SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat
komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa
akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang mudah digunakan dan dipahami oleh semua masyarakat
Indonesia.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang terkesan formal dan baku,mengakibatkan
sebagian besar masyarakat khususnya kalangan remaja beranggapan bahwa penggunaan
bahasa Indonesia terkesan kaku dan hanya digunakan pada saat situasi dan kondisi yang
bersifat resmi,sedangkan kalangan remaja lebih menyukai penggunaan bahasa yang
sederhana dan tidak resmi. Mereka lebih memilih menggunakan bahasa yang ringan dan
ekspresif,sehingga munculah bahasa gaul di kalangan remaja. Bahas gaul merupakan
bahasa Indonnesia Nonformal yang digunakan pada kelompok tertentu di kalangan
remaja.namun penggunaan bahasa gaul mengakibatkan pergesaran penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar,karena bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan remaja
seringkali melenceng dari aturan kesantunan dalam berbahasa.
Asumsi kalangan remaja yang beranggapan bahwa penggunaan bahasa Indonesia
kaku dan hanya bisa digunakan pada saat tertentu merupakan asumsi yang salah.Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang fleksibel dan dapat digunakan oleh kalangan
masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya digunakan pada acara
yang bersifat resmi saja, namun bahasa Indonesia dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.dengan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari justru
dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam berbahasa yang baik dan benar.
1.2; Rumusan Masalah
2% Apa yang membuat kalangan remaja lebih menyukai penggunaan bahasa gaul
daripada bahasa Indonesia yang baik dan benar?
3% Bagaimana cara mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia pada penggunaan
bahasa gaul yang terjadi dikalangan remaja?
1
1.3; Tujuan
2% Untuk mengetahui alasan para remaja yang lebih menyukai penggunaan bahasa
gaul dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3% Untuk mengetahui cara dalam mempertahankan Penggunaan bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1. Alasan pentingnya anak muda jaman sekarang mempertahankan Bahasa Indonesia
dalam bahasa pergaulan.
Sampai Oktober tahun 2015 ini, sudah 87 tahun usia bahasa Indonesia sejak pertama
kali disebut secara resmi pada Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928. Kurun waktu yang tidak
dapat dikatakan sebentar, tetapi tidak juga terlalu tua. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai
peristiwa berkaitan dengan bahasa Indonesia terjadi. Kongres bahasa Indonesia, berbagai
ejaan yang muncul sejak Ejaan van Ophuysen sampai Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, seminar-seminar, penelitian-penelitian, dan secara legal
formal adalah ditetapkannya bahasa Indonesia secara resmi sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara dalam bab XV pasal 36 Undang-undang Dasar 1945.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai
bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan
pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan,
dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni, serta teknologi
modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Fungsi bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan lembaga-lembaga pendidikan
seperti telah disebutkan di atas adalah sebagai bahasa pengantar. Jadi, dalam kegiatan/proses
belajar-mengajar bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Berkaitan
dengan hal ini, saat ini muncul fenomena menarik dengan adanya Sekolah Nasional
Berstandar Internasional (SNBI). Kekhawatiran sebagaian orang terhadap keberadaan bahasa
Indonesia dalam SNBI muncul karena bahasa pengantar yang digunakan dalam beberapa
mata pelajaran adalah bahasa asing. Padahal kalau kembali ke fungsi bahasa Indonesia, salah
satunya adalah bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu Bahasa
Indonesia memiliki peranan umum, yaitu :
o Sebagai alat komunikasi
o Sebagai alat untuk mengekspresikan diri
o Sebagai alat integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu
o Sebagai alat untuk melakukan control sosial
Bahasa merupakan unsur yang sangat vital dalam berkomunikasi, yakni sebagai alat
komunikasi yang paling utama. Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Dewasa ini bahasa Indonesia sudah banyak versinya terutama dikalangan
para remaja. Bahasa Indonesia sudah banyak mengalami perubahan terutama disaat
3
melakukan percakapan antar sesama remaja. Banyak penambahan pada logat-logat bahasa
Indonesia yang digunakan ketika percakapan sehari-hari. Banyak remaja-remaja yang sudah
lupa bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal dengan terbiasa
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan mempermudah mereka
dalam mencari pekerjaan dikemudian hari.
Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai bahasa resmi di Negara kita ini tetapi
peran bahasa Indonesia sangatlah penting dalam penerapannya dikehidupan sehari-hari.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama, dan
pemakaiannya sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi,
integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan
dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Sedangkan Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada
pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.
Dan seiring dengan perkembangan zaman, maka pemakaian bahasa Indonesia baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian
bahasa anak remaja yang dikenal dengan “Bahasa Gaul”. Interferensi bahasa gaul kadang
muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan
penggunaan bahasa menjadi tidak baik dan tidak benar. Bahasa gaul merupakan salah satu
cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada
akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau
anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh
sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan. Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi
dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan
dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas
tertentu.
Namun bahasa gaul sebenarnya umum digunakan sebagai sarana komunikasi di antara
remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa
tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan
4
remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau
agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja
memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini
tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif
menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia.
Para remaja ingin mengekspresikan dirinya sendiri tanpa ada batasan antar sesamanya
terutama dalam bidang berbahasa. Jadi untuk melampiaskan hasrat tersebut para remaja
memiliki inisiatif tersendiri dalam menambah dan mengurangi bahasa-bahasa yang mereka
gunakan sehari-hari dalam kelompoknya sendiri. Keinginan mereka ini juga didukung dengan
menjamurnya internet dan situs-situs jejaring sosial juga berdampak signifikan terhadap
perkembangan bahasa gaul. Penikmat situs-situs jejaring sosial yang kebanyakan adalah
remaja, menjadi agen dalam menyebarkan pertukaran bahasa gaul. Tulisan seorang remaja di
situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa ini, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh
ribuan remaja lain.
Banyak gejala-gejala yang dapat menyebabkan timbulnya penyimpangan dalam
bahasa Indonesia. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran
untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa
Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Dan apabila ditelusuri, bahasa gaul juga muncul di kalangan anak sekolah dasar
karena pengaruh lingkungan. Umumnya mereka menyerap dari percakapan orang-orang
dewasa di sekitarnya. Atau meniru dari media massa, semisal dari adegan percakapan di
televisi maupun mengikuti tren bahasa gaul di media cetak. Yang Bahasa Indonesia yang
baku itu tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita meskipun gunanya lebih
banyak dan lebih santun, namun bagi kebanyakan kalangan remaja masih belum bisa
menggunakannya dengan benar. Jadi seharusnya pemerintah melakukan penerapan yang
benar agar bahasa Indonesia dapat kembali ke masa kejayaannya seperti dulu.
Sebaiknya pemerintah juga menerapkan undang-undang tata bahasa yang benar.
Karena dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia
mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa negara lain di negeri sendiri. Sebagai
contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka
berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah
formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul.
5
Pengembalian bahasa Indonesia menjadi bahasa yang baik kembali tidak semudah
yang kita lihat. Karena anak-anak remaja sangat sulit untuk dikendalikan dan butuh tenaga
ekstra untuk mengajari mereka bagaimana bentuk dan cara penggunaan bahasa Indonesia
yang benar dan formal. Dan sebenarnya pengembalian bahasa itu harus dimulai dari diri
sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar mereka. Dan juga bisa melalui pembangkitan
rasa nasionalisme yang ada pada diri mereka. Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa
menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia
merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang
berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan
pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di
sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata
pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.
Selain bahasa daerah, bahasa-bahasa lain seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa
Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis berkedudukan sebagai bahasa
asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa terebut bertugas sebagai
sarana perhubungan antarbangsa, sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan alat
untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan
pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasa asing ini merupakan bahasa ketiga di dalam
wilayah negara Republik Indonesia.
Sebenarnya dengan kita tidak memperhatikan lagi bahasa nasional kita yaitu bahasa
Indonesia, maka akan semakin banyak hasil budaya dan bahasa kita yang diambil oleh
Negara-negara tetangga. Karena yang sebnarnya bahasa resmi Negara kita ini sangatlah unik
dan bagi Negara lain merupakan hal baru dan para turis banyak yang menyukai bahasa kita
ini.
Dengan mengajak para remaja kembali menggunakan bahasa Indonesia yang formal
dan benar maka kita tidak akan mudah untuk kehilangan jati diri dan nasionalisme Negara
kita ini. Karena tunas bangsa adalah para remaja dan anak-anak yang masih sangat dini
usianya. Dengan membimbing mereka semua dan mengajari mereka tata bahasa yang benar
maka penyimpangan bahasa tidak akan pernah terjadi dan dapat dihindari.
Dan apabila kita menerapkan dan mencoba melakukan pengembalian para remaja
pada bahasa Indonesia yang benar maka Negara kita ini tidak akan mengalami banyak variasi
bahasa. Karena variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah
yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia),
yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan
6
dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat
menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan
formal di sekolah-sekolah. Sedangkan variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang
tidak formal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan
untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum,
dan tidak pernah dalam pendidikan formal.
Dan yang sebanarnya tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia
terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan
tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku
sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama-
sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang
positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan
berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala
sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa.
Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung
jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur
di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan
bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan
harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia.
Jadi sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi mari kita semua junjung tinggi bahasa kita yakni bahasa Indonesia dan mari kita
terapkan tata cara berbahasa yang baik dan benar agar anak-cucu kita tidak lupa akan jati diri
bahasa negaranya sendiri.
pasti, bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang sesuai zaman masing-masing.
Beberapa tahun lalu, istilah “memble aje” atau “Biarin, yang penting kece” sempat ngetren.
Istilah-istilah tersebut lantas tenggelam dengan sendirinya, tergantikan oleh istilah lain. Di
antaranya, “so what gitu loh”, “jayus”, dan “Kesian deh lo!”
Seperti itulah gaya-gaya bahasa anak-anak remaja jaman sekarang yang agak sedikit
terlihat aneh dan canggung di telinga kita. Anak-anak remaja memang senang melakukan
eksperimen dalam hal apapun termasuk dalam hal berbahasa. Mereka senang dengan
mencoba-mencoba apa yang menurut mereka bagus meskipun terdengar sedikit aneh dan
gila.
Bahasa-bahasa seperti itu juga sering digunakan oleh banyak kalangan masyarakat
bukan hanya remaja sebenarnya. Bahkan para orang dewasa pun senang meniru dan
7
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dalam percakapan mereka. Seperti yang telah
kita ketahui bahwa Negara kita ini kaya akan ragam bahasa dan budaya. Sehingga banya
bahasa dan budaya yang baru kita ketahui dan menurut kita aneh maka itu akan menjadikan
hal tersebut sebagai bahan tertawaan. Padahal hal tersebut akan membuat si pemilik bahasa
tersinggung dan merasa tak nyaman.
Bahasa Indonesia yang baku itu tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari
kita meskipun gunanya lebih banyak dan lebih santun, namun bagi kebanyakan kalangan
remaja masih belum bisa menggunakannya dengan benar. Jadi seharusnya pemerintah
melakukan penerapan yang benar agar bahasa Indonesia dapat kembali ke masa kejayaannya
seperti dulu.
Sebaiknya pemerintah juga menerapkan undang-undang tata bahasa yang benar.
Karena dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia
mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa negara lain di negeri sendiri. Sebagai
contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka
berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah
formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul.
Pengembalian bahasa Indonesia menjadi bahasa yang baik kembali tidak semudah
yang kita lihat. Karena anak-anak remaja sangat sulit untuk dikendalikan dan butuh tenaga
ekstra untuk mengajari mereka bagaimana bentuk dan cara penggunaan bahasa Indonesia
yang benar dan formal. Dan sebenarnya pengembalian bahasa itu harus dimulai dari diri
sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar mereka. Dan juga bisa melalui pembangkitan
rasa nasionalisme yang ada pada diri mereka. Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa
menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia
merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang
berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan
pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di
sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata
pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.
Selain bahasa daerah, bahasa-bahasa lain seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa
Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis berkedudukan sebagai bahasa
asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa terebut bertugas sebagai
sarana perhubungan antarbangsa, sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan alat
untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan
8
pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasa asing ini merupakan bahasa ketiga di dalam
wilayah negara Republik Indonesia.
Sebenarnya dengan kita tidak memperhatikan lagi bahasa nasional kita yaitu bahasa
Indonesia, maka akan semakin banyak hasil budaya dan bahasa kita yang diambil oleh
Negara-negara tetangga. Karena yang sebnarnya bahasa resmi Negara kita ini sangatlah unik
dan bagi Negara lain merupakan hal baru dan para turis banyak yang menyukai bahasa kita
ini.
Jadi dapat kita simpulkan ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari penggunaan
Bahasa Indonesia dalam pergaulan anak muda jaman sekarang, yaitu :
Ø Kelemahan
· Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terlihat mudah untuk dipelajari namun dalam
penarapannya sangat sulit.
· Banyaknya keragaman bahasa daerah yang lambat laun mempengaruhi dan merubah
kemurnian dari bahasa Indonesia
· Kekratifan masyarakat Indonesia yang membuat suatu bahasa pergaulan baru yang
memlemahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
· Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa yang baik dan benar, baik dalam berbicara
maupun penulisan. Misalnya seperti penggunaan EYD, penulisan kalimat yang baku,
penggunaan kalimat majemuk, dan lain-lain.
Ø Kelebihan
· Mempelajari bahasa Indonesia dengan baik dan benar artinya kita telah berpartisipasi dalam
melestarikan bangsa Indonesia melalui media bahasa
· Dapat melatih keterampilan berbahasa Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja
yang banyak menuntut keformalan dalam berbahasa.
· Kita patutnya berbangga untuk menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia
merupakan salah satu bahasa dengan variasi bahasa terbanyak di dunia selain bahasa
Mandarin, keragaman itulah yang menjadi symbol kemajemukkan suatu bangsa.
· Bahasanya lebih terstruktur dari bahasa-bahasa di negara lain
· Karena Bahasa Indonesia sudah diakui di banyak negara, maka banyak negara yang mulai
menggunakan bahasa ini, bahkan kurang lebih di 45 negara seperti Australia, Kanada, bahkan
Amerika sudah mulai ada yang mengajarkan bahasa Indonesia.
9
Dengan mengajak para remaja kembali menggunakan bahasa Indonesia yang formal
dan benar maka kita tidak akan mudah untuk kehilangan jati diri dan nasionalisme Negara
kita ini. Karena tunas bangsa adalah para remaja dan anak-anak yang masih sangat dini
usianya. Dengan membimbing mereka semua dan mengajari mereka tata bahasa yang benar
maka penyimpangan bahasa tidak akan pernah terjadi dan dapat dihindari.
Dan apabila kita menerapkan dan mencoba melakukan pengembalian para remaja
pada bahasa Indonesia yang benar maka Negara kita ini tidak akan mengalami banyak variasi
bahasa. Karena variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah
yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia),
yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan
dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat
menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan
formal di sekolah-sekolah. Sedangkan variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang
tidak formal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan
untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum,
dan tidak pernah dalam pendidikan formal.
Dan yang sebanarnya tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia
terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan
tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku
sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama-
sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang
positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan
berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala
sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa.
Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung
jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur
di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan
bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan
harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia.
Jadi sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi mari kita semua junjung tinggi bahasa kita yakni bahasa Indonesia dan mari kita
terapkan tata cara berbahasa yang baik dan benar agar anak-cucu kita tidak lupa akan jati diri
bahasa negaranya sendiri.
10
2.2; Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Indonesia
Pergeseran dan pemertahanan bahasa merupakan dua sisi mata uang (Sumarsono:
2011). Fenomena ini merupakan dua fenomena yang terjadi bersamaan. Bahasa menggeser
bahasa lain atau bahasa yang tak tergeser oleh bahasa lain; bahasa yang tergeser adalah
bahasa yang tidak mampu mempertahankan diri (Sumarsono: 2011). Kondisi tersebut
terjadi pada saat suatu masyarakat memilih untuk menggunakan atau
meninggalkan pemakaian suatu bahasa. Pilihan atas salah satu dari kondisi tersebut terjadi
dalam rentang waktu yang panjang. Rentang waktu ini bisa mencapai lebih dari dua atau
tiga generasi. Walaupun dibutuhkan waktu lama untuk dapat terjadi suatu pergeseran bahasa,
kita tidak boleh menyepelekannya, karena peristiwa pergeeran tersebut terjadi secara tidak
kita sadari. Sehingga, kita tidak boleh lalai dan lengah dalam menjaga keutuhan Bahasa
Indonesia. Fasold (Lukman: 2000) mengungkapkan bahwa pergeseran dan
pemertahanan bahasa ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Dia merupakan hasil kolektif dari pilihan bahasa (language choice). Dalam
pemertahanan bahasa, masyarakat secara kolektif menentukan untuk melanjutkan memakai
bahasa yang sudah biasa dipakai. Ketika sebuah masyarakat memilih bahasa baru di dalam
ranah yang semula digunaan bahasa lama, pada saat itu merupakan kemungkinan
terjadinya proses sebuah pergeseran bahasa. Beberapa kondisi cenderung dihubung-
hubungkan terhadap pergeseran bahasa. Kondisi yang paling mendasar barangkali adalah
kedwibahasaan (bilingualism). Tetapi patut diperhatikan dengan seksama bahwa
kedwibahasaan ini bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa.
Kedwibahasaan tidak dengan serta merta menyebabkan pergesaran bahasa, meskipun ini
merupakan salah satu syarat terjadinya pergeseran bahasa.
Kasus-kasus pergeseran bahasa hampir seluruhnya terjadi melalui alih generasi
(intergenerasi). Maksudnya adalah pergeseran bahasa memerlukan waktu lebih dari satu
generasi. Chaer dan Agustina (2004:142) mengemukakan bahwa pergeseran bahasa
menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur
yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur
lain. Dengan kata lain, pergeseran bahasa akan terjadi bila seorang atau sekelompok orang
penutur bahasa tertentu pindah ke tempat baru, yang mana bahasanya berbeda , dan
bercampur dengan mereka. Pendatang atau kelompok baru ini harus menyesuaikan diri
dengan ‘menanggalkan’ bahasanya sendiri, lalu menggunakan bahasa penduduk setempat dan
terjadi selama beberapa generasi.
11
Bila satu kelompok baru datang ke tempat lain dan bercampur dengan kelompok
setempat, maka akan terjadilah pergeseran bahasa (language shift). Kelompok pendatang ini
akan melupakan sebagian bahasanya dan ‘terpaksa’ memperoleh bahasa setempat. Alasannya
karena kelompok pendatang ini harus menyesuaikan diri dengan situasi baru tempat mereka
berada. Selanjutnya kelompok pendatang ini akan mempergunakan dua bahasa, yaitu bahasa
nasional dan bahasa daerah setempat (Alwasilah, 1993). Sedangkan Sumarsono dan Partana
(2004) mengungkapkan bahwa pergeseran bahasa berarti, suatu komunitas meninggalkan
suatu bahasa sepenuhnya untuk memakai bahasa lain. Bila pergeseran sudah terjadi, para
warga komunitas itu secara kolektif memilih bahasa baru.
Selanjutnya Sumarsono dan Partana (2004) mengungkapkan beberapa faktor yang
menyebabkan pergeseran bahasa yaitu: migrasi atau perpindahan penduduk, faktor ekonomi,
dan faktor pendidikan. Migrasi dapat berwujud dua kemungkinan. Pertama, kelompok-
kelompok kecil bermigrasi ke daerah atau negara lain yang tentu saja menyebabkan bahasa
mereka tidak berfungsi di daerah yang baru. Kedua, gelombang besar penutur bahasa
bermigrasi membanjiri sebuah wilayah kecil dengan sedikit penduduk, menyebabkan
penduduk setempat terpecah dan bahasanya tergeser. Faktor ekonomi juga merupakan
penyebab pergeseran bahasa. Salah satu faktor ekonomi itu adalah industrialisasi. Selain itu,
faktor pendidikan juga menyebabkan pergeseran bahasa ibu murid, karena sekolah biasa
mengajarkan bahasa asing kepada anakanak. Hal ini menyebabkan anak-anak menjadi
dwibahasawan. Padahal, kedwibahasaan mengandung resiko bergesernya salah satu bahasa.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pergeseran bahasa itu terjadi ketika masyarakat
(komunitas bahasa) memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan
kata lain, pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa
lain, biasanya bahasa domain dan berprestise, lalu digunakan dalam ranah-ranah pemakaian
bahasa yang lama.
Secara umum pemertahanan bahasa dedefinisikan sebagai keputusan untuk tetap
melanjutkan pengunaan bahasa secara kolektif oleh sebuah komunitas yang telah
menggunakan bahasa tersebut sebelumnya (Fasold: 1984). Lebih lanjut, Fasold juga
menyatakan bahwa pemertahanan bahasa ini merupakan kebalikan atau sisi yang berlainan
dari pergeseran bahasa; yaitu di mana sebuah komunitas memutuskan untuk mengganti
bahasa yang telah digunakannya atau memilih bahasa lain sebagai ganti bahasa yang telah
digunakannya.
Pemertahanan suatu bahasa hanya dapat dilakukan oleh masyarakat pemilik bahsa
tersebut. Sebagaimana namanya, Bahasa Indonesia, bahasa ini merupakan bahasa milik kita,
12
Bangsa Indonesia. Ketika generasi muda bangsa ini telah enggan bahkan mulai meninggalkan
Bahasa Indonesia, ketika itu pula proses tergesernya Bahasa Indonesia oleh bahasa gaul
ataupun bahasa asing, sesungguuhnya sedang dimulai. Dibandingkan dengan elemen
masyarakat lainnya, generasi muda lah yang memiliki tanggung jawab paling besar dalam
pertahanan Bahasa Indonesia. Generasi muda suatu bangsa mencerminkan masa depan
bangsa tersebut, bahkan akan maju atau mundur sebuah negara, semua berada di tangan
generasi muda, sebagai generasi penerus. Maka, pilihan yang dibuat oleh generasi muda,
haruslah merupakan pilihan paling bijaksana yang akan menjadikan suatu bangsa semakin
maju dan sejahtera. Namun, sangat jelas terlihat bahwa generasi muda bangsa ini telah mulai
meninggalkan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bahasa Indonesia
hanya hadir dalam acara-acara formal yang tentunya tidak setiap hari dapat ditemukan.
Padahal, Bahasa Indonesia merupakan identitas Negara Indonesia, pemersastu NKRI (Negara
Kesatuan Indonesia), dan sebagai bahasa negara serta bahasa nasional. Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari merupakan cara pemertahanan
Bahasa Indonesia yang paling efektif. Hal ini disebabkan karena ketika kita telah terbiasa
menggunakan suatu bahasa dalam kegiatan sehari-hari, bahasa tersebut akan melekat di
memori bawah sadar kita, dan ketika sesuatu telah tersimpan di memori bawah sadar, kita
tidak akan melupakannya. Selaun menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan atau
kegiatan sehari-hari, mempertahankan Bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan menulis. Selanjutnya, salah satu cara untuk mempertahankan Bahasa Indonesia
terhadap bahasa pergaulan, yaitu dengan promosi Bahasa Indonesia yang dilakukan secara
terus-menerus, melalui berbagai media, sehingga masyarakat (generasi muda khusunya),
dapat mengetahui konversi berbagai suku kata dari bahasa pergaulan ke dalam Bahasa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
Di era globalisasi ini, dengan adanya berbagai kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Namun demikian,
dengan kemajuan teknologi seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa
Indonesia. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis ICT (Information, Communication and Technology). Selain itu, karena
masyarakat Indonesia yang multikultur pembelajaran bahasa Indonesia berbasis multikultur
menjadi penting untuk diterapkan.
Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa
Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan
remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di
masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu
perkembangan bahas gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir jika kita kembali
meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.
Bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering
digunakan sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan social bahkan
dalam media populer. Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan, tetapi saat
ini sudah merambah kedaerah pinggiran atau perdesaan. Terdapat banyak variasi dan
perbedaan dari bahasa gaul, bergantung pada tempat tinggal seseorang.
3.1 Saran
a/ Sebaiknya penggunaanBahasa Indonesia dengan baik dan benar dikalangan remaja
digunakan secara intensif.
b/ Penyampaian materi Bahasa Indonesia di berbagai tingkat pendidikan haruslah
disampaikan dengan lebih menarik dan tidak monoton. Tidak hanya memberatkan pada
teori tapi lebih memberatkan pada praktek, karena berbahasa pada dasarnya adalah
praktek berkomunikasi.
c/ Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakan tatanan Bahasa Indonesia
yang baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
14
Daftar Pustaka
Alwasilah, A.Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
15
Fasold, Ralp. 1991. Sociolinguistics of Language. Oxford: Blackwell Publisher.
Lukman.2000.“Pemertahanan Bahasa Warga Transmigran Jawa di Wonomulyo Polmas
serta Hubungannya dengan Kedwibahasaan dan Faktor-faktor Sosial” dalam
http://www.pascaunhas.net/jurnal_pdf/vol12/LUKMAN12.pdf.
Sumarsono. 2011. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sumarsono, Partana Paina. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Wahyuningtyas, 2014, Peran dan Tantangan Bahasa Indonesia Menghadapi Perkembangan
Teknologi Informasi dan Globalisasi Saat Ini, http://googleweblight.com/?
lite_url=http://wahyuning-t-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-112752-Umum
16

More Related Content

What's hot

B.sejarah bi
B.sejarah biB.sejarah bi
B.sejarah bi
Icha Devinta
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarLutfi Ramadani
 
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
entjep Soerjana
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Santos Tos
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Hikmah Siti Nazwah
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
Lukman Priasmoro
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Awanda Siti Hajar
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Muhammad Hendrik
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
taufiq99
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
Manshur Changean
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Iswi Haniffah
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaMaya Sy
 
Masalah pencemaran bahasa
Masalah pencemaran bahasaMasalah pencemaran bahasa
Masalah pencemaran bahasa
Blizz Blizzmito
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
Fajar Nur Qomariyah
 
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuanBahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
Wahyu Sugito
 

What's hot (20)

B.sejarah bi
B.sejarah biB.sejarah bi
B.sejarah bi
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
 
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
 
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asingMakalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
Makalah bahasa daerah, bahasa inggris dan bahasa asing
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
Makalah Bahasa Indonesia - Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Pendidikan Kara...
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
 
Masalah pencemaran bahasa
Masalah pencemaran bahasaMasalah pencemaran bahasa
Masalah pencemaran bahasa
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuanBahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
 

Similar to Bab 1&2 udah diedit

Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
FatmaFauziah5
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Dian Kirtley Kristi
 
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasaBahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Wiralfi Tasnim
 
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesiaragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
NadhifPandyaS
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
mudanp.com
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
arifin554
 
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra IndonesiaBahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia
inharipurwanto19
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
indraotsu
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulisDiba Mahanti
 
Materi seminar
Materi seminarMateri seminar
Materi seminar
Riani Aniy
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
RayFadhli1
 
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Riski Hp
 
Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1
Sarah Hesti Afiyanti
 
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptxPengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
Arie al kahiri
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisulSis Wasis
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fathimah Aulia
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
YuliaDwi9
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
citra Joni
 

Similar to Bab 1&2 udah diedit (20)

Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
Fatma Fauziah_205110601111015_DINAMIKA DAN PROBLEMATIKA PERKEMBANGAN BAHASA I...
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasaBahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
Bahasa indonesia baku dan non baku, fungsi bahasa
 
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesiaragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
ragam bahasa dalam mata kuliah bahasa indonesia
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra IndonesiaBahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulis
 
Materi seminar
Materi seminarMateri seminar
Materi seminar
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
 
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasaKedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
Kedudukan dan fungsi serta unsur bahasa
 
Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1
 
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptxPengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
Pengaruh POSITIF (PRO) Bahasa Gaul Terhadap.pptx
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisul
 
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasionalFungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
Fungsi dan peran keragaman sosial budaya dalam pembangunan nasional
 
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring SosialPenggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
Penggunaan Bahasa Alay Dalam Jejaring Sosial
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 

Recently uploaded

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 

Recently uploaded (20)

POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 

Bab 1&2 udah diedit

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mudah digunakan dan dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia yang terkesan formal dan baku,mengakibatkan sebagian besar masyarakat khususnya kalangan remaja beranggapan bahwa penggunaan bahasa Indonesia terkesan kaku dan hanya digunakan pada saat situasi dan kondisi yang bersifat resmi,sedangkan kalangan remaja lebih menyukai penggunaan bahasa yang sederhana dan tidak resmi. Mereka lebih memilih menggunakan bahasa yang ringan dan ekspresif,sehingga munculah bahasa gaul di kalangan remaja. Bahas gaul merupakan bahasa Indonnesia Nonformal yang digunakan pada kelompok tertentu di kalangan remaja.namun penggunaan bahasa gaul mengakibatkan pergesaran penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,karena bahasa gaul yang digunakan oleh kalangan remaja seringkali melenceng dari aturan kesantunan dalam berbahasa. Asumsi kalangan remaja yang beranggapan bahwa penggunaan bahasa Indonesia kaku dan hanya bisa digunakan pada saat tertentu merupakan asumsi yang salah.Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang fleksibel dan dapat digunakan oleh kalangan masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya digunakan pada acara yang bersifat resmi saja, namun bahasa Indonesia dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.dengan penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari justru dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam berbahasa yang baik dan benar. 1.2; Rumusan Masalah 2% Apa yang membuat kalangan remaja lebih menyukai penggunaan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia yang baik dan benar? 3% Bagaimana cara mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia pada penggunaan bahasa gaul yang terjadi dikalangan remaja? 1
  • 2. 1.3; Tujuan 2% Untuk mengetahui alasan para remaja yang lebih menyukai penggunaan bahasa gaul dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3% Untuk mengetahui cara dalam mempertahankan Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. BAB II PEMBAHASAN 2
  • 3. 2.1. Alasan pentingnya anak muda jaman sekarang mempertahankan Bahasa Indonesia dalam bahasa pergaulan. Sampai Oktober tahun 2015 ini, sudah 87 tahun usia bahasa Indonesia sejak pertama kali disebut secara resmi pada Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928. Kurun waktu yang tidak dapat dikatakan sebentar, tetapi tidak juga terlalu tua. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai peristiwa berkaitan dengan bahasa Indonesia terjadi. Kongres bahasa Indonesia, berbagai ejaan yang muncul sejak Ejaan van Ophuysen sampai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, seminar-seminar, penelitian-penelitian, dan secara legal formal adalah ditetapkannya bahasa Indonesia secara resmi sebagai bahasa nasional dan bahasa negara dalam bab XV pasal 36 Undang-undang Dasar 1945. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni, serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti telah disebutkan di atas adalah sebagai bahasa pengantar. Jadi, dalam kegiatan/proses belajar-mengajar bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, saat ini muncul fenomena menarik dengan adanya Sekolah Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Kekhawatiran sebagaian orang terhadap keberadaan bahasa Indonesia dalam SNBI muncul karena bahasa pengantar yang digunakan dalam beberapa mata pelajaran adalah bahasa asing. Padahal kalau kembali ke fungsi bahasa Indonesia, salah satunya adalah bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu Bahasa Indonesia memiliki peranan umum, yaitu : o Sebagai alat komunikasi o Sebagai alat untuk mengekspresikan diri o Sebagai alat integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu o Sebagai alat untuk melakukan control sosial Bahasa merupakan unsur yang sangat vital dalam berkomunikasi, yakni sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dewasa ini bahasa Indonesia sudah banyak versinya terutama dikalangan para remaja. Bahasa Indonesia sudah banyak mengalami perubahan terutama disaat 3
  • 4. melakukan percakapan antar sesama remaja. Banyak penambahan pada logat-logat bahasa Indonesia yang digunakan ketika percakapan sehari-hari. Banyak remaja-remaja yang sudah lupa bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal dengan terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka akan mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan dikemudian hari. Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai bahasa resmi di Negara kita ini tetapi peran bahasa Indonesia sangatlah penting dalam penerapannya dikehidupan sehari-hari. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama, dan pemakaiannya sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Sedangkan Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya. Dan seiring dengan perkembangan zaman, maka pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan “Bahasa Gaul”. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa menjadi tidak baik dan tidak benar. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Namun bahasa gaul sebenarnya umum digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan 4
  • 5. remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan mereka menciptakan bahasa rahasia. Para remaja ingin mengekspresikan dirinya sendiri tanpa ada batasan antar sesamanya terutama dalam bidang berbahasa. Jadi untuk melampiaskan hasrat tersebut para remaja memiliki inisiatif tersendiri dalam menambah dan mengurangi bahasa-bahasa yang mereka gunakan sehari-hari dalam kelompoknya sendiri. Keinginan mereka ini juga didukung dengan menjamurnya internet dan situs-situs jejaring sosial juga berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. Penikmat situs-situs jejaring sosial yang kebanyakan adalah remaja, menjadi agen dalam menyebarkan pertukaran bahasa gaul. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa ini, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh ribuan remaja lain. Banyak gejala-gejala yang dapat menyebabkan timbulnya penyimpangan dalam bahasa Indonesia. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Dan apabila ditelusuri, bahasa gaul juga muncul di kalangan anak sekolah dasar karena pengaruh lingkungan. Umumnya mereka menyerap dari percakapan orang-orang dewasa di sekitarnya. Atau meniru dari media massa, semisal dari adegan percakapan di televisi maupun mengikuti tren bahasa gaul di media cetak. Yang Bahasa Indonesia yang baku itu tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita meskipun gunanya lebih banyak dan lebih santun, namun bagi kebanyakan kalangan remaja masih belum bisa menggunakannya dengan benar. Jadi seharusnya pemerintah melakukan penerapan yang benar agar bahasa Indonesia dapat kembali ke masa kejayaannya seperti dulu. Sebaiknya pemerintah juga menerapkan undang-undang tata bahasa yang benar. Karena dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa negara lain di negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul. 5
  • 6. Pengembalian bahasa Indonesia menjadi bahasa yang baik kembali tidak semudah yang kita lihat. Karena anak-anak remaja sangat sulit untuk dikendalikan dan butuh tenaga ekstra untuk mengajari mereka bagaimana bentuk dan cara penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan formal. Dan sebenarnya pengembalian bahasa itu harus dimulai dari diri sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar mereka. Dan juga bisa melalui pembangkitan rasa nasionalisme yang ada pada diri mereka. Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua. Selain bahasa daerah, bahasa-bahasa lain seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa terebut bertugas sebagai sarana perhubungan antarbangsa, sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasa asing ini merupakan bahasa ketiga di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Sebenarnya dengan kita tidak memperhatikan lagi bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia, maka akan semakin banyak hasil budaya dan bahasa kita yang diambil oleh Negara-negara tetangga. Karena yang sebnarnya bahasa resmi Negara kita ini sangatlah unik dan bagi Negara lain merupakan hal baru dan para turis banyak yang menyukai bahasa kita ini. Dengan mengajak para remaja kembali menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan benar maka kita tidak akan mudah untuk kehilangan jati diri dan nasionalisme Negara kita ini. Karena tunas bangsa adalah para remaja dan anak-anak yang masih sangat dini usianya. Dengan membimbing mereka semua dan mengajari mereka tata bahasa yang benar maka penyimpangan bahasa tidak akan pernah terjadi dan dapat dihindari. Dan apabila kita menerapkan dan mencoba melakukan pengembalian para remaja pada bahasa Indonesia yang benar maka Negara kita ini tidak akan mengalami banyak variasi bahasa. Karena variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia), yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan 6
  • 7. dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah. Sedangkan variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang tidak formal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum, dan tidak pernah dalam pendidikan formal. Dan yang sebanarnya tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama- sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia. Jadi sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi mari kita semua junjung tinggi bahasa kita yakni bahasa Indonesia dan mari kita terapkan tata cara berbahasa yang baik dan benar agar anak-cucu kita tidak lupa akan jati diri bahasa negaranya sendiri. pasti, bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang sesuai zaman masing-masing. Beberapa tahun lalu, istilah “memble aje” atau “Biarin, yang penting kece” sempat ngetren. Istilah-istilah tersebut lantas tenggelam dengan sendirinya, tergantikan oleh istilah lain. Di antaranya, “so what gitu loh”, “jayus”, dan “Kesian deh lo!” Seperti itulah gaya-gaya bahasa anak-anak remaja jaman sekarang yang agak sedikit terlihat aneh dan canggung di telinga kita. Anak-anak remaja memang senang melakukan eksperimen dalam hal apapun termasuk dalam hal berbahasa. Mereka senang dengan mencoba-mencoba apa yang menurut mereka bagus meskipun terdengar sedikit aneh dan gila. Bahasa-bahasa seperti itu juga sering digunakan oleh banyak kalangan masyarakat bukan hanya remaja sebenarnya. Bahkan para orang dewasa pun senang meniru dan 7
  • 8. menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dalam percakapan mereka. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Negara kita ini kaya akan ragam bahasa dan budaya. Sehingga banya bahasa dan budaya yang baru kita ketahui dan menurut kita aneh maka itu akan menjadikan hal tersebut sebagai bahan tertawaan. Padahal hal tersebut akan membuat si pemilik bahasa tersinggung dan merasa tak nyaman. Bahasa Indonesia yang baku itu tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita meskipun gunanya lebih banyak dan lebih santun, namun bagi kebanyakan kalangan remaja masih belum bisa menggunakannya dengan benar. Jadi seharusnya pemerintah melakukan penerapan yang benar agar bahasa Indonesia dapat kembali ke masa kejayaannya seperti dulu. Sebaiknya pemerintah juga menerapkan undang-undang tata bahasa yang benar. Karena dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa negara lain di negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul. Pengembalian bahasa Indonesia menjadi bahasa yang baik kembali tidak semudah yang kita lihat. Karena anak-anak remaja sangat sulit untuk dikendalikan dan butuh tenaga ekstra untuk mengajari mereka bagaimana bentuk dan cara penggunaan bahasa Indonesia yang benar dan formal. Dan sebenarnya pengembalian bahasa itu harus dimulai dari diri sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar mereka. Dan juga bisa melalui pembangkitan rasa nasionalisme yang ada pada diri mereka. Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan bahasa pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang berada dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua. Selain bahasa daerah, bahasa-bahasa lain seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa terebut bertugas sebagai sarana perhubungan antarbangsa, sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia, dan alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan 8
  • 9. pembangunan nasional. Jadi, bahasa-bahasa asing ini merupakan bahasa ketiga di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Sebenarnya dengan kita tidak memperhatikan lagi bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia, maka akan semakin banyak hasil budaya dan bahasa kita yang diambil oleh Negara-negara tetangga. Karena yang sebnarnya bahasa resmi Negara kita ini sangatlah unik dan bagi Negara lain merupakan hal baru dan para turis banyak yang menyukai bahasa kita ini. Jadi dapat kita simpulkan ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam pergaulan anak muda jaman sekarang, yaitu : Ø Kelemahan · Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang terlihat mudah untuk dipelajari namun dalam penarapannya sangat sulit. · Banyaknya keragaman bahasa daerah yang lambat laun mempengaruhi dan merubah kemurnian dari bahasa Indonesia · Kekratifan masyarakat Indonesia yang membuat suatu bahasa pergaulan baru yang memlemahkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. · Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya seperti penggunaan EYD, penulisan kalimat yang baku, penggunaan kalimat majemuk, dan lain-lain. Ø Kelebihan · Mempelajari bahasa Indonesia dengan baik dan benar artinya kita telah berpartisipasi dalam melestarikan bangsa Indonesia melalui media bahasa · Dapat melatih keterampilan berbahasa Indonesia yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang banyak menuntut keformalan dalam berbahasa. · Kita patutnya berbangga untuk menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa dengan variasi bahasa terbanyak di dunia selain bahasa Mandarin, keragaman itulah yang menjadi symbol kemajemukkan suatu bangsa. · Bahasanya lebih terstruktur dari bahasa-bahasa di negara lain · Karena Bahasa Indonesia sudah diakui di banyak negara, maka banyak negara yang mulai menggunakan bahasa ini, bahkan kurang lebih di 45 negara seperti Australia, Kanada, bahkan Amerika sudah mulai ada yang mengajarkan bahasa Indonesia. 9
  • 10. Dengan mengajak para remaja kembali menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan benar maka kita tidak akan mudah untuk kehilangan jati diri dan nasionalisme Negara kita ini. Karena tunas bangsa adalah para remaja dan anak-anak yang masih sangat dini usianya. Dengan membimbing mereka semua dan mengajari mereka tata bahasa yang benar maka penyimpangan bahasa tidak akan pernah terjadi dan dapat dihindari. Dan apabila kita menerapkan dan mencoba melakukan pengembalian para remaja pada bahasa Indonesia yang benar maka Negara kita ini tidak akan mengalami banyak variasi bahasa. Karena variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya (diglosia), yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi. Variasi bahasa tinggi (resmi) digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah. Sedangkan variasi bahasa rendah digunakan dalam situasi yang tidak formal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan untuk dirinya sendiri. Variasi bahasa ini dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum, dan tidak pernah dalam pendidikan formal. Dan yang sebanarnya tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus bersama- sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke arah yang positif. Usaha-usaha ini, antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia pada era globalisasi ini, yang sangat ketat dengan persaingan di segala sektor kehidupan. Maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam. Sudah barang tentu, ini semuanya merupakan harapan bersama, harapan setiap orang yang mengaku berbangsa Indonesia. Jadi sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi mari kita semua junjung tinggi bahasa kita yakni bahasa Indonesia dan mari kita terapkan tata cara berbahasa yang baik dan benar agar anak-cucu kita tidak lupa akan jati diri bahasa negaranya sendiri. 10
  • 11. 2.2; Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Indonesia Pergeseran dan pemertahanan bahasa merupakan dua sisi mata uang (Sumarsono: 2011). Fenomena ini merupakan dua fenomena yang terjadi bersamaan. Bahasa menggeser bahasa lain atau bahasa yang tak tergeser oleh bahasa lain; bahasa yang tergeser adalah bahasa yang tidak mampu mempertahankan diri (Sumarsono: 2011). Kondisi tersebut terjadi pada saat suatu masyarakat memilih untuk menggunakan atau meninggalkan pemakaian suatu bahasa. Pilihan atas salah satu dari kondisi tersebut terjadi dalam rentang waktu yang panjang. Rentang waktu ini bisa mencapai lebih dari dua atau tiga generasi. Walaupun dibutuhkan waktu lama untuk dapat terjadi suatu pergeseran bahasa, kita tidak boleh menyepelekannya, karena peristiwa pergeeran tersebut terjadi secara tidak kita sadari. Sehingga, kita tidak boleh lalai dan lengah dalam menjaga keutuhan Bahasa Indonesia. Fasold (Lukman: 2000) mengungkapkan bahwa pergeseran dan pemertahanan bahasa ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Dia merupakan hasil kolektif dari pilihan bahasa (language choice). Dalam pemertahanan bahasa, masyarakat secara kolektif menentukan untuk melanjutkan memakai bahasa yang sudah biasa dipakai. Ketika sebuah masyarakat memilih bahasa baru di dalam ranah yang semula digunaan bahasa lama, pada saat itu merupakan kemungkinan terjadinya proses sebuah pergeseran bahasa. Beberapa kondisi cenderung dihubung- hubungkan terhadap pergeseran bahasa. Kondisi yang paling mendasar barangkali adalah kedwibahasaan (bilingualism). Tetapi patut diperhatikan dengan seksama bahwa kedwibahasaan ini bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa. Kedwibahasaan tidak dengan serta merta menyebabkan pergesaran bahasa, meskipun ini merupakan salah satu syarat terjadinya pergeseran bahasa. Kasus-kasus pergeseran bahasa hampir seluruhnya terjadi melalui alih generasi (intergenerasi). Maksudnya adalah pergeseran bahasa memerlukan waktu lebih dari satu generasi. Chaer dan Agustina (2004:142) mengemukakan bahwa pergeseran bahasa menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang bisa terjadi sebagai akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur lain. Dengan kata lain, pergeseran bahasa akan terjadi bila seorang atau sekelompok orang penutur bahasa tertentu pindah ke tempat baru, yang mana bahasanya berbeda , dan bercampur dengan mereka. Pendatang atau kelompok baru ini harus menyesuaikan diri dengan ‘menanggalkan’ bahasanya sendiri, lalu menggunakan bahasa penduduk setempat dan terjadi selama beberapa generasi. 11
  • 12. Bila satu kelompok baru datang ke tempat lain dan bercampur dengan kelompok setempat, maka akan terjadilah pergeseran bahasa (language shift). Kelompok pendatang ini akan melupakan sebagian bahasanya dan ‘terpaksa’ memperoleh bahasa setempat. Alasannya karena kelompok pendatang ini harus menyesuaikan diri dengan situasi baru tempat mereka berada. Selanjutnya kelompok pendatang ini akan mempergunakan dua bahasa, yaitu bahasa nasional dan bahasa daerah setempat (Alwasilah, 1993). Sedangkan Sumarsono dan Partana (2004) mengungkapkan bahwa pergeseran bahasa berarti, suatu komunitas meninggalkan suatu bahasa sepenuhnya untuk memakai bahasa lain. Bila pergeseran sudah terjadi, para warga komunitas itu secara kolektif memilih bahasa baru. Selanjutnya Sumarsono dan Partana (2004) mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran bahasa yaitu: migrasi atau perpindahan penduduk, faktor ekonomi, dan faktor pendidikan. Migrasi dapat berwujud dua kemungkinan. Pertama, kelompok- kelompok kecil bermigrasi ke daerah atau negara lain yang tentu saja menyebabkan bahasa mereka tidak berfungsi di daerah yang baru. Kedua, gelombang besar penutur bahasa bermigrasi membanjiri sebuah wilayah kecil dengan sedikit penduduk, menyebabkan penduduk setempat terpecah dan bahasanya tergeser. Faktor ekonomi juga merupakan penyebab pergeseran bahasa. Salah satu faktor ekonomi itu adalah industrialisasi. Selain itu, faktor pendidikan juga menyebabkan pergeseran bahasa ibu murid, karena sekolah biasa mengajarkan bahasa asing kepada anakanak. Hal ini menyebabkan anak-anak menjadi dwibahasawan. Padahal, kedwibahasaan mengandung resiko bergesernya salah satu bahasa. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pergeseran bahasa itu terjadi ketika masyarakat (komunitas bahasa) memilih suatu bahasa baru untuk mengganti bahasa sebelumnya. Dengan kata lain, pergeseran bahasa itu terjadi karena masyarakat bahasa tertentu beralih ke bahasa lain, biasanya bahasa domain dan berprestise, lalu digunakan dalam ranah-ranah pemakaian bahasa yang lama. Secara umum pemertahanan bahasa dedefinisikan sebagai keputusan untuk tetap melanjutkan pengunaan bahasa secara kolektif oleh sebuah komunitas yang telah menggunakan bahasa tersebut sebelumnya (Fasold: 1984). Lebih lanjut, Fasold juga menyatakan bahwa pemertahanan bahasa ini merupakan kebalikan atau sisi yang berlainan dari pergeseran bahasa; yaitu di mana sebuah komunitas memutuskan untuk mengganti bahasa yang telah digunakannya atau memilih bahasa lain sebagai ganti bahasa yang telah digunakannya. Pemertahanan suatu bahasa hanya dapat dilakukan oleh masyarakat pemilik bahsa tersebut. Sebagaimana namanya, Bahasa Indonesia, bahasa ini merupakan bahasa milik kita, 12
  • 13. Bangsa Indonesia. Ketika generasi muda bangsa ini telah enggan bahkan mulai meninggalkan Bahasa Indonesia, ketika itu pula proses tergesernya Bahasa Indonesia oleh bahasa gaul ataupun bahasa asing, sesungguuhnya sedang dimulai. Dibandingkan dengan elemen masyarakat lainnya, generasi muda lah yang memiliki tanggung jawab paling besar dalam pertahanan Bahasa Indonesia. Generasi muda suatu bangsa mencerminkan masa depan bangsa tersebut, bahkan akan maju atau mundur sebuah negara, semua berada di tangan generasi muda, sebagai generasi penerus. Maka, pilihan yang dibuat oleh generasi muda, haruslah merupakan pilihan paling bijaksana yang akan menjadikan suatu bangsa semakin maju dan sejahtera. Namun, sangat jelas terlihat bahwa generasi muda bangsa ini telah mulai meninggalkan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bahasa Indonesia hanya hadir dalam acara-acara formal yang tentunya tidak setiap hari dapat ditemukan. Padahal, Bahasa Indonesia merupakan identitas Negara Indonesia, pemersastu NKRI (Negara Kesatuan Indonesia), dan sebagai bahasa negara serta bahasa nasional. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari merupakan cara pemertahanan Bahasa Indonesia yang paling efektif. Hal ini disebabkan karena ketika kita telah terbiasa menggunakan suatu bahasa dalam kegiatan sehari-hari, bahasa tersebut akan melekat di memori bawah sadar kita, dan ketika sesuatu telah tersimpan di memori bawah sadar, kita tidak akan melupakannya. Selaun menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan atau kegiatan sehari-hari, mempertahankan Bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui kegiatan- kegiatan menulis. Selanjutnya, salah satu cara untuk mempertahankan Bahasa Indonesia terhadap bahasa pergaulan, yaitu dengan promosi Bahasa Indonesia yang dilakukan secara terus-menerus, melalui berbagai media, sehingga masyarakat (generasi muda khusunya), dapat mengetahui konversi berbagai suku kata dari bahasa pergaulan ke dalam Bahasa Indonesia. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 13
  • 14. Di era globalisasi ini, dengan adanya berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa Indonesia. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis ICT (Information, Communication and Technology). Selain itu, karena masyarakat Indonesia yang multikultur pembelajaran bahasa Indonesia berbasis multikultur menjadi penting untuk diterapkan. Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu perkembangan bahas gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan social bahkan dalam media populer. Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan, tetapi saat ini sudah merambah kedaerah pinggiran atau perdesaan. Terdapat banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul, bergantung pada tempat tinggal seseorang. 3.1 Saran a/ Sebaiknya penggunaanBahasa Indonesia dengan baik dan benar dikalangan remaja digunakan secara intensif. b/ Penyampaian materi Bahasa Indonesia di berbagai tingkat pendidikan haruslah disampaikan dengan lebih menarik dan tidak monoton. Tidak hanya memberatkan pada teori tapi lebih memberatkan pada praktek, karena berbahasa pada dasarnya adalah praktek berkomunikasi. c/ Media-media cetak atau elektronik harus tetap menggunakan tatanan Bahasa Indonesia yang baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. 14
  • 15. Daftar Pustaka Alwasilah, A.Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta 15
  • 16. Fasold, Ralp. 1991. Sociolinguistics of Language. Oxford: Blackwell Publisher. Lukman.2000.“Pemertahanan Bahasa Warga Transmigran Jawa di Wonomulyo Polmas serta Hubungannya dengan Kedwibahasaan dan Faktor-faktor Sosial” dalam http://www.pascaunhas.net/jurnal_pdf/vol12/LUKMAN12.pdf. Sumarsono. 2011. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sumarsono, Partana Paina. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda. Wahyuningtyas, 2014, Peran dan Tantangan Bahasa Indonesia Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasi dan Globalisasi Saat Ini, http://googleweblight.com/? lite_url=http://wahyuning-t-fst11.web.unair.ac.id/artikel_detail-112752-Umum 16