berisi tentang perkembangan bahasa indonesia dari berbagai sumber yang disusun oleh berbagai pihak yang kompeten lalu menyatukannya agar menjadi sebuah power point yang indah dan mudah untuk dipahami oleh berbagai enis kalangan orang
berisi tentang perkembangan bahasa indonesia dari berbagai sumber yang disusun oleh berbagai pihak yang kompeten lalu menyatukannya agar menjadi sebuah power point yang indah dan mudah untuk dipahami oleh berbagai enis kalangan orang
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Saussure:
Langage: bahasa secara umum/ universal
Langue: sistem bahasa tertentu
Parole: wujud bahasa yang konkret, yang diucapkan
anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari
3. hakikat bahasa:
-bahasa itu adalah sebuah sistem;
-bahasa itu berwujud lambang;
-bahasa itu berupa bunyi;
-bahasa itu berwujud arbitrer;
-bahasa itu bermakna;
-bahasa itu bersifat konvensional;
-bahasa itu bersifat produktif;
-bahasa itu bervariasi;
-bahasa itu bersifat dinamis;
-bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial;
-bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
4. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu Riau dari abad ke-19.
lingua franca
5. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,
28 Oktober 1928.
1. Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
2. Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA,MENGAKOE BERBANGSA
JANG SATOE,BANGSA INDONESIA
3. Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA
PERSATOEAN,BAHASA INDONESIA
6. Ejaan van ophuisjen (1901)
Huruf ï yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulaï dengan ramai, juga
digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
Tanda baca, seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma’moer,
’akal, ta’, pa’, dsb.
7. Ejaan Republik/ Soewandi
(1947)
Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak,
rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-
jalan2, ke-barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan
kata yang mendampinginya.
8. Ejaan melindo (Melayu
Indonesia)
Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan
politik selama tahun-tahun berikutnya, diurungkanlah peresmian ejaan
ini.
9. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh
Presiden Republik Indonesia.
Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
11. Hasil perumusan “Seminar Politik Bahasa Nasional” yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975,
antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa negara.
12. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:
lambang kebanggaan nasional,
lambang identitas nasional,
alat pemersatu masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial,
budaya, dan bahasanya, dan
alat perhubungan antarbudaya, antardaerah.
13. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara befungsi sebagai:
bahasa resmi kenegaraan,
bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah, dan
bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern.