5. INDIKATOR
1. Menganalisis pengertian sumberdaya alam
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya
alam.
3. Menjelaskan perbedaan sumberdaya alam.
yang dapat diperbaharui dan sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbaharui
4. Menunjukkan persebaran sumberdaya alam
pada peta Indonesia
6. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menganalisis pengertian
sumberdaya alam.
2. Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis
sumberdaya alam.
3. Siswa mampu menjelaskan perbedaan
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui
dan sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui
4. Menunjukkan persebaran sumberdaya alam
pada peta Indonesia
8. yaitu semua kekayaan alam berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di
bawah bumi, di permukaan bumi, maupun
di atas bumi yang dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Hal ini menunjukan bahwa SDA ditentukan
juga oleh nilai
kemanfaatannya/kegunaannnya.
SUMBER DAYA ALAM
11. 1. SDA berdasarkan bagian/bentuk yang
dimanfaatkan.
2. SDA berdasarkan sifat dan
pembentukannya.
3. SDA berdasarkan asal-usulnya
4. SDA berdasarkan tingkat kepentingannya
5. SDA berdasarkan kepemilikannya
6. SDA berdasarkan wujudnya
7. SDA berdasarkan pembentuknya
12. 1. Berdasarkan bagian/bentuk
yang dapat dimanfaatkan:
a. Sumber daya alam materi
yang dimanfaatkan adalah materi dari
sumber daya alam itu.
Contoh : mineral magnetit (Fe[FeO2]2, pasir
kuarsa (SiO3) dapat dilebur untuk membuat
kerangkan beton, bahan kendaraan, dll.
13. b. Sumber daya alam hayati
yaitu sumber daya yang berbentuk
makhluk hidup, yaitu hewan (hewani) dan
tumbuhan (nabati).
c. Sumber daya alam energi
yaitu apabila barang yang dimanfaatkan
manusia adalah energi yang terkandung
dalam sumber daya alam tersebut.
14. d. Sumber daya alam ruang
yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia
dalam hidupnya.
Makin besar kenaikan jumlah penduduk, makin
sulit SDA ruang diperoleh.
e. Sumber daya alam waktu
sebagai sumber daya alam, waktu terikat dengan
pemanfaatan sumber daya alam yang lain.
Contoh; air sulit ditemui pada musim kemarau,
akibatnya pertanian terganggu.
15. 2. SDA berdasarkan sifat dan
pembentukannya
a. SDA yang dapat diperbarui (Renewable
Resources), karena alam mampu mengadakan
pembentukan baru dalam waktu relatif cepat,
sehingga SDA ini tidak dapat habis.
Pembaruan dengan dua jalan, yaitu:
- Pembaruan dengan reproduksi, terjadi pada
hewan dan tumbuhan.
- Pembaruan dengan siklus, misalnya air,
udara, terjadi dalam proses siklus.
16. b.SDA yang tidak dapat diperbarui
(Unrenewable Resources)
merupakan SDA alam yang jumlahnya relatif
statis karena tidak ada penambahan atau
pembentukannya sangat lambat bila
dibandingkan dengan umur manusia.
Pembentukannya kembali memakan waktu
ratusan, bahkan jutaan tahun.
17. 2. SDA yang cepat habis, karena nilai
konsumtif barang itu relatif tinggi,
manusia menggunakan dalam jumlah
banyak, dan relatif cepat habis.
Contoh; bensin, gas alam, dan batubara,
minyak bumi serta bahan bakar
yang lain.
SDA yang tidak dapat diperbarui ini
dibedakan menjadi 2, yaitu:
18. SDA yang tidak dapat diperbarui ini
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. SDA yang tidak cepat
habis, karena nilai
konsumtif terhadap
barang itu
kecil.Manusia
memanfaatkan dalam
jumlah kecil, dan dapat
dipakai berulang-
ulang. Contoh; intan,
batu permata, dan
emas.
19. SDA yang tidak dapat diperbarui kebanyakan
didapat dari bahan galian.
Menurut cara pembentukannya, bahan galian
dibedakan menjadi:
1. Bahan galian magmatik,
yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan
bertempat di dalam atau berhubungan dekat
dengan magma. Contoh, batuan beku dalam.
2. Bahan galian pematit,
yaitu bahan galian yang terbentuk di dalam
diatrema dan dalam bentukan intrusi. Contoh;
batuan beku gang.
20. 3. Bahan galian hasil pengendapan,
yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena pengendapan di dasar sungai atau
genangan air melalui proses pelarutan
ataupun tidak.
4. Bahan galian hasil pengayaan sekunder,
yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena proses pelarutan pada batuan hasil
pelapukan.
21. 5. Bahan galian metamosfosis kontak,
yaitu batuan sekitar magma yang karena
bersentuhan dengan magma berubah menjadi
mineral ekonomi.
6. Bahan galian hidrotermal
yaitu resapan magma cair yang membeku di
celah-celah struktur lapisan bumi atau pada
lapisan yang bersuhu relatif rendah (di bawah
500o C)
22. Penggolongan bahan galian menurut UU No. 11
tahun 1967 (UU No 27 Th 1980) tentang
pertambangan:
1. Golongan A
yaitu bahan galian strategis, penting untuk
pertahanan/keamanan negara atau
menjamin perekonomian negara.
Contoh: batu bara, minyak bumi, bahan
radioaktif, timah, mangan, besi, nikel,
dsb.
23. 2. Golongan B
yaitu bahan galian vital, penting untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak.
Contoh; emas, perak, magnesium, seng,
wolfram, batu permata, mika, asbes.
Penggolongan bahan galian menurut UU No. 11
tahun 1967 (UU No 27 Th 1980) tentang
pertambangan:
24. 3. Golongan C
yaitu bahan galian yang tidak
termasuk golongan A maupun B.
Contoh, bahan galian yang termasuk
batuan industri.
Penggolongan bahan galian menurut
UU No. 11 tahun 1967 (UU No 27 Th 1980)
tentang pertambangan:
26. a. SDA Litosfer
Merupakan kelompok sumber daya alam yang
berasal dari lapisan kulit bumi/kerak bumi.
Terbagi atas:
1) SDA bahan galian logam
2) SDA bahan galian bukan logam
3) SDA bahan galian sumber energi.
Berdasarkan kegunaannya, terbagi atas:
1) SDA bahan galian golongan A
2) SDA bahan galian golongan B
3) SDA bahan galian golongan C
27. b. SDA Hidrosfer
SDA yang berupa air, baik air di
daratan, lautan, dan atmosfer.
Berdasarkan letaknya, SDA air
dibedakan:
1) SDA air permukaan
2) SDA air tanah, yaitu air yang
tersimpan di lapisan tanah dalam
bentuk akuifer air tanah.
28. Manfaat SDA Hidrosfer
1. Air dipergunakan untuk
kelangsungan hidup manusia,
hewan, dan tumbuhan.
2. Dibutuhkan untuk kegiatan
industri.
3. Sebagai sumber tenaga listrik.
29. c. SDAAtmosfer
Merupakan lapisan udara yang
menyelimuti bumi, yang terdiri dari
berbagai jenis gas dan debu kosmis, yang
berfungsi sebagai ruang di atas
permukaan bumi dalam dimensi vertikal
maupun horizontal.
30. Manfaat SDAAtmosfer:
Menyediakan berbagai macam zat yang
diperlukan bagi makhluk hidup.
Melindungi makhluk hidup dari pancaran sinar
matahari yang merusak.
Melindungi bumi dari benturan benda- benda
langit.
Memantulkan gelombang elektromagnetik untuk
dimanfaatkan dalam bidang
pertelekomunikasian.
31. 4. SDA berdasarkan
tingkat kepentingannya
a. SDA primer yaitu SDA yang sifatnya
tidak dipengaruhi oleh manusia.
Contoh: curah hujan
b. SDA sekunder,
yaitu SDA yang ada karena sumber daya
primer.
Contoh : tanaman pertanian tergantung
pada peternakan sebagai pemasok pupuk.
32. 5. SDA berdasarkan kepemilikannya
a. SDA milik perorangan (private property
resources),
yaitu SDA yang kepemilikannya di bawah
perorangan atau lembaga tertentu.
b. SDA milik umum (common property
resources)
yaitu SDA yang miliki siapapun.
33. 6. SDA berdasarkan wujudnya
a. SDA berupa benda, meliputi benda
padat, cair, dan gas.
b. SDA bukan benda, meliputi
keindahan alam, tenaga surya.
34. 7. SDA berdasarkan pembentuknya
a. SDA biotik yaitu SDA yang terbentuk dari
kehidupan/sisa kehidupan.
Contoh: minyak bumi, batu bara.
b. SDA abiotik yaitu SDA yang terbentuk
tidak dari kehidupan/benda tak hidup.
Contoh : tembaga, bijih besi,
36. Kondisi geografis Indonesia cukup
strategis terhadap kekayaan SDA.
Kondisi strategis tersebut yaitu
1. Arealnya luas
2. Bentuk kepulauan yang memanjang
sekitar khatulistiwa.
3. Letaknya strategis, diantara 2 benua besar
dan 2 samudra.
4. Kondisi geologis dan geomorfolgi dengan
wilayah sebagain besar daerah vulkanis.
37. 1. SDA TANAH
Tanah merupakan faktor yang penting bagi
kehidupan. Tanah memiliki fungsi
a. Menyimpan air dan zat-zat yang dibutuhkan
oleh tanaman.
b. Tempat pemukiman penduduk
c. Lahan penting untuk kegiatan pertanian,
peternakan, dan perkebunan.
d. Tempat hidup berbagai organisme.
38. Indonesia yang terletak di daerah tropis dengan
curah hujan yang tinggi, intensitas panas
matahari juga tinggi, menyebabkan proses
pelapukan batuan menjadi tanah juga tinggi. Hal
ini menjadikan Indonesia memiliki jenis tanah
yang beraneka ragam.
40. 1. Struktur tanahnya baik/gembur.
2. Banyak mengandung air untuk
melarutkan garam.
3. Banyak kandungan garam sebagai
bahan makanan tumbuhan.
Ciri-ciri tanah subur:
41. Jenis tanah menurut kesuburannya
1. Tanah muda, yaitu tanah yang banyak
mengandung zat hara, dan berwarna abu-
abu.
2. Tanah tua, yaitu tanah yang berwana
coklat keabu-abuan dan cukup
mengandung unsur hara,
3. Tanah tua, yaitu tanah yang sudah tidak
mengandung unsur hara/sangat sedikit.
42. 1. Tanah podzolik merah kuning : terbentuk dari
pelapukan batuan yang mengandung kwarsa.
Tersebar di Nusa Tenggara, cocok untuk
perladangan, kebun karet, teh dan kopi.
2. Tanah organosol : berasal dari batuan induk
organik, seperti gambut dan rumput rawa pada
iklim basah dengan curah hujan >2.500
mm/tahun. Tersebar di Jawa, pantai barat
Sumatera, pantai timur Kalimantan.
Potensi sumber daya lahan/tanah
43. 3. Tanah aluvial : berasal dari endapan lumpur yang
terbawa aliran sungai, bersifat subur, dan cocok
untuk pertanian. Terdapat di Sumatera bagian
timur, Jawa bagian utara, Kaliamantan bagian
selatan dan tengah, dan Papua bagian selatan.
4. Tanah kapur : berasal dari pelapukan batuan
kapur. Terdapat di Peg. Kendeng, Peg. Sewu,
Gunung Kidul. Cocok untuk hutan jati.
Potensi sumber daya lahan/tanah
44. Potensi sumber daya lahan/tanah
5. Tanah vulkanis : berasal dari pelapukan batu-
batuan vulkanis, bersifat sangat subur. Tersebar
di daerah yang terdapat gunung api. Sangat subur
sehingga cocok untuk perkebunan.
6. Tanah pasir, berasal dari batuan pasir yang
mengalami pelapukan, sangat miskin akan unsur
hara. Terdapat di pantai barat Sumatera Barat,
Jawa Timur, dan Sulawesi.
45. 7. Tanah humus; tanah yang berasal dari pelapukan
tumbuh-tumbuhan. Bersifat sangat subur, dan
berwarna hitam. Tersebar di sebagian besar
wilayah Indonesia.
8. Tanah laterit; yaitu tanah yang banyak
mengandung zat besi dan alluminium. Bersifat
sangat tidak subur.
Potensi sumber daya lahan/tanah
46. 2. SDAAIR
Permukaan bumi, 70 % tertutup air, dan
hanya 2,5% berupa air tawar.
SDA air dibedakan atas air permukaan
(sungai, danau, rawa, dan laut) dan air
bawah tanah.
47. Air Tanah
yaitu air yang letaknya berada
di dalam tanah atau bawah
permukaan bumi sehingga
tidak bisa langsung
dimanfaatkan.
48. Jenis air tanah berdasarkan letaknya :
1. Air tanah preatik yaitu air tanah yang
letaknya dekat permukaan tanah.
Dimanfaatkan dengan membuat sumur gali.
2. Air tanah artesis, yaitu air tanah yang
letaknya jauh di dalam lapisan tanah.
Memanfaatkannya dengan membuat sumur
bor.
49.
50. SUNGAI
- Suatu alur memanjang di permukaan
bumi tempat air mengalir menuju
sungai induk maupun menuju ke laut.
- Profil sungai dibedakan menjadi
bagian hulu, tengah dan hilir.
55. Potensi Sungai
1. Sebagai irigasi pertanian
2. Sebagai pembangkit listrik tenaga air
3. Sebagai sarana transportasi
4. Sumber air minum (PDAM)
5. Sarana MCK
6. Sebagai wahana perikanan darat
56. - Beberapa sungai utama di Indonesia:
Di Sumatera : Sungai Musi, Kampar,
Indragiri, Batanghari.
Di Jawa : Sungai Serayu, Bengawan Solo,
Brantas, Citarum, Ciliwung, Kali Progo.
Di Kalimantan : Sungai Kapuas, Sunagi
Barito, Sungai Mahakam, Sungai Kahayan
Di Papua : Sungai Digul, Sungai Memberamo
57. DANAU
Potensi danau:
Sebagai pembangkit tenaga listrik (Waduk
Sigura-gura, Waduk Cirata, Danau Sentani,
Danau, Waduk Gajahmungkur, Waduk
Karangkates, Waduk Mrican)
Sebagai sarana untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat dengan memanfaatkan danau sebagai
tempat budidaya ikan.
58. Sebagai sarana irigasi (Waduk Wadaslintang,
Waduk Karangkates)
Sebagai obyek wisata (Danau Maninjau,
Danau Batur, Danau Tondano)
Sebagai sarana transportasi (Danau Toba)
60. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan sumber daya hutan
terbesar di dunia. Keanekaragam
hayati yang ada didalamnya sekitar
70% dari yang ada bumi. Bahkan,
karena luasnya hutan di Indonesia
sehingga mempunyai peran sebagai
paru-paru dunia.
61. Fungsi Hutan:
1. Sebagai tempat hidup berbagai macam satwa.
2. Penjaga dan penyedia sumber air
3. Sebagai penyeimbang keadaan udara dengan
menyerap CO2 dan menghasilkan O2.
4. Memberikan berbagai jenis hasil hutan.
5. Sebagai tempat penelitian dan rekreasi.
62. Jenis Hutan di Indonesia
HUTAN HUJAN TROPIS
HUTAN MUSIM TROPIS
HUTAN BAKAU
HUTAN SABANA/STEPA
PADANG LUMUT
64. 1. MINYAK BUMI
Merupakan senyawa hidrokarbon yang berasal
dari bahan organik (foraminifera) dalam batuan
induk yang mengalami pematangan selama
berjuta-juta tahun.
Minyak bumi dapat terbentuk dalam suatu
cekungan jika terdapat beberapa syarat sebagai
sistem cekungan minyak bumi. Syarat-syarat
tersebut yaitu:
65. 1. Batuan induk merupakan batuan sumber
penghasil minyak yang berasal dari fosil
organisme terutama foraminifera.
2. Reservoir yaitu batuan yang mengandung
minyak bumi.
3. Cap rock/batuan penutup, sifatnya impermeable
sehingga minyak akan terperangkap dan tidak
bisa keluar dari reservoir.
4. Tran/jebakan yaitu sistem yang merangkap
minyak bumi sehingga tidak keluar.
66. Potensi minyak bumi tersebar di :
60 cekungan sedimen tersier barat :
Sumatera : Palembang dan Jambi
Jawa : Cepu, Cirebon, Wonokromo
Kalimantan: P. Tarakan, P Bunyu Kutai,
Balikpapan
Cekungan sedimen tersier timur : (Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua/Sorong)
68. Hasil pengolahan minyak bumi:
1. Bahan bakar minyak yaitu bensin, solar,
minyak tanah, dan avtur.
2. Non bahan bakar minyak tanah yaitu oli
sebagai minyak pelumas mesin.
3. LPG (Liquid Petroleum Gas)
4. Petrokimia berupa aspal dan lilin
69. 2. Gas Bumi
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
Associate Gas, yaitu gas yang dihasilkan bersama
dengan minyak bumi, yaitu LPG. Dihasilkan di
Arun (NAD), Rantau (Sumut), Dumai (Riau),
Musi (Sumsel), Mundu, Arjuna, Balongan (Jawa
Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tanjung Santan,
Badak dan Balikpapan (Kaltim)
70. Non associate gas merupakan gas yng
dihasilkan dari cadangan gas tersendiri.
Gas ini diambil dengan cara pengeboran, dan
ditampung dalam bentuk LNG (Liquified
Natural Gas)
Potensi di Indonesia terdapat di Arun, Bontang,
dan Laut Natuna.
71. 3. Batubara
Proses pembentukan batubara :
1. Secara biokimia yaitu proses pembentukan
batubara yang berasal dari bahan organik
(tumbuh-tumbuhan)dengan perantara bakteri
anaerob.
2. Secara metemorfosis/dinamokimia yaitu
terbentuknya batubara karena pengaruh suhu
dan tekanan.
72. Daerah persebaran batubara di Indonesia
(± 36 milyar ton):
1. Daerah Ombilin (Sumatera Barat),
menghasilkan batubara yang sifatnya muda
hancur.
2. Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang),
menghasilkan batubara muda yang sudah
menjadi antrasit karena pengaruh magma.
3. Kalimantan
4. Jambi, Riau, Aceh dan Papua
73. 4. Tenaga Panas Bumi
Potensi di Indonesia ± 8.000 – 10.000 mega
watt yang tersebar di Pulau Sumatera,
Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.
74. Ladang panas bumi yang berkaitan dengan
gunung api terdapat di:
Jawa Barat : Kamojang, Darajat,
Gunung Salak
Jawa Tengah : Dieng
Bali : Kaldera Buyan- Bratan
Flores Barat : Kaldera Pocoleok
NAD : daerah bekas Gunung Seulawah
Sumbar : Muaralabuh
77. Emas dan Perak
Merupakan jenis logam mulai yang sudah
diusahakan sejak berabad-abad yang silam.
Mudah dikenali karena warnanya kuning dan
lunak sehingga udah ditempa, dan tidak
mudah teroksidasi.
78. Berdasarkan pembentukannya di alam, emas
ditemukan sebagai endapan :
1. Bijih emas primer, berasal dari proses
magmatik yang dibawa oleh larutan
hidrotermal dan diendapkan pada urat-urat
kuarsa.
Jenis ini disebut endapan emas epitermal,
yang terdapat di Gunung Pongkor (Jawa
Barat)
79. Emas primer dapat terbentuk juga pada
tubuh batuan beku yang sudah teraltersi/terubah
oleh larutan hidrotermal yang disebut tubuh
porfiri.
Endapan ini biasanya merupakan mineral ikutan
yang berasosiasi dengan mineral utamanya yaitu
tembaga.
Contoh di Gerberg dan Estberg (Papua), dan
Batu Hijau (NTB)
80. 2. Emas sekunder, biasanya terdapat
pada batuan sedimen hasil transportasi air
yang mengerosi emas pada endapan
primernya, kemudian diendapkan di
sedimen sungai.
Endapan ini disebut endapan emas-
perak plaser.
81. Potensi emas di Indonesia : Sumatera Utara,
Jawa, Kal-Teng, Sul-Ut, Nusa Tenggara,
Maluku.
Pengusahaan tambang emas : Rejang Lebong
(Bengkulu), Cikotok, Bolang Mongondoow.
82. Tembaga
Mineral yang mengandung tembaga yaitu tembaga
alam (Cu 100%), melakonit dan cuprit (Cu=78,86%),
dan Chalcocit (Cu = 79,86%)
Batuan yang mengandung tembaga berwarna hijau.
Daerah penghasil tembaga: Tembagapura (Papua),
ditambang oleh PT Freeport sejak 3 Maret 1973
sampai sekarang.
Daerah lain: Sul-Ut, Sul-Tengg, Sumatera (Aceh,
Palembang, Jambi, Bengkulu), Kal-Bar, Kal-Sel,
Maluku, Jawa.
83. Timah Putih
Di alam, ditemukan sebagai endapan timah primer
dan sekunder.
- Timah primer ditemukan di sekitar intrusi
batuan granit yang mengandung urat-urat
stannite, kasiterit, dan kuarsa kasiterit.
- Timah sekunder, yaitu endapan plaser hasil
pelapukan dan erosi batuan granit yang
mengandung bijih timah.
84. Daerah persebaran di Indonesia:
- Pulau Bangka dan Belitung,
- Riau : P. Lingga, Singkep, Karimun,
Kundur, Bengkinang.
Hasil eksploitasi berupa bijih timah kemudian
diolah di pabrik peleburan timah menjadi timah
batangan atau logam timah.
Tempat peleburan timah di Muntok (Pulau
Bangka)
85. Nikel
Digunakan untuk menyepuh besi atau baja agar tidak
berkarat.
Endapan nikel terdapat pada lapukan batuan basa
seperti piroksenit dan dunit yang berat jenisnya
tinggi, warna gelap atau gelap kehijauan, kaya akan
kandungan besi dan magnesium.
Terdapat di Pomala (Sul-Tra), Soroako (Sul-Sel),
Pulau Gag dan Peg. Cyclops (Papua), Maluku (P.
Gebe, P. Pakal, P. Obi)
86. Bauksit
Merupakan mineral penghasil logam aluminium.
Dalam keadaan murni berwarna merah atau
coklat apabila tercampur oleh oksida besi, sangat
lunak, larut dalam air, mudah patah, dan tidak
mudah terbakar.
Terjadi dari proses pelapukan batuan induk
granit.
Terdapat di P. Bintan dengan cadangan mencapai
964.900 metrik ton, Pulau Pari dan Pulau Galang
(808.749 metrik ton)
87. Logam Besi
- Terdapat di alam dalam bentuk pasir besi
- Potensi pasir besi di Parang Tritis, Cilacap,
Tasikmalaya, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
- Dalam bentuk bijih besi banyak tersebar di
Peg. Verbeek (Sul-Teng), Kal-Sel, Kal-Tim,
dan Pulau Laut Lampung.
88. b. Mineral Non Logam
Intan
Marmer
Belerang
Fosfat
Batu Kapur
Pasir Kuarsa
89. Intan
- Mineral yang berbentuk kristal yang mempunyai
unsur karbon. Kristalisasi terbentuk pada
kedalaman 95 km dengan temperatur 1.500 –
2.000o C.
- Terdapat di Martapura (Kal-Sel),
Sumatra (Sungai Siabu, Kampar, Bangkinang)
Kal-Bar (Pucukcau, Ngabang, Murungraya, Sei
Pinang), Kal-Tim ( Sekatak Bunyi, Kutai,
Longiran)
90. Marmer
- Disebut juga batu pualam yaitu batu
gamping yang mengalami metamorfosis
karena suhu dan tekanan yang tinggi.
- Dimanfaatkan untuk bahan bangunan untuk
lantai atau dinding.
- Terdapat di Tulungagung dan Banjarnegara
91. Belerang
- Merupakan bahan baku penolong dalam
bebagai kegiatan industri seperti industri
gula, kimia, pupuk, ban, karet,dan korek
api.
- Tersebar di Sum-Ut, Bengkulu, Jawa, Sul-
Ut, dan Maluku.
92. Fosfat
- Merupakan bahan yang berguna untuk pembuatan
pupuk, industri detergen, dan makanan ternak.
- Ada 3 tipe endapan fosfat yaitu fosfat batuan beku
apatit, fosfat sediman dan endapan guano (kotoran
burung)
- Tersebar di Lebak dan Rangkasbitung (Banten),
Pati, Tuban, Lamongan, Kandangan (Kal-Sel), P.
Kakabaya (Sul-Tra), Anjawai (Papua).
93. Batu Kapur
- Terbentuk dari pengendapan cangkang kerang
siput, foraminifera, dan kerangka koral ( secara
organik), dan dari pengendapan pecahan koral
karena aktivitas gelombang (mekanik), dan
endapan larutan kapur (kimia)
- Digunakan untuk industri semen,kaca, keramik,
bahan karbit, bahan bangunan.
- Tersebar hampir di semua pulau di Indonesia.
94. Pasir Kuarsa
- Digunakan untuk industri semen, kaca
lembaran, botol,dan barang pecah belah.
- Tersebar di 11 propinsi dengan cadangan
mencapai 4,55 milyar ton, dengan
cadangan terbesar di Sum-Bar (82,5%)
sisanya tersebar di Kal-Bar, Jawa Barat,
dan Sumatera Selatan
95. 6. SDA HAYATI
a. Pertanian
b. Perkebunan
c. Kehutanan
d. Peternakan
e. Perikanan
96. a. Pertanian
Indonesia merupakan negara agraris ,
karena sektor pertanian memegang peranan
penting dalam kegiatan perekonomian.
Selain itu, kondisi lahan/tanah yang subur
sangat memungkinkan
dikelola/dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian.
Pertanian di Indonesia menghasilkan bahan
pangan.
97. Kegiatan pertanian di lahan
basah:
1. Sawah irigasi yaitu sawah yang
pengairannya secara teratur dari air irigasi.
2. Sawah tadah hujan, yaitu sawah yang
sistem pengairannya sangat bergantung
pada air hujan, biasanya diusahakan sekali
dalam setahun/musim hujan, musim
kemarau ditanami palawija.
98. 3. Sawah pasang surut, yaitu sawah yang
biasanya terletak di pinggir pantai/muara
dengan memanfaatkan gerakan pasang
surut air laut.
4. Sawah lebak yaitu jenis pertanian sawah
yang memanfaatkan lahan yang terletak di
sisi kanan dan kiri sebuah sungai.
Kegiatan pertanian di lahan
basah:
99. Untuk meningkatkan usaha pertanian,
pemerintah mengusahakan Sapta Usaha
Tani:
1. Pengolahan tanah, agar lahan terjaga
kelestariannya.
2. Pengairan atau irigasi
3. Penggunaan bibit unggul
4. Pemupukan untuk menyuburkan tanah
5. Pemberantasan hama dan penyakit
6. Pengolahan pasca panen
7. Pemasaran hasil panen
100. Produksi pertanian Indonesia
Hasil utama pertanian Indonesia adalah padi,
dengan hasil lain jagung, sagu, singkong, kedelai,
dan kacang tanah.
Jagung, dihasilkan di Madura, Jawa Timur,
Lampung, Nusa Tenggara, Sul-Sel, Gorontalo.
Sagu dihasilkan di Maluku dan Papua
Singkong, tersebar di seluruh wilayah.
Kedelai, dihasilkan di Lampung, Jawa Tengah dan
Timur, Papua.
Kacang tanah, di Jawa dan Sulawesi
101. b. Perkebunan
Dibedakan atas:
1. Perkebunan rakyat, yaitu perkebunan yang
diusahakan oleh penduduk dan biasanya
dikerjakan secara tradisional pada lahan yang
tidak begitu luas. Hasilnya hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri.
2. Perkebunan besar yaitu usaha perkebunan yang
dilakukan pada lahan yang luas dan dikelola
oleh perusahaan baik swasta maupun BUMN.
102. Hasil perkebunan Indonesia
Teh : Jawa Barat, Wonosobo, Lumajang, Bayuwangi,
Pematang Siantar, dan Sum-Bar.
Kopi : Lampung, Sum-Ut, Ja-Tim, Bali, Sul-Sel.
Karet : Sumatera, Ja-Bar, Kalimantan.
Tembakau : Deli, Aceh, Sum-Bar, Sum-Sel,
Yogyakarta, Besuki, Bojonegoro.
Kelapa sawit : Aceh, Sum-Ut, Sum-Bar, Kal-Bar, Kal-
Teng, Jabar bagian selatan.
Kelapa : Ciamis, Tasikmalaya, Ja-Teng, Ja-Tim, Sum-
Sel, Lampung, Riau, Kal-Bar, Kal-Sel, Sulawesi.
103. Tebu : Jawa, Kalimantan, Sumatera.
Cengkeh : Maluku, Bengkulu, Sum-Ut, Sum-Bar,
Jawa, Bali, Sul-Ut.
Kina : Jawa Barat, Jawa Timur, Sum-Sel.
Kapas : Jawa TImur, Nusa Tenggara.
105. d. Peternakan
Dibedakan atas:
1. Peternakan hewan besar (sapi, kerbau,
kuda), tersebar di Nusa Tenggara, Jawa,
DIY, NAD.
2. Peternakan hewan kecil (kambing, biri-biri,
kelinci), tersebar di pelosok negeri.
3. Peternakan unggas (ayam, itik, burung
puyuh).
106.
107. e. Perikanan
Dibedakan atas:
a. Perikanan air tawar, yang diusahakan di kolam
dan perairan umum seperti sungai,
waduk/danau. Jenis ikan yang dibudidayakan
yaitu iken mas, mujair, lele, gurame.
b. Perikanan air payau, diusahakan dalam bentuk
tambak di muara sungai/pantai.
c. Perikanan laut, yaitu perikanan yang
mengambil dari wilayah lautan.