Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Pasien laki-laki berusia 28 tahun menjalani hemodialisa karena CKD stage 5. Pasien mengeluh lemas dan kedinginan sebelum, selama, dan sesudah hemodialisa. Perawat memberikan dukungan dan mengawasi kondisi pasien.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Tinjauan kasus pasien Ny. "S" yang mengalami gastroenteritis mencakup:
1. Identitas pasien wanita berumur 23 tahun dengan keluhan demam, diare dan muntah
2. Riwayat penyakit sekarang mengalami panas badan dan diare 5 kali sehari selama 2 hari
3. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum lemah dan panas beserta tanda vital tidak normal
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan keperawatan pada kasus faringitis. Secara ringkas, dokumen menjelaskan konsep medik faringitis termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Dokumen juga menjelaskan konsep keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk masalah-masalah yang muncul akibat faringitis seperti gang
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Diabetes melitus adalah kelompok kelainan yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe diabetes, termasuk tipe 1 yang tergantung insulin, tipe 2 yang tidak tergantung insulin, diabetes saat hamil, dan diabetes yang berhubungan dengan kondisi atau sindrom lain. Gejala umum diabetes meliputi dahaga berlebih, sering buang air kecil, kelelahan, dan penurunan berat badan. Penatalaksanaan diabetes meliputi diet,
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
[Ringkasan]
Serosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang ditandai dengan pembentukan jaringan ikat dan nodul di hati. Penyakit ini disebabkan oleh alkoholisme kronis, hepatitis, atau obstruksi saluran empedu. Gejala umum serosis hepatis antara lain lelah, kurang nafsu makan, nyeri abdomen, sesak napas, dan asites.
Retensi urin dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan pusat miksi, hipertrofi prostat, atau trauma. Gejala umumnya meliputi nyeri saat berkemih, kesulitan berkemih, dan distensi kandung kemih. Penatalaksanaan meliputi kateterisasi, drainase, dan obat analgesik.
Pneumonia pada Ny. S menyebabkan berbagai gejala seperti sesak nafas, batuk berdahak, dan lemah. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru seperti nafas cepat dan bunyi ronki. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit tinggi yang mendukung diagnosis pneumonia.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan keperawatan pada kasus faringitis. Secara ringkas, dokumen menjelaskan konsep medik faringitis termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Dokumen juga menjelaskan konsep keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk masalah-masalah yang muncul akibat faringitis seperti gang
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Tn. A dirawat dengan diagnosis hipertensi dan mengeluh nyeri kepala; (2) Perawat mengidentifikasi masalah utama yaitu nyeri akut, ansietas, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan gangguan pola tidur; (3) Intervensi perawat meliputi manajemen nyeri, pengurangan ansietas, peningkatan toleransi aktivitas, optimalisasi nutrisi, dan penyesuaian pol
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pada pasien An. M yang menderita asma bronchiale. Ringkasan utamanya adalah:
1. Pasien mengalami sesak napas berat, batuk produktif, dan tanda-tanda hipoksia.
2. Dilakukan pengobatan nebulizer, oksigenasi, dan pemantauan parameter vital.
3. Kondisi pasien mengalami peningkatan dengan berkurangnya sesak dan tanda hipoksia.
Dokumen tersebut membahas tentang irigasi telinga dan mata. Irigasi telinga bertujuan untuk membersihkan liang telinga dari nanah, serumen dan benda asing, sedangkan irigasi mata bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata. Kedua prosedur memerlukan peralatan steril dan langkah-langkah khusus untuk menghindari komplikasi seperti infeksi, cedera, atau kehilangan pendengaran/
1. Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi diare, yang terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau parasit yang merusak sel-sel usus dan mengganggu absorpsi cairan dan elektrolit. Hal ini menyebabkan peningkatan cairan di usus dan diare.
2. Jika diare berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi berat, asidosis metabolik, dan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan resiko syok.
3. T
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Diabetes melitus adalah kelompok kelainan yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah. Terdapat beberapa tipe diabetes, termasuk tipe 1 yang tergantung insulin, tipe 2 yang tidak tergantung insulin, diabetes saat hamil, dan diabetes yang berhubungan dengan kondisi atau sindrom lain. Gejala umum diabetes meliputi dahaga berlebih, sering buang air kecil, kelelahan, dan penurunan berat badan. Penatalaksanaan diabetes meliputi diet,
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
[Ringkasan]
Serosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang ditandai dengan pembentukan jaringan ikat dan nodul di hati. Penyakit ini disebabkan oleh alkoholisme kronis, hepatitis, atau obstruksi saluran empedu. Gejala umum serosis hepatis antara lain lelah, kurang nafsu makan, nyeri abdomen, sesak napas, dan asites.
Sindrom nefrotik adalah kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, dan edema yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus yang menyebabkan kebocoran protein. Pasien mengeluh lelah, kekurangan nafsu makan, dan edema yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kelebihan volume cairan, dan ansietas.
Satuan acara pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit gagal ginjal akut. Penyuluhan akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, penanganan serta pengobatan gagal ginjal akut tradisional dan medis. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Maret 2010 selama 10 menit di Ruang Anggrek III dengan menggunak
Tiga kalimat ringkasan: Dokumen membahas asuhan keperawatan pada klien dengan tinea kapitis yang ditandai dengan rasa gatal dan perubahan warna rambut menjadi abu-abu serta rambut mudah patah dan tercabut, disebabkan oleh jamur dermatofitosis. Dokumen juga membahas evaluasi gejala klien, pengelompokan data, analisis masalah, dan pengobatan tinea kap
Este documento es una reflexión sobre un trabajo escolar. La persona expresa que eligió el trabajo por interés en el tema. Lo que más le costó fue organizar el tiempo. Cree que el trabajo muestra su esfuerzo y aprendizaje, aunque no salió exactamente como esperaba. De hacerlo de nuevo, mejoraría la organización y planeación.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat jamur Tinea Kapitis, Tinea Korporis dan Kandidiasis. Diagnosa keperawatan yang dibahas meliputi gangguan integritas kulit, defisit perawatan diri, gangguan citra tubuh, dan ansietas."
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat jamur Tinea Kapitis, Tinea Korporis dan Kandidiasis. Diagnosa keperawatan yang dibahas meliputi gangguan integritas kulit, defisit perawatan diri, gangguan citra tubuh, dan ansietas. Rencana tindakan keperawatan dirancang untuk mengatasi masalah-masalah tersebut."
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat jamur Tinea Kapitis, Tinea Korporis dan Kandidiasis, meliputi pengertian, etiologi, diagnosis, dan rencana tindakan keperawatan untuk menangani gangguan integritas kulit, defisit perawatan diri, gangguan citra tubuh, dan ansietas yang dialami klien."
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen akibat jamur Tinea Kapitis, Tinea Korporis dan Kandidiasis, meliputi pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosa, dan rencana tindakan keperawatan."
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Laporan kasus ini membahas diagnosa dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan gatal yang didiagnosis menderita skabies. Diagnosa ditegakkan berdasarkan temuan kriteria diagnostik skabies pada pasien beserta riwayat kontak dengan orang lain yang memiliki keluhan serupa. Pasien diberi obat scabisida dan edukasi untuk mencegah penularan lebih lan
Laporan kasus ini membahas tentang skabies pada seorang pelajar berusia 18 tahun. Pasien mengeluhkan luka dan gatal pada sela-sela jari tangan dan kaki. Pemeriksaan fisik menemukan papula eritematosa dan skuama tipis pada tangan dan kaki. Diagnosis skabies dengan infeksi sekunder ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Penatalaksanaan dilakukan dengan obat anti skabies topikal dan
Pasien wanita berusia 72 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil berisi cairan di kelopak mata kiri dan dahi kiri disertai nyeri dan gatal. Didiagnosis menderita herpes zoster oftalmikus sinistra berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dilakukan penatalaksanaan dengan obat antivirus, analgesik, dan antiseptik serta menjaga kebersihan dan istirahat. Prognosis umumnya baik asalkan mendapat peng
Dokumen tersebut membahas konsep keperawatan pada pasien dengan masalah herpes simpleks. Meliputi pengkajian gejala, diagnosa seperti nyeri dan gangguan citra tubuh, serta intervensi seperti memberikan analgesik, mendukung citra tubuh positif, dan mencegah penularan dengan menjelaskan cara penularan penyakit.
Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian hominis dan ditularkan melalui kontak langsung. Gejalanya berupa gatal terutama di malam hari di sela jari, pergelangan tangan, ketiak, pusat tubuh, lipatan paha, genitalia dan bokong. Penularannya dapat terjadi secara langsung melalui kontak kulit atau tidak langsung melalui pakaian atau peralatan yang digunakan pender
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. SKABIES
A. Konsep penyakit
1. Pengertian
Scabies ( gundik, budukan,gatal agogo ) adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabies var. harmonis
dan produknya.
Scabies merupakan infestasi kulit oleh kutu sarcoptes scabies var.
harmonis yang menimbulkan gatal
2. Etiologi
Sarcoptes scabies var. Hominis
3. Manifestasi klinis
Diagnosa dibuat dengan menemukan 2 dari 6 tanda krdinal berikut :
-
Pruritus nokturna (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi pada
suhu yang lebih lembab dan panas
-
Umumnya ditemukan pada sekolompok manusia, misalnya mengenai seluruh
anggota keluarga
-
Adanya teronwongan (kunikulus) pada tempat tempat predileksi yang berwarna
putih atau keabu abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok kelok, rata rata panjang
1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi
sekunder ruam kulit menjadi poliforfi (pustule, eksklorasi, dll ). Tempat predileksi
biasanya daerah dengan stratum korneum tipis, yaitu sela sela jari tangan,
pergelangan mammae dan lipan glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan
perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyeriang telapak tangan dan diwasa dapat
timbul pada kulit kepala dan wajah
-
Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostic Sedikit sehingga
diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung lama, dapat
timbul likenifikasi, impegito, dan furunkulosis
-
Diperlukan waktu kurang lebih 4 minggu sejak saat kontak hingga timbulnya gejala
pada pasien. Pasien akan mengeluatkan gatal-gatal yang hebat akaibat reaksi
imunologi tipe lambat terhadap kutu atau butiran fesesnya.lokasiny biasanya pada
2. permukaan ekstensor siku,lutut,pinggir kaki,ujung-ujung sendi siku,daerah disekitar
putting susu,lipatan aksila,dibawah payudara yang menggantung dan pada didekat
lipat paha atau lipat gluteus,penis atau skrotum
-
Salah satu tanda scabies yang klasik adalah peningkatan rasa gatal yang terjadi
pada malam hari dan keadaan ini memungkinkan disebabkan oleh peningkatan
kehangatan kulit yang menimbulkan efek stimulasi terhadap parasit tersebut
4. Patofisiologis
Sarcoptes scabies var. Hominis
↓
Kontak dengan penderita
↓
Terinfeksi
↓
Scabies
5. Komplikasi
-
Tinea versikolor
-
Pedikulosis korporis
-
Prurigo
-
Dermatitis
6. Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan
iritasi dan tidak toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian,
mudah diperoleh dan harganya murah
Jenis jenis obat topical :
-
Belerang endap
-
Emulsi benzyl benzoate
-
Gama benzene heksa klorida
-
Krotaniton
-
Krim permetrin
3. 7. Pencegahan
Kepad pasien diharapkan agar mandi dengan air dengan hangat dan sabun guna
menghilangkan debris yang mengelupas dari krusta
Pasien harus mengenakan pakaian yang besih dan tidur diatas sprei
Semua perangkat tempat tidur serta pakaian harus dicuci dengan air yang sangat
panas dan dikeringkan dengan alat pengerin karena kutu scabies ternyata dapat
hidup sampai 36 jam pada linen
Semua anggota keluarga dan orang yang berhubungan erat dengan harus diobati
secara bersamaan untuk menghilangkan kutu scabies.
8. Pemeriksaan penunjang
Cara menemukan tungau :
-
Carilah mula mula terowongan kemudian pada ujung dapat terlihat papul atau
vesikel. Congkel dengan jarum dan letakkan datas kaca obyek, lalu tutup dengan
kaca penutup dan lihat dengan mikroskop cahaya
-
Dengan biopsy eksisional dan periksa dengan pewarnaan HE
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Aktivitas / istrahat
Gejala
: Kurangnya aktivitas hiburan serta tidur
Tanda
: Tampak bosan
Integritas ego
Gejala
: Belum begitu tau tentang penyebaran infeksi, tidak tau tentang
penyakitnya, serta prosedur pengobatannya
Tanda
: Menyangkal, bingung, serta sering mengajukan pertanyaan,
depresi
Nyeri/kenyamanan
Gejala
: Klien mengatakan badan terasa gatal
Tanda
: Nampak menggaru garu badannya
Hygiene
4. Gejala
: Tidak mampu untuk melakukan perawatan diri sendiri, tidak
mampu menjaga atau mempertahankan perawatan diri
Tanda
: Penampilan kurang bersih, kotor
Keamanan
Gejala
: Klien mengatakan kegatalan diseluruh yang terkena infeksi
Tanda
: Adanya bekas garukan, perubahan integritas kulit : erosi,
ekskoriasi, bercak hitam, serta infeksi sekunder
Interaksi social
gejala
: Ketidakmampuan menggunakan peran semula
tanda
: Kurang dukungan dari keluarga
2. Pengelompokan data
Ds :
-
Klien mengatakan kegatalan diseluruh yang terkena infeksi
-
Klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan perawatan diri sendiri
-
Klien mengatakan tidak mampu menjaga atau mempertahankan perawatan diri
-
Klien mengatakan badan terasa gatal
-
Klien mengatakan nafsu makan kurang
-
Klien mengatakan jarang BAK
-
Klien mengatakan tidak tau tentang penyakitnya, serta prosedur pengobatannya
-
Klien mengatakan kurangnya aktivitas hiburan serta tidur
Do :
Kurang dukungan dari keluarga
Adanya bekas garukan, perubahan integritas kulit : erosi, ekskoriasi, bercak hitam,
serta infeksi sekunder
Penampilan kurang bersih, kotor
Pola bak sedikit menurun apabila terjadi infeksi sekunder dan
Pola minum yang sedikit serta demam
Menyangkal, bingung, serta sering mengajukan pertanyaan,
Depresi
Tampak bosan
5. 3. Analisa data
PROBLEM
Deficit perawatan diri
ETIOLOGI
Lingkungan yang
memungkinkan
↓
SYMPTOM
Ds :
Klien
mengatakan
tidak
Kontak langsung dengan
mampu untuk melakukan
pendeita atau benda yang
perawatan diri sendiri
berkutu
↓
Klien
Tertular oleh kutu
mengatakan
mampu
↓
menjaga
tidak
atau
mempertahankan
Kurang pengetahuan serta
perawatan diri
kurangnya kemampuan
financial
↓
Do :
-
Hygiene yang buruk
Menampilan
kurang
bersih, kotor
↓
Gangguan rasa aman /
gatal
Deficit perawatan diri
Kurangnya pengetahuan
serta kemampuan financial
Ds :
-
↓
Liur dan secret dari kutu
masuk kedalam kulit
↓
Merangsang respon gatal
pada tubuh
↓
Timbul rasa gatal
mengeluh
gatal
diarea yang terkena dan
Hygiene yang buruk
↓
Klien
sekitarnya
Do :
-
Nampak menggaru garu
6. Gangguan
integritas
Liur dan ekskret dri kutu
kulit
masuk dedlam kulit
Ds :
-
↓
diarea yang terkena dan
Merangsang respon gatal
pada tubuh timbul rasa tagal
↓
disekitarnya
Do
-
Pasien menggaruk daerah
bercak
↓
integritas kulit pasien
Kurang pemajanan
Kurang pengetahuan
informasi dan kurangnya
integritas
hitam,
serta
infeksi sekunder
-
Adanya pus dan krusta
Ds :
-
sumber informasi
Klien mengatakan belum
tau
↓
Kurangnya pengetahuan
Perubahan
kulit : erosi, ekskorasi,
tersebut
Garukan dapat merusak
Klien mengatakan gatal
tentang
penyebab
penyakit ini
-
Klien mengatakan tidak
tau jenis penyakit yang
dideritanya dan prosedur
pengobatan
Do
-
Menyangkal
-
Bingung
-
Depresi
4. Diagnosa Keperawatan
Deficit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyebaran penyakit yang diderita serta kurangnnya kemampuan financial yang
ditandai oleh
Ds :
-
Klien mengatakan belum tau tentang penyebaran infeksi
7. -
Klien mengatakan belum mengenal jenis penyakit yang diderita, serta
prosedur pengobatannya
Do :
-
Menampilan kurang baik, kotor
-
Adanya bekas garukan
Gangguan rasa aman gatal berhubungan dengan adanya liur dan ekskret kutu ditandai
dengan
Ds : Klien mengeluh gatal diarea yang terkena dan sekitarnya
Do : Nampak menggaru garu
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan garukan pada area kulit yang terkena
liur dan ekskret dari kutu dan ditandai oleh
Ds : klien mengatakan gatal diarea yang terkena dan disekitarnya
Do :
-
Perubahan integritas kulit : erosi, ekskorasi, bercak hitam, serta infeksi
sekunder
-
Adanya pus dan krusta
Kurang pengetahuan tentang kondisi atau situasi, prognosis berhubungan dengan
kurangnya pemajanan serta sumber informasi dan ditandai oleh
Ds :
-
Klien mengatakan belum tau tentang penyebab penyakit ini
-
Klien mengatakan tidak tau jenis penyakit yang dideritanya dan prosedur
pengobatan
Do
-
Menyangkal
-
Bingung, depresi
8. 5. Perencanaan
Dx
Tujuan
1
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
hari personal hygiene
pasien
dapat
meningkat
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 1
hari personal hygiene
beransur
ansur
membaik.
Dengan
kreteria
- Klien
tampak
bersih
- Pakaian
klien
nampak bersih
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
hari rasa gatal pada
klien dapat teratasi
2
Tupen :
Setelah diberi tindakan
Perencanaan
Intervensi
a. Ikut sertakan pasien dalam
formulasi rencana perawatan
pada tingkat kemampuan
b. Anjurkan kepada pasien untuk
mandi 2 x sehari, jika tidak
perawat dapat mengabil alih
c. Anjurkan kepalada pasien
untuk mengganti pakaian
sesudah mandi
d. Anjukan
pasien
untuk
merendam pakaian dengan air
hangat sebelum dicuci
e. Anjurkan
pasien
untuk
menyetrika pakaian sebelum
memakainya
a. Bersihkan
daerah
yang
terkena kutu, serta pakaian
klien
b. Beri kompres hangat pada
daerah yang terkena gatal
gatal
c. Anjurkan pada klien untuk
Rasional
a. Meningkatkan
perasaan
control dan meningkatkan
kerja
sama
dan
perkembangan kemandirian
b. Mandi 2 x sehari dapat
membantu membersihkan
badan pasien
c. Membantu
dalam
mengurangi rantai infeksi
d. Membantu
dalam
menghambat
rantai
penyebaran infeksi
e. Suhu yang panas pada
setrika dapat membunuh
kutu
a. Dapat
mengurangi
masuknya liur serta ekskre
kutu
b. Kompres
hangat
dpat
menjadikan vaso dilatasi
sehingga peri peri kulit
terbuka dan liur kutu dapat
keluar
c. Membantu
mengontrol
Implementasi
a. Mengikut sertakan pasien
dalam formulasi rencana
perawatan pada tingkat
kemampuan
b. Menganjurkan
kepada
pasien untuk mandi 2 x
sehari, jika tidak perawat
dapat mengabil alih
c. Menganjurkan
kepalada
pasien untuk mengganti
pakaian sesudah mandi
d. Menganjukan pasien untuk
merendam pakaian dengan
air hangat sebelum dicuci
e. Menganjurkan
pasien
untuk menyetrika pakaian
sebelum memakainya
a. Membersihkan
daerah
yang terkena kutu, serta
pakaian klien
b. Memberi kompres hangat
pada daerah yang terkena
gatal gatal
c. Menganjurkan pada klien
untuk jangan menggaruk
9. 3
4
keperawatan selama 1
hari
gatal
yang
dirasakan
klien
beransur
ansur
berkurang
dengan
kreteria
- Rasa
gatal
berkurang
- Tidak
tampak
bekas garu
Tupan :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 4
hari integritas kulit
pada klien teratasi
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 2
hari integritas kulit
yang dialami klien
beransur
ansur
membaik
dengan
kreteria
- Kulit
Tampak
Normal
Dan
Tidak
Adanya
garukkan
Tupan :
Setelah diberi tindakan
jangan menggaruk bila masih
gatal
d. Kolaborasi dengan dokter
dalam
pemberian
obat
malathion
dalam
bentuk
lesion, gemeksan dan emulsi
benzoate
a. Ikut sertakan pasien dalam
formulasi
rencana
pada
tingkat kemampuan
b. Anjurkan pada pasien untuk
tidak menggaruk bila terjadi
gatal
c. Beri kompres hangat pada
daerah yang terkena gatal
d. Kolabirasi dengan tim medil
dalam pemberian obat obatan
antibiotic secara sistemik dan
topical
a. Tentukan tingkat pengetahuan
dan kesiapan untuk belajar
kebiasaan menggaruk
d. Obat obat
membantu
membunuh
telurnya
ini
dapat
dalam
kutu
dan
a. Meningkatkan
Perasaan
control dan meningkatkan
kerja
sama
dari
perkembangan kemandirian
b. Membantu
mengontrol
kebiasaan
mengggaru
pasien
c. Kompres hangat dapat
menjadikan vaso dilatasi
sehingga peri peri kulit
terbuka dan liur kutu dapat
keluar
d. Obat obatan antibiotic
dapat
membunuh
dan
menghancurkan kutu
bila masih gatal
d. penatalaksanaan dengan
dokter dalam pemberian
obat
malathion dalam
bentuk lesion, gemeksan
dan emulsi benzoate
a. Mengikuti sertakan pasien
dalam formulasi rencana
pada tingkat kemampuan
b. Menganjurkan pada pasien
untuk tidak menggaruk bila
terjadi gatal
c. Memberi kompres hangat
pada daerah yang terkena
gatal
d. Penatalaksanaan
dengan
tim medil dalam pemberian
obat
obatan
antibiotic
secara sistemik dan topical
a. Belajar Lebih Mudah Bila a. Menentukan
tingkat
Dimulai Dari Pengetahuan
pengetahuan dan kesiapan
10. keperawatan selama 1
hari pengetahuan klien
dapat bertambah
Tupen :
Setelah diberi tindakan
keperawatan selama 3
jam
pengetahuan
dapat beransur ansur
meningkat
dengan
kreteria
- Klien
dapat
melakukan aktivitas
hygiene
dan
pengobatan sendiri
- Keadaan
umum
membaik
b. Pacu motivasi belajar pasien
c. Berikan pasien untuk beljar
mengingat efektif
d. Berikan informasi tertulis
untuk pasien atau orang
terdekat
Peserta Belajar
untuk belajar
b. Membantu
memperkuat b. Memotivasi belajar pasien
motivasi pasien untuk c. Memberikan pasien untuk
belajar
beljar mengingat efektif
c. Membantu klien untuk d. Memberikan
informasi
mengingat informasi yang
tertulis untuk pasien atau
diberikan
orang terdekat
d. Membantu
sebagai
pengingat dan penguat
belajar