1. 1
PROFIL NARASUMBER
NAMA : AMINUDDIN,S.Gz.
LAHIR : Dompu, 30 Mei 1975
JABATAN : Kasi./Sub.Koordinator Program Gizi Masyarakat Dikes.Dompu
PANGKAT/GOL : Penata Tk.I/ III.D
PENDIDIKAN : - D.3 Ilmu Gizi (AIGI-YPAG-Makassar), 1997
- S.1 Ilmu Gizi (FKM UNHAS-Makassar), 2011
Rekam Jejak (Karier) :
- Kepala Seksi Promosi Kes. dan Pemberdayaan Masy. DinKes.Dompu.
- Kepala Seksi Gizi/Koord. Program Gizi Masyarakat Dinkes.Kab.Dompu
- Ketua PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Cabang Dompu
Periode 2016-2020)
- Dewan Pembina PERSAGI Dompu
- Ketua PAC GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional) Manggelewa.
- Sekretaris PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Cabang Dompu
Periode 2012-2015
- Sekretaris ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) Lokal Dompu
Periode 2013-2017
Alamat Kantor : Jln. Udang Bali Satu Dompu
Alamat Rumah : Manggelewa, Jln. Lintas Dompu-Kempo
Kontak Person : 082 144 969 778 (Tlp dan WA)
3. STUNTING
Kondisi gagal tumbuh pada
anak balita akibat
kekurangan gizi kronis
(yang berlangsung lama)
terutama pada masa 1000
Hari Pertama Kehidupan
(HPK)
4. 1000 Hari Pertama
Kehidupan adalah Periode
Emas pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai
semenjak terbentuknya
janin hingga anak berusia 2
tahun
5. STUNTING
Menurut UNICEF, Stunting
didefinisikan dengan pertumbuhan
terhambat berdasarkan standar WHO.
Selain Tinggi Badan yang minus,
Stunting juga dikaitkan dengan
Perkembangan Otak yang Tidak
Maksimal, kemampuan mental yang
kurang, bahkan dalam kondisi tertentu,
stunting berkaitan dengan kurang gizi
dan berisiko kematian.
6. GAMBAR PERTUMBUHAN OTAK ANAK SEHAT DAN STUNTING
Pertumbuhan sel otak anak stunting kurang berkembang dibandingkan
dengan anak normal (tidak stunting) kecerdasan (IQ) balita stunting lebih
rendah 20 poin dengan anak normal
OTAKANAK NORMAL
OTAKANAK STUNTING
7. APAKAH “ STUNTING “ ITU
Apakah suatu Penyakit ?
Apakah suatu kelainan ?
Apakah suatu turunan ?
Apakah balita stunting sehat ?
Balita perawakan pendek yang diketahui dari pengukuran PB/U
atau TB /U <-2SD atau < -3SD disebabkan :
1. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan ibu
2. Kekurangan gizi karena ASI dan MPASI kurang
3. Kekurangan gizi akibat penyakit infeksi kronik (menahun)
4. Kekurangan gizi akibat penyakit infeksi akut dan berulang
(sering sakit)
5. Kekurangan gizi akibat kemiskinan
9. Bagaimana mendeteksi stunting..?
Mendeteksi STUNTING dengan menemukan anak
STUNTED dulu.
Mengukur PB ATAU TB dengan alat pengukur STANDART dan
cara pengukuran yang STANDART dan plot dulu di kurva
pertumbuhan apakah anak ini stunted (pendek) atau tidak.
10. MENGAPA HASIL INTERPRETASI KURVA PB/U ATAU TB/U DISEBUT STUNTED ?
MENGAPA TIDAK DISEBUT STUNTING ?
KARENA TIDAK SEMUA STUNTED (PERAWAKAN PENDEK) ADALAH STUNTING
11. Diagnosa banding penyebab STUNTED (SHORT STATURE = PERAWAKAN
PENDEK)
Tidak semua balita pendek itu STUNTING Perlu dibedakan oleh DOKTER
SPESIALIS ANAK
Untuk mendapatkan data yang akurat dimulai dengan cara penimbangan dan
pengukuran panjang badan dan tinggi badan yang benar, ALAT PENIMBANGAN
DAN PENGUKURAN LENGKAP DAN STANDART
12. PENYEBAB STUNTING
1. Praktek Pengasuhan Yang Tidak
Baik :
Kurang pengetahuan tentang
kesehatan dan gizi sebelum dan pada
masa kehamilan
60% dari anak usia 0-6 bulan tidak
mendapat ASI Ekslusif
2 dari 3 anak usia 6-24 bulan tidak
menerima MP-ASI dengan baik
13. PENYEBAB STUNTING
2. Terbatasnya Layanan Kesehatan
Termasuk Layanan ANC (Ante Natal
Care) /Pemeriksaan Kesehatan Ibu
Hamil :
2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi
suplemen zat besi (TTD) yang memadai
1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar
di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Menurunnya Tingkat Kehadiran anak di
Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64%
di 2013.
15. PENYEBAB STUNTING
4.Kurangnya Akses ke Air Bersih dan
Sanitasi :
1 dari 5 rumah tangga masih BAB
diruang terbuka
1 dari 3 rumah tangga belum memiliki
akses ke air minum bersih.
Cuci tangan dengan benar masih
rendah.
16. Cara.
PENANGGULANGAN STUNTING
I. Intervensi Gizi Spesifik :
1. Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil :
Memberikan makanan tambahan pada ibu
hamil untuk mengatasi kekurangan energi
dan protein kronis
Mengatasi kekurangan zat besi, asam folat
dengan mengkonsumsi tablet tambah darah
(TTD)
Mengatasi kekurangan iodium
Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil
Melindungi ibu hamil dari malaria
17. Cara.PENANGGULANGAN STUNTING
I. Intervensi Gizi Spesifik :
2. Intervensi dengan sasaran Ibu menyusui
dan anak usia 0-6 bulan :
Mendorong Inisiasi Menyusui Dini
(IMD)/Pemberian ASI Colostrum
Mendorong pemberian ASI Ekslusif
Mendorong ibu mencuci tangan dengan benar.
18. Cara.PENANGGULANGAN STUNTING
I. Intervensi Gizi Spesifik :
3. Intervensi dengan sasaran Ibu menyusui dan
anak usia 7-23 bulan :
Mendorong pemberian ASI hingga usia 23 bulan
didampingi oleh pemberian MP-ASI
Menyediakan obat cacing
Menyediakan suplementasi zink
Melakukan fortifikasi zat besi kedalam makanan
Memberikan perlindungan terhadap malaria
Memberikan imunisasi lengkap
Melakukan pencegahan dan pengobatan diare
19. Cara.PENANGGULANGAN
STUNTING
II. Intervensi Gizi Sensitif :
Menyediakan dan memastikan akses pada air bersih
Menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi
Melakukan fortifikasi bahan pangan
Menyediakan akses pada layanan kesehatan dan KB
Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Menyediakan Jaminan Persalinan Universal
(Jampersal)
Pemberikan Pendidikan pengasuhan pada orang tua
Memberikan Pendidikan Usia Dini Universal
Memberikan Pendidikan gizi masyarakat
Memberikan edukasi kesehatan seksual dan
reproduksi serta gizi pada remaja
Menyediakan bantuan dan jaminan social bagi
keluarga miskin
Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
20. Keluarga adalah muara dari keberhasilan
mengarungi 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Hal-hal sederhana, jika dilakukan dengan
sepenuh hati, akan membawa dampak yang
luar biasa.
Mari bersama-sama menciptakan lingkungan
yang sehat, memberikan hak Anak dengan
pola asuh dan pola makan yang sesuai.
Karena manusia Indonesia yang unggul lahir
dari 1.000 Hari Terbaik yang diciptakan oleh
keluarga keluarga yang peduli. Semoga,
Aamiin..!