SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
0
REKAYASA IDE
“Pembuatan Minyak Urut dan Obat Luka dari senyawa Alisin yang
terkandung dalam Bawang Putih (Allium Sativum.L.)”
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Reaksi Kimia Organik
Dosen pengampu :Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si
DISUSUN
OLEH
NAMA KELOMPOK :
1. DEVITA SURI AIRINA (4171131009)
2. INDAH SANTIKA (4171131017)
3. HERIANSYAH PUTRA LUBIS (4172131004)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula shalawat
bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah RI ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Reaksi Kimia Organik
Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si. yang telah membimbing kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah RI ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini
nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan
pada 6 Mei 2019 Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan,6 Mei 2019
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... ii
BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang masalah...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS……………………………………………… 3
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 8
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………… 9
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
4.2 Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering melakukan berbagai jenis pekerjaan.Selama
bekerja dalam posisi tubuh yang salah sehingga beberapa bagian tubuh nyeri dan pegal
karena posisi tubuh yang salah dalam jangka waktu yang panjang.sehingga diperlukan
obat untuk menyembuhkannya.
Saat ini dunia farmasi dan kedokteran telah berkembang pesat,sehingga sudah
banyak dibuat dan dipakai berbagai jenis obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik-
pabrik farmasi.Oleh karena itu,sebagian besar bahan baku untuk pembuatan obat-
obatan tersebut masih diimpor dari luar negeri,maka mengakibatkan harganya menjadi
mahal dan kadang-kadang tidak terjangkau oleh bagian masyarakat,khusunya
masyarakat pedesaan.Adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia akhir-
akhir ini membuat harga obat-obatan produksi pabrik menjadi semakin mahal dan
semakin tidak terjangkau lagi oleh masyarakat kecil .Untuk mengatasi tesebut maka
perlu digalakkan penggunaan obat-obatan tradisional,khusunya dibuat dari ektrak
tanaman bawang putih yang mengandung senyawa alisin.Selain harganya yang murah
juga efek samping dari obat tradisional tersebut sangat minim atau bahkan tidak
memiliki efek samping,karena terbuat dari bahan alami yang tersedia di hutan.
Bawang putih mengandung senyawa-senyawa kimia esensial yang sangat baik bagi
kesehatan tubuh.Salah satunya adalah minyak atsiri yang mempunyai sifat antibakteri
dan antiseptic untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka di tubuh manusia.Bawang
putih memiliki zat aktif allicin yang mempunyai sifat antibakteri dan antiradang yang
memberi efek pemulihan pada luka.
Tanaman bawang putih kaya akan kandungan kimia aktif dan ketersediaan tanaman
bawang putih sangat melimpah karena banyak digunakan masyarakat sebagai bahan
masakan.Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian secara ilmiah ekstrak bawang putih
sebagai obat luka dan minyak untuk merefleksi saraf dan otot (minyak urut).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang terkandung dalam bawang putih (Allium sativum.L.)?
2. Bagaimana manfaat senyawa alisin yang terdapat dalam bawang putih bagi
kesehatan ?
2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui senyawa apa yang terkandung dalam Bawang putih (Allium
sativum.L.).
2. Untuk mengetahui manfaat senyawa alisin yang terdapat dalam bawang putih
bagi kesehatan.
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pembuatan produk kesehatan
dengan menggunakan senyawa asilin yang terdapat dalam bawang putih.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang khasiat dari bawang putih
yang dapat diolah menjadi obat luka dan minyak untuk merefleksi saraf dan otot
(minyak urut).
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Bawang Putih (Allium sativum.L.)
Bawang putihadalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm.
Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat
sinar matahari Struktur morfologi dari tanaman bawang putih (Allium sativum) terdiri atas :
akar, batang utama, batang semu, tangkai bunga yang pendek atau sekali keluar, dan daun.
Akar bawang putih terbentuk di pangkal bawah batang sebenimya (discus). Di atas discuster
bentuk batang semu yang dapat berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan atau di sebut “umbi”. Umbi bawang putih terdiri atas beberapa bagian
bawang putih yang di sebut “siung”. Siung –siung ini terbungkus oleh selaput tipis yang kuat,
sehingga tampak dari luar seolah –olah umbi yang berukuran besar. Daun bawang putih berupa
helai-helai seperti pita yang memanjang ke atas.Jumlah daun yang dimiliki oleh tiap
tanamannya dapat mencapai 10 buah.Bentuk daun pipih rata, tidakberlubang, runcing di ujung
atasnya dan agak melipat ke dalam (arah panjang/membulur) (Dewi N.,2012).
Taksonomi Bwang Putih (Allium sativum)
Kingdom : PlantaeSubb
Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
4
Bawang putih memiliki beberapa kandungan yang berperan aktif dalam menghambat
pertumbuhan dan membunuh bakteri. Kandungan tersebut diantara lain ialah Allicin, minyak
atsiri, Ajoenedan juga Flavonoid, yang secara sinergis bekerja sama dalam menghasilkan
aktivitas antibakteri bawang putih. Adapun mekanisme masing-masing kandungan tersebut
bekerja dalam menghasilkan aktivitas antibakteri dalam bawang putih dapat dilihat di gambar
3 yang ada di bawah ini (Kurwardhani, S. D.,2016).
Kandungan dan Manfaat Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum.l.) merupakan salah satu bahan baku obat tradisional yang
banyak penggunaanya diindonesia.Berbagai penelitian farmakologi tentang bawang putih telah
banyak dilakukan,tidak hanya secara in vivo (dengan hewan percobaan) tetapi juga in vitro
(dalam tabung kultrul).
1. Kandungan Gizi Bawang putih (Allium sativum.l.)
Bawang putih memiliki setidaknya 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam
amino dan banyak mineral, contohnya selenium. Bawang putih memiliki komponen sulfur
yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Alliumlainnya. Komponen sulfur inilah
yang memberikan bau khas dan berbagai efek obat dari bawang putih
5
2. Manfaat Bawang putih (Allium sativum.l.)
Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas
antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel
bakteri. Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding
potensinya sebagai antibakteri.Satu lagi kandungan bawang putih yang juga diyakini
memiliki aktivitas antibakteri ialah flavonoid,yang bekerja dengan cara mendenaturasi
protein yang dimiliki bakteri. senyawa flavonoidini juga dikenal baik sebagai antioksidan.
Flavonoid merupakan turunan senyawa fenol yang dapat berinteraksi dengan sel bakteri
dengan cara adsorpsi yang dalam prosesnya melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar yang
rendah, fenol membentuk kompleks protein dengan ikatan lemah. Yang akan segera terurai
dan diikuti oleh penetrasi fenol ke dalam sel, dan menyebabkan presipitasi dan denaturasi
protein.selain itu pula, fenol dapat menghambat aktivitas enzim bakteri, yang pada akhirnya
akan mengganggu metabolismeserta proses kelangsungan hidup bakteri tersebut
(Rusdiyani,I.,1993).
Berbagai penelitiannya telah diperkembangkan menujukkan bahwa bawang putih
memiliki efek biologis dan farmakologis seperti antitumorigenesis ,antihipertensi
.Aktivitas anti-oksidatif,antibakteri (dari isolasi jamur endofit pada bawang
putih).Mencegah perkembangan metastasis tumor,peningkatan aktivitas
fibriolisis.Menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis, Staphylococcos
aureus, dan Salmonella typhosa.Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan gejala
aflatoksin (Prastiwi,R.dkk.,2017).
Obat tradisional dan berbagai tanaman obat memiliki peran penting dalam bidang
kesehatan.Produk obat tradisional dan tanaman obat yang berkualitas ditentukan salah
6
satunya oleh mutu dan keamanan dari ekstrak yang digunakan. Penetapan standar mutu dan
keamanan ekstrak dapat berupa rangkaian proses yang melibatkan berbagai metode analisis
kimiawi berdasarkan data farmakologis, dan analisis fisik suatu ekstrak alam.Di China
bawang putih sudah dikenal sejak 1000 tahun yang lalu sebagai obat rematik atau asam
urat,infeksi(gatal-gatal pada permukaan kulit),menyembuhkan luka dari gigitan serangga
berbisa serta mengurangi tanda-tanda menua (Solihin,2009).
Dari hasil penelitian bawang putih dinyatakan mengandung zat-zata antara lain
atsiri,enzima,alinase dan vitamin.Bawang putih juga mengandung:
1. Allicin,zat yang mempunyai days bunuh terhadap bakteri dan anti radang
2. Gurwicth rays,radiasi mitogenetik yang merangsang pertumbuhan sel tubuh dan
mempunyai daya peremajaan pada semua fungsi tubuh.
3. Scordidin,Membantu mengaktifkan pertumbuhan tubuh,meningkatkan energi dan
menyembuhkan penyakit kardiovaskuler.
4. Selenium,mencegah penggumpalan darah sehingga menghindari penyumbatan
pembuluh darah dan memperlambat proses penuaan.
5. Methyiallyl trisulfide,mencegah penggumpalan darah (Syamsiah, dan Tajudin.,2003).
Senyawa Allicin
1.Mekanisme Antibakteri Bawang Putih
Bawang putih memiliki 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak
mineral. Komponen utama bawang putih tidak berbau, disebut komplek sativumin, yang
diabsorbsi oleh glukosa dalam bentuk aslinya untuk mencegah proses dekomposisi.
Dekomposisi kompleks sativumin ini menghasilkan aroma khas yang tidak sedap dari allyl
sulfide, allyl disulfate, allyl mercaptane, alun allicin dan alliin .Komponen kimia ini
mengandung sulfur yang merupakan komponen penting yang terkandung dalam bawang putih.
Adapun komponen aktif bawang putih sativumin adalah allicin, scordinine glycoside,
scormine, thiocornim, scordinine A dan B, creatinine, methionine, homocystein, vitamin
B,vitamin C, niacin, s-ade nocyl methionine, S-S bond (benzoyl thiamine disulfide), dan
organic germanium yang masing-masing mempunyai kegunaan berbeda. Baik allinmaupun
allinase, keduanya cukup stabil ketika kering sehingga bawang putih kering masih dapat
berpotensi untuk menghasilkan allicin ketika dilembabkan. Allicin sendiri tidak stabil dalam
panas ataupun pelarut organik yang akan terurai menjadi beberapa komponen, yaitu diallyl
sulfides. (Rusdiyani,I.,1993).
7
Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya
sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi
di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup
tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri
gram positif.Beberapa bakteri yang telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggiterhadap
aktivitas antibakteri bawang putih ialah Staphylococcus, Vibrio, Mycobacteria, dan spesies
Proteus(Mikaili, 2013).Allicin(diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis
yang paling aktif yang terkandung dalam bawangputih. Komponen ini, bersamaan dengan
komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau
yang khas pada bawang putih .Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau
dihancurkan .Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau
dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme
alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene.
Proses ini memakan waktu berjam-jam dalam suhu ruangan dan hanya memakan waktu
beberapa menit dalam proses memasak. Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga
efek antiparasit, antivirus, dan parasit. Cara kerja Allicindalam menghambat pertumbuhan
bakteri ialah dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun sintesis
DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh Allicin, nampaknya RNA
bakteri merupakan target utama Allicin.Allicinmerupakan senyawa yang bersifat tidak stabil,
senyawa ini dalam waktu beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur
lain seperti vinyldithiinesdan Diallyl disulfide yang juga memiliki daya antibakteri
berspektrum luas, namun dengan aktivitas yang lebih kecil (Nugroho, T.,2015).,
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bawang putih (Allium
sativum.l.),Minyak makan dan Minyak Lampu
3.2.Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan antara lain Pisau,Saringan,Kompor dan wajan.
3.3.Prosedur Penelitian
1. Siapkan Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum
2. Siapkan beberapa suing bawang putih kemudian dikupas lalu dicuci hingga
bersih
3. Dipotong kecil-kecil Bawang putih yang telah dibersihkan dengan air.
4. Siapkan Wajan yang telah berisi minyak goreng yang telah dipanaskan,lalu
masukkan bawang putih yang telah dipotong kecil-kecil tadi kedalam
wajan.Gorenglah bawang putih sampai berubah warna menjadi coklat (gunanya
untuk mengambil senyawa alisin yang terdapat dalam ekstrak bawang putih
tersebut)
5. Saringlah bawang putih dari minyak goreng tersebut.
6. Kemudian,tambahkan minyak lampu 5 ml kedalam minyak goreng yang berisi
ekstrak bawang putih tersebut.
7. Jadilah ektrak minyak dari bawang putih yang mengandung senyawa alisin yang
biasanya digunakan untuk oba luka dan obat kusuk.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas
antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri.
Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding potensinya
sebagai antibakteri. Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih
dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif
inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah
dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang
cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu bakteri gram negatif maupun
bakteri gram positif.
Melihat kandungan senyawa yang terkandung didalam bawang putih serta manfaat
yang sangat banyak kami tertarik untuk melakukan suatu produk yang berbahan dasar bawang
putih dan juga dengan tambahan minyak tanah sebagai produk minyak urut dan obat luka.
Pada dasarnya prinsip kerja yang kami lakukan adalah kami ingin mengambil minyak
yang terkandung pada bawang putih yang nantinya kami campur dengan minyak tanah sebagai
produk minyak urut dan obat luka.Proses pengambilan minyak bawang putih seharusnya
memakai proses destilasi ua di laboratorium agar minyak bawang putih yang dihasilkan lebih
maksimal.Tetapi karena terkendala oleh waktu maka kami melakukan alternatif lain yakni
dengan memasak bawang putih dengan berat sampel tertentu diatas penggorengan agar minyak
dari bawang putih keluar.
Kandungan nutrisi seperti zink dan natrium yang penting bagi kesehatan syaraf, sendi dan
otot. Bawang putih juga merupakan sumber senyawa salvatine yang mampu merangsang sel
saraf agar dapat bekerja dengan optimal.Selain itu pada bawang putih juga mengandung
swnyawa allicin,Alisin adalah senyawa organosulfur yang diperoleh dari bawang putih,
Kandungan Allicin dalam bawang putih mampu meredakan inflamasi atau nyeri yang terdapat
di paru-paru.Kandungan Allicin yang terdapat pada bawang putih mampu meredakan enzim
yang menyebabkan perut kembung dan nyeri. Kandungan ini juga mampu melancarkan sistem
pencernaan dengan cara merangsang kerja usus dan dinding perut.
Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya
sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang
10
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi
di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup
tinggi dalammelawan berbagai macam bakteri,baikitubakteri gram negatif maupun bakteri
gram positif.Beberapabakteri yang telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggiterhadap
aktivitas antibakteri bawang putih ialah Staphylococcus, Vibrio, Mycobacteria, dan spesies
Proteus(Mikaili, 2013).Allicin(diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis
yang paling aktif yang terkandung dalam bawangputih. Komponen ini, bersamaan dengan
komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau
yang khas pada bawang putih .Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau
dihancurkan .Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau
dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme
alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene.
Allicin memiliki nama IUPAC 2-Propene-1 Sulfinothiocic Acid S-2 Propenyl Ester.
Allicin sendiri tidak stabil dalam panas ataupun pelarut organik yang akan terurai menjadi
beberapa komponen, yaitu diallyl sulfides. (Rusdiyani,I.,1993).
11
Selanjutnya kami memilih mencampur minyak tanah pada minyak bawang putih yang
kami dapat bertujuan untuk menambah kandungan senyawa yang bermanfaat untuk perileks
saraf-saraf tubuh yang nantinya semakin baik digunakan sebagai minyak urut.
Pada minyak tanah terdapat senyawa paraffin merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan
mengurangi nyeri pada otot.
12
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki
aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan
membran sel bakteri.
Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih
dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat
aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas,
hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki
aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu
bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.
Melihat kandungan senyawa yang terkandung didalam bawang putih serta
manfaat yang sangat banyak kami tertarik untuk melakukan suatu produk yang
berbahan dasar bawang putih dan juga dengan tambahan minyak tanah sebagai produk
minyak urut dan obat luka.
4.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
13
DAFTAR PUSTAKA
Dewi N.,(2012)., Aneka Bawang Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay, Edisi ke-1.
Pustaka Baru Press.Jakarta.
Kurwardhani, S. D. (2016). Sehat tanpa obat dengan bawang merah –bawang putih –seri
apotik dapur. Edisi 1.,Andi.,yogyakarta.
Nugroho, T., (2015)., Uji aktivitas antibakteri pada ekstrak bawang putih (Allium sativumLinn)
terhadap Salmonella thypi secara in vitro.,Prodi Analis Kesehatan-AAKMAL.,Malang.
Prastiwi,R.,Siska.,dan Nina,M.,(2017),Farameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl
Disulfide Dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium Sativum L).,Dengan
Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh Parameter,Jurnal Pharm Sci Res,4(1),32-
46,ISSN :2407-2354.
Rusdiyani,I.,(1993),Teknologi Pengawetan Bawang Putih (Allium Sativum),Jurnal
Teknologi,84-91.
Solihin.,(2009),Manfaat bawang putih.,Media Management.,Jakarta.
Syamsiah, dan Tajudin.,(2003)., Khasiat dan Manfaat Bawang Putih.,Agromedia
Pustaka.,Jakartan.

More Related Content

Similar to Rekayasa Ide kimia organik

Similar to Rekayasa Ide kimia organik (20)

Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokinin
 
Khasiat daun teh
Khasiat daun tehKhasiat daun teh
Khasiat daun teh
 
Buku Biologi SMA Kelas XII Subardi
Buku Biologi SMA Kelas XII SubardiBuku Biologi SMA Kelas XII Subardi
Buku Biologi SMA Kelas XII Subardi
 
Laporan ilmiah pembuatan kombucha tea
Laporan ilmiah pembuatan kombucha teaLaporan ilmiah pembuatan kombucha tea
Laporan ilmiah pembuatan kombucha tea
 
BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3 BIOLOGI_M3KB3
BIOLOGI_M3KB3
 
Silabus dan kontrak kerja xi farmasi
Silabus dan kontrak kerja xi farmasiSilabus dan kontrak kerja xi farmasi
Silabus dan kontrak kerja xi farmasi
 
Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1
 
Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
karya ilmiah membuat cimol
karya ilmiah membuat cimolkarya ilmiah membuat cimol
karya ilmiah membuat cimol
 
RUANG LINGKUP BIOLOGI
RUANG LINGKUP  BIOLOGIRUANG LINGKUP  BIOLOGI
RUANG LINGKUP BIOLOGI
 
Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi lemakIlmu gizi lemak
Ilmu gizi lemak
 
Percobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenriPercobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenri
 
PPT EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH- 5J- KEL 6-1.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH- 5J- KEL 6-1.pptxPPT EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH- 5J- KEL 6-1.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH- 5J- KEL 6-1.pptx
 
IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 Rev
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
POLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHATPOLA HIDUP SEHAT
POLA HIDUP SEHAT
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
 
Laporan fixaa
Laporan fixaaLaporan fixaa
Laporan fixaa
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
Kombucha tea
Kombucha teaKombucha tea
Kombucha tea
 

More from DevitaAirin

Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book ReportDevitaAirin
 
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2DevitaAirin
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)DevitaAirin
 
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)DevitaAirin
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriDevitaAirin
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anionDevitaAirin
 
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan Elektrolit
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan ElektrolitKel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan Elektrolit
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan ElektrolitDevitaAirin
 
Karbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemakKarbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemakDevitaAirin
 
Critical Journal Report agama
Critical Journal Report agamaCritical Journal Report agama
Critical Journal Report agamaDevitaAirin
 

More from DevitaAirin (11)

Critical Book Report
Critical Book ReportCritical Book Report
Critical Book Report
 
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2
TR kimia logam Kel 2 Kelimpahan Logam Golongan 2
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)
Logam Zn (zink) ,Cd (Cadmium), Hg (Raksa)
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan Elektrolit
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan ElektrolitKel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan Elektrolit
Kel 4 Perencanaan Tes dan Non tes Meteri Larutan Elektrolit
 
Karbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemakKarbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemak
 
Tugas Rutin
Tugas RutinTugas Rutin
Tugas Rutin
 
Critical Journal Report agama
Critical Journal Report agamaCritical Journal Report agama
Critical Journal Report agama
 
RI dan MR agama
RI dan MR agamaRI dan MR agama
RI dan MR agama
 

Recently uploaded

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 

Recently uploaded (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Rekayasa Ide kimia organik

  • 1. 0 REKAYASA IDE “Pembuatan Minyak Urut dan Obat Luka dari senyawa Alisin yang terkandung dalam Bawang Putih (Allium Sativum.L.)” Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Reaksi Kimia Organik Dosen pengampu :Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si DISUSUN OLEH NAMA KELOMPOK : 1. DEVITA SURI AIRINA (4171131009) 2. INDAH SANTIKA (4171131017) 3. HERIANSYAH PUTRA LUBIS (4172131004) KELAS : KIMIA DIK B 2017 JURUSAN : KIMIA PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
  • 2. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah RI ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Reaksi Kimia Organik Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si. yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah RI ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan pada 6 Mei 2019 Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Medan,6 Mei 2019 TIM PENYUSUN
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar................................................................................................... ii BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang masalah................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2 1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2 BAB II TINJAUAN TEORITIS……………………………………………… 3 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 8 BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………… 9 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12 4.2 Saran .............................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sering melakukan berbagai jenis pekerjaan.Selama bekerja dalam posisi tubuh yang salah sehingga beberapa bagian tubuh nyeri dan pegal karena posisi tubuh yang salah dalam jangka waktu yang panjang.sehingga diperlukan obat untuk menyembuhkannya. Saat ini dunia farmasi dan kedokteran telah berkembang pesat,sehingga sudah banyak dibuat dan dipakai berbagai jenis obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik- pabrik farmasi.Oleh karena itu,sebagian besar bahan baku untuk pembuatan obat- obatan tersebut masih diimpor dari luar negeri,maka mengakibatkan harganya menjadi mahal dan kadang-kadang tidak terjangkau oleh bagian masyarakat,khusunya masyarakat pedesaan.Adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia akhir- akhir ini membuat harga obat-obatan produksi pabrik menjadi semakin mahal dan semakin tidak terjangkau lagi oleh masyarakat kecil .Untuk mengatasi tesebut maka perlu digalakkan penggunaan obat-obatan tradisional,khusunya dibuat dari ektrak tanaman bawang putih yang mengandung senyawa alisin.Selain harganya yang murah juga efek samping dari obat tradisional tersebut sangat minim atau bahkan tidak memiliki efek samping,karena terbuat dari bahan alami yang tersedia di hutan. Bawang putih mengandung senyawa-senyawa kimia esensial yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.Salah satunya adalah minyak atsiri yang mempunyai sifat antibakteri dan antiseptic untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka di tubuh manusia.Bawang putih memiliki zat aktif allicin yang mempunyai sifat antibakteri dan antiradang yang memberi efek pemulihan pada luka. Tanaman bawang putih kaya akan kandungan kimia aktif dan ketersediaan tanaman bawang putih sangat melimpah karena banyak digunakan masyarakat sebagai bahan masakan.Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian secara ilmiah ekstrak bawang putih sebagai obat luka dan minyak untuk merefleksi saraf dan otot (minyak urut). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang terkandung dalam bawang putih (Allium sativum.L.)? 2. Bagaimana manfaat senyawa alisin yang terdapat dalam bawang putih bagi kesehatan ?
  • 5. 2 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui senyawa apa yang terkandung dalam Bawang putih (Allium sativum.L.). 2. Untuk mengetahui manfaat senyawa alisin yang terdapat dalam bawang putih bagi kesehatan. 1.4 Manfaat 1. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pembuatan produk kesehatan dengan menggunakan senyawa asilin yang terdapat dalam bawang putih. 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang khasiat dari bawang putih yang dapat diolah menjadi obat luka dan minyak untuk merefleksi saraf dan otot (minyak urut).
  • 6. 3 BAB II TINJAUAN TEORITIS Bawang Putih (Allium sativum.L.) Bawang putihadalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari Struktur morfologi dari tanaman bawang putih (Allium sativum) terdiri atas : akar, batang utama, batang semu, tangkai bunga yang pendek atau sekali keluar, dan daun. Akar bawang putih terbentuk di pangkal bawah batang sebenimya (discus). Di atas discuster bentuk batang semu yang dapat berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan atau di sebut “umbi”. Umbi bawang putih terdiri atas beberapa bagian bawang putih yang di sebut “siung”. Siung –siung ini terbungkus oleh selaput tipis yang kuat, sehingga tampak dari luar seolah –olah umbi yang berukuran besar. Daun bawang putih berupa helai-helai seperti pita yang memanjang ke atas.Jumlah daun yang dimiliki oleh tiap tanamannya dapat mencapai 10 buah.Bentuk daun pipih rata, tidakberlubang, runcing di ujung atasnya dan agak melipat ke dalam (arah panjang/membulur) (Dewi N.,2012). Taksonomi Bwang Putih (Allium sativum) Kingdom : PlantaeSubb Kingdom : Tracheobionta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Monocotyledonae Bangsa : Liliales Suku : Liliaceae Marga : Allium Jenis : Allium sativum
  • 7. 4 Bawang putih memiliki beberapa kandungan yang berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri. Kandungan tersebut diantara lain ialah Allicin, minyak atsiri, Ajoenedan juga Flavonoid, yang secara sinergis bekerja sama dalam menghasilkan aktivitas antibakteri bawang putih. Adapun mekanisme masing-masing kandungan tersebut bekerja dalam menghasilkan aktivitas antibakteri dalam bawang putih dapat dilihat di gambar 3 yang ada di bawah ini (Kurwardhani, S. D.,2016). Kandungan dan Manfaat Bawang Putih Bawang putih (Allium sativum.l.) merupakan salah satu bahan baku obat tradisional yang banyak penggunaanya diindonesia.Berbagai penelitian farmakologi tentang bawang putih telah banyak dilakukan,tidak hanya secara in vivo (dengan hewan percobaan) tetapi juga in vitro (dalam tabung kultrul). 1. Kandungan Gizi Bawang putih (Allium sativum.l.) Bawang putih memiliki setidaknya 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak mineral, contohnya selenium. Bawang putih memiliki komponen sulfur yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Alliumlainnya. Komponen sulfur inilah yang memberikan bau khas dan berbagai efek obat dari bawang putih
  • 8. 5 2. Manfaat Bawang putih (Allium sativum.l.) Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri. Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding potensinya sebagai antibakteri.Satu lagi kandungan bawang putih yang juga diyakini memiliki aktivitas antibakteri ialah flavonoid,yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein yang dimiliki bakteri. senyawa flavonoidini juga dikenal baik sebagai antioksidan. Flavonoid merupakan turunan senyawa fenol yang dapat berinteraksi dengan sel bakteri dengan cara adsorpsi yang dalam prosesnya melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar yang rendah, fenol membentuk kompleks protein dengan ikatan lemah. Yang akan segera terurai dan diikuti oleh penetrasi fenol ke dalam sel, dan menyebabkan presipitasi dan denaturasi protein.selain itu pula, fenol dapat menghambat aktivitas enzim bakteri, yang pada akhirnya akan mengganggu metabolismeserta proses kelangsungan hidup bakteri tersebut (Rusdiyani,I.,1993). Berbagai penelitiannya telah diperkembangkan menujukkan bahwa bawang putih memiliki efek biologis dan farmakologis seperti antitumorigenesis ,antihipertensi .Aktivitas anti-oksidatif,antibakteri (dari isolasi jamur endofit pada bawang putih).Mencegah perkembangan metastasis tumor,peningkatan aktivitas fibriolisis.Menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella enteritidis, Staphylococcos aureus, dan Salmonella typhosa.Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan gejala aflatoksin (Prastiwi,R.dkk.,2017). Obat tradisional dan berbagai tanaman obat memiliki peran penting dalam bidang kesehatan.Produk obat tradisional dan tanaman obat yang berkualitas ditentukan salah
  • 9. 6 satunya oleh mutu dan keamanan dari ekstrak yang digunakan. Penetapan standar mutu dan keamanan ekstrak dapat berupa rangkaian proses yang melibatkan berbagai metode analisis kimiawi berdasarkan data farmakologis, dan analisis fisik suatu ekstrak alam.Di China bawang putih sudah dikenal sejak 1000 tahun yang lalu sebagai obat rematik atau asam urat,infeksi(gatal-gatal pada permukaan kulit),menyembuhkan luka dari gigitan serangga berbisa serta mengurangi tanda-tanda menua (Solihin,2009). Dari hasil penelitian bawang putih dinyatakan mengandung zat-zata antara lain atsiri,enzima,alinase dan vitamin.Bawang putih juga mengandung: 1. Allicin,zat yang mempunyai days bunuh terhadap bakteri dan anti radang 2. Gurwicth rays,radiasi mitogenetik yang merangsang pertumbuhan sel tubuh dan mempunyai daya peremajaan pada semua fungsi tubuh. 3. Scordidin,Membantu mengaktifkan pertumbuhan tubuh,meningkatkan energi dan menyembuhkan penyakit kardiovaskuler. 4. Selenium,mencegah penggumpalan darah sehingga menghindari penyumbatan pembuluh darah dan memperlambat proses penuaan. 5. Methyiallyl trisulfide,mencegah penggumpalan darah (Syamsiah, dan Tajudin.,2003). Senyawa Allicin 1.Mekanisme Antibakteri Bawang Putih Bawang putih memiliki 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak mineral. Komponen utama bawang putih tidak berbau, disebut komplek sativumin, yang diabsorbsi oleh glukosa dalam bentuk aslinya untuk mencegah proses dekomposisi. Dekomposisi kompleks sativumin ini menghasilkan aroma khas yang tidak sedap dari allyl sulfide, allyl disulfate, allyl mercaptane, alun allicin dan alliin .Komponen kimia ini mengandung sulfur yang merupakan komponen penting yang terkandung dalam bawang putih. Adapun komponen aktif bawang putih sativumin adalah allicin, scordinine glycoside, scormine, thiocornim, scordinine A dan B, creatinine, methionine, homocystein, vitamin B,vitamin C, niacin, s-ade nocyl methionine, S-S bond (benzoyl thiamine disulfide), dan organic germanium yang masing-masing mempunyai kegunaan berbeda. Baik allinmaupun allinase, keduanya cukup stabil ketika kering sehingga bawang putih kering masih dapat berpotensi untuk menghasilkan allicin ketika dilembabkan. Allicin sendiri tidak stabil dalam panas ataupun pelarut organik yang akan terurai menjadi beberapa komponen, yaitu diallyl sulfides. (Rusdiyani,I.,1993).
  • 10. 7 Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.Beberapa bakteri yang telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggiterhadap aktivitas antibakteri bawang putih ialah Staphylococcus, Vibrio, Mycobacteria, dan spesies Proteus(Mikaili, 2013).Allicin(diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang terkandung dalam bawangputih. Komponen ini, bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih .Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan .Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene. Proses ini memakan waktu berjam-jam dalam suhu ruangan dan hanya memakan waktu beberapa menit dalam proses memasak. Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga efek antiparasit, antivirus, dan parasit. Cara kerja Allicindalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun sintesis DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh Allicin, nampaknya RNA bakteri merupakan target utama Allicin.Allicinmerupakan senyawa yang bersifat tidak stabil, senyawa ini dalam waktu beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur lain seperti vinyldithiinesdan Diallyl disulfide yang juga memiliki daya antibakteri berspektrum luas, namun dengan aktivitas yang lebih kecil (Nugroho, T.,2015).,
  • 11. 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bawang putih (Allium sativum.l.),Minyak makan dan Minyak Lampu 3.2.Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan antara lain Pisau,Saringan,Kompor dan wajan. 3.3.Prosedur Penelitian 1. Siapkan Alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum 2. Siapkan beberapa suing bawang putih kemudian dikupas lalu dicuci hingga bersih 3. Dipotong kecil-kecil Bawang putih yang telah dibersihkan dengan air. 4. Siapkan Wajan yang telah berisi minyak goreng yang telah dipanaskan,lalu masukkan bawang putih yang telah dipotong kecil-kecil tadi kedalam wajan.Gorenglah bawang putih sampai berubah warna menjadi coklat (gunanya untuk mengambil senyawa alisin yang terdapat dalam ekstrak bawang putih tersebut) 5. Saringlah bawang putih dari minyak goreng tersebut. 6. Kemudian,tambahkan minyak lampu 5 ml kedalam minyak goreng yang berisi ekstrak bawang putih tersebut. 7. Jadilah ektrak minyak dari bawang putih yang mengandung senyawa alisin yang biasanya digunakan untuk oba luka dan obat kusuk.
  • 12. 9 BAB IV PEMBAHASAN Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri. Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding potensinya sebagai antibakteri. Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif. Melihat kandungan senyawa yang terkandung didalam bawang putih serta manfaat yang sangat banyak kami tertarik untuk melakukan suatu produk yang berbahan dasar bawang putih dan juga dengan tambahan minyak tanah sebagai produk minyak urut dan obat luka. Pada dasarnya prinsip kerja yang kami lakukan adalah kami ingin mengambil minyak yang terkandung pada bawang putih yang nantinya kami campur dengan minyak tanah sebagai produk minyak urut dan obat luka.Proses pengambilan minyak bawang putih seharusnya memakai proses destilasi ua di laboratorium agar minyak bawang putih yang dihasilkan lebih maksimal.Tetapi karena terkendala oleh waktu maka kami melakukan alternatif lain yakni dengan memasak bawang putih dengan berat sampel tertentu diatas penggorengan agar minyak dari bawang putih keluar. Kandungan nutrisi seperti zink dan natrium yang penting bagi kesehatan syaraf, sendi dan otot. Bawang putih juga merupakan sumber senyawa salvatine yang mampu merangsang sel saraf agar dapat bekerja dengan optimal.Selain itu pada bawang putih juga mengandung swnyawa allicin,Alisin adalah senyawa organosulfur yang diperoleh dari bawang putih, Kandungan Allicin dalam bawang putih mampu meredakan inflamasi atau nyeri yang terdapat di paru-paru.Kandungan Allicin yang terdapat pada bawang putih mampu meredakan enzim yang menyebabkan perut kembung dan nyeri. Kandungan ini juga mampu melancarkan sistem pencernaan dengan cara merangsang kerja usus dan dinding perut. Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang
  • 13. 10 dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalammelawan berbagai macam bakteri,baikitubakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.Beberapabakteri yang telah terbukti memiliki sensitivitas yang tinggiterhadap aktivitas antibakteri bawang putih ialah Staphylococcus, Vibrio, Mycobacteria, dan spesies Proteus(Mikaili, 2013).Allicin(diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang terkandung dalam bawangputih. Komponen ini, bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih .Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan .Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim Allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi vinyldithiines dan Ajoene. Allicin memiliki nama IUPAC 2-Propene-1 Sulfinothiocic Acid S-2 Propenyl Ester. Allicin sendiri tidak stabil dalam panas ataupun pelarut organik yang akan terurai menjadi beberapa komponen, yaitu diallyl sulfides. (Rusdiyani,I.,1993).
  • 14. 11 Selanjutnya kami memilih mencampur minyak tanah pada minyak bawang putih yang kami dapat bertujuan untuk menambah kandungan senyawa yang bermanfaat untuk perileks saraf-saraf tubuh yang nantinya semakin baik digunakan sebagai minyak urut. Pada minyak tanah terdapat senyawa paraffin merelaksasikan jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot.
  • 15. 12 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri. Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif inilah yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri,baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif. Melihat kandungan senyawa yang terkandung didalam bawang putih serta manfaat yang sangat banyak kami tertarik untuk melakukan suatu produk yang berbahan dasar bawang putih dan juga dengan tambahan minyak tanah sebagai produk minyak urut dan obat luka. 4.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat
  • 16. 13 DAFTAR PUSTAKA Dewi N.,(2012)., Aneka Bawang Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay, Edisi ke-1. Pustaka Baru Press.Jakarta. Kurwardhani, S. D. (2016). Sehat tanpa obat dengan bawang merah –bawang putih –seri apotik dapur. Edisi 1.,Andi.,yogyakarta. Nugroho, T., (2015)., Uji aktivitas antibakteri pada ekstrak bawang putih (Allium sativumLinn) terhadap Salmonella thypi secara in vitro.,Prodi Analis Kesehatan-AAKMAL.,Malang. Prastiwi,R.,Siska.,dan Nina,M.,(2017),Farameter Fisikokimia dan Analisis Kadar Allyl Disulfide Dalam Ekstrak Etanol 70% Bawang Putih (Allium Sativum L).,Dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh Parameter,Jurnal Pharm Sci Res,4(1),32- 46,ISSN :2407-2354. Rusdiyani,I.,(1993),Teknologi Pengawetan Bawang Putih (Allium Sativum),Jurnal Teknologi,84-91. Solihin.,(2009),Manfaat bawang putih.,Media Management.,Jakarta. Syamsiah, dan Tajudin.,(2003)., Khasiat dan Manfaat Bawang Putih.,Agromedia Pustaka.,Jakartan.