SlideShare a Scribd company logo
BEBAN
Nama Kelompok :
Maya Lumita Sari (20023000243)
Innayah Maharani K. (20023000246)
Arista Vio Issabella (20023000258)
Bergita Paji (21023000084)
Fellis Enricha Putri (21023000184)
Definisi Beban
01
Pengakuan Beban
02
Tantangan untuk
penyusunan
Standar Akuntansi
04
Pengukuran Beban
03
PEMBAHASAN
01
DEFINISI BEBAN
 Menurut Raja Adri Satriyawan Surya dalam buku Akuntansi Keuangan versi
IFRS, (2012:20) mendefinisikan Beban (expenses) merupakan penurunan manfaat
ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkeluarnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi
beban mencakup baik beban yang timbul dalam pelaksanaa aktivitas perusahaan
yang biasa maupun kerugian (loss).
 Menurut IAI : Beban atau expenses adalah suatu penurunan manfaat ekonomi
selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau dapat
berkurangnya aktiva atau terjadinya suatu kewajiban yang dapat
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada si
penanam modal.
 kesimpulan bahwa beban adalah berhubungan dengan berkurangnya arus kas,
akan tetapi tidak bersangkutan dengan penanaman modal perusahaan. Beban
ialah pemakaian barang dan jasa yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
atau pendapatan. Beban yang digunakan adalah beban umum dan administrasi.
Biaya umum dan administrasi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya
dengan penyelenggaraan kegiatan pengarahan perusahaan secara keseluruhan
contoh dari beban umum dan administrasi adalah biaya telepon, listrik,
perlengkapan,alat tulis kantor dan sebagainya.
Karakteristik Beban
Pada jenis-jenis akuntansi terdapat pendekatan alokasi beban,
disebabkan oleh operasi utama, beban yang menyebabkan penurunan
ekuitas, disebabkan oleh aliran fisis atau moneter, dan disebabkan
oleh kerugian perusahaan adalah sebagai berikut :
 Memakai pendekatan alokasi beban : Pendekatan ini dipakai guna
untuk menentukan beban ialah alokasi atau pencadangan periode
yang bersangkutan.
 Disebabkan oleh operasi utama : Tidak semua pemakaian aset akan
menghasilkan beban, sehingga biaya konsumsi harus berhubungan
dengan kegiatan utama perusahaan. Kemudian biaya-biaya tersebut
pasti mengahasilkan beban perusahaan yang bisa mengakibatkan
kerugian jika tidak segera diselesaikan.
 Disebabkan oleh kenaikan kewajiban : Diharuskan membuat penyesuaian
akhir tahun agar makna dari beban terlihat dengan jelas untuk mencukupi
pos-pos pengeluaran.
 Disebabkan oleh aliran fisis atau moneter : Timbul terciptanya beban
adalah biaya yang muncul akibat produksi barang atau penyediaan jasa
sehingga menimbulkan biaya sebagai kejadian fisis. Aliran fisis atau
moneter terjadi akibat aset yang digantikan oleh barang atau jasa.
 Disebabkan oleh kerugian perusahaan : Beban disebabkan oleh kerugian
perusahaan yang mencakup beberapa hal yaitu: ekuitas, adanya transaksi
peripheral atau incidental, distribusi kepada pemilik yang menyebabkan
sebagian dari harta perusahaan berkurang.
02
PENGAKUAN
BEBAN
Pengakuan Beban
Berdasarkan KDPPL paragraph 94, beban diakui dalam laporan
laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depannya berkaitan
dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi
bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva
(misanya, akrual hak karyawan atau penyusunan aktiva tetap).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia [IAI] (2012), pengakuan beban
dinyatakan sebagai berikut :
o Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif jika penurunan
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset
atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan
andal.
○ Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung
antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang
diperoleh (matching expense of costs with revenues).
o Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atas dasar
prosedur alokasi yang rasional dan sistematis dalam periode
akuntansi yang menikmati manfaat.
o Beban segera diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kalau
pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika
manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi
memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aset.
o Beban juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat
timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aset, seperti apabila
timbul liabilitas tanpa adanya pengakuan asset, seperti apabila
timbul liabilitas akibat garansi produk.
03
PENGUKURAN
BEBAN
Pengukuran Beban
Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi,
dibutuhkan berbagai keputusan atau pertimbangan untuk
menentukan bagaimana beban tersebut akan dialokasikan pada
periode-periode selanjutnya yang menunjukan adanya
pendapatan.
Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar
akuntansi yang dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman.
Misalnya IAS 16/AASB 116 yang menyatakan bahwa nilai-nilai
asset yang dapat di depresiasi dapat diukur dengan beberapa
cara setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan
atau model penilaian) dan beberapa pilihan alternative untuk
depresiasi (seperti metode garis lurus, nilai menurun dan
jumlah unit).
1. Biaya Historis
Sejalan dengan penilain aktiva dapat diukur atas dasar jumlah rupiah
yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,
pengukuran biaya dapat didasarkan pada :
Biaya historis
merupakan jumlah
rupiah kas atau
setaranya yang
dikorbankan
untuk memperoleh
aktiva.
Biaya masukan menunjukan
jumlah rupiah harga
pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang oleh
suatu entitas untuk
memperoleh aktiva yang
sejenis dalam kondisi yang
sama. Contohnya: penilaian
untuk persediaan.
Setara kas adalah
jumlah rupiah kas yang
dapat direalisir
dengan cara menjual
setiap jenis aktiva
dipasar bebas dalam
kondisi perusahaan
normal.
2. Biaya
Pengganti/biaya
masukan terkini
3. Setara Kas
Alokasi Beban
Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan
mengalokasikan beban-beban tersebut ke periode-periode dimana beban
tersebut dinikmati. Hal ini biasanya disebut dengan mathing concept.
Matching Concept adalah hal yang paling penting dalam
akuntansi biaya historis. Biaya yang sudah kadaluarsa akan menjadi
beban dan disajikan dalam laporan laba rugi, sedangkan biaya yang
belum kadaluarsa akan dicatac sebagai asset dan disajikan dalam
laporan posisi keuangan.
Untuk mengatasi masalah penentuan dan pengukuran biaya
menjadi beban, terdapat tiga metode dari matching concept biaya yang
sering digunakan yaitu :
● Hubungan Sebab dan Akibat : Penggunaan barang dan jasa oleh
perusahaan harus menghasilkan pendapatan pada periode tersebut.
● Alokasinya Sistematis dan Rasional : Tidak semua beban dapat
dialokasikan dengan menggunakan konsep sebab dan akibat. Sebagai
salah satu alternative, alokasi yang sistematis dan rasional
dapat digunakan.
● Pengakuan Sesegera Mungkin : Merupakan konsep yang mengakui dan
mengukur biaya yang dikeluarkan sesegera mungkin sebagai beban
karena tidak adanya manfaat ekonomi yang dapat diukur secara
reliable. Contohnya, biaya iklan (advertising expenses).
04
Tantangan Untuk
Penyusunan Standar
Akuntansi
 Penandingan
Tugas untuk pembuat standar adalah membuat aturan agar
laporan keuangan dan laporan laba rugi menyajikan informasi yang
relevab dan representative. Dalam hal ini, konsep penandingan tidak
dapat digunakan untuk mengakui item-item pada laporan posisi
keuangan yang tidak memenuhi kriteria asset dan kewajiban. Misalnya,
hal tersebut terjadi pada goodwill, tenaga kerja dan kekayaan
intelektual
 Konservatisme
Pada konsep konservatisme, terjadi asimetri informasi
mengenai pengakuan beban dan laba. Konsep ini mengharuskan untuk
mengakui adanya beban sesegera mungkin apabila ada kemungkinan beban
tersebut akan terjadi. Namun pada prinsip ini pengakuan laba tidak
akan dicatat hingga laba atau pendapatan tersebut benar-benar
terjadi. konsep tersebut didasarkan oleh asumsi skeptis akuntan atau
kehati-hatian.
 Masalah Untuk Auditor
Pengakuan dan pengukuran beban harus sesuai dengan
definisi dan kriteria beban itu sendiri. Auditor harus
memahami secara mendalam mengenai definisi dan kriteria
beban karena hal tersebut merupakan pedoman untuk
menentukan apakah perusahaan yang diaudit telah mencatat
transaksi sesuai standar yang telah ditentukan atau tidak.
THANK YOU

More Related Content

Similar to Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
Reza Ayu Kahfi
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
Muhammad Anshar
 
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptxPendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
MutiaraSyalwa
 
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptxKelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
royhanbayu
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Presentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neracaPresentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neraca
zufrizal se
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)
Icha Icha
 
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptxMATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MAULIDAHZAINASHUFAMa
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
NormaSelestia
 
My slide about expense
My slide about expenseMy slide about expense
My slide about expense
Icha Icha
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
radhi abdul halim
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspvitalfrans
 
resume teori akuntansi
resume teori akuntansiresume teori akuntansi
resume teori akuntansi
Lanang Clalu
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
NormaSelestia
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
Namla Elfa Syariati
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
MNDani
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
Leo Davincy
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
widya adhy
 

Similar to Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx (20)

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptxPendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
Pendapatan Beban, Peranan Future Event.pptx
 
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptxKelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
Kelompok 12 TA_Ch-10 (Expense) (1).pptx
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Presentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neracaPresentasi laporan keuangan neraca
Presentasi laporan keuangan neraca
 
Expense (beban)
Expense (beban)Expense (beban)
Expense (beban)
 
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptxMATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
 
My slide about expense
My slide about expenseMy slide about expense
My slide about expense
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual asp
 
resume teori akuntansi
resume teori akuntansiresume teori akuntansi
resume teori akuntansi
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Laporan laba rugi
Laporan laba rugiLaporan laba rugi
Laporan laba rugi
 
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
1-PA Siklus Ak & LK (1).ppt
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
 

More from RiaMennita

Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswaPertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
RiaMennita
 
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.pptPertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
RiaMennita
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
RiaMennita
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
RiaMennita
 
Ratio analysis.pptx
Ratio analysis.pptxRatio analysis.pptx
Ratio analysis.pptx
RiaMennita
 
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptxCREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
RiaMennita
 
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdfACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
RiaMennita
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
RiaMennita
 
Additional Topics.pdf
Additional Topics.pdfAdditional Topics.pdf
Additional Topics.pdf
RiaMennita
 
Biaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdfBiaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdf
RiaMennita
 
Biaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdfBiaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdf
RiaMennita
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdf
RiaMennita
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
RiaMennita
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
RiaMennita
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
RiaMennita
 
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptxHuman resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
RiaMennita
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
RiaMennita
 
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptxBab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
RiaMennita
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
RiaMennita
 

More from RiaMennita (19)

Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswaPertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
Pertemuan enam Aset Suwardjono ppt mahasiswa
 
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.pptPertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
Pertemuan 5_Konsep Dasar Teori Akuntansi.ppt
 
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
Pertemuan 3 Perekayasaan TEORI AKUNTANSI SEMESTER 6
 
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdfPertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
Pertemuan 2_Perkembangan dan Pengertian Teori Akuntansi_Pertemuan2.pdf
 
Ratio analysis.pptx
Ratio analysis.pptxRatio analysis.pptx
Ratio analysis.pptx
 
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptxCREATIVE ACCOUNTING.pptx
CREATIVE ACCOUNTING.pptx
 
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdfACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM_Pertemuan 1_SIAII.pdf
 
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdfSistem Akuntansi Persediaan.pdf
Sistem Akuntansi Persediaan.pdf
 
Additional Topics.pdf
Additional Topics.pdfAdditional Topics.pdf
Additional Topics.pdf
 
Biaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdfBiaya Standard.pdf
Biaya Standard.pdf
 
Biaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdfBiaya Taksiran 2.pdf
Biaya Taksiran 2.pdf
 
Biaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdfBiaya Taksiran.pdf
Biaya Taksiran.pdf
 
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdfAkuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
Akuntansi Biaya Bersama_Harga Pokok Bersama.pdf
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdfAnalisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
Analisis Perilaku Biaya_Pemisahan Biaya.pdf
 
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptxHuman resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
Human resource information system (HRIS)_Pertemuan 14.pptx
 
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptxBukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
Bukti audit dan kertas kerja audit_pertemuan 7.pptx
 
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptxBab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
Bab 2 CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS.pptx
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 

Recently uploaded (18)

Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 

Pertemuan 11_Biaya Kelompok 5 (11).pptx

  • 1. BEBAN Nama Kelompok : Maya Lumita Sari (20023000243) Innayah Maharani K. (20023000246) Arista Vio Issabella (20023000258) Bergita Paji (21023000084) Fellis Enricha Putri (21023000184)
  • 2. Definisi Beban 01 Pengakuan Beban 02 Tantangan untuk penyusunan Standar Akuntansi 04 Pengukuran Beban 03 PEMBAHASAN
  • 4.  Menurut Raja Adri Satriyawan Surya dalam buku Akuntansi Keuangan versi IFRS, (2012:20) mendefinisikan Beban (expenses) merupakan penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkeluarnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban mencakup baik beban yang timbul dalam pelaksanaa aktivitas perusahaan yang biasa maupun kerugian (loss).  Menurut IAI : Beban atau expenses adalah suatu penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau dapat berkurangnya aktiva atau terjadinya suatu kewajiban yang dapat mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada si penanam modal.  kesimpulan bahwa beban adalah berhubungan dengan berkurangnya arus kas, akan tetapi tidak bersangkutan dengan penanaman modal perusahaan. Beban ialah pemakaian barang dan jasa yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau pendapatan. Beban yang digunakan adalah beban umum dan administrasi. Biaya umum dan administrasi adalah biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan penyelenggaraan kegiatan pengarahan perusahaan secara keseluruhan contoh dari beban umum dan administrasi adalah biaya telepon, listrik, perlengkapan,alat tulis kantor dan sebagainya.
  • 5. Karakteristik Beban Pada jenis-jenis akuntansi terdapat pendekatan alokasi beban, disebabkan oleh operasi utama, beban yang menyebabkan penurunan ekuitas, disebabkan oleh aliran fisis atau moneter, dan disebabkan oleh kerugian perusahaan adalah sebagai berikut :  Memakai pendekatan alokasi beban : Pendekatan ini dipakai guna untuk menentukan beban ialah alokasi atau pencadangan periode yang bersangkutan.  Disebabkan oleh operasi utama : Tidak semua pemakaian aset akan menghasilkan beban, sehingga biaya konsumsi harus berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. Kemudian biaya-biaya tersebut pasti mengahasilkan beban perusahaan yang bisa mengakibatkan kerugian jika tidak segera diselesaikan.
  • 6.  Disebabkan oleh kenaikan kewajiban : Diharuskan membuat penyesuaian akhir tahun agar makna dari beban terlihat dengan jelas untuk mencukupi pos-pos pengeluaran.  Disebabkan oleh aliran fisis atau moneter : Timbul terciptanya beban adalah biaya yang muncul akibat produksi barang atau penyediaan jasa sehingga menimbulkan biaya sebagai kejadian fisis. Aliran fisis atau moneter terjadi akibat aset yang digantikan oleh barang atau jasa.  Disebabkan oleh kerugian perusahaan : Beban disebabkan oleh kerugian perusahaan yang mencakup beberapa hal yaitu: ekuitas, adanya transaksi peripheral atau incidental, distribusi kepada pemilik yang menyebabkan sebagian dari harta perusahaan berkurang.
  • 8. Pengakuan Beban Berdasarkan KDPPL paragraph 94, beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depannya berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (misanya, akrual hak karyawan atau penyusunan aktiva tetap). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia [IAI] (2012), pengakuan beban dinyatakan sebagai berikut : o Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. ○ Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (matching expense of costs with revenues).
  • 9. o Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat. o Beban segera diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aset. o Beban juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aset, seperti apabila timbul liabilitas tanpa adanya pengakuan asset, seperti apabila timbul liabilitas akibat garansi produk.
  • 11. Pengukuran Beban Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkan berbagai keputusan atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana beban tersebut akan dialokasikan pada periode-periode selanjutnya yang menunjukan adanya pendapatan. Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman. Misalnya IAS 16/AASB 116 yang menyatakan bahwa nilai-nilai asset yang dapat di depresiasi dapat diukur dengan beberapa cara setelah pengakuannya (seperti model biaya perolehan atau model penilaian) dan beberapa pilihan alternative untuk depresiasi (seperti metode garis lurus, nilai menurun dan jumlah unit).
  • 12. 1. Biaya Historis Sejalan dengan penilain aktiva dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran biaya dapat didasarkan pada : Biaya historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Biaya masukan menunjukan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya: penilaian untuk persediaan. Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva dipasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. 2. Biaya Pengganti/biaya masukan terkini 3. Setara Kas
  • 13. Alokasi Beban Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikan beban-beban tersebut ke periode-periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal ini biasanya disebut dengan mathing concept. Matching Concept adalah hal yang paling penting dalam akuntansi biaya historis. Biaya yang sudah kadaluarsa akan menjadi beban dan disajikan dalam laporan laba rugi, sedangkan biaya yang belum kadaluarsa akan dicatac sebagai asset dan disajikan dalam laporan posisi keuangan.
  • 14. Untuk mengatasi masalah penentuan dan pengukuran biaya menjadi beban, terdapat tiga metode dari matching concept biaya yang sering digunakan yaitu : ● Hubungan Sebab dan Akibat : Penggunaan barang dan jasa oleh perusahaan harus menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. ● Alokasinya Sistematis dan Rasional : Tidak semua beban dapat dialokasikan dengan menggunakan konsep sebab dan akibat. Sebagai salah satu alternative, alokasi yang sistematis dan rasional dapat digunakan. ● Pengakuan Sesegera Mungkin : Merupakan konsep yang mengakui dan mengukur biaya yang dikeluarkan sesegera mungkin sebagai beban karena tidak adanya manfaat ekonomi yang dapat diukur secara reliable. Contohnya, biaya iklan (advertising expenses).
  • 16.  Penandingan Tugas untuk pembuat standar adalah membuat aturan agar laporan keuangan dan laporan laba rugi menyajikan informasi yang relevab dan representative. Dalam hal ini, konsep penandingan tidak dapat digunakan untuk mengakui item-item pada laporan posisi keuangan yang tidak memenuhi kriteria asset dan kewajiban. Misalnya, hal tersebut terjadi pada goodwill, tenaga kerja dan kekayaan intelektual  Konservatisme Pada konsep konservatisme, terjadi asimetri informasi mengenai pengakuan beban dan laba. Konsep ini mengharuskan untuk mengakui adanya beban sesegera mungkin apabila ada kemungkinan beban tersebut akan terjadi. Namun pada prinsip ini pengakuan laba tidak akan dicatat hingga laba atau pendapatan tersebut benar-benar terjadi. konsep tersebut didasarkan oleh asumsi skeptis akuntan atau kehati-hatian.
  • 17.  Masalah Untuk Auditor Pengakuan dan pengukuran beban harus sesuai dengan definisi dan kriteria beban itu sendiri. Auditor harus memahami secara mendalam mengenai definisi dan kriteria beban karena hal tersebut merupakan pedoman untuk menentukan apakah perusahaan yang diaudit telah mencatat transaksi sesuai standar yang telah ditentukan atau tidak.