SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
SISTEM POLITIK INDONESIA

A. Pengertian sistem Politik
  1. Pengertian Sistem
   Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi.

   2. Pengertian Politik
  Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Istilah politik
  dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, Politik biasanya menyangkut
  kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa
  politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan
  kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
  dalam suatu wilayah tertentu.

     3. Pengertian Sistem Politik
  Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk
  satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta
  melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
  kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

  4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia
  Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan
  dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses
  penentuan tujuan,
  Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (
  termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-
  keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya
  kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan
  terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud
  suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di
  Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,

B. Proses Politik Di Indonesia
  Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa
  berikut ini:
  - Masa prakolonial
  - Masa kolonial (penjajahan)
  - Masa Demokrasi Liberal
  - Masa Demokrasi terpimpin
  - Masa Demokrasi Pancasila
  - Masa Reformasi

  Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :
  - Penyaluran tuntutan
  - Pemeliharaan nilai
  - Kapabilitas
  - Integrasi vertikal
- Integrasi horizontal
- Gaya politik
- Kepemimpinan
- Partisipasi massa
- Keterlibatan militer
- Aparat negara
- Stabilitas

Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut :

1. Masa prakolonial (Kerajaan
- Penyaluran tuntutan – rendah dan terpenuhi
- Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan penguasa
- Kapabilitas – SDA melimpah
- Integrasi vertikal – atas bawah
- Integrasi horizontal – nampak hanya sesama penguasa kerajaan
- Gaya politik – kerajaan
- Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga kerajaan
- Partisipasi massa – sangat rendah
- Keterlibatan militer – sangat kuat karena berkaitan dengan perang
- Aparat negara – loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah
- Stabilitas – stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang

2. Masa kolonial (penjajahan)
- Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak terpenuhi
- Pemeliharaan nilai – sering terjadi pelanggaran ham
- Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah
- Integrasi vertikal – atas bawah tidak harmonis
- Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi
- Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)
- Kepemimpinan – dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat
- Partisipasi massa – sangat rendah bahkan tidak ada
- Keterlibatan militer – sangat besar
- Aparat negara – loyal kepada penjajah
- Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi mudah pecah


3. Masa Demokrasi Liberal
- Penyaluran tuntutan – tinggi tapi sistem belum memadani
- Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM tinggi
- Kapabilitas – baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih potensial
- Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
- Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator
- Gaya politik – ideologis
- Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda tahun 1928
- Partisipasi massa – sangat tinggi, bahkan muncul kudeta
- Keterlibatan militer – militer dikuasai oleh sipil
- Aparat negara – loyak kepada kepentingan kelompok atau partai
- Stabilitas - instabilitas
4. Masa Demokrasi terpimpin
  - Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas
  - Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM rendah
  - Kapabilitas – abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju
  - Integrasi vertikal – atas bawah
  - Integrasi horizontal – berperan solidarity makers,
  - Gaya politik – ideolog, nasakom
  - Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan paternalistik
  - Partisipasi massa – dibatasi
  - Keterlibatan militer – militer masuk ke pemerintahan
  - Aparat negara – loyal kepada negara
  - Stabilitas - stabil

  5. Masa Demokrasi Pancasila
  - Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi
  - Pemeliharaan nilai – terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM
  - Kapabilitas – sistem terbuka
  - Integrasi vertikal – atas bawah
  - Integrasi horizontal – nampak
  - Gaya politik – intelek, pragmatik, konsep pembangunan
  - Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI
  - Partisipasi massa – awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi
  - Keterlibatan militer – merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI
  - Aparat negara – loyal kepada pemerintah (Golkar)
  - Stabilitas stabil

  6. Masa Reformasi
  - Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuh
  -Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi
  - Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah
  - Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
  - Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
  - Gaya politik – pragmatik
  - Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi
  - Partisipasi massa – tinggi
  - Keterlibatan militer – dibatasi
  - Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah
  - Stabilitas – instabil


C. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
      Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya.
  Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi
  diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya
  terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem
  politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang
  memiliki tantangan dan tekanan.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti
     dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan
     melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus
     dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan
     pengambilan keputusan

        Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan.
     Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para
     pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi
     liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada
     masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu
     seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan
     lingkungan internasional. Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku
     perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari
     lingkungan internasional.

      Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes mengkonversi
   input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).
   Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik :
1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia.
   Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara
   maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika
   datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah
   berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara.

2.  Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian
   rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan
   dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai
   pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah
   daerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku
   individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering
   memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka kemudian
   regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.

4.    Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif
     membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat
     pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.

5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output
   berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya partisipasi
   masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam
   negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang
   mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif
   berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya
   atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-
   negara berkembang.


D. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara
1. Sistem Politik Di Negara Komunis
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak
sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta
terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

2. Sistem Politik Di Negara Liberal
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan
kekuasaan, khususnya dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan
yang bebas, sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak
kaum minoritas.

3. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Pemilihan langsung
7. Sistem pemerintahan presidensiil

More Related Content

What's hot

Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnAsida Gumara
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah Dadang Solihin
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnyaYusuf Abror
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKMuhamad Yogi
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesiavina irodatul afiyah
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikario_pradana
 
Sistem pemerintahan negara inggris
Sistem pemerintahan negara inggrisSistem pemerintahan negara inggris
Sistem pemerintahan negara inggrisDewi Ayu
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
Pengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanPengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanMuhamad Yogi
 
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negara
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negaraRpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negara
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negaraeli priyatna laidan
 
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)Dwinita Murbarani
 
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

Identitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKnIdentitas Nasional Indonesia - PKn
Identitas Nasional Indonesia - PKn
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
(Paper ii) kaitan ilmu politik dengan ilmu sosial lainnya
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Sistem pemerintahan negara inggris
Sistem pemerintahan negara inggrisSistem pemerintahan negara inggris
Sistem pemerintahan negara inggris
 
Bab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantaraBab 2 wawasan nusantara
Bab 2 wawasan nusantara
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
 
Pengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu PemerintahanPengantar Ilmu Pemerintahan
Pengantar Ilmu Pemerintahan
 
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negara
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negaraRpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negara
Rpp ppkn kls x bab 3 fungsi dan kewenangan lembaga lembaga negara
 
Makalah ilmu politik
Makalah ilmu politikMakalah ilmu politik
Makalah ilmu politik
 
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)
Budaya Politik Negara Berkembang dan Maju (Thailand dan Singapura)
 
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1
Rpp ppkn sma kelas x bab 1 pertemuan 1
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 

Viewers also liked

Bahan presentasi2
Bahan presentasi2Bahan presentasi2
Bahan presentasi2reni mureni
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikMaeko Kaoin
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieSigit W
 
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)Raja Matridi Aeksalo
 
Sejarah Tingkatan 5 Bab1
Sejarah Tingkatan 5 Bab1Sejarah Tingkatan 5 Bab1
Sejarah Tingkatan 5 Bab1Tuisyen Geliga
 

Viewers also liked (9)

Bahan presentasi2
Bahan presentasi2Bahan presentasi2
Bahan presentasi2
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
Ppt politik
Ppt politikPpt politik
Ppt politik
 
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
Sistem Politik Indonesia (A Basic Concept)
 
Dialog antara tamadun
Dialog antara tamadunDialog antara tamadun
Dialog antara tamadun
 
Sejarah Tingkatan 5 Bab1
Sejarah Tingkatan 5 Bab1Sejarah Tingkatan 5 Bab1
Sejarah Tingkatan 5 Bab1
 

Similar to SISTEM POLITIK INDONESIA

Sejarah sistem politik indonesia
Sejarah sistem politik indonesiaSejarah sistem politik indonesia
Sejarah sistem politik indonesiabedhess
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikLa Mone
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiarusmin nuryadin
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50Arin Sfaaez
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Aziza Zea
 
Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11fhnx
 
Budaya Politik.pptx
Budaya Politik.pptxBudaya Politik.pptx
Budaya Politik.pptxHairunnas1
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaD1345
 
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikRezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikArifRachmanPutra1
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaBagus Aji
 
Bab 9. budaya politik
Bab 9. budaya politikBab 9. budaya politik
Bab 9. budaya politikKhairunnisa N
 
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...RiyandeeProject
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraHana Medina
 

Similar to SISTEM POLITIK INDONESIA (20)

Sejarah sistem politik indonesia
Sejarah sistem politik indonesiaSejarah sistem politik indonesia
Sejarah sistem politik indonesia
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politik
 
Bab 1 kelas xi
Bab 1 kelas xiBab 1 kelas xi
Bab 1 kelas xi
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)Tugas makalah (sistem politik)
Tugas makalah (sistem politik)
 
Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11Materi pkn kelas 11
Materi pkn kelas 11
 
Budaya Politik.pptx
Budaya Politik.pptxBudaya Politik.pptx
Budaya Politik.pptx
 
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesiaBab vi-sistem-politik-di-indonesia
Bab vi-sistem-politik-di-indonesia
 
Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politikRezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
Rezim ekonomi politik dan sistem ekonomi politik
 
Tm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesiaTm 02 sistem politik indonesia
Tm 02 sistem politik indonesia
 
PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1
 
Bab 9. budaya politik
Bab 9. budaya politikBab 9. budaya politik
Bab 9. budaya politik
 
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
8.Bab II Materi
8.Bab II Materi8.Bab II Materi
8.Bab II Materi
 

SISTEM POLITIK INDONESIA

  • 1. SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian sistem Politik 1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi. 2. Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. 3. Pengertian Sistem Politik Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. 4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan- keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, B. Proses Politik Di Indonesia Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini: - Masa prakolonial - Masa kolonial (penjajahan) - Masa Demokrasi Liberal - Masa Demokrasi terpimpin - Masa Demokrasi Pancasila - Masa Reformasi Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek : - Penyaluran tuntutan - Pemeliharaan nilai - Kapabilitas - Integrasi vertikal
  • 2. - Integrasi horizontal - Gaya politik - Kepemimpinan - Partisipasi massa - Keterlibatan militer - Aparat negara - Stabilitas Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut : 1. Masa prakolonial (Kerajaan - Penyaluran tuntutan – rendah dan terpenuhi - Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan penguasa - Kapabilitas – SDA melimpah - Integrasi vertikal – atas bawah - Integrasi horizontal – nampak hanya sesama penguasa kerajaan - Gaya politik – kerajaan - Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga kerajaan - Partisipasi massa – sangat rendah - Keterlibatan militer – sangat kuat karena berkaitan dengan perang - Aparat negara – loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah - Stabilitas – stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang 2. Masa kolonial (penjajahan) - Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak terpenuhi - Pemeliharaan nilai – sering terjadi pelanggaran ham - Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah - Integrasi vertikal – atas bawah tidak harmonis - Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi - Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah) - Kepemimpinan – dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat - Partisipasi massa – sangat rendah bahkan tidak ada - Keterlibatan militer – sangat besar - Aparat negara – loyal kepada penjajah - Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi mudah pecah 3. Masa Demokrasi Liberal - Penyaluran tuntutan – tinggi tapi sistem belum memadani - Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM tinggi - Kapabilitas – baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih potensial - Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas - Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator - Gaya politik – ideologis - Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda tahun 1928 - Partisipasi massa – sangat tinggi, bahkan muncul kudeta - Keterlibatan militer – militer dikuasai oleh sipil - Aparat negara – loyak kepada kepentingan kelompok atau partai - Stabilitas - instabilitas
  • 3. 4. Masa Demokrasi terpimpin - Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas - Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM rendah - Kapabilitas – abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju - Integrasi vertikal – atas bawah - Integrasi horizontal – berperan solidarity makers, - Gaya politik – ideolog, nasakom - Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan paternalistik - Partisipasi massa – dibatasi - Keterlibatan militer – militer masuk ke pemerintahan - Aparat negara – loyal kepada negara - Stabilitas - stabil 5. Masa Demokrasi Pancasila - Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi - Pemeliharaan nilai – terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM - Kapabilitas – sistem terbuka - Integrasi vertikal – atas bawah - Integrasi horizontal – nampak - Gaya politik – intelek, pragmatik, konsep pembangunan - Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI - Partisipasi massa – awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi - Keterlibatan militer – merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI - Aparat negara – loyal kepada pemerintah (Golkar) - Stabilitas stabil 6. Masa Reformasi - Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuh -Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi - Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah - Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas - Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia) - Gaya politik – pragmatik - Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi - Partisipasi massa – tinggi - Keterlibatan militer – dibatasi - Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah - Stabilitas – instabil C. Sejarah Sistem Politik di Indonesia Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
  • 4. Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional. Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari lingkungan internasional. Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper). Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik : 1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara. 2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. 3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang. 4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem. 5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara- negara berkembang. D. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara
  • 5. 1. Sistem Politik Di Negara Komunis Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat 2. Sistem Politik Di Negara Liberal Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan kekuasaan, khususnya dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas, sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas. 3. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah : 1. Ide kedaulatan rakyat 2. Negara berdasarkan atas hukum 3. Bentuk Republik 4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi 5. Pemerintahan yang bertanggung jawab 6. Sistem Pemilihan langsung 7. Sistem pemerintahan presidensiil