Koloid merupakan campuran heterogen yang terdiri dari dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi berukuran 1-100 nm dan tersebar merata di dalam medium pendispersi. Terdapat beberapa jenis koloid berdasarkan wujud fase terdispersi dan medium pendispersinya, seperti sol (padat di cair), emulsi (cair di cair), dan buih (gas di cair atau padat).
1. SISTEM DISPERASI KOLOID
PERBEDAAN DAN JENIS
Kelompok 1 | XI IPA 3 | Charlie Chandra | Dandi Utomo | Angie Loretta | Vellyne Mark | Natasya
2. KOLOID
Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi suatu zat ke dalam
zat lain yang dicampurkan. Dalam Koloid terdapat fase terdispersi dan medium pendispersi
Fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran secara merata dalam suatu zat lain,
sedangkan zat yang menyebabkan terjadinya penyebaran secara merata disebut medium
pendispersi. Pengertian fase di sini berbeda dengan wujud. Ada zat yang wujudnya sama, tetapi fasenya
berbeda. Contohnya, santan. Kalau kita lihat lebih jelas, ternyata pada santan terdapat butiran minyak
dalam air. Butiran minyak tersebut mempunyai fase yang berbeda dengan air, walaupun keduanya
berwujud cair. Butiran minyak sebagai fase terdispersi, sedangkan air sebagai medium pendispersi.
Oleh sebab itu, suatu koloid selalu mempunyai fase terdispersi dan medium pendispersi.
4. KOLOID
• Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskopis ultra
• Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
• Memiliki 2 fase
• Stabil, tidak mudah dipisahkan
• Dapat disaring menggunakan penyaring ultra
• Keruh – jernih
• Contoh : Santan
LARUTAN
• Homogen, tidak dapat dibedakan menggunakan mikroskopis ultra
• Semua partikelnya berdimensi > 1 nm
• Memiliki 1 fase
• Stabil, tidak dapat dipisahkan
• Tidak dapat disaring
• Penampilan jernih
• Contoh : Larutan gula
5. SUSPENSI
• Heterogen
• Partikelnya berdimensi > 100 nm
• Memiliki 2 fase
• Tidak stabil, mudah terpisah
• Dapat disaring
• Penampilan keruh
• Contoh : Air kopi
7. Medium
Pendispersi
Fase Terdispersi
Padat
Padat Cair Gas
Sol padat Emulsi padat Buih padat
• Kaca berwarna
• Kuningan
• Perunggu
• Intan Hitam
• Mentega
• Keju
• Mutiara
• Jelly
• Batu apung
• Spons
• Styrofoam
• Karet busa
Cair
Sol Emulsi Buih
• Tinta
• Cat
• Tanah liat
• Lem kanji
• Susu
• Santan
• Mayonaise
• Krim wajah
• Krim kocok
• Meringue
• Busa sabun
• Foam
Gas
Aerosol padat Aerosol
• Asap
• Debu
• Droplet virus di udara
• Awan
• Kabut
• Embun
• Parfum semprot
8. Sol
Padat
Sol padat memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi yang padat juga. Sol padat ini terbentuk
karena pengaruh tekanan dan suhu, sehingga menghasilkan padatan yang kokoh dan keras.
Sol
Sol memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair yang tidak mudah berubah sifatnya. Jadi,
bedanya sol dengan sol padat itu terletak di medium pendispersinya, ya. Kalau sol padat mediumnya padat,
sedangkan sol mediumnya cair.
Aerosol
Padat
Aerosol padat memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi gas.
Aeros
ol
Aerosol memiliki fase terdispersi berupa cairan dan medium pendispersi berupa gas. Jadi, bedanya aerosol
dengan aerosol padat terletak pada fase terdispersinya. Aerosol tidak bisa bertahan lama. Hal ini karena zat
penyusunnya yang mudah rusak oleh perubahan suhu dan tekanan udara lingkungan.
9. Emulsi
Padat
Selanjutnya, ada emulsi padat yang memiliki fase terdispersi berupa cairan dalam medium pendispersi padat.
Emuls
i
Kalau fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan, maka disebutnya emulsi. Emulsi biasanya
tersusun oleh cairan dengan kepolaran senyawa yang berbeda, sehingga tidak saling bercampur.
Buih padat
Busa padat memiliki fase terdispersi berupa gas dalam medium pendispersi padatan, atau bisa disebut juga gas
yang terdispersi di dalam padatan.
Buih
Jenis koloid yang terakhir, yaitu buih. Bedanya dengan buih padat, kalau buih memiliki fase terdispersi berupa
gas dalam medium pendispersi cair, atau bisa disebut juga gas yang terdispersi di dalam cairan.