Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih tools assessment komunitas:- Fokus group interview cocok untuk mengumpulkan informasi kualitatif dari berbagai kelompok. - Public issues forum bagus untuk diskusi terbuka tentang isu-isu utama.- Secondary data analysis untuk melihat tren dan statistik sekunder. - Survey questionnaire cocok untuk mengumpulkan data kuantitatif dari sampel lebih besar.- Interviews untuk mendapatkan informasi mendalam dari tokoh kunci
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan program investasi sosial yang strategis, termasuk pertimbangan, pemilihan fokus, perencanaan program, dan model pengelolaan program.
2. Beberapa pertimbangan yang dibahas adalah kaitan dengan bisnis perusahaan, isu pemangku kepentingan, persepsi mereka, prioritas komunitas, dan ketersediaan mitra.
3. Pemilihan fokus membahas bidang yang m
Similar to Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih tools assessment komunitas:- Fokus group interview cocok untuk mengumpulkan informasi kualitatif dari berbagai kelompok. - Public issues forum bagus untuk diskusi terbuka tentang isu-isu utama.- Secondary data analysis untuk melihat tren dan statistik sekunder. - Survey questionnaire cocok untuk mengumpulkan data kuantitatif dari sampel lebih besar.- Interviews untuk mendapatkan informasi mendalam dari tokoh kunci
Similar to Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih tools assessment komunitas:- Fokus group interview cocok untuk mengumpulkan informasi kualitatif dari berbagai kelompok. - Public issues forum bagus untuk diskusi terbuka tentang isu-isu utama.- Secondary data analysis untuk melihat tren dan statistik sekunder. - Survey questionnaire cocok untuk mengumpulkan data kuantitatif dari sampel lebih besar.- Interviews untuk mendapatkan informasi mendalam dari tokoh kunci (20)
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih tools assessment komunitas:- Fokus group interview cocok untuk mengumpulkan informasi kualitatif dari berbagai kelompok. - Public issues forum bagus untuk diskusi terbuka tentang isu-isu utama.- Secondary data analysis untuk melihat tren dan statistik sekunder. - Survey questionnaire cocok untuk mengumpulkan data kuantitatif dari sampel lebih besar.- Interviews untuk mendapatkan informasi mendalam dari tokoh kunci
1. Perencanaan
Program Investasi Sosial
Fajar Kurniawan
Social Investment Indonesia
www.socialinvestment-id.com
Pelatihan Pengembangan Investasi Sosial yang Strategis
Surabaya, 16-17 Juli 2012
2. Agenda Sesi Ini
1. Beberapa Pertimbangan
2. Pemilihan Fokus Investasi Sosial
3. Perencanaan Program CI
4. Model Pengelolaan Program
5. Budgeting Program CI
3. 1. Beberapa Pertimbangan
• Mempertimbangkan kaitan dengan bisnis
perusahaan (tujuan bisnis dan faktor
pendorong yang hendak dicapai)
• Isu yang mendapat perhatian tinggi dari
pemangku kepentingan
• Persepsi pemangku kepentingan terhadap
perusahaan
• Prioritas permasalahan komunitas yang
berpotensi diatasi melalui investasi sosial
• Tingkat risiko dan peluang dan pengaruhnya
terhadap perusahaan
• Ketersediaan dan kapasitas dari kelembagaan
lokal dan mitra kerja potensial
• Inisiatif pembangunan atau program yang
dilaksanakan pemangku kepentingan lainnya
• Potensi kontribusi dari pemangku kepentingan
untuk kerjasama kemitraan
4. 2. Pemilihan Fokus Investasi Sosial
• Fokus pada Bidang yang dapat
menciptakan Shared Value
• Gunakan “Alat Seleksi (Screen)” untuk
memilih prioritas program:
– Tingkatan prioritas pemangku kepentingan
– Tingkatan risiko dan peluang
– Sesuai dengan strategi, tujuan dan panduan
investasi sosial
– Sesuai dengan prioritas dan rencana
pembangunan pemerintah
– Kapasitas dan ketersediaan mitra kerja lokal
– Peluang perusahaan untuk menciptakan nilai
tambah
– Sesuai dengan tujuan MDG’s dan prioritas
perusahaan
– Mempertimbangkan cost-benefit (jumlah
pemetik manfaat vs budget)
• Pilihlah alternatif program terbaik
sebagai Fokus Investasi Sosial
5. Fokus pada Bidang yang dapat menciptakan
Shared Value
• Program yang dapat
memberikan
manfaat kepada
para pihak memiliki
peluang
keberhasilan lebih
tinggi
• Pengkajian
kebutuhan
hendaknya
dilakukan sebelum
menetapkan
prioritas program
6. Screen 1. Matrik Pemangku Kepentingan
No
Pemangku
Mempengaruhi
Dipengaruhi
Total
Kepen.ngan
Pwr
Leg
Urg
Prox
Vul
Magnit
ude
Impact
Pemerintahan
1.
Bupa<
3
3
2
1
1
1
11
2.
Kelompok
Bisnis
1.
2.
Masy.
Sipil
(LSM,
PT,
Media)
1.
2.
Total
8. Tabulasi Matrik Risiko & Peluang
Isu Komunitas Deskripsi Deskripsi Tingkat Tingkat
Risiko Peluang Risiko Peluang
(Tinggi, (Tinggi,
Sedang, Sedang,
Rendah) Rendah)
Tingginya angka
kemiskinan
Banyaknya
pengangguran
Kesulitan akses air
bersih
Rendahnya akses pasar
produk pertanian
Rendahnya
keterampilan komunitas
9. Screen 3. Selaras dengan Tujuan, Prinsip &
Fokus Bidang Sasaran
Keberlanjutan
Prinsip &
Tujuan Fokus Bidang & Exit Anggaran
Kriteria
Strategy
10. Screen 4. Selaras dengan Rencana
Pembangunan Pemerintah
• Penting untuk menyesuaikan
rencana program dengan RPJMD
atau RPJP daerah, sehingga ada
keselarasan
• Penting untuk mendapatkan
dukungan dari pemerintah daerah
untuk memastikan program
berjalan dengan baik
• Penting untuk hadir dalam setiap
rapat koordinasi termasuk
musyawarah perencanaan
pembangunan di tingkat desa
sampai kabupaten
11. Screen 5. Ketersediaan Mitra Kerja Lokal
• Memilih mitra kerja yang
kompeten, dengan mengidentifikasi
beberapa hal berikut:
• Jangkauan (nasional, regional,
lokal)
• Fokus kegiatan/program
• Kapasitas penyelesaian pekerjaan
• Jaringan kerja sama yang ada
• Wilayah operasi
• Nilai inti
• Reputasi
13. Kategori Cakupan Investasi
• Local Community Investment
Ditujukan untuk komunitas di sekitar wilayah
operasi perusahaan yang terkena dampak langsung
dari keberadaan perusahaan. Hendaknya daerah
tersebut mendapatkan prioritas program yang lebih
besar dibandingkan dengan lainnya. Karena
hubungan dengan komunitas tersebut menentukan
keberlanjutan operasional perusahaan.
• Regional Development
Khususnya untuk perusahaan dengan skala operasi
yang besar dan memberikan dampak kepada
komunitas yang lebih luas. Dan tentunya
melibatkan pemangku kepentingan yang lebih
luas.
• Philanthropy/Charitable Contribution
Merupakan hal yang tidak dapat dihilangkan sama
sekali, namun demikian hendaknya tetap
mendapatkan alokasi dana. Kontribusi seringkali
tidak ada kaitannya dengan tujuan bisnis.
14. Fokus Bidang Investasi
• Fokus pada Program yang Berpotensi Memberikan Dampak Lebih
Besar
Sebaiknya perusahaan mengalokasikan sumberdaya-nya khususnya dana
untuk melaksanakan program yang mempunyai potensi keberhasilan tinggi
dan memberikan dampak yang lebih besar. Terutama jika sumberdaya
perusahaan terbatas.
15. Jangka Waktu Investasi
• Program dengan “Dampak Cepat”
Perusahaan seringkali memerlukan hasil yang
cepat atau segera dapat dilihat dari program yang
dilakukannya. Program dengan “dampak cepat”
atau “low hanging fruit” dimungkinkan dilakukan
untuk menunjukkan keseriusan, komitmen dan
membangun hubungan baik.
• Dana Taktis untuk Kontribusi
Ditujukan untuk mengantisipasi permohonan
donasi dari komunitas yang bersifat ad-hoc.
Sehingga sepenuhnya tergantung permohonan
komunitas. Perusahaan perlu menujukkan sebagai
perusahaan yang responsif.
• Investasi Jangka Panjang
Merupakan program yang didesain untuk menuju
kemandirian komunitas, termasuk pengembangan
kapasitas. Program ini akan mendukung tujuan
perusahaan dalam jangka panjang seperti
manajemen risiko, reputasi dan keberlanjutan.
16. 3. Perencanaan Program CI
• Stakeholders engagement
& stakeholder dialog
• Pengkajian aset
komunitas secara
partisipatif (baseline
study)
• Fasilitasi untuk visioning
komunitas
• Prioritisasi dan
perangkingan program
• Rencana aksi
17. Community Needs Assessment
A way of gauging opinions, assumptions,
needs, key issues, and/or assets within a
defined community.
Charlie French,
Community Economic Development Specialist
18. Tujuan CNA:
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, perhatian
dan isu-isu dari komunitas.
Menentukan program-program yang bisa
dikerjakan bersama-sama (outreach).
Empower grass-roots
Action around needs
Mengumpulkan data mengenai harapan/impinan
komunitas.
19. Community Assessment Tools
• Focus Group Interview
• Public Issues Forum
• Secondary Data Analysis
• Community Survey Questionnaire
• Interviews
• Asset Mapping
20. Menentukan pilihan Community
Assessment Tools
Tujuan Assessment
Tipe data yang dibutuhkan
Kerangka waktu
Biaya
Skills yang dibutuhkan
Target Audience
Sumber-sumber Bias
21. Perolehan Data
• Data harus jelas dan ringkas
• Kombinasikan angka, teks dan grafik
• Fokus pada temuan yang paling penting
• Jangan sekali-kali untuk mencoba
meletakkan data terlalu banyak.
25. Klasifikasi Data
• Time: Data Musim, Catatan Sejarah,
• Space: Hasil Pemetaan dan model
• Preferences I (pilihan): Buat Matrix
• Relationships: Buat diagram flow, venn
• Boundary: Hasil Transect
26. 4. Model Pengelolaan Program
Model
Deskripsi
Sendiri
(Dept.
Perusahaan
membentuk
departemen/divisi
tersendiri
untuk
CSR/CD)
melaksanakan
program
CI,
bekerja
bersama
komunitas
termasuk
merencanakan,
memantau
dan
mengevaluasinya.
Yayasan
Perusahaan
membentuk
yayasan
perusahaan
yang
terpisah
Perusahaan
entas
legalnya,
untuk
melaksanakan
program
CI.
Yayasan
dapat
berndak
sebagai
grant
maker,
dimana
implementasi
dilaksanakan
oleh
pihak
kega.
Atau
berperan
sebagai
pelaksana
program
di
ngkat
lapangan.
Mitra
Kerja/
Pihak
Perusahaan
bekerjasama
dengan
pihak
kega,
baik
itu
LSM
lokal/
Kega
internasional,
CSO,
dan
lembaga
lainnya,
untuk
menjalankan
program
SI-‐nya.
Pihak
kega
yang
kemudian
mendesain
dan
melaksanakan
program
berdasarkan
arahan
dari
perusahaan.
Kemitraan
Mul-‐ Perusahaan
mendirikan
atau
bergabung
atau
berkolaborasi
Pihak
dengan
beberapa
pihak
lainnya
di
dalam
menjalankan
program
CI,
sehingga
ada
proses
pembagian
tanggung
jawab,
risiko,
sumberdaya,
dan
kompetensi
dengan
pihak
lain.
Kombinasi
Perusahaan
memanfaatkan
kombinasi
antara
beberapa
pilihan
di
atas
sesuai
dengan
konteks
dan
kebutuhan
perusahaan.
27. Pengelolaan Program - Perbandingan Antar Pilihan
Model Pros Cons
Sendiri (Dept. • Mudah dalam proses pemantauan dan • Kompetensi yang relatif rendah
CSR/CD) kontrol, termasuk pola pendekatan • Kadangkala menghadapi kendala
• Mengembangkan kapasitas organisasi dalam membina hubungan yang
internal lebih baik dengan komunitas
• Keterikatan secara emosional dengan • Proses perencanaan dan
pemangku kepentingan lebih baik pelaksanaan program seringkali
• Kepemilikan dan tanggung jawab lebih instant, karena keterbatasan
internal yang lebih baik, termasuk waktu
anggaran • Berpotensi untuk dipersalahkan oleh
komunitas secara langsung
Yayasan • Mengembangkan kapasitas organisasi • Sebagai badan hukum independen,
Perusahaan internal tidak sepenuhnya bisa dikontrol
• Kepemilikan dan tanggung jawab • Keterikatan secara emosional lebih
internal cukup baik, termasuk rendah, karena dianggap berbeda
anggaran dengan perusahaannya
• Kompetensi yang lebih baik dan • Proses perencanaan dan
waktu leluasa pelaksanaan program lebih
substansial
• Dapat mengakses ke jejaring secara
lebih baik
28. Pengelolaan Program - Perbandingan Antar Pilihan
Model Pros Cons
Mitra Kerja/ • Mempunyai kompetensi yang lebih • Tidak sepenuhnya bisa dikontrol
Pihak Ketiga baik, serta waktu yang lebih leluasa dalam pelaksanaan program
• Potensi untuk membina hubungan • Tidak mengembangkan kapasitas
yang lebih baik dengan komunitas, internal perusahaan
karena dianggap pihak yang netral • Keterikatan secara emosional
• Proses perencanaan dan pelaksanaan antara perusahaan dengan
program lebih substansial pemangku kepentingan rendah
• Dapat mengakses ke jejaring secara • Potensi pembengkakan anggaran
lebih baik
• Berpotensi menjadi “bantalan” yang
efektif bagi perusahaan
Kemitraan • Potensial untuk memanfaatkan • Tidak sepenuhnya bisa dikontrol
Multi-Pihak keahlian dari berbagai pihak di dalam dalam pelaksanaan program,
kemitraan termasuk strategi teknis
• Potensi dampak yang ditimbulkan • Tidak mengembangkan kapasitas
lebih besar internal perusahaan
• Dapat mengakses ke jejaring secara • Keterikatan secara emosional
lebih baik antara perusahaan dengan
• Berpotensi menjadi “bantalan” yang pemangku kepentingan lebih
efektif bagi perusahaan rendah
• Potensi terjadinya pembengkakan
anggaran
29. Bentuk Skema
Community Investment Program
} Perusahaan memberikan dukungan finansial dan
teknis untuk program pemberdayaan masyarakat
} Perusahaan memberikan dukungan finansial dengan
dukungan teknis dari lembaga mitra dan atau LSM
} Perusahaan memberikan kontribusi kepada LSM dan
atau lembaga mitra untuk menjalankan programnya
} Perusahaan menyediaan fasilitas, program dijalankan
oleh mitra kerja/LSM atau dinas/instansi terkait
} Perusahaan memberikan kontribusi langsung kepada
masyarakat (charity)
30. Beberapa Pertanyaan Kunci untuk
Perencanaan Program
• Apakah model yang dipilih telah sesuai dengan rencana
tujuan program ?
• Bagaimana perusahaan akan mengelola “kepemilikan”
dan “visibility” ?
• Bagaimana pengambilan keputusan dan tata kelola akan
dilakukan ?
• Apakah perlu ada pilot projek dulu sebelum di-scale
up?
• Bagaimana mekanisme transparensi, akuntabilitas dan
keberlanjutan dapat dipastikan ?
• Apa exit atau handover strategy-nya?
31. 5. Budgeting Program CI
• Budget perusahaan untuk CI pada
tahun sebelumnya (eksisting
program)
• Tujuan dari strategi CI
• Konteks sosial dimana perusahaan
beroperasi
• Tipe bisnis dan skala dampaknya
• Tahapan bisnis atau siklus projek
(eksplorasi, pra-operasi, operasi,
scale down)
• Benchmark dari perusahaan lain
(budget CI dari perusahaan di
daerah atau sektor yang sama)
32. Mempertimbangkan Konteks Sosial
• Apakah perusahaan berada di wilayah dengan tingkat
kemiskinan yang tinggi ?
• Apa kapasitas yang dimiliki pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakatnya, berkenaan dengan layanan
publik maupun infrastruktur ?
• Apakah ada risiko yang spesifik, seperti konflik di antara
masyarakat, masyarakat dengan pemerintah atau ketidakpuasan
kepada pemerintah ?
• Apakah ada ekspektasi sosial yang tinggi dari masyarakat (dan
pemerintah) kepada perusahaan untuk “memberi kembali”
melalui program pengembangan masyarakat ? Bagaimana
dengan perusahaan lainnya?
• Apakah kesejahteraan yang diciptakan perusahaan mengalir ke
daerah lainnya ?
• Apakah manfaat bagi masyarakat lokal cukup menonjol ?
33. Mempertimbangkan Tipe dan Potensi
Dampak Bisnis
• Dalam tingkatan seperti apa
perusahaan dan komunitas bersaing
dalam masalah lahan dan akses ke
sumberdaya lainnya ?
• Apakah perusahaan
mengembangkan bisnisnya atas
sumberdaya yang diklaim
komunitas sebagai miliknya ?
• Apakah aktifitas perusahaan
merepresentasikan bagian terbesar
dari aktifitas ekonomi di daerah
tersebut ?
• Apakah perusahaan diperkirakan
akan menghasilkan dampak sosial
dan lingkungan yang signifikan
kepada komunitas lokal ?
34. Beberapa Contoh Penetapan Budget
Jenis
Industri
Besaran
Budget
CI
Tambang
Batubara
USD
8
sen
untuk
seap
batubara
yang
diproduksi
seap
tahunnya
Perkebunan
Tebu
Rp
20
ribu
ap
kuintal
gula
yang
diproduksi
seap
tahunnya
Pabrik
Gula
Perusahaan
Kehutanan
Rp
500
ribu
seap
hektar
lahan
yang
dikelola
Perkebunan
Kelapa
1%
dari
pendapatan
tahunan
Sawit
Tambang
Emas
1%
dari
keuntungan
operasional
ditambah
Rp
10
ribu
untuk
seap
ons
emas
yang
diproduksi
Tambang
Minyak
1-‐3%
dari
biaya
operasional
tahunan
Tambang
Mineral
2%
dari
Capex
seap
tahunnya
Perusahaan
Energi
USD
0,01
seap
kWH
yang
terjual
35. Tips untuk Merencanakan Budget CI
• Melibatkan manajeman senior
• Merencanakan dalam tenggat
multi-years
• Menginformasikan budget
akhir dengan komunitas
• Kebutuhan untuk pendanaan
dari pihak lainnya (matching
funds)
• Mengelola komitmen budget
• Jangan remehkan kebutuhan
biaya untuk pengembangan
staf
36. Terima Kasih !
Fajar Kurniawan
Social Investment Indonesia
www.socialinvestment-id.com
Fajar_k2001@yahoo.com
+62 811 379393