Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...NickyAng45
Projek Kreatif Kursus Perkembangan Pendidikan Di Malaysia : Falsafah dan Dasar bagi tajuk Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan insan dan negara
Sistem politik islam merupakan satu kesatuan dari bagian-bagian cara islam mencapai tujuannya yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalam syari’at islam
3 Aliran Tentang Sistem Politik Islam
Dasar-dasar Sistem Politik Islam
Siyasah dustriyyah
Siyasah ma'aliyah
Siyasah dauliyah
Tujuan Dibentuknya Sistem Politik Islam
Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan...NickyAng45
Projek Kreatif Kursus Perkembangan Pendidikan Di Malaysia : Falsafah dan Dasar bagi tajuk Implikasi pelaksanaan dasar-dasar pendidikan di Malaysia terhadap pembangunan insan dan negara
Sistem politik islam merupakan satu kesatuan dari bagian-bagian cara islam mencapai tujuannya yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalam syari’at islam
3 Aliran Tentang Sistem Politik Islam
Dasar-dasar Sistem Politik Islam
Siyasah dustriyyah
Siyasah ma'aliyah
Siyasah dauliyah
Tujuan Dibentuknya Sistem Politik Islam
Ini adalah tugas kelompok Al-Qur'an Hadist yang diberikan Pak M.Zam dengan judul pembahasan DEMOKRASI ISLAM. Man 2 Model Pekanbaru berjaya-jaya selamanya ~(^^~)(~^^)~
Sistem pendidikan ala demokrasi gagal ini solusinya ! asas dan format pendidikan dalam negara Khilafah
1. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/sistem-pendidikan-ala-demokrasi-gagal-ini-solusinya-asas-dan-format-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ 1/6
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Sistem Pendidikan ala Demokrasi Gagal Ini Solusinya ! Asas
dan Format Pendidikan dalam Negara Khilafah
May 4th, 2013 by farid
Pengantar
Usus at-Ta‘lîm al-Manhaji fî Dawlah al-Khilâfah adalah buku
yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir untuk menjelaskan asas-
asas pendidikan formal dalam Daulah Khilafah Islamiyah.
Harapannya, setelah membaca buku ini, pembaca akan
memahami kebijakan-kebijakan Negara Khilafah dalam
bidang pendidikan dan pengajaran formal; baik policy yang
berkaitan dengan asas, tujuan pendidikan maupun politik
pendidikan Negara Khilafah. Tidak hanya itu, pembaca juga akan memahami jenjang-jenjang
pendidikan formal, mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan, tujuan dan fokus pelajaran di setiap
jenjangnya.
Kebijakan Pendidikan Daulah Khilafah Islamiyah
Kebijakan pendidikan Daulah Khilafah Islamiyah adalah sebagai berikut;
1. Asas pendidikan formal adalah akidah Islam. Seluruh mata pelajaran dan metode pengajaran
harus berdasarkan akidah Islam.
2. Kebijakan pendidikan adalah pembentukan sistem berpikir dan kejiwaan islami pada anak
didik.
3. Tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian islami serta membekali anak didik dengan
sejumlah ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan urusan hidupnya.
4. Dalam pendidikan, ilmu eksperimental beserta derivatnya harus dibedakan dengan
pengetahuan yang berhubungan dengan tsaqâfah. Ilmu-ilmu eksperimental diajarkan tanpa
VIDEO FOTO KEGIATAN
2. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/sistem-pendidikan-ala-demokrasi-gagal-ini-solusinya-asas-dan-format-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ 2/6
terikat dengan jenjang-jenjang pendidikan dan disajikan sesuai dengan kebutuhan. Adapun
pengetahuan yang berhubungan dengan tsaqâfah diberikan pada jenjang pendidikan pertama
sebelum jenjang pendidikan tinggi, berdasarkan kebijakan tertentu yang tidak bertentangan
dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum Islam. Pada jenjang pendidikan
tinggi, tsaqâfah diajarkan dalam bentuk pengetahuan, dengan syarat, tidak keluar dari
kebijakan dan tujuan pendidikan Islam.
5. Pendidikan tsaqâfah Islam harus disajikan di setiap jenjang pendidikan. Adapun cabang-
cabang tsaqâfah Islam beserta ragamnya disajikan pada jenjang pendidikan tinggi. Ilmu-ilmu
kedokteran, teknik, dan lain sebagainya juga disajikan pada jenjang pendidikan tinggi.
6. Ilmu sains dan teknologi yang terkategori dalam ilmu yang bebas nilai (free of value) boleh
diambil tanpa ada persyaratan apapun. Yang berkaitan dengan tsaqâfah atau pandangan
hidup tertentu tidak boleh diambil jika bertentangan dengan Islam, misalnya at-tashwîr (seni
melukis, menggambar atau membuat patung makhluk yang bernyawa).
7. Kurikulum pendidikan harus tunggal. Tidak diperkenankan ada kurikulum lain selain kurikulum
Negara. Lembaga pendidikan swasta boleh berdiri selama kurikulum pendidikannya terikat
dengan kurikulum Negara dan berdiri di atas asas kebijakan umum pendidikan Negara.
8. Negara menjamin penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh rakyatnya, tanpa memandang
agama, suku, dan ras.
9. Negara bertanggung jawab sepenuhnya dalam menyediakan fasilitas pendidikan bagi
rakyatnya. (hlm. 9-12).
Tujuan Umum Pendidikan Negara Khilafah Islamiyah
Tujuan umum pendidikan dalam Khilafah Islamiyah adalah:
1. Membina kepribadian islami dengan jalan menanamkan tsaqâfah Islam sebagai sistem
keyakinan, pemikiran dan perilaku.
2. Mempersiapkan generasi kaum Muslim yang memiliki keahlian dan spesialisasi di seluruh
bidang kehidupan; kedokteran, biologi, kimia, fisika, dan lain sebagainya.
Metodologi Pengajaran
Metodologi pengajaran yang benar adalah penyampaian yang bersifat pemikiran (khithâb al-fikri) dari
pengajar dan penyimakan yang bersifat pemikiran (talaqqi al-fikri) dari pelajar. Pemikiran adalah alat
pendidikan dan pengajaran. (hlm.13).
Sarana utama untuk khithâb al-fikri dan talaqqi al-fikri adalah bahasa. Tanpa bahasa atau pemahaman
terhadap bahasa yang disampaikan oleh pengajar, tentu tidak akan terjadi komunikasi antara pengajar
dan pelajar, dan tidak ada pula transfer ilmu dan pengetahuan dari pengajar ke pelajar. Untuk itu,
pengajar dan pembuat kurikulum pendidikan mesti menyederhanakan bahasa dan istilah dalam mata
pelajarannya. Ini ditujukan agar siswa memahami apa yang disampaikan oleh pengajar. (hlm.16).
3. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/sistem-pendidikan-ala-demokrasi-gagal-ini-solusinya-asas-dan-format-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ 3/6
Materi pelajaran bisa dibagi menjadi dua kategori:
1. Pemikiran-pemikiran yang berkaitan secara langsung dengan pandangan hidup tertentu.
Dalam konteks ini, pengajar harus selalu mengaitkan pelajaran dengan akidah Islam dan
hukum-hukum Islam serta dengan kehidupan pelajar di dunia dan akherat. Dengan begitu,
pelajaran tersebut berpengaruh dan menyentuh lubuk hati pelajar, dan pelajar pun merasa
puas dengan kebenaran pemikiran tersebut.
2. Pelajaran yang tidak berkaitan dengan pandangan hidup tertentu (sains dan teknologi),
misalnya kimia, fisika, dan lain sebagainya. Pelajaran semacam ini disajikan dengan tendensi
agar pelajar bisa memanfaatkan alam semesta yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada
mereka. (hlm. 17-18).
Cara dan Media/Sarana Pendidikan
Cara (uslûb) pendidikan adalah teknik pengajaran yang digunakan oleh pengajar untuk mewujudkan
tujuan belajar, yakni tercerapnya pelajaran secara maksimal oleh pelajar. Hanya saja, teknik atau cara
pengajaran ini bersifat tidak tetap alias fleksibel. Adapun media/sarana (wasilah) adalah sarana-
prasarana pendidikan yang digunakan dalam proses belajar-mengajar semisal papan tulis, slide,
proyektor, buku, alat peraga dan lain sebagainya. Pemilihan uslûb dan wasilah harus selalu berpijak
pada tingkat efektivitas dan capaian maksimal yang dihasilkan. Jika ada uslûb dan wasilah yang lebih
efektif dan efisien maka uslûb dan wasilah lama bisa ditinggalkan. (hlm. 18-23).
Jenjang Pendidikan Formal
A. Pendidikan Dasar.
1. Tujuan: (1) Pembentukan kepribadian islami. Dengan berakhirnya pendidikan dasar, anak
didik harus sudah memiliki kepribadian yang sempurna. (2) Anak bisa berinteraksi dengan
berbagai macam peralatan, inovasi-inovasi baru, dan majalah-majalah, sejalan dengan
kebiasaannya; misalnya interaksi dengan peralatan listrik dan elektronika, alat pertanian,
perindustrian, dan sebagainya. (3) Menyiapkan siswa untuk memasuki jenjang universitas
dengan mengajari mereka pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan.
2. Jenjang: Jenjang pendidikan dasar dibagi menjadi dua: (1) pendidikan pra balig, yakni
sebelum usia 10 tahun; (2) pendidikan umur 10 tahun hingga balig.
Jenjang pendidikan dasar dalam Daulah Khilafah didasarkan pada umur anak, bukan berdasarkan
mata pelajaran yang disajikan di sekolah. Atas dasar itu, sekolah dibagi menjadi tiga jenjang; (1)
sekolah tingkat I (ibtidaiyah)/usia genap 7 tahun-hingga 10 tahun; (2) sekolah tingkat II
(mutawasithah)/usia genap 10 tahun-14 tahun; (3) sekolah tingkat III (tsanawiyah)/usia genap 14 tahun
4. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/sistem-pendidikan-ala-demokrasi-gagal-ini-solusinya-asas-dan-format-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ 4/6
hingga berakhirnya jenjang pendidikan dasar.
Adapun pendidikan sebelum usia 6 tahun diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk membuat
lembaga pendidikan khusus bagi anak usia dini.
1. Siklus akademik: Jenjang akademiknya (pendidikan dasar) terdiri dari 36 semester yang
berkesinambungan. Masing-masing semester memakan waktu 83 hari. Jadwal siklus
akademik selama 1 tahun adalah sebagai berikut: Semester I dimulai pada 1 Muharram-25
Rabiul Awwal (tanggal 25, 26, 27 Rabiul Awwal libur); Semester II dimulai 28 Rabiul Awwal-22
Jumada ats-Tsani (tangga 22, 23, 24 Jumada ats-Tsani libur); Semester III dimulai 25 Jumada
ats-Tsani-20 Ramadhan (tanggal 20, 21, 22 Ramadhan libur); Semester IV dimulai 23
Ramadhan-27 Dzulhijjah (istirahat tanggal 1-3 Syawal, Idul Adlha 8-15 Dzulhijjah. Walhasil, 1
tahun terdiri dari empat semester. (hlm. 28-31).
2. Mata pelajaran: Semua mata pelajaran harus berlandaskan akidah Islam. Mata pelajaran
dibagi menjadi dua jenis: (1) mata pelajaran sains dan teknologi; (2) pengetahuan syariah.
Pada tiga jenjang pendidikan dasar diberikan materi bahasa Arab, tsaqâfah Islam, sains,
pengetahuan dan teknik (kimia, fisika, komputer, pertanian, industri, perdagangan, militer, dan
lain sebagainya). (hlm. 31-41).
3. Kesatuan pelajaran: Setiap materi pelajaran dibagi dalam kesatuan pelajaran. Setiap mata
pelajaran mencakup bagian dari mata pelajaran tertentu yang memungkinkan untuk dipelajari
selama 83 hari atau selama 1 semester. (hlm. 41-42).
4. Sekolah-sekolah Negara dan sistem semester: Sekolah dibagi berdasarkan kelompok umur
anak. Sekolah dasar untuk kelompok umur 6 hingga 10 tahun menempuh pelajaran semester
1-12. Sekolah menengah untuk kelompok umur 10 tahun hingga 14 tahun. Mata pelajaran yang
dipelajari mulai dari semester 13-24. Sekolah tingkat III untuk usia 14 hingga semester akhir,
yakni mulai semester 25-36.
5. Mata pelajaran dan jenjangnya: Setiap jenjang pendidikan disajikan mata pelajaran tertentu
dan dilengkapi dengan aturan-aturan kelulusan. Mata pelajaran dibagi menjadi dua; (1) mata
pelajaran pokok dan (2) skills(keterampilan). Setiap jenjang pendidikan menyajikan dua
kategori pelajaran ini.
6. Kelulusan: Pada dasarnya aturan kelulusan untuk setiap jenjang tidak sama. Aturan kelulusan
ini ditetapkan untuk menilai apakah seorang siswa layak mengikuti pelajaran pada jenjang
berikutnya. (Ketentuannya dapat dilihat pada hlm. 50-52).
7. Ujian umum untuk setiap jenjang pendidikan: Ujian umum diselenggarakan 2 kali setiap
tahun. Ujian pertama diselenggarakan setiap bulan Jumada al-Ula setiap tahunnya. Ujian
umum kedua diselenggarakan pada bulan Syawal.
8. Jam pelajaran: Jam pelajaran di sekolah diatur sedemikian rupa dengan hirarki tertentu. Satu
jam pelajaran berdurasi 40 menit. Setiap pergantian mata pelajaran dijeda 5 menit untuk
istirahat. Waktu istirahat berdurasi 15 menit. (hlm. 53).
9. Kalender akademik: Daulah Khilafah menetapkan penanggalan Hijrahsebagai penanggalan
akademiknya dan memperhatikan jenjang pendidikan. (hlm. 55-56).
B. Pendidikan Tinggi.
Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk: (1) Memperdalam dan mengkristalkan kepribadian islami pada
5. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/sistem-pendidikan-ala-demokrasi-gagal-ini-solusinya-asas-dan-format-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ 5/6
siswa pendidikan tinggi. (2) Melahirkan para ahli dan spesialis di semua bidang kehidupan untuk
mewujudkan kemashlahatan rakyat. (3) Mempersiapkan tenaga ahli yang diperlukan untuk mengatur
urusan masyarakat, misalnya qâdhi, ahli fikih, saintis, insinyur, dan lain sebagainya.
Pendidikan perguruan tinggi, secara umum dibagi menjadi dua macam pendidikan, pendidikan
kesarjanaan (S1 dan diploma) dan spesialis (S2 dan S3). (hlm. 59-60).
Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari akademi, akademi kepegawaian, universitas, pusat pengkajian
dan pengembangan, dan akademi militer. Masing-masing lembaga pendidikan ini memiliki orientasi
dan stressing yang berbeda-beda. Ijazah diberikan berdasarkan strata yang ditempuh oleh anak didik
mulai dari ijazah diploma, sarjana strata 1 (sarjana), magister (S2), hingga doctoral (S3).
Khatimah
Walaupun ringkas, buku ini berhasil menggambarkan secara utuh asas-asas pendidikan formal dalam
Daulah Khilafah Islamiyah. Barangkali, tugas kita adalah menjabarkan isi buku ini secara lebih rinci dan
detail agar ketika Daulah Khilafah Islamiyah berdiri—insya Allah sebentar lagi—umat Islam telah siap
dengan konsep-konsep praktis dan detailnya.
Wallahu a‘lam bi ash-shawâb. [Fathiy Syamsuddin Ramadlan al-Nawiy]
Baca juga :
1. Asas dan Format Pendidikan dalam Negara Khilafah
2. Bobroknya Legislasi dalam Sistem Demokrasi, Khilafah Solusinya
3. HTI : Negara Gagal, Syariah dan Khilafah Solusinya!
4. Pembiayaan Pendidikan Dalam Negara Khilafah
5. Peran Politik Perempuan dalam Sistem Islam (Khilafah) Vs Sistem Demokrasi
TweetTweet 0
Posted in Headline, Tsaqofah | No comments
Previous post: HTI : “Kenaikan BBM Sesuai Kemauan Kapitalis”
Leave a comment
Name (required)
Mail (required, but not published)
Like 0