Bab pertama dokumen ini membahas tentang demokrasi dalam Al Quran. Ia menjelaskan pengertian demokrasi sebagai pemerintahan rakyat di mana kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Dokumen ini juga membandingkan persamaan dan perbedaan antara demokrasi dan Islam, di mana keduanya menekankan persamaan hak dan kewajiban serta pengambilan keputusan melalui musyawarah, namun berbeda dalam cakupan dan sumber
Materi kuliah tentang Karakteristik islam. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.htm
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Materi kuliah tentang Karakteristik islam. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.htm
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
Ini adalah tugas kelompok Al-Qur'an Hadist yang diberikan Pak M.Zam dengan judul pembahasan DEMOKRASI ISLAM. Man 2 Model Pekanbaru berjaya-jaya selamanya ~(^^~)(~^^)~
1. Bab I
Al Qur’an Tentang Demokrasi
Oleh
: Aris Yusuf Maulana (02)
Bima Raka Wijaya (05)
M. Aminun Asykur (10)
2. PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, kekuasaan
tertinggi ada pada rakyat.
Demokrasi adalah kebebasan
Demokrasi adalah persamaan
Demokrasi
= urusan dunia
Islam
= urusan dunia dan akhirat.
3. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
DEMOKRASI DAN ISLAM
Persamaannya :
Cakupan = Demokrasi mengatur urusan dunia, Islam juga mengatur
dunia bahkan ke akhirat.
Mengutamakan Persamaan Hak dan Kewajiban
Mengutamakan Musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Mengutamakan persamaan derajat dan kedudukan ( TAK ADA
KASTA )
Mengutamakan keseimbangan ( LAHIR – BATIN, DUNIA –
AKHIRAT )
Perbedaannya dalam hal :
Cakupan = Demokrasi hanya dunia saja sedangkan Islam sampai ke
akhirat
Kekuasaan tertinggi ( rakyat – Tuhan )
Tempat Kembali urusan-urusan (suara terbanyak – Tuhan)
Kebebasan (mutlak dan tidak mutlak)
4. Surat Ali Imran Ayat 159
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. ”(QS Ali Imran : 159)
5. Isi Kandungan
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di
dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang
dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan
masalah tersebut. Dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan,
harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi
Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut
berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan
dengan jalan musyawarah. Orang yang selalu bersikap keras
dalam menghadapi masalah akan dijauhi dalam pergaulan.
Kalau kita mempunyai persoalan, sedang kita sudah
memecahkannya dengan cara bermusyawarah yang kita
kehendaki maka kita serahkan saja kepada Allah SWT apa
hasil yang akan dicapai nanti. Hal yang penting, selalu
menyepakati sesuatu melalui bermusyawarah, yaitu semua
pihak harus teguh dengan pilihan kesepakatannya, bukan
menyesali hasil pilihan. Allah SWT pasti akan membela
mereka yang telah bersikap istiqamah dan bertawakal kepada
Allah.
6. Surat Asy Syuura Ayat 38
Artinya :
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi)
seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”(QS
Asy Syura : 38)
7. Isi Kandungan
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar
umat Islam mengesakan dan menyembah Allah
SWT. Apabila mereka menghadap masalah maka
harus diselesaikan dengan cara bermusyawarah.
Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya
agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan,
selain masalah-masalah hukum yang telah
ditentukan oleh Allah SWT. Persoalan yang pertama
kali dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah
khalifah. Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak
menetukan siapa yang harus jadi khalifah setelah
beliau wafat. Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang
menjadi khalifah.