Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reparasi yang dapat dilakukan pada kapal, termasuk reparasi kampuh las, lajur pelat, balok konstruksi, pelat linggi haluan, dan pelat lunas horizontal. Reparasi dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan bagian baru, atau memperbaiki bagian yang rusak dengan cara pengelasan, pengepresan, atau penggantian sebagian pelat.
1. Reparasi Kampuh Las
Kampuh las yang aus melebihi ketentuan yang disyaratkan harus diadakan perbaikan yaitu
dengan pengelasan kembali sampai ukuran ketinggian kampuh yang disyaratkan. Pembentukan
kampuh las dilakuan dengan:
Alat beitel pneumatis
Las potong acetylene
Penggerindaan
Carbon Electrode
Sekarang banyak menggunakan carbon electrode ditambah penggerindaan sehingga
mendapatkan kampuh yang sempurna, dan pengelasan kembali kampuh las dilakukan dengan dua
atau tiga kali jalan pengelasan tergantung dari tebal pelat dan tingkat cacat dari kampuh las.
Reparasi Sebagian dari Lajur Pelat
Reparasi sebagian lajur pelat kulit, geladak, pelat alas dalam dan dinding sekat disebabkan
oleh: lekuk setempat, retak dan ketebalannya sudah tidak memenuhi syarat klasifikasi.
Reparasi Lajur Pelat yang Mengalami Lekuk Setempat
a. Apabila besarnya lenturan pada lekuk setempat ini melebihi 1/5 jarak gading dan
perbandingan antara dalam lenturan dengan panjang lenturan melebihi 1:20 maka lekuk
setempat ini harus diganti baru.
b. Apabila lenturan dari gelombang plat melebihi lima kali tebal pelat dan perbandingan antara
dalam lenturan dengan jarak gading lebih dari 1:20 maka pelat yang bergelombang ini juga
diganti baru.
Untuk menghilangkan atau mengurangi lenturan, dengan syarat tebal pelat masih
memenuhi syarat, baik lengkung setempat atau gelombang dilakukan dengan:
1. Cara mekanis dan pemanasan
Meluruskan kembali pelat yang lekuk dan bergelombang dilakukan dengan dipanasi
oleh alat pemanas dengan temperatur antara 500 – 800 oC dan ditekan dengan dongkrak
atau hydraulic jack yang diberi alas pelat
2. Cara pemanasan dan pendinginan
Pada prinsipnya sama dengan cara melengkukan pelat dengan menggunakan
pemanasan dan pendinginan pada pembangunan kapal baru yang dinamakan Linear Heating
Method. Sedangkan untuk meluruskan kembali dinamakan “Fairing” atau pelurusan. Pelat
yang lekuk setempat dan gelombang dipanasi dengan alat pemanas Acetyline atau LPG
sampai temperatur 500 – 800 oC dan setelah itu didinginkan dengan air tawar.
Reparasi Pelat yang Retak
Sebelum memperbaiki harus mengetahui ujung – ujung keretakan terlebih dahulu. Kedua
ujung keretakan dilubangi dahulu agar pada waktu pengelasan keretakan jangan sampai
mengembang dan dibuatkan kampuh las berbentuk V, U, atau X dengan jarak kampuh 2 mm.
Pengelasan dilakukan dengan cara Back Hand Step Welding atau pengelasan kepala ekor dan arah
pengelasan satu arah apabila panjang keretakan tidak panjang.
Apabila keretakan cukup panjang maka pengelasan dilakukan dua arah dan sebelum
pengelasan dipanasi sampai temperatur 150 oC pada daerah keretakan. Setelah pengelasan pada
2. daerah keretakan dipasang pelat rangkap untuk menutupi keretakan agar tidak terjadi keretakan lag
dan pada pengedokan selanjutnya pelat rangkap ini dipotong kemudian diganti dengan pelat baru.
Penggantian Setempat Pelat Kulit
Penggantian setempat pelat yang disebabkan oleh lubang, keausan, lekuk, dan retak
setempat harus mengikuti ketentuan bahwa ketebalan pelat dan kondisi balok konstruksi masih
memenuhi persyaratan klasifikasi.
Bentuk pemotongan setempat pelat dibuat 3 macam, yaitu :
1. Berbentuk Bulat
2. Berbentuk bujur sangkar
3. Berbentuk Empat persegi panjang
Bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang ujung-ujungnya dibulatkan dengan jari –
jari sebesar 0,1 lebarnya.
3. Urutan pengelasan sesuai angka I, II, III, dan IV dengan cara Back Hand Step Welding atau
kepala ekor apabila panjang tiap ukuran pengelasan cukup panjang.
Sebaiknya pemasangan pelat baru bertumpu minimal pada satu balok konstruksi dan
pengelasan dengan balok konstruksi didahulukan sebelum pengelasan kampuh las sesuai urutan
pada gambar dan jarak melintang atau memanjang sambungan pelat dengan balok konstruksi sekitar
¼ jarak balok konstruski, atau sekitar 150 – 200 mm. Bila sisi melintang atau memanjang terlalu
dekat dengan kampuh melintang atau memanjang dari lajur pelat lama maka pemotongan
diteruskan sampai kampuh melintang atau memanjang dari pelat lama tersebut.
Penggantian Satu Lajur Pelat Kulit
1. Persiapan Sebelum Pemotongan Pelat Kulit
Sebelum pemotongan pelat, dilakukan pekerjaan pendahuluan meliputi :
a. Menandai balok – balok memanjang pelat kulit dari luar dengan pertolongan test
hammer serta kapur atau cat
b. Memeriksa bagian dalam dari pelat kulit yang merupakan :
Tangki bahan bakar, air tawar, air laut atau bahan cair lainnya. Tangki bahan bakar
dibersihkan dengan membuka tutup lobang orang (man hole cover) dan dilakukan
pengetesan dengan Gas Free Tester.
Tangki air tawar, air balas atau air laut dikosongkan dulu dengan membuka prop
lunas dan tutup lubang orang agar pemotongan pelat mudah dilakukan.
Isolasi atau lapisan dinding kamar yang mudah terbakar dibongkar terlebih dahulu.
Pipa yang mengganggu pemotongan pelat kulit dibongkar dahulu.
Got terutama pada daerah kamar mesin yang terdapat genangan minyak pada got
atau lokasi tersebut dibersihkan dahulu.
c. Mempersiapkan tenaga dan peralatan pemadam kebakaran pada lokasi yang rawan
terhadap kebakaran
2. Pemotongan Pelat
Pekerjaan pemotongan pelat kulit dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :
a. Pemotongan dari sisi luar
Pemotongan pelat dilaksanakan setelah penandaan lokasi balok – balok memanjang
dengan kapur atau cat dan dilakukan diluar hubungan balok konstruksi dengan pelat
kulit agar jangan sampai balok konstruksinya ikut terpotong. Bagian pelat kulit yang
masih tersisa pada balok konstruksi harus dibersihkan
b. Pemotongan dari sisi dalam
Pemotongan pelat dilaksanakan langsung dari sisi dalam kapal (misalnya pada ruang
palkah) dan dapat langsung memotong sambungan balok konstruksi dengan pelat kulit
sehingga pekerjaan lebih cepat.
Pemotongan garis kampuh las dilaksanakan sebagai berikut :
Pemotongan pelat lama tepat pada sumbu kampuh las melintang atau
memanjang agar ukuran pelat baru sesuai dengan ukuran lebar dan panjang
pelat lama dan sisa separuh material las lama dipotong untuk pembuatan
kampuh las.
Pemotongan sisi melintang pelat kulit lama diusahakan ¼ jarak gading
terdekat karena timbulnya harga momen yang mendekati 0 pada beban
merata yang bekerja pada pelat kulit.
4. Pemotongan sisi memanjang pelat kulit lama tidak boleh kurang dari 200
mm dari balok memanjang yang terdekat.
Potongan pelat kulit yang tersisa pada balok – balok memanjang harus
dibersihkan.
3. Pembuatan Rambu Pelat
Setelah pemotongan pelat lama dan pembuatan kampuh las selesai barulah
dipersiapkan rambu pelat yang terbuat dari pelat dengan lebar 20 s/d 30 mm dan ketebalan
4 s/d 6 mm. Dimana dalam arah melintang tepat pada garis gading dan dalam arah
memanjang tepat pada balok konstruksi memanjang atau sambungan pelat.
4. Pembuatan Pelat Baru di Bengkel
Pembuatan pelat baru yang rata minimal 2 sisi sudah dipersiapkan kampuh las
sehingga tidak perlu lagi pemotongan pada waktu pemasangan di kapal, sedangkan pada
pelat baru dengan lengkung tunggal minimum satu sisi sudah dipersiapkan kampuh lasnya.
5. Pemasangan Pelat Baru di Kapal
Urutan pemasangan pelat baru adalah sebagai berikut :
a. Las ikat diakukan dulu dengan balok – balok memanjang setelah itu baru las ikat dengan
sisi kampuh lasnya.
b. Pemasangan pelat penahan yang terbuat dari pelat dengan ketebalan sekitar 10 mm
dipasang dengan sudut 70 – 80 derajat dengan kampuh lasnya dan jarak satu sama lain
sekitar 400 – 500 mm
c. Pertama – tama di las balok – balok memanjangnya dimulai dari arah tengah kearah
samping setelah itu pengelasan kampuh las dengan urutan sesuai gambar dilaksanakan
dengan pengelasan kepala ekor agar deformasi las tidak terlalu besar. Pelaksanaan
pengelasan dilaksanakan dari sisi dalam selanjutnya dari sisi luar setelah diadakan
penyerongan dengan carbon electrode dan penggerindaan.
d. Hasil pengelasan diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas las setelah itu oleh QA/QC
(Quality Assurance / Quality Control) baru diundang klasifikasi untuk pemeriksaan
pengelasan dan tes kekedapan air.
Reparasi Balok – Balok Konstruksi
Reparasi balok konstruksi meliputi :
1. Gading pada konstruksi lambung
2. Gading alas pada konstruksi dasar.
3. Gading balik pada konstruksi alas dalam.
4. Balok geladak pada konstruksi geladak
5. Penegar vertikal pada konstruksi dinding sekat kedap air atau dinding sekat pemisah pada
bangunan atas atau rumah geladak.
6. Pembujur atau longitudinal stiffener pada sistem konstruksi memanjang.
Dasar – dasar reparasinya adalah sebagai berikut :
1. Penggantian baru balok konstruksi mempunyai ukuran yang sama (bentuk, tebal, panjang
tiap kaki) dengan ukuran profil yang lama.
2. Penyambungan balok konstruksi yang berdekatan tidak boleh segaris demikian juga dengan
kampuh las lajur pelat.
3. Jarak antara kampuh las dengan kampuh las balok konstruksi yang terdekat sekitar 100 –
200 mm
5. 4. Pengelasan profil siku lama dan baru dilaksanakan dari kedua arah dan pada pengelasan
sambungan pelat diberi scalop.
Reparasi Pelat Linggi Haluan
Penggantian pelat linggi haluan lengkung ganda dalam pembentukannya dibuat dengan
panjang secukupnya agar pekerjaan pengepresan pelat tidak mengalami kesulitan.
1. Penggantian pelat lambung yang berhubungan dengan pelat linggi haluan menggunakan
bilah pelat (Backing Strip) dengan lebar minimum sebesar 1,5 S + 10 mm, dimana S adalah
tebal pelat lambung, terutama pada kapal kecil karena sempitnya daerah dibagian haluan
kapal.
2. Backing Strip dilaskan dahulu dengan pelat lambung lama dan pelat lambung baru dipasang
dengan jarak 1,5 S agar diperoleh penetrasi las yang baik karena pengelasan hanya dapat
dilakukan dari satu arah.
3. Backing Strip ini dipasang pada wrang atau gading.
4. Lebar lubang las isi, panjang dan jarak antara lubang untuk las ini tergantung tebal pelat kulit
lambng yang dilubangi.
Reparasi Pelat Lunas Horizontal (Keel Plate)
1. Penggantian pelat lunas horizontal perlu membongkar balok – balok lunas dari Dock dan
harus diimbangi dengan pemasangan sementara balok – balok tambahan dikanan dan kiri
lokasi penggantian pelat lunas horizontal tersebut untuk mengurangi tegangan awal yang
timbul.
2. Penggantian pelat lunas pada daerah ruang palkah dapat dilaksanakan sepanjang panjang
pelat (6 m) dan pada kamar mesin karena adanya beban motor induk penggantian pelat
lunas secara bertahap sepanjang setengah panjang pelat.
3. Setelah pelat baru dipasang meskipun belum dilaksanakan pengelasan kampuhnya balok –
balok lunas dipasang kembali untuk mengurangi tegangan awal.
4. Perbedaan tebal pelat lunas dengan pelat dasar yang berdekatan melebihi 4 mm
penyambungan pelat dilakukan dengan menyerong pelat yang lebih tebal sampai setebal
pelat yang tipis agar jangan sampai terjadi konsentrasi tegangan pada pengelasan
sambungan pelat.