Isu Kritis dalam pendidikan

1. KEBIJAKAN BAHASA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
Oleh Paldy dan Etik
Dipresentasikan pada Matakuliah Isu-isu Kritis
dalam Pendidikan
pada Program Doktoral Universitas Negeri Jakarta
(UNJ)
Rabu, 27 Januari 2016
1
25-Feb-16

2. Kebijakan
 Kebijakan adalah rangkaian konsep dan
asas yang menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak.
2
25-Feb-16

3.  Kebijakan berbeda dengan dan
hukum. Jika hukum dapat memaksakan
atau melarang suatu perilaku, kebijakan
hanya menjadi pedoman tindakan yang
paling mungkin memperoleh hasil yang
diinginkan.
3
25-Feb-16

4. Kebijakan Bahasa
 kebijakan bahasa itu adalah kebijakan
konseptual dan politis yang
dimaksudkan untuk dapat memberikan
perencanaan, pengarahan, dan
ketentuan-ketentuan lain yang dapat
digunakan sebagai dasar bagi
pengolahan keseluruhan masalah
kebahasaan yang dihadapi oleh suatu
bangsa secara nasional (Halim, 1976).
4
25-Feb-16

5.  Kebijakan bahasa itu merupakan satu
pegangan yang bersifat nasional.
 Kemudian membuat perencanaan
bagaimana cara membina dan
mengembangkan satu bahasa sebagai
alat komunikasi verbal yang dapat
digunakan secara tepat di wilayah
Negara.
 Dapat diterima oleh segenap warga yang
berasal dari etnis dan kultur yang
berbeda.
5
25-Feb-16

6.  Tujuan utama kebijakan bahasa adalah
dapat berlangsungnya komunikasi
kenegaraan dan komunikasi antar
bangsa dengan baik tanpa menimbulkan
gejolak sosial dan emosional yang dapat
menggangu stabilitas bangsa dan negara.
 Kebijakan bahasa yang telah diambil di
Indonesia telah dianggap mencapai
sasaran dan tujuan.6
25-Feb-16

7.  Masalah-masalah kebahasaan yang
dihadapi setiap bangsa itu tidak sama,
sebab tergantung pada situasi kebahasaan
yang ada di Negara tersebut.
 Negara-negara yang memiliki sekian
banyak bahasa daerah, akan timbul banyak
persoalan kebahasaan yang cukup serius
dan mempunyai kemungkinan untuk
timbulnya gejolak sosial dan politik akibat
persoalan bahasa itu.
7
25-Feb-16

8.  Chaer (2013:43), Secara politis, di
Indonesia mempunyai tiga jenis bahasa,
yaitu:
1. Bahasa Nasional, bahasa Indonesia.
2. Bahasa daerah yang relative banyak.
3. Bahasa asing, seperti bahasa Inggris
dan Arab.
8
25-Feb-16

9.  Bahasa Indonesia sesuai dengan
kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa persatuan, dan bahasa Negara
ditetapkan sebagai lambing kebanggaan
dan identitas nasional Indonesia, sebagai
alat komunikasi nasional kenegaraan.
 Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang
kedaerahan dan alat komunikasi antar
suku bangsa.
 Bahasa asing berfungsi sebagai alat
komunikasi antarbangsa dan alat penimba
ilmu pengetahuan.
9
25-Feb-16

10. Payung Hukum Bahasa Indonesia
 Undang-Undang Dasar tahun 1945.
 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
tertuang pada bab III dari pasal 25
sampai dengan pasal 44.
 Undang-undang tersebut tidak disertai
dengan sanksi hukum, sehingga
pelanggaran terhadap penggunaan
bahasa Indonesia terus saja terjadi
10
25-Feb-16

11. Tiga Peristiwa yang Melahirkan Kesepakatan:
 Gerakan Kebangkitan Nasional pada abad ke-
20. Gerakan ini telah melahirkan nama atau
status bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional.
 Kongres Pemuda yang terjadi dua kali,
Kongres Pemuda I tahun 1962 melahirkan
nama bahasa Indonesia, kemudian kongres
Pemuda II tahun 1928 melahirkan status dan
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bagi seluruh suku-suku bangsa yang
ada di seluruh nusantara.
 Seminar Politik Bahasa Nasional pada tahun
1975 yang melahirkan kesepakatan mengenai
fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan
bahasa asing.
11
25-Feb-16

12. Sikap Bahasa
 Menurut Koentjaraningrat (1992), salah satu
faktor penyebab rendahnya mutu atau
kualitas bahasa Indonesia adalah karena
adanya sikap negative terhadap bahasa
Indonesia.
 Menurut Anderson, sikap bahasa adalah tata
keyakinan atau kognisi yang relative
berjangka panjang, sebagaian mengenai
bahasa, mengenai objek bahasa, yang
memberikan kecenderungan kepada
seseorang untuk bereaksi dengan cara
tertentu yang disenanginya.
12
25-Feb-16

13.  Menurut Garvin dan Mathiot, ada tiga ciri
sikap bahasa yaitu:
1. Kesetiaan bahasa (language loyality) yang
mendorong masyarakat suatu bahasa
mempertahankan bahasanya dan apabila
perlu mencegah adanya pengaruh bahasa
lain.
2. Kebanggaan bahasa (language pride) yang
mendorong orang mengembangkan
bahasanya dan menggunakannya sebagai
lambing identitas dan kesatuan
masyarakat.
13
25-Feb-16

14. cont …
3. Kesadaran adanya norma bahasa
(awakeness of the norm) yang
mendorong orang menggunakan
bahasanya dengan cermat dan santun,
dan merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perbuatan, yaitu
kegiatan menggunakan bahasa (language
use).
14
25-Feb-16

15. Implementasi Bahasa dalam Pendidikan
 Kemampuan berbahasa untuk
menyampaikan maksud dari penggunanya
dapat menunjukkan kekayaan seseorang
secara pengetahuan.
 Karena dengan berbahasa, manusia dapat
mentransfer ilmu pengetahuan, bersama
aspek-aspek lainnya seperti moral dan
sosial.
15
25-Feb-16

16.  Menurut Hasan dan Sugono (2003), bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengantar
pendidikan pada semua jenjang pendidikan
di Indonesia. Pada hakikatnya belajar bahasa
adalah belajar berkomunikasi.
 Secara prinsip pengajaran bahasa bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam berbahasa, yaitu keterampilan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
16
25-Feb-16

17.  Salah satu masalah yang hadir dalam dunia
pendidikan adalah mengenai kesantunan
berbicara.
 Berbicara adalah bercakap atau berbahasa
yang memerlukan bahasa untuk
menyampaikan maksud dan tujuan pada
lawan bicaranya.
17
25-Feb-16

18.  Berbicara merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang rentan
terhadap ketidaksantunan berbahasa.
Seseorang yang terampil berbicara pasti
mempertimbangkan apa yang akan
diakatakan sebelum dia mengatakan sesuatu.
18
25-Feb-16

19.  Proses pendidikan merupakan salah satu
wadah untuk mengatasi masalah kebahasaan
yang digunakan dalam lingkup sekolah,
karena dalam proses pendidikan juga tempat
berlangsungnya kebudayaan. Proses
pendidikan sebagai alat kebudayaan
dimungkinkan karena fasilitas bahasa.
19
25-Feb-16

20.  Lingkungan sekolah yang dikenal
mengajarkan pengetahuan etika dan moral
dalam pembelajaran budi pekerti ternyata
tak serta-merta membuktikan bahwa semua
siswa yang ada didalamnya adalah pelajar
yang berpendidikan khususnya dari segi
bahasanya.
20
25-Feb-16

21.  Pendidikan di sekolah dituntut untuk
memiliki kemampuan mendidik dan
mengembangkan etika berbahasa santun
agar siswa dapat berkomunikasi lebih baik.
Bagaimanapun berbahasa yang baik adalah
cerminan dari kepribadian yang baik pula.
21
25-Feb-16

22.  Lingkungan sekolah mempunyai andil yang
besar untuk mengajarkan bahasa Indonesia
sehingga akan menciptakan etika
komunikasi yang baik. Setelah itu seseorang
akan memiliki nilai kesopanan berbicara
dan tingkah laku yang terpuji
22
25-Feb-16

23. Isu-isu Kritis Kebijakan Bahasa dan
Implemetasinya Bahasa dalam Pendidikan.
 Sehubungan dengan perdagangan bebas di
Negara ASEAN atau lebih dikenal dengan
sebutan Masyrakat Ekonomi ASEAN
(MEA) di awal Januari 2016, menimbulkan
kontroversi dalam segi penggunaan bahasa
Indonesia.
23
25-Feb-16

24. Isu-isu Kritis Kebijakan Bahasa dan
Implemetasinya Bahasa dalam Pendidikan.
 Dari hasil studi yang dilakukan oleh
Summer Institute of Linguistic (SIL)
Interasional, menemukan bahwa 90 % anak
di daerah terpencil tidak dapat berbahasa
Indonesia. Hal ini yang membuat mereka
kesulitan untuk menangkap arus informasi
pendidikan.
24
25-Feb-16

25. Isu-isu Kritis Kebijakan Bahasa dan
Implemetasinya Bahasa dalam Pendidikan.
 Mayoritas pelajar di negeri ini tidak lulus
Ujian Akhir Nasional (UAN) karena
mendapat nilai rendah dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia. Sebaliknya,mereka jutrus
mendapat nilai tinggi untuk mata pelajaran
bahasa asing, seperti bahasa Inggris.
Ironisnya, fenomena ini terjadi di hampir
seluruh sekolah di Indonesia25
25-Feb-16

26. Isu-isu Kritis Kebijakan Bahasa dan
Implemetasinya Bahasa dalam Pendidikan.
 Adanya beberapa kelemahan mengenai
penggunaan bahasa Indonesia yang timbul
sekarang ini, seperti: gengsi menggunakan
bahasa Indonesia, eksistensi bahasa
Indonesia yang masih lemah, dan
menurunnya jiwa nasionalisme.
26
25-Feb-16

27. Terima Kasih
27
25-Feb-16