Cytomegalovirus (CMV) merupakan penyakit virus utama yang menyebabkan penyakit cacat bawaan secara global. Meskipun CMV tidak secara khusus menyebabkan penyakit pada individu yang sehat, namun virus ini memiliki efek klinis yang signifikan selama infeksi primer atau reaktivasi pada keadaan immunosuppressed. Diagnosa dapat ditegakkan melalui gejala klinis, pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Penatalaksana
Cacar monyet (monkeypox) merupakan salah satu penyakit endemis Afrika bagian Barat dan Tengah, namun beberapa waktu yang lalu hadir di negara Singapura yang berbatasan dengan Indonesia. Kurangnya informasi mengenai infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dalam bahasa Indonesia membuat penyuluhan bagi tenaga kesehatan juga kurang. Presentasi ini berharap memberi kemudahan untuk mengenal monkeypox sebagai pengantar.
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]Ghins GO
Check out!
Website : https://ghinsblog.blogspot.com
Youtube : Ghins GO Math
APLIKASI BILANGAN KOMPLEKS
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 2 Pembahasan
1. Bilangan Kompleks
2. Sinyal
BAB 3 Aplikasi
1. Analisis Sinyal
2. Analisis Fourier
3. Analisis Frekuensi Sinyal Periodik Waktu Diskrit
4. Penerapan Analisis Sinyal
BAB 4 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gumilang, Muhammad. 2015. "Aplikasi Bilangan Kompleks dalam Analisis Sinyal". https://adoc.pub/aplikasi-bilangan-kompleks-dalam-analisis-sinyal.html, diakses 14 Mei 2021 pukul 18.11.
[2] Haryono, Stefanus Agus. 2015."Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal".https://pdfslide.tips/documents/penggunaan-bilangan-kompleks-dalam-pemrosesan-signalinformatikasteiitbacidrinaldimuniraljabargeometri2015aa.html, diakses 13 Mei 2021 pukul 20.37.
[5] Ratnadewi. dkk. 2019. "MATEMATIKA TEKNIK". Bandung: Rekayasa Sains.
Selengkapnya:
https://ghinsblog.blogspot.com/2021/08/variabel-kompleks-aplikasi-bilangan.html
Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA. Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis) radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Cacar monyet (monkeypox) merupakan salah satu penyakit endemis Afrika bagian Barat dan Tengah, namun beberapa waktu yang lalu hadir di negara Singapura yang berbatasan dengan Indonesia. Kurangnya informasi mengenai infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dalam bahasa Indonesia membuat penyuluhan bagi tenaga kesehatan juga kurang. Presentasi ini berharap memberi kemudahan untuk mengenal monkeypox sebagai pengantar.
Aplikasi Bilangan Kompleks - Analisis Sinyal [PAPER]Ghins GO
Check out!
Website : https://ghinsblog.blogspot.com
Youtube : Ghins GO Math
APLIKASI BILANGAN KOMPLEKS
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 2 Pembahasan
1. Bilangan Kompleks
2. Sinyal
BAB 3 Aplikasi
1. Analisis Sinyal
2. Analisis Fourier
3. Analisis Frekuensi Sinyal Periodik Waktu Diskrit
4. Penerapan Analisis Sinyal
BAB 4 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gumilang, Muhammad. 2015. "Aplikasi Bilangan Kompleks dalam Analisis Sinyal". https://adoc.pub/aplikasi-bilangan-kompleks-dalam-analisis-sinyal.html, diakses 14 Mei 2021 pukul 18.11.
[2] Haryono, Stefanus Agus. 2015."Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal".https://pdfslide.tips/documents/penggunaan-bilangan-kompleks-dalam-pemrosesan-signalinformatikasteiitbacidrinaldimuniraljabargeometri2015aa.html, diakses 13 Mei 2021 pukul 20.37.
[5] Ratnadewi. dkk. 2019. "MATEMATIKA TEKNIK". Bandung: Rekayasa Sains.
Selengkapnya:
https://ghinsblog.blogspot.com/2021/08/variabel-kompleks-aplikasi-bilangan.html
Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA. Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis) radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
TORCH adalah singkatan dari lima nama jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Other infection (Chlamydia, HIV, Hepatitis B, dan lain-lain), Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Kelima jenis penyakit infeksi ini sama-sama bisa menyerang ibu hamil dan memberi dampak buruk pada janin. Karena itu, ibu hamil diharapkan dapat waspada terhadap penyakit TORCH dengan mengetahui apa saja gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Ibu hamil dapat terkena infeksi TORCH bila terkena kontak dengan virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut selama kehamilan. Infeksi TORCH yang diidap oleh ibu hamil dapat membahayakan kondisi janin, antara lain menyebabkan janin mengalami kecacatan seperti kelainan pada saraf, mata, kelainan otak, paru-paru, telinga dan fungsi motorik lainnya; menyebabkan bayi lahir prematur, sehingga berisiko mengalami cacat bawaan yang menetap seperti asma, cerebral palsy, dan masalah perkembangan otak anak. Bila ibu hamil mengalami gejala-gejala seperti influenza, jangan disepelekan karena siapa tahu itu merupakan gejala TORCH. Segera periksakan diri ke dokter kandungan, bahkan bila perlu lakukan tes laboratorium agar penyakit TORCH dapat dideteksi lebih dini sehingga tidak terjadi dampak buruk yang tidak diinginkan.
Kanker serviks by dr.Trifena RAFA, klinik kecantikan Bandungrafaclinic
Klinik kecantikan rafa bandung, klinik kecantikan di bandung yang bagus, klinik kecantikan rafa, dokter kecantikan bandung, biaya konsul klinik kecantikan bandung, klinik kecantikan paling bagus di bandung, dokter cantik, dokter kecantikan bagus, dokter kecantikan terbaik, dokter trifena rafa
Dokter kecantikan di bandung yang bagus
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
2. Cytomegalovirus (CMV) : virus patogen
penting pada manusia .
Histopatologi CMV pertama kali digambarkan
tahun 1904→ diisolasi tahun 1957 eleh
Craigh dkk.
CMV → berbagai sel tubuh manusia termasuk
salivary gland virus.
Weller→ menamakan virus ini cytomegalia
2
3. Cytomegalovirus (CMV) → penyakit cacat
bawaan secara global.
Prevalensi 0,2 – 3 % penduduk ekonomi
tinggi , 4 – 14 % penduduk ekonomi rendah.
Sumber infeksi: urin, sekret orofaring,
secret servikal dan vaginal, semen , air susu
ibu dan darah pasien
3
4. Tidak secara khusus→ penyakit individu
yang sehat, signifikan → infeksi primer
pada keadaan immunosuppressed (HIV)
Di Amerika Serikat → CMV mencapai 40%
bayi-bayi dengan HIV
Uji klinis vaksin CMV tahun 1976→ pertama
kali dipublikasikan
Penggunaan antiviral ganciclovir tahun 1989
→pengobatan CMV
Saat ini ada beberapa pilihan tatalaksana
infeksi CMV
4
5. CMV → kelompok herpes simpleks virus tipe
1 dan 2, varicela zoster virus dan Eipstein
Barr virus.
Karakter virus : dormant, bentuk sferis,
ukuran 64 – 110 nm.
sitoplasma sel yang diserang bertambah
besar menjadi 100 – 180 nm.
CMV menempel dipermukaan sel→
membrane sel→ sitoplasma
Waktu 2 – 4 jam → replikas virus dengan
pola sintesis DNA dalam sel fibroblast
5
6. Replikasi CMV dan nukleokapsid dibentuk
dalam nukleus
Setelah lepas dari sel→virus ditemukan di
urin dan cairan tubuh→ menyerap
mikroglobulin→ melindungi antigen virus dan
mencegah netralisasi antibodi→
meningkatkan infektifitasnya
6
7. Penyebaran Infeksi CMV
Media transmisi: saliva, ASI, sekresi vaginal
dan servikal urin, semen , darah
Membutuhkan kontak yang amat dekat
Pada keadaan imunokompromis atau pasien
yang mengalami transplantasi organ.
Transmisi terjadi melalui kontak langsung
tapi juga dapat melaui peralatan yang
terkontaminasi
7
9. Penyebaran→ vertikal dan horizontal.
Infeksi CMV ibu hamil→ infeksi primer,
reaktifasi dari infeksi laten dan reinfeksi.
Pada ibu hamil→ insiden infeksi
rekuren>infeksi primer
Infeksi primer>Penyebab infeksi kongenital
9
10. Transmisi CMV utero → Infeksi primer atau
infeksi rekuren.
Infeksi CMV ibu hamil → asimptomatik
Infeksi CMV kongenital 30-40 % lebih sering
ditemukan pada infeksi primer
Bayi dengan infeksi kongenital → gejala
klinis < infeksi primer → imunitas ibu
melemahkan infeksi janin.
Infeksi primer pada kehamilan muda →
prognosis buruk > kehamilan tua
10
11. Patologi
CMV menyerang SSP, mata , sistem
hematopoietik, ginjal, kelenjar endokrin,
saluran cerna, paru dan plasenta
Ukuran bertambah lebih besar, bulat , oval
Pada sitoplasma dijumpai inclusion yang
letaknya terpisah dari membran inti sel.
Inclusion terdiri dari struktur DNA disebut
juga owl eye appearance yang dengan
pewarnaan PAS (periodic acid schift)
memberikan hasil yang positif
11
12. Gambaran klinis infeksi CMV :
1.Infeksi CMV kongenital (akut dan penyulit lanjut)
- hepatomegali,splenomegali>>, pteki,
mikrosefali, korioretinitis, katarak,
mikroptalmus, tuli
2.Infeksi perinatal
- ekskresi virus 2-3 minggu, sering asimptomatik
3.Infeksi akibat transplantasi organ,transfusi
darah, keadaan imunokompromise
- infeksi primer :korioretinitis, pneumonitis,
hepatitis, gastroenteritis, demam, leukopeni
12
14. Transplatasi organ→ infeksi CMV : adalah
status serologi dari donor dan resipien→
seropositif resipien menjadi resiko paling
tinggi
Pada infeksi HIV→infeksi CMV →pendrita
HIV-1 imunosupresi berat ( CD4+ <50 sel /
mm3, HIV load 100.000 copy/ml atau ada
infeksi oportunistik).
- Retinitis merupakan gejala yang paling
umum diikuti gejala gastrointestinal dan
ensefalitis
14
15. Infeksi CMV pada penderita HIV → menyebar
luas atau lokal end-organ.
Sebagian besar → infeksi laten atau reinfeksi.
Pada infeksi HIV, infeksi CMV terjadi pada
penderita HIV-1 dengan imunosupresi yang
berat ( CD4+ <50 sel / mm3, HIV load
100.000 copy/ml atau ada infeksi
oportunistik).
Retinitis → gejala yang paling umum diikuti
gejala gastrointestinal dan ensefalitis
15
16. Setelah diagnosis HIV ditegakkan resiko manifestasi
CMV visceral adalah 16 % pada 1 tahun , 34 %
pada 2 tahun dan 46 % pada 3 tahun.
Resiko infeksi CMV: ↑ →karena angka survival
penderita HIV ↑
Pada penelitian 1002 pasien HIV→ penyakit CMV
pada penderita HIV dengan CD4+ <100 adalah
21,4 % dibandingkan dengan 10,3 % pada
penderita HIV dengan CD4+>100
Konsekuensi ART pada infeksi CMV →belum
diketahui dengan pasti.
Penelitian y tahun 1996 ( Katlama) → insidensi
CMV ↓ dari 24% menjadi 18 %.
16
17. Gambaran klinis :retardasi mental,
hepatosplenomegali, jaundice, petekia,
mikrosefali, gangguan motorik dan tuli sensori
Laboratorium
- Isolasi virus : melaui cairan serebrospinalis,
urin, saliva, ASI, cairan servikal.
- Serologi : pemeriksaan Ig G anti CMV dan Ig M
anti CMV dengan cara complement fixation test,
ELISA, anticomplement immunoflouresence,
radioimmunoassay (RIA), dan hemagglutination
indirect.
17
18. Antigen virus dan DNA virus :
immunoflouresence assay dan PCR
Radiografi : CT scan da MRI
Histopatologi :sel tipe A Cowdry intranuclear
inclusion→ pewarnaan immunohistokimia:
cytomegalic inclusion cell
18
20. Diagnosa banding
Manifestasi klinis CMV mirip dengan infeksi :
1. Toksoplasma,
2.Rubella,
3.Herpes simplek
4.Sifilis
20
21. Pengobatan dengan antiviral
1. Gansiclovir
- Gansiclovir dapat kombinasi IVIG CMV → penderita
imunokompromise
- Gansiclovir ( 7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8
jam selama 14 hari) dengan CMV IVIG (400 mg/ kgbb
pada hari ke-1,2 dan 7 serta 200 mg/kg pada hari ke-
14)
- Gansiclovir (7,5 mg/kgbb/24 jam IV dibagi setiap 8
jam selama 20 hari) dengan IVIG 500 mg/kgbb untuk
hari sesudahnya selama 10 hari.
- Gansiclovir oral →pasien AIDS dengam CMV → dosis 1
gram 3 kali sehari dan dosis 900 mg/ hari
21
22. 2.Foscarnet
-Dosis 90-180 mg/kgbb/hari → CMV dengan
retinitis pada pasien AIDS.
- Penggunaan terbatas → nefrotoksik
3. Cidofovir →infeksi CMV chorioretinitis pada
pasien HIV
22
24. Manajemen resistensi terhadap antiviral
-Terlalu sering digunakan→gansiclovir dan
valgansiclovir → resistensi sebagai antiviral
melawan infeksi CMV.
-Diketahui dengan ↑viral load dua minggu
terapi → genotypic assay.
24
26. Meningkatkan sistem Imun
-CMV spesifik sel T memainkan peranan
penting dalam mengontrol setelah HCT
-Saat ini sedang diteliti imunisasi aktif dengan
vaksin DNA pada resipien HCT
26
27. Prognosis
Bayi dengan infeksi CMV kongenital
simptomatik memiliki angka mortalitas
sekitar 10-15%.
Sekitar 50-90% bayi yang masih hidup →
gejala sisa tuli sensoris, retardasi mental,
gangguan tumbuh kembang, serebral palsi,
epilepsy dan mikrosefali.
Prognosis → baik untuk penderita yang
sebelumnya kondisinya baik
27
28. Penyakit CMV end-organ → dicegah dengan ART
untuk menjaga nilai CD4+>100 sell/mm3.
Sebelum ART → penggunaan ganciclovir setiap
hari→profilaksis primer secara signifikan
Penelitian terbaru → apakah valganciclovir
dapat mengurangi CMV end-organ pada pasien
HIV resiko tinggi (CD4+<100 sel/mm3, dan CMV
viremia dengan pemeriksaan PCR).
Penelitian ini gagal → tidak direkomendasikan
pada pasien yang sedang mendapat terapi ART
dan yang tidak sedang mendapat terapi ART.
28
29. Menghindari daerah yang resiko penularannya
tinggi, seperti tempat perawatan bayi, tempat
penitipan anak, tempat anak-anak
berkumpul,cuci tangan
Pencegahan infeksi primer → hubungan seksual,
transfusi darah, transplantasi organ
29
30. Wanita hamil dengan seropositif memiliki resiko
rendah melahirkan bayi simptomatik
Langkah-langkah pencegahan penularan infeksi CMV
pada ibu hamil dengan seronegatif
-Asumsikan semua anak-anak yang berusia 3 tahun
dilingkungan ibu hamil terinfeksi CMV dan urin dan
saliva mereka
-Cucilah tangan dengan sabun dan air hangat setiap
selesai mengganti popok, menyuapi makanan,
membuang ingus, memegang mainan milik anak.
-Jangan berbagi cangkir minum, sikat gigi, mencium
anak, berbagi handuk, tidur ditempat yang sama
dengan anak
30
31. Cytomegalovirus (CMV) merupakan penyakit virus utama
yang menyebabkan penyakit cacat bawaan secara global.
Meskipun CMV tidak secara khusus menyebabkan penyakit
pada individu yang sehat, namun virus ini memiliki efek
klinis yang signifikan selama infeksi primer atau reaktivasi
pada keadaan immunosuppressed. Infeksi CMV dikaitkan
dengan berkembangnya infeksi HIV-1 dan kematian pada
saat dewasa.
Diagnosa dapat ditegakkan melalui gejala klinis,
pemeriksaan laboratorium dan radiologi.
Penatalaksanaan dengan antiviral Gansiclovir
dikombinasikan dengan immunoglobulin yaitu
immunoglobulin intravena standar (IVIG) atau hyperimun
CMV IVIG, telah digunakan untuk infeksi CMV pada
penderita dengan imunokompromise.
Dan upaya pencegahan harus dilakukan dengan segera
untuk menghambat penyebaran infeksi CMV
31