Sebagai penampil kuliah

1. PENGARUH EDUKASI TENTANG INISIASI
MENYUSU DINI
(IMD) DAN BOUNDING ATTACHMENT TERHADAP
KESIAPAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III
UNTUK PROSES MENYUSUI DI KLINIK BIDAN SITI
ZUBAIDAH AM.KEB KOTA MEDAN TAHUN 2022
Oleh
SRI INDIRYANI
NIM. 21.92.180
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT
KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

2. BAB 1
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Menyusui merupakan suatu pengetahun yang
sudah ada sejak lama mempunyai peranan penting dalam
mempertahankan kehidupan manusia (astuti2016).
Menurut data UNICEF tahun 2016 angka IMD
diindonesia masih jauh dibawah standat dibandingkan
fervalensi waktu prores IMD dinegara Asia tenggara,
seperti di myanmar 76%,thailan 50%, dan philipina 54%
sedangkan berdasarkan data dari kemenkes RI (2016)
cakupanpemberian ASI Eklusif di indonesia yang
pemberian kurang dari satu jam yaitu 42,7%.
Berdasarkan angka kejadian di tahun 2020 Klinik
Bidan Siti
ZubaidahAm.Keb.Kel.SidorameTimur,Kec.MedanPerjuang
an Kota Medan terdapat sejumlah 126 orang yang
dilakukan Inisiasi Menyusu Dini dan Bounding Attachment
dalam kesiapan ibu primigravida trimester III untuk proses
menyusui.

3.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat
rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada
pengaruh edukasi tentang inisiasi menyusu dini dan
bounding attachment terhadap kesiapan ibu untuk
proses menyusui di Klinik Bidan Siti Zubaidah tahun
2022
 Rumusan Masalah
 Tujuan Umum
Untuk Mengetahui pengaruh edukasi
tentang inisiasi menyusu dini dan bounding
attachment terhadap kesiapan ibu untuk proses
menyusu di Klinik Bidan Siti Zubaidah Tahun 2022.

4. Tujuan Khusus
 Diketahuinya rata-rata kesiapan ibu untuk
proses menyusui sebelum di intervensi
edukasi inisiasi menyusu dini dan bounding
attachment di Klinik Siti Zubaidah Tahun
2022.
 Teranalisis pengaruh edukasi tentang inisiasi
menyusu dini dan bounding attachment
terhadap kesiapan ibuuntuk proses meyusui
di Klinik Siti Zubaidah Am.Keb. Tahun 2022.

5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Menurut Depkes RI
(2018), menyusui
merupakan suatu proses
ilmiah namun sering
ibu-ibu tidak berhasil
atau menghentikan
menyusui lebih dini
dari semestinya
jadi dapat disimpulkan,
menyusui merupakan
suatu proses ilmiah dan
kewajiban yang harus
diberikan ibu kepada bayi
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, dengan
cara memberikan ASI
ekslusif dan dapat
meningkatkan imunologi
dan psikologi ibu dan bayi,
serta dengan memberikan
penambahan makanan
pelengkap

6.  Manfaat IMD untuk
Bayi
 Kehangatan
Menurut penelitian,
dibandingkan bayi-bayi yang
diletakkan dalam boks,
ternyata bayi-bayi yang
kontak kulit dengan kulit
ibunya, mempunyai suhu
tubuh yang lebih hangat
dan stabil
 Kenyamanan
Ternyata bayi-bayi yang
dilakukan inisiasi
menyusui dini lebih
jarang menangis
dibandingkan dengan
bayi-bayi yang
dipisahkan dari ibunya
 Kualitas Perlekatan
Dibandingkan bayi yang
dipisahkan dari ibunya,
bayi-bayi yang dilakukan
inisiasi dini mempunyai
kemampuan perlekatan
mulut yang lebih baik
pada waktu menyusu
Bounding attachment
terjadi pada kala IV dimana
diadakan kontak antara ibu-
ayah-anak dan berada dalam
ikatan kasih. Pengertian
bounding attachment
menurut beberapa ahli yaitu:
Penelitian yang dilakukan
oleh Klause dan Kennel
(dikutip dalam Juliana, 2017)
menemukanbahwa bounding
attachment merupakan
interaksi orang tua dan bayi
secara nyata, baik fisik,
emosi, maupun sensori pada
beberapa menit dan jam
pertama segera bayi setelah
lahir

7. KERANGKA TEORI
Air Susu Ibu
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Bounding Attachment
Manfaat IMD
•Memberikan kehangat pada bayi
•Memberikan kenyamanan pada
bayi
•Kualitas perlekatan ibu dan bayi
lebih kuat 4) Merangsang produksi
oksitosin dan prolaktin pada ibu
(Tando, 2013)
Elemen-elemen bounding attachment
•Sentuhan
•Kontak mata
•Suara
• Aroma
•Entrainment
•Bioritme
•Kontak dini (Juliana,2017)
Pengetahuan
Pengetahuan
Kesiapan Untuk Menyusui

8.  Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu model konseptual yang membahas
saling ketergantungan antara variabel yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau yang akan
diteliti sekarang. Penyusunan kerangka konsep akan membantu kita
untuk membuat hipotesis peneliti dalam menghubungkan hasil
penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati atau diukur melalui
variabel (Nursalam, 2015)
Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusidan eklusi. Keteria
inklusi adalah karakteristik umum objek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau yang akan diteliti .sedangkan kriteria eklusi
adalah kriteria subjek peneliti tidak dapat mewakili sampel karena
tidak memenuhi syarat penelitian
 Keiteria Inklusi
 Ibu hamil yang trimester 3
 Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
 Ibu hamil yang bisa baca tulis
 Ibu hamil yang kooperatif
 Kriteria Ekslusi
 Ibu hamil yang terinfeksi HIV
 Ibu hamil yang tidak ada disaat peneliti melakukan penelitian
 Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden
.

9. Definisi operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel
Independen
Edukasi
Inisiasi
Menyusu Dini
Edukasi IMD adalah salah satu
peran bidan dalam
memberikan pengetahuan
yang didapatkan berdasarkan
pengalaman yang diberikan
melalui pendidikan kesehatan
untuk merubah perilaku
masyarakat tentang
pentingnya IMD yang
bermanfaat untuk bayi dan ibu
serta bagaimana memperbaiki
kesehatan yang lebih baik
SAP,
Lembar
Balik,
Leaflet,
Daftar Hadir
Memberikan
pendidikan
kesehatan
- -

10. Edukasi
Bounding
Attachment
Edukasi Bounding Attachment
adalah salah satu peran bidan
dalam memberikan
pengetahuan yang di dapatkan
berdasarkan pengalaman yang
diberikan melalui pendidikan
kesehatan untuk merubah
pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya Bounding
Attachment yang dapat
memberikan dampak positif
bagi bayi
SAP,
Lembar
Balik,
Leaflet,
Daftar Hadir
Memberikan
pendidikan
kesehatan
- -

11. Variabel
Dependent
Kesiapan Ibu
untuk Proses
Menyusui
Kesiapan adalah suatu
keadaan untuk melakukan
persiapan baik dalam member
respon dan bereaksi yang
dapat mempengaruhi perilaku
ke yang lebih baik, sehingga
dalam melakukan kesiapan
untuk menyuusi bisa secara
optimal dilakukan.
Kuesioner Wawancara 1.Tidak siap
menyusui <
mean
2.Siap
menyusui ≥
mean
Ordinal

12.  Analisis Data Bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis untuk mengetahui
dua variabel, baik berupa komperatif, asosiatif
maupun korelatif. Terdapat uji parametik dan non
prametik pada analisis bivariat (Saryono, 2011). Pada
hasil uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t (paired
sample test), untuk mengetahui kesiapan ibu untuk
proses menyusui sebelum (pre-test) dan sesudah
(post-test) diberikan edukasi tentang IMD dan
bounding attachment. Apabila dari uji statistic
didapatkan p value ≥ dari α (0.05) maka dapat
disimpulkan edukasi tentang IMD dan bounding
attachment mempengaruhi kesiapan ibu untuk proses
menyusui, sehingga Ho ditolak, sedangkan apabila p
value < dari α (0.05) maka dapat disimpulkan edukasi
tentang IMD dan bounding attachment tidak
mempengaruhi kesiapan ibu untuk proses menyusui,

13. TERIMA KASIH