3. PENGERTIAN SISTEM RESPIRASI
• proses pengambilan udara dari lingkungan dan
pengeluaran udara dari tubuh makhluk hidup.
•O2 yang diambil dari lingkungan dan CO2 yang
dikeluarkan
• Inspirasi pemasukan udara luar ke dalam tubuh
melalui alat-alat pernapasan
•Ekspirasi pengeluaran udara pernapasan dari
alat pernapasan.
4. FUNGSI UTAMA
Untuk memberikan darah gas
oksigen yang nantinya akan
disalurkan ke seluruh tubuh
5. SECARA MAKRO ANATOMI, SISTEM
RESPIRASI DIBAGI MENJADI 2
1. Pars Konductaria, meliputi
saluran yang menghubungkan
antara bagian luar tubuh
dengan paru-paru untuk
menyalurkan udara. Saluran ini
terdiri dari :
- Hidung
- Pharynx
- Larynx
- Trachea
- Bronchus
- Bronchiolus
2. Pars Respiratoria,
merupakan bagian dari paru-paru
yang berfungsi untuk
pertukaran gas antara darah
dan udara. Bagian ini terdiri
dari :
- Alveolus
6. ORGAN-ORGAN PERNAPASAN
1. Hidung
• Pada dindingnya tersusun
oleh jaringan tulang
kartilago, otot & jaringan
pengikat.
• Rongga hidung terdiri dari:
bagian luar (vestibulum) yang
dilapisi sel submukosa
sebagai proteksi & bagian
sebelah dalam (fossa nasalis)
terdapat penonjolan tulang
yang dilapisi mukosa disebut
concha. Concha terbagi lagi
• Pada concha superior terdapat
reseptor pembau (olfaktorius).
Olfaktorius terletak pada
ephitelium olfaktoruis yang
epitelnya merupakan epitel
silindris semu berlapis dengan 3
macam sel:
a) Sel penyokong, sel ini
berbentuk langsing, pada
permukaanya tampak banyak
mikrovili yang panjang yang
terpendam dalam lapisan lender,
serta terapat pigmen coklat yang
7. b) Sel Basal, sel ini
berbentuk kerucut
rendah dengan
tonjolan tersusun
selapis & berinti gelap.
c) Sel Olfactoori,
terdapat diantara sel-sel
penyokong sebgai
sel syaraf
8.
9. • Terdapat pula sel silia
yang berperan
melemparkan benda
asing ke luar untuk
membersihkan jalan
napas.
• Sel goblet penghasil
lendir
10. 2. PHARYNX (FARING)
• Pharynx merupakan sekumpulan
tulang rawan.
• Pharynx memiliki lubang yang
disebut glotis sedangkan
penutupnya disebut epiglottis
(anak tekak) yang berfungsi
menutup apabila sedang
menelan makanan. Udara
setelah melewati pharynx
selanjutnya menuju ke trakhea
11. FARING TERDIRI ATAS :
a) Nasopharinx
Saluran penghubung antara
nasopharinx dengan telinga
bagian dalam
b) Oropharinx
Bagian tengah dari faring, terjadi
gerak reflex (mendorong
makanan masuk esophagus &
menutup katup pada laring untk
mencegah makanan masuk
kesaluran pernapasan)
C) Laringopharynx
Merupakan posisi terendah dari
faring, di bagian ini makanan
akan masuk ke belakang
(esophagus), dan udara masuk ke
arah depan (laring).
12.
13. 3. LARYNX
• Larynx merupakan tabung ireguler,
yang menghubungkan pharynx dengan
trachea & terdapat pita suara.
Dindingnya terdiri atas kartilago
hyaline, kartilago elastis, jar. Pengikat
dan otot bercorak.
• Otot bercorak dibagi menjadi :
a) Otot ekstrinsik, yang berfungsi untuk
menopang & menghubungkan
sekitarnya, berkontraksi saat menelan
b) Otot instrinsik,berfungsi
menghubungkan masing-masing
kartilago pada laring, berkontraksinya
saat proses bersuara.
• Fungsi : menyokong, mencegah
makanan untuk masuk ke dalam
trakea.
14.
15. 4. TRAKEA
• Trachea (batang tenggorok)
merupakan tabung dari cincin
tulang rawan, terletak di daerah
leher, yang menghubungkan
phaynx dengan bronkus.
Posisinyabersebelahan dengan
kerongkongan, tepatnya di depan
kerongkongan.
• Pada dinding trakea terdiri atas
jaringan ikat, otot polos & dilapisi
lender yang sel-selnya berambut
getar. Pada bagian tengah terdapat
bulu-bulu halus berfungsi untuk
mengeluarkan debu serta kotoran
1. Tunica mucosa tersusun atas sel thoraks
(epithelium pseudocomplex columnair)
bersilia dengan sel piala (sel goblet).
Lamina propria tersusun atas jaringan ikat
longgar dengan serabut elastis.
2. Tunica sub-mucosa tersusun atas
jaringan ikat longgar dengan membrane
elastica sebagai batas dengan lamina
propria glandula sero-mucosa.
3. Tunica cartilaginea tersusun atas
kartilago hyalin berbetuk seperti tapal kuda
(huruf C), jaringan ikat antara kedua ujung
kartilago mengandung sel-sel otot polos
juga glandula sero-mucosa.
4. Tunica adventitia tersusun atas jaringan
pengikat longgar dengan pembuluh darah
16.
17. 5. BRONKUS
• Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan yang jumlahnya
sepasang, yang satu menuju ke
paru-paru kanan dan yang satu lagi
menuju ke paru-paru kiri. Tempat
percabangan ini disebut bifurkase.
Bronkus mempunyai struktur
serupa dengan trakea dan dilapisi
oleh jenis sel yang sama.
• Bronkus yang ke kiri lebih panjang
dan sempit serta kedudukannya
lebih mendatar daripada yang ke
kanan. Hal ini merupakan salah
satu sebab mengapa paru-paru
kanan lebih mudah terserang
penyakit
18. 6. BRONCHIOLUS
• Bronkiolus merupakan cabang
dari bronkus, dindingnya lebih
tipis dan salurannya lebih kecil.
Semakin kecil salurannya,
semakin berkurang tulang
rawannya dan akhirnya tinggal
dinding fibrosa dengan lapisan
silia.
• Setiap bronkiolus terminal
(terakhir) bermuara ke dalam
seberkas kantung-kantung kecil
mirip anggur yang disebut
19. 7. ALVEOLUS
• Alveolus merupakan saluran akhir dari
alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara.
• Dindingnya tipis,lembap, dan
berlekatan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel
epitelium pipih dan di sinilah darah
hampir langsung bersentuhan dengan
udara.
• Alveolus memungkinkan terjadinya
perluasan daerah permukaan yang
berperan penting dalam pertukaran gas
O2dari udara bebas ke sel-sel darah dan
CO2 dari sel-sel darah ke udara.
20. • Antara kantung alveoli satu dengan
lainnya membentuk sekat.
Interalveoler yang tersusun atas 2
lapisan yaitu: epitel gepeng selapis
dan jaringan pengikat.
• Interalveoler tersusun atas 3 jenis
sel yaitu: sel endotel kapiler, sel
epitel gepeng alveoli, dan
membrana basalis.
• Sel septal merupakan sel penghasil
cairan yang disebut surfaktan.
Surfaktan berfungsi untuk menjaga
tegangan permukaan alveoli
sehingga dinding alveoli tetap tipis.
Dengan demikian, fungsi utama
surfaktan adalah mempertipis
membran respirasi sehingga difusi
gas pernafasan dapat menjadi lebih
efisien.
21.
22. MACAM PERNAPASAN
1. Pernapasan Dada
Otot yang berperan aktif dalam
pernapasan dada adalahotot
antartulang rusuk (interkostal). Otot ini
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
otot antartulang rusuk luar (intercostal
eksternal) yang berperan mengangkat
tulang-tulang rusuk, dan otot
antartulang rusuk dalam (interkostal
internal) yang berperan menurunkan
tulang rusuk ke posisi semula
2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, otot
yang berperan aktif yaitu otot
diafragma dan otot dinding
rongga perut.
26. 1. RESPIRASI PISCES (IKAN)
umumnya ikan
bernapas menggunakan
insang
1. Ada yg insangnya
dilengkapi tutup insang
(operkulum) misal: ikan
bertulang sejati
(Osteichthyes)
2. ada yg insangnya tidak
tertutup insang, misal:
pada ikan bertulang
rawan (chondrichthyes)
3. Insang ikan terdiri atas
bagian lengkung
insang, rigi-rigi dan
lembar insang.
27. A. PERNAPASAN PADA IKAN BERTULANG
SEJATI
• Insangnya terdiri dari atas lengkung
insang, rigi-rigi & lembar insang.
• Lengkung insang tersusun atas
tulang rawan berwarna putih, serta
tumbuh rigi-rigi yang berguna
untuk menyaring air
• Lembaran insang tersusun atas
lembaran lunak, berbentuk sisir, da
berwarna merah karena banyak
pembuluh darah. Pada lembaran ini
terjadi pertukaran antara O2 & CO2
• Contoh ikan mas
28. 1. Fase Inspirasi
Celah mulut tetap tertutup, bila
tutup insang bergerak ke samping
& selaput tutup insang tetap
menempel pada tubuh maka
rongga mulut membesar, tekanan
udara berkurang, celah mulut
membuka dan air atau O2 masuk
2. Fase Ekspirasi
Celah mulut menutup, tutup insang
bergerak mendekati sumbu tubuh ,
selaput insang membuka, sehingga
air keluar melalui celah tersebut.
Pada saat air keluar bersentuhan
dengan lembaran insang, saat itulah
O2 berdifusi kekapiler darah dan
CO2 berdifusi dari darah ke dalam
air. Jadi pertukaran gasnya terjadi
pada fase ekspirasi.
29. B. PERNAPASAN PADA IKAN BERTULANG
RAWAN
• Pada ikan ini insangnya tidak
mempunyai tutup insang.
• Masuk & keluarnya udara dari
rongga mulut, yang ditimbulkan
oleh perubahan volume rongga
mulut.
• Perubahan volume ini terjaadi
karena gerakan naik turun dari
otot dasar mulut.
• Contoh pada ikan hiu
30. 1. Fase Inspirasi
Bila dasar mulut bergerak ke
bawah, volume gerak mulut
bertambah, tekanannya lebih
kecil dari tekanan air
disekitarnya maka air mengalir
ke rongga mulut melalui celah
mulut, sehingga terjadilah
inspirasi udara dari lingkungan
ke rongga mulut.
2. Fase Ekspirasi
Bila dasar mulut bergerak ke
atas volume rongga mulut
mengecil, tekanannya naik,
celah mulut tertutup, sehingga
air mengalir ke luar melalui
celah insang. Pada saat ini lah
terjadi pertukaran O2 & CO2
31. C. PERNAPASAN PADA IKAN PARU-PARU
(DIPNOI)
• Pernapasannya menyerupai
amphibi, selain insang juga
memiliki 1 atau sepasang
gelembung udara (pulmosis), yg
digunakan untuk membantu
pernapasan. Pulmosis banyak
mengandung pembuluh darah.
• Ikan ini hidup di rawa/sungai. Bila
airnya kering, ia mampu bertahan
hidup karena bernapas dengan
gelembung udara.
32. LABIRIN
• Labirin terdapat pada ikan
yang hidup di dalam lumpur.
• Labirin merupakan perluasan
insang berbentuk lipatan
berongga tidak teratur.
• Berfungsi menyimpan
cadanga oksigen
34. SUSUNAN ALAT PERNAPASAN BURUNG
a) 2 pasang lubang hidung, lubang
hidung luar terdapat pada
pangkal paruh sebelah atas, dan
lubang hidung bagian dalam di
langit-langit rongga mulut.
b) Celah tekak terdapat pada faring
dan menghubungkan trakea
c) Trakea, tersusun dari tulang
rawan yang berbentuk lingkaran.
Trakea akan bercabang menjadi
bronkus kanan & kiri
percabangannya disebut
bifurkasi trakea. Bronkus ini
akan menghubungkan siring
dengan paru-paru
d) Siring, alat suara yang terdapat
pada bifurkasi trakea. Siring
tersusun dari otot sterno
trakealis, yang berfungsi
menghubungkan tulang dada
dengan trakea & otot siringalis
yang berfungsi menghubungkan
siring dengan trakea dalam.
e) Paru-paru, berjumlah sepasang
& menempel di dinding dada
bagian dalam. Paru-paru burung
tersusun dari bronkus primer dan
mesobronkus ( bronkiolus yang
paling besar)
35.
36. MEKANISME ALAT RESPIRASI PADAAVES :
HIDUNG-FARING-TRAKEA-BRONKUS-MESOBRONKUS-VENTROBRONKUS-
DORSOBRONKUS
Dari lubang hidung, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yg
terdapat pada dasar faring yg menghubungkan trakea
Pada trakea bercabang menjadi 2 bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri.
Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirin.
Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yg merupakan bronkus
sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan
dorsobronkus (dibagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dgn
dorsobronkus, oleh banyak parabronkus.
Di parabronkus bermuara banyak kapiler,sehingga memungkinkan udara berdifusi.
Selain paru-paru, burung memiliki 8-9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa
(sakus pneumatikus).
37. PERNAPASAN BURUNG WAKTU TERBANG
• Saat terbang pergerakan aktif dari ronggadada tidak dapat
dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan
pangkal perlekatan otot yg berfungsi untuk terbang. Saat
mengepakkan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di
antara tulang karakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen
pada bagian itu masuk ke paru-paru.
38. PERNAPASAN BURUNG WAKTU HINGGAP
• Burung menghisap udara, kemudian udara mengalir lewat
bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang bersamaan
dengan itu udara yg sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundi-pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke
paru-paru lalu udara menuju ke kantung udara depan (pundi-pundi
hawa depan).
39.
40.
41. 3. RESPIRASI PADA AMPHIBI
• Terdiri atas rima glotidis, larynx, bronchus dan pulmo
• Tidak memiliki trachea
• Auditus laryngeus langsung berhubungan dengan paru
• Pernafasan efektif melalui kulit, oksigen diangkut oleh vena
cutanea magna menuju atrium sinister pada cor (jantung)
44. 1. INSANG INSANG MERUPAKAN PERNAPASAN
YANG DILAKUKAN PADA SAAT
MASA BERUDU. INSANG TERDIRI
ATAS LEMBARAN-LEMBARAN
KULIT TIPIS YANG MENGANDUNG
PEMBULUH DARAH KAPILER.
INSANG LUAR SELALU BERGERAK
SEHINGGA AIR DI SEKITARNYA
SELALU BERGANTI DAN OKSIGEN
YANG TERLARUT DI DALAM AIR
MASUK KE DALAM
PEMBULUH DARAH KAPILER.
45. 2. SELAPUT
RONGGA
Pada selaput rongga mulut,
pembuluh darah kapiler membentuk
tonjolan ke permukaan yang
menyebabkan aliran udara menjadi
lamban, sehingga pertukaran gas
lebih efisien.
46. 3.KULI
T
PERNAPASAN DENGAN KULIT DILAKUKAN SECARA DIFUSI. HAL INI KARENA
KULIT KATAK TIPIS, SELALU LEMBAP, DAN MENGANDUNG BANYAK KAPILER
DARAH. PERNAPASAN DENGAN KULIT BERLANGSUNG SECARA EFEKTIF BAIK
DI AIR MAUPUN DI DARAT.
OKSIGEN (O2) YANG MASUK LEWAT KULIT AKAN DIANGKUT MELALUI VENA
KULIT PARU-PARU (VENA PULMO KUTANEA) MENUJU KE JANTUNG UNTUK
DIEDARKAN KE SELURUH TUBUH. SEBALIKNYA KARBON DIOKSIDA (CO2)
DARI JARINGAN AKAN DIBAWA KE JANTUNG, DARI JANTUNG DIPOMPA KE
KULIT DAN PARU-PARU MELALUI ARTERI KULIT PARU-PARU (ARTERI PULMO
KUTANEA). DENGAN DEMIKIAN, PERTUKARAN OKSIGEN DAN KARBON
DIOKSIDA TERJADI DI KULIT.
47. 3. PARU
PARU KATAK MEMPUNYAI SEPASANG
PARU-PARU,TETAPI BELUM
SEBAIK PARU-PARU MAMALIA.
YANG BERBENTU K GELEMBUNG
TEMPAT BERMUARANYA
KAPILER DARAH.
PERMUKAAN PARU-PARU
DIPERBESAR OLEH ADANYA
BENTUK-BENTUK SEPERTI
KANTUNG SEHINGGA GAS
PERNAPASAN DAPAT BERDIFUSI.
PARU-PARU DENGAN RONGGA
MULUT DIHUBUNGKAN OLEH
BRONKUS YANG PENDEK.
48. MEKANISME PERNAPASAN
INSPIRASI
TEJADINYA FASE INSPIRASI DIAWALI DENGAN
TERTUTUPNYA CELAH TEKAK DAN MULUT.
SELANJUTNYA OTOT RAHANG BAWAH
MENGENDUR DAN MEMBUAT UDARA DARI
LUAR MASUK KE DALAM RONGGA MULUT
DAN HULU TENGGOROKAN MELALUI KOANE.
KEMUDIAN, SEKAT AKAN MENUTUP KOANE.
OLEH KONTRAKSI OTOT RAHANG BAWAH
DAN OTOT GENIOHIOIDEUS, RONGGA
MULUT MENJADI KECIL. AKIBATNYA,
TEKANAN DIDALAM RONGGA MUKUT
MENJADI BESAR. ADANYA PERBEDAAN
TEKANAN UDARA, MEMBUAT UDARA MASUK
MENUJU CELAH-CELAH YANG TERBUKA
(FARING) DAN DILANJUTKAN MENUJUB
PARU-PARU.. DALAM PARU-PARU TERJADI
PERTUKARAN GAS, OKSIGEN DIIKAT OLEH
DARAH YANG BERADA DALAM KAPILER
DINDING PARU-PARU DAN SEBALIKNYA,
KARBON DIOKSIDA DILEPASKAN KE
LINGKUNGAN.
49. EKSPIRASI
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam
paru-paru, otot rahang bawah mengendur atau berelaksasi,
sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini
mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan
keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Selanjutnya koane
membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi
kontraksi otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot
geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara
yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.
Pernapasan dengan kulit berlangsung pada amphibia sewaktu di
darat dan di air. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi
sebagai alat pernapasan. Kulit katak sangat tipis, mengandung
kapiler darah dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil
lendir di bagian dermis dan di bawah kulit.
51. 4. RESPIRASI REPTIL
Reptilia memiliki alat
pernapasan berupa
paru-paru. Tetapi pada
beberapa reptilia,
pengambilan oksigen
dibantu oleh lapisan
kulit disekitar kloaka.
• Terdiri atas rima glotidis,
larynx, trachea yang
panjang, bifurcasio trache,
bronchus dan pulmo
• Letak glotis pada ujung lidah,
sehingga ular dapat menelan
mangsa sambil bernafas
52.
53. ALAT PERNAPASAN PADA REPTIL
PARU-PARU REPTILIA
BERADA DALAM
RONGGA DADA
DAN DILINDUNGI OLEH
TULANG RUSUK. PARU-PARU
REPTILIA HANYA
TERDIRI DARI BEBERAPA
LIPATAN DINDING
YANG BERFUNGSI
MEMPERBESAR
PERMUKAAN
PERTUKARAN GAS.
54. MEKANISME RESPIRASI REPTIL
Fase inspirasi: otot tulang
rusuk berkontraksi sehingga
rongga dada membesar yang
diikuti paru-paru
mengembang, akibatnya
udara dari luar masuk
melalui lubang hidung,
trakea, bronkus, dan paru-paru.
Fase ekspirasi: otot tulang
rusuk relaksasi sehingga
rongga dada dan paruparu
mengecil, akibatnya udara dari
paru-paru keluar melalui
paru-paru, bronkus, trakea,
dan lubang hidung
55. Gas O2
dalam udara
masuk
melalui
hidung
rongga
mulut
trakea
yang
panjang
bronkiolus
dalam
paru-paru
dari paru-paru O2
diangkut darah menuju
ke seluruh jaringan
tubuh.
anak
tekak
56. Dari
jaringan
tubuh gas
CO2
di angkut
darah
menuju
jantung
kemudian
menuju ke
paru-paru
untuk
dikeluarkan
bronkiolu
s
trakea
yang
panjang
Anak
tekak
rongga
mulut
dan terakhir melalui
lubang hidung.
57. 5. RESPIRASI
MAMALIA
1. Nares anteriores
- Lubang hidung luar – yang berlanjut dengan
vestibulum
nasalis (rongga hidung dalam)
- Terdapat : rambut – rambut, kel. keringat,
kel. Minyak,epithel mukosa
2. Cavum nasi / fosa nasalis (rongga hidung
dalam)
- Ada 2 rongga, dipisahkan oleh
septum nasalis
Tiap rongga tdd : 3 conchae (
superior, medial & inferior)
- Terdapat berkas neuron (nervus
olfactorius)
- Flexus venosus → menghangatkan
udara & kelembaban
3. Naso pharinx
- Terletak dibelakang rongga
hidung
- Berbatasan langsung dengan
rongga mulut → oro pharinx
- Banyak epithel mukosa
4. Nares posteriores / choane
- Lubang hidung yang terdapat
didalam cavum oris
58. 5. Pharinx
- Merupakan tempat persilangan
antara oesophagus & trachea,
ujung trachea disebut Larynx.
Hubungan antara pharinx dengan
larynx melalui rima glotidis.
- Disebelah dorsal pharinx
terdapat 2 lubang muara tubulus
eustachius (rongga telinga
tengah)
- Rongga hidung berhubungan
dengan rongga mulut pada
amphibia s/d mammalia,
sedangkan pada ikan tidak
berhubungan
6. Larinx
- Pada pangkal atas trachea
tersusun oleh :
^ Tulang rawan besar :
thyroid, krikoid & aritenoid
(tulang rawan hialin)
^ Tulang rawan kecil
:epiglotis, cuneiformis &
kornikulatum (tulang rawan
elastin)
- Epiglotis : katup tulang rawan
yang menutup larinx saat
menelan
- Pita suara : 2 buah, didalam
larinx merupakan selaput
elastin, membentang dari tulang
rawan tyroid ke aritenoid
59. 7. Trachea
- Dilapisi oleh mukosa respirasi
(epithel silindris bersilia)
- Tersusun oleh rangkaian cincin
tulang rawan hialin berbentuk C
(annulus trachealis). Ujungnya
dihubungkan oleh ligamentum
fibroelastin & berkas otot polos
- Ujung trachea membentuk
pencabangan bifurcatio trachea
8. Bronchus
- Terdapat dua bronchus utama yang
merupakan cabang dari trachea
menuju pulmo (paru)
- Tulang rawan elastin berbentuk
lempengan
- Dexter (kanan) : cabang 3
Sinister (kiri) : cabang 2
9. Broncheolus
- Cabang – cabang dari bronchus
- Tidak mengandung lempengan tulang
rawan
- Bercabang 5-7 broncheolus terminal
- Epithel silindris bersilia
-Terdapat limfosit bebas dalam lamina
propria / antara sel epithel
60. 10. Alveolus
- cabang broncheolus
terminal
- tempat berlangsungnya
proses respirasi
- terdiri atas selapis epithel
squamosa (pipih)
11. Pulmo / paru
- Merupakan organ pernafasan utama
- Berasal dari vertikulum (pelebaran)
caudal pharinx
- Didalam pulmo terdapat : bronchus,
broncheolus & alveolus
- Pembuluh darah : arteria pulmonalis
& vena pulmonalis
- Kedudukan : cavum thoraxalis
kanan : 3 lobus
kiri : 2 lobus
62. BERDASARKAN FUNGSI ORGAN, DIBEDAKAN
MENJADI :
Pernapasan dada
Proses inspirasi
otot dada dan otot tulang rusuk berkontraksi→tulang dada terdorong ke
depan→tulang rusuk terangkat→volume rongga dada membesar→tekanan udara di
paru-paru menurun dari tekanan udara atmosfer→udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Proses ekspirasi
otot dada dan antar tulang relaksasi→tulang dada mundur→tulang rusuk
tertekan kebawah→rongga dada mengecil→tekanan udara di paru-paru
membesar→udara keluar.
63. PERNAPASAN PERUT
Proses inspirasi
otot perut dan otot diafragma
berkontraksi→diafragma mencekung keatas→rongga
dada dan paru-paru menjadi sempit→tekanan
menjadi besar→udara masuk dari atmosfer ke paru-paru.
Proses ekspirasi
otot perut dan otot diafragma
relaksasi→diafragma akan kembali rata dan rongga
dada→paru-paru menjadi lebih luas→tekanan di
paru-paru turun→udara keluar.
64. PERNAPASAN MAMALIA AIR
Contoh : Lumba-lumba dan ikan
paus, keduanya bernapas dengan
paru- paru, hal ini terlihat karena
keduanya sering muncul ke
permukaan untuk mengambil O2
dan disimpannya di dalam paru-paru.
Hidung pada lumba-lumba
& ikan paus terletak di atas
kepalanya dan memiliki katup
yang akan menutup saat berada
di dalam air sehingga tidak dapat
kemasukan air.