SlideShare a Scribd company logo
EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. DESKRIPSI SINGKAT
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan
pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Untuk melaksanakan Program
Indonesia Sehat diperlukan pendekatan
keluarga, yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga,
berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana
sasaran/klien dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif
(berpartisipasi) dalam kegiatan dan program kesehatan.
Dengan modul ini diharapkan agar Apoteker Puskesmas akan semakin memberikan
perannya di masyarakat dengan menggunakan metode Gerakan Masyarakat Cerdas
Gunakan Obat (Gema Cermat)
METODE PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu menentukan metode pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan keterlibatan apoteker dalam Program Indonesia Sehat-
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
2. Melakukan Edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui GeMa
CerMat
Sebelum membahas lebih jauh tentang metode pembelajaran, coba kita perhatikan video
dibawah ini :
Bagaimana menurut anda mengenai tayangan tadi?
FORUM DISKUSI (JAWABAN)
https://youtu.be/Vj9exvxIu10
1. POKOK BAHASAN 1 : KETERLIBATAN APOTEKER DALAM PROGRAM
INDONESIA SEHAT-PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tentang
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, tujuan
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga bertujuan untuk:
a. meningkatkan akses keluarga berserta anggotanya terhadap
pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi pelayanan
promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif
dasar;
b. mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota; melalui peningkatan akses dan skrining
kesehatan;
c. mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional; dan
d. mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga dilaksanakan oleh Puskesmas melalui kegiatan :
a. melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga;
b. membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas;
c. menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan
menyusun rencana Puskesmas;
d. melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif;
e. melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung)
melalui pendekatan siklus hidup; dan
f. melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Kesehatan, tenaga kefarmasian
merupakan salah satu tenaga kesehatan yang harus ada di Puskesmas
untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Tenaga kefarmasian dapat
berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam
rangka Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga, diantaranya :
a. melaksanakan kunjungan rumah (Home Pharmacy Care)
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan
mendapat risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut
usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas
pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau
kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
menggunakan obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) yang
bertujuan tercapainya keberhasilan terapi obat.
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan
terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan
penggunaan obat. Untuk itu, perlu juga dilakukan pelayanan
kefarmasian di rumah (home pharmacy care) agar terwujud
komitmen, keterlibatan, dan kemandirian pasien dalam
penggunaan obat.
b. Tenaga kefarmasian sebagai pembina keluarga
Profil Kesehatan Keluarga mengacu kepada indikator keluarga
sehat, yang untuk saat ini ditetapkan sebanyak dua belas indikator
sebagai berikut :
a. keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)
b. ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
d. bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
k. keluarga mempunyai akses sarana air bersih
l. keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Tenaga kefarmasian memiliki peran penting dalam mencapai
indikator keluarga sehat tersebut, diantaranya :
a. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar
b. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
c. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
Peran tenaga kefarmasian dalam mendukung tercapainya indikator
keluarga sehat tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang sesuai standar yaitu Permenkes
Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian.
Pelayanan Kefarmasian mencakup kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi dan BMHP dan pelayanan farmasi klinik.
Salah satu contoh peran farmasi dalam strategi komprehensif
untuk Tuberkulosis sebagai berikut :
Silahkan pelajari atau download materi pokok
Bahasan 1 Metode pembelajaran
Nama File : PDF Metode Pembelajaran
PENUGASAN: Metode Pembelajaran
Kita telah membahas bagaimana membuat motode pembelaharan yang mudah
di fahami. Sekarang tugas untuk para peserta adalah membuat deskripsi
kegiatan Edukasi yang bisa dimasukkan dalam pendanaan Puskesmas .
Silahkan anda kerjakan dan upload melalui LMS ini.
2. POKOK BAHASAN 2 : EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUIGEMA CERMAT
a. Pemberdayaan Masyarakat
Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian
community development (pembangunan masyarakat) dan
community-based development (pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat). Tahap selanjutnya muncul istilah community driven
development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang
diarahkan masyarakat atau pembangunan yang digerakkan
masyarakat. Pembangunan yang digerakkan masyarakat
didefinisikan sebagai kegiatan pembangunan yang diputuskan
sendiri oleh warga komunitas dengan menggunakan sebanyak
mungkin sumber daya setempat.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang
bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses
pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok
(klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien
tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap
atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice).
Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu
proses aktif, dimana sasaran/klien dan masyarakat yang
diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam
kegiatan dan program kesehatan. Ditinjau dari konteks
pembangunan kesehatan, partisipasi masyarakat adalah
keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator
(pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan dan program
kesehatan serta memperoleh manfaat dari keikutsertaannya dalam
rangka membangun kemandirian masyarakat.
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk
atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan
bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,
lintas sektor dan lembaga terkait lainnya
Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor
internal
dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara
sinergis dan dinamis. Salah satu faktor eksternal dalam proses
pemberdayaan masyarakat adalah pendampingan oleh fasilitator
pemberdayaan masyarakat. Peran fasilitator pada awal proses
sangat
aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan
sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM
secara
mandiri dan menerapkan PHBS. PHBS adalah sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri)
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.
b. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip:
1) Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena
adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran
sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan
masalah kehidupan yang dirasakan.
2) Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan
diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu,
kelompok, maupun kelembagaan yang lain.
3) Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan
melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa
menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar.
4) Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan
sejak pengambilan keputusan, perencanan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil
kegiatannya.
5) Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan
dalam
kedudukan yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan
tidak ada yang merasa direndahkan.
6) Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk
mengemukakan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat
maupun perbedaan di antara sesama pemangku kepentingan.
7) Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan
saling
memperdulikan.
8) Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan
mengembangkan sinergisme.
9) Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka
untuk diawasi oleh siapapun.
10)Desentralisasi, yang memberi kewenangan kepada setiap daerah
otonom (kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber
daya kesehatan bagi sebesar-besar kemakmuran masyarakat
dan kesinambungan pembangunan kesehatan.
Lebih lanjut, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan juga
melandaskan pada:
1) Prinsip-prinsip menghargai yang lokal, yang mencakup:
pengetahuan lokal, keterampilan lokal, budaya lokal, proses
lokal, dan sumber daya lokal.
2) Prinsip-prinsip ekologis, yang meliputi: keterkaitan,
keberagaman, keseimbangan, dan keberlanjutan
3) Prinsip-prinsip keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia, yang
tidak
merugikan dan senantiasa memberikan manfaat kepada semua
pihak
c. Pemberdayaan Masyarakat melalui GeMa CerMat
Penggunaan obat yang rasional (POR) merupakan salah satu
langkah dalam upaya pembangunan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap fasilitas pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu, sehingga tercapai keselamatan
pasien (patient safety). Menurut WHO, penggunaan obat dikatakan
rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan
kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan,
dan dalam periode waktu yang adekuat. Diperkirakan di seluruh
dunia lebih dari 50 % obat diresepkan dan digunakan secara tidak
tepat, termasuk di Indonesia. Sampai dengan tahun 2013, hasil
pemantauan dan evaluasi peresepan di fasilitas kesehatan dasar
(Puskesmas) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada
penyakit ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik masih cukup
tinggi, yaitu mendekati 50 %.
Selain peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan dan
kurangnya informasi penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga
kesehatan, penggunaan obat secara tidak tepat juga dilakukan oleh
masyarakat, baik kurangnya kepatuhan pasien dalam
menggunakan obat yang diresepkan maupun dalam pengobatan
sendiri (swamedikasi). Swamedikasi adalah upaya pengobatan
sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebelum mendatangi
fasilitas pelayanan kesehatan. Data Susenas menunjukkan lebih
dari 60 % penduduk Indonesia melakukan swamedikasi, dan hasil
Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan 35,2 % menyimpan obat
di rumah tangga, dimana 86,1 % dari obat yang disimpan tersebut
adalah antibiotik yang diperoleh tanpa resep. Swamedikasi secara
tidak tepat dapat dilakukan karena berbagai hal seperti kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan,
tingginya promosi obat oleh produsen melalui berbagai media, dan
kurangnya informasi dari tenaga kesehatan.
Untuk meningkatkan POR oleh masyarakat, pada tahun 2015 telah
dicanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
(GeMa CerMat) melalui SK Menkes No.
HK.02.02/Menkes/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat. Gerakan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menyimpan dan
menggunakan obat dengan benar. Pelaksanaan gerakan ini
melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait.
Keterlibatan lintas sektor ini diharapkan dapat menunjang
keberhasilan dan pencapaian tujuan Gerakan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan Edukasi
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di
Kab/Kota untuk meningkatkan pemahaman stakeholder tentang
teknis pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat.
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)
merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat
melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian,
kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam
menggunakan obat secara tepat dan benar. Kegiatan GeMa CerMat
dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota
dengan mengacu pada pedoman pemberdayaan masyarakat dalam
penggunaan obat rasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten/ Kota
berupa pertemuan sosialisasi meliputi kegiatan pembekalan
Apoteker Agent of Change, pemberian materi edukasi masyarakat
dan diskusi kelompok.
Mengapa ada GeMa CerMat?
Kurangnya pemahaman masyarakat dan kurangnya informasi yang
memadai tentang penggunaan obat menyebabkan :
• Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memilih,
mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat
dengan benar.
• Penggunaan antibiotik secara tidak tepat, yang dapat memicu
resistensi
• Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas tanpa informasi dan
supervisi tenaga kesehatan
Perlu strategi pemberdayaan dan edukasi masyarakat, melalui
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)
untuk meningkatkan Penggunaan Obat Rasional pada masyarakat.
Apakah ada payung hukumnya?
GeMa CerMat telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI
Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 tentang Gerakan
Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat.
Apa tujuannya?
 Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya penggunaan obat secara benar.
 Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku
masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan,
menyimpan dan membuang obat secara benar.
 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Siapa Sasarannya?
MASYARAKAT.
Melibatkan lintas sektor dan lintas program, organisasi profesi
farmasi dan organisasi profesi kesehatan lainnya, perguruan tinggi,
akademisi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, tokoh adat
serta elemen-elemen lain yang ada di masyarakat.
Siapa saja yang terlibat?
1) Kementerian/Lembaga, antara lain:
a) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
b) Kementerian Komunikasi dan Informatika
c) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
d) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
e) Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia &
Kebudayaan RI,
f) Kementerian Dalam Negeri
g) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
h) Badan Pengawas Obat dan Makanan
2) Lembaga dan organisasi, antara lain:
a) Organisasi profesi kesehatan,
b) Organisasi kemasyarakatan,
c) Organisasi kepemudaan,
d) Organisasi mahasiswa
3) Mitra lainnya, antara lain:
a) Fasilitas kesehatan,
b) WHO,
c) Sektor swasta/dunia usaha,
d) Media massa
Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan?
1) Penyusunan regulasi berupa SK Menkes
HK.02.02/MENKES/427/2015 Tentang Gerakan Masyarakat
Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat)
2) Pencanangan oleh Ibu Menteri Kesehatan pada tanggal 13
November 2015
3) Rapat koordinasi lintas sektor
4) Sosialisasi pada masyarakat melalui talkshow di Pameran Hari
Kesehatan Nasional ke – 51
5) Sosialisasi Pencanangan GeMa CerMat pada stake holder
bersama Menteri Kesehatan
6) Fun Walk dalam rangka Perayaan Puncak Hari Kesehatan
Nasional ke – 51
7) Pembuatan merchandise dan materi sosialisasi GeMa CerMat
8) Publikasi melalui media cetak (poster, sticker, majalah dan
tabloid) dan elektronik (talkshow, temu media, website, blog)
9) Publikasi melalui media sosial:
a) Facebook : GeMa CerMat
b) Fanpage : Cerdas Gunakan Obat
c) Twitter : @gemacermat
d) Email : gemacermat@kemkes.go.id
e) Website : www.binfar.depkes.go.id
f) Blog : Bekerjasama dengan komunitas blogger
g) Hashtag : #cerdasgunakanobat #gemacermat
Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan di daerah?
1) Pencanangan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota
2) Advokasi dan koordinasi lintas sektor di tingkat propinsi dan
kabupaten/kota
3) Edukasi pada masyarakat dengan menggunakan metode yang
sesuai
4) Publikasi melalui media cetak dan elektronik serta media sosial
5) Pembuatan dan penggandaan merchandise dan materi
sosialisasi
6) Pertemuan advokasi dan sosialisasi berupa seminar, workshop,
atau kampanye kepada stake holder
7) Dan lain – lain.
Materi Edukasi Masyarakat
Metode Edukasi & Pemberdayaan Masyarakat
 Talk show
 Acara lebih santai
 Penyuluhan
 Satu arah
 Pendekatan Interaktif (dua arah)
 Diupayakan peserta aktif dan dikemas menarik
 Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)
 Tutor/fasilitator hanya sebagai pemicu diskusi
 Narasumber berfungsi menjelaskan hal-hal yang tidak
dapat ditemukan jawaban
 Pendekatan Interaktif (games, seni)
 Metode edukasi dalam bentuk permainan, seni (operet,
komedi situasi/ lawak, drama, dll), atau metode lainnya
yang menarik bagi masyarakat awam untuk belajar
tentang obat
SILAHKAN PELAJARI/DOWNLOAD MATERI
Pokok bahasan 2 Metode pembelajaran
Nama File : PDF MEtode Pembelajaran
PENUGASAN: Metode Pembelajaran
Kita telah membahas bagaimana membuat sebuah metode pembelajaran yang mudah di fahami
peserta.
Tugas
…………………………………………….
Silahkan anda kerjakan dan upload melalui LMS ini

More Related Content

What's hot

Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Sugiyantiyanti2
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasIka Kusumawati
 
Pemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bokPemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bok
KarinaSyafarini
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
monalisa1590
 
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmaskedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
Lindarti Marsiyah
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT diyanmutyah
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
Dwika Audiyananda
 
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
Luh Gede Kumala Ratih
 
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
windiwikandari
 
Visi dan Misi
Visi dan MisiVisi dan Misi
Visi dan MisiMuh Saleh
 
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMM
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMMAnalisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMM
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMMcatrianitaneila
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Fitri Riyanto
 
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Tini Wartini
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)
AhmadSafii13
 
kesehatan pengembangan (kesus)
kesehatan pengembangan (kesus)kesehatan pengembangan (kesus)
kesehatan pengembangan (kesus)Zakiah dr
 
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakatKak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
Widhi Arka
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
WiandhariEsaBBPKCilo
 

What's hot (20)

Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
 
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmasPermenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
Permenkes no 75 th 2014 ttg puskesmas
 
Pemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bokPemanfaatan jkn bok
Pemanfaatan jkn bok
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmaskedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
kedudukan, Struktur Organisasi dan tata kerja Puskesmas
 
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAPORAN SURVEY KEBUTUHAN MASYARAKAT
 
Laporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangiLaporan puskesmas buniwangi
Laporan puskesmas buniwangi
 
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
Evaluasi integrasi pelayanan kesehatan [dr gatot; kcu bandung]
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat oleh Farmasi
 
Ar puskesmas 07
Ar puskesmas 07Ar puskesmas 07
Ar puskesmas 07
 
Visi dan Misi
Visi dan MisiVisi dan Misi
Visi dan Misi
 
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMM
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMMAnalisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMM
Analisa Struktur Organisasi UPT PUSKESMAS yg terkait PMM
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
Kebijakan penugasan khusus tenaga kesehatan individu (edit 20.01.20)
 
Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)Pdf pedoman-perkesmas (1)
Pdf pedoman-perkesmas (1)
 
kesehatan pengembangan (kesus)
kesehatan pengembangan (kesus)kesehatan pengembangan (kesus)
kesehatan pengembangan (kesus)
 
Program kerja puskesmas
Program kerja puskesmasProgram kerja puskesmas
Program kerja puskesmas
 
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakatKak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
Kak identifikasi kebutuhan_dan_harapan_masyarakat
 
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatanPenyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan
 

Similar to E modul 3 kelas tutor ciloto

Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Segarnis Dhiasy
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
Ns.Heri Saputro
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
desyanggraini10
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
prjzjpy4x7
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
Yulli Utami
 
kebijakan pis pk pandemi cikarang
kebijakan pis pk pandemi cikarangkebijakan pis pk pandemi cikarang
kebijakan pis pk pandemi cikarang
KarinaSyafarini
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
Amalia Senja
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
PutriPamungkas8
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
MKUmam
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitasDwi Yulien
 
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
Edukasi dan pemberdayaan masyarakatEdukasi dan pemberdayaan masyarakat
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
Maria Amandit
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
ppghybrid4
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
pjj_kemenkes
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Septian Muna Barakati
 
Kb 2 phc
Kb 2 phcKb 2 phc
Kb 2 phc
pjj_kemenkes
 

Similar to E modul 3 kelas tutor ciloto (20)

Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
kebijakan pis pk pandemi cikarang
kebijakan pis pk pandemi cikarangkebijakan pis pk pandemi cikarang
kebijakan pis pk pandemi cikarang
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
Edukasi dan pemberdayaan masyarakatEdukasi dan pemberdayaan masyarakat
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat  dan bersih asniMakalah pola hidup sehat  dan bersih asni
Makalah pola hidup sehat dan bersih asni
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Kb 2 phc
Kb 2 phcKb 2 phc
Kb 2 phc
 

More from Maria Amandit

Apoteker untuk Farmasi Klinis
Apoteker untuk Farmasi KlinisApoteker untuk Farmasi Klinis
Apoteker untuk Farmasi Klinis
Maria Amandit
 
Pedoman gema cermat
Pedoman gema cermatPedoman gema cermat
Pedoman gema cermat
Maria Amandit
 
Instruksi walkot gc manado
Instruksi walkot gc manadoInstruksi walkot gc manado
Instruksi walkot gc manado
Maria Amandit
 
Sk ao c gema cermat kota pasuruan seksi farmalkes
Sk ao c gema cermat kota pasuruan   seksi farmalkesSk ao c gema cermat kota pasuruan   seksi farmalkes
Sk ao c gema cermat kota pasuruan seksi farmalkes
Maria Amandit
 
Kepmenkes gema cermat
Kepmenkes gema cermatKepmenkes gema cermat
Kepmenkes gema cermat
Maria Amandit
 
Ppt ciloto 2020 maria convert
Ppt ciloto 2020 maria convert Ppt ciloto 2020 maria convert
Ppt ciloto 2020 maria convert
Maria Amandit
 
Mi3 tugas
Mi3 tugasMi3 tugas
Mi3 tugas
Maria Amandit
 

More from Maria Amandit (7)

Apoteker untuk Farmasi Klinis
Apoteker untuk Farmasi KlinisApoteker untuk Farmasi Klinis
Apoteker untuk Farmasi Klinis
 
Pedoman gema cermat
Pedoman gema cermatPedoman gema cermat
Pedoman gema cermat
 
Instruksi walkot gc manado
Instruksi walkot gc manadoInstruksi walkot gc manado
Instruksi walkot gc manado
 
Sk ao c gema cermat kota pasuruan seksi farmalkes
Sk ao c gema cermat kota pasuruan   seksi farmalkesSk ao c gema cermat kota pasuruan   seksi farmalkes
Sk ao c gema cermat kota pasuruan seksi farmalkes
 
Kepmenkes gema cermat
Kepmenkes gema cermatKepmenkes gema cermat
Kepmenkes gema cermat
 
Ppt ciloto 2020 maria convert
Ppt ciloto 2020 maria convert Ppt ciloto 2020 maria convert
Ppt ciloto 2020 maria convert
 
Mi3 tugas
Mi3 tugasMi3 tugas
Mi3 tugas
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 

E modul 3 kelas tutor ciloto

  • 1. EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. DESKRIPSI SINGKAT Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Untuk melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan pendekatan keluarga, yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana sasaran/klien dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam kegiatan dan program kesehatan. Dengan modul ini diharapkan agar Apoteker Puskesmas akan semakin memberikan perannya di masyarakat dengan menggunakan metode Gerakan Masyarakat Cerdas Gunakan Obat (Gema Cermat) METODE PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan keterlibatan apoteker dalam Program Indonesia Sehat- Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
  • 2. 2. Melakukan Edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui GeMa CerMat Sebelum membahas lebih jauh tentang metode pembelajaran, coba kita perhatikan video dibawah ini : Bagaimana menurut anda mengenai tayangan tadi? FORUM DISKUSI (JAWABAN) https://youtu.be/Vj9exvxIu10
  • 3. 1. POKOK BAHASAN 1 : KETERLIBATAN APOTEKER DALAM PROGRAM INDONESIA SEHAT-PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, tujuan Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga bertujuan untuk: a. meningkatkan akses keluarga berserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar; b. mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota; melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan; c. mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional; dan d. mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dilaksanakan oleh Puskesmas melalui kegiatan : a. melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga; b. membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas; c. menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas; d. melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif; e. melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) melalui pendekatan siklus hidup; dan f. melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Kesehatan, tenaga kefarmasian
  • 4. merupakan salah satu tenaga kesehatan yang harus ada di Puskesmas untuk melakukan pelayanan kefarmasian. Tenaga kefarmasian dapat berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam rangka Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, diantaranya : a. melaksanakan kunjungan rumah (Home Pharmacy Care) Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan mendapat risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) yang bertujuan tercapainya keberhasilan terapi obat. Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan obat. Untuk itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care) agar terwujud komitmen, keterlibatan, dan kemandirian pasien dalam penggunaan obat. b. Tenaga kefarmasian sebagai pembina keluarga Profil Kesehatan Keluarga mengacu kepada indikator keluarga sehat, yang untuk saat ini ditetapkan sebanyak dua belas indikator sebagai berikut : a. keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB) b. ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap d. bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
  • 5. g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan i. anggota keluarga tidak ada yang merokok j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) k. keluarga mempunyai akses sarana air bersih l. keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat. Tenaga kefarmasian memiliki peran penting dalam mencapai indikator keluarga sehat tersebut, diantaranya : a. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar b. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur c. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan Peran tenaga kefarmasian dalam mendukung tercapainya indikator keluarga sehat tersebut dilakukan dengan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar yaitu Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian. Pelayanan Kefarmasian mencakup kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP dan pelayanan farmasi klinik.
  • 6. Salah satu contoh peran farmasi dalam strategi komprehensif untuk Tuberkulosis sebagai berikut : Silahkan pelajari atau download materi pokok Bahasan 1 Metode pembelajaran Nama File : PDF Metode Pembelajaran PENUGASAN: Metode Pembelajaran Kita telah membahas bagaimana membuat motode pembelaharan yang mudah di fahami. Sekarang tugas untuk para peserta adalah membuat deskripsi kegiatan Edukasi yang bisa dimasukkan dalam pendanaan Puskesmas . Silahkan anda kerjakan dan upload melalui LMS ini.
  • 7. 2. POKOK BAHASAN 2 : EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUIGEMA CERMAT a. Pemberdayaan Masyarakat Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan community-based development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat). Tahap selanjutnya muncul istilah community driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau pembangunan yang digerakkan masyarakat. Pembangunan yang digerakkan masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan pembangunan yang diputuskan sendiri oleh warga komunitas dengan menggunakan sebanyak mungkin sumber daya setempat. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). Pemberdayaan Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana sasaran/klien dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam kegiatan dan program kesehatan. Ditinjau dari konteks
  • 8. pembangunan kesehatan, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator (pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh manfaat dari keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis. Salah satu faktor eksternal dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah pendampingan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran fasilitator pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara mandiri dan menerapkan PHBS. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. b. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
  • 9. 1) Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan. 2) Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun kelembagaan yang lain. 3) Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan pihak luar. 4) Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan keputusan, perencanan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil kegiatannya. 5) Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam kedudukan yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan tidak ada yang merasa direndahkan. 6) Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara sesama pemangku kepentingan. 7) Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling memperdulikan. 8) Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan mengembangkan sinergisme. 9) Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka untuk diawasi oleh siapapun. 10)Desentralisasi, yang memberi kewenangan kepada setiap daerah otonom (kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber
  • 10. daya kesehatan bagi sebesar-besar kemakmuran masyarakat dan kesinambungan pembangunan kesehatan. Lebih lanjut, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan juga melandaskan pada: 1) Prinsip-prinsip menghargai yang lokal, yang mencakup: pengetahuan lokal, keterampilan lokal, budaya lokal, proses lokal, dan sumber daya lokal. 2) Prinsip-prinsip ekologis, yang meliputi: keterkaitan, keberagaman, keseimbangan, dan keberlanjutan 3) Prinsip-prinsip keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia, yang tidak merugikan dan senantiasa memberikan manfaat kepada semua pihak
  • 11. c. Pemberdayaan Masyarakat melalui GeMa CerMat Penggunaan obat yang rasional (POR) merupakan salah satu langkah dalam upaya pembangunan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, sehingga tercapai keselamatan pasien (patient safety). Menurut WHO, penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dan dalam periode waktu yang adekuat. Diperkirakan di seluruh dunia lebih dari 50 % obat diresepkan dan digunakan secara tidak tepat, termasuk di Indonesia. Sampai dengan tahun 2013, hasil pemantauan dan evaluasi peresepan di fasilitas kesehatan dasar (Puskesmas) menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada penyakit ISPA Non Pneumonia dan Diare Non Spesifik masih cukup tinggi, yaitu mendekati 50 %. Selain peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan dan kurangnya informasi penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat secara tidak tepat juga dilakukan oleh masyarakat, baik kurangnya kepatuhan pasien dalam menggunakan obat yang diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri (swamedikasi). Swamedikasi adalah upaya pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebelum mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. Data Susenas menunjukkan lebih dari 60 % penduduk Indonesia melakukan swamedikasi, dan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan 35,2 % menyimpan obat di rumah tangga, dimana 86,1 % dari obat yang disimpan tersebut adalah antibiotik yang diperoleh tanpa resep. Swamedikasi secara tidak tepat dapat dilakukan karena berbagai hal seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan, tingginya promosi obat oleh produsen melalui berbagai media, dan kurangnya informasi dari tenaga kesehatan.
  • 12. Untuk meningkatkan POR oleh masyarakat, pada tahun 2015 telah dicanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) melalui SK Menkes No. HK.02.02/Menkes/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Gerakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menyimpan dan menggunakan obat dengan benar. Pelaksanaan gerakan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait. Keterlibatan lintas sektor ini diharapkan dapat menunjang keberhasilan dan pencapaian tujuan Gerakan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Kab/Kota untuk meningkatkan pemahaman stakeholder tentang teknis pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Kegiatan GeMa CerMat dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu pada pedoman pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan obat rasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan dilaksanakan di Kabupaten/ Kota berupa pertemuan sosialisasi meliputi kegiatan pembekalan Apoteker Agent of Change, pemberian materi edukasi masyarakat dan diskusi kelompok. Mengapa ada GeMa CerMat? Kurangnya pemahaman masyarakat dan kurangnya informasi yang memadai tentang penggunaan obat menyebabkan :
  • 13. • Kurangnya pemahaman masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. • Penggunaan antibiotik secara tidak tepat, yang dapat memicu resistensi • Penggunaan obat bebas dan bebas terbatas tanpa informasi dan supervisi tenaga kesehatan Perlu strategi pemberdayaan dan edukasi masyarakat, melalui Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) untuk meningkatkan Penggunaan Obat Rasional pada masyarakat. Apakah ada payung hukumnya? GeMa CerMat telah ditetapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Apa tujuannya?  Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar.  Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar.  Meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Siapa Sasarannya? MASYARAKAT. Melibatkan lintas sektor dan lintas program, organisasi profesi farmasi dan organisasi profesi kesehatan lainnya, perguruan tinggi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta elemen-elemen lain yang ada di masyarakat. Siapa saja yang terlibat?
  • 14. 1) Kementerian/Lembaga, antara lain: a) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak b) Kementerian Komunikasi dan Informatika c) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan d) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi e) Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia & Kebudayaan RI, f) Kementerian Dalam Negeri g) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi h) Badan Pengawas Obat dan Makanan 2) Lembaga dan organisasi, antara lain: a) Organisasi profesi kesehatan, b) Organisasi kemasyarakatan, c) Organisasi kepemudaan, d) Organisasi mahasiswa 3) Mitra lainnya, antara lain: a) Fasilitas kesehatan, b) WHO, c) Sektor swasta/dunia usaha, d) Media massa Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan? 1) Penyusunan regulasi berupa SK Menkes HK.02.02/MENKES/427/2015 Tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) 2) Pencanangan oleh Ibu Menteri Kesehatan pada tanggal 13 November 2015
  • 15. 3) Rapat koordinasi lintas sektor 4) Sosialisasi pada masyarakat melalui talkshow di Pameran Hari Kesehatan Nasional ke – 51 5) Sosialisasi Pencanangan GeMa CerMat pada stake holder bersama Menteri Kesehatan 6) Fun Walk dalam rangka Perayaan Puncak Hari Kesehatan Nasional ke – 51 7) Pembuatan merchandise dan materi sosialisasi GeMa CerMat 8) Publikasi melalui media cetak (poster, sticker, majalah dan tabloid) dan elektronik (talkshow, temu media, website, blog) 9) Publikasi melalui media sosial: a) Facebook : GeMa CerMat b) Fanpage : Cerdas Gunakan Obat c) Twitter : @gemacermat d) Email : gemacermat@kemkes.go.id e) Website : www.binfar.depkes.go.id f) Blog : Bekerjasama dengan komunitas blogger g) Hashtag : #cerdasgunakanobat #gemacermat Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan di daerah? 1) Pencanangan di tingkat propinsi dan kabupaten/kota 2) Advokasi dan koordinasi lintas sektor di tingkat propinsi dan kabupaten/kota 3) Edukasi pada masyarakat dengan menggunakan metode yang sesuai 4) Publikasi melalui media cetak dan elektronik serta media sosial 5) Pembuatan dan penggandaan merchandise dan materi sosialisasi 6) Pertemuan advokasi dan sosialisasi berupa seminar, workshop, atau kampanye kepada stake holder 7) Dan lain – lain.
  • 16. Materi Edukasi Masyarakat Metode Edukasi & Pemberdayaan Masyarakat  Talk show  Acara lebih santai  Penyuluhan  Satu arah  Pendekatan Interaktif (dua arah)  Diupayakan peserta aktif dan dikemas menarik  Proses Belajar Mandiri (Self Learning Process)  Tutor/fasilitator hanya sebagai pemicu diskusi  Narasumber berfungsi menjelaskan hal-hal yang tidak dapat ditemukan jawaban  Pendekatan Interaktif (games, seni)  Metode edukasi dalam bentuk permainan, seni (operet, komedi situasi/ lawak, drama, dll), atau metode lainnya yang menarik bagi masyarakat awam untuk belajar tentang obat
  • 17. SILAHKAN PELAJARI/DOWNLOAD MATERI Pokok bahasan 2 Metode pembelajaran Nama File : PDF MEtode Pembelajaran PENUGASAN: Metode Pembelajaran Kita telah membahas bagaimana membuat sebuah metode pembelajaran yang mudah di fahami peserta. Tugas ……………………………………………. Silahkan anda kerjakan dan upload melalui LMS ini