2. DARI REDAKSI EDISI 02/TAHUN 2009 02
Editorial
EVOLUSI...
PERJALANAN dunia pendidikan di negeri ini tak kan Perkembangan ilmu pengetahuan yang kian maju dan
pernah padam, karena masih banyak jiwa-jiwa mulia yang telah mengantarkan anak didik kita berkemampuan luar
memelihara keutamaan ilmu pengetahuan. Di tangan para biasa, tentu harus segera kita sikapi secara bijak, yaitu
guru dan kita semua yang peduli terhadap nasib dengan lebih banyak menambah bekal pembelajaran. Dan,
pendidikan tunas-tunas bangsa yang kian bermekaran di tak ada salahnya kita saling meminta dan berbagi
seluruh pencuru nusantara, terpelihara asa untuk bebas pengalaman mengajar menggunakan teknologi mutakhir.
dari keterpurukan. Cukup sedikit guru yang sudah memiliki bekal ICT dan
Banyak cerita pilu yang meranakan pendidikan di mempraktikkannya di depan kelas. Oleh sebab itu, kiranya
Indonesia, tetapi tidak sedikit pula kisah membanggakan melalui komunitas yang kita bangun selama ini, Klub Guru
buah prestasi cendikiawan-cendikiawan bangsa yang terus Indonesia, kita bisa selalu berbagi antar guru satu dengan
bermunculan membawa ketenaran di kancah internasional. guru lainnya. Di samping akan meningkatkan kualitas
Di setiap olimpiade-olimpiade ilmu pengetahuan pembelajaran, juga dapat dirasakan oleh siswa yang tentu
(Matematika, Fisika, maupun yang lainnya), anak-anak merasa nyaman dan menyenangkan dalam ruang kelas, lab,
Indonesia senantiasa memborong penghargaan. atau pun di mana pun mereka berada untuk belajar.
Di zaman yang sudah menggelobal, setiap catatan Melalui media seperti Tabloid KLUB GURU ini, kami pun
prestasi anak-anak didik kita kerap mencuri perhatian mencoba menggali potensi para guru yang berkemampuan
dunia. Bahkan sudah banyak dari mereka yang berprestasi lebih untuk berbagi pengalaman. Fasilitas jejaring lain
itu harus rela meninggalkan negerinya, karena tiada seperti milis dan blog juga telah kami sediakan untuk para
keberdayaan yang memfasilitasi kemahiran-kemahiran guru berekspresi dalam memajukan pendidikan. Semua itu
mereka. Namun kita masih harus terus bersyukur, karena bisa didapat di website www.klubguru.com dan milis
aliran darah keindonesian yang mengalir dalam diri anak- klubguruindonesia@yahoogroups.com.
anak membanggakan tersebut, tetap bisa kita harap suatu Ya, inilah Tabloid Klub Guru edisi 02. Sengaja kami ubah
saat akan kembali lagi ke pelukan bunda pertiwi, sekaligus namanya dari tabloid EDUKASI --yang dulu pernah terbit
membangun negeri ini menjadi lebih tersohor dan dihargai sampai 3 edisi-- berevolusi menjadi Tabloid KLUB GURU ini
bangsa-bangsa lainnya di dunia. agar lebih familier dan mudah mengingatnya. Silakan kirim
Kita sebagai guru juga turut berbangga atas artikel dan info pendidikan lainnya kepada kami. Kami
kegemilangan anak-anak didik yang begitu luar biasa. dengan senang hati akan menampilkan karya-karya Anda.
Meskipun kita tak harus mengkaim bahwa itu semua juga Tersedia bingkisan menarik bagi pengirim artikel atau
berkat bantuan kita, namun yakinlah bahwa mereka tak kan tulisan yang dimuat.
melupakan sedikit yang pernah kita sampaikan ketika
mereka belajar berhitung atau mengeja huruf menjadi kata. Salam hangat,
Jadi, pantaslah kalau kita bahagia atas keberhasilan anak Redaksi
E-mail
didik kita.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pimpinan Redaksi:
Metode Evaluasi Sekolah
Mohammad Ihsan
Redaktur Pelaksana:
Arman Saputra
Redaktur Eksekutif:
IBURAN kemarin, sekolah kami sekolah kami ke depan. Hanya saja pelajaran, serta menciptakan
L
Satria Dharma
Ahmad Rizali mengadakan kegiatan pada evaluasi ini dituntut kepada para kompetensi muatan yang variatif.
evaluasi sekolah. Kegiatan guru yang mendapatkan kritik/ Namun demikian, tujuan Diknas
Biro Jakarta: tersebut merupakan yang masukan harus bersifat legowo/ikhlas membeli sebegitu banyak judul buku
Habe Arifin kesekian kali yang kami lakukan tiap dalam menerima kritik. Di sekolah kami pada setiap mata pelajaran berdampak
tahun yang dilakukan oleh para guru. kemarin, ada evaluasi yang ditulis oleh kurang baik terhadap orang tua siswa.
Biro Jawa Tengah:
Mampuono
Hanya saja pada tahun ini cara/metode seorang guru yang mengkritik salah Mengapa saya mengatakan
evaluasi sekolah lain dari biasanya. seorang guru dalam hal kedisiplinan. demikian? Karena saya mengalami
Sekretaris Redaksi: Alhamdulillah acara evaluasi berjalan Sebenarnya angket tersebut tidak kesulitan mencari salah satu judul
Istikhomah dengan lancar. Dalam kesempatan ini menyebut nama seorang guru. Tetapi buku karangan A yang diterbitkan oleh
saya hanya ingin share kepada rekan- yang merasa terkritik kemudian marah- penerbit AB yang digunakan oleh guru
Reporter: rekan guru dan saya berharap ada marah dan menangis histeris serta anak saya di sekolah. Padahal di
Hari Subagio, hikmahnya dan mohon masukannya mengancam mau mengundurkan diri. pasaran justru penerbit CD yang
M Basyir, Faisal, Catur W kepada kami semoga kami lebih baik. Kepala Sekolah pun tak luput dari mendominasi pasar, tetapi dengan
Prinsip evaluasi ini adalah: Untuk kritikan pedas. Lha, mumpung pengarang lain.
Fotografer:
Agus Yazid Setyabudi
guru dari guru oleh guru. Teknik kesempatan bagi para guru untuk Sebenarnya di sekolah anak saya
evaluasi yang kami gunakan mirip mencurahkan isi hatinya. Tetapi ini sendiri, buku tersebut dipinjami
Pimpinan Perusahaan: lembar angket tetapi bersifat terbuka semua kami lakukan untuk kebaikan sekolah, hanya saja anak saya termasuk
Satria Dharma dan tidak ditulis nama guru/penulis bersama. Bukan untuk saling menghina yang tidak kebagian, karena alokasi
yang bersangkutan. Jadi, setiap guru dan mencaci. BOS yang diberikan ke sekolah hanya
Marketing dan Pemasaran: bebas mengisi apa saja di lembar Semoga pengalaman ini bisa mampu membeli buku sesuai dana
Andy Yasin, Husain Yatmono tersebut dalam bentuk kritik/usul/ diambil hikmahnya dan bermanfaat yang masuk.
saran/solusi yang ditawarkan dengan bagi rekan-rekan guru. Jadi, saya berharap, mulai
Diterbitkan oleh:
mengevaluasi lima point unsur sekolah Yusuf Mansur, Solo, Jawa Tengah mendatang Diknas meninjau kembali
Klub Guru Indonesia
dan harapan-harapannya antara lain: <zahra_mansur@yahoo.com> saat harus membeli begitu banyak
Alamat Redaksi: kinerja kepala sekolah, kurikulum, judul buku, sementara hanya sebian
Jl. Dharmawangsa 7/4 kesiswaan, sarana dan prasarana, guru kecil yang dimanfaatkan oleh
dan tata usaha, harapan, harapan guru masyarakat. Dengan begitu, orang tua
Surabaya 60286
Telp/Fax. (031) 5025050 ke depan untuk sekolah. BSE Tidak Efektif seperti kami juga tidak dibingungkan,
Teknik ini ternyata sangat efektif Banyaknya judul buku BSE pada sekaligus pemerintah juga bisa
Website: dilakukan di sekolah kami, ini terbukti setiap kelas dari setiap jenis berhermat dalam anggaran
www.klubguru.com dari banyaknya angket yang masuk ke matapelajaran memang merupakan pendidikan.
Email: info@klubguru.com
sekolah dan berisi hal-hal masukan upaya tersendiri dalam memberikan Julaikah, Surabaya
yang mengarah pada perbaikan apresiasi terhadap para penulis buku <dwiimroah@yahoo.com>
Redaksi menerima kiriman
artikel yang berkaitan dengan
pendidikan dan visi tabloid
Klub Guru Indonesia.
Naskah maksimal 7300 karakter
dan disimpan dalam bentuk
file word/rtf. File dikirim ke redaksi
via email: info@klubguru.com
Sertakan foto dan biodata
serta alamat yang lengkap.
3. LAPORAN KHUSUS EDISI 02/TAHUN 2009 03
Penguasaan ICT: Bekal Guru
KILAS INFO
Pelatihan Matematika Kreatif
Profesional Menghadapi Era Digital KGI Sukabumi-LPP Salman ITB
KLUB Guru Indonesia (KGI) Cabang
Sukabumi (13/5) bekerjasama dengan LPP
Salman ITB dan SMPN 1 Cikakak
melaksanakan "Pelatihan Matematika
Kreataif" untuk guru-guru SD/MI di
Sukabumi, dengan narasumber tim MTK
Kreatif Salman ITB.
Kegiatan tersebut diikuti sekitar150
peserta, bertempat di Aula SMPN 1
Cikakak Palabuah Ratu, Sukabumi. Dalam
acara tersebut, Ketua KGI Sukabumi,
Jasman Syah hadir memberikan sambutan
dan memaparkan program antara lain
tentang SUS, PUS, BUS, dan beberapa
kegiatan Klub Guru lainnya. Turut hadir
Wakil Ketua KGI Sukabumi, sekaligus ketua
panitia, Endang Muhtadin.
Acara tersebut mendapat respons
positif dari berbagai kalangan, khususnya
para guru, yang saat itu secara spontanitas
langsung bergabung dengan mendaftar
sebagai anggota KGI, dan menginginkan
pelatihan seperti itu terus
diselenggarakan untuk menambah
pengetahuan para guru. (*)
Indonesia Telah
Melaksanakan EfSD
PENDIDIKAN untuk Pengembangan
Berkelanjutan (EfSD-Education for
Sustainable Development) telah berjalan
lama di Indonesia.
Namun mengenai definisi istilah
tersebut belum terdapat kesepakatan
bersama. "EfSD ternyata konsep baru tapi
kita sudah melaksanakannya," kata Dr.
Bambang Indriyanto, Sekretaris Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional (21/8). Ia berbicara dalam rapat
pembahasan tentang EfSD di Ruang Sidang
narasumber, manakala dia harus berhadapan seminar internasional yang memanfaatkan Lantai 5 Gedung E, Kompleks Depdiknas,
dengan siswa atau masyarakat yang video conference ke Inggris dan Kanada. Senayan, Jakarta. Rapat dihadiri staf
membutuhkan ilmu yang sesuai dengan core Perbedaan waktu 7 dan 11 jam tidak terlalu direktorat di lingkungan Ditjen
competency (bidang)-nya maka seorang guru menjadi masalah manakala ICT dimanfaatkan Mandikdasmen.
Ide ihwal EfSD berangkat dari kondisi
profesional haruslah bisa terandalkan (reliable). secara optimal pada kegiatan tersebut. Even dunia kontemporer yang menghadapi
Hal tersebut juga disebutkan di dalam UU No. tersebut cukup membuka mata para guru dan persoalan makin kompleks dan mengarah
14 tahun 2005 pasal 8 dan 10 ayat 1. menginspirasi mereka bahwa penggunaan ICT pada situasi chaos. Hal demikian terlihat dari
sudah sedemikain besar pengaruhnya pada makin meningkatnya pertumbuhan
SEMBILAN KRITERIA kemajuan pendidikan. Tidak berlebihan kiranya populasi dunia melebihi kapasitas
produktivitas natural bumi. Makin cepatnya
GURU PROFESIONAL jika melalui organisasi KGI yang memiliki misi perkembangan komunikasi dan transportasi
Apa dan bagaimana menjadi guru meningkatkan kompetensi dan profesionalitas melahirkan sejumlah masalah besar seputar
profesional yang memenuhi tuntutan zaman? guru ini para guru berharap akan terjadi globalisasi, perdagangan, lingkungan,
Agar guru menjadi profesional yang sesuai migrasi besar-besaran dari guru konvensional pembangunan, dan kemiskinan. Maka
dengan era global dan digital ini hendaknya ia menjadi guru profesional. Melalui komunitas diperlukan sebuah gagasan konstruktif
untuk menyeimbangkan kembali dua kutub
kurang lebih memiliki Sembilan Kriteria Guru yang mengusung slogan "Sharing and Growing tersebut.
Profesional sebagai berikut: Together" inilah para guru akan berbagi dan Adalah Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel,
Oleh: 1. Mahir pada core competency-nya, tumbuh bersama untuk menjadi lebih Mantan Rektor United Nations (UN)
MAMPUONO S.PD 2. Mengerti dan memahami kurikulum berkompeten dan profesional. University dan Staf Ahli Sekjen UN yang
(Ketua KGI Jawa Tengah) beserta aplikasi dan pengembangannya, kali pertama mencetuskan ide tentang
EfSD. Selama lebih dari 35 tahun laporan-
3. Menguasai pedagogik secara teoritis dan PROGRAM SAGUSALA laporan yang masuk ke badan dunia
P
ERUBAHAN menuju kemajuan yang praktis beserta pengembangannya, Dalam tahun 2009 ini KGI Jateng lebih Perserikatan Bangsa-Bangsa diolah dan
dialami oleh suatu bangsa amat 4. Menjadi pendengar yang baik dan memprioritaskan kegiatan pada peningkatan dirumuskan menjadi sebuah kebijakan.
ditentukan oleh kualitas emphatic, penguasaan ICT bagi para guru. Selain untuk Pendidikan dipandang menjadi sarana
pendidikannya. Kita bisa mengambil 5. Menguasai public speaking, terampil mendukung program pemerintah dalam efektif dalam upaya mensosialisasikan EfSD.
contoh mudah dari apa yang dialami bangsa Sebab ia merupakan instrumen kuat untuk
memotivasi dan menginspirasi, mempercepat ICT-literate di Indonesia, melakukan komunikasi, memberikan
Jepang ketika mereka bangkit dari 6. Menjadi pembaca yang efektif dan broad kegiatan-kegiatan tersebut juga sesuai dengan informasi, penyadaran, pembelajaran, dan
keterpurukan akibat perang dunia II. Jepang minded, jalannya roda organisasi yang banyak di- dapat untuk memobilisasi massa/
kini bisa kembali menjadi raksasa Industri yang 7. Biasa melakukan research dan penulisan, support oleh penggunaan ICT. Penyebaran komunitas, serta menggerakkan bangsa ke
sangat diperhitungkan oleh dunia karena 8. Bisa mengaplikasikan ICT based learning, informasi dan komunikasi antara sesama arah kehidupan masa depan yang
keberhasilan pemerintahnya dalam mengelola berkembang secara lebih berkelanjutan.
9. Menguasai bahasa internasional. anggota KGI lebih bertumpu pada penggunaan Pendeknya, konsep ini akan masuk dalam
pendidikan. Pendidikan berkualitas dengan Guru profesional adalah ujung tombak media internet daripada melalui media yang pembelajaran di berbagai jenjang
sokongan dana yang memadai telah peningkatan kualitas pendidikan, oleh lain. Di samping itu, KGI Jateng menyadari pendidikan, baik formal, informal, maupun
menjadikan Jepang sebagaimana kita lihat karenanya usaha-usaha pemerintah dimaksud bahwa untuk menjadi seorang guru yang nonformal.
dewasa ini. tentu saja tidak akan berjalan normal jika guru profesional diperlukan penguasaan ICT yang "EfSD mencakup konservasi dan
Walaupun terlambat, kesadaran akan preservasi tentang lingkungan dan
sebagai komponen terpenting dari pendidikan memadai. Masyarakat juga tampaknya sudah hubungan sosial antarmanusia dan
pentingnya mengedepankan pengelolaan itu sendiri tidak mendukung sepenuhnya sepakat bahwa hal tersebut sudah menjadi keberlangsungan manusia," ujar Bambang
pendidikan yang berkualitas sebagaimana di kebijakan peningkatan kualitas pendidikan tuntutan zaman yang serba berbasiskan Indriyanto. "Pendidikan mendidik manusia
Jepang kini juga sudah mulai bisa kita rasakan yang sudah digulirkan. Sebagai contoh, teknologi dan informasi ini. Jadi tidak salah untuk menjadi manusia yang bertanggung
di sini (Indonesia, red). Selain melakukan pemerintah sudah sejak jauh hari telah kiranya jika KGI Jateng bertekad untuk ikut jawab terhadap dirinya dan
pembaharuan dan perombakan kurikulum lingkungannya."
mengisyaratkan akan pentingnya migrasi dari berperan serta mempercepat transformasi ICT Dalam sebuah makalah, Prof. Dr. Retno
secara kontinyu, pemerintah juga sudah guru konvensional menjadi guru yang real kepada para guru di Jateng. S. Sudibyo, M.Sc.,Apt., Wakil Rektor Senior
mengupayakan pemenuhan anggaran profesional, tetapi yang terlihat di lapangan, Tekad ini sejalan dengan langkah yang Bidang Pendidikan, Penelitian, dan
pendidikan sebesar 20% dari total RAPBN para guru cenderung "adem-ayem" saja. Ini ditempuh oleh KGI pusat yang telah Pengabdian kepada Masyarakat Universitas
sesuai amanat UUD 1945. Seiring dengan upaya tentu sangat memprihatinkan. Guru perlu lebih menggulirkan program SAGUSALA (Satu Guru Gadjah Mada, menyebutkan fungsi dan
tersebut, DPR RI juga sudah mengesahkan RUU manfat EfSD. Pertama, terbangun kapasitas
dimotivasi lagi agar berubah menjadi Satu Laptop). Program ini digulirkan untuk komunitas/bangsa yang mampu
nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. profesional dan berkompeten seiring denga memberikan layanan penjualan laptop dengan membangun, mengembangkan, dan
Undang-undang ini di antaranya mengatur perubahan zaman di dunia yang kini sudah harga lebih murah dengan akses internet, mengimplementasikan rencana kegiatan
bagaimana sertifikasi guru dan dosen menjadi datar (flat) ini. Sebab guru adalah agen konten dan pelatihan yang dipersiapkan khusus yang mengarah kepada sustainable
profesional dilaksanakan.Terlepas dari pro dan perubahan. Mau dibawa kemana negeri ini jika untuk menjadi bekal bagi guru yang development, yaitu kegiatan yang
kontra yang terjadi di lapangan, ide besar dari mendukung pertumbuhan ekonomi secara
agen perubahannya saja cenderung stagnan profesional. Program tersebut merupakan hasil berkelanjutan dengan
disyahkannya RUU tersebut adalah pendidikan dan cukup berpuas diri dengan embel-embel kolaborasi antara KGI dengan Intel, HP, Zyrex, mempertimbangkan ekosistem.
di Indonesia akan mengalami lonjakan kualitas profesional karena sudah memiliki selembar Axioo, Ion, Asus, Acer, Bamboo Media, Pesona Kedua, mendidik manusia agar sadar
jika para guru dan dosennya sejahtera, kertas tanda lolos sertifikasi. Edu,Telkom dan lain-lain. Sebagai dukungan KGI tentang individual responsibility yang
kompeten, dan profesional. Keprihatinan inilah yang menjadikan Jateng pada program SAGUSALA maka pada harus dikontribusikan, menghormati hak-
Menurut penulis yang juga sebagai guru hak orang lain, alam dan diversitas, dapat
penulis bergabung dengan Klub Guru tanggal 1- 2 lalu, KGI Jateng telah menentukan pilihan/keputusan yang
dan ketua komunitas Klub Guru Indonesia Jawa Indonesia dan akhirnya bersama-sama para menyelenggarakan Seminar dan Pameran bertanggung jawab, dan mampu
Tengah, untuk menjadi seorang guru guru di Jawa Tengah serta didukung oleh SAGUSALA yang bertema THE WORLD IS MY mengartikulasikan semua itu dalam
profesional yang diperlukan tidak cukup hanya berbagai pihak yang peduli berhasil me- CLASS. Pembicaranya adalah Prof. Dr. Eko tindakan nyata.
selembar kertas bukti lolos sertifikasi. Tidak launching Klub Guru Indonesia Wilayah Jawa Indrajid, Dr. Ir. Edy Noersasongko, M.Kom, M. Ketiga, menumbuhkan komitmen
cukup juga hanya dengan setumpuk kertas untuk berkontribusi dalam mewujudkan
Tengah pada 7 Pebruari 2009, di kampus Ihsan, S.Pd. , James Tomasouw, M.Kom., dan kehidupan yang lebih baik, dunia yang
portofolio bukti mengikuti seminar, pelatihan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Mampuono, S.Pd. Informasi selengkapnya dapat lebih aman dan nyaman, baik sekarang
atau kejuaraan ini dan itu. Guru adalah Launching tersebut disertai dengan sebuah dilihat pada www.jatengklubguru.com. (*) maupun di masa mendatang. (*)
4. LAPORAN KHUSUS EDISI 02/TAHUN 2009 04
Teknologi untuk Belajar,
KILAS INFO
Tanpa Revolusi
Bukan Belajar Teknologi
Pendidikan, Indonesia
Bisa Terpuruk
TANPA revolusi dunia pendidikan,
pembangunan manusia Indonesia yang adil
(tulisan kedua dari “Guru Sebagai Motor Revolusi Informasi”) dan beradab menuju kehancuran. Demikian
hal itu terungkap dalam Diskusi Meja
Bundar bertopik "Pangan, Pendidikan, dan
mengembangkan sikap inisiatif dan Penegakan Hukum" yang diselenggarakan
Asosiasi Profesor Indonesia, (27/8).
kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
Guru besar Universitas Pendidikan
dapat memutuskan dan mempertimbangkan
Indonesia, Prof Mohammad Surya, selaku
sendiri kapan dan dimana penggunaan
pembicara, mengatakan bahwa perlu
teknologi informasi dan komunikasi secara
perubahan cara pandang terhadap
tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya
pendidikan.
saat ini dan pada masa yang akan datang.
"Pendidikan yang cenderung
intelektual-elitis perlu bergeser menjadi
PENTINGNYA KONTEN BELAJAR populis-egalitarian. Pendidikan yang
Konten atau aplikasi Pembelajaran
dipandang komoditas harus berubah
merupakan salah satu aspek untuk membentuk
menjadi pelayanan publik. Model
proses belajar mengajar yang menyenangkan. birokratisasi pendidikan perlu berubah
Bukankah jika kita mendapatkan sebuah buku menjadi pemberdayaan," ujarnya.
atau artikel yang isinya menarik, dengan Konsekuensinya adalah pemerintah
antusias kita akan berulang-ulang membaca dan dituntut mempunyai komitmen kuat yang
menelaah isinya. Konsep yang sama perlu dibuktikan antara lain melalui anggaran.
diberlakukan dalam membuat konten belajar. Sementara itu, pengamat pendidikan
Perlu ditegaskan, membuat konten belajar Darmaningtyas mengatakan, perlu revolusi
bukan berarti harus membuatnya dalam aplikasi cara berpikir tentang pendidikan.
yang canggih dan rumit, yang memerlukan "Pendidikan kelautan, pertanian, kehutanan,
ketrampilan khusus untuk membuatnya.Tapi, dan perkebunan seharusnya mendapat
membuat konten yang menarik dengan aplikasi perhatian serius. Ironis kalau Indonesia
sederhana (misalnya menggunakan aplikasi harus mengimpor beras," ujarnya.
presentasi) juga akan memenuhi kaidah ini. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Teknologi akan membantu membuat Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal
sebuah konten belajar lebih kaya dengan mengatakan, dalam kebijakan pendidikan,
kemampuan multimedia dan replikasi. pemerintah berpegang pada Undang-
Arya Sanjaya Beberapa keistimewaan multimedia yang tidak Undang Dasar 1945. Sejauh ini akses
dimiliki oleh media lain, di antaranya: terhadap pendidikan dasar dinilai sudah
menyediakan proses interaktif dan memberikan memadai.
Oleh: ARYA SANJAYA asumsi utama melibatkan dan kemudahan umpan balik, memberikan "Permasalahan masih terjadi pada
(Intel Indonesia Corporation) memanfaatkan Teknologi dan konektivitas. kebebasan kepada siswa dalam menentukan kelompok khusus, seperti anak jalanan,
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Dalam kurikulum digital, rencana topik mana yang hendak dipelajari terlebih daerah terpencil, dan anak dengan masalah
Pembelajaran, popular dengan nama RPP dahulu, dan memberikan kemudahan kontrol sosial yang persentasenya sekitar 4 persen,"
D
ALAM tulisan terdahulu (lihat “Guru (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) akan yang sistematis dalam proses belajar. Teknologi ujarnya.Tantangan terbesar ialah
sebagai Motor Revolusi Informasi” , berbeda dari segi rencana belajar, sumber juga sangat membantu untuk melakukan peningkatan mutu pendidikan. Hal itu
Tabloid Klub Guru Indonesia, Edisi daya, dan isi sumber belajar (misalnya replikasi yang murah dan cepat, bisa Anda terutama penyediaan tenaga guru
01), telah dikemukakan pentingnya memanfaatkan multimedia, CD-ROM, bayangkan betapa cepatnya sebuah konten berkualitas dan profesional. Persoalan lain
penguasaan Teknologi sebagai salah satu internet, dan bahan belajar elektronik, bukan belajar dalam bentuk file presentasi, misalnya, adalah angka partisipasi di sekolah
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh insan berbasis kertas/buku fisik). disebarluaskan melalui media internet ke menengah dan pendidikan tinggi yang
abad ke-21, untuk berkehidupan, melakukan ribuan pembacanya, dibandingkan jika konten masih rendah. (edukasi)
pekerjaan, dan bersosialisasi, dengan layak, di Dari poin-point tersebut di atas, dapat tersebut dicetak dan dibagikan?
era informasi ini. Tulisan ini bermaksud untuk disimpulkan, e-Learning yang lengkap tidak Teknologi untuk membantu guru untuk
mengupas Teknologi sebagai alat Pembelajaran, hanya mewujudkan, misalnya website sekolah, membuat konten belajar sangat beragam
terutama oleh para Guru yang berniat program kepemilikan komputer untuk guru dan ditemui sekarang ini. Apalagi dengan Waduh...Puluhan
Siswa di Bengkulu
melakukan transformasi pendidikan. siswa, tapi juga harus mewujudkan kesemua kemudahan guru untuk mendapatkan
Dalam menuju pembelajaran yang berbasis aspek di atas. perangkat komputer dan aplikasi pendukung
dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi; atau kita kenal dengan istilah yang
Dalam aspek teknologi, konsep yang perlu
dikembangkan adalah “Teknologi untuk Belajar” ,
pembuat konten belajar, misalnya dalam
program Satu Guru Satu Laptop (Sagusala).
Tak Lulus Ujian
lebih popular dengan e-pembelajaran, e- dan bukan Belajar Teknologi. Jika merujuk pada Kemampuan komputer mutakhir yang Kesetaraan
learning, atau e-education; perlu dipersiapkan Kurikulum TIK 2004 tentang Visi Mata Pelajaran didukung oleh prosesor Intel® generasi terbaru,
infrastruktur dan komponen pendukungnya. e- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah mampu membantu guru untuk membuat
agar siswa dapat menggunakan perangkat BELUM Puluhan siswa Sekolah Dasar
learning sebenarnya adalah gabungan dari konten belajar dengan multimedia yang lebih
Teknologi Informasi dan Komunikasi secara (SD) di Provinsi Bengkulu kembali
unsur-unsur berikut ini: kaya (dengan video, suara, narasi, dan yang
tepat dan optimal untuk mendapatkan dan dinyatakan tidak lulus mengikuti ujian
Teknologi, mencakup perangkat keras, lainnya), dengan hasil yang lebih cepat
memproses informasi dalam kegiatan belajar, kesetaraan paket-A setelah sebelumnya
perangkat lunak, dan pendukungnya. Sebagai dibandingkan dengan generasi komputer
bekerja, dan aktivitas lainnya sehingga siswa tidak lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar
contoh piranti Teknologi adalah komputer sebelumnya. Siswa yang menggunakan
mampu berkreasi, mengembangkan sikap Nasional (UASBN).
(PC desktop atau laptop), PC servers, perangkat komputer terjangkau yang "Dari 279 peserta pada UN kesetaraan
handphone, PDA, dll. Peralatan pendukung inisiatif, mengembangkan kemampuan terhubung dengan internet, misalnya yang
eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi Paket A, sebanyak 69 siswa dinyatakan
misalnya jaringan komputer (LAN atau berbasis pada prosesor Intel® Atom™ akan tidak lulus dan harus mengikuti ujian
nirkabel). dengan perkembangan yang baru. Berdasarkan menjalankan aplikasi konten Belajar yang kesetaraan kembali pada ujian gelombang
Konektivitas: merupakan hal yang mutlak visi kurikulum TIK adalah untuk menciptakan dikembangkan dan didistribusikan melalui kedua mendatang," kata Kepala Dinas
untuk tersambung ke internet sebagai pusat siswa yang mampu mengatur diri dalam internet, dengan demikian tujuan replikasi Pendidikan (Disdik) Provinsi Bengkulu,
komunikasi dan sumber daya pembelajaran, belajarnya (self and student centered learning). konten belajar akan tercapai dan konsep Supardi, (27/8).
juga untuk melakukan lalu lintas Jadi, sangat jelas bahwa Teknologi adalah alat Pembelajaran e-learning yang berpusat pada Menurut Supardi yang didampingi
pembelajaran melalui e-learning. Juga belajar, dan bukan tujuan belajar itu sendiri siswa sebagai subyek pembelajar akan ketua pelaksanaan UN kesetaraan, Azhar,
termasuk membangun akses ke konektivitas, (misalnya mempelajari cara kerja komputer). terpenuhi, dengan konten belajar ciptaan guru persentase kelulusan ujian paket-A tahun
misalnya website dan portal pendidikan, Peran Guru dalam konsep Teknologi untuk menjadi salah satu sumber belajar. ini lebih baik dibandingkan dengan tahun
blog sebagai sarana komunikasi, email dan Belajar ini, adalah sebagai fasilitator media Apakah Guru memerlukan kompetensi 2008. Walaupun tidak memberikan angka
mailing list. pembelajaran, terutama mempersiapkan untuk membangun konten belajar? Jawabannya pasti, persentase kelulusan ujian paket-A
Pengembangan kompetensi dan konten-konten belajar. Guru tidak boleh lagi adalah wajib! Seorang Guru diwajibkan untuk sebesar 75,26 persen dari sekitar 279
profesionalitas Pendidik: adalah berperan sebagai pengajar komputer, namun memberikan manfaat baik untuk Siswa yang peserta ujian paket-A itu sudah cukup
pengembangan kemampuan guru sebagai sebagai fasilitator TIK dengan mengajarkan TIK diajarkannya, maupun terhadap pengembangan menggembirakan.
fasilitator pembelajaran dalam paradigm sebagai alat bantu belajar. Guru harus bisa profesionalitas dirinya sebagai tanggung jawan Berdasarkan data Diknas Provinsi
student-centered learning (pembelajaran menemukan cara sehingga belajar dengan dan konsekuensi seseorang yang menjalani Bengkulu, dari seluruh murid SD gagal
berpusat pada Siswa), yang merupakan memanfaatkan teknologi adalah sebagai proses profesi guru. Layaknya seorang sarjana UASBN yang mengikuti ujian kesetaraan
prinsip dasar dari e-learning. belajar mengajar yang efektif dan kedokteran yang menjalani profesi dokter paket-A di sepuluh kabupaten/Kota di
Metoda Pembelajaran yang diperbaiki: menyenangkan. Dengan demikian, proses untuk mengetahui teknik pengobatan mutakhir, Provinsi Bengkulu, peserta dari Kabupaten
meliputi beberapa pendekatan yang pembelajaran mendapatkan manfaat bahwa mengoperasikan perangkat kedokteran terbaru. Bengkulu Selatan dan Kaur dinyatakan
bertujuan meningkatkan kemampuan abad- Siswa bisa menggunakan perangkat teknologi Seorang Guru tidak boleh berhenti dalam lulus seratus persen.
ke 21, misalnya Student-centric learning, informasi dan komunikasi untuk mencari, berkreasi, menciptakan suasana belajar yang Sementara itu, tingkat kelulusan
project-based learning, group collaboration, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar menyenangkan, dan membuat konten belajar terendah terjadi di Kabupaten Seluma
goal of developing higher-order thinking informasi secara kreatif namun bertanggung dengan bantuan Teknologi, adalah salah satu dengan 33,3 persen dari sembilan peserta,
skills. jawab. Siswa juga bisa belajar bagaimana caranya. kemudian disusul Kabupaten Lebong 44,4
· Kurikulum Digital: termasuk pengembangan menggunakan teknologi informasi dan persen dari 18 peserta, Kota Bengkulu,
konten-konten Pembelajaran digital. komunikasi agar dengan cepat mendapatkan Penulis adalah Business Development 61,53 persen dari 26 peserta, Kabupaten
Mencipatakan konten digital tidak berarti ide dan pengalaman dari berbagai kalangan Manager/World Ahead Program Manager Mukomuko 62,29 persen dari 61 peserta,
mendapatkan kurikulum digital, karena masyarakat, komunitas, dan budaya. Intel Indonesia Corporation. Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng)
kurikulum digital merupakan pendekatan Penambahan kemampuan karena penggunaan Website Intel untuk Pendidikan di
66,6 persen dari 18 peserta. (edukasi)
pengajaran dan pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi akan Indonesia: www.intel.com/education/id
5. LAPORAN KHUSUS EDISI 02/TAHUN 2009 05
Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan Bapak. Memang di
pasaran saat ini banyak sekali merek dan jenis
Kata Mereka
komputer yang ditawarkan, dan karena pilihan yang
banyak terkadang membuat orang menjadi Erni Caturwati
bingung menentukannya. Semoga panduan singkat
ini membantu:
1. Pilihlah komputer dengan prosesor yang "Sekarang Saya Sudah Bisa
berkualitas dan memiliki garansi resmi. Hati-
Asuhan: Tim Intel Indonesia Corporation hati dengan penawaran komputer dengan
prosesor generasi lama seperti Pentium®4
Membuat Tabel Pakai Office"
karena umumnya komputer tersebut tidak PROGRAM Satu Guru dan LOTUS. Lha, sekarang kan
Klinik Teknologi Intel bertujuan untuk
memiliki garansi resmi dari distributor karena Satu Laptop (Saguala) yang sudah zamannya Office.
memberikan informasi mengenai Teknologi digulirkan Klub Guru
sudah tidak diproduksi lagi oleh Intel®.
terakhir yang digunakan terutama untuk Indonesia, yang pre- Nah, setelah beberapa
2. Pilih jenis komputer yang sesuai dengan
proses pendidikan dan Pembelajaran launching-nya diresmikan jam tadi ikut acara
kebutuhan aplikasi dan budget. Untuk
berbasis TIK. oleh Kepala Dinas Sagusala dan telah
kebutuhan pembelajaran siswa, terutama dalam Pendidikan Jawa Timur, 16- membeli laptop, apa
hal pengenalan TIK, komputer jenis 'nettop' 17 Mei lalu langsung sekarang sudah bisa
meru-pakan pilihan yang sesuai karena mendapat sambutan luar menggunakannya?
Penasaran Perkembangan harganya terjangkau dan memiliki kemampuan biasa. Sudah. Ini tadi dibimbing
Teknologi Intel yang cukup dalam menjalankan aplikasi
pembelajaran. Untuk kebutuhan aplikasi yang
Salah satu guru, Erni
Caturwati, S.Pd, yang pada
oleh Pak Yasin (ketua panitia
Sagusala, Red) dan sekarang
lebih tinggi, dapat dipilih komputer jenis kesempatan itu sebagai pembeli laptop sudah bisa membuat tabel pakai Office.
Tanya: desktop dengan spesifikasi prosesor yang lebih pertama mengaku sangat gembira Saya sudah mencoba membuat laporan
Terima kasih atas Klinik Teknologi ini, semoga tinggi seperti Celeron®, Pentium® ataupun mengikuti program Sagusala. Pasalnya, di menggunakan laptop. Selanjutnya, nanti
membantu para Guru jadi melek IT! Pertanyaan samping bisa membeli laptop lengkap kalau ada pelatihan Blog dan Internet
Core® 2 Duo. dengan aplikasi pembelajaran di saya akan mengikuti dalam program
saya sebenarnya perkembangan komputer Intel itu
sudah sampai dimana ya? Terima kasih dalamnya sesuai budget dan selera, ibu susulan saja.
(Tauhid, Guru SMAN 13 Surabaya) dua anak itu pun pulang sekaligus
membawa tambahan ilmu Sudah berapa tahun ibu
pengoperisionalan komputer yang amat mengajar?
Jawaban: dia butuhkan, yang sebelumnya tak Sebelas tahun lebih.
Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih pernah dikuasainya.
kepada Ibu Guru di Madiun, semoga informasi yang Berikut bincang-bincang Tabloid Selain mengajar, apakah Ibu juga
ada di sini bisa memberikan pengetahuan baru. Klub Guru dengan pengajar di TK Mekar ada pekerjaan lain sebagai sumber
Teknologi yang dikembangkan oleh Intel Corpora- Surabaya, usai acara Sagusala Fair pemasukan?
tion pada mikroprosesor Intel yang digunakan Surabaya beberapa waktu lalu. Tidak ada. Pagi saya mengajar di TK,
dalam sebagian besar komputer di dunia ini sudah sorenya saya ngelesi (mengajar privat
Ibu tahu ada program Sagusala SD).
sampai pada Teknologi Teknologi nano dengan dari mana?
kerapatan 45 nm. Ini berarti kira-kira ukuran Saya mengetahui dan mengikuti Apakah profesi mengajar ini
transistor dalam prosesor terakhir buatan Intel program ini dari sebuah iklan. Kemudian sudah sesuai dengan pendidikan
adalah 45 nanometer atau 45 x 10-9 mm, atau saya hadir ke sini (gedung Telkom Divre yang Ibu peroleh selama ini?
dalam prosesor terbaru Intel, misalnya dalam V Jawa Timur, Jl. Ketintang Surabaya, red) Tentu dong. Saya lulusan 2003
prosesor Intel® Atom®, di dalam prosesor untuk membeli laptop ini. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
berukuran 26mm2 (2,2 x 2,2 cm2) terdapat lebih Indonesia Unipa/IKIP PGRI Surabaya.
dari 47 juta transistor. Teknologi lain yang Setelah punya laptop, apa Sebelumnya saya D2 PGTK dengan
rencana Ibu selanjutnya? harapan bisa mengikuti pengangkatan
dikembangkan adalah penggunaan listrik yang Ini saya mencoba latihan supaya guru kontrak atau PNS, ternyata tidak
lebih hemat, hingga mencapai 20 persen dari nantinya ada peningkatan. Karena bisa lolos, karena lulusan PGTK swasta
Teknologi sebelumnya. selama ini kan saya mengajar di TK, jadi 'tidak diakui'. Kebanyakan yang diterima
3. Sistem Operasi (OS) dapat dipilih menggunakan dengan memiliki kemampuan lebih itu dari Unesa (negeri, Red). Kalaupun
Berikut ini adalah gambaran perkembangan OS dengan lisensi open-source gratis yang
dalam mengoperasionalkan komputer bisa diangkat biasanya diutamakan yang
Teknologi Prosesor Intel: ini, harapan saya bisa mengajar di dari SPG Negeri. Dan sekarang saya sudah
berbasis Linux ataupun yang berbayar seperti jenjang yang lebih tinggi, misalnya di mulai kuliah S2 di Teknologi
Microsoft* Windows XP. Microsoft* SMP. Pembelajaran. Harapan saya sih, setelah
menyediakan sistem operasi Windows yang Kebetulan juga saat mendaftar di S2 lulus S2 nanti bisa mengajar di jenjang
dikhususkan untuk kalangan pendidikan kemarin, saya juga diharapkan memiliki yang lebih tinggi lagi, misalnya menjadi
dengan biaya yang terjangkau untuk sekolah. laptop sendiri. Karena menurut dosen.
4. Komputer yang dilengkapi dengan aplikasi informasi, ketika di S2 saya harus bisa
Pembelajaran dan nilai tambah lainnya akan presentasi dan membuat buku. Sebagai guru yang telah mengajar
sekian puluh tahun dan masih menjadi
memberikan manfaat yang lebih besar kepada Mengapa Ibu kok memilih guru honorer, apa nih harapan Ibu
penggunanya, terutama para guru yang membeli laptop dalam program kepada pemerintah sekarang?
menggunakan komputer ini sebagai alat Sagusala ini? Bukankah bisa juga Saya berharap pemerintah lebih
Pembelajaran yang multiguna. dibeli di toko komputer atau tempat memperhatikan lagi kesejahteraan guru.
lainnya? Karena kebanyakan guru TK seperti saya
Perbedaan Komputer Lokal dan Impor Ya, saya turut dalam program ini gak katut (tidak lolos, Red) dalam
Tanya: Sagusala karena tujuan saya bisa sertifikasi kemarin.
Apakah ada perbedaan antara komputer mendapatkan pelatihan ITC. Karena
menurut Pak James (James F Tomasow, Kenapa tak bisa lolos program
buatan lokal dan buatan luar negeri? Project Manager Sagusala, Red), laptop sertifikasi?
ini di dalamnya sudah terinstal program Karena katanya saya harus meng-
(Muthoinah, Guru SDN Denanyar Jombang) pembelajaran, sehingga dapat langsung upgrade NUPTK. Karena saya dulu kan D2.
dimanfaatkan untuk mengajar. Kemudian ketika menggunakan ijasah S1
Tips dan Trik Memilih Jawab: eh ternyata dibilang NUPTK-nya
Sejak kapan Ibu mempunyai cita- berubah. Padahal saya sudah
Komputer untuk Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara
komputer buatan lokal maupun buatan luar negeri cita memiliki laptop sendiri? mempersiapkan semuanya pakai mesin
Pembelajaran karena dalam industri komputer, komponen- Sebenarnya tak pernah terpikirkan.
Tapi, alhamdilillah ternyata saya sekarang
ketik manual dan harus rela begadang
tiap malam, ternyata gagal.
komponen yang digunakan adalah relatif sama
memiliki laptop sendiri. Ini tadi uangnya
Tanya: dengan sumber komponen yang sama. Dari segi juga saya dapat dari menguras tabungan Apakah Ibu merasa dipersulit
Saya tertarik untuk mengetahui bagaimana mikroprosesor Intel® sendiri, tidak ada perbedaan dan ditambah pinjaman. Hehehe... atau bagaimana dalam pengalaman
caranya memilih komputer untuk dipakai dalam dari prosesor Intel® yang digunakan baik di dalam mengurus sertifikasi ini?
pendidikan, baik untuk guru, siswa atau sekolah. produk komputer lokal maupun luar negeri. Yang Apa Ibu sebelumnya sudah bisa Ya... mungkin belum rezeki sajalah.
Terima kasih menjadi perbedaan adalah dari merek, jaringan mengoperasionalkan laptop dan Jadi dengan adanya laptop baru ini nanti,
(M. Faruq, Pengajar di MTs Melirang Gresik) penjualan dan strategi pemasaran yang dilakukan. program di dalamnya? saya bisa mendokumentasikan segala
Belum. Makanya, saya pagi-pagi keperluan sertifikasi berikutnya tak lagi
sekali rela datang ke acara Sagusala Fair manual, sehingga mungkin bisa lebih
ini, agar dapat membeli laptop sekaligus efektif.
minta diajari bagaimana cara Baik Ibu, terima kasih atas
menggunakannya. Dulu sih pernah waktunya. Semoga sukses selalu.
kursus, tapi kan masih pakai program WS Amin...
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Setyo Purnomo
Konten Perlu Diperhatikan
KATA pertama saya, alhmadulillah. Di tengah banyaknya
pertanyaan guru tentang konteks fasilitas ini dan itu, Klub Guru
bisa mengolaborasikan banyak pihak sehingga muncul
program ini. Artinya, dari sisi kemudahan kita melihat sebuah
perangkat laptop yang telah dilengkapi konten pembelajaran
sehingga tepat bila dimiliki oleh guru sebagai sumber belajar.
Dengan laptop seperti ini guru bisa memberikan yang terbaik
sebagaimana kapasitasnya sebagai pengajar.
Menurut saya, setelah Sagusala ini mestinya ditindaklanjuti
dengan memperhatikan konten yang tidak boleh terlambat
satu jengkal pun dari program Sagusala ini. Jadi, tepat sekali bila selama ini sudah
dilaksanakan pelatihan pengenal internet untuk pembelajaran dan sejenisnya.
Sehingga begitu guru membeli laptop, mereka lansung bisa beraksi untuk
pembelajaran yang lebih baik.
Program Sagusala ini sangat bagus. Namun akan lebih baik lagi bila terus
disinergikan dengan berbagai pihak, khususnya dengan yang menunjang kian
dikembangkannya program ini sehingga guru-guru bisa merasakan benar
Para guru mengikuti pelatihan Power Point di SMAN 13 Surabaya dengan dukungan Intel dan Speedy Mobile. manfaatnya.(*)