Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan implementasi kurikulum 2013 bagi kepala sekolah yang mencakup konsep dan tahapan supervisi akademik, penyusunan instrumen supervisi, serta tindak lanjut hasil supervisi untuk meningkatkan kompetensi guru.
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Evaluasi diri sekolah (eds) sdn merak 1 kec sukamulyaAde Adji
bila tidak bisa didownload kirim email melalui del_adji@yahoo.com
atau bisa langsung datang ke SD Negeri Merak I Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang melalui Ade Aji Fachruroji
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007 dalam Kemendikbud, 2014). Supervisi akademik menempati posisi strategis di suatu lembaga pendidikan. Mengingat, lembaga pendidikan adalah lembaga yang menfokuskan kegiatannya membrrikan layanan pembelajaran. Kualitas layanan pendidikan di suatu sekolah tergantung pada kualitas proses pembelajaran di kelas. Kualitas proses pembelajaran di kelas tergantung pada kemampuan guru mengelola proses pembelajaran. Kepala sekolah, sebagai penanggung jawab lembaga, berkewajiban menjamin dan menfasilitasi agar semua guru mampu mengelola proses pembelajaran seoptimal mungkin. Untuk itu, kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik semaksimal mungkin. Dengan supervisi akademik yang maksimal akan mendorong peningkatan kemampuan guru mengeola proses pembelajaran yang optimal.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007 dalam Kemendikbud, 2014). Supervisi akademik menempati posisi strategis di suatu lembaga pendidikan. Mengingat, lembaga pendidikan adalah lembaga yang menfokuskan kegiatannya membrrikan layanan pembelajaran. Kualitas layanan pendidikan di suatu sekolah tergantung pada kualitas proses pembelajaran di kelas. Kualitas proses pembelajaran di kelas tergantung pada kemampuan guru mengelola proses pembelajaran. Kepala sekolah, sebagai penanggung jawab lembaga, berkewajiban menjamin dan menfasilitasi agar semua guru mampu mengelola proses pembelajaran seoptimal mungkin. Untuk itu, kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik semaksimal mungkin. Dengan supervisi akademik yang maksimal akan mendorong peningkatan kemampuan guru mengeola proses pembelajaran yang optimal.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
Sistem Informasi Pemasaran adalah seperangkat prosedur dan metode untuk pengumpulan data, analisis, dan penyajian informasi yang teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH
terapkan
prinsip
supervisi
siapkan
instrumen
PROGRAM SUPERVISI PELAKSANAAN
SUPERVISI
bicarakan dg
para guru
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 3
dll
Evaluasi dan
tindak lanjut
lakukan
evaluasi dg
guru
lalu
apa??
4. KONSEP SUPERVISI AKADEMIK ?
UPAYA MEMBANTU GURU
MENGEMBANGKAN
KOMPETENSINYA MENCAPAI
TUJUAN PEMBELAJARAN
(Glickman (1981) dan (Daresh,
1989).
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 4
9. Siklus Supervisi
Tahap Pertemuan Awal:
Menganalisis rencana
pembelajaran.
Menetapkan aspek-aspek yang
akan diamati dalam
Pembelajaran.
Tahap Pengamatan:
• Mencatat secara obyektif
dan selektif peristiwa
selama Pembelajaran
Tahap Pertemuan Balikan:
Menganalisis hasil observasi bersama guru.
Menginterpretasi hasil analisis.
Menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu meningkatkan
prilaku pembelajaran berikutnya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 9
10. PROSES SUPERVISI
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 10
.
• STANDAR
INPUT
• STANDAR
PROSES
• STANDAR
OUTPUT
• PERSIAPAN
PEMBELAJARAN
• PROSES
PEMBELAJARAN
• PENILAIAN HASIL
BELAJAR
• PENCAPAIAN
KOMPETENSI
• KESENJANGAN
YANG
DITEMUKAN
• PELUANG
PENGEMBANG
AN
ACUAN
STANDAR
KEGIATAN
SUPERVISI
MEMBERIKAN
BANTUAN
12. BAGAIMANA MENYUSUN PERANGKAT
SUPERVISI AKADEMIK
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 12
.
MENYUSUN
PERANGKAT
SUPERVISI
MERUMUSKAN
KRITERIA PROSES
PEMBELAJARAN
MENETAPKAN
MODEL
PEMBELAJARAN
13. Pengertian instrumen
1. ALAT YANG DIPAKAI UNTUK
MENGUMPULKAN INFORMASI TERHADAP
SUATU OBYEK SASARAN.
2. ALAT YANG BERFUNGSI UNTUK
MEMUDAHKAN PELAKSANAAN SESUATU.
(Arikunto 1988: 51)
13
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 13
14. BENTUK INSTRUMEN
Bentuk
Instrumen
Langsung
Wawancara
observasi
Tidak
Langsung
Tes; Angket
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 14
15. Kriteria Instrumen
1. Validitas
a) Construct Validity
b) Content Validity
c) Face Validity
d) Predictive Validity
(Margono 2004: 186)
15
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 15
16. Model Instrumen Pengawasan
A. PEDOMAN OBSERVASI
B. PEDOMAN WAWANCARA
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 16
17. PEDOMAN OBSERVASI
Fungsi :
1. Mengetahui apa yang
harus diobservasi
atau diawasi.
2. Menentukan kriteria-kriteria
yang dijadikan
tolak ukur
pertimbangan
observasinya; dan
sebagainya
Bentuk :
1. Skala-skala
penilaian
2. Daftar-daftar cek;
dan lain-lain
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 17
18. PEDOMAN WAWANCARA
JENIS WAWANCARA
1. Wawancara Berbas
2. Wawancara Terpimpin
3. Wawancara Bebas
Terpimpin
FASE KEGIATAN
1. Sebelum wawancara.
2. Pelaksanaan wawancara
3. Akhir wawancara
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 18
19. Langkah-langkah Pengembangan Instrumen
secara adaptasi
Penelaahan instrumen asli dengan mempelajari
panduan umum (manual) instrumen dan butir-butir
instrumen.
Hal itu dilakukan untuk memahami
(a) bangun variabel;
(b) kisi-kisinya;
(c) butir-butirnya;
(d) cara penafsiran jawaban.
Perbaikan butir instrumen bila diperlukan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 19
19
20. Langkah-langkah penyusunan instrumen
(KREASI)
Menentukan masalah yang akan
diobservasi
Menentukan instrumen yang akan
digunakan.
Menyusun kisi-kisi.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 20
21. Penulisan butir-butir insrtrumen.
Mengkaji ulang instrumen yang dilakukan oleh
pengawas
Penyusunan perangkat instrumen sementara.
Melakukan uji coba instrumen
Perbaikan instrumen sesuai hasil uji coba.
Penataan kembali perangkat instrumen yang
terpakai untuk memperoleh data yang akan
digunakan.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 21
22. .....lanjutan
Tujuan melakukan uji coba untuk
mengetahui:
(a) apakah instrumen itu dapat
diadministrasikan;
(b) apakah setiap butir instru- men itu
dapat dan dipahami oleh subjek
penelitian (pengawasan);
(c) mengetahui validitas; dan
(d) mengetahui reliabilitas.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 22
24. Mampu menindaklanjuti hasil
supervisi akademik melalui
pembinaan guru dan
pemantapan instrumen untuk
peningkatan profesionalisme
guru.
TUJUAN
???
25. TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI
AKADEMIK
TINDAK LANJUT
HASIL SUPERVISI
AKADEMIK
PEMBINAAN
GURU
LANGSUNG
TIDAK
PEMANTAPAN LANGSUNG
INSTRUMEN
PELAPORAN
SUPERVISI
AKADEMIK
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 25
26. PENGERTIAN RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK
.
Merupakan rencana kegiatan pengawasan yg dikembangkan
secara berdasarkan tugas pokok pengawas sekolah,
digunakan sebagai pedoman: Pemantauan, Pembinaan ,
Pembibingan bagi guru dalam melaksanakan topoksi
(perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 26
27. Prinsip Pengembangan:
.
Disusun oleh pengawas sekolah sebagai terjemahan hasil analisis dan
evaluasi pelaksanaan supervisi akademik tahun sebelumnya
Dikembangkan sesuai apa yang dibutuhkan oleh pendidik, berbasis
pada profil kompetensi pendidik.
Dikembangkan untuk menghasilkan pendidik yang mandiri dan tidak
berhenti belajar
Dirancang untuk mengembnagkan budaya membaca dan menulis
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Keterkaitan dan keterpaduan
Disusun dengan mempertimbangkan TIK dan Komunikasi secara
terintegrasi, sistimatis dan efektif
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 27
28. KOMPONEN DAN SISTEMATIKAN
1. Fokus masalah pembinaan/pembimbingan
2. Tujuan pembinaan, pembimbingan
3. Metode pembinaan/pembimbingan
4. Sumberdaya
5. Penilaian
6. Tindaklanjut
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 28
29. TAHAPAN PEER COACHING :
GROW ME
GOAL
REALITY
OPTION
WHAT’S
NEXT
EVALUASI
MONITORI
NG
.
G • GOAL
R • REALITY
O • OPTION
W • WHAT’S NEXT
M • MONITORING
E • EVALUASI
RINTISAN
MODEL
PEMBINAAN
PTK SMP