SlideShare a Scribd company logo
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah
putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome
yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus
hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu
untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau
menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena
sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan
Françoise Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil
mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang
penderita sindrom limfadenopati. Pada awalnya, virus
itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus)
Bersama dengan Luc Montagnier, mereka
membuktikan bahwa virus tersebut merupakan
penyebab AIDS. Pada awal tahun 1984, Robert Gallo
dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus
penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti
lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III
merupakan virus yang sama dan pada tahun
1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus
tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut
HIV-1.
Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe
baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal
dari Afrika Barat dan kemudian disebut HIV-2. Melalui
kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2
memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara
antigenik berbeda. Perbedaan terbesar lainnya antara
kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada
glikoprotein selubung. Penelitian lanjutan
memperkirakan bahwa HIV-2 berasal dari SIV
(retrovirus yang menginfeksi primata) karena adanya
kemiripan sekuens dan reaksi silang antara antibodi
terhadap kedua jenis virus tersebut.
Pohon kekerabatan (filogenetik) yang menunjukkan kedekatan
SIV dan HIV. Kedua spesies HIV yang menginfeksi manusia (HIV-1
dan -2) pada mulanya berasal dari Afrika barat dan tengah,
berpindah dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang
dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 merupakan hasil evolusi dari simian
immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies
simpanse, Pan troglodyte troglodyte. Sedangkan, HIV-2 merupakan
spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVsmm),
ditemukan pada Sooty mangabey, monyet dunia lama Guinea-
Bissau. Sebagian besar infeksi HIV di dunia disebabkan oleh HIV-1
karena spesies virus ini lebih virulen dan lebih mudah menular
dibandingkan HIV-2. Sedangkan, HIV-2 kebanyakan masih terkurung
di Afrika barat.
Berdasarkan susuanan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu M, N, dan O. Kelompok HIV-1 M terdiri dari
16 subtipe yang berbeda. Sementara pada kelompok N dan O
belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang tergabung di
dalamnya. Namun, kedua kelompok tersebut memiliki kekerabatan
dengan SIV dari simpanse. HIV-2 memiliki 8 jenis subtipe yang
diduga berasal dari Sooty mangabey yang berbeda-beda.
Apabila beberapa virus HIV dengan subtipe yang berbeda
menginfeksi satu individu yang sama, maka akan terjadi bentuk
rekombinan sirkulasi (circulating recombinant forms - CRF) (bahasa
Inggris: circulating recombinant form, CRF). Bagian dari genom
beberapa subtipe HIV yang berbeda akan bergabung dan
membentuk satu genom utuh yang baru. Bentuk rekombinan yang
pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah
dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus,
kemudian rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Dari
seluruh infeksi HIV yang terjadi di dunia, sebanyak 47% kasus
disebabkan oleh subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa
subtipe B, 5.3% adalah subtipe D dan 3.2% merupakan CRF AE,
sedangkan sisanya berasal dari subtipe dan CRF lain.
•  HIV memiliki diameter 100-150 nm dan berbentuk sferis (spherical)
  hingga oval karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel virus
  (virion). Selubung virus berasal dari membran sel inang yang
  sebagian besar tersusun dari lipida.Di dalam selubung terdapat
  bagian yang disebut protein matriks.
• Bagian internal dari HIV terdiri dari dua komponen utama, yaitu
  genom dan kapsid. Genom adalah materi genetik pada bagian inti
  virus yang berupa dua kopi utas tunggal RNA.Sedangkan, kapsid
  adalah protein yang membungkus dan melindungi genom.
• Berbeda dengan sebagian besar retrovirus yang hanya memiliki tiga
  gen (gag, pol, dan env), HIV memiliki enam gen tambahan
  (vif, vpu, vpr, tat, ref, dan nef). Gen-gen tersebut disandikan oleh
  RNA virus yang berukuran 9 kb. Kesembilan gen tersebut
  dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan fungsinya, yaitu
  gen penyandi protein struktural (Gag, Pol, Env), protein regulator
  (Tat, Rev), dan gen aksesoris (Vpu hanya pada HIV-1, Vpx hanya
  pada HIV-2; Vpr, Vif, Nef).
Seperti virus lain pada
umumnya, HIV hanya dapat
bereplikasi dengan
memanfaatkan sel inang.
Siklus hidup HIV diawali
dengan penempelan partikel
virus (virion) dengan reseptor
pada permukaan sel inang, di
antaranya adalah
CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-
sel yang menjadi target HIV
adalah sel dendritik, sel T, dan
makrofaga. Sel-sel tersebut
terdapat pada permukaan
lapisan kulit dalam (mukosa)
penis, vagina, dan oral yang
biasanya menjadi tempat awal
infeksi HIV. Selain itu, HIV juga
dapat langsung masuk ke
aliran darah dan masuk serta
bereplikasi di noda limpa.
Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan
membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam sel.
Selanjutnya, enzim transkriptase balik yang dimiliki HIV akan
mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi DNA. Kemudian,
DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip
atau terintegrasi dengan DNA manusia. DNA virus yang menyisip di
DNA manusia disebut sebagai provirus dan dapat bertahan cukup
lama di dalam sel Saat sel teraktivasi, enzim-enzim tertentu yang
dimiliki sel inang akan memproses provirus sama dengan DNA
manusia, yaitu diubah menjadi mRNA. Kemudian, mRNA akan
dibawa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat
protein dan enzim HIV. Sebagian RNA dari provirus yang merupakan
genom RNA virus. Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan
protein dan enzim hingga menjadi virus utuh. Pada tahap perakitan
ini, enzim protease virus berperan penting untuk memotong
protein panjang menjadi bagian pendek yang menyusun inti virus.
Apabila HIV utuh telah matang, maka virus tersebut dapat keluar
dari sel inang dan menginfeksi sel berikutnya.Proses pengeluaran
virus tersebut melalui pertunasan (budding), di mana virus akan
mendapatkan selubung dari membran permukaan sel inang
Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes
antibodi HIV, dan tes antigen HIV. Tes reaksi berantai polimerase
(PCR) merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat (DNA dan
RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HIV di
dalam tubuh manusia. Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban
virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT). PCR DNA biasa
merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau
tidaknya DNA virus. Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat
dilakukan dengan metode real-time PCR yang merupakan metode
kuantitatif. Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan
HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi. Tes ini biasanya
digunakan untuk mendeteksi HIV pada bayi yang baru lahir, namun
jarang digunakan pada individu dewasa karena biaya tes PCR yang
mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini
lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya.
Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering
digunakan tes antibodi HIV yang murah dan akurat. Seseorang
yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk
melawan infeksi tersebut. Tes antibodi HIV akan mendeteksi
antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin. Sejak
tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (rapid
test) untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah
ataupun sampel liur (saliva) manusia. Sampel dari tubuh
pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu.
Kemudian, kepingan alat uji (test strip) dimasukkan dan
apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita
berwarna ungu kemerahan. Tingkat akurasi dari alat uji ini
mencapai 99.6%, namun semua hasil positif harus
dikonfirmasi kembali dengan ELISA.Selain ELISA, tes antibodi
HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut
adalah Western blot.
Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein
P24) pada HIV yang memicu respon antibodi. Pada
tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah
tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah.Tes
antibodi dan tes antigen digunakan secara
berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi
yang lebih akurat dan lebih awal. Tes ini jarang
digunakan sendiri karena sensitivitasnya yang rendah
dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap HIV
terbentuk.




    Sampai saat ini belum ada obat untuk HIV , sampai
sekarang obat untuk HIV masih diteliti . Kalaupun ada
obat untuk HIV , itu bukan obat melainkan VAKSIN.
• Hubungan seks, terutama melalui anus (anal)
• Penggunaan bersama jarum suntik yang
  terkontaminasi oleh pemakai narkoba atau
  perawatan kesehatan
• Transfusi darah
• Antara ibu dan bayinya selama masa hamil,
  kelahiran dan masa menyusui
• Terjadinya luka akibat pemakaian benda yang
  bersamaan seperti silet, pisau cukur.
• Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap
  kali akan melakukan penyuntikan atau proses lain yang
  mengakibatkan terjadinya luka
• Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman
  (artinya : hubungan seks yang tidak memungkinkan
  tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini
  memungkinkan penularan HIV)
• Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya
  diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-
  kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri
  dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi
  dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
• Ada lima cara:

1.  Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks)
2.  Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti
   pasangan dan saling setia kepada pasangannya
3. Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung
   risiko, dianjurkan melakukan seks aman termasuk
   menggunakan kondom
   Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
4. Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum
   suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi
   dengan benar
5. Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus
   kulit bergantian dengan orang lain
Berikut contoh contoh orang yang
        terjangkit virus HIV
Hiv
Hiv
Hiv

More Related Content

What's hot

Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virology
Asrika Putri
 
Makalah protista
Makalah protistaMakalah protista
Makalah protista
Alyaraisa Alpasha
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
Rizki Cahyani
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Virus
VirusVirus
Virus
UNSRI
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Ismail Lathiif
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiDickdick Maulana
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
triningandriyani
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizahjackruto
 
Tugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virusTugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virus
준노 박
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
pjj_kemenkes
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeOperator Warnet Vast Raha
 
Virus
VirusVirus
Virus
VirusVirus
Virus
VirusVirus
Virus
mazguru
 
Power Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab VirusPower Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab Virus
Nafisatul Layli
 

What's hot (18)

Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virology
 
Makalah protista
Makalah protistaMakalah protista
Makalah protista
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Mikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawatiMikrobiologi lia kusumawati
Mikrobiologi lia kusumawati
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
01.birril azizah
01.birril azizah01.birril azizah
01.birril azizah
 
Tugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virusTugas biologi tentang virus
Tugas biologi tentang virus
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndromeAids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
Aids merupakan singkatan dari aquired immune deficiency syndrome
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus ppt
Virus pptVirus ppt
Virus ppt
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Power Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab VirusPower Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab Virus
 

Viewers also liked

hiv aids
hiv aidshiv aids
hiv aids
Fitron97
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Zarah Dzulhijjah
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut whoKlasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut whoOperator Warnet Vast Raha
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
Muhammad Julpian
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
Patofisiologi aids
Patofisiologi aidsPatofisiologi aids
Patofisiologi aidsRiri Haridah
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims
kpakabkebumen
 
Hiv Dan Aids
Hiv Dan AidsHiv Dan Aids
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
Indah Triayu
 
HIV AIDS presentation
HIV AIDS presentationHIV AIDS presentation
HIV AIDS presentation
jschmied
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aidsajibk
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
Malini Rajan
 

Viewers also liked (20)

HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
hiv aids
hiv aidshiv aids
hiv aids
 
Tugas hiv
Tugas hivTugas hiv
Tugas hiv
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut whoKlasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
Patofisiologi aids
Patofisiologi aidsPatofisiologi aids
Patofisiologi aids
 
2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims2 informasi dasar hiv aids & ims
2 informasi dasar hiv aids & ims
 
Hiv Dan Aids
Hiv Dan AidsHiv Dan Aids
Hiv Dan Aids
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
Mengenal HIV dan AIDS PPT (Materi PMR)
 
Hiv Lifecycle
Hiv LifecycleHiv Lifecycle
Hiv Lifecycle
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
HIV DALAM KEHAMILAN & PENATALAKSANAANNYA (WHO 2013)
 
Hiv aids in india
Hiv  aids in indiaHiv  aids in india
Hiv aids in india
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
HIV AIDS presentation
HIV AIDS presentationHIV AIDS presentation
HIV AIDS presentation
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 

Similar to Hiv

Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
KinantiPutriU
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
Septian Muna Barakati
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
RuthHanna1
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
Septian Muna Barakati
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
dinaelvia
 
MATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptxMATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptx
ssusera1c6082
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Nata Dev
 
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fasePerjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Imhe Imha
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
Septian Muna Barakati
 
Diana Ary about HIV
Diana Ary about HIVDiana Ary about HIV
Diana Ary about HIV
Diana Ary
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
TisSurianti
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
YaniSodiqah2
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
Warnet Raha
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
Warnet Raha
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
Handoko87
 

Similar to Hiv (20)

Hiv bumil
Hiv bumilHiv bumil
Hiv bumil
 
Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)Human immunodeficiency virus (HIV)
Human immunodeficiency virus (HIV)
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
Whatis hivaids
Whatis hivaidsWhatis hivaids
Whatis hivaids
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
OBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.pptOBAT HIV aids.ppt
OBAT HIV aids.ppt
 
MATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptxMATERI HIV_Putra.pptx
MATERI HIV_Putra.pptx
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fasePerjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
Perjalanan infeksi hiv dapat dijelaskna dalam tiga fase
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Diana Ary about HIV
Diana Ary about HIVDiana Ary about HIV
Diana Ary about HIV
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
HIV (1).pptx
HIV (1).pptxHIV (1).pptx
HIV (1).pptx
 

Hiv

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Penyakit AIDS AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
  • 5. Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise Barré-Sinoussi dari Perancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati. Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus) Bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS. Pada awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-1.
  • 6. Tidak lama setelah HIV-1 ditemukan, suatu subtipe baru ditemukan di Portugal dari pasien yang berasal dari Afrika Barat dan kemudian disebut HIV-2. Melalui kloning dan analisis sekuens (susunan genetik), HIV-2 memiliki perbedaan sebesar 55% dari HIV-1 dan secara antigenik berbeda. Perbedaan terbesar lainnya antara kedua strain (galur) virus tersebut terletak pada glikoprotein selubung. Penelitian lanjutan memperkirakan bahwa HIV-2 berasal dari SIV (retrovirus yang menginfeksi primata) karena adanya kemiripan sekuens dan reaksi silang antara antibodi terhadap kedua jenis virus tersebut.
  • 7.
  • 8. Pohon kekerabatan (filogenetik) yang menunjukkan kedekatan SIV dan HIV. Kedua spesies HIV yang menginfeksi manusia (HIV-1 dan -2) pada mulanya berasal dari Afrika barat dan tengah, berpindah dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 merupakan hasil evolusi dari simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. Sedangkan, HIV-2 merupakan spesies virus hasil evolusi strain SIV yang berbeda (SIVsmm), ditemukan pada Sooty mangabey, monyet dunia lama Guinea- Bissau. Sebagian besar infeksi HIV di dunia disebabkan oleh HIV-1 karena spesies virus ini lebih virulen dan lebih mudah menular dibandingkan HIV-2. Sedangkan, HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat. Berdasarkan susuanan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu M, N, dan O. Kelompok HIV-1 M terdiri dari 16 subtipe yang berbeda. Sementara pada kelompok N dan O belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang tergabung di dalamnya. Namun, kedua kelompok tersebut memiliki kekerabatan dengan SIV dari simpanse. HIV-2 memiliki 8 jenis subtipe yang diduga berasal dari Sooty mangabey yang berbeda-beda.
  • 9. Apabila beberapa virus HIV dengan subtipe yang berbeda menginfeksi satu individu yang sama, maka akan terjadi bentuk rekombinan sirkulasi (circulating recombinant forms - CRF) (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF). Bagian dari genom beberapa subtipe HIV yang berbeda akan bergabung dan membentuk satu genom utuh yang baru. Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, kemudian rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Dari seluruh infeksi HIV yang terjadi di dunia, sebanyak 47% kasus disebabkan oleh subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 5.3% adalah subtipe D dan 3.2% merupakan CRF AE, sedangkan sisanya berasal dari subtipe dan CRF lain.
  • 10. • HIV memiliki diameter 100-150 nm dan berbentuk sferis (spherical) hingga oval karena bentuk selubung yang menyelimuti partikel virus (virion). Selubung virus berasal dari membran sel inang yang sebagian besar tersusun dari lipida.Di dalam selubung terdapat bagian yang disebut protein matriks. • Bagian internal dari HIV terdiri dari dua komponen utama, yaitu genom dan kapsid. Genom adalah materi genetik pada bagian inti virus yang berupa dua kopi utas tunggal RNA.Sedangkan, kapsid adalah protein yang membungkus dan melindungi genom. • Berbeda dengan sebagian besar retrovirus yang hanya memiliki tiga gen (gag, pol, dan env), HIV memiliki enam gen tambahan (vif, vpu, vpr, tat, ref, dan nef). Gen-gen tersebut disandikan oleh RNA virus yang berukuran 9 kb. Kesembilan gen tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan fungsinya, yaitu gen penyandi protein struktural (Gag, Pol, Env), protein regulator (Tat, Rev), dan gen aksesoris (Vpu hanya pada HIV-1, Vpx hanya pada HIV-2; Vpr, Vif, Nef).
  • 11. Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan partikel virus (virion) dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranya adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel- sel yang menjadi target HIV adalah sel dendritik, sel T, dan makrofaga. Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam (mukosa) penis, vagina, dan oral yang biasanya menjadi tempat awal infeksi HIV. Selain itu, HIV juga dapat langsung masuk ke aliran darah dan masuk serta bereplikasi di noda limpa.
  • 12. Setelah menempel, selubung virus akan melebur (fusi) dengan membran sel sehingga isi partikel virus akan terlepas di dalam sel. Selanjutnya, enzim transkriptase balik yang dimiliki HIV akan mengubah genom virus yang berupa RNA menjadi DNA. Kemudian, DNA virus akan dibawa ke inti sel manusia sehingga dapat menyisip atau terintegrasi dengan DNA manusia. DNA virus yang menyisip di DNA manusia disebut sebagai provirus dan dapat bertahan cukup lama di dalam sel Saat sel teraktivasi, enzim-enzim tertentu yang dimiliki sel inang akan memproses provirus sama dengan DNA manusia, yaitu diubah menjadi mRNA. Kemudian, mRNA akan dibawa keluar dari inti sel dan menjadi cetakan untuk membuat protein dan enzim HIV. Sebagian RNA dari provirus yang merupakan genom RNA virus. Bagian genom RNA tersebut akan dirakit dengan protein dan enzim hingga menjadi virus utuh. Pada tahap perakitan ini, enzim protease virus berperan penting untuk memotong protein panjang menjadi bagian pendek yang menyusun inti virus. Apabila HIV utuh telah matang, maka virus tersebut dapat keluar dari sel inang dan menginfeksi sel berikutnya.Proses pengeluaran virus tersebut melalui pertunasan (budding), di mana virus akan mendapatkan selubung dari membran permukaan sel inang
  • 13. Umumnya, ada tiga tipe deteksi HIV, yaitu tes PCR, tes antibodi HIV, dan tes antigen HIV. Tes reaksi berantai polimerase (PCR) merupakan teknik deteksi berbasis asam nukleat (DNA dan RNA) yang dapat mendeteksi keberadaan materi genetik HIV di dalam tubuh manusia. Tes ini sering pula dikenal sebagai tes beban virus atau tes amplifikasi asam nukleat (HIV NAAT). PCR DNA biasa merupakan metode kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau tidaknya DNA virus. Sedangkan, untuk deteksi RNA virus dapat dilakukan dengan metode real-time PCR yang merupakan metode kuantitatif. Deteksi asam nukleat ini dapat mendeteksi keberadaan HIV pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi. Tes ini biasanya digunakan untuk mendeteksi HIV pada bayi yang baru lahir, namun jarang digunakan pada individu dewasa karena biaya tes PCR yang mahal dan tingkat kesulitan mengelola dan menafsirkan hasil tes ini lebih tinggi bila dibandingkan tes lainnya.
  • 14. Untuk mendeteksi HIV pada orang dewasa, lebih sering digunakan tes antibodi HIV yang murah dan akurat. Seseorang yang terinfeksi HIV akan menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi tersebut. Tes antibodi HIV akan mendeteksi antibodi yang terbentuk di darah, saliva (liur), dan urin. Sejak tahun 2002, telah dikembangkan suatu penguji cepat (rapid test) untuk mendeteksi antibodi HIV dari tetesan darah ataupun sampel liur (saliva) manusia. Sampel dari tubuh pasien tersebut akan dicampur dengan larutan tertentu. Kemudian, kepingan alat uji (test strip) dimasukkan dan apabila menunjukkan hasil positif maka akan muncul dua pita berwarna ungu kemerahan. Tingkat akurasi dari alat uji ini mencapai 99.6%, namun semua hasil positif harus dikonfirmasi kembali dengan ELISA.Selain ELISA, tes antibodi HIV lain yang dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut adalah Western blot.
  • 15. Tes antigen dapat mendeteksi antigen (protein P24) pada HIV yang memicu respon antibodi. Pada tahap awal infeksi HIV, P24 diproduksi dalam jumlah tinggi dan dapat ditemukan dalam serum darah.Tes antibodi dan tes antigen digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan hasil deteksi yang lebih akurat dan lebih awal. Tes ini jarang digunakan sendiri karena sensitivitasnya yang rendah dan hanya bisa bekerja sebelum antibodi terhadap HIV terbentuk. Sampai saat ini belum ada obat untuk HIV , sampai sekarang obat untuk HIV masih diteliti . Kalaupun ada obat untuk HIV , itu bukan obat melainkan VAKSIN.
  • 16. • Hubungan seks, terutama melalui anus (anal) • Penggunaan bersama jarum suntik yang terkontaminasi oleh pemakai narkoba atau perawatan kesehatan • Transfusi darah • Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui • Terjadinya luka akibat pemakaian benda yang bersamaan seperti silet, pisau cukur.
  • 17. • Gunakan selalu jarum suntik yang steril dan baru setiap kali akan melakukan penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka • Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV) • Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya, sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
  • 18. • Ada lima cara: 1. Abstinensi (atau puasa, tidak melakukan hubungan seks) 2. Melakukan prinsip monogami yaitu tidak berganti-ganti pasangan dan saling setia kepada pasangannya 3. Untuk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko, dianjurkan melakukan seks aman termasuk menggunakan kondom Ada dua hal yang perlu diperhatikan: 4. Semua alat yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, atau pisau cukur) harus disterilisasi dengan benar 5. Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit bergantian dengan orang lain
  • 19. Berikut contoh contoh orang yang terjangkit virus HIV