Tinjauan pustaka mendiskusikan periode masa nifas, peran bidan dalam memberikan asuhan kesehatan dan mendukung proses laktasi. Bendungan ASI dapat terjadi karena berbagai faktor dan perlu pencegahan serta penanganan untuk menghindari komplikasi bagi ibu dan bayi. Manajemen kebidanan merupakan pendekatan komprehensif dalam memberikan asuhan secara terpadu dan berkelanjutan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai posisi yang dapat digunakan saat melahirkan beserta keuntungan dan kekurangannya.
2. Ada beberapa posisi yang dibahas yaitu posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak dan berdiri tegak.
3. Setiap posisi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri tergantung kondis
Dokumen tersebut membahas tentang proses laktasi dan teknik menyusui yang benar, meliputi definisi laktasi, anatomi dan fisiologi payudara, proses produksi ASI, pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga umur 6 bulan, dan langkah-langkah menyusui yang benar.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai posisi yang dapat digunakan saat melahirkan beserta keuntungan dan kekurangannya.
2. Ada beberapa posisi yang dibahas yaitu posisi miring, setengah duduk, berbaring, jongkok, duduk, berlutut, merangkak dan berdiri tegak.
3. Setiap posisi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri tergantung kondis
Dokumen tersebut membahas tentang proses laktasi dan teknik menyusui yang benar, meliputi definisi laktasi, anatomi dan fisiologi payudara, proses produksi ASI, pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga umur 6 bulan, dan langkah-langkah menyusui yang benar.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Dokumen tersebut merangkum tentang antenatal care (ANC) yang meliputi definisi, tujuan, sasaran, komponen perawatan, dan terapi ANC. ANC bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin, mengenali komplikasi, serta mempersiapkan persalinan yang aman.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan komprehensif terhadap Ny. D mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir normal yang dilakukan di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017. Latar belakangnya adalah angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, sehingga diperlukan asuhan kebidanan yang baik untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, bersalin, dan nifas.
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kotaieffaa
1. Bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak di daerah perkotaan dan pedesaan. 2. Peran bidan di perkotaan meliputi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. 3. Di pedesaan, bidan berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mengembangkan fasilitas kesehatan.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Percakapan antara bidan dengan pasien wanita hamil 9 bulan yang merasakan sakit perut dan keluar lendir darah. Bidan memeriksa tekanan darah dan keadaan janin yang dinyatakan baik. Bidan menjelaskan tahapan persalinan dan cara mengurangi rasa sakit kepada pasien dan suaminya.
Dokumen tersebut merangkum tentang antenatal care (ANC) yang meliputi definisi, tujuan, sasaran, komponen perawatan, dan terapi ANC. ANC bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin, mengenali komplikasi, serta mempersiapkan persalinan yang aman.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan prinsip midwifery care yang memberikan kerangka kerja bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan yang dipengaruhi oleh filosofi asuhan dan unsur-unsur paradigma kesehatan serta mendukung persalinan alami, pendekatan berbasis ilmu dan seni, kekuasaan wanita atas keputusan kesehatannya, dan asuhan berfokus pada kepentingan wanita.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan komprehensif terhadap Ny. D mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir normal yang dilakukan di Klinik Bersalin Umi Rahma tahun 2017. Latar belakangnya adalah angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi, sehingga diperlukan asuhan kebidanan yang baik untuk mencegah komplikasi selama kehamilan, bersalin, dan nifas.
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kotaieffaa
1. Bidan memberikan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak di daerah perkotaan dan pedesaan. 2. Peran bidan di perkotaan meliputi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. 3. Di pedesaan, bidan berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mengembangkan fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nifas, termasuk penyebabnya (ekstogen, autogen, endogen), jenis mikroba penyebabnya, faktor risiko, gejala, pencegahannya selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Pencegahan meliputi sterilisasi peralatan, higiene, isolasi pasien, dan pengobatan seperti antibiotik dan perawatan lain sesuai komplikasinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah studi kasus tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. A umur 21 tahun P1A0 4 hari post partum dengan bendungan ASI di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung tahun 2015. Studi kasus ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang masa nifas, perubahan sistem urinarius dan defekasi pada masa nifas, senam nifas, dan kasus ibu nifas hari ke-2 dengan gangguan eliminasi beserta rencana asuhan.
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASDokter Tekno
Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Kabupaten Fokus di Provinsi Fokus dalam rangka Orientasi Pelayanan Persalinan dan Nifas Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
Dokumen tersebut membahas tentang deteksi dini komplikasi masa nifas dan penanganannya. Komplikasi masa nifas yang dijelaskan antara lain perdarahan pervaginam, infeksi masa nifas, sakit kepala dan nyeri epigastrik, pembengkakan di wajah dan ekstremitas, infeksi saluran kemih, mastitis, kehilangan nafsu makan, trombosis vena, dan depresi pasca persalinan beserta gejala dan penanganannya.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...Warnet Raha
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupaten Muna yang dilaksanankan pada20 juli 2014 dengan menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang Bidan
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR di Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna mulai tanggal 8 s.d 10 Mei 2014.
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
Dokumen tersebut membahas tentang bayi baru lahir normal dan bayi berat lahir rendah, termasuk pengertian, masalah yang dihadapi, dan upaya penanganannya. Secara khusus membahas studi kasus manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan pada seorang bayi berat lahir rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang bayi baru lahir normal dan bayi berat lahir rendah, termasuk pengertian, masalah yang dihadapi, dan upaya pencegahan kematian bayi.
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”bagadang s
[Ringkasan]
Tinjauan pustaka membahas tentang kehamilan, antenatal care, dan proses asuhan kebidanan. Kehamilan normal berlangsung selama 40 minggu dan terbagi dalam 3 trimester. Antenatal care bertujuan untuk memantau kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Proses asuhan kebidanan meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi.
Bab II memberikan tinjauan umum tentang asfiksia neonatorum, meliputi pengertian, penyebab, klasifikasi klinis, dan tanda-tanda gejalanya. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur setelah kelahiran yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan sirkulasi darah ibu ke janin, kondisi ibu selama kehamilan, dan faktor pl
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
Tinjauan pustaka membahas tentang bayi baru lahir normal, bayi berat lahir rendah, dan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan. Bayi baru lahir normal memiliki berat dan panjang badan tertentu serta cirri-ciri fisiologis lainnya, sedangkan bayi berat lahir rendah memiliki berat kurang dari 2500 gram."
hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan asinikenwahyu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah kecukupan ASI di BPM Eny Handayani Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, di mana terdapat keluhan dari ibu mengenai produksi ASI yang kurang dan memberikan makanan tambahan pada bayi berusia di bawah 6 bulan. Peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kecukupan ASI di temp
Buku panduan ini memberikan pedoman bagi mahasiswa D3 Kebidanan STIKES Surabaya dalam melaksanakan praktik klinik kebidanan, mencakup asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan lainnya. Buku ini juga menjelaskan tujuan, proses, dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa dalam praktik kliniknya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemberian asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
2. Kasus yang diambil adalah seorang ibu hamil usia 20 tahun pada trimester III yang mendapatkan asuhan kebidanan di Bidan Praktek Mandiri Sri Rahayu.
3. Tujuan penulisan kasus ini ad
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Dalam permainan judi online ada yang namanya keberuntungan dan keberuntungan itu tidak ada di semua slot online,Akan tetapi jika anda main di situ ATRIUM GAMING dijamin anda bakalan betah dikarenkan situs online №1 di INDONESIA ini slot yang paling mudah mencari kemenangan,Jika anda tidak percaya silahkan dicoba bonus dan evet menanti kehadiran anda.!!!
ATRIUM GAMING Link Slot online mudah menang terbaru dari kamboja yang di dukung dengan server slot online yang di kenal dengan nama SERVER UG dan juga di kenal oleh sloter indonesia dengan server yang paling Stabil dan juga di kenal dengan server yang sering memberikan peluang kemenangan kepada setiap membernya
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 06 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit BPD DIY Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Parung Panjang, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai BPD DIY khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Parung Panjang:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah memberikan asuhan yang konsisten,
ramah dan memberikan dukungan pada setiap ibu dalam proses penyembuhan dari stres fisik
akibat persalinan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam merawat bayinya1.
Bayi yang sehat, lahir dengan membawa cukup cairan dalam tubuhnya. Kondisi ini akan tetap
terjaga bahkan dalam cuaca panas sekalipun, bila bayi diberi ASI secara eksklusif siang dan
malam. Rendahnya pemeberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan ancaman bagi tumbuh kembang
anak. Seperti diketahui, bayi yang tidak diberi ASI, setidaknya hingga usia 6 bulan, lebih
rentan mengalami kekurangan nutrisi2.
Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi dari penyakit infeksi,
misalnya: infeksi saluran pernafasan, akut bagian bawah, ostitis media, dan diare. Anak yang
tetap diberikan ASI mempunyai volume tinja lebih sedikit, frekuensi diare lebih sedikit, serta
lebih cepat sembuh dibandingkan dengan anak yang tidak mendapatkan ASI3.
1
Target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia. Adapun target MDGs untuk AKI yaitu 102 per 100.000
Kelahiran Hidup (KH), sedangkan target AKB yaitu 23 per 1000 KH4.
Kematian bayi di Indonesia masih terbilang tinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.
Angkanya 37 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Meski angkanya terus menurun, tapi posisi
Indonesia di Asia Tenggara tidak berubah. Indonesia menempati posisi keempat terbanyak5.
United Nations International Childern’s Emergency Fund (UNICEF) menyatakan Investasi pada
kebijakan nasional yang kuat dalam menyusui dan gizi dapat mencegah kematian sekitar 20.000
anak balita di Indonesia setiap tahun, meskipun sudah ada bukti kuat bahwa ASI eksklusif
mencegah penyakit seperti diare dan pneumonia, yang menyebabkan 40% dari kematian balita di
Indonesia, tingkat pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama seorang bayi menurun di
Indonesia dari 40% di tahun 2002 dan 32% pada tahun 20076.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sekaligus konselor ASI Indonesia mengatakan,
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2013 menunjukkan peningkatan terhadap angka
pemberian ASI eksklusif, dibandingkan SDKI 2007. Pada SDKI 2007 angka pemberian ASI
2. eksklusif itu hanya sekitar 32%, yang di SDKI 2013 sudah meningkat menjadi 42% jadi ada
peningkatan sebanyak 10%7.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan tahun 2012, diketahui AKI sebanyak
76 per 1000 kelahiran, sedangkan AKB tahun 2011 sebanyak 34 per 1000 kelahiran hidup dan
menurun menjadi 5 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 20128.
Data dari pencatatan Rumah Sikit Umum Daerah Bhayangkara Makassar pada bulan September
sampai dengan Desember tahun 2013 dan Januari sampai dengan April 2014 tercatat 1078 ibu
melahirkan dan sekitar 25 yang mengalami bendungan ASI.
Dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) terkadang ada beberapa masalah yang menyebabkan
akhirnya ASI yang harusnya didapatkan bayi dari ibunya akan mengalami hambatan bahkan
adakalanya bayi tidak mendapatkan sama sekali ASI dari ibunya. Hal ini mungkin bukan suatu
kesengajaan, akan tetapi karena ketidak tahuan ibu akibat dari jika ASI tidak dikeluarkan atau
tidak ada hisapan dari sang bayi9.
B. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Manajemen Asuhan Kebidanan Post
Natal Pada Ny.”R” Dengan Masalah Bendungan ASI di Rumah Sakit Umum Bhayangkara
Makassar tahun 2014.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal pada Ny. “R” dengan
Bendungan Asi di RSUD Bhayangkara Makassar tanggal 03 s.d 05 Mei tahun 2014 dengan
menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan sesuai dengan wewenangan Bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dengan analisa data pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI
di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI di
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI di
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
3. d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI
di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
e. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI di
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI di
Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
g. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI di Rumah Sakit
Umum Bhayangkara Makassar tanggal tahun 2014.
h. Dapat mendokumentasiakan semua asuhan kebidanan pada Ny. “R” dengan Bendungan ASI
di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Makassar tahun 2014.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan penerapan ilmu yang telah
didapatkan pada program Diploma III Kebidanan Universitas Muslim Indonesia Makassar.
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai bahan masukan / informasi bagi tenaga bidan di dalam menangani kasus khususnya
yang berkaitan dengan Bendungan ASI.
3. Manfaat Akademik (Institusi)
Sebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan proses Asuhan Kebidanan
pada kasus Bendungan ASI.
4. Manfaat bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta tambahan pengalaman yang sangat
berharga dalam penerapan Asuhan Kebidanan dengan Bendungan ASI.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini meliputi:
1. Studi Kepustakaan
Penulis mempelajari berbaga buku-buku,l iteratur, pengambilan data dari internet, profil dari
kesehatan yang ada relevansinya dengan Karya Tulis ini.
4. 2. Studi Kasus
Melaksanakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah melalui asuhan
kebidanan yang meliputi: pengkajian, merumuskan diagnosis/masalah aktual maupun potensial,
implementasi serta melaksanakan evaluasi terhadap Manajemen Asuhan Kebidanan dengan
Bendungan ASI. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan teknik:
a. Anamnesa
Melakukan tanya jawab dengn ibu, suami maupun keluarganya yang dapat membantu
memberikan keterangan/informasi yang dibutuhkan.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis untuk menjamin diperolehnya data yang lengkap
mulai dari kepala sampai ke kaki (haed to toe) meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan format
pengkajian yang telah disusun sebelumnya.
c. Pengkajian Sosial
Pengkajian psikososial dilakukan meliputi pengkajian status emosional, respon terhadap kondisi
yang dialami serta pola interaksi ibu terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan ibu yang yang bersumber dari
catatan dokter, bidan, perawat, petugas laboratorium, dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya
yang dapat memberi kontribusi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Diskusi
Yaitu penulis melakukan tanya jawab dengan dokter dan bidan yang menangani langsung ibu
tersebut serta mengadakan diskusi dengan dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini
5. F. Sistematika Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Penulisan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Masa Nifas
1. Pengertian Masa Nifas
2. Tujuan Perawatan Masa Nifas
3. Tahapan Masa Nifas
4. Peran Bidan pada Masa Nifas
5. Perubahan pada Masa Nifas
6. Perawatan Masa Nifas
7. Kebijakan Program pada Masa Nifas
B. Tinjauan Umum Tentang Proses Laktasi
1. Pengertian Laktasi
2. Fisiologi Laktasi
C. Tinjauan Khusus tentang Bendungan ASI
1. Pengertian Bendungan ASI
2. Tanda dan gejala Bendungan ASI
3. Etiologi Bendungan ASI
4. Pencegahan Bendungan ASI
5. Penatalaksanaan Bendungan ASI
6. 6. Komplikasi Bendungan ASI
D. Tinjauan tentang ASI dalam pandangan Islam
E. Tinjauan tentang Proses Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
2. Tahapan dalam Manajemen Kebidanan
3. Pendkumentasian Asuhan Kebidanan
F. Landasan hukum Kewenangan Bidan
1. Perundang-undangan yang terkait dengan Praktik Bidan
2. Standar Kompetensi Bidan
3. Standar Pelayanan Kebidanan pada Pemberian ASI
4. Kewenangan yang bisa dilakukan oleh Bidan dalam menjalankan Praktek
BAB III TINJAUAN KASUS
Langkah I Identifikasi Data Dasar
Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Langkah III Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Langkah IV Tindakan Segera (Emergency)/Kolaborasi
Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan/
Intervensi
Langkah VI Implementasi Asuhan Kebidanan
Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Masa Nifas
1. Pengertian Masa Nifas
a. Masa Nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu
kurang lebih 6 minggu10.
b. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu11.
2. Tujuan Perawatan Masa Nifas
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi sehari-hari.
d. Memberikan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)10.
3. Tahapan Masa Nifas
8. a. Periode immediate postpartum
Masa segera setelah placenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak
masalah, misalnya pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, Bidan dengan teratur harus
melakukan pemeriksaan kontarksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah, dan suhu.
b. Periode early postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu
dapat menyusui dengan baik.
c. Periode late postpartum (1 minggu- 5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling
KB10.
4. Peran dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
Asuhan kepada ibu harus dilakukan secara komprehensif dan terus menerus, artinya selama masa
kurun reproduksi seorang wanita harus mendapatkan asuhan yang berkualitas dan standar, salah
satu asuhan berkesinambungan adalah asuhan ibu selama masa nifas, bidan mempunyai peran
dan tanggung jawab antara lain:
a. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi dalam beberapa saat untuk memastikan keduanya
dalam kondisi yang stabil.
b. Memeriksa Fundus tiap 15 menit pada jam pertama, dan 30 menit pada jam kedua.
c. Periksa tekanan darah, kandung kemih, Nadi, perdarahan tiap 15 jam pertama dan 30 menit
pada jam kedua.
d. Anjurkan ibu minum untuk mencegah dehidrasi, membersihkan perineum, dan keanakan
pakaian bersih.
e. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai kebutuhan ibu
untuk mengurangi ketegangan fisik, dan psikologis selama masa nifas.
f. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
g. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
h. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibudan anak dan mampu
melakukan kegiatan administrasi.
9. i. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
j. Memberi konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik.
k. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulakn data, menetapkan diagnosa dan
rencana tindakan serta melaksanankannya untuk mempercepat proses pemulihan.
l. Memberikan asuhan secara professional9.
5. Perubahan pada Masa Nifas
a. Perubahan fisiologis masa nifas
1) Perubahan sistem Reproduksi
a) Uterus
Segera setelah lahirnya placenta, pada uterus yang berkontraksi posisi fundus uteri berada kurang
lebih pertengahan antara umbilikus dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian,
kurang lebih sama dan kemudian mengerut, sehingga dalam dua minggu telah turun masuk
kedalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari luar. Dalam keadaan normal, uterus
mencapai ukuran besar pada masa sebelum hamil sampai dengan kurang dari 4 minggu, berat
uterus setelah kelahiran kurang lebih 1 kg sebagai akibat involusio. Satu minggu setelah
melahirkan beratnya menjadi kurang lebih 500 gram, pada akhir minggu kedua setelah
persalinan menjadi kurang lebih 300 gram, setelah itu menjadi 100 gram atau kurang. Otot-otot
uterus segera berkontraksi setelah postpartum. Pembuluh-pembuluh darah yang berada di antara
anyaman otot uterus akan menjepit. Proses ini akan menghenrikan perdarahan setelah placenta
dilahirkan.
Tabel 2.1. Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusio10
Involusio TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat, 2 jari bawah pusat 1.000 gr
1 minggu Pertengahan pusat simfisis 750 gr
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 500 gr
6 minggu Normal 50 gr
8 minggu Normal tapi sebelum hamil 30 gr
b) Lokia
10. Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa nifas. Lokia
mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia dapat dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
(1) Lochia rubra (crueanta): berwanrna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, set-set desidua, verniks caseosa, lanuga, dan mekoneum selama 2 hari pascapersalinan
(2) Lochia sanguilenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke-
3 sampai ke-7 pascapersalinan.
(3) Lochia serosa: Lokia ini bebrbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian kemudian
menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pascapersalinan.
(4) Lochia alba: Dimulai dari hari ke-14, berbentuk seperti cairan putih serta terdiri atas leukosit
dan sel-sel desidua.
(5) Lochia purulenta: ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
(6) Lochiotosis: lochia tidak lancar keluarnya9.
c) Serviks
Serviks mengalami involusio bersama-sama dengan uterus. Warna serviks sendiri merah
kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Konsistennya lunak, kadang-kadang terdapat
laserasi/perlukaan kecil. Karena robekan kecil yang terjadi selama dilatasi, serviks tidak pernah
kembali pada keadaan sebelum hamil1.
d) Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-8 minggu postpartum1.
2) Perubahan Sistem Pencernaan
Seorang wanita dapat merasa lapar dan siap menyantap makanannya dua jam setelah persalianan.
Kalsium sangat penting untuk gigi pada kehamilan dan masa nifas, dimana pada masa ini terjadi
penurunan konsentrasi ion kalsium karena meningkatnya kebutuhan kalsium pada ibu, terutama
pada bayi yang dikandungnya untuk proses pertumbuhan janin juga pada ibu dalam masa laktasi.
3) Perubahan Sistem Perkemihan
11. Pelvis ginjal dan ureter yang teregang dan berdilatasi selama kehamilan kembali normal pada
akhir minggu keempat setelah melahirkan. Kurang lebih 40% wanita nifas mengalami
proteinuria yang nonpatologis sejak pascamelahirkan sampai dua hari postpartum agar dapat
dikendalikan. Kandung kemih pada puerperium mempunyai kapasitas yang meningkat secara
relatif. Oleh karena itu, distensi yang berlebihan, urine residual yang berlebihan, dan
pengosongan yang tidak sempurna, harus diwaspadai dengan saksama. Ureter dan pelvis renalis
yang mengalami distensi akan kemabali normal pada dua sampai delapan minggu setelah
persalinan.
4) Perubahan Sistem Muskulosketetal
Ligamen-ligamen, fasia, dan diafragma pelvis yang meregang sewaktu kehamilan dan persalinan
berangsur-angsur kembali seperti sediakala. Tidak jarang ligamen rotundum mengendur,
sehingga uterus jatuh kebelakang. Fasia jaringan penunjang alat genetalia yang mengendur dapat
diatasi dengan latihan-latihan tertentu. Mobilitas sendi berkurang dan posisi lordosis kembali
secara perlahan-lahan.
5) Perubahan tanda-tanda Vital
a) Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celcius. Sesudah partus dapat naik kurang
lebih 0,5 derajat celcius dari keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8 derajat celcius.
Sesudah dua jam pertama melahirkan umunya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih
dari 38 derajat celcius, mungkin terjadi infeksi pada klien.
b) Nadi dan Pernapasan
Nadi berkisar antara 60-80 denyutan per menit setelah partus, dan dapat terjadi bradikardia. Bila
terdapat takikardia dan suhu tubuh tidak panas mingkin ada perdarahan berlebihan atau vitium
kordis pada penderita. Pada masa Nifas umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan suhu
tubuh, sedangkan pernapasan akan sedikit meningkat setelah partus kemudian kembali seperti
keadaan semula.
c) Tekanan Darah
12. Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi postpartum akan menghilang dengan
sendirinya apabila tidak terdapat penyakit-penyakit lain yang menyertai dalam ½ bulan tanpa
pengobatan.
6) Perubahan Hematologi dan Kardiovaskular
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000 selama
masa persalinan. Leukosit akan tetap tinggi jumlahnya selama beberapa hari pertama masa
postpartum. Jumlah seal-sela darah putih tersebut masih bisa naik lebih tinggi lagi hingga
25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama.
Akan tetapi, berbagai jenis kemungkinan infeksi harus dikesampingan pada penemuan semacam
itu. Jumlah hemoglobin dan hematokrit serta eritrosit akan sangat bervariasi pada awal-awal
masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume plasma, dan volume sel darah yang
berubah-ubah10.
b. Perubahan Psikologis pada Ibu Nifas
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
1) Fase taking in
Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke
dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap
lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri luka jahitan, kurang
tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat yang cukup,
komunikasi yang baik dan asupan nitrisi.
2) Fase taking hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif
sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang baik,
dukungan dan pemberian penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya.
3) Fase letting go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10
hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dari ketergantungan bayinya.
13. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran
barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya1.
6. Perawatan pada Masa Nifas
a. Rawat Gabung
Rawat gabung adalah satu cara perawatan ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan,
melainkan ditempatkan dalam sebuah ruang, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam
penuh dalam seharian. Dengan kata lain, rawat gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan
bayi bersama-sama atau pada tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu
atau setiap saat ibu menyusui bayinya12.
b. Pemeriksaan umum
1) Kesadaran ibu
2) Keluhan yang terjadi setelah persalinan
c. Pemeriksaan Khusus
1) Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan.
2) Fundus Uteri : tinggi fundus dan kontraksi
3) Payudara : puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
4) Pengeluaran Lokia
5) Luka jahitan Episiotomi : apakah baik atau terbuk, apakah ada tanda-tanda infeksi (tumor,
rubor, calor, dolor, dan fungsiolaesa)
7. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan Bayi Baru
Lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Tabel 2.2. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas 11
14. Kunjungan Waktu Tujuan
1
6-8 jam
setelah persalinan
1. Mencengah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan: ruj
perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu a
keluarga bagaiman mencegah perdarahan masa nifas karena
Uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara me
hipotermia
6. Melakukan hubungan antara Ibu dan Bayi Baru Lahir.
2
6 hari setelah
persalinan
1. Memastikan involusio uterus berjalan berjalan normal:
berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perd
abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perd
abnormal
3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, caira
istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperl
tanda-tanda penyulit
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
3
2 minggu setelah
persalinan
Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan)
4 6 minggu
setelah persalinan
1. Menayakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ib
bayinya alami
2. Memberi konseling KB.
B. Tinjauan Umum tentang Proses Laktasi
1. Pegertian Laktasi
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai bayi menghisap
dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamlia termasuk
manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI aksklusif dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara anak mendapatkan kekebalan
tubuh secara alami1.
2. Fisiologi Laktasi
15. Laktasi atau menyusui mempuayai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin) dan
pengeluaran ASI (oksitosin).
a. Produksi ASI (prolaktin)
Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai
mesntruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu
maturasi alveoli. Sedangkan hormaon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
Selama kehamilan hormon prolaktin dari plesenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena
pengaruh hormon progesteron yang masih tinggi. Kadar estrogrn dan progesteron akan menurun
pada saat hari kedua atau ketinga pascapersalianan, sehingga terjai sekresi ASI. Pada proses
laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu reflek prolaktin dan reflek aliran yang timbul
akibat perangsangan puting susu diarenakan isapan bayi.
b. Pengeluaran ASI (Oksitosin)
Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghisap rangsangan saraf
yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini
menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk
dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh
reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin di
keluarkan oleh hipofisis12.
C. Tinjuan Khusus Tentang Bendungan ASI
1. Pengertian Bendugan ASI
a. Bendungan ASI adalah pembendungan ASI karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh
kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau ada kelainan dengan puting
susu13.
b. Bendungan ASI adalah penyumbatan pada duktus laktiferus akibat hambatan aliran air susu
karena tekanan internal dan eksternal (misalnya : pembesaran, BH, dan pakaian ketat)14.
c. Bendungan ASI ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat sesudah melahirkan. Statis
pembuluh darah dan limfe akan mengakibatkan meningkatkan tekanan intrakaudal, yang akan
memerangaruhi segmen payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat10.
2. Tanda dan gejala
16. Ditandai dengan mammae panas serta keras pada berabaan dan nyeri, puting susu bisa mendatar
sehingga bayi sulit menyusu, pengeluaran susu kadang terhalang duktuli laktiferi menyempit,
payudara bengkak, panas, dan keras15.
3. Etiologi Bendungan ASI
Bedungan ASI terjadi karena sumbatan pada saluran ASI, tidak dikosongkan seluruhnya.
Keluhan yang muncul adalah mammae bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu badan
meningkat. Penanganannya dengan mengosongan ASI dengan masase atau pompa, memberikan
estradiol sementara menghentikan pembuatan ASI, dan pengobatan simtomatis hingga keluhan
berkurang16.
4. Pencegahan Bendungan ASI
Beberapa tindakan yang dapat di lakukan untuk mencegah Bendungan ASI adalah sebagai
berikut :
a. Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perletakan yang benar
b. Menyusui bayi tanpa terjadwal (on-demand)
c. Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi
d. Jangan memberikan minuman lain kepada bayi
e. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (masase dan sebagainya)17.
5. Penatalaksanaan Bendungan ASI
a. Anjurkan Ibu untuk menyusui sedini mungkin dan tidak terjadwal
b. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang baik apakah dengan cara duduk atau berbaring
c. Gunakan BH yang menopang, hindari pakaian yang ketat karena dapat menekan duktus
laktiferus.
d. Lakukan Masase payudara dan memerah ASI untuk meningkatkan aliran ASI dengan
membersihkan sinus-sinus dan duktus-duktus laktiferus kolostrum yang lengket.
e. Peras ASI sedikit sebelum menyusui. Hal ini akan melunakkan daerah areola sekitar puting
susu sehingga bayi mudah dilekatkan18.
f. Melakukan perawatan payudara
Langkah-langkah perawatan payudara :
1) Pengurutan pertama
17. Licinkan kedua tangan dengan minyak (baby oil). Tempatkan kedua tangan diantara payudara.
Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, terus pengurutan kebawah dan kesamping,
selanjutnya melintang. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan tiap payudara.
2) Pengurutan kedua
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan kanan membuat
gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu.
Lakukan 2 gerakan tiap payudara bergantian.
3) Pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya mengurut dengan sisi
kelingking dari arah puting susu. Lakukan sekitar 30 kali.
4) Pengurutan keempat
Kompres payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air
dingin. Kompres bergantian selama 3 kali dan diakhiri dengan kompres air hangat17.
g. Sebaiknya langsung susui bayi (jangan dipompa), kecuali jika terpaksa karena bayi menolak
menyusui, keluarkan ASI dengan tangan atau pompa.
h. Langkah-langkah untuk memerah ASI
1) Topang payudara dengan satu tangan
2) Gunakan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah tangan lain dan tempatkan menyilang
terhadap satu sama lain pada sisi yang berlawanan dari putting dibatas luar areola (sinus
laktiferus terletak di area tepi luar areola)
3) Dengan menggunakan gerakan memerah, tekan kebelakang (menjauh dari areola), kemudian
kedalam (turun kedalam jaringan), kemudian arah depan (kearah puting), dan kemudian lepaskan
tekanan.
4) Beri tekanan perlahan tapi mantap. Tekanan yang tidak perlu dapat menyebabkan trauma
jaringan, tetapi tekanan harus cukup kuat untuk benar-benar mengompresi sinus.
5) Amati untuk melihat butiran kolostrum atau susu pada pemukaan putting. Yaitu tempat
muara duktus berada. Ibu mungkin tidak melihat butiran kolostrum atau susu ketika pertama kali
melakukan pemerahan. Namun, setelah melakukan tekanan berulang-ulang, semua duktus segera
18. mengalir bebas dan ibu tidak hanya akan melihat kolostrum atau susu, tetapi ia akan melihat
alitan kecil pada setiap gerakan memerah.
6) Dengan perlahan seka atau serap kolostrum atau susu dari permukaan puting dengan kain
bersih
7) Sesuai metode, gerakkan ibu jari dan jari mengelilingi areola, ulangi langkah 2 sampai 5
untuk masing-masing lokasi
8) Ketika pertama kali memerah ASI, lakukan gerakan memerah tidak lebih dari dua kali untuk
masing-masing payudara agar tidak membuat trauma jaringan ketika teknik ini dipelajari. Setelah
semua duktus dapat mengalirkan susu dengan bebas dan wanita telah menguasai teknik, memrah
ASI dapat dilakukan sampai aliran kolostrum atau susu berhenti14.
i. Bila perlu pemberian analgetika atau anti piretik untuk mengurangi rasa sakit serta obat
antibiotic yang aman untuk ibu menyusui, guna mengatasi infeksi.
j. Kompres payudara secara bergantian
Kompres dinginuntuk mengurangi oedema dan rasa sakit dan kompres air hangat mengakibatkan
pembuluh darah dilatasi dan secara tidak langsung mestimulasi produksi air susu dan
mengalirkannya
k. Istirahat akan menghilangkan stres dan meningkatkan kekebalan tubuh ibu kembali. Cara ini
pun bisa meningkatkandaya tahan tubuh karena istirahat dapat memulihakan kondisi tubuh.
l. Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi dan banyak minum karena kondisi bendungan
ASI membuat daya tahan tubuh ibu menurun. Daya tahan tubuh ibu yang meningkat dapat
mencegah infeksi.
6. Komplikasi Bendungan ASI
Komplikasi yang dapat tejadi bila Bendungan ASI tidak ditangani, antara lain :
a. Mastitis
Adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi merah, bengkak, kadangkala diikuti rasa
nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat. Didalam terasa ada masa padat (lump), dan diluar kulit
menjadi merah. Kejadian ini tejadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan
oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut3.
b. Abses
19. Harus dibedakan antara Mastitis dan Abses. Abses payudara merupakan kelanjutan/komplikasi
dari mastitis. Hal ini disebabkan karena meluasnya peradangan dalam payudara tersebut. Gejala
yang dirasakan adalah ibu tampak lebih parah sakitnya, payudara lebih mengkilap, benjolan lebih
lunak karena berisi nanah, sehingga perlu di insisi untuk mengeluarkan nanah tersebut10.
D. Tinjauan tentang ASI dalam pandangan Islam
Islam memperhatikan semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam hal kesehatan
jasmani. Agama dibawa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sejak sekitar 25 abad yang lalu,
telah membahas mengenai penyusunan bayi yang lahir dalam rumah tangga seorang muslim.
Didalam banyak ayat Al-Qur’an, Allah ‘azza wa jalla menyinggung masalah pemberian ASI dan
hukum-hukum yang terkait dengannya. Sungguh, begitu besar perhatian Islam terhadap maslahat
kemanusiaan. Diantaranya adalah apa yang disebutkan pada firmal Allah ta’ala :
ْوَمْلا ىَلَعَو ۚ ََةعاَضَّالر َّمِتُي ْنَأ َدا َرَأ ْنَمِل ۖ ِْنيَلَِامك ِْنيَلْوَح َّنُهَد ََلْوَأ َْنع ِضُْري َُاتدِلا َوْلا َوَُّنهُتَْوسِكَو َُّنهُقْز ِر ُهَل ِدوُل
ِإ ٌسْفَن ُفَّلَكُت ََل ۚ ِوفُْرعَمْلاِبِإَف ۗ َكِلََٰذ ُلْثِم ِث ِار َوْلا ىَلَعَو ۚ ِهِدَلَوِب ُهَل ٌدوُلْوَم ََلَو اَهِدَلَوِب ٌةَدِلا َو َّارَضُت ََل ۚ اَهَعْسُو ََّلَادا َرَأ ْن
َد ََلْوَأ ُواع ِضْرَتْسَت ْنَأ ْمُتْدَرَأ ْنِإ َو ۗ اَمِْهيَلَع َحاَنُج ََلَف ٍرَُاوشَتَو اَمُهْنِم ٍاض َرَت َْنع ااَلَصِفاَم ْمُتْمَّلَس اَذِإ ْمُكْيَلَع َحاَنُج ََلَف ْمُك
ير ِصَب َونُلَمْعَت اَمِب َ َّاَّلل َّنَأ واُمَلْعا َو َ َّاَّلل واُقَّتا َو ۗ ِوفُْرعَمْلاِب ْمُتْيَتآ
Terjemahannya :
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para
ibu dengan cara ma´ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena
anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila
kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah [2] : 233).
Didalam ayat diatas Allah subhanahu wa ta’ala menuntun agar para ibu menyusui bayi mereka
selama dua tahun penuh, walaupun yang demikian bukan hal yang wajib. Ayat tadi juga
menunjukkan bahwa bayi dapat dicarikan ibu susu lain apabila sang ibu berhalangan atau
meninggal, agar tetap mendapatkan manfaat dari air susu ibu.
Susu merupakan makanan terpenting dan sumber kehidupan satu-satunya bayi di bulan-bulan
pertama usianya. Susu terbalik untuk anak adalah air susu ibu karena dengan menyusui terjadilah
kontak cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak. Ibu adalah orang yang paling mampu
20. memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak dengan naluri keibuannya
yang diberikan Allah kepadanya.
Selain itu Imam Amirul Mu’minin Ali a.s berkata yang artinya “ Tidak ada Air Susu yang lebih
berbarokah bagi anak bayi melainkan dari Air Susu Ibunya sendiri ”. dalam riwayat ahlul bait
a.s pun menyatakan “Dengan menyusui , hubungan cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak
akan semakin erat dan akan semakin membuat anak merasa tenang dan aman”.
21. E. Tinjauan Tentang Proses Manajemen Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang di gunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi18.
Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk yang digunakan oleh bidan dalam
memberi asuahn kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan menggambarkan
alur pola berfikir dan bertindak bidan dalam pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi
masalah19.
Menurut Helen Varney, proses penyelesaian masalah merupakan salah satu upaya yang dapat
digunakan dalam manajemen kebidanan. Varney berpendapat bahwa dalam melakukan
manajemen kebidanan, bidan harus memiliki kemampuan berfikir secara kritis untuk
menegakkan diagnosa atau masalah potensial kebidanan. Selain itu, diperlukan pula kemampuan
kolaborasi atau kerja sama. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kebidanan
selanjutnya20.
Proses manajemen terdiri dari 7 (tujuh) langkah berurutan diaman setiap langkah
disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir
dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang
diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah-
langkah yang lebih rinci dan bisa berubah sesuai dengan kondisi klien.
2. Tahapan dalam Manajemen Kebidanan
Adapun dalam tahapan Manajemen Kebidanan yaitu :
a. Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya dan pemeriksaan tanda-tanda vital
3) Pemeriksaan khusus
22. Infeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
4) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium, catatn terbaru, dan sebelumnya
b. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar tehadap diagnosa atau masalah kebutuhan
klien berasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulakan. Data dasar
yang sudah dikumpulkan di interpretasikan, sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah
yang spesifik.
c. Langkah III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Pada langkah ini lita mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial yang berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasikan.
Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-
benar terjadi. Langkah ini sangat penting dalam melakukan asuhan yang aman.
d. Langkah IV. Tindakan segera/Kolaborasi
Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Bidan
menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan yang alin berdasarkan kondisi klien, pada langkah ini bidan juga harus
merumuskan tindakan emergency untuk menyelamatkan ibu dan bayi, yang mampu dilakukan
secara mandiri dan bersifat rujukan.
e. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya dan merupakan lanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah
diidentifikasi atau diadaptasi. Rencana tindakan komprehensif bukan hanya meliputi kondisi
klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami oleh klien, tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasiterhadap klien, serta penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien
23. bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, agama, kultural ataupun
masalah psikologis. Setiap rencana asuhan harus disertai oleh klien dan bidan agar dapat
melaksanakan dengan efektif. Sebab itu harus berdasarkan rasional yang relevan dan
kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus secara teoritas.
f. Langkah VI. Implementasi Asuhan Kebidanan
Melaksanakan rencana tindakan serta efisiensi dan menjamin rasa aman klien. Implementasi
dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan ataupun bekerja sama dengan kesehatan lain. Bidan
harus melakukan implementasi yang efisien dan akan mengurangi waktu perawatan serta akan
meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien.
g. Evaluasi Kebidanan
Mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan yang diberikankepada klien. Pada tahap
evaluasi ini bidan harus melakukan pengamatan dan observasi terhadap masalah yang dihadapi
klien, apakah masalah diatasi seluruhnya, sebagian telah dipecahkan atau mungkin timbul
masalah baru. Pada prinsipnya tahapan evaluasi adalah pengkajian kembali terhadap klien untuk
menjawab pertanyaan sejauh mana tercapainya rencana yang dilakukan21.
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian adalah catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pasien, dan tim kesehatan yang mencatat tentang hasil pemeriksaan, prosedur pengobatan pada
pasien dan pendidikan kepada pasien, serta respon pasien tehadap semua kegiatan yang
dilakukan. Alur berfikir bidan dalam menghadapi klien meliputi 7 langkah. Untuk mengetahui
apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir sistematis di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP, yaitu :
a. S: Subjektif
Menggambarkan dokumentasi hasil pengumpulan data klien melalui anamnesis sebagai langkah
I Varney.
b. O: Objektif
24. Menggambarkan dokumentasi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium, dan uji
diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah I
Varney.
c. A: Assesment
Menggambarkan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan objektifdalam
suatu identifikasi:
1. Diagnosis/Maslah
2. Antisipasi diagnosis/ Kemungkinan Masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi, dan atau perujukan
sebagai langkah 2, 3, dan 4 varney
d. P: Planning
Menggambarkan dokumentasi tingkatan (I) dan evaluasi perencanaan (E) berdasarkan
pengakjian langkah 5, 6, dan 7 Varney22.
Bagan pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Alur Pikir Bidan Pencatatan Dari
Asuhan Kebidanan
Proses Pendokumentasian Manajemen Asuhan
Kebidanan Kebidanan
7 Langkah dari
Halen Varney
5 Langkah Kompetensi
Bidan
Soap Notes
1. Pengumpulan data Data Subjektif
Objektif
2. Merumuskan
Diagnosa
3.Antisipasi Diagnosa/
Masalah Potensial
4. Tindakan Segera
dan kolaborasi
Assesment/
Diagnosa
Assesment/
Diagnosa
25. Asuhan Kebidanan
5. Rencana Tindakan
Asuhan Kebidanan
Membuat rencana Planning:
a. Konsul
b. Tes Lab
c. Rujukan
d. Pendidikan/
konseling
e. Follow Up
6. Implementasi Implementasi
7. Evaluasi Evaluasi
F. Landasan Hukum Kewenangan Bidan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang dimaksud dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kegiatan dalam upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa bagi pembangunan nasional.
1. Perundang-Undangan yang terkait dengan praktik Bidan
Kepmenkes RI No. 900/MENKES/SK/VII/2002/ Tentang Registrasi dan Praktik Bidan yang
terdiri dari 11 bab dan 47 pasal
a. Bab I Ketentuan Umum
b. Bab II Pelaporan dan Registrasi
c. Bab III Masa Bakti
d. Bab IV Perizinan
e. Bab V Praktik Bidan
f. Bab VI Pencatatan dan Pelaporan
g. Bab VII Pejabat yang berwenang mengeluarkan dan mencabut ijin praktik
h. Bab VIII Pejabat yang berwenang mengeluarkan dan mencabut ijin praktik
i. Bab IX Sanksi
j. Bab X Ketentuan Peralihan
k. Bab XI Ketentuan Penutup
26. 2. Standar Kompetensi Bidan
a. Kompetensi pertama
Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan
budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
b. Kompetensi kedua
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap tehadap
budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan
keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan, dan persiapan menjadi orang tua.
c. Kompetensi ketiga
Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan ibu
selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan.
d. Kompetensi keempat
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap pada budaya setempat selama
persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayi baru lahir.
e. Kompetensi kelima
Bidan dapat memberikan asuhan terhadap ibu nifas dn menyusui yang bermutu tinggi setra
tanggap terhadap budaya setempat.
f. Kompetensi keenam
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada Bayi Baru Lahir (BBL)
sehat sampai usia 1 bulan.
g. Kompetensi ketujuh
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi komprehensif pada bayi dan balita sehat (1-5
tahun).
h. Kompetensi kedelapan
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan
masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
27. i. Kompetensi sembilan
Melaksanakna asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan gangguan sistem reproduksi.
3. Standar Pelayanan Kebidanan pada pemberian ASI
Sesuai dengan standar kompetensi bidan point kelima yand disebutkan diatas, yakni Bidan
memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap
budaya setempat, adapun cakupannya :
1) Pengetahuan Dasar
Pengetahuan dasar pada kompetensi bidan point lima ini terdiri dari 13 point, dimana terdapat 3
point yang membahas mengenai menyusui yakni point 3, 7, dan 9 seperti berikut yang
menjelaskan bidan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai :
a) Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan yang lazim
terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, mastitis, puting susu lecet, puting susu masuk.
b) “Bonding & attechment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan hubungan yang
positif.
c) Indikator masalah-masalah laktasi
2) Keterampilan dasar
Keterampilan dasar yang harus dimiliki Bidan pada standar kompetensi kelima ini terdiri dari 15
point, dimana terdapat 2 point yang terkait dengan menyusui yakni point ke 6 dan 14 seperti
berikut yang menjelaskan bidan harus memiliki keterampilan dasar mengenai :
a. Memulai mendukung pemberian ASI eksklusif
b. Memberikan antibiotika yang sesuai
4. Kewenangan yang bisa dilakukan bidan dalam menjalankan praktik kebidanan
a. KEPMENKES RI NO.900/SK/VII/2002 Pasal 16
Tentang pelayanan kebidanan pada ibu
b. KEPMENKES RI NO.900/SK/VII/2002 Pasal 18
28. Tentang pelayanan kebidanan pad anak
c. KEPMENKES RI NO.900/SK/VII/2002 Pasal 18
Tentang tindakan yang termasuk wewenang bidan
d. KEPMENKES RI NO.900/SK/VII/2002 Pasal 19
Tentang pelayanan Keluarga Berencana (KB)
e. KEPMENKES RI NO.900/SK/VII/2002 Pasal 20
Tentang pelayanan Kesehatan Masyar
DAFTAR PUSTAKA
(1) Ambarwati ER., Diah Wulandari. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cindekia;
2010. H. 129; 79-80; 88-9; 6
(2) Maryunani, Anik. ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Bogor: TIM; 2012. H. 95
(3) Kristiyana, weni. Asi, menyusui, & sadari. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009. H. 20-1, 57-8
(4) Ditjen BUK , Kemenkes RI. Bidan Berperan Penting Turunkan AKI dan AKB. (online)
(diakses tanggal 20 Mei 2014) didapati dari:
http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=296:bidan-berperan-
penting-turunkan-aki-dan-akb&catid=113:keperawatan&Itemid=139.
(5) Kurniawan T. Berita satu.com (kesehatan). Indonesia Berada di Posisi 4 Jumlah Kematian
Bayi di Asia Tenggara. (online) (diakses tanggal 14 Mei 2014). Didapati dari:
http://www.beritasatu.com/kesehatan/115962-indonesia-berada-di-posisi-4-jumlah-kematian-
bayi-di-asia-tenggara.html
(6) UNICEF. 2012. Mari Jadikan Asi Eksklusif Prioritas Nasional. (online) (diakses pada
tanggal 20 Mei 2014). Didapati dari: http://www.unicef.org/indonesia/id/media_19265.html
(7) Vien Dimyati. 2013. Jurnal Nasional, Ibu Menyusui Meningkat 10 Persen. (online)
(diakses pada tanggal 20 Mei 2014). Diakses dari : http://www.jurnas.com/halaman/11/2013-01-
17/232071
(8) Admin. Dewan Koordinator Indonesia Support Facility. Sulsel lampaui Target MDG’s. 1
juni 2012. (online) (diakses pada tanggal 21 Mei 2014). Didapati dari :
http://ipad.fajar.co.id/berita.php?berita=20120529231615.
(9) Rukiyah, Ai yeyeh ., Yuliyanti Lia ., Liana Meida. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta:
TIM; 2010. H. 35; 3-4; 59-60
(10) Saleha, sitti. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009. H.
4-6, 54-6, 58-9, 105, 109,
48
29. (11) Prawirohardjo S. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Ed.1, Cetakan kelima.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. H. 122-3
(12) Yanti, Damai., Sundawati, Dian. Asuhan Kebidanan Nifas. Cimahi: Refika Aditama;
2011. H. 7-9
(13) Anggairini, yetti. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihana; 2010. H.
(14) Varney, Helen ., Kriebs Jan M ., Gegor, Carolyn L., Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4
Vol.2. jakarta EGC; 2008. H. 992
(15) Roito, Jaraida H., D,kk. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta EGC; 2011. H. 54
(16) IA Chandranita., D,kk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Edisi 2. Jakarta
EGC; 2010. H. 420
(17) NL Vivian, dewi., Sunarsih, tri. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika; 2012. H. 40. 29-30
(18) Muslihatun WN., D,kk. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya; 2009. H. 112,
122-4
(19) Yulita, ritah., Surachmindari. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika: 2013. H. 126
(20) Nurlita sari, Rury. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012. H. 91
(21) Estiwidani ., D,kk. Konsep Kebidanan, cetakan 1. Yogyakarta : Fitramaya; 2009. H. 143-
4.
(22) Saminem. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep dan Praktik. Jakarta : ECG; 2010.
H. 45-7