1. Mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah membahas tentang politik bahasa nasional dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara.
2. Mata kuliah ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Mata kuliah ini juga bertujuan mengembangkan kepribadian mahasiswa melalui penguasaan bahasa Indonesia.
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Materi bahasa Indonesia full
fungsi bahasa,Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, Hakikat bahasa, Keterampilan berbahasa, Menulis sebagai proses, Penulisan ilmiah
sejarah perkembangan bahasa indonesia begitu luas, hal ini terjadi semenjak dimulainya migrasi nenek moyang indonesia neutro melayu Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia (artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian"[1]); bahasa Arab: تاريخ, tārīkh; bahasa Jerman: geschichte) adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.[2][3] Dalam bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[4] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering kali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Masyarakat secara sadar dan nyara terdorong, termotivasi, bergerak, bekerja untuk menjadi berdaya dan merubah diri dan lingkungannya dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
1. Nama
NRP
Mata Kuliah
Dosen
: Lukman Priasmoro
: 13.04.192
: Bahasa Indonesia untuk
Penulisan karya Ilmiah
: Dr. Agus Nero Soyan,
Drs., M.Hum.
Politik Bahasa Nasional : Alasan Mata Kuliah Bahasa Indonesia Diberikan di
Perguruan Tinggi
A. Definisi Politik Bahasa Nasional
Politik
Bahasa
Nasional
yaitu
kebijaksanaan
nasional
yang
berisi
perencanaan,pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai
dasar bagi pemecahankeseluruhan masalah bahasa.Politik bahasa nasional adalah
kebijakan di bidang kebahasaan dan kesastraan secaranasional, yaitu kebijakan
yang meliputi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan penggunaanbahasa
asing.Dari tiga butir Sumpah Pemuda 1928 menyatakan yang pertama “Kami
poetra
danpoetri
Indonesia
mendjoendjoeng
bahasa
persatoean,
bahasa
Indonesia”. Kedua adalahUndang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, yang
menyatakan bahasa negara adalahbahasa Indonesia.
1. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
a. Sebagai Bahasa Nasional.
Fungsi pertama mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari
rasakebangsaan kita. Berdasarkan kebanggaan inilah, bahasa Indonesia kita
pelihara dan kitakembangkan. Selain itu, rasa bangga memakai bahasa
Indonesia
dalam
berbagai
bidang
harusselalu
kita
bina
dan
kita
tingkatkan.Fungsi kedua mengindikasikan bahwa bahasa Indonesia –
sebagaimana halnyalambang lain, yaitu bendera merah putih dan burung
garuda – mau takmau suka taksukaharus diakui menjadi bagian yang takdapat
dipisahkan dengan bangsa Indonesia. Jadi,seandainya ada orang yang
kurang atau bahkan tidak menghargai ketiga lambang identitas kita ini tentu
sedikitnya kita akan merasa tersinggung dan rasa hormat kita kepada
orangtersebut menjadi berkurang atau malah hilang. Karena itu, bahasa
Indonesia dapatmenunjukkan atau menghadirkan identitasnya hanya apabila
masyarakat bahasa Indonesiamembina dan mengembangkannya sesuai
2. dengan keahlian dalam bidang masing-masing.Fungsi ketiga memberikan
kewenangan kepada kita berkomunikasi dengan siapa punmemakai bahasa
Indonesia
apabila
komunikator
dan
komunikan
mengerti.
Karena
itu,kesalahpahaman dengan orang dari daerah lain bisa kita hindari kalau kita
memakai bahasaIndonesia. Melalui fungsi ketiga ini pula kita bisa memahami
budaya saudara kita di daerahlain.Fungsi keempat mengajak kita bersyukur
kepada Tuhan karena kita telah memilikibahasa nasional yang berasal dari
bumi
kita
sendiri
sehingga
kita
dapat
bersatu
dalamkebesaran
Indonesia.Padahal, ketika dicanangkan sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesiaboleh dikatakan tidak memiliki penutur asli karena berasal dari
bahasa Melayu.Bahasa Jawadan bahasa Sunda paling banyak penuturnya di
antara bahasa-bahasa daerah yang ada diNusantara ini.Jadi, berdasarkan
jumlah penutur, yang pantas menjadi bahasa nasionalsebenarnya kedua
bahasa
daerah
itu.Apalah
jadinya
seandainya
bahasa
Jawa
atau
bahasaSunda yang diangkat menjadi bahasa nasional.Mungkin saja terjadi
perpecahan perangantarsuku, lalu muncul negara-negara kecil.Karena itu,
tentu bukan soal jumlah penutur yangmenjadi landasan para pemikir bangsa
waktu itu. Mereka berpikiran jauh ke masa depanuntuk kebesaran dan
kejayaan
bangsa;
dan
lahirlah
bahasa
Indonesia
sebagai
bahasa
nasional.Sehubungan dengan ketentuan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional,
jelaslahbahwa
tidak
lagi
hanya
dipakai
sebagai
bahasa
perhubungan/pergaulan dalam tingkatnasional, melainkan juga sebagai
bahasa resmi kenegaraan. Bahasa Indonesia digunakandalam semua
kesempatan, pertemuan, pembicaraan yang sifatnya resmi baik lisan
maupuntulisan.
b. Sebagai Bahasa Negara.
Dalam fungsi pertamabahasa Indonesia wajib digunakan di dalam upacara,
peristiwa,dan kegiatan kenegaraan, baik lisan maupun tulisan. Begitu juga
dalam penulisan dokumendan putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan badan-badan kenegaraan.Hal tersebut berlaku juga bagi
pidato
kenegaraan.Fungsi
kedua
mengharuskan
lembaga-lembaga
3. pendidikan menggunakan pengantarbahasa Indonesia. Lembaga pendidikan
mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggimau takmau dalam
pelajaran atau mata kuliah apa pun pengantarnya adalah bahasaIndonesia.
Namun, ada perkecualian.Bahasa daerah boleh (tidak harus) digunakan
sebagaibahasa pengantar di sekolah dasar sampai tahun ketiga.Fungsi
ketiga
mengajak
kita
menggunakan
bahasa
Indonesia
untuk
membantukelancaran pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang.
Dalam hal ini kita berusahamenjelaskan sesuatu, baik secara lisan maupun
tertulis, dengan bahasa Indonesia agar orangyang kita tuju dapat dengan
mudah memahami dan melaksanakan kegiatan pembangunan. Fungsi
keempat
mengingatkan
kita
yang
berkecimpung
dalam
dunia
ilmu.
Tentusegala ilmu yang telah kita miliki akan makin berguna bagi orang lain jika
kita sebarkankepada saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di
seluruh pelosok Nusantara, ataubahkan jika memungkinkan kepada saudara
kita di seluruh dunia. Penyebaran ilmu tersebutakan lebih efektif dan efisien
jika menggunakan bahasa Indonesia, bukan bahasa daerah ataubahasa
asing.Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki multifungsi, antara
lain sebagaipelaksana administrasi pemerintahan, pendidikan dan pengajaran,
pengembangankesusastraan nasional, peningkatan mutu media massa, dan
sebagai penulisan buku-bukupelajaran maupun buku-buku ilmu pengetahuan.
Sebagai alat perjuangan bangsa, bahasaIndonesia telah terbukti menjadi alat
pemersatu yang paling jitu. Bangsa Indonesia yangterdiri dari beratus-ratus
suku bangsa ini dalam masa pertumbuhan yang relatif singkat,perlahan-lahan
tetapi
tetap
dan
mantap,
membentuk
satu
bangsa
karena
ikatan
perasaankebangsaan yang makin lama makin menjadi kuat dan akhirnya
mengalahkan rasakedaerahan yang mulanya sangat kuat pada diri tiap-tiap
suku tersebut. Sebagai bahasa resminegara, bahasa Indonesia harus
menentukan
ciri-ciri
bahasa
baku,
bahasa
yang
menjadi
penggunaan bahasa ragam resmi, baik lisan maupun tulisan.
2. Sifat Bahasa yang Selalu Berkembang
3. Variasi Pemakain Berbahasa (Formal dan Nonformal)
acuanbagi
4. Berdasarkan situasi pemakaianya, bahasa dapat dibagi menjadi : ragam formal,
ragam semiformal, ragam nonformal.Ragam formal digunakan dalam situasi
resmi. Ragam formal atau ragam baku yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau
aturan kebahasaan. Bahasa baku tidak dapat digunakan untuk segala keperluan,
tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan
khalayak ramai, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Sedangkan
ragam
nonformal
tidak
mutlak
untuk
menggunakan
pemakaian
kata
baku.Pemakaian ragam nonformal meliputi·berbicara sehari-hari dirumah,
bergunjing.Bercerita, dan mengobrol.Ragam nonformal tulis dipakai untuk
menulis surat kepada kerabat, menulis surat kepada teman, menulis surat
kepada pacar, dan menulis catatan harian. Ragam formal lisan digunakan untuk
berceramah ilmiah, berpidato resmi, berdiskusi formal, dan berdebat resmi.
Ragam formal tulis dipakai untuk menulis surat resmi, menulis makalah/artikel,
menulis proposal, dan menulis laporan formal.
4. Kemampuan Mahasiswa Berbahasa Indonesia Masih Lemah (Terutama
Karya Ilmiah)
5. Mata Kuliah Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Kepribadian Bangsa
Indonesia
Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki pengetahuan dan sikap positif
terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional dan
mampu
menggunakannyasecara
baik
an
benar
untuk
mengungkapkan
pemahaman. rasa kebangsaan dan cinta tanahair, dan untuk berbagai keperluan
dalam bidang ilmu. teknologi dan seni, serta profesinvamasing-masing.
Substansi kajian untuk Bahasa Indonesia mencakup butir-butir berikut:
a. Matakuliah
bahasa
Indonesia
sebagai
MPK
menekankan
keterampilanmenggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan
bahasa nasionalsecara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan
mengembangkanilmu pengetahuan. teknologi. dan seni sebagai perwujudan
kecintaan dankebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
b. Substansi kajian yang disebut pada butir (c) di bawah ini hendaknya
dipadukanke
dalam
kegiatan
penggunaan
bahasa
Indonesia
melalui
5. keterampilanberbahasa menyimak, berbicara, membaca. dan menulis dengan
keterampilanmenulis akademik sebagai fokus.
c. Substansi
Kajian
Matakuliah
Bahasa
Indonesia
difokuskan
pada
menulisakademik. Secara umurn. struktur kajian terdiri atas:
1) Kedudukan Bahasa Indonesia: (a) sejarah bahasa Indonesia (b) bahasa
negara.(c) bahasa persatuan, (d) bahasa ilmu pengetahuan, teknologi. dan
seni, dan (e)fungsi dan peran bahasa Indonesia dalam pembangunan
bangsa.
2) Menulis: (a) makalah, (b) rangkuman/ringkasan buku atau bab. dan (d)
resensibuku
3) Membaca
untuk
menulis:
(a)
membaca
tulisan/artikel
ilmiah,
(b)
membacatulisan populer, dan (c) mengakses informasi melalui internet.
4) Berbicara untuk keperluan akademik: (a) presentasi, (b) berseminar. dan
(c)berpidato dalam situasi formal.
Hubungan bahasa dan pengembangan kepribadian adalah bahasa Indonesia
sebagai bahasa Persatuan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
Sebagai mata kuliah pengembang kepribadian bahasa Indonesia bertujuan agar
mahasiswa
dapat
memahami
konsep
penulisan
ilmiah
dan
mampu
menerapkannya dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu mahasiswa dibekali
berbagai keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik yang terkait dengan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang sekaligus dapat
mengembangkan kecerdasan, karakter dan kepribadiannya. Kecerdasan yang
didukung oleh kepribadian dan moral yang tinggi memungkinkan setiap orang
senantiasa menggali potensi yang ada di sekitarnya dan mengembangkannya
menjadi kreativitas yang baru.Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian
tersebut, mahasiswa dibekali keterampilan yang secara alami diawali dengan
pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam
kebahasaan.Selanjutnya,
mahasiswa
dibekali
keterampilan
bagaimana
mendapatkan ide ilmiah, mengorganisasikannya dengan kerangka karangan
sebagai kerangka berpikir dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar,
pilihan kata yang tepat, kalimat yang efektif dan paragraf yang benar dan sebuah
6. karangan.
Fungsi
bahasa
Indonesia
sebagai
pengembang
kepribadianberdasarkan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembangunan
kepribadian, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan,
karakter, dan kepribadian. Mahasiswa yang berkompetensi berbahasa Indonesia
secara aktif dan pasif akan mampu mengekspresikan pemahaman dan
kemampuan dirinya secara runtut, logis, dan lugas. Hal ini menandakan
kemampuan mengorganisasi karakter dirinya terkait dengan potensi daya pikir,
emosi, dan harapannya.Kemudian diekspresikan dalam berbagai bentuk karya
ilmiah, seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah, proposal, penulisan skripsi dan
laporan ilmiah.Selain itu, mahasiswa yang berkompetensi berbahasa Indonesia
baku dengan baik dan benar akan mampu memahami konsep-konsep pemikiran
dan pendapat orang lain. Kompetensi ini akan dapat mengembangkan karakter
dan kepribadian melalui berpikir sinergis, yaitu kemampuan mneghasilkan
konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki bersamaan dengan
pengalaman baru. Mahasiswa demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif
dalam
memanfaatkan
situasi,
stimulus,
dan
pengalaman
baru
yang
diperolehnya.Fungsi bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembang
kepribadian diarahkan kepada kompetensi berbahasa baku dengan baik dan
benar secara lisan dan tulisan. Fungsi ini mencakup berbagai aspek sebagai
berikut.
a. Mengembangkan kemampuan/kompetensi berkomunikasi ilmiah.
b. Mengembangkan kemampuan akademis.
c. Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis
dalam mengembangkan pola-pola berpikir sikap terpelajar.
d. Mengembangkan kecerdasan berbahasa.
e. Mengembangkan kepribadian terutama dalam menciptakan kreativitas baru
yang terkait dengan pengalaman, pengetahuan, dan situasi baru yang
dihadapi serta kemampuan mengekspresikannya.
f. Mengembangkan
kompetensi
berkomunikasi
antar
pribadi
memantapkan perkembangan pribadi.
g. Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.
sehingga