Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Laporan keuangan merupakan produk yang paling penting dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan di nilai relatif terhadap kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan dan sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri, laporan analisis dan pengungkapan sukarela oleh manajer. Penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan agar dapat menilai informasi akuntansi keuangan yang di laporkan dalam laporan keuangan. Faktor- faktor utama tersebut adalah aturan akuntansi (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, regulator/pembuat peraturan, praktik industri. Dan sumber informasi lain.
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Laporan keuangan merupakan produk yang paling penting dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan di nilai relatif terhadap kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan dan sumber informasi alternatif seperti data ekonomi dan industri, laporan analisis dan pengungkapan sukarela oleh manajer. Penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan agar dapat menilai informasi akuntansi keuangan yang di laporkan dalam laporan keuangan. Faktor- faktor utama tersebut adalah aturan akuntansi (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, regulator/pembuat peraturan, praktik industri. Dan sumber informasi lain.
Perbedaan Biaya dan Beban - Riki ardoniRiki Ardoni
Biaya, yang merupakan terjemahan resmi dari kata cost, mengacu pada pengeluaran dengan manfaat yang akan dirasakan pada masa mendatang. Beban, yang merupakan terjemahan dari kata expense, mengacu pada pengeluaran yang manfaatnya langsung dirasakan atau biaya yang sudah kedaluarasa (expired cost).
Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur, mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen liabilitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)ahmadihbal
Sumber = Lobel, w.,a,. (2013). Accounting for non-accountants, 3e- the fast and easy way to learn the basics. Sourcebooks, inc.
Template PPT = https://slidesgo.com/
Implementasi teori manajemen biaya dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen biaya sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen biaya diantaranya berfokus pada biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang melekat pada produk,dapat diperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif dapat dihitung dengan satuan moneter misanya rupiah. Untuk menghitung biaya produksi hendaknya diketahui dengan baik biaya dan jenis-jenisnya.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen biaya yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Definisi dan Kriteria
Framework IASB mendefinisikan sebagai:
○ Penurunan manfaat ekonomi, selama periode
akuntansi
○ Dalam bentuk arus keluar, berkurangnya aset,
timbulnya liabilitas yang menyebabkan
penurunan dalam ekuitas
○ Selain yang berkaitan dengan pemilik
2
3. Definisi dan Kriteria
Framework IASB tidak lagi memisahkan
antara expense dengan loss seperti
tradisi di FASB
IAS 1 / AASB 101: “Entitas tidak lagi
menyajikan item-item income atau
expense sebagai extraordinary”
Contoh: HPP, beban gaji, beban
depresiasi, dsb
3
4. Cost vs expense
Cost = di neraca sebagai aset
Expense = di laporan laba rugi sebagai
beban
Cost = pengorbanan ekonomi yang kita
keluarkan untuk mendatangkan manfaat
Expense sebagai cost yang masa
manfaatnya sudah kita nikmati / sudah
terserap habis
“if there is no cost, there is no expense”
4
6. Cost vs expense
CONTOH:
Membeli mobil kemudian didepresiasi
Asuransi dibayar dimuka
persediaan
Beli ATK
6
7. Expense Recognition
1. Probable, jika kemungkinan besar
manfaat ekonomi masa depan akan
mengalir dari entitas
2. Dapat diukur dengan handal
Rule base vs principal base
7
8. Expense Measurement
Terkait dengan proses penandingan
(matching concept)
“masalah utama adalah mencari dasar penandingan
yang tepat antara pendapatan dan biaya yang
berhubungan langsung dengan pendapatan
tersebut....” (Ghozali, 2000).
“.... Apabila hubungan pendapatan dan biaya dapat
ditelusuri secara langsung, hal ini tidak akan
menimbulkan masalah, tetapi bagaimana jika sulit?
Karena tidak semua biaya berkaitan secara langsung
dengan pendapatan..” (Ghozali, 2000).
8
9. Expense Measurement
Ada beberapa pendekatan yang digunakan
dalam mengukur berapa expense yang akan
kita akui dalam suatu periode tertentu:
1. Hubungan sebab-akibat
2. Alokasi sistematik dan rasional
3. Pengakuan segera
9
10. Hubungan sebab-akibat
Penandingan dilakukan apabila terdapat hubungan
yang rasional antara pendapatan dengan bebannya
(dengan menghubungakan antara pendapatan dan
beban yang saling terkait), sehingga pengakuan biaya
akan dilaporkan dalam periode yang sama dengan
pengakuan pendapatannya.
Metode ini adalah yang ideal, sehingga sejauh mungkin
kita mengusahakan metode ini
Contoh: beban gaji, HPP.
10
11. Alokasi sistematik dan rasional
Metode ini digunakan apabila dengan metode hubungan
sebab-akibat tidak dapat dilakukan
Ini lebih ke periode terjadinya, apabila manfaat dari cost
suatu aset lebih dari 1 periode, maka cost tersebut
dialokasikan secara sistematis pada periode yang
menikmati manfaat tersebut
Contoh: beban depresiasi
Permasalahan metode ini adalah terlalu banyak asumsi,
alokasi, dan metode alokasi yang diijinkan, misal depresiasi
bisa dengan berbagai metode (garis lurus, saldo menurun,
jumlah angka tahun, dsb).
11
12. Pengakuan segera
Apabila tidak ada alasan yang kuat menggunakan 2
metode yang sebelumnya, maka cost dapat langsung
dibebankan segera pada periode terjadinya
Hanya masalah kepraktisan saja
Contoh: biaya iklan, karena sulit untuk dihubungkan, maka
diakui segera sebagai beban iklan. (Konsumen bisa saja
membeli produk perusahaan karena membaca iklan yang
sudah diketahui 2 tahun yang lalu),
Biaya penelitian dan pengembangan (FASB No. 2), karena
manfaat penelitian dan pengembangan dimasa mendatang
tidak dapat ditentukan dengan tepat, maka cost tersebut
langsung dibebankan sebagai biaya pada periode
terjadinya.
12
13. Kritikan terhadap alokasi
Bahwa dengan prinsip matching
membuat seolah-olah laporan L/R lebih
penting dari neraca
Kritikan dari Thomas “accountants report rubbish
because accounting information is based mostly on allocation”
Alokasi bias dibenarkan jika memenuhi 3
syarat yaitu: additivity, tidak ambigu, dan
defensibility.
13