12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, universitas mercu buana, 2017
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur, universitas mercu buana, 2017
Tugas sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran merupakan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Pada era 4.0 ini, perusahaan dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada, yaitu mengimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi diantaranya pada Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran bagi perusahaan. Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk diterapkan karena berperan untuk mengkoordinasikan pendapatan dan pengeluaran biaya didalam bisnis perusahaan secara keseluruhan.
Pengimplementasian Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran ini sangat penting untuk dikembangkan terutama pada kegiatan bisnis, karena dengan adanya sistem informasi ini membuat aktifitas menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, pendapatan, pengeluaran.
Sia sistem lnformasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaranTheresia Magdalena
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Tugas sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran merupakan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Pada era 4.0 ini, perusahaan dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada, yaitu mengimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi diantaranya pada Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi Siklus Pengeluaran bagi perusahaan. Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran merupakan suatu sistem yang sangat penting untuk diterapkan karena berperan untuk mengkoordinasikan pendapatan dan pengeluaran biaya didalam bisnis perusahaan secara keseluruhan.
Pengimplementasian Sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaran ini sangat penting untuk dikembangkan terutama pada kegiatan bisnis, karena dengan adanya sistem informasi ini membuat aktifitas menjadi lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, pendapatan, pengeluaran.
Sia sistem lnformasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklus pengeluaranTheresia Magdalena
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus pengeluaran (pembelian dan pemba...MinSururiAnfusina
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus pengeluaran (pembelian dan pembayaran kas) implementasi pada pt. rayas triputra sejati, universitas mercu buana,2018
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaranIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, major threat dalam aktifitas bisnis untuk pengendalian internal
1. MAJOR THREAT DALAM AKTIFITAS BISNIS UNTUK PENGENDALIAN INTERNAL
Oleh : Sigit Widiatmoko ( 55517110026 )
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Ancaman-ancaman atas SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana
alam dan politik, seperti :
– Kebakaran atau panas yang berlebihan
– Banjir, gempa bumi
– Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak
berfungsinya peralatan, seperti :
– Kegagalan hardware
– Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan
dan fluktuasi listrik.
– Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
– Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
– Kesalahan tidak disengaja karen teledor
– Kehilangan atau salah meletakkan
– Kesalahan logika
– Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
– sabotase
– Penipuan komputer
– Penggelapan
2. Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :
1. Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified
2. Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
3. Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)
4. Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
5. Ketidakakuratan proses pembayaran
6. Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
7. Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
8. Performansi jelek
3. PROSES BISNIS UTAMA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait
untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan
(demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses
yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan
dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan
subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan .
(https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis)
Davenport (1993) mendefinisikan proses bisnis sebagai:
“Aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk memproduksi output tertentu untuk kalangan
pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya penekanan yang kuat pada “bagaimana” pekerjaan
itu dijalankan di suatu organisasi, tidak seperti fokus dari produk yang berfokus pada aspek
“apa”. Suatu proses oleh karenanya merupakan urutan spesifik dari aktivitas kerja lintas
waktu dan ruang, dengan suatu awalan dan akhiran, dan secara jelas mendefinisikan input
dan output.” (Thomas Davenport (1993). Process Innovation: Reengineering work through
information technology. Harvard Business School Press, Boston)
Proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur terdiri dari :
1. Siklus pembelian dan pengeluaran kas, contohnya :
Klasifikasi
Transaksi
Akun Fungsi-fungsi Bisnis Dokumen dan Pencatatan
Akuisisi
-Persediaan Aset Tetap
-Beban dibayar di muka
-Peningkatan sewa guna
-Utang dagang
-Beban manufaktur
-Beban penjualan
-Beban administrasi
-Pemprosesan pesanan
pembelian
-Penerimaan barang dan
jasa
-Pengakuan utang
-Permintaan pembelian
-Pesanan pembelian
-Laporan penerimaan
-Faktur dari vendor
-Memo debet
-Voucher
-Berkas transaksi akuisisi
4. -Jurnal atau daftar akuisisi
-Berkas utama utang
dagang
-Neraca saldo utang dagang
-Laporan dari vendor
Pengeluaran
kas
Kas di bank (dari
penegluaran kas)
Utang dagang
Diskon pembelian
-Pemrosesan dan
pencatatan,pengeluaran
kas
Cek, Berkas transaksi
pengeluaran kas, Jurnal
atau daftar pengeluaran kas
Pengendalian internal siklus pembelian dan pengeluaran kas antara lain :
Aktivitas Pengendalian Sistem Pemrosesan Pembelian Sistem Pengeluaran Kas
Otorisasi Transaksi Pengendalian persediaan
Bagaian utang usaho
mengotorisasi pembayaran
Pemisahan tugas
Bagian pengendalian persediaan
dipisahkan dari bagian pembelian
dan penyimpanan barang
Pisahkan buku besar
pembantu utang,
pengeluaran kas.
Supervisi Bagian penerimaan
Akses
Keamanan fisik aktiva, dengan
cara batasi akses fisik.
Batasi akses ke berbagai
catatan akuntansi
Akuntasi
Buku pembantu utang usaha,
buku besar, file PO, file pesanan,
file pembelian, file laproan
penerimaan barang
File voucher utang, buku
oembantu usaha, dll
Verifikasi independen
Bagian utang merekonsiliasi
utang dengan bukti pendukung.
Rekonsiliasi segala
pengeluaran kas.
2. Siklus Produksi, pengubahan dari bahan baku menjadi barang siap dijual atau barang
jadi. Kegiatan pokok siklus Produksi :
· Perencanaan Produksi
· Permintaan Bahan Baku
· Penugasan Karyawan
· Akuntansi Biaya
· Penyimpanan Barang
Pengendalian internal dalam siklus Produksi :
5. Aktivitas Pengendalian Titik pengendalian dalam sistem
Otorisasi Transaksi
Perintah kerja, lembar perpindahan, dan permintaan
bahan baku
Pemisahan tugas
-Pemisahan penyimpanan Raw Material dan Finish
good
-GL terpisah dari akuntansi lainnya
Supervisi Pengawasan bahan baku dan pencatatan jam kerja
Akses
Membatasi akses fisik ke barang jadi, dan
penggunaan prosedur formal
Akuntasi File perintah, file bahan baku, file barang jadi.
Verifikasi independen Biaya produksi bisa direkonsiliasi
3. Siklus Penjualan dan penerimaan kas
Terdapat lima kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus penjualan dan penerimaan kas
sbb :
Kelompok
Transaksi
Akun Fungsi Bisnis
Dokumen &
Catatan
Penjualan
Penjualan, piutang
dagang
– Pemrosesan pesanan
pelanggan
– Pesanan pelanggan,
pesanan penjualan
– Persetujuan
penjualan kredit
– Pesanan pelanggan
atau pesanan
penjualan
– Pengiriman barang
– Dokumen
pengiriman
– Penagihan ke
pelanggan &
pencatatan penjualan
– Faktur penjualan,
jurnal penjualan,
laporan ikhtisar
penjualan, master file
A/R, neraca saldo
A/R, laporan bulanan.
Penerimaan kas
Kas bank (debit dari
penerimaan kas),
piutang dagang
Pemrosesan dan
pencatatan
penerimaan kas
Nota pembayaran
(R/A), daftar awal
penerimaan kas,
jurnal penerimaan
kas.
Cadangan & retur
penjualan
Cadangan & retur
penjualan, piutang
dagang
Pemrosesan dan
pencatatan cadangan
& retur penjualan
Memo kredit, Jurnal
cadangan dan retur
penjualan
Penghapusan akun
tak tertagih
Piutang dagang,
Cadangan utk
Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang
dagang tak tertagih
Formulir otorisasi
saldo yang tak
tertagih
Beban piutang ragu- Beban piutang ragu- Penyisihan untuk –
6. ragu ragu, Cadangan utk
Akun Tak tertagih
piutang ragu-ragu
Pengendalian internal dalam siklus Penjualan dan penerimaan kas terdiri dari :
1. Pemisahan tugas yang memadai.
2. Otorisasi yang semestinya.
3. Dokumen/catatan yang memadai.
4. Dokumen yang prenumbered.
5. Pengiriman monthly statement.
6. Prosedur verifikasi intern
Cara mengidentifikasi major threat dalam aktivitas bisnis untuk pengendalian internal :
1. Memahami sistem pengendalian
2. Memperkirakan risiko pengendalian yang direncanakan
3. Mengevaluasi pengujian atas pengendalian
4. Menyusun pengujian atas pengendalian
5. Menyusun pengujian substantif.
Implementasi di PT XYZ Cikarang mengidentifikasi major threat pada sistem penggajian
dengan cara :
1. Memahami sistem pengendalian
Dalam sistem penggajian, terdapat pengendalian yang dirancang oleh manajemen agar tidak
terjadi kecurangan. Auditor internal dapat melihat seberapa efektifkah pengendalian internal
perusahaan dalam sistem penggajian. Auditor harus memahami sistem pengendalian
perusahaan berupa pemahaman atas proses penggajian, pemahaman pihak-pihak yang terkait
dan bertanggung jawab dalam sistem penggajian, dan pemahaman atas karakteristik atau
budaya karyawan di PT XYZ.
2. Memperkirakan risiko pengendalian
Auditor mengidentifikasi risiko bawaan dari sistem penggajian tersebut, sehingga dapat
diketahui tujuan auditor dalam mendeteksi suatu fraud dan kecurangan.
3. Mengevaluasi pengujian atas pengendalian
7. Auditor menyimpulkan pengendalian atas sistem penggajian di PT XYZ, apabila
pengendaliannya bagus maka risiko fraud dan kecurangan semakin rendah, dan begitu juga
sebaliknya.
4. Melakukan pengujian atas pengendalian
Pengujian pengendalian dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu :
· Otorisasi transaksi, berupa bukti bahwa karyawan/pegawai memang benar-benar masuk
kerja
· Pemisahan tugas, pihak-pihak yang berkaitan dalam sistem penggajian dipisah-
pisahkan antara yang merekap gaji, membayar, dan mencatat dalam buku besar.
· Supervisi, yaitu berupa pengawasan dari manajer terhadap anak buahnya mengenai
kehadiran.
· Catatan Akuntasi, meliputi dokumen atau catatan daftar kehadiran, buku pembantu,
buku besar yang berupa akun gaji dan kas keluar.
· Pengendalian Akses, berupa penentuan siapa saja yang berhak merubah atau
menyetujui daftar kehadiran, dan pembayaran gaji di perusahaan.
· Verifikasi independen, apakah dalam jangka waktu tertentu manajemen atau melalui
auditor melakukan pencocokan antara bukti dengan catatan yang ada.
5. Melakukan Pengujian Substantif
Pengujian substantif berupa pencocokan data yang ada dalam catatan dengan bukti yang ada,
dan pengujian pencatatan biaya gaji. Pengujian substantif bertujuan untuk :
· Biaya gaji yang dicatat benar-benar ada
· Biaya gaji yang telah terjadi telah dicatat
· Biaya gaji dicatat secara akurat
· Biaya gaji yang dicatat telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya
· Biaya gaji dicatat pada periode yang tepat
· Biaya gaji telah dicatat dan diklasifikasikan dengan benar dalam buku besar
Referensi :
· Hapzi Ali, 2017, Modul Kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian Internal,
Universitas Mercubuana.