Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yaitu pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri tidak terstruktur serta penjelasan mengenai pembelajaran remedial dan pengayaan untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta didik.
Kajian ini bertujuan menentukan kesan penyeliaan klinikal terhadap prestasi pengajaran guru di sekolah menengah di Sabah. Dapatan kajian menunjukkan skor min pos-pencerapan lebih tinggi daripada pra-pencerapan dalam semua aspek pengajaran, terutamanya teknik penyoalan dan latihan murid. Kajian ini membuktikan penyeliaan klinikal memberi kesan positif terhadap amalan pengajaran guru wala
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar inovasi dalam praktik pembelajaran dan pemanfaatan aliran psikologi dalam praktek pembelajaran, beserta contoh penerapannya.
2. Prinsip-prinsip dasar inovasi mencakup respons baru, pengaruh lingkungan, penguatan perilaku, transfer respon terbatas, belajar kompleks, status mental, langkah-langkah kecil, penggunaan model, keterampilan dasar, ump
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah kurangnya minat siswa, proses pembelajaran yang kurang menarik, dan kurangnya penerapan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan metode eksperimen d
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup pemilihan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, peran guru dan siswa, serta penggunaan media. Sedangkan prosedurnya meliputi analisis kebutuhan, penentuan tujuan, pengembangan strategi pembelajaran, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang desain instruksional yang dikembangkan dalam mata kuliah Pengembangan Media Sederhana. Langkah-langkah desain instruksional terdiri dari mengidentifikasi kebutuhan instruksional, melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa, merumuskan tujuan instruksional khusus, dan beberapa langkah lainnya.
Kajian ini bertujuan menentukan kesan penyeliaan klinikal terhadap prestasi pengajaran guru di sekolah menengah di Sabah. Dapatan kajian menunjukkan skor min pos-pencerapan lebih tinggi daripada pra-pencerapan dalam semua aspek pengajaran, terutamanya teknik penyoalan dan latihan murid. Kajian ini membuktikan penyeliaan klinikal memberi kesan positif terhadap amalan pengajaran guru wala
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian metode demonstrasi, langkah-langkahnya, serta tujuan dan prinsip metode tersebut. Metode demonstrasi digunakan untuk memperlihatkan proses suatu peristiwa secara langsung agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar inovasi dalam praktik pembelajaran dan pemanfaatan aliran psikologi dalam praktek pembelajaran, beserta contoh penerapannya.
2. Prinsip-prinsip dasar inovasi mencakup respons baru, pengaruh lingkungan, penguatan perilaku, transfer respon terbatas, belajar kompleks, status mental, langkah-langkah kecil, penggunaan model, keterampilan dasar, ump
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Beberapa masalah utama yang diidentifikasi adalah kurangnya minat siswa, proses pembelajaran yang kurang menarik, dan kurangnya penerapan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan metode eksperimen d
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup pemilihan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, peran guru dan siswa, serta penggunaan media. Sedangkan prosedurnya meliputi analisis kebutuhan, penentuan tujuan, pengembangan strategi pembelajaran, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang desain instruksional yang dikembangkan dalam mata kuliah Pengembangan Media Sederhana. Langkah-langkah desain instruksional terdiri dari mengidentifikasi kebutuhan instruksional, melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa, merumuskan tujuan instruksional khusus, dan beberapa langkah lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran, yang mencakup definisi evaluasi, ruang lingkup evaluasi dalam perspektif hasil pembelajaran dan sistem pembelajaran, serta prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pembelajaran seperti pengukuran, penilaian, tes, dan non tes.
Teks tersebut membahas mengenai definisi penilaian dalam kurikulum dan berbagai metode penilaian yang digunakan oleh guru, termasuk ujian terkawal, pengamatan, wawancara, dan portofolio. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai pengetahuan siswa dan kemajuan pembelajaran.
1. Dokumen tersebut membahas dua metode pembelajaran yaitu metode kerja kelompok dan metode demonstrasi. Metode kerja kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan metode demonstrasi menampilkan proses suatu peristiwa agar siswa dapat memahaminya secara langsung.
Pendekatan pembelajaran individual memberikan perhatian yang besar terhadap perbedaan individu peserta didik dengan tujuan agar setiap siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dokumen ini membahas pengertian pendekatan pembelajaran individual, pendekatan belajar tuntas, dan individually prescribed instruction sebagai contoh pendekatan pembelajaran individual.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk pengajaran individual seperti pengajaran berprogram, pengajaran berbantuan komputer, pengajaran audio-tutorial, pengajaran modul, sistem kontrak, sistem Keller, dan sistem paket belajar. Pengajaran individual memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran termasuk pemusatan guru, pemusatan pelajar, pemusatan bahan, pendekatan induktif, deduktif, elektif, tematik, dan pembelajaran masteri.
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANFAJAR MENTARI
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan remedial dan pengayaan yang dilakukan untuk siswa yang kesulitan belajar dan siswa berprestasi; (2) Kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang kesulitan dalam menguasai materi pelajaran, sedangkan kegiatan pengayaan memberikan pengetahuan dan keterampilan lebih untuk siswa berprestasi; (3) Dok
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan memperagakan langsung proses atau konsep pelajaran kepada siswa. Metode ini efektif karena membuat pelajaran menjadi lebih jelas, konkrit, dan mudah dipahami siswa. Namun, metode ini juga membutuhkan persiapan yang matang dan sumber daya yang memadai.
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswaSindy Artilita
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran remedial untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam pelajaran matematika.
2) Pembelajaran remedial meliputi diagnosis kesulitan belajar siswa dan perlakuan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3) Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain pembelajaran ulang dengan
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...Faizal Adli
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools, dan cue framework) guna membekali kemampuan merencanakan pembelajaran tematik bagi mahasiswa pgsd
Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari 56,9% menjadi 76,9% dan peningkatan ketuntasan belajar dari 36% menjadi 88,9%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini berhasil meningkatkan aktivitas dan prestasi bel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar pembelajaran individual, termasuk pengertian, latar belakang, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual.
2) Pembelajaran individual memberikan perhatian lebih besar kepada perbedaan individu siswa dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.
3) Salah satu tujuan pembelajaran individual adal
Pembelajaran tuntas adalah pendekatan dalam pembelajaran berbasis kompetensi yang mewajibkan peserta didik menguasai seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran tertentu melalui pendekatan diagnostik dan layanan pembelajaran individual sesuai perbedaan kapasitas masing-masing peserta didik agar potensi mereka berkembang secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran, yang mencakup definisi evaluasi, ruang lingkup evaluasi dalam perspektif hasil pembelajaran dan sistem pembelajaran, serta prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pembelajaran seperti pengukuran, penilaian, tes, dan non tes.
Teks tersebut membahas mengenai definisi penilaian dalam kurikulum dan berbagai metode penilaian yang digunakan oleh guru, termasuk ujian terkawal, pengamatan, wawancara, dan portofolio. Metode-metode tersebut digunakan untuk menilai pengetahuan siswa dan kemajuan pembelajaran.
1. Dokumen tersebut membahas dua metode pembelajaran yaitu metode kerja kelompok dan metode demonstrasi. Metode kerja kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan metode demonstrasi menampilkan proses suatu peristiwa agar siswa dapat memahaminya secara langsung.
Pendekatan pembelajaran individual memberikan perhatian yang besar terhadap perbedaan individu peserta didik dengan tujuan agar setiap siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dokumen ini membahas pengertian pendekatan pembelajaran individual, pendekatan belajar tuntas, dan individually prescribed instruction sebagai contoh pendekatan pembelajaran individual.
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk pengajaran individual seperti pengajaran berprogram, pengajaran berbantuan komputer, pengajaran audio-tutorial, pengajaran modul, sistem kontrak, sistem Keller, dan sistem paket belajar. Pengajaran individual memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran termasuk pemusatan guru, pemusatan pelajar, pemusatan bahan, pendekatan induktif, deduktif, elektif, tematik, dan pembelajaran masteri.
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANFAJAR MENTARI
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan remedial dan pengayaan yang dilakukan untuk siswa yang kesulitan belajar dan siswa berprestasi; (2) Kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang kesulitan dalam menguasai materi pelajaran, sedangkan kegiatan pengayaan memberikan pengetahuan dan keterampilan lebih untuk siswa berprestasi; (3) Dok
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan memperagakan langsung proses atau konsep pelajaran kepada siswa. Metode ini efektif karena membuat pelajaran menjadi lebih jelas, konkrit, dan mudah dipahami siswa. Namun, metode ini juga membutuhkan persiapan yang matang dan sumber daya yang memadai.
Pengaruh pembelajaran remedial terhadap kesulitan belajar siswaSindy Artilita
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran remedial untuk menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar khususnya dalam pelajaran matematika.
2) Pembelajaran remedial meliputi diagnosis kesulitan belajar siswa dan perlakuan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3) Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain pembelajaran ulang dengan
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools...Faizal Adli
Pengembangan model pembelajaran integratif (science proses skills, cmap tools, dan cue framework) guna membekali kemampuan merencanakan pembelajaran tematik bagi mahasiswa pgsd
Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Dukuhturi Tegal pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran elaborasi metode PQ4R. Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dari 56,9% menjadi 76,9% dan peningkatan ketuntasan belajar dari 36% menjadi 88,9%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini berhasil meningkatkan aktivitas dan prestasi bel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep dasar pembelajaran individual, termasuk pengertian, latar belakang, tujuan, karakteristik, dan prinsip-prinsip pembelajaran individual.
2) Pembelajaran individual memberikan perhatian lebih besar kepada perbedaan individu siswa dan menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa.
3) Salah satu tujuan pembelajaran individual adal
Pembelajaran tuntas adalah pendekatan dalam pembelajaran berbasis kompetensi yang mewajibkan peserta didik menguasai seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran tertentu melalui pendekatan diagnostik dan layanan pembelajaran individual sesuai perbedaan kapasitas masing-masing peserta didik agar potensi mereka berkembang secara optimal.
Sosialisasi KTSP memberikan penjelasan tentang penerapan model pembelajaran tematik di SD, yang meliputi latar belakang, tujuan, pengertian, manfaat, karakteristik, implikasi, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tematik."
Dokumen tersebut membahas tentang uji kompetensi guru (UKMPPG) yang dilaksanakan oleh mahasiswa program pascasarjana pendidikan (PPG). Terdapat penjelasan mengenai instrumen penilaian UKMPPG, prosedur pelaksanaan ujian praktik pembelajaran, tugas peserta dan penguji, serta kriteria kelulusan UKMPPG.
Dokumen tersebut membahasikan proses pengembangan kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesihatan di Malaysia. Ia menjelaskan peranan Kementerian Pelajaran dan pihak berkuasa kurikulum dalam membangunkan dan melaksanakan kurikulum sekolah secara seragam di seluruh negara. Dokumen itu juga menghuraikan proses perancangan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum serta peranan guru dalam melaksanakannya.
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan proses siswa untuk secara aktif mencari dan menemukan jawaban atas masalah pelajaran sendiri, dengan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkahnya meliputi orientasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga merumuskan kesimpulan.
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Teori dan model pengajaran dan pembelajaran dapat diklasifikasikan kepada empat mazhab utama iaitu behaviorisme, kognitif, sosial dan humanis. Setiap mazhab mempunyai penekanan tersendiri dalam proses pembelajaran. Beberapa model pengajaran seperti model Robert Glaser, Sim, Taba, Latihan Terus dan Inkuiri juga dibincangkan dalam dokumen ini.
Teori dan model pengajaran dan pembelajaran dapat diklasifikasikan kepada empat mazhab utama iaitu behaviorisme, kognitif, sosial dan humanis. Setiap mazhab mempunyai penekanan tersendiri dalam proses pembelajaran. Beberapa model pengajaran seperti model Robert Glaser, Sim, Taba, Latihan Terus dan Inkuiri juga dibincangkan dalam dokumen ini.
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kurikulum 2013, yaitu inquiry, discovery, project based, dan problem based learning. Model-model tersebut menekankan pada pendekatan saintifik dan aktifitas peserta didik dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.
Pembelajaran dan Asesmen_Penguatan FSP (2).pptxANEKAAHMADI1
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik Kurikulum Merdeka, prinsip pembelajaran dan asesmen, perencanaan pembelajaran, serta pelaksanaan pembelajaran dan asesmen dalam Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. PP ee nn gg ee mm bb aa nn gg aa nn
PPeemmbbeellaajjaarraann TTaattaapp
MMuukkaa,,
TTuuggaass TTeerrssttrruukkttuurr,, ddaann
TTuuggaass MMaannddiirrii TTiiddaakk
TTeerrssttrruukkttuurr
2. Kegiatan Tatap Muka
Sistem Paket
Strategi pembelajaran ekspositori seperti ceramah
interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi
kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif;
Strategi pembelajaran diskoveri inkuiri seperti,
demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah,
ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya
jawab, atau simulasi.
Sistem SKS
Strategi pembelajaran ekspositori namun boleh
juga menggunakan diskoveri inkuiri.
Sosialisasi KTSP tahun 2008 pengembanagan model TM, PT dan TMTT
3. Kegiatan Tugas Terstruktur
Sistem Paket
kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal pelajaran
namun dirancang oleh guru dalam
silabus maupun RPP;
Pembelajaran dilakukan dengan strategi
diskoveri inkuiri;
Metode yang digunakan seperti
penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek.
Sosialisasi KTSP tahun 2008 pengembanagan model TM, PT dan TMTT
4. Kegiatan Tugas Terstruktur
sistim SKS
Kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam
jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit
dibanding dengan kegiatan tatap muka;
Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran
yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik
dimana peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar ;
Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak
disarankan dengan strategi ekspositori;
Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok,
pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi,
eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka
atau internet, atau simulasi.
Sosialisasi KTSP tahun 2008 pengembanagan model TM, PT dan TMTT
5. Kegiatan Tugas Mandiri
Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh
guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal
pelajaran baik untuk sistem paket maupun
sistem SKS;
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode seperti
penugasan, observasi lingkungan, atau
proyek, eksplorasi, investigasi/penelitian
ilmiah dan problem solving.
Sosialisasi KTSP tahun 2008 pengembanagan model TM, PT dan TMTT
7. Hakikat Belajar dan Mengajar
• Hakikat Belajar
Aktivitas yang mengharapkan perubahan
tingkah laku (behavioral change) pada
individu yang belajar.
• Hakikat Mengajar
Membantu peserta didik memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai, cara
berfikir, sarana untuk mengekspresikan
dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana
belajar.
8. Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
• Pembelajaran bukan hanya terbatas pada
peristiwa yang dilakukan oleh guru saja,
melainkan mencakup semua peristiwa
yang mempunyai pengaruh langsung
pada proses belajar manusia.
• Pembelajaran mencakup pula peristiwa-peristiwa
yang dimuat dalam bahan-bahan
cetak, gambar, program radio, televisi,
film, slide, maupun kombinasi dari
bahan-bahan tersebut.
9. Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Salah satu pendekatan dalam
pembelajaran yang berbasis
kompetensi adalah menempatkan
peserta didik sebagai subjek didik, yakni
lebih banyak mengikutsertakan peserta
didik dalam proses pembelajaran.
10. PEMBELAJARAN TUNTAS
• Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah
pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai secara
tuntas seluruh standar kompetensi maupun
kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
• Pembelajaran tuntas dilakukan dengan pendekatan
diagnostik/preskriptif.
• Strategi pembelajaran tuntas menganut pendekatan
individual, dalam arti meskipun kegiatan
pembelajaran dilakukan kepada sekelompok peserta
didik (klasikal), tetapi juga memberikan layanan
sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual
peserta didik, sehingga potensi masing-masing
peserta didik berkembang secara optimal.
11. BELAJAR TUNTAS
Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian kompetensi
sangat efektif untuk meningkatkan kinerja akademik
(John B. Carrol, James Block and Benjamin Bloom)
“Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat
kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan
diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka
sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan”.
(John B. Carrol, A Model of School Learning)
Guru harus mempertimbangkan antara waktu yang
diperlukan (berdasarkan karakteristik peserta didik) dan
waktu yang tersedia (di bawah kontrol guru) (John B.
Carrol)
12. BELAJAR TUNTAS,
Lanjutan…..
JH. Block, B. Bloom:
• “Peserta didik yang belajar lambat perlu
waktu lebih lama untuk materi yang
sama, mereka dapat berhasil jika
kompetensi awal mereka terdiagnosis
secara benar dan mereka diajar dengan
metode dan materi yang berurutan,
mulai dari tingkat kompetensi awal
mereka”
• Perhatian harus difokuskan pada
pengajaran unit-unit terkecil, dan tes
menggunakan acuan kriteria guna
menentukan apakah peserta didik telah
13. Mengapa harus pembelajaran
tuntas?
Proses pendidikan dalam sistem
persekolahan kita, umumnya belum
menerapkan pembelajaran sampai peserta
didik menguasai materi pembelajaran
secara tuntas.
Akibatnya, banyak peserta didik yang tidak
menguasai materi pembelajaran meskipun
sudah dinyatakan tamat dari sekolah.
Hal ini menyebabkan mutu pendidikan
secara nasional masih rendah.
14. Peran Peserta Didik
• Kurikulum berbasis kompetensi sangat
menjunjung tinggi dan menempatkan
peran peserta didik sebagai subjek
didik.
•
• Fokus program sekolah bukan pada
`Guru dan yang akan dikerjakannya’
melainkan pada `Peserta didik dan
yang akan dikerjakannya’.
15. Peran Guru
1. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam satuan-satuan
(unit-unit) yang lebih kecil dengan
memperhatikan pengetahuan prasyarat.
2. Menata indikator berdasarkan cakupan serta
urutan unit.
3. Menyajikan materi dengan metode dan media
yang sesuai.
4. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.
5. Menilai perkembangan peserta didik dalam
pencapaian kompetensi (kognitif, psikomotor,
dan afektif).
6. Menggunakan teknik diagnostik.
7. Menyediakan sejumlah alternatif strategi
pembelajaran bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
16. PENILAIAN BERKELANJUTAN
Sistem evaluasi menggunakan penilaian berkelanjutan,
yang ciri-cirinya adalah:
• Ulangan dilaksanakan untuk melihat ketuntasan
setiap Kompetensi Dasar.
• Ulangan dapat mencakup satu atau lebih Kompetensi
Dasar.
• Hasil ulangan dianalisis dan ditindaklanjuti melalui
program remedial dan program pengayaan.
• Ulangan mencakup aspek kognitif dan psikomotor.
• Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori
afektif seperti pengamatan, kuesioner, dsb.
• Nilai akhir semester merupakan nilai kumulatif dari
keseluruhan nilai perolehan, selama satu semester
yang terkait.
17. PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN RREEMMEEDDIIAALL
• Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan pada KD tertentu,
menggunakan berbagai metode yang diakhiri
dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat
ketuntasan belajar peserta didik.
• Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat
mencapai standar kompetensi yang ditentukan,
hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh
karenanya perlu adanya program pembelajaran
remedial (perbaikan)
19. DIAGNOSIS KESULITAN
BELAJAR
PESERTA DIDIK
• Kesulitan ringan (kurang perhatian saat
mengikuti pelajaran)
• Kesulitan sedang (gangguan belajar dari
luar peserta didik, misalnya : faktor
keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan
pergaulan)
• Kesulitan berat (ketunaan pada diri
peserta didik misalnya tuna rungu, tuna
netra, dan tuna daksa)
20. TEKNIK UNTUK MENDIAGNOSIS
KESULITAN BELAJAR
• Tes prasyarat,
• Tes diagnosis,
• Wawancara,
• Observasi.
21. PPEELLAAKKSSAANNAAAANN RREEMMEEDDIIAALL
• Pembelajaran ulang dengan metode
dan media yang berbeda,
• Belajar mandiri atau pemberian
bimbingan secara khusus,
• Pemberian tugas/latihan,
• Belajar kelompok dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya,
• dan lain-lain, yang semuanya diakhiri
dengan ulangan.
22. TES ULANG
• Tes ulang diberikan kepada peserta
didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat
diketahui apakah peserta didik telah
mencapai ketuntasan dalam
penguasaan kompetensi yang telah
ditetapkan.
• Nilai hasil tes ulang tidak melebihi
batas Kriteria Ketuntasan Minimal.
23. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
• Peserta didik yang telah mencapai
kompetensi lebih cepat dari peserta didik
lain dapat mengembangkan dan
memperdalam kecakapannya secara
optimal melalui pembelajaran pengayaan.
• Pembelajaran pengayaan dapat diartikan
sebagai suatu pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang telah melampaui
persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan
oleh Satuan Pendidikan.
24. PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
Lanjutan ….
• Pembelajaran pengayaan memberikan
kesempatan bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta
mengoptimalkan kecakapannya.
• Pengayaan merupakan penguatan pada KD
tertentu dengan memberi tugas membaca,
tutor sebaya, diskusi dan lain-lain
25. Tingkat Kelebihan
Kemampuan Belajar
• Belajar lebih cepat
• Menyimpan informasi lebih
mudah
• Keingintahuan yang tinggi
• Berpikir mandiri
• Superior dalam berpikir abstrak
• Memiliki banyak minat
26. Pelaksanaan Pengayaan
Pemberian pengayaan agar tepat
sasaran, perlu ditempuh langkah-langkah
sistematis yaitu:
mengidentifikasi kelebihan kemampuan
peserta didik;
memberikan perlakuan (treatment)
pembelajaran pengayaan.
27. TEKNIK IDENTIFIKASI
KEMAMPUAN BERLEBIH PESERTA DIDIK
• Tes IQ (Intelligence Quotient)
• Tes inventori
• Wawancara
• Pengamatan (observasi)
28. Jenis Pembelajaran Pengayaan
Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan yang dirancang untuk disajikan kepada peserta
didik. Sajian dimaksud dapat berupa peristiwa sejarah,
buku, tokoh masyarakat, yang secara regular tidak
tercakup dalam kurikulum.
Keterampilan Proses
Kegiatan yang diperlukan oleh peserta didik agar
berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi
terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran mandiri.
29. Jenis Pembelajaran Pengayaan
(lanjutan …)
Pemecahan Masalah
Program yang diberikan kepada peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi
berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah
atau pendekatan investigatif
30. Bentuk Pelaksanaan
Pembelajaran Pengayaan
1. Belajar Kelompok
2. Belajar mandiri
3. Pembelajaran berbasis tema
4. Pemadatan kurikulum
31. Bentuk Pelaksanaan
Pembelajaran Pengayaan
1. Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran
sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial.
2. Belajar Mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatu
yang diminati.
32. Bentuk Pelaksanaan
Pembelajaran Pengayaan
3. Pembelajaran Berbasis Tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga
peserta didik dapat mempelajari hubungan berbagai
disiplin ilmu.
4. Pemadatan Kurikulum
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi
materi yang belum diketahui peserta didik.
33. Penilaian
• Sebagai bagian integral dari kegiatan
pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak
lepas dengan penilaian.
• Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan
tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio
dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari
peserta didik yang lainnya