1. Plasmodium adalah genus protozoa parasit yang menyebabkan malaria. Parasit ini memiliki siklus hidup yang melibatkan dua inang, yaitu nyamuk vektor dan inang vertebrata seperti manusia.
2. Terdapat sepuluh spesies Plasmodium yang menginfeksi manusia, termasuk P. falciparum yang paling berbahaya. Siklus hidupnya melibatkan tahap di hati dan darah manusia, serta tahap seksual di dalam perut
1. PARASITOLOGI PLASMODIUM
Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang disebabkan oleh genus ini dikenal
sebagai malaria. Parasit ini sentiasa mempunyai dua inang dalam siklus hidupnya: vektor nyamuk
dan inang vertebra. Setidaknya ada sepuluh spesies yang menjangkiti manusia. Beberapa spesies lain
menjangkiti hewan, termasuk burung, reptilia dan hewan pengerat.
Genus Plasmodium dekanalkan pada tahun 1885 oleh Marchiafava dan Celli dan terdapat lebih dari
175 spesies yang diketahui berada dalam genus ini. Genus ini pada tahun 2006 dirombak kembali
karena terbukti parasit lain yang tergolong dalam genus Haemocystis dan Hepatocystis kelihatan
terkait rapat dengan genus ini. Kemungkinan spesies lain seperti Haemoproteus meleagridis akan
dimasukkan ke dalam genus ini setelah diperbaharui kembali.
Jenis inang pada mamalia tidak seragam. Dua puluh spesies menjangkiti primata; hewan pengerat di
luar kawasan tropis Afrika jarang dijangkiti; beberapa spesies diketahui menjangkiti kelelawar,
landak dan tupai; karnivora, pemakan serangga dan marsupial tidak pernah diketahui bertindak
sebagai inang.
Pada tahun 1898 Ronald Ross membuktikan keberadaan Plasmodium pada dinding perut dan
kelenjar liur nyamuk Culex. Atas penemuan ini ia memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran pada
tahun 1902, meskipun sebenarnya penghargaan itu perlu diberikan kepada profesor Italia Giovanni
Battista Grassi, yang membuktikan bahwa Plasmodium pada manusia hanya bisa disebarkan oleh
nyamuk Anopheles.
Klasifikasi Plasmodium
Menurut wikipedia.org, urutan klasifikasi plasmodium adalah sebagai berikut:
Kingdom : Protista(Eukariot)
Kelompok : Protozoa (protista mirip hewan)
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Familia : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
Dengan demikian berarti, Plasmodium adalah organisme sel tunggal yang mirip hewan, memiliki
selubung inti sel, membentuk spora, dapat memasuki sel lain (eritrosit), dan menyebabkan malaria.
2. Biologi molekular
Semua spesies yang diteliti hingga kini mempunyai 14 kromosom, satu mitokondria dan satu
plastida. Kromosom berkisar antara 500 kilobasa hingga 3,5 megabasa panjang. Dipercaya bahwa
pola inilah yang ada pada keseluruhan genus.
Plastida ini, berbeda dengan apa yang terdapat pada alga, tidak digunakan untuk fotosintesis.
Fungsinya tidak diketahui tetapi terdapat hipotesis bahwa mungkin menyebabkan pembiakan.
Pada tahap molekul, parasit merusak sel darah merah dengan menggunakan enzim plasmepsin -
protease asam aspartat yang menguraikan hemoglobin.
Reproduksi
Pola pembiakan berselang seksual dan aseksual yang mungkin nampak membingungkan pada
awalnya merupakan pola biasa pada spesies parasit. Kelebihan evolusi kehidupan jenis ini diketahui
oleh Gregor Mendel.
Dalam keadaan baik pembiakan aseksual lebih baik daripada seksual karena parentalnya beradaptasi
dengan baik terhadap lingkungan dan keturunannya mewarisi gen ini. Berpindah kepada inang baru
atau ketika masa sulit, pembiakan seksual biasanya lebih baik karena menghasilkan pengocokan gen
yang rata-rata menghasilkan individu yang lebih menyesuaikan diri pada habitat baru. Faktor
tekanan ini menyebabkan kebanyakan sel menjadi aktif.
Ciri Plasmodium secara umum
Anggota Plasmodium semuanya parasit salah satu contoh adalah Plasmodium falciparum, yang
hidup pada manusia dan mengakibatkan penyakit malaria tropika.
Protozoa tidak memiliki alat gerak. Sifat yang membedakan adalah pada tahap zigot maupun
bereproduksi membentuk spora. Dalam hidupnya Plasmodium mengalami dua fase siklus hidup yang
masing-masing berada di dua organisme yang berbeda. Fase tersebut adalah fase di tubuh manusia
dan fase di tubuh nyamuk.
Penyebaran Plasmodium yang menyerang manusia hanya dilakukan oleh nyamuk Anopheles.
Siklus Hidup Plasmodium Secara Umum
Siklus hidup Plasmodium amat rumit. Sporozoit dari liur nyamuk betina yang mengigit disebarkan ke
darah atau sistem limfa penerima. Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan
Aedes mungkin bertindak sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (lebih dari
100 spesies) semuanya tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh
spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari
genus Culex.
Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium
dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan
merozoit, yang kemudian menyerang eritrosit.
Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit
membelah beberapa kali untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan eritrosit dan
bergerak melalui saluran darah untuk menembus eritrosit baru. Kebanyakan merozoit mengulangi
siklus ini secara terus-menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina
(gametosit) (juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina.
Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain,
membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut
tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah berkali-kali
untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar
liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit
bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini.
3. Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku pada
spesies yang menyerang manusia.
Evolusi
Siklus hidup ini paling baik dipahami melalui segi evolusi. Dipercaya bahwa Plasmodium berubah dari
parasit yang disebarkan melalui jalur tinja (orofekal) yang menjangkiti dinding usus halus. Pada satu
tingkat parasit ini mengembangkan kemampuan untuk menjangkiti hati. Pola ini dapat dilihat pada
genus Cryptosporidium yang terkait jauh dengan Plasmodium.
Pada satu tingkat leluhur Plasmodium mengembangkan kemampuan menjangkiti sel darah dan
terselamat dan menjangkiti nyamuk. Bila jangkitan nyamuk telah mantap jangkitan melalui jalur tinja
(orofekal) sebelumnya lenyap.
Plasmodium berkembang sekitar 130 juta tahun yang lalu. Masa ini bersamaan dengan
perkembangan angiosperma (tumbuhan berbunga) yang cepat. Perkembangan ini pada angiosperma
dipercaya disebabkan oleh sekurang-kurangnya satu kejadian penyalinan genom. Kemungkinan
peningkatan dalam bunga mendorong kepada peningkatan jumlah nyamuk dan hubungan mereka
dengan vertebra.
Selain darah, nyamuk hidup memakan madu. Hidangan darah hanya diperlukan oleh nyamuk betina
sebelum bertelur karena kandungan protein dalam madu amat rendah.
Nyamuk berubah di Amerika Selatan sekitar 230 juta tahun yang lalu. Kini terdapat lebih dari 3.500
spesies nyamuk yang diketahui tetapi hingga kini evolusi mereka tidak banyak diketahui sehingga
pengetahuan kita mengenai evolusi Plasmodium tetap kurang.
Pada masa kini dipercayai bahwa reptilia merupakan kelompok pertama yang dijangkiti
olehPlasmodium diikuti oleh burung. Pada satu ketika primata dan hewan pengerat turut dijangkiti
kemungkinan dari spesies burung. Spesies lain yang dijangkiti selain kelompok ini kemungkinan
kejadian yang baru berlaku.
Pada masa kini, sekuens DNA tersedia untuk kurang dari 60 spesies dan kebanyakan dari spesies
yang menjangkiti inang pengerat atau primata. Pola jangkitan yang dicadangkan hanya bersifat
spekulatif dan mungkin direvisi bila sekuens DNA lanjut dari spesies tambahan diperoleh.
Spesies Plasmodium yang menyerang manusia
Spesies Plasmodium yang menyerang manusia termasuk:
1. Plasmodium falciparum
Adalah protozoa parasit, salah satu spesies plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada
manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamuk anopheles betina. P.
Falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas
malaria tertinggi. Penyebab malaria tersiana maligna.
Hospes perantara dari P. Falciparum adalah manusia dan hospes definitifnya adalah
nyamukanopheles betina. Jenis Plasmodium ini hanya ditemukan di daerah tropis. Merupakan
jenisPlasmodium yang paling berbahaya (malaria tropika tertiana maligna atau serebral).
P. Falciparum memiliki beberapa bentuk yaitu:
· Bentuk trofozoit. Saat tropozoit, badan berbentuk cincin kecil kecil dengan ukuran 1atau10 –
3atau10 ukuran dari eritrosit atau sekitar 2µ dan berwarna merah.
· Bentuk Skizon muda mengisi sampai setengah eritrosit berbentuk agak bulat, inti telah
membelah tapi belum diikuti oleh sitoplasma, pigmen malaria mulai tampak. Skizon tua sitoplasma
hampir memenuhi eritrosit hingga tiga per empat. Inti membelah sebanyak 8-24 buah, tampak
merozoit, pigmen malaria menggumpal.
· Bentuk gemetosit. Saat Mikrogametosit, berbentuk seperti pisang atau ginjal, tampak lebih
gemuk, plasma berwarna merah muda, inti lebih besar dan tidak padat, pigmen malaria tersebar
diantara inti. Saat Makrogamet, berbentuk seperti pisang ambon, plasma warna biru, inti kecil
padat, letak ditengah, pigmen tersebar disekitar inti.
4. P. Falciparum memiliki masa inkubasi sekitar sembilan hingga empat belas hari. Gejala awal yang
ditimbulkan oleh P. Falciparum adalah sakit kepala, punggung, ekstremitas mual, muntah,dan diare
ringan. Jika serangan berlanjut akan menyebabkan gejala berat yaitu demam tidakteratur, keringat
banyak, gelisah, mual, denyut nadi tidak teratur, limpa dan hati membesar, anemia, gagal
ginjal, serta koma. Gejala demam timbul secara tidak teratur. Penderita mengalami demam tidak
teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian
yang mendadak.
P. Falciparum dalam eritrosit
Siklus hidup P. Falciparum
Keterangan:
1. Fase di tubuh Manusia ( Fase Aseksual)
Ketika nyamuk Anophles menggigit, dikeluarkan air liur pencegah pembekuan darah. Bersama
dengan itu, didalam air liur nyamuk terdapat sel-sel Plasmodium yang pipih bentuknya, bergerak,
disebut sporozoit. Sprorozoit masuk ketubuh, ikut aliran darah hingga mencapai sel-sel hati atau
sistem limfa.
Didalam sel-sel hati, prorozoit membelah dengan cepat membentuk banyak sekali sel-sel baru yang
disebut merozoit. Merozoit dapat menginfeksi sel-sel hati yang lain, membentuk meroziod baru
dalam jumlah besar akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak.
Selain itu merozoid juga menginfeksi sel-eritrosit. Di dalam eritrosit ini merozoid juga membelah
dengan cepat membentuk merozoid baru. Akibatnya eritrosit rusak pecah, mengeluarkan merozoid
baru. Saat itu dikeluarkan racun yang meracuni tubuh, menyebabkan demam malaria. Merozoid
yang dikeluarkan akan mencari eritrosit baru. Demikianlah, siklus pemebntukan merozoid berulang
setiap 48 jam, 72 jam atau tidak tentu sesuai dengan jenis plasmodium.
2. Fase di tubuh nyamuk (fase seksual)
5. Plasmodium memasuki fase seksual jika merozoid tumbuh menjadi sel penghasil gamet(gametosit).
Ada dua tipe gametosit yaitu mikro gametosit atau sel penghasil gamet jantan, dan makro gametosit
atau sel penghasil gamet betina.
Gametosit tidak mampu menghasilkan gamet jika berada dalam tubuh manusia atau nyamuk jantan.
Gametosit mampu menghasilakn gamet dalam tubuh nyamuk Anopheles.
Jika tubuh penderita digigit nyamuk anopheles betina, gametosit masuk ke dalam usus nyamuk.
Mikro gametosit menghasilkan mikro gamet, sedangkan makro gametosit menghasilkan makro
gamet. Pelebular mikro gamet dan makro gamet membentuk zigot, yang menembus dinding usus
nyamuk.
Di dalam dinding usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit, yakni bentuk kista yang berdinding tebal
untuk perlindungan. Oosit membentuk ribuan spororzoid, yang bergerak menuju kelenjar liur
nyamuk. Sporozoid ini dapat ditularkan ke orang lain. Sel-sel sporozoid ini masuk ke dalam darah
manusia, mencari mangsa sel-sel eritrosit, demikian seterusnya.
2. Plasmodium vivax
P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria yang umumnya menyerang manusia. P.
vivax dibawah oleh nyamuk Anopheles betina. Penyebab malaria tersiana benigna(pernisiosa).
P. vivax terdapat di daerah sub tropis, tropis, dan dingin. Sehingga penyebarannya cukup luas.
Seperti P. palchiparum, P. vivax juga memiliki dua hospes yaitu manusia dan nyamuk. Siklus hidup
tidak jauh beda dengan P. Falciparum. Ada stadium tidak aktif dalam hati selamabeberapa waktu.
Setelah bereplikasi di dalam sel hati, P. vivax akan berkembang biak aseksual di dalam eritrosit. P.
vivax memiliki masa inkubasi antara 12 hingga 17 hari, tapi ada yang lebih dari 9 bulan.
Dalam siklus hidupnya P. vivax memiliki beberapa bentuk:
· Trofozoit muda:
Eritrosit membesar, P. vivax berbentuk cincin, inti berwarna merah, sitoplasma berwarna biru, mulai
terdapat titik schuffner pada eritrosit.
· Trofozoit tua :
Sitolasma hampir memenuhi seluruh eritrosit, pigmen menjada semakin nyata.
· Mikrogametosit:
Sitoplasma hampir memenuhi seluruh eritrosit, inti difus ditengah, pigmen tersebar.
· Makrogametozit:
Sitoplasma bulat hampir memenuhi seluruh eritrosit, inti padat biasanya berada ditepi eritrosit
· Skizon muda:
Inti telah membelah lebih dari satu, pigmen tersebar pada eritrosit.
· Skizon tua:
Inti 12-24, pigmen berkumpul ditengah,
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh P. vivax adalah demam, suhu badan mencapai 40,6 o
C, menggigil,
anemia, splenomegali(perbesaran limpa). Gejala demam timbul setiap 48 jam atau 72 jam.Gejala
dapat timbul secara mendadak.
6. P. vivax dalam darah
3. Plasmodium ovale
Adalah spesies protozoa parasit yang menyebabkan malaria tertian pada manusia. Spesies ini
berhubungan dekat dengan Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, yang menyebabkan
kebanyakan penyakit malaria. Parasit ini lebih langka daripada dua parasit lainnya, dan tidak
seberbahaya P. falciparum.
Plasmodium ovale hidup di daerah tropis. Hospes dan siklus hidup mirip dengan P.
falciparum. Morfologi saat trofozoit padat dengan kromatin besar, pigmen coklat gelap. Saat skizon,
matang dengan 6-14 merozoit dengan inti besar berpigmen coklat gelap. Saat gametositmembulat
hingga oval, padat memenuhi eritrosit.
Plasmodium ovale dalam darah
4. Plasmodium malariae
Adalah protozoa parasit yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia dan hewan. P.
malariae berhubungan dekat dengan Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, yang
menyebabkan kebanyakan infeksi malaria. Menyebabkan malaria kuartana benigna.
P. malariae menyebabkan malaria kuartana (malaria malariae). Sama dengan Plasmodium
falciparum, memiliki dua hospes (definitif nyamuk Anopheles sebagai perantara manusia). Hidup di
daerah tropis maupun sub tropis. Gejala demam setiap 4 hari sekali.
Morfologi
• Trofozoit muda
Sel darah merah tidak membesar, berbentuk cincin
• Bentuk pita
Sitoplasma seperti pita, pita melebar, inti membesar, pigmen kasar tersebar
• Makrogametosit
Sel darah merah tdk membesar, sitoplasma bulat, inti padat, batas jelas, letak ditepi
• Mikrogametosit
7. Sel darah merah tdk membesar, sitoplasma bulat, inti difus ditengah pigmen kasar terbesar
• Skizon muda
Inti kurang dari 8,pimen kasar dan tersebar
• Skizon tua
Inti berjumlah 8-12 tersusun sperti bunga, pigmen berkumpul ditengah
Gejala klinis, demam setiap 4 hari sekali, spenomegali, anemia, komplikasi nefrosi(gangguan ginjal).
P. malariae pada darah.
Penyakit Malaria
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan
golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa
parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.
Ada empat type plasmodium parasit yang dapat menginfeksi manusia, namun yang seringkali
ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya
adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.
Tanda dan Gejala Penyakit malaria
Masa tunas atau inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian
barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu
atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat atau anemis, hati serta limpa
membesar, air kencing tampak keruh atau pekat karena mengandung Hemoglobin
(Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.
Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang
diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai
6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita
merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala
aneh, misalnya menunjukkan gerakan atau postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan
rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.
Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
• Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam
muncul setiap hari ketiga.
• Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap
hari keempat.
• Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak
teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian
yang mendadak.
• Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak,
mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
8. Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria
Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan
segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan
penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.
Pengobatan Penyakit Malaria
Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus
pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita.
Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.
Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah
dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada
beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan
memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxineataupyrimethamine, Artesunate-
amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.
Pencegahan Penyakit Malaria
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat
Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria. Memanfaatkan kelambu pada saat tidur.
Menggunakan obat pengusir nyamuk seperti obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot.
Menggunakan kawat anti nyamuk di lubang ventilasi atau jendela. Bagi yang akan mengunjungi
daerah malaria dianjurkan minum obat anti malaria sebagai pencegahan yaitu salah satunya
primakuin dosis 0,5mg/KgBB/hari ( sebaiknya konsultasi dengan dokter).