SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
PENCUCIAN SECARA MANUAL
Proses pencucian pakaian sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian manual
dilakukan secara berurutan seperti di bawah ini :
1. Pembasahan
Dalam proses ini cucian dibasahi dengan tujuan menghanyutkan kotoran yang menempel pada
cucian dan agar terlepas dari tekstil. Proses ini sering disebut dengan (wetting), penghilangan kotoran
pada bagian tertentu (pre washing/ soaking)
2. Proses penghilangan noda pada cucian
Dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus menghilangkan kotoran yang tebal pada
bagian-bagian tertentu. Prosedurnya :
 Siapkan cucian yang akan dihilangkan nodanya
 Basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan dibersihkan.
 Biarkan sesaat dan sikat perlahan-lahan sampai noda hilang
 Bilas menggunakan air bersih, baru lanjutkan proses pencucian
3. Pencucian (washing)
Dalam proses ini ditambahkan bahan pencuci, baik yang berupa sabun atau diterjen pada cucuan.
Untuk mempercepat reaksi bahan pencuci terhadap cucian biasanya bahan pencuci dibantu dengan sikat
tangan atau dibanting-banting pada batu atau papan.
4. Pembilasan (rinsing)
Setelah proses pencucian dimana kotoran pada pakaian beraksi dengan bahan pencuci maka
selanjutnya kotoran dihanyutkan dalam proses pembilasan. Biasanay proses ini dalakukan 3x dengan
maksud agar bisa bahan pembersih berikut kotorannya benar-benar hanyut. Ciri air pembilasan yang baik
adalah bila sudah bening warnanya. Proses ini akan berlangsung sekitar 15 menit.
5. Pemerasan (extarcting)
Dalam proses ini air dikeluarkan dari cucian agar kadar air pada cucian berkurang. Umumnya
secara manual dilaksanakan dengan memeras. Makin sedikit kadar air pada cucian makin sebentar proses
pemanasan yang di perlukan untuk pengeringan.
6. Pengeringan (drying)
Pada proses ini terjadi penguapan kadar air pada cucain baik dengan dianginkan atau dijemur
pada panas matahari.
7. Penyetrikaan dan pengepakkan (pressing dan packing)
Sebelum melakukan penyetrikaan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk
memastikan apakah sudah benar-benar bersih. Lembabkanlah cucian yang akan disetrika dan mulailah
dengan menyetrika. Menyetrika dilakukan dari luar ke dalam. Pakaian yang sudah selesai disetrika dilipat.
Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi dengan laundry
list. Demikian juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger
PENCUCIAN SECARA MEKANIKAL
1. Proses pencucian biasa (laundry)
Sama halnya dengan pencucian manual, bedanya pencucian ini sebagian besar dilakukan oleh
mesin. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peugas di laundry pada saat menangani pencucian pakaian
tamu/ lena hotel adalah sebagai berikut :
a. Pemberian identitas (marking)
Setelah cucian di cek oleh checker selanjutnya diserahkan kepada marker untuk diberi
kode. Pemberian kode pada cucian tamu ada beberapa cara, yaitu manual dan makinal. Secara manual
menggunakan sepidol, kain, peniti. Sedangkan yang makinal menggunakan mesin pembuat tanda
(marking machine).
Pemberian identitas dapat dilakukan dengan menggunakan :
 Nomor kamar tamu
 Hari dan no urut
 Warna kain
 Hari, tanggal, no kamar
Secara manual pada kain akan ditulis kode seperti di atas dan dengan peniti akan dipasangkan
pada salah satu sudut cucian. Secara makinal pada mesin sudah tercetakinformasi yang digunakan
sehingga cucian tinggal memasukkan pada mesin dan setelah di cap pada cucianakan nampak kode cucian
yang di inginkan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada saat memberi identitas adalah :
 Mudah diterima
 Tidak merusak pakaian
 Tidak terlihat
Perlengkapan marking:
Tag gun
Pita label
Tag pin
Label Marker untuk menandai Cucian Laundry Kiloan Marker. Penanda pakaian cuci di usaha
Laundry, agar cucian tidak tertukar. Digunakan dengan alat bantuan TAG GUN dan TAG PIN bahan tipis
seperti kertas anti air dan tahan panas. Untuk cara pemakaian tag gun sangat mudah.
1. Siapkan Perlengkapan , Tag Gun, Tag Pin, dan Label Marker laundry sebagai penanda
2. Bila jarum pada tag gun belum terpasang, pasang terlebih dahulu dengan membuka kunci jarum
menghadap kedepan kemudian masukan jarum sesuai relnya dan kunci.
3. Masukan Tag Pin pada tag gun, ikuti relnya.
4. Potong potong label 1.5cm sampai 2 cm tergantung kebutuhan.
5. Tembakan label yang sudah dinamai atau diberi kode pada pakaian.
b. Pre-washing
Setelah cucian diberi tanda apabila ada nodanya maka perlu dilakkukakn penghitungan noda.
Prosedurnya adalah :
 Isi container vacum
 Semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam dan biarkan bahan bekerja setelah noda
hilang maka lanjutkan dengan pre-washing yang bertujuan menghilangkan kotoran pada bagian-
bagian tertentu yang tidak bisa hiilang dengan menggunakan mesin cuci. Selanjutnya cucian
dimasukkan dalam mesin cuci, akan terjadi pembasahan yang bertujuan melarutkan kotoran agar
terlepas dari serrat pakaian. Apa bila cucian memerlukan penghilang noda maka sebelumnya
noda dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu memasukkan cucian harus sesuai dengan kapasitas
mesin cuci.
c. Pencucian (washing)
Pada proses ini cucian diambah dengan bahan pencuci sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan. Proses washing berlangsung secara otomatis juga disusul dengan pembilasan yang
berlangsung tiga kali. Pembilasan pertama bertujuan menghanyutkan kotoran serta busa diterjen yang
terjadi pada proses pencucian. Pada pembilasan kedua maka dibutuhkan sour agar cucian tidak
terpengaruh oleh bahan pencuci yang di pakai juga menetralisir pengaruh air. Pembilasan ketiga
memasukkan softener untuk melembutkan dan mengharumkan pakaian.
d. Proses pemerasan (extracting)
Proses ini kadangkala ada yang menyatu dengan washing machine, tetapi ada pula yang terpisah
dengan menggunakan extractor machine. Dalam proses ini terjadi pemerrasan cucian setelah proses
pembilasan ketiga berakhir. Getaran yag ditimbulkan mesin ini keras bahkan sampai tampak goyang.
Cucian yang diperas dengan mesin ini akan menjadi lembab. Proses ini kkurang lebih 5 menit.
e. Proses pengeringan (drying)
Proses ini terjadi setelah proses pemerasan, dan dalam mesin tersendiri. Setelah diperas cucian
dipisahkan berdasarkan tebal tipisnya agar keringnya dapat bersama-sama. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam proses pengeringan ini adalah penyesuaian panas yang diberikan terhadap cucian
sehingga cucian tidak akan mengalami kerusakan (hangus).
f. Proses penyetrikaan (pressing)
Proses ini yang paling awal ditentukan adalah bahan yang akan disetrika. Apabila jenis lena
berbentuk lembaraan maka mesin yang digunakan adalah flat roll ironner. Cara kerja mesin ini adalah
lena dibuka lalu ujungnya dimasukkan ke dalam mesin yang akan berputar untuk melicinkan permukaan
lena yang disetrika oleh roll. Jika yang akan disetrika adalah pakaian jenis strika yang akan digunakan
adalah steam press. Pelicinan permukaan pakaian tersebut disebabkan oleh adanya uap yang dialirkan dari
atas dan bawah pada saat menyetrika. Jadi saat menyetrika kedua permukaan harus benar-benar rata.
Mesin suzi-q berupa setengah badan yang penuh lubang dari sini uap mengalir, maka yang disetrika
dengan menggunakan mesin ini hanya baju atau jas saja, lengannya masih harus disetrika dengan
menggunakan mesin lain.
6. Cara pengoprasian mesin cuci
a. Masukkan cucian pada mesin cuci
b. Tutup pintu mesin cuci, buka kran air
c. Hidupkan mesin, atur suhu air sesuai dengan petunjuk penggunaan mesin
d. Isi countainer dengan bahan pencuci
e. Biarkan mesin bekerja sampai proses pembilasan pertama
f. Pada proses pembilasan ke 2 tambahkan sour
g. Pada proses pembilasan ke 3 masukkan pelembut
h. Biarkan beberapa saat sampai mesin melakukan spin atau final spin (pemerasan)
i. Tunggu sampai lamu control padam
j. Buka pintu dan keluarkan cucian pindahkan ke mesin pemeras bila dalam mesin tersebut tidak
ada pemerasnya
k. Setelah itu lanjutkan ke tahap pengeringan

More Related Content

Similar to CUCIAN MANUAL DAN MEKANIK (20)

Bahan ajar merawat pakaian
Bahan ajar merawat pakaianBahan ajar merawat pakaian
Bahan ajar merawat pakaian
 
Alat,bahan pencuci laundry dan dry cleaning
Alat,bahan pencuci laundry dan dry cleaningAlat,bahan pencuci laundry dan dry cleaning
Alat,bahan pencuci laundry dan dry cleaning
 
layanann cuciaaan yang di lakukan dalam modul
layanann cuciaaan yang di lakukan dalam modullayanann cuciaaan yang di lakukan dalam modul
layanann cuciaaan yang di lakukan dalam modul
 
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdfMERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
MERAWAT BUSANA DAN TEKSTIL.pdf
 
Project work
Project workProject work
Project work
 
Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitan
 
Deguming sutera zhie
Deguming sutera zhieDeguming sutera zhie
Deguming sutera zhie
 
Bahasa ndonesia
Bahasa ndonesiaBahasa ndonesia
Bahasa ndonesia
 
PPT EPID.pptx
PPT EPID.pptxPPT EPID.pptx
PPT EPID.pptx
 
Pemintalan benang
Pemintalan benangPemintalan benang
Pemintalan benang
 
Disinfeksi.pdf
Disinfeksi.pdfDisinfeksi.pdf
Disinfeksi.pdf
 
Hidup Sehat di Era Coronarirus Disease 19
Hidup Sehat di Era Coronarirus Disease 19Hidup Sehat di Era Coronarirus Disease 19
Hidup Sehat di Era Coronarirus Disease 19
 
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundryIsi identifikasi risiko rahmat laundry
Isi identifikasi risiko rahmat laundry
 
Proses pemasakan
Proses pemasakanProses pemasakan
Proses pemasakan
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Scouring
ScouringScouring
Scouring
 
Masak
MasakMasak
Masak
 
Lap pemintalan
Lap pemintalanLap pemintalan
Lap pemintalan
 
Mesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak OtomatisMesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak Otomatis
 

More from Aul Ndink

Usaha Sarana Pariwisata
Usaha Sarana PariwisataUsaha Sarana Pariwisata
Usaha Sarana PariwisataAul Ndink
 
KD 3.9 Usaha Jasa Wisata
KD 3.9 Usaha Jasa WisataKD 3.9 Usaha Jasa Wisata
KD 3.9 Usaha Jasa WisataAul Ndink
 
Thailand dan makanannya
Thailand dan makanannyaThailand dan makanannya
Thailand dan makanannyaAul Ndink
 
Metode memasak
Metode memasakMetode memasak
Metode memasakAul Ndink
 
Korea dan makanannya
Korea dan makanannyaKorea dan makanannya
Korea dan makanannyaAul Ndink
 
Kontinental & Oriental
Kontinental & OrientalKontinental & Oriental
Kontinental & OrientalAul Ndink
 
Jepang dan makanannya
Jepang dan makanannyaJepang dan makanannya
Jepang dan makanannyaAul Ndink
 
Indonesia modern presentation
Indonesia modern presentationIndonesia modern presentation
Indonesia modern presentationAul Ndink
 
Continental _ western food
Continental _ western foodContinental _ western food
Continental _ western foodAul Ndink
 
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananAul Ndink
 
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRY
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRYSTAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRY
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRYAul Ndink
 
Kumpulan resep american breakfast
Kumpulan resep american breakfastKumpulan resep american breakfast
Kumpulan resep american breakfastAul Ndink
 
Menyimpan Guest Laundry
Menyimpan Guest LaundryMenyimpan Guest Laundry
Menyimpan Guest LaundryAul Ndink
 
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptKd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptAul Ndink
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiAul Ndink
 
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisata
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisataKd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisata
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisataAul Ndink
 

More from Aul Ndink (17)

Usaha Sarana Pariwisata
Usaha Sarana PariwisataUsaha Sarana Pariwisata
Usaha Sarana Pariwisata
 
KD 3.9 Usaha Jasa Wisata
KD 3.9 Usaha Jasa WisataKD 3.9 Usaha Jasa Wisata
KD 3.9 Usaha Jasa Wisata
 
Thailand dan makanannya
Thailand dan makanannyaThailand dan makanannya
Thailand dan makanannya
 
Metode memasak
Metode memasakMetode memasak
Metode memasak
 
Korea dan makanannya
Korea dan makanannyaKorea dan makanannya
Korea dan makanannya
 
Kontinental & Oriental
Kontinental & OrientalKontinental & Oriental
Kontinental & Oriental
 
Jepang dan makanannya
Jepang dan makanannyaJepang dan makanannya
Jepang dan makanannya
 
Indonesia modern presentation
Indonesia modern presentationIndonesia modern presentation
Indonesia modern presentation
 
Continental _ western food
Continental _ western foodContinental _ western food
Continental _ western food
 
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makananHigiene sanitasi pangan penjamah makanan
Higiene sanitasi pangan penjamah makanan
 
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRY
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRYSTAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRY
STAIN REMOVER TO SPOTTING GUEST LAUNDRY
 
Kumpulan resep american breakfast
Kumpulan resep american breakfastKumpulan resep american breakfast
Kumpulan resep american breakfast
 
Menyimpan Guest Laundry
Menyimpan Guest LaundryMenyimpan Guest Laundry
Menyimpan Guest Laundry
 
2. pressing
2. pressing2. pressing
2. pressing
 
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata pptKd 3.6. organisasi pariwisata ppt
Kd 3.6. organisasi pariwisata ppt
 
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasiKeamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
Keamanan makanan, foodborn disease dan pengendalian kontaminasi
 
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisata
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisataKd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisata
Kd 3.3. dampak dan kondisi industri pariwisata
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

CUCIAN MANUAL DAN MEKANIK

  • 1. PENCUCIAN SECARA MANUAL Proses pencucian pakaian sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian manual dilakukan secara berurutan seperti di bawah ini : 1. Pembasahan Dalam proses ini cucian dibasahi dengan tujuan menghanyutkan kotoran yang menempel pada cucian dan agar terlepas dari tekstil. Proses ini sering disebut dengan (wetting), penghilangan kotoran pada bagian tertentu (pre washing/ soaking) 2. Proses penghilangan noda pada cucian Dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus menghilangkan kotoran yang tebal pada bagian-bagian tertentu. Prosedurnya :  Siapkan cucian yang akan dihilangkan nodanya  Basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan dibersihkan.  Biarkan sesaat dan sikat perlahan-lahan sampai noda hilang  Bilas menggunakan air bersih, baru lanjutkan proses pencucian 3. Pencucian (washing) Dalam proses ini ditambahkan bahan pencuci, baik yang berupa sabun atau diterjen pada cucuan. Untuk mempercepat reaksi bahan pencuci terhadap cucian biasanya bahan pencuci dibantu dengan sikat tangan atau dibanting-banting pada batu atau papan. 4. Pembilasan (rinsing) Setelah proses pencucian dimana kotoran pada pakaian beraksi dengan bahan pencuci maka selanjutnya kotoran dihanyutkan dalam proses pembilasan. Biasanay proses ini dalakukan 3x dengan
  • 2. maksud agar bisa bahan pembersih berikut kotorannya benar-benar hanyut. Ciri air pembilasan yang baik adalah bila sudah bening warnanya. Proses ini akan berlangsung sekitar 15 menit. 5. Pemerasan (extarcting) Dalam proses ini air dikeluarkan dari cucian agar kadar air pada cucian berkurang. Umumnya secara manual dilaksanakan dengan memeras. Makin sedikit kadar air pada cucian makin sebentar proses pemanasan yang di perlukan untuk pengeringan. 6. Pengeringan (drying) Pada proses ini terjadi penguapan kadar air pada cucain baik dengan dianginkan atau dijemur pada panas matahari. 7. Penyetrikaan dan pengepakkan (pressing dan packing) Sebelum melakukan penyetrikaan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sudah benar-benar bersih. Lembabkanlah cucian yang akan disetrika dan mulailah dengan menyetrika. Menyetrika dilakukan dari luar ke dalam. Pakaian yang sudah selesai disetrika dilipat. Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi dengan laundry list. Demikian juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger
  • 3. PENCUCIAN SECARA MEKANIKAL 1. Proses pencucian biasa (laundry) Sama halnya dengan pencucian manual, bedanya pencucian ini sebagian besar dilakukan oleh mesin. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peugas di laundry pada saat menangani pencucian pakaian tamu/ lena hotel adalah sebagai berikut : a. Pemberian identitas (marking) Setelah cucian di cek oleh checker selanjutnya diserahkan kepada marker untuk diberi kode. Pemberian kode pada cucian tamu ada beberapa cara, yaitu manual dan makinal. Secara manual menggunakan sepidol, kain, peniti. Sedangkan yang makinal menggunakan mesin pembuat tanda (marking machine). Pemberian identitas dapat dilakukan dengan menggunakan :  Nomor kamar tamu  Hari dan no urut  Warna kain  Hari, tanggal, no kamar Secara manual pada kain akan ditulis kode seperti di atas dan dengan peniti akan dipasangkan pada salah satu sudut cucian. Secara makinal pada mesin sudah tercetakinformasi yang digunakan sehingga cucian tinggal memasukkan pada mesin dan setelah di cap pada cucianakan nampak kode cucian yang di inginkan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada saat memberi identitas adalah :  Mudah diterima  Tidak merusak pakaian  Tidak terlihat Perlengkapan marking: Tag gun Pita label Tag pin Label Marker untuk menandai Cucian Laundry Kiloan Marker. Penanda pakaian cuci di usaha Laundry, agar cucian tidak tertukar. Digunakan dengan alat bantuan TAG GUN dan TAG PIN bahan tipis seperti kertas anti air dan tahan panas. Untuk cara pemakaian tag gun sangat mudah. 1. Siapkan Perlengkapan , Tag Gun, Tag Pin, dan Label Marker laundry sebagai penanda 2. Bila jarum pada tag gun belum terpasang, pasang terlebih dahulu dengan membuka kunci jarum menghadap kedepan kemudian masukan jarum sesuai relnya dan kunci. 3. Masukan Tag Pin pada tag gun, ikuti relnya.
  • 4. 4. Potong potong label 1.5cm sampai 2 cm tergantung kebutuhan. 5. Tembakan label yang sudah dinamai atau diberi kode pada pakaian. b. Pre-washing Setelah cucian diberi tanda apabila ada nodanya maka perlu dilakkukakn penghitungan noda. Prosedurnya adalah :  Isi container vacum  Semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam dan biarkan bahan bekerja setelah noda hilang maka lanjutkan dengan pre-washing yang bertujuan menghilangkan kotoran pada bagian- bagian tertentu yang tidak bisa hiilang dengan menggunakan mesin cuci. Selanjutnya cucian dimasukkan dalam mesin cuci, akan terjadi pembasahan yang bertujuan melarutkan kotoran agar terlepas dari serrat pakaian. Apa bila cucian memerlukan penghilang noda maka sebelumnya noda dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu memasukkan cucian harus sesuai dengan kapasitas mesin cuci. c. Pencucian (washing) Pada proses ini cucian diambah dengan bahan pencuci sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Proses washing berlangsung secara otomatis juga disusul dengan pembilasan yang berlangsung tiga kali. Pembilasan pertama bertujuan menghanyutkan kotoran serta busa diterjen yang terjadi pada proses pencucian. Pada pembilasan kedua maka dibutuhkan sour agar cucian tidak terpengaruh oleh bahan pencuci yang di pakai juga menetralisir pengaruh air. Pembilasan ketiga memasukkan softener untuk melembutkan dan mengharumkan pakaian. d. Proses pemerasan (extracting) Proses ini kadangkala ada yang menyatu dengan washing machine, tetapi ada pula yang terpisah dengan menggunakan extractor machine. Dalam proses ini terjadi pemerrasan cucian setelah proses pembilasan ketiga berakhir. Getaran yag ditimbulkan mesin ini keras bahkan sampai tampak goyang. Cucian yang diperas dengan mesin ini akan menjadi lembab. Proses ini kkurang lebih 5 menit. e. Proses pengeringan (drying) Proses ini terjadi setelah proses pemerasan, dan dalam mesin tersendiri. Setelah diperas cucian dipisahkan berdasarkan tebal tipisnya agar keringnya dapat bersama-sama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan ini adalah penyesuaian panas yang diberikan terhadap cucian sehingga cucian tidak akan mengalami kerusakan (hangus). f. Proses penyetrikaan (pressing) Proses ini yang paling awal ditentukan adalah bahan yang akan disetrika. Apabila jenis lena berbentuk lembaraan maka mesin yang digunakan adalah flat roll ironner. Cara kerja mesin ini adalah lena dibuka lalu ujungnya dimasukkan ke dalam mesin yang akan berputar untuk melicinkan permukaan lena yang disetrika oleh roll. Jika yang akan disetrika adalah pakaian jenis strika yang akan digunakan adalah steam press. Pelicinan permukaan pakaian tersebut disebabkan oleh adanya uap yang dialirkan dari atas dan bawah pada saat menyetrika. Jadi saat menyetrika kedua permukaan harus benar-benar rata. Mesin suzi-q berupa setengah badan yang penuh lubang dari sini uap mengalir, maka yang disetrika dengan menggunakan mesin ini hanya baju atau jas saja, lengannya masih harus disetrika dengan menggunakan mesin lain. 6. Cara pengoprasian mesin cuci
  • 5. a. Masukkan cucian pada mesin cuci b. Tutup pintu mesin cuci, buka kran air c. Hidupkan mesin, atur suhu air sesuai dengan petunjuk penggunaan mesin d. Isi countainer dengan bahan pencuci e. Biarkan mesin bekerja sampai proses pembilasan pertama f. Pada proses pembilasan ke 2 tambahkan sour g. Pada proses pembilasan ke 3 masukkan pelembut h. Biarkan beberapa saat sampai mesin melakukan spin atau final spin (pemerasan) i. Tunggu sampai lamu control padam j. Buka pintu dan keluarkan cucian pindahkan ke mesin pemeras bila dalam mesin tersebut tidak ada pemerasnya k. Setelah itu lanjutkan ke tahap pengeringan