informasi promosi kesehatan puskesmas dan rumah sakit
oleh Kelompok 1
Nur Rachmi 14120200055
Nur Nadia Ulfah 14120200063
Ratasya Rahmatullah Rahim 14120200057
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
informasi promosi kesehatan puskesmas dan rumah sakit
oleh Kelompok 1
Nur Rachmi 14120200055
Nur Nadia Ulfah 14120200063
Ratasya Rahmatullah Rahim 14120200057
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
a. Definisi,
b. Kerangka kerja,
c. Lingkup pelayanan,
d. Peran fungsi,
e. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas,
f. Refleksi sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di komunitas level nasional dan internasional)
a. Definisi,
b. Kerangka kerja,
c. Lingkup pelayanan,
d. Peran fungsi,
e. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas,
f. Refleksi sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di komunitas level nasional dan internasional)
standar pelayanan publik seperti diamanahkan uu 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pelayanan publik, puskesmas sebagai salah satunya harus memenuhi kewajiban tersebut dan mendukung prohram akreditasi puskesmas
2. Lalu bagaimana Strategi
Penemuan Terduga TB
dapat dilakukan
http://beta.theartofcharm.com/wp-content/uploads/2013/12/Fotolia_58535285_Subscription_Monthly_M.jpg
4. Strategi Penemuan
1. Penemuan pasien TB dilakukan
secara pasif di fasilitas
kesehatan; didukung dengan
promosi secara aktif oleh
petugas kesehatan bersama
masyarakat
5. Strategi Penemuan
2. Penemuan pasien TB secara intensif
dilakukan melalui kolaborasi dengan HIV,
Diabetes Mellitus, status imun yang
rendah dan malnutrisi, pendekatan
praktis kesehatan paru (PAL = Practical
Approach to Lung health), manajemen
terpadu balita sakit (MTBS), manajemen
terpadu dewasa sakit (MTDS).
6. Strategi Penemuan
3.Penemuan pasien TB secara aktif berbasis keluarga dan
masyarakat, dapat dibantu oleh kader posyandu, pos TB desa,
meliputi beberapa kegiatan antara lain:
1) Investigasi kontak pada paling sedikit 10 - 15 orang kontak erat
dengan pasien TB.
2) Penemuan di tempat khusus: Lapas/Rutan, , tempat kerja, asrama,
sekolah, panti jompo.
3) Penemuan di populasi berisiko: tempat penampungan pengungsi,
daerah kumuh
4) Anak dibawah umur lima tahun yang kontak dengan pasien TB.
5) Kontak erat dengan pasien TB dan pasien TB-RO.
7. Strategi Penemuan
4. Upaya Penemuan Pasien TB
harus didukung dengan
kegiatan Promosi yang aktif,
sehinga semua terduga TB
dapat ditemukan secara dini