Hubungan antara orang tua dan anak dalam Islam sangat erat, dimulai dari saat anak masih dalam kandungan hingga dewasa. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak dengan penuh kasih sayang, tanpa kekerasan, serta mengajarkan akhlak yang mulia dan agama Islam. Anak juga memiliki kewajiban untuk taat, menghormati, dan merawat orang tuanya. Visi dan misi pendidikan anak harus selaras antara orang
2. Anak
Anak merupakan salah satu anugerah terbesar yang
dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat
manusia. Kehadiran seorang anak dalam sebuah
rumah tangga akan menjadi generasi penerus
keturunan dari orang tuanya.
3. OrangTua
Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah
berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan
ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan,
karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi
seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''
4. AkhlaqOrang
Tua
- Saat di dalam kandungan
- saat dilahirkan
- saat balita
- saat mumayyiz
- saat baligh dan remaja saat dewasa
6. SAATANAK
DALAM
KANDUNGAN
Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Dan Janin dengan
nafkah yang halal
Memberikan Kasih Sayang Dan Perhatian Pada istri
Membantu Pekerjaan Istri Dalam Rumah Tangga
Menjadi Suami Siaga ( siap antar jaga )
Sering Mengajak Calon Bayi Berkomunikasi/mengaji
untuk anak
Mengajak Istri Berlibur Bersenang-Senang
Memberi Motivasi Dan Semangat Istri
7. SaatAnakLahir
BERBAHAGIA /BERSYUKUR DENGAN KELAHIRAN ANAK
MENGAZANI DI TELINGANYA
BERDOA
Pertama, doa memohon keberkahan untuk si anak.
Dari Abu Musa Ra, beliau mengatakan, “Ketika anakku lahir, aku
membawanya ke hadapan Nabi saw. Beliau memberi nama bayiku,
Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan
keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari
5467 dan Muslim 2145).
Doa memohon perlindungan dari godaan sYetan.
aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya
kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
(QS. Ali Imran: 36)
AQIQAH
"Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari
ketujuh disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur
rambutnya" (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).
8. SAATBALITA
MEMUASKAN KASIH SAYANG KEPADA ANAK
Rasulullah shalat sambil menggendong, mempercepat
shalat saat dengan anak kecil menangis, bermain
kuda-kudaan
Memperdengarkan syukur kepada Allah dan
mengucapkan sayang kepada anak
Melatih motoriknya dengan lomba lomba kecil
Memberikan hadiah atas prestasi akhlak yang baik
Memberikan empathi
Mengenalkan boleh dan tidak boleh
9. SaatMumayyiz
usia tamyiz diartikan sebagai usia anak yang telah
mampu membedakan antara yang baik dan buruk
usia tamyiz adalah usia yang rawan akan
penyelewengan sikap anak. Usia tamyiz sangat
menentukan kepribadian dan karakter anak di masa
depan. Dalam hal ini, orangtua dituntut untuk
menguatkan perannya dalam menentukan pendidikan
anak. Orangtua harus disiplin dalam memberikan
pendidikan, terutama pendidikan agama. Kewajiban-
kewajiban sebagai seorang muslim harus disampaikan,
seperti shalat, puasa, dan yang lainnya.
Seperti dalam hadits :
“Perintahkanlah anak-anakmu shalat pada umur tujuh
tahun dan pukullah atas hal tersebut jika telah berumur
sepuluh tahun, serta pisahkanlah mereka dari tempat
tidurnya.”
10. Materi pendidikan
anak usia
Mumayyidz
Al-Quran Surat Luqman ayat 16 yang berbunyi, “Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada
dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah SWT akan
mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah SWT Maha Halus
lagi Maha Mengetahui.”
Orangtua juga harus menjelaskan pahala-pahala dari membaca Al-Quran.
Pahala membaca Al-Quran sangat tinggi, yaitu bagi orang yang membaca
Al-Quran di dalam shalat jika berdiri mendapat 100 kebaikan setiap
hurufnya, jika sambil duduk setiap huruf mendapatkan 50 kebaikan setiap
hurufnya, jika di luar shalat dan berwudhu mendapatkan 25 kebaikan
setiap hurufnya, dan jika tidak berwudhu mendapat 10 kebaikan setiap
hurufnya.
hadist mengenai adab makan, yaitu yang artinya, “Janganlah kamu makan
dan minum sambil berdiri.”
Makan mulai dari makanan yang terdekat. Umar Ibnu Abi Salamah
radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang
ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah saw. Tangan saya (kalau makan)
menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah saw menegur saya,
‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan
makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara
makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Makanan yang halal dan yang haram
11. SaatBalighDan
Remaja
Mengajarkan tentang batasan aurat
Mengajarkan tentang batasan pergaulan dengan lawan jenis
Mengajarkan hukum-hukum haidh dan mimpi basah
Mengajarkan rasa malu
Al-Fadhl bin Abbas berkisah, “Ketika aku sedang membonceng di
belakang Rasulullah Saw dari Muzdalifah menuju ke Mina, tiba-tiba
muncul seorang arab badui yang membonceng anak perempuannya
yang cantik. Kendaraannya berjalan bersebelahan dengan unta
yang dikendarai oleh Rasulullah Saw.”
“Waktu itu aku memandang anak perempuannya,” lanjut Al-Fadhl
bin Abbas, “Nabi pun memandang ke arahku dan memalingkan
wajahku dari anak perempuan itu. Akan tetapi, aku memandangnya
lagi dan Nabi memalingkan wajahku lagi. Beliau melakukan hal
tersebut sebanyak tiga kali karena aku memandanginya terus,
sedangkan beliau terus mengucapkan talbiyahnya hingga selesai
melempar jumrah ‘Aqabah. (Shahih Abu Dawud)
12. No!!!Kekerasan
Ibnu Khaldun dalam Kitab Muqaddimah menjelaskan:
Barang siapa mendidik orang-orang yang menutut ilmu,
para budak, atau para nelayan dengan cara kasar dan
paksaan, maka orang yang dididik akan dikuasai oleh
serba keterpaksaan. Keterpaksaan akan membuat
jiwanya merasa sulit dan sempit untuk mendapatkan
kelapangan. Semangat membuat kreativitas lenyap,
cenderung pada sikap malas, dan mendorongnya untuk
suka berdusta dan melakukan hal yang keji karena
takut terhadap perlakuan suka memukul yang
ditimpakan atas dirinya secara paksa. Pendidikan cara
keras yang diterapkan terhadap dirinya mengajarinya
untuk melakukan tipu muslihat dan penipuan hingga
lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan bagi yang
bersangkutan. Akhirnya, rusaklah nilai-nilai
kemanusiaan yang dijunjung tinggi olehnya.”
13. Kewajibananak
Taat selama bukan maksiat
Segera datang jika dipanggil
Menafkahi orang tua jika mampu
Merawat orang tua
Berbicara dengan lemah lembut
Menghormati orang tua dengan menjaga perasaannya
Menjauhkan hal yang tidak disukai orang tua
Mendoakan orang tua
Meminta izin dan restu dari orang tua
Menjaga nama baik
Menjaga amanah dari orang tua
Menasehati orang tua