Spondilitis tuberkulosis adalah peradangan granulomatosa di tulang vertebrae yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan berlangsung kronis serta destruktif. Penyakit ini dapat menyebabkan deformitas tulang belakang seperti kifosis dan paraplegia jika tidak ditangani dengan tepat. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan seperti CT scan atau MRI. Penatalaksanaannya meliputi terapi konserv
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kondisi pada tulang belakang seperti spondilitis, spondiloartrosis, dan spondilolistesis. Spondilitis adalah inflamasi pada tulang belakang yang biasanya disebabkan infeksi atau imunitas. Spondiloartrosis adalah degenerasi sendi belakang. Spondilolistesis terjadi ketika satu tulang belakang tergeser ke depan. Dokumen ini menjelaskan gejala klinis dan gambaran radiologi d
Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan urethra. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan menghasilkan urine, sedangkan ureter, kandung kemih, dan urethra berperan dalam mengalirkan dan mengeluarkan urine. Beberapa penyakit sistem perkemihan umum meliputi glomerulonefritis, sindrom nefrotik, nefritis, gagal ginjal, dan hidronefrosis.
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Spondilitis tuberkulosis adalah peradangan granulomatosa di tulang vertebrae yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan berlangsung kronis serta destruktif. Penyakit ini dapat menyebabkan deformitas tulang belakang seperti kifosis dan paraplegia jika tidak ditangani dengan tepat. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pencitraan seperti CT scan atau MRI. Penatalaksanaannya meliputi terapi konserv
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kondisi pada tulang belakang seperti spondilitis, spondiloartrosis, dan spondilolistesis. Spondilitis adalah inflamasi pada tulang belakang yang biasanya disebabkan infeksi atau imunitas. Spondiloartrosis adalah degenerasi sendi belakang. Spondilolistesis terjadi ketika satu tulang belakang tergeser ke depan. Dokumen ini menjelaskan gejala klinis dan gambaran radiologi d
Sistem perkemihan terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan urethra. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan menghasilkan urine, sedangkan ureter, kandung kemih, dan urethra berperan dalam mengalirkan dan mengeluarkan urine. Beberapa penyakit sistem perkemihan umum meliputi glomerulonefritis, sindrom nefrotik, nefritis, gagal ginjal, dan hidronefrosis.
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan gangguan penghidu, mulai dari anatomi hidung, fisiologi penghidu, jenis-jenis gangguan penghidu, etiopatogenesis, pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan sensori, penatalaksanaan, serta prognosis gangguan penghidu.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep fraktur tulang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi fraktur tulang, etiologi yang dapat menyebabkan fraktur seperti trauma, penyakit patologis, dan kelelahan tulang, jenis-jenis fraktur berdasarkan morfologi dan lokasinya, tingkat keparahannya, serta jenis displacement yang dapat terjadi pada fraktur tulang.
Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang berlokasi di leher bagian depan. Teknik operasi tiroidektomi meliputi identifikasi anatomi kelenjar tiroid dan struktur vital di sekitarnya, seperti n. rekuren dan kelenjar paratiroid, serta teknik diseksi dan ligasi pembuluh darah untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar tiroid. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain cedera saraf laringeus dan perdarahan.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
Dokumen tersebut membahas kasus peritonitis difus akibat appendisitis perforasi pada pasien laki-laki berusia 14 tahun. Pasien mengeluh nyeri perut selama seminggu dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda peritonitis. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik mendukung diagnosis appendisitis perforasi. Pasien dioperasi dan didiagnosis dengan peritonitis difus akibat appendisitis perforasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tetanus dan gangren gas. Tetanus disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka dan menyebabkan kekakuan otot. Gangren gas disebabkan oleh Clostridium perfringens yang memasuki luka dan memproduksi toksin nekrotik serta gas yang menyebabkan nekrosis jaringan luas. Kedua kondisi membutuhkan debridemen luka, antitoksin, dan antibiotik seperti penisilin.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan gangguan penghidu, mulai dari anatomi hidung, fisiologi penghidu, jenis-jenis gangguan penghidu, etiopatogenesis, pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi dan sensori, penatalaksanaan, serta prognosis gangguan penghidu.
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep fraktur tulang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi fraktur tulang, etiologi yang dapat menyebabkan fraktur seperti trauma, penyakit patologis, dan kelelahan tulang, jenis-jenis fraktur berdasarkan morfologi dan lokasinya, tingkat keparahannya, serta jenis displacement yang dapat terjadi pada fraktur tulang.
Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang berlokasi di leher bagian depan. Teknik operasi tiroidektomi meliputi identifikasi anatomi kelenjar tiroid dan struktur vital di sekitarnya, seperti n. rekuren dan kelenjar paratiroid, serta teknik diseksi dan ligasi pembuluh darah untuk mengangkat seluruh atau sebagian kelenjar tiroid. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain cedera saraf laringeus dan perdarahan.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
Dokumen tersebut membahas kasus peritonitis difus akibat appendisitis perforasi pada pasien laki-laki berusia 14 tahun. Pasien mengeluh nyeri perut selama seminggu dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda peritonitis. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik mendukung diagnosis appendisitis perforasi. Pasien dioperasi dan didiagnosis dengan peritonitis difus akibat appendisitis perforasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tetanus dan gangren gas. Tetanus disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka dan menyebabkan kekakuan otot. Gangren gas disebabkan oleh Clostridium perfringens yang memasuki luka dan memproduksi toksin nekrotik serta gas yang menyebabkan nekrosis jaringan luas. Kedua kondisi membutuhkan debridemen luka, antitoksin, dan antibiotik seperti penisilin.
CKD merupakan penyakit ginjal kronis yang progresif dan irreversibel yang menyebabkan gagal ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti diabetes, hipertensi, dan infeksi. Manifestasi klinisnya meliputi gangguan sistem kardiovaskuler, integumen, gastrointestinal, dan neurologis. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Pengobatan meliputi diet, obat-obatan, dan terapi pengganti ginjal seperti
Anatomi dan Fisiologi Ginjal dan Saluran Perkemihanpjj_kemenkes
Modul ini membahas anatomi dan fisiologi sistem perkemihan yang meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Tujuan pembelajaran umum adalah memahami anatomi dan fisiologi sistem perkemihan, sedangkan tujuan khususnya adalah anatomi dan fisiologi ginjal dan saluran perkemihan. Modul ini menjelaskan struktur anatomi dan fisiologi dasar ginjal beserta proses pembentukan urine melalui filtrasi glo
Dokumen tersebut membahas tentang sistem gerak manusia yang terdiri atas tulang dan otot. Tulang berfungsi sebagai rangka dan alat gerak pasif, sedangkan otot berperan sebagai penggerak tulang melalui kontraksi dan relaksasi. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis, fungsi, dan gangguan yang dapat terjadi pada kedua komponen sistem gerak tersebut.
Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya stimulus yang diterima oleh reseptor. Dokumen ini membahas mekanisme gerak, jenis gerakan dan otot manusia, struktur otot, kontraksi otot, dan faktor yang mempengaruhi gerakan.
Tinjauan teoritis asuhan keperawatan dengan gangguan sistem perkemihan pasca operasi nefrostomi akibat batu ureter meliputi:
1. Konsep dasar gangguan sistem perkemihan dan anatomi fisiologi sistem perkemihan
2. Etiologi terbentuknya batu saluran kemih
3. Tahapan pembentukan urine di ginjal melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Perawat perlu mendeteksi gejala dini dan memberikan perawatan komprehensif untuk mengelola gejala dan komplikasi.
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Asuhan keperawatan penting untuk pasien gagal ginjal kronik meliputi pengawasan fungsi ginjal dan gejala, manajemen diet dan cairan,
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Penderita perlu mendapatkan perawatan komprehensif untuk mengelola gejala dan komplikasi.
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan penumpukan limbah dan gejala seperti hipertensi, edema, dan gangguan neurologis. Asuhan keperawatan penting untuk pasien gagal ginjal kronik meliputi pengawasan fungsi ginjal dan gejala, manaj
Gagal ginjal kronik adalah kondisi progresif dan tidak dapat disembuhkan dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan limbah dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, menyebabkan akumulasi limbah yang dapat menyebabkan berbagai gejala. Penderita perlu menerima perawatan konservatif, dialisis, atau transplantasi ginjal untuk mengelola kondisinya.
Dokumen tersebut membahas manfaat buah ciplukan yang banyak digunakan sebagai obat herbal, diantaranya untuk mengobati penyakit jantung, asma, kurap, menurunkan demam dan tekanan darah tinggi, membersihkan kencing kotor, mengobati kanker payudara, menghilangkan kuning pada bayi, menyadarkan orang pingsan, mengobati stroke, menambah kecerdasan, mengobati kencing manis dan diabetes, menghil
Dokumen ini membahas tentang trend dan isu HIV berdasarkan usia. Terdapat tiga bab utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan dokumen. Bab isi membahas tentang prevalensi HIV pada berbagai kelompok usia dan isu-isu yang terkait. Bab penutup berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Lordosis adalah gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang membengkok ke belakang sehingga menyebabkan pasien terlihat bongkok. Ini disebabkan oleh kegagalan segmentasi bagian belakang tulang vertebra. Gejala lordosis bervariasi untuk setiap orang namun biasanya berupa penonjolan bokong. Pemeriksaan sinar X dan MRI digunakan untuk menilai kebengkokan dan sudutnya.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani Kuno hingga saat ini. Pancasila diusulkan sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia agar lebih kontekstual, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Diperlukan situasi yang kondusif agar ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri sebagai ideologi yang terbuka, komprehensif, dan berakar pada budaya bangsa. Teks juga membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lain seperti liberalisme, komunisme, dan s
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan nilai-nilai Pancasila sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era reformasi. Beberapa nilai yang telah berkembang sejak dahulu antara lain nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut kemudian dijadikan dasar negara Indonesia melalui proses yang dimulai sejak BPUPKI hingga disahkannya Pancasila pada
1. 1. Pengertian
Sindrom uremik adalah kumpulan tanda dan gejala yang terlihat seperti
insufiensi ginjal progresif dan GFR menurun hingga dibawah 10 ml/menit
(10% dari normal) dan puncaknya pada ESRD. Pada titik ini, nefron yang masih
utuh tidak lagi mampu untuk mengkompensasi dan mempertahankan fungsi
ginjal normal. ( sylvia A. Price, patofisiologi edisi 6 )
2. Manisfetasi klinis sindrom uremia dapat dibagi dalam beberapa bentuk
yaitu:
a. Pengaturan fungsi regulasi dan ekskresi yang kacau, seperti ketidak
seimbangan volume cairan dan elektrolit, ketidakseimbangan asam basa,
retensi nitrogen dan metabolisme lain, serta gangguan hormonal.
b. Abnormalitas sistem tubuh multipel ( sebenarnya pada semua sistem),
dasarnya tidak begitu dimengerti.
3. manifestasi klinis sindrom uremik secara khusus:
a. biokimia:
asidosis metabolic ( HCO3- serum 18 -20mEq/L)
azotemia ( penurunan GFR, menyebabkan peningkatan BUN,kreatinin)
hiperkalemia
retensi atau pembuangan natrium
hipermagnesemia
hiperurisemia
b. genitourinaria :
poliuria, berlanjut menjadi oliguria, lalu anuria
nokturia, pembalikan irama diurnal
berat jenis kemih tetap sebesar 1,010
proteinnuria
hilangnya libido, aminore, impotensi dan sterilitas
c. kardiovaskuler
hipertensi
retinopati dan ensofalopati hipertensif
beban sirkulasi berlebihan
edema
gagal jantung kongestif
perikarditis (friction rub)
disritmia
d. pernafasan
pernapasan kusmaul, dispnea
edema paru
2. pneumonitis
e. hematologik
anemia menyebabkan kelelahan
hemolisis
kecenderungan perdarahan
menurunnya resistensi terhadap infeksi (infeksi saluran kemih, pneumonia,
septikemia)
f. kulit
pucat, pigmantasi
perubahan rambut dan kuku (kuku mudah patah, tipis, bergerigi, ada garis-
garis merah-biru yang berkaitan dengan kehilangan protein)
pruritis
”kristal” uremik
Kulit kering
memar
g. saluran cerna
anoreksi, mual, muntah, menyebabkan penurunan berat badan
napas berbau amoniak
rasa kecap logam, mulut kering
stomatitis, parotitis
gastritis, enteritis
perdarahan saluran cerna
diare
h. metabolisme intermedier
protein – intoleransi, sintesis abnormal
karbohidrat – hiperglikemia, kebutuhan insulin menurun
lemak – peningkatan kadar trigliserida
mudah lelah
i. neuromuskuler
otot mengecil dan lemah
sistem saraf pusat
- penurunan ketajaman mental
- konsentrasi buruk
- apati
- letargi atau gelisah, insomnia
- kekacauan mental
- koma
- otot berkedut, asteriksis, kejang
neuropati perifer
- konduksi saraf lambat, sindrom ”restless leg”
- perubahan sensorik pada ekstremitas – parestesi
- perubahan motorik – foot drop yang berlanjut menjadi pareplegia
j. gangguan kalsium dan rangka
3. hiperfosfatemia, hipokalsemia
hiperparatiroidisme sekunder
osteodistrofi ginjal
fraktur patologik (demineralisasi tulang)
deposit garam kalsium pada jaringan lunak (sekitar sendi, pembuluh darah,
jantung, paru)
konjungtivitis (mata merah uremik)
4. Prinsip
a. Kontratraksi harus dipertahankan agar traksi tetap efektif
b. Harus berkesinambungan agar reduksi dan imobilisasi fraktur efektif
c. Pemberat tidak boleh diambil kecuali intermiten, dan tergantung bebas
d. Tubuh harus dalam keadaan sejajar
e. Tali tidak boleh macet
5. Jenis-Jenis Traksi
Terdapat dua tipe traksi yaitu kulit dan tulang:
a. Traksi Kulit
1). Traksi Buck merupakan tipe traksi kulit yang sering digunakan sebelum
pembedahan pada fraktur tulang pinggul untuk mengurangi spasmus, reduksi
dislokasi, menghindari kontraktur fleksi tulang pinggul dan mengurangi rasa
sakit pinggang bagian bawah (flow back pain). Hal tersebut dilakukan dengan
cara menghubungkan beban pada spreader bar (papan pembentangan)
dibawah kaki yang disambungkan pada sepatu atau perban elastis yang
diselubungkan pada kaki.
2). Traksi Halter leher-kepala digunakan untuk rasa sakit, strain dan salah urat
pada leher. Beban disambungkan melalui spreader bar ke halter dengan sabuk
pengikat dibawah dagu mengelilingi kepala pada dasar tengkorak.
3). Traksi Russel sama dengan traksi Buck dengan ditambahi dengan suspensi
yang mengangkat keatas yaitu beruapa sling (bidai) dibawah lutut atau paha
bagian bawah. Traksi ini digunakan untuk fraktur tulang pinggul, luka di paha
dan beberapa luka di lutut. Traksi Russel memungkinkan dilakukannya
gerakan.
4). Terdapat dua traksi pelvis. Traksi ini menggunakan sling untuk fraktur
panggul. Sabuk pengikut tersebut akan mengakibatkan tarikan ke bawah pada
pelvis dan biasanya intermiten. Sedangkan sling (bidai) akan menahan bokong
di atas tempat tidur sehingga memberikan stabilisasi dan imobilisasi pada
tulang yang retak.
b. Traksi tulang
1). Penjepit Steinmann atau Tali Kirschner merupakan perangkat yang
dimasukan ke dalam batang tulang kemudian diikat dengan perangkat traksi.
Traksi tulang atau traksi skeletal sering digunakan pada fraktur kaki.
Penggunaan alat ini menjajikan kemungkinan dilihat terhadap luka dan
4. memberikan akses perawatan pada jaringan yang mengalami trauma.
2). Traksi kepala atau tengkorak menggunakan jepitan Crutchfield atau vinckle
yang dimasukan kedalam tengkorak dan diikat pada beban. Perangkat ini
biasanya merupakan traksi tulang sementara.
3). Perangkat halo(lingkaran) diikat pada tulang tengkorak dan rompi
dipasang pada torso. Traksi tulang ini digunakan untuk fraktur tulang
belakang.
c. Pathways
d. Penatalaksanaan
1). Medis
2). Keperawatan
2. http://meikafitri.blogspot.com/2009/12/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
dengan.html
3.