunaan terbatas → nefrotoksik 3. Cidofovir →infeksi CMV chorioretinitis pada pasien HIV 22
  • 23. 23
  • 24. Manajemen resistensi terhadap antiviral -Terlalu sering digunakan→gansiclovir dan valgansiclovir → resistensi sebagai antiviral melawan infeksi CMV. -Diketahui dengan ↑viral load dua minggu terapi → genotypic assay. 24
  • 25. 25
  • 26. Meningkatkan sistem Imun -CMV spesifik sel T memainkan peranan penting dalam mengontrol setelah HCT -Saat ini sedang diteliti imunisasi aktif dengan vaksin DNA pada resipien HCT 26
  • 27. Prognosis  Bayi dengan infeksi CMV kongenital simptomatik memiliki angka mortalitas sekitar 10-15%.  Sekitar 50-90% bayi yang masih hidup → gejala sisa tuli sensoris, retardasi mental, gangguan tumbuh kembang, serebral palsi, epilepsy dan mikrosefali.  Prognosis → baik untuk penderita yang sebelumnya kondisinya baik 27
  • 28.  Penyakit CMV end-organ → dicegah dengan ART untuk menjaga nilai CD4+>100 sell/mm3.  Sebelum ART → penggunaan ganciclovir setiap hari→profilaksis primer secara signifikan  Penelitian terbaru → apakah valganciclovir dapat mengurangi CMV end-organ pada pasien HIV resiko tinggi (CD4+<100 sel/mm3, dan CMV viremia dengan pemeriksaan PCR).  Penelitian ini gagal → tidak direkomendasikan pada pasien yang sedang mendapat terapi ART dan yang tidak sedang mendapat terapi ART. 28
  • 29.  Menghindari daerah yang resiko penularannya tinggi, seperti tempat perawatan bayi, tempat penitipan anak, tempat anak-anak berkumpul,cuci tangan  Pencegahan infeksi primer → hubungan seksual, transfusi darah, transplantasi organ 29
  • 30.  Wanita hamil dengan seropositif memiliki resiko rendah melahirkan bayi simptomatik Langkah-langkah pencegahan penularan infeksi CMV pada ibu hamil dengan seronegatif -Asumsikan semua anak-anak yang berusia 3 tahun dilingkungan ibu hamil terinfeksi CMV dan urin dan saliva mereka -Cucilah tangan dengan sabun dan air hangat setiap selesai mengganti popok, menyuapi makanan, membuang ingus, memegang mainan milik anak. -Jangan berbagi cangkir minum, sikat gigi, mencium anak, berbagi handuk, tidur ditempat yang sama dengan anak 30
  • 31.  Cytomegalovirus (CMV) merupakan penyakit virus utama yang menyebabkan penyakit cacat bawaan secara global. Meskipun CMV tidak secara khusus menyebabkan penyakit pada individu yang sehat, namun virus ini memiliki efek klinis yang signifikan selama infeksi primer atau reaktivasi pada keadaan immunosuppressed. Infeksi CMV dikaitkan dengan berkembangnya infeksi HIV-1 dan kematian pada saat dewasa.  Diagnosa dapat ditegakkan melalui gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan radiologi.  Penatalaksanaan dengan antiviral Gansiclovir dikombinasikan dengan immunoglobulin yaitu immunoglobulin intravena standar (IVIG) atau hyperimun CMV IVIG, telah digunakan untuk infeksi CMV pada penderita dengan imunokompromise.  Dan upaya pencegahan harus dilakukan dengan segera untuk menghambat penyebaran infeksi CMV 31