SlideShare a Scribd company logo
PANDUAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS: 
Pengalaman dari Program DBE3 
Mengapa Perlu Pelatihan PTK? 
Salah satu dari berbagai pendekatan dalam pemecahan masalah untuk peningkatan 
mutu pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Namun berbagai hasil 
penelitian di bidang pendidikan kurang dirasakan dampaknya terhadap 
peningkatan mutu pembelajaran di kelas. 
Setidaknya terdapat dua alasan mengapa hasil-hasil penelitian pendidikan kurang 
berdampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Pertama, 
penelitian pendidikan umumnya dilakukan oleh pakar sehingga permasalahan dalam kelas 
yang dipecahkan kurang dihayati oleh guru. Akibatnya para guru tidak terlibat dalam 
pembentukan pengetahuan yang merupakan hasil penelitian. Kedua, penyebarluasan 
hasil penelitian ke kalangan praktisi di lapangan membutuhkan waktu relatif lama. 
Publikasi hasil-hasil penelitian melalui berbagai jurnal ilmiah membutuhkan waktu sekitar 
dua sampai dengan tiga tahun. 
Perubahan pendekatan perlu dilakukan agar pemanfaatan penelitian untuk perbaikan 
mutu pendidikan dan pembelajaran dapat segera terlaksana. Para guru tidak lagi cukup 
dianggap sebagai penerima pembaharuan yang dilakukan oleh pakar, melainkan mereka 
harus ikut bertanggung jawab. Oleh sebab itu, mereka harus berperan aktif untuk 
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan 
yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dikelolanya. 
Pengalaman dari Program DBE 3 
1
Pendekatan penelitian tindakan yang berbasis kelas dapat dilakukan untuk menyelesaikan 
bermacam-macam masalah praktis yang muncul di dalam kelas. Sebagai contoh, para 
guru yang menghadapi berbagai masalah dalam pelaksanaan tugasnya, misalnya 
rendahnya keterampilan bertanya siswa, rendahnya hasil belajar siswa, dan lain-lain dapat 
menerapkan tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Tindakan 
tersebut dapat berupa penerapan berbagai metode pembelajaran, pengembangan 
kegiatan praktik, pengembangan berbagai bentuk pekerjaan rumah, pengembangan 
bentuk-bentuk karya siswa, pengembangan bentuk-bentuk baru penilaian, dan lain-lain. 
Agar guru-guru dapat menyelesaikan masalah-masalah di kelas atau sekolah masing-masing 
melalui penelitian tindakan kelas (PTK) maka mereka perlu memahami dan 
terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas. Apalagi dalam Peraturan Menteri 
Pendidikan Nasional no 16 tahun 2007 dinyatakan bahwa guru harus memiliki 
kemampuan untuk melakukan tindakan reflektif untuk memperbaiki mutu 
pembelajarannya. 
Namun masih banyak guru belum memiliki kemampuan yang memadai dalam 
melaksanakan PTK. Oleh sebab itu, peningkatan pemahaman dan keterampilan 
melaksanakan PTK dapat dilakukan melalui pelatihan. 
Selain itu, saat ini DBE3 melalui program-program pelatihannya mengajak para guru dan 
fasilitator bersama-sama untuk memperbaiki kualitas pembelajaran mereka. Untuk men-guji 
dan mengetahui tindakan pembelajaran yang mereka lakukan, guru dan fasilitator 
perlu bermitra untuk melaksanakan PTK. Dengan cara ini, mereka mengetahui praktik-praktik 
mana yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Di samping itu, 
mereka dapat memberi rekomendasi dengan penuh keyakinan kepda pihak lain. 
Untuk Apa Panduan Ini? 
Penelitian Tindakan Kelas 
dipilih menjadi strategi 
DBE3 karena sifatnya 
yang praktis, dapat dilakukan 
dalam situasi kerja sehari-hari 
dan memfokuskan individu pada 
hal-hal yang dapat mereka 
lakukan secara pribadi untuk 
meningkatkan kualitas 
pembelajaran. Selain itu, 
Penelitian Tindakan Kelas 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
2
merupakan salah satu bagian penting dari proses sertifikasi dan peningkatan mutu guru di 
Indonesia. Oleh sebab itu, DBE3 ingin mendukung usaha Pemerintah Indonesia untuk 
mencapai tujuan tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan PTK bagi fasilitator, guru, 
dan dosen/widya iswara. 
Dalam rangka berbagi pengalaman melaksanakan pelatihan PTK bagi guru-guru SMP/MTs 
agar mereka memiliki pemahaman dan keterampilan PTK, DBE3 menerbitkan buku 
panduan PTK ini. Ditinjau dari sisi pemahaman PTK, panduan PTK ini tidak dimaksudkan 
sebagai materi ajar yang dapat dipelajari guru secara mandiri. Panduan ini dibuat sekedar 
sebagai rambu-rambu bagaimana memahami pelaksanaan PTK. 
Ditinjau dari sisi pelaksanaan PTK, banyak institusi berusaha membantu guru-guru agar 
mampu melaksanakan PTK melalui penyelenggaraan pelatihan. DBE 3 juga telah berusaha 
membatu guru agar mampu melaksanakan PTK dengan menyelenggarakan pelatihan PTK 
bagi guru-guru SMP/MTs. DBE3 ingin berbagi pengalaman menyelenggarakan pelatihan 
PTK bagi guru-guru SMP/MTs dengan institusi-institusi lain melalui penerbitan panduan 
pelatihan PTK ini. 
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa Panduan Pelatihan PTK ini terutama 
diperuntukkan bagi institusi-instiutsi penyelenggara pelatihan PTK. Institusi-instiutsi yang 
dimaksud adalah perguruan tinggi, LPMP, penyedia jasa layanan pelatihan PTK, dan lain-lain. 
Walaupun panduan ini dapat digunakan oleh guru-guru secara perorangan, panduan 
ini tidak dimaksudkan sebagai bahan ajar mandiri. Artinya, agar guru-guru dapat 
memahami dan melaksanakan PTK maka panduan ini dapat digunakan oleh mereka 
dengan bantuan pelatih. 
Bagaimana Melakukan PTK? 
1. Apa itu PTK? 
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk kajian praktis bersifat 
reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan 
tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman 
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, dan memperbaiki kondisi praktik 
pembelajaran. Berdasarkan definisi ini, PTK memiliki karakteristik-karakteristik yang 
berbeda dengan karakteristik penelitian formal, yakni: (a) Inkuiri pada praktik dari dalam, 
(b) Usaha kolaboratif, dan (c) Praktik reflektif yang dipublikasi. Ketiga karakteristik PTK ini 
dapat dijelaskan sebagai berikut. 
Pengalaman dari Program DBE 3 
3
PTK memiliki karakteristik inkuiri pada praktik yang dilakukan dari dalam. Ini berarti 
bahwa PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pelaksanaan tugas 
sehari-hari. PTK bersifat praktis dan memperbaiki praktik secara langsung. Dengan 
demikian, PTK berusaha memecahkan masalah yang spesifik-kontekstual dengan 
menerapkan metodologi yang bersifat lebih “longgar”, tidak terlalu membakukan 
instrumen. Namun demikian, pengumpulan data tetap dilakukan dengan menekankan 
objektivitas. Agar objektivitas tetap terjaga maka kerjasama kesejawatan atau kolaborasi 
sangat diperlukan dalam rangka pelaksanaan PTK. Sedangkan praktik reflektif yang 
dipulikasi berarti bahwa keseluruhan proses pemantauan dan perbaikan kinerja dalam 
PTK dilakukan dengan mengacu pada kaidah-kaidah penelitian ilmiah, terutama aspek 
analisis dan evaluasinya, serta laporannya disebarluaskan ke sejawat untuk pertumbuhan 
profesional. 
2. Bagaimana Langkah-langkah PTK? 
PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem bersiklus dari berbagai kegiatan 
pembelajaran. PTK dilaksanakan melalui lima tahap yang merupakan simpul-simpul 
dalam suatu siklus. Adapun tahap-tahap tersebut adalah: (a) Refleksi 
pembelajaran dan identifikasi masalah, (b) Perencanaan tindakan perbaikan, (c) 
Pelaksanaan tindakan perbaikan dan pengumpulan data, (d) Analisis data dan interpretasi, 
dan (e) Refleksi dan tindak lanjut. Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan PTK dapat 
diperikan sebagai berikut. 
Langkah 1: Merefeksikan pembelajaran dan mengidentifikasi satu permasalahan 
yang memiliki pengaruh besar terhadap situasi kelas. Melakukan kajian 
pustaka singkat untuk mendapatkan informasi dasar mengenai 
permasalahan tersebut dan bagaimana pemecahannya. 
Langkah 2: Merumuskan pemecahan bagi permasalahan dan mengembangkan 
rencana tindakan. Menentukan metode pengumpulan data saat 
menguji tindakan di kelas, terutama berkaitan dengan belajar siswa. 
Langkah 3: Menerapkan pemecahan masalah di dalam kelas dan mengumpulkan 
data. 
Langkah 4: Menganalisis data dan menemukan kecenderungan peningkatan belajar 
siswa. 
Langkah 5: Merefleksikan hasil dan menentukan langkah tindak lanjut berdasarkan 
hasil tersebut. 
Jika strategi (tindakan pemecahan masalah) baru tersebut berhasil meningkatkan belajar 
siswa, para guru akan menggunakan lagi strategi tersebut dalam konteks pembelajaran 
yang sama. Jika strategi tersebut tidak meningkatkan belajar siswa, para guru diminta 
untuk mengulang langkah 1, 2, 3 dan 4 dengan menggunakan strategi/tindakan yang 
berbeda. Siklus PTK di atas dapat dilihat pada Gambar 1. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
4
Merumuskan pemecahan bagi 
permasalahan dan 
mengembangkan rencana 
tindakan. Menentukan metode 
pengumpulan data saat menguji 
tindakan di kelas, terutama 
berkaitan dengan belajar siswa 
Menerapkan 
pemecahan masalah 
di dalam kelas dan 
mengumpulkan data 
Pengalaman dari Program DBE 3 
5 
Menganalisis data dan 
menemukan 
kecenderungan 
peningkatan belajar 
siswa 
Merefleksikan 
pembelajaran dan 
mengidentifikasi satu 
permasalahan yang 
memiliki pengaruh besar 
Merefleksikan hasil 
dan menentukan 
langkah tindak lanjut 
berdasarkan hasil 
tersebut 
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 
LANGKAH 1: Refleksi dan Identifikasi Masalah 
Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya masalah yang 
dirasakan mengganggu, yang menghalangi pencapaian tujuan pembelajaran sehingga 
ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan/atau hasil belajar siswa. 
Untuk itu, pertama-tama yang harus dimiliki oleh guru adalah perasaan ketidakpuasan 
terhadap praktik pembelajaran yang selama ini dilakukannya. 
Setelah fokus permasalahan ditemukan dan dianalisis, guru perlu merumuskan 
permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas 
akan membuka peluang bagi guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang perlu 
dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan, dan lain-lain. 
LANGKAH 2: Perencanaan Tindakan 
Setelah masalah dirumuskan, tindakan perbaikan perlu direncanakan. Dalam rencana 
tindakan ini perlu dipersiapkan berbagai hal yang diperlukan sebelum tindakan perbaikan
dilaksanakan. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh itu adalah: (a) Membuat 
skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah tindakan yang dilakukan guru di samping 
bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa sesuai dengan tindakan perbaikan yang telah 
direncanakan, (b) Menyiapkan fasilitas dan saran pendukung yang diperlukan di kelas, 
seperti alat dan bahan kegiatan, gambar, alat peraga, dan lain-lain, dan (c) Mempersiapkan 
cara merekam dan menganalis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan. 
LANGKAH 3: Pelaksanaan Tindakan 
Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Kegiatan pelaksanaan tindakan 
perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, dan pada saat yang bersamaan 
dilakukan kegiatan observasi dan interperetasi. Penggabungan pelaksanaan tindakan 
dengan kegiatan observasi dan interpretasi merupakan ciri khas dari PTK. 
Secara umum, observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang 
terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung, dengan atau tanpa alat bantu. Karena 
kegiatan observasi ini dibarengi dengan kegiatan interpretasi maka perlu dirancang 
mekanisme perekaman hasil observasi yang tidak mencampuradukkan antara fakta 
dengan interpretasi. Dalam kaitannya dengan ini tampaknya prosedur perekaman hasil 
observasi yang telah banyak digunakan dalam penelitian kualitatif dapat dimanfaatkan. 
LANGKAH 4: Analisis Data 
Setelah observasi dan interpretasi selesai dilakukan maka langkah berikutnya adalah 
melakukan analisis data. Analis data dalam rangka refleksi setelah pelaksanaan tindakan 
mencakup proses dan dampak tindakan perbaikan dalam satu siklus PTK. Analisis data 
adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, 
mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan 
yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
6
Pengalaman dari Program DBE 3 
7 
CONTOH 
PenelitianTindakan untuk Meningkatkan 
Kemampuan Siswa dalam Menulis Laporan 
Langkah1: 
Guru-guru di SMPN 2 Semanding Tuban memprihatinkan siswa-siswa yang mengalami 
kesulitan untuk menulis laporan. Siswa-siswa tampaknya memiliki masalah dalam 
mengidentifikasi fokus laporan, memilih dan menata isi sehingga laporannya menjadi tertata 
baik dengan tema koheren dan ide jelas yang terjalin rapi. Hanya sekitar 50% dari siswa 
mampu mencapai KKM sebesar 65. 
Langkah 2: 
Setelah menelaah sekilas praktik-praktik terbaik dalam metode pembelajaran untuk 
mengembangkan kemampuan menulis siswa, guru-guru memilih model EPIK untuk 
dicobakan ke siswanya sehingga mengetahui apakah model itu dapat memecahkan masalah. 
EPIK adalah model pembelajaran semacam pemetaan konsep atau pemetaan gagasan 
dengan siswa melakukan pengamatan aspek-aspek seputar tema untuk menghasilkan 
diagram (peta) yang menampilkan kata-kata, gagasan-gagasan, tugas-tugas, atau hal lainnya, 
yang dikaitkan dan diatur seputar tema pokok. Akhirnya, siswa menggunakan informasi 
dalam peta untuk menulis laporan mereka (informasikan dan kembangkan) 
Langkah 3: 
Guru-guru menggunakan model ini untuk siswa kelas 8 selama 8 bulan. Data dikumpulkan 
dengan menggunakan: (1) Karya siswa untuk menilai kemampuan siswa menulis laporan, 
(2) Kuesioner dan jurnal untuk menentukan reaksi siswa terhadap EPIK, dan (3) Pengamatan 
untuk melihat perilaku guru dan siswa dalam pembelajaran dan menilai seberapa baik 
model EPIK dilaksanakan. 
Langkah 4: 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis 
laporan. Sebanyak 34 siswa (77%) mencapai KKM 65. 
Langkah 5: 
Walaupun terdapat peningkatan dalam kemampuan siswa untuk menyusun dan menulis 
laporan, guru belum merasa berhasil karena indikator keberhasilannya adalah 85% dari 
siswa memperoleh KKM 65, masih belum tercapai dan hasil pengamatan menunjukkan 
adanya beberapa kelemahan pelaksanaan EPIK. 
Selanjutnya guru memperbaiki strategi. Sekarang siswa diperkenankan memilih topiknya 
sendiri untuk laporannya dan guru memfokuskan pada peningkatan pembelajaran dan 
pembimbingannya terhadap siswa secara individual. 
Dengan cara tersebut, di akhir pembelajaran 40 siswa (91%) mencapai nilai KKM 65 
atau lebih. Hasil ini meningkat 13% dari siklus 1 dan meningkat 40% dari awal penelitian 
sebelum tindakan sebesar 50%. Hasil PTK menyarankan bahwa penggunaan peta 
konsep sebagai alat pra menulis membantu untuk meningkatkan kemampuan siswa 
menulis laporan dan mendorong guru-guru di SMPN 2 Semanding terus 
menggunakannya.
LANGKAH 5: Refleksi Hasil dan Tindak Lanjut 
Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan/atau tidak terjadi, 
apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan 
perbaikan yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah 
lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Dengan demikian, refleksi merupakan 
pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, 
dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Apabila PTK 
dilakukan secara kolaboratif maka refleksi juga harus dilakukan secara kolaboratif pula. 
Dengan memanfaatkan pengalaman pada siklus sebelumnya dan menilai kembali sasaran 
perbaikan, maka terbuka peluang untuk menyusun rencana tindakan perbaikan yang 
baru. 
3. Apa Manfaat PTK? 
Pelaksanaan PTK bermanfaat bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Melalui 
PTK, para guru makin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional 
secara mandiri. Pada gilirannya, 
guru memiliki makin banyak 
pengetahuan yang dibangunnya 
sendiri, memiliki teori yang 
dikembangkan berdasarkan 
pengalaman praktik 
pembelajarannya. Inovasi 
pembelajaran yang “tumbuh dari 
bawah” tentu saja menjadi lebih 
efektif. 
Pelaksanaan PTK bermanfaat 
untuk meningkatkan kinerja 
guru. Dengan bertambahnya 
pengetahuan pembelajaran yang 
telah dipraktikkan, guru 
terdorong untuk berbuat lebih 
baik sehingga terbuka peluang 
bagi guru untuk meningkatkan 
kinerjanya. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
8 
Refleksi Para Guru 
Setelah Mengikuti Pelatihan DBE 3 
“Saya menjadi tahu bagaimana sebuah PTK 
dilaksanakan” 
“Wawasan saya tentang PTK bertambah” 
“Saya jadi bisa berefleksi apakah mengajar 
saya baik atau tidak” 
“Saya menyadari betapa pentingnya selalu 
memperbaiki proses pembelajaran” 
“Pelatihan mendorong saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan 
dalam mengajar di kelas” 
“Wawasan saya tentang jurnal ilmiah bertambah” 
“Ada kerjasama antara guru, widya iswara, dan dosen. 
Guru mendapat masukan dari widya iswara dan dosen; 
widya iswara dan dosen mendapat masukan 
dari lapangan”
9 
4. Mengapa Guru Perlu 
Melakukan PTK? 
“Saya mengubah kebiasaan saya dari mengajak siswa 
menghafal menjadi melakukan praktik kinerja ilmiah” 
Endang Wahyuningsih, S.Pd. 
Guru IPA SMPN 2 Baureno, 
Bojonegoro, Jawa Timur 
“Program PTK DBE3 telah 
PTK dilaksanakan untuk perbaikan 
dan/atau peningkatan praktik 
mengubah cara saya mengajar 
pembelajaran secara 
terutama dalam melihat segera 
berkesinambungan yang pada 
masalah yang dihadapi siswa dan 
dasarnya “melekat” pada penunaian 
menghargai siswa. Ternyata 
bukan siswa saya yang bodoh 
misi profesional kependidikan yang 
tetapi cara mengajar saya yang 
diemban oleh guru. Akhir-akhir ini 
tidak bisa mereka akses sehingga 
masyarakat kita berkembang begitu 
mereka tidak belajar.” 
cepat. Akibatnya tuntutan terhadap 
layanan pendidikan yang harus 
dilakukan oleh guru juga meningkat. 
PTK merupakan salah satu cara yang 
strategis bagi guru untuk 
memperbaiki dan/atau meningkatkan 
layanan kependidikan yang harus 
diselenggarakannya dalam konteks 
pembelajaran di kelas dan/atau 
peningkatan kualitas program sekolah 
secara keseluruhan. Hal ini sejalan 
dengan ungkapan guru peserta pelatihan PTK DBE3: “Saya menyadari betapa pentingnya 
selalu memperbaiki proses pembelajaran”. 
Arif Mustopa, S.Pd Guru Bahasa Inggris 
SMPN 2 Tanjunganom Nganjuk, Jawa Timur 
“Saya jadi mengetahui kekurangan saya saat proses 
KBM. Setelah mengetahui kekurangan saya, saya bisa 
mencari solusinya, yaitu metode pembelajaran yang 
cocok”. 
Sulasdi, S.Pd., M.M. 
Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Karanganyar, Jawa Tengah 
Dalam PTK guru melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, lalu kemudian 
mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan 
permasalahan pembelajaran di kelas yang tengah dirasakan. Dengan PTK, guru dibiasakan 
untuk melakukan refleksi dan keluar dari mengajar sebagai kegiatan rutin sehingga 
mereka lebih menyadari masalah pembelajarannya dan berupaya secara sistimatis untuk 
menyelesaikannya. Ini pernyataan guru peserta pelatihan PTK DBE3 “Saya jadi bisa 
berefleksi apakah mengajar saya baik atau tidak”. Guru lain menyatakan: “Pelatihan 
mendorong saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mengajar di kelas” 
PTK merupakan wahana yang tepat untuk mengujicoba praktik-praktik pembelajaran yang 
baik. Guru-guru sering mendapatkan pelatihan berbagai praktik pembelajaran yang baik 
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dari berbagai lembaga, misalnya DBE3. 
Untuk menerapkan dan menyesuaikan praktik-praktik pembelajaran yang baik tersebut ke 
dalam konteks kelas dan sekolah masing-masing, guru perlu melakukan ujicoba yang 
“Hal yang paling penting yang saya pelajari adalah saya mengkaji 
dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang muncul dalam 
proses pembelajaran saya di dalam kelas untuk lebih meningkatkan 
mutu pembelajaran”. 
Eneng Erliani, S.Pd. Guru Matematika 
SMPN 4 Tarogog Kidul, Jawa Barat 
Pengalaman dari Program DBE 3
tindakannya berupa satu atau beberapa 
praktik pembelajaran yang baik tersebut. Agar 
tindakan ini tidak mengganggu pembelajaran 
yang sedang berlangsung maka guru perlu 
mengemasnya dalam PTK. Dengan demikian, 
PTK menjadi wahana praktis untuk melakukan 
perbaikan dengan menerapkan beberapa 
praktik pembelajaran hasil pelatihan. 
Bagaimana Melatih PTK? 
“Setelah mengikuti pelatihan PTK 
DBE3, saya selalu membuat refleksi 
siswa dan juga jurnal refleksi selesai 
mengajar”. 
Rosmawati, S.Pd. Guru IPS 
SMPN 1 Angkola Barat, Padang 
Sidempuan Sumatera Utara 
1. Bagaimana DBE 3 Melatih Guru untuk Melaksanakan PTK? 
Agar guru-guru di daerah binaan DBE 3 memiliki berbagai keterampilan terkait 
dengan PTK, DBE 3 menyelenggarakan pelatihan PTK. Pelatihan PTK ini memiliki 
empat target pokok. Pertama, guru mampu menyusun proposal penelitian 
tindakan kelas. Kedua, guru mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas. Ketiga, guru 
mampu melaporkan hasil penelitian tindakan kelas. Terakhir, guru mampu menulis artikel 
ilmiah berdasarkan laporan penelitan tindakan kelas yang dihasilkan. 
Pelatihan PTK DBE 3 dilaksanakan secara bertahap dengan disertai tindak lanjut. Pelatihan 
secara bertahap ini dimaksudkan agar peserta menginternalisasi keterampilan-keterampilan 
yang diperolehnya sedikit demi sedikit dalam waktu yang tersedia. 
Sedangkan tindak lanjut pelatihan dimaksudkan agar peserta berlatih dan mempraktikkan 
keterampilan-keterampilan yang didapat dari pelatihan. Pada setiap tahapan workshop 
target-target keterampilan tertentu dicanangkan agar dicapai oleh peserta. Penerapan 
dan perbaikan keterampilan tersebut dilakukan pada bagian tindak lanjut dengan 
pendampingan konsultan. Alur pelatihan PTK DBE 3 dapat dilihat pada diagram berikut. 
Pelatihan PTK DBE3 dilaksanakan melalui empat tahap workshop yang setiap tahapnya 
memiliki target tertentu.Workshop I diselenggarakan selama 3 hari dengan target 
tersusunnya proposal PTK.Workshop II diselenggarakan selama 3 hari pula dengan target 
teranalisisnya data penelitian. Workshop III dilaksanakan selama 3 hari dengan target 
tersusunnya laporan PTK.Workshop IV diselenggarakan selama 3 hari pula dengan target 
dihasilkannya artikel ilmiah. Seperti telah dikemukakan di atas, setiap tahap workshop 
terdiri atas sejumlah kegiatan tertentu yang dilanjutkan dengan tindak lanjut tertentu 
pula. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
10
/ Tindak Lanjut 
Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas 
(1) Tim teknis DBE3 mengunjungi peneliti di lapangan dan 
menyempurnakan rencana tindakan 
(2) Peneliti mengumpulkan data sementara di lapangan 
(3) Peneliti dan tim teknis bertemu untuk mendiskusikan 
temuan sementara dan menyempurnakan penelitian 
berdasarkan temuan yang ada 
(4) Peneliti melanjutkan pengambilan data berdasarkan 
rencana yang sudah disempurnakan 
(5) Proses dilanjutkan sampai selesai 
Pengalaman dari Program DBE 3 
11 
Gambar 2. Tahapan Workshop PTK DBE 3 
Tindak Lanjut 
Menyelesaikan 
(1) Peserta menyelesaikan konsep tertulis dari penelitian 
tindakan kelas mereka dan menyerahkannya ke 
DBE3 
(2) Tim teknis melihat kembali konsep tersebut dan 
memberikan umpanbalik verbal dan/atau tertulis. 
(3) Peneliti menyelesaikan tulisan tentang hasil Penelitian 
Tindakan Kelas mereka. 
Tindak Lanjut 
Menulis tentang Temuan 
(1) Peserta menulis tentang hasil temuan dari penelitian mereka 
(2) Tim teknis DBE3 mengunjugi peneliti untuk membantu proses 
penulisan. 
Tindak Lanjut 
Menulis Artikel Ilmiah 
(1) Peserta menulis dan menyempurnakan artikel ilmiah 
(2) Tim teknis DBE3 menelaah dan memberi saran perbaikan. 
(3) Peserta merevisi artikel 
Publikasi 
(1) DBE3 memilih contoh-contoh terbaik dari penelitian 
dan mengikutsertakannya pada buklet good practices 
dan mendukung peneliti untuk mempublikasikan 
penelitiannya di jurnal-jurnal universitas nasional dan 
jurnal-jurnal internasional. 
(2) DBE3 menggunakan pengalaman dari program ini 
untuk membuat lembaran “bagaimana-caranya” dari 
pengalaman dan apa yang telah dipelajari. 
Workshop Pertama (3 hari) 
Tujuan: 
Mendefinisikan dan Merencanakan Penelitian Tindakan Kelas 
Kegiatan - Peserta akan: 
(1) Mempelajari tentang apa yang dimaksud Penelitian Tindakan 
Kelas, mengapa hal itu penting dan bagaimana dapat melak-sanakannya 
secara efektif. 
(2) Mengidentifikasi masalah yang akan mereka hadapi di dalam 
kelas, merumuskan pertanyaan dan bagaimana hal itu akan 
diteliti. 
(3) Mempersiapkan konsep proposal dan merencanakan tindakan 
untuk penelitian mereka 
(4) Melihat kembali rencana tindakan dan memberikan umpanbalik. 
Hasil: 
Konsep Rencana tindakan untuk Penelitian Tindakan Kelas Workshop Kedua (3 hari) 
Tujuan: 
Refleksi, diskusi, dan analisis data 
Kegiatan - Peserta akan: 
(1) Merefleksikan apa yang bisa dipelajari dari data yang 
sudah didapatkan, melihat pola, tren, pengertian 
dan makna baru. 
(2) Mempelajari bagaimana data dapat dianalisa, ditata 
dan dipresentasikan. 
(3) Mempelajari bagaimana cara menulis tentang hasil 
penelitian 
Hasil 
Analisis Workshop Ketiga (3 hari) data awal dan hasil temuan. 
Tujuan: 
Tindakan dan Rekomendasi 
Kegiatan - Peserta akan: 
(1) Melihat kembali makna dari temuan mereka. Mendiskusikan apa 
yang dapat mereka lakukan dengan cara yang berbeda di dalam 
kelas/dalam program pelatihan guru, sebagai hasil dari penelitian 
mereka, dan apa yang akan mereka rekomendasikan untuk orang 
lain. 
(2) Belajar bagaimana menuliskan apa yang mereka telah kerjakan dan 
pelajari sehingga bermanfaat bagi mereka dan orang lain. 
(3) Belajar bagaimana menyajikan apa yang telah mereka pelajari 
kepada orang lain. 
Hasil 
Rencana untuk Tindakan Masa Depan dalam bentuk tertulis dan 
presentasi hasil penelitian Workshop Keempat (3 hari) 
Tujuan: 
Menulis artikel ilmiah berdasarkan laporan 
Kegiatan - Peserta akan: 
(1) Diskusi struktur dan isi artikel ilmiah. 
(2) Menulis draft I artikel ilmiah berdasarkan laporan PTK. 
(3) Meninjau ulang draft artikel yang telah ditulis 
Hasil 
Artikel ilmiah untuk dipublikasi. 
Presentasi 
(1) Tim teknis DBE3 mengunjungi peneilti untuk membantu persiapan 
dari presentasi hasil penelitian; 
(2) Peserta mempresentasikan penelitian kepada Universitas peserta 
dan staf LPMP 
(3) Peserta mempresentasikan penelitan kepada para guru dan staf 
Pendidikan tingkat Kabupaten pada MGMP atau pertemuan 
Pameran Kabupaten.
WORKSHOP 1: Mendefinisikan dan 
Merencanakan PTK 
Workshop I berisi kegiatan-kegiatan: apa, mengapa, 
dan bagaimana PTK; merumuskan masalah dan 
merencanakan tindakan melalui refleksi dan diskusi 
kelompok; dan menulis proposal PTK. PadaWorkshop I ini peserta dilatih bagaimana 
membuat proposal PTK. Kegiatan dimulai dari pemahaman tentang apa yang dimaksud 
dengan dan bagaimana melaksanakan PTK. Kegiatan dilanjutkan dengan bagaimana 
mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menentukan tindakan yang akan dilakukan 
untuk mengatasi masalah tersebut. Kemudian, peserta dilatih untuk menentukan 
indikator keberhasilan tindakan, mengembangkan instrumen pengamatan dan 
pengukuran, serta merancang rencana anggaran pelaksanaan PTK. Tindak lanjut dari 
Workshop I ini adalah: peserta memperbaiki persiapan PTK (RPP dan instrumen 
penelitian), pendampingan di lapangan oleh konsultan (validasi RPP dan instrumen), dan 
pengumpulan data siklus sebelumnya. 
Tindak Lanjut WORKSHOP 1 
SetelahWorkshop 1 peserta menyempurnakan RPP dan berbagai instrumen pengamatan 
dan pengukuran di sekolah masing-masing sehingga mereka siap memulai melaksanakan 
PTK. Selanjutnya peserta melakukan kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu di 
sekolah masing-masing untuk mengatasi masalah yang dihadapi sesuai dengan rancangan 
PTKnya. Kurang lebih 2 bulan setelahWorkshop I konsultan berkunjung ke daerah-daerah 
untuk melakukan pertemuan dengan peserta dalam rangka membahas kemajuan dan 
masalah yang dihadapi peserta dalam pelaksanaan PTK. Pertemuan ini dimaksudkan 
untuk memastikan bahwa pelaksanaan PTK berlangsung sesuai dengan kaidah-kaidah PTK 
dan apabila ditemukan masalah pelaksanaan PTK sedini mungkin masalah tersebut dapat 
diselesaikan. Fokus diskusi pada pertemuan tindak lanjut 1 ini adalah: (a) Kesesuaian 
tindakan dengan masalah yang ingin pecahkan, (b) Ketepatan indikator keberhasilan 
tindakan, dan (c) Kesesuaian instrumen pengamatan dan pengukuran dengan indikator 
keberhasilan. 
WORKSHOP 2: Refleksi, Diskusi, dan Analisis Data 
Workshop II berisi kegiatan-kegiatan: presentasi data, latihan menganalisis data (melihat 
pola dan kecenderungan), merefleksi dari data yang didapat, dan mengidentifikasi 
tindakan pada siklus berikutnya. Kegiatan dimulai dari pemajangan ringkasan hasil 
sementara, khususnya data hasil PTK masing-masing peserta. Peserta lain mengunjungi 
pajangan tersebut dan memberi komentar dan masukan terhadap pajangan tersebut. 
Kegiatan dilanjutkan dengan berlatih menganalisis data untuk melihat pola dan 
kecenderungan serta membandingkannya dengan indikator keberhasilan. Kemudian, 
peserta menganalisis data hasil tindakan masing-masing, melakukan refleksi untuk 
menetapkan perbaikan tindakan untuk berikutnya. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
12
Tindak Lanjut WORKSHOP 2 
SetelahWorkshop 2 peserta melakukan tindak lanjut di sekolah masing-masing yang 
berupa berbagai kegiatan untuk menyempurnaan pelaksanaan PTK siklus selanjutnya. 
Peserta melakukan penyempurnaan instrumen pengamatan dan pengukuran agar 
diperoleh data yang lebih sesuai dan akurat. Selain itu, peserta juga memperbaiki 
berbagai perangkat tindakan yang disesuaikan dengan perbaikan tindakan untuk siklus 
berikutnya. Kurang lebih 2 bulan setelahWorkshop 2 konsultan berkunjung ke daerah-daerah 
untuk melakukan pendampingan terhadap peserta dalam rangka membahas 
kemajuan dan masalah yang dihadapi peserta dalam pengolahan data, analisis data, dan 
refleksi. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data telah diolah dan 
dianalisis dengan tepat dan apabila ditemukan masalah dalam pengolahan dan analisis 
data sedini mungkin masalah tersebut dapat diselesaikan. Fokus pendampingan pada 
tindak lanjut 2 ini adalah: (a) Mendeskripsikan data kualitatif, (b) Ketepatan analisis data 
yang sesuai dengan indikator keberhasilan, dan (c) Menarasikan hasil analisis data. 
WORKSHOP 3: Rekomendasi dan Laporan 
Workshop 3 mencakup kegiatan-kegiatan berikut. Kegiatan pertama, peserta 
mempresentasikan hasil analisis data seluruh siklus yang dilanjutkan dengan diskusi. 
Kegiatan kedua, peserta menyusun laporan PTK tanpa panduan sehingga peserta 
menuliskan laporan PTK sesuai dengan persepsi awal mereka tentang laporan PTK. 
Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi peserta per kelompok mata pelajaran dan 
diakhiri dengan penyajian panduan penulisan laporan PTK oleh fasilitator. Kegiatan ketiga, 
peserta merevisi dan memperbaiki laporan PTK mereka sesuai panduan. Kegiatan terakhir 
Workshop 3 adalah tinjau ulang hasil penulisan laporan PTK. Hasil tinjau ulang ini 
menunjukkan bahwa laporan PTK yang ditulis oleh peserta masih belum sempurna dan 
masih memerlukan perbaikan-perbaikan dan penambahan lampiran-lampiran. 
Tindak Lanjut WORKSHOP 3 
Tindak lanjut dariWorkshop 3 ini adalah peserta melengkapi dan memperbaiki laporan 
PTK di lapangan. Sebulan setelahWorkshop 3 konsultan memberi bantuan kepada peserta 
untuk perbaikan laporan PTK ini lewat e-mail. Peserta mengirimkan file draft laporan 
kepada konsultan masing-masing mata pelajaran, kemudian konsultan mata pelajaran 
menelaah dan memberi saran perbaikan 
terhadap draft tersebut. Fokus bantuan 
konsultan adalah: (a) Deskripsi tindakan 
setiap siklus, (b) Logika deskripsi 
pelaporan, dan (c) Tata bahasa 
penulisan laporan. Akhirnya sebagian 
besar peserta menyerahkan laporan PTK 
ke DBE3 sesuai jadwal yang ditentukan.
WORKSHOP 4: Penulisan Artikel Ilmiah 
Sebelum Workshop 4 diselenggarakan, tim konsultan 
melakukan evaluasi terhadap laporan PTK yang telah 
dihasilkan. Dari 25 laporan PTK yang diterima (5 laporan 
PTK tiap mata pelajaran), 11 laporan PTK dinilai layak oleh 
tim konsultan untuk ditulis kembali menjadi artikel ilmiah. 
Dengan demikian, 11 tim PTK diundang untuk mengikuti 
Workshop 4. 
Workshop 4 memuat berbagai kegiatan terkait dengan cara-cara penulisan artikel ilmiah 
berdasarkan laporan PTK. Pertama, peserta membaca 3 artikel ilmiah untuk 
mengidentifikasi struktur artikel ilmiah. Kedua, peserta berdiskusi untuk menemukan 
struktur dan isi artikel ilmiah. Ketiga, peserta mengidentifikasi bagian-bagian laporan PTK 
yang dapat dioleh menjadi bagian dari artikel ilmiah. Keempat, peserta menulis draft I 
artikel ilmiah berdasarkan laporan PTK. Terakhir, peserta meninjau ulang draft 1artikel 
ilmiah yang telah ditulis, dan penyelesaian penulisan artikel ilmiah. 
Tindak Lanjut WORKSHOP 4 
Tindak lanjut dariWorkshop IV ini adalah peserta memperbaiki draft 1 artikel ilmiah di 
sekolah masing-masing. Setelah peserta menyelesaikan penulisan artikel ilmiah, mereka 
mengirimkannya lewat e-mail kepada konsultan mata pelajaran. Konsultan melakukan 
telaah dan menyarankan perbaikan-perbaikan terhadap artikel ilmiah tersebut. Artikel 
ilmiah dikirim kembali kepada peserta untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki artikel ilmiah 
dikirim kembali oleh peserta kepada konsultan mata pelajaran untuk dirapikan dan 
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah PTK DBE 3 disajikan dalam dua edisi, 
yakni edisi Bahasa Indonesia yang memiliki ISSN dan edisi Bahasa Inggris. Artikel ilmiah 
terbaik sedang diupayakan untuk dipublikasi dalam Jurnal Internasional. 
Jadwal dan materi pelatihan semua workshop dapat dilihat di Lampiran 1 dan Lampiran 2. 
2. Apa Pendekatan DBE3 dalam Pelatihan PTK? 
Dua pendekatan yang dipilih dalam melaksanakan pelatihan PTK adalah belajar 
aktif dan komprehansif. Melalui pendekatan belajar aktif, peserta pelatihan akan 
lebih banyak berpikir, berbuat, dan berpraktik langsung untuk menghasilkan 
karya. Dengan pendekatan ini, pelatihan tidak dimaksudkan untuk 
memberi teori sebanyak-banyaknya kepada peserta melainkan peserta 
lebih banyak bekerja dan berpraktik untuk menghasilkan karya. 
Melalui pendekatan komprehensif, peserta pelatihan akan bekerja 
mulai dari hulu sampai hilir dari suatu proses PTK. Artinya, peserta 
pelatihan tidak hanya bekerja untuk menghasilakan proposal PTK, 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
14
14 
tetapi juga melaksanakan tindakan, menganalisis data, membuat laporan, dan akhirnya 
menulis artikel ilmiah untuk dipublikasi. Dengan demikian, peserta pelatihan memiliki 
pengetahuan dan keterampilan komprehensif tentang PTK. 
3. Siapa Peserta Pelatihan PTK? 
Peserta pelatihan PTK adalah guru-guru SMP/MTs lima mata pelajaran, yaitu: 
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan Matematika, serta dosen dan widya 
iswara pada bidang yang sesuai dari lima provinsi. Peserta tidak diminta untuk 
melaksanakan PTK secara individual tetapi dikelompokkan atas tim-tim beranggorakan 3 
orang yang terdiri atas dua orang guru SMP/MTS (1 orang fasilitator daerah sebagai ketua 
dan 1 orang guru mitra) dan satu orang dosen atau widya iswara. Penentuan bahwa 
mereka harus bekerja dalam tim didasarkan atas pertimbangan agar mereka saling 
bekerjasama dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing anggota. Hal ini dirasakan 
peserta, seperti ungkapan mereka: “Ada kerjasama antara guru, widya iswara, dan dosen. 
Guru mendapat masukan dari widya iswara dan dosen; widya iswara dan dosen 
mendapat masukan dari lapangan”. 
Penentuan komposisi tim tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut. 
Pertama, fasilitator daerah dipilih sebagai ketua tim peneliti karena dia adalah aset daerah 
yang memiliki keterampilan praktis baik dan dapat menyebarluaskan pengetahuan dan 
keterampilannya kepada guru-guru lain di daerahnya. Kedua, seorang guru mitra yang 
berasal dari sekolah fasilitator daerah dipilih sebagai anggota tim peneliti karena dia akan 
mudah berkomunikasi dan bekerjasama untuk membantu pelaksanaan PTK di sekolah 
tersebut. Ketiga, seorang dosen atau widya iswara sebagai anggota tim peneliti karena 
pada umumnya dosen atau widya iswara memiliki kemampuan akses pengetahuan dan 
pustaka baru yang lebih baik dan akan sangat mendukung dalam penggalian kajian 
pustaka untuk penyelesaian PTK. Dengan komposisi semacam ini, kolaborasi antara guru-guru 
dan dosen atau widya iswara tercipta dengan baik. 
Peserta pelatihan PTK dari setiap provinsi terdiri dari 5 tim, satu tim untuk setiap mata 
pelajaran. Karena wilayah binaan DBE3 berada di 5 provinsi, jumlah peserta pelatihan PTK 
adalah 25 tim. Dengan demikian, peserta pelatihan tersebut terdiri atas 50 guru SMP/MTS 
lima mata pelajaran dan 25 orang dosen/widya iswara atau sejumlah 75 orang. 
Agar terjadi kolaborasi yang baik maka anggota tim peneliti memiliki fokus tugas masing-masing. 
Anggota tim PTK yang berasal dari perguruan tinggi (dosen) atau LPMP (widya 
iswara) memiliki fokus tugas: mengakses referensi, merumuskan hipotesis tindakan, 
merancang pemecahan masalah, menyusun instrumen, mengamati tindakan,
menganalisis data, dan menarik simpulan. Sedangkan anggota tim PTK yang berasal dari 
SMP/MTs (fasilitator dan guru mitra) memiliki fokus tugas: menyediakan data awal, 
menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengumpulkan data, merefleksi, 
dan menyusun laporan PTK. 
4. Bagaimana Pembinaan dalam Pelatihan PTK? 
Pembinaan pelatihan PTK ini menerapkan tahapan workshop dan tindak lanjut 
dengan mengutamakan pembinaan dan sedikit kompetisi. Tahapan ini mengajak 
peserta untuk belajar dan berlatih di tempat pelatihan yang dilanjutkan dengan 
pendampingan di lapangan (pascaWorkshop 1 dan 2), dan kembali ke pelatihan 
berikutnya. Sampai dengan tahap pelaporan, pembinaan benar-benar dilakukan dalam 
artian bahwa peserta yang belum mampu membuat proposal yang baik tidak digugurkan 
tetapi dibina melalui workshop remidi sampai mereka mampu menghasilkan laporan PTK. 
Setelah laporan PTK dihasilkan, peserta berkompetisi untuk dapat mengikutiWorkshop 4 
tentang penulisan artikel ilmiah. Kompetisi ini didasarkan atas kualitas laporan PTK yang 
dihasilkan. Berdasarkan evaluasi laporan PTK tersebut, 11 kelompok peneliti dari 25 
kelompok peneliti awal diundang untuk mengikutiWorkshop 4. 
Program pembinaan ini bersifat fleksibel, perencanaan setiap tahap program dilakukan di 
akhir tahap sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa baik peserta 
mengerjakan tugas-tugas dalamWorkshop. Jika sebagian besar peserta belum memenuhi 
standar minimal pencapaian hasil, perencanaan untuk workshop remidi dapat dilakukan 
dan/atau pendampingan tambahan dapat dilakukan. 
Pembina dalam pelatihan PTK ini adalah konsultan sebagai anggota tim teknis pada 
bidang keahlian yang sesuai. Para konsultan tersebut tidak hanya memahami teori 
pembelajaran dan PTK di bidangnya, tetapi mereka juga akrab dengan lingkungan 
pembelajaran siswa SMP/MTs. Dengan kata lain, para konsultan memiliki kemampuan 
yang berimbang antara teori dan praktik. Dengan demikian, saran-saran perbaikan dalam 
pelatihan PTK lebih banyak bersifat praktis tetapi tidak lepas dari dasar teori 
pembelajaran yang ada. 
5. Bagaimana Pendanaan Pelaksanaan PTK? 
Setiap tim peneliti memperoleh dana hibah dari DBE 3 yang diserahkan dalam tiga 
tahap. Dana hibah tersebut dapat dipergunakan untuk melaksanakan tindakan, 
mengumpulkan data (termasuk untuk keperluan biaya perjalanan dan penginapan 
dosen atau widya iswara), mengolah dan menganalisis data, menyusun laporan, dan 
pembelian ATK. Penyerahan dana hibah tahap 1 dilakukan setelah Workshop 1 dan 
kelompok peneliti menyerahkan proposal penelitian. Penyerahan dana hibah tahap 2 
dilakukan setelah kelompok peneliti mengikuti Workshop 2. Akhirnya penyerahan dana 
hibah tahap 3 dilakukan setelah laporan PTK diserahkan ke DBE3 Jakarta. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
16
6. Apa Saja Pendukung Pelatihan PTK? 
Agar pelatihan PTK dapat berlangsung dengan baik tempat pelatihan dipilih berdasarkan 
beberapa kriteria berikut. Pertama, tempat pelatihan harus berupa ruangan yang cukup 
besar dan mampu menampung sekitar 100 peserta sehingga peserta dapat bekerja 
dengan aman dan nyaman. Kedua, tempat pelatihan dapat menyediakan akses internet 
untuk seluruh peserta sehingga peserta mudah memperoleh tambahan informasi dalam 
rangka memperkaya kajian teori PTKnya. 
Peserta pelatihan membawa setidaknya sebuah laptop untuk setiap tim peneliti. 
Perlengkapan ini diperlukan agar mereka langsung bekerja saatWorkshop. Selain itu, 
dengan menggunakan laptop mereka dapat mengakses internet untuk memperoleh 
rujukan-rujukan yang diperlukan. 
Seperti pelatihan pada umumnya, pelatihan PTK ini juga didukung dengan LCD Proyektor, 
printer, dan bahan-bahan ATK. LCD Proyektor dipergunakan untuk mendukung penyajian 
materi dan presentasi peserta pelatihan. Sedangkan printer dan bahan-bahan ATK 
dipergunakan untuk mendukung peserta dalam mencetak hasil karya mereka. 
Apa Hasil Pelatihan PTK DBE3? 
Pelatihan PTK ini telah menghasilkan dua hal penting, yaitu peningkatan 
keterampilan peserta dalam PTK dan karya peserta. Berbagai keterampilan peserta 
dalam PTK telah meningkat dengan tajam. Selain itu, beberapa karya peserta telah 
dihasilkan melalui pelatihan PTK ini. 
Pelatihan PTK ini berdampak baik terhadap kinerja guru dan dosen/widya iswara dalam 
melaksanakan PTK. Beberapa dampak positif yang teramati dari hasil pelatihan PTK ini 
sebagai berikut. Pertama, kemampuan memahami dan menganalisis masalah 
pembelajaran makin tajam dan terarah. Kedua, peningkatan sikap dan perilaku 
pembelajaran para guru yang awalnya selalu menyalahkan siswa menjadi mau mengakui 
kekurangannya dalam memfasilitasi siswa dalam belajar dan memperbaikinya. Ketiga, 
kemampuan menulis baik proposal, laporan maupun artikel ilmiah guru-guru SMP/MTs 
menjadi lebih baik. Keempat, kemampuan menggunakan perangkat ICTguru-guru SMP/ 
MTs baik untuk mengetik, membuat presentasi, maupun mencari informasi melalui 
internet, menjadi lebih baik. Kelima, kolaborasi antara guru dan dosen/widya iswara 
membuat hubungan dan kerjasama di antara mereka lebih harmonis dan baik. 
Pengalaman dari Program DBE 3 
17
Selain peningkatan keterampilan guru-guru SMP/MTs seperti disajikan di atas, pelatihan 
PTK juga telah menghasilkan sejumlah karya. Pertama, pelatihan PTK telah menghasilkan 
karya berupa 25 proposal PTK. Kedua, pelatihan PTK DBE3 telah menghasilkan karya 
berupa 25 laporan PTK. Ketiga, pelatihan PTK DBE3 juga telah menghasilkan 11 artikel 
ilmiah yang didokumentasikan dalam Jurnal PTK DBE 3. Keempat, artikel-artikel tersebut 
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan dipublikasikan dalam website USAID/DBE. 
Terakhir, artikel terbaik akan dikirim ke Jurnal Internasional. 
Bagaimana Pelatihan PTK Menjadi 
Lebih Baik? 
Pelatihan PTK DBE3 memberi pelajaran berharga baik kepada tim pelatih DBE3 
maupun pihak-pihak lain yang ingin menyelenggarakan pelatihan PTK untuk guru-guru. 
Pelajaran tersebut berupa pengalaman kurang baik yang hendaknya perlu 
dihindari atau diperbaiki untuk pelaksanaan berikutnya dan pengalaman baik yang dapat 
digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan selanjutnya. 
PELAJARAN KURANG BAIK 
Beberapa pelajaran kurang baik yang dapat dipetik dari pelaksanaan pelatihan PTK bagi 
guru-guru SMP/MTs dari lima provinsi adalah sebagai berikut. 
Pemilihan dosen atau widya iswara tidak dapat dilakukan sesuai kriteria, yakni yang 
bersangkutan pernah melakukan PTK. Sebagian besar dosen dan widya iswara yang 
disertakan dalam pelatihan tidak pernah melakukan PTK atau bahkan beberapa baru 
mengenal PTK. Akibatnya, daya dukung dosen atau widya iswara untuk memperlancar 
perencanaan dan pelaksanaan PTK tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Agar 
tim peneliti dapat bekerja dengan lancar maka disarankan agar anggota tim peneliti yang 
berasal dari dosen atau widya iswara pernah melakukan PTK atau setidak-tidaknya 
memiliki pemahaman yang baik tentang PTK. Dengan demikian, dosen atau widya iswara 
dapat mendukung kelancaran perencanaan dan pelaksanaan PTK. 
Kemampuan menulis tim peneliti, khususnya menulis proposal PTK masih sangat rendah. 
Hampir separoh jumlah proposal PTK yang dihasilkan tim peneliti belum memenuhi 
syarat. Oleh sebab itu, didasarkan atas keinginan membina peserta pelatihan, DBE3 
menyelenggaran workshop remidi untuk memperbaiki proposal PTK. Workshop ini 
merupakan workshop di luar rencana 4 workshop yang diselenggarakan. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
18 
“Sebelumnya saya telah 
sering mengikuti diklat 
dan seminar tentang PTK 
namun tak juga mampu 
melakukan PTK secara 
baik. Setelah mengikuti 
pelatihan PTK DBE3 saya 
menjadi benar-benar paham dan mengerti 
bagaimana melakukan dan melaporkan 
PTK.” 
Dra. Endang Sulistiyah, Guru Matematika 
SMPN 1 Purwosari, Jawa Timur
“Banyak pelajaran yang sangat berharga 
saya petik melalui proses pelaksanaan 
PTK di DBE3. Proses pelaksanaan PTK 
sangat baik karena kami benar-benar 
didampingi atau dibimbing dari awal 
hingga akhir.” 
Pengalaman dari Program DBE 3 
19 
PELAJARAN BAIK 
Selain kedua pelajaran kurang baik tersebut, 
pelatihan PTK DBE3 memberi pelajaran baik yang 
dapat dipetik. 
Pada umumnya guru-guru SMP/MTs lebih mudah 
mengungkapkan gagasannya secara lisan daripada 
secara tertulis. Oleh sebab itu, agar guru-guru dapat 
menuangkan gagasannya secara tertulis maka mereka harus dipancing untuk 
mengungkapkan gagasannya secara lisan terlebih dahulu. Bila perlu gagasan yang 
diungkapkan secara lisan tersebut direkam. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan 
kembali gagasan yang terekam dan telah disampaikan secara lisan tadi. 
Tim peneliti yang terdiri atas seorang fasilitator daerah, seorang guru mitra, dan seorang 
dosen/widya iswara merupakan tim ideal untuk berkolaborasi. Sebagian besar tim dapat 
bekerjasama secara optimal dan saling dukung untuk menghasilkan karya yang baik. 
Pelatihan PTK DBE3 yang dilaksanakan secara bertahap dan disertai tindak lanjut memberi 
dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan 
PTK. Pelatihan yang dilaksanakan bertahap memudahkan guru-guru untuk memahami dan 
menerapkan pengetahuannya. Sedangkan tindak lanjut yang berupa pendampingan 
mendorong para guru untuk melaksanakan PTK secara sungguh-sungguh di sekolah 
masing-masing. 
Pemberian kesempatan berlatih yang cukup dalam pelatihan PTK DBE3 dan disertai 
pendampingan yang memadai menjadikan peserta lebih mampu dan lebih baik dalam 
mengungkapkan gagasan secara tertulis. Walaupun pada awal pelatihan para peserta 
mengalami banyak kesulitan dalam mengungkapkan gagasannya secara tertulis, pada 
tahap akhir pelatihan (Workshop ke 3 dan 4) mereka mampu menuliskan gagasannya 
secara lebih lancar dan logis. 
DAFTAR PUSTAKA 
Hopkins, David, 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research 2nd ed. Philadelphia: Open 
University Press. 
Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dikti Depdiknas. 
Lampiran-Lampiran: 
1. Jadwal Workshop PTK 
2. Contoh Materi Workshop PTK 
Nurfaidah, S.Pd. 
Guru IPA SMPN 4 Palopo, Sulawesi Selatan
LAMPIRAN 1: 
Jadwal Workshop PTK
JADWALWorkshop 1 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS - DBE3 
Jakarta, 11 – 13 Agustus 2009 
Menulis Proposal PTK 
Hari Pertama: 11 Agustus 2009 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08.45 –09.00 
(15’) 
Pembukaan dan Pengantar Stuart Weston Presentasi 
09.00 – 10.30 
(90’) 
Sesi 1: Apa, Mengapa, dan Bagaimana PTK? 
Peserta akan: 
 Mempelajari definisi dan karakteristik penelitian 
tindakan kelas (PTK) 
 Memahami manfaat dan cara melaksanakan PTK 
dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya 
Ujang Sukandi Pleno 
Istirahat 
10.45 – 12.00 
(75’) 
Sesi 2: Seperti apakah Penelitian Tindakan Kelas 
yang baik? 
Peserta akan: 
 Mengkaji contoh penelitian tindakan kelas yang 
berkualitas 
 Mengidentifikasi ciri penelitian tindakan kelas 
yang baik. 
Ujang Sukandi Pleno 
Makan Siang 
13.00 – 15.00 
(120’) 
Sesi 3: Masalah apakah yang akan Anda atasi? 
Peserta akan: 
 Mempelajari karakteristik dan petunjuk-petunjuk 
tentang apa yang bisa menjadi permasalahan 
penelitian tindakan kelas yang baik. 
 Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dan 
membuat pertanyaan penelitian tindakan kelas 
 Menentukan tindakan umum yang akan diambil 
untuk memecahkan masalah 
A.R. As’ari Pleno 
Istirahat 
15.30 – 17.00 
(90’) 
Sesi 4: Bagaimana Anda mengatasi masalah? 
Peserta akan: 
 Menentukan indikator-indikator keberhasilan 
untuk mengetahui apakah mereka sudah dapat 
memecahkan masalah. 
 Mengidentifikasi di mana dan bagaimana mereka 
dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan 
 Mempelajari beberapa metode pengambilan data 
dan alat ukur PTK 
 Menetapkan alat ukur dan metode yang akan 
mereka pakai untuk PTK 
Supriyono Koes Pleno 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
22
Hari Kedua: 12 Agustus 2009 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08.30 – 09.00 
(30’) 
Sesi 5: Bagaimana menulis Proposal PTK? 
Peserta akan: 
 Mempelajari cara menulis proposal PTK dan 
informasi apa saja yang harus dimuat. 
Supriyono Koes Pleno 
09.00 –Selesai 
(420’) 
Sesi 6: Menulis proposal PTK 
Peserta akan: 
 Bekerja dalam tim penelitian untuk 
membuat draf proposal PTK mereka 
berdasarkan hasil dari sesi sebelumnya. 
Konsultan bekerja dengan kelompok 
mereka masing-masing. 
Supriyono Koes 
A.R. As’ari 
Kerja kelompok 
Hari Ketiga: 13 Agustus 2009 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08 30 – 12 30 
(240’) 
Sesi 7: Presentasi 
Peserta akan: 
Mempresentasikan Rencana Kerja mereka 
selama 10-15 menit kepada semua peserta 
dan akan menerima umpan balik dan saran 
dari konsultan dan peserta lain. 
Supriyono Koes, 
A.R. As’ari, 
Ujang Sukandi 
Pleno 
Makan Siang 
13.30 – 15.00 
(90’) 
Sesi 8: Menyunting Proposal 
Peserta akan: 
Menyunting proposal PTK mereka 
berdasarkan umpan balik yang ada dan 
menyerahkan proposal tertulis untuk ditinjau 
ulang oleh DBE3 
Supriyono Koes, 
A.R. As’ari, 
Ujang Sukandi 
Kerja kelompok 
Istirahat 
15.30 – 16.00 
(30’) 
Sesi 9: Rencana Tindak Lanjut 
Peserta akan: 
Bekerja sama dengan staf DBE3 dan 
Konsultan untuk merencanakan kegiatan 
Tindak Lanjut 1 
Supriyono Koes, 
A.R. As’ari, 
Ujang Sukandi 
Kerja kelompok 
Pengalaman dari Program DBE 3 
23
JADWALWorkshop 2 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS - DBE3 
Bandung, 9 – 11 Pebruari 2010 
Menganalisis Data Penelitian 
Hari Pertama: 9 Pebruari 2010 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08 30 – 08 45 
(15’) 
Pembukaan StuartWeston Presentasi 
08 45 – 10 15 
(90’) 
Sesi 1: Kaji Kemajuan Penelitian* 
Tim saling mengamati hasil kerja PTK yang telah 
dilaksanakan sampai dengan saat ini. Hal yang 
diamati berfokus pada: 
 Masalah yang dibahas dalam penelitian 
 Tindakan yang diambil 
 Langkah-langkah tindakan 
 Instrumen penelitian yang digunakan 
 Data awal (data yang diperoleh sejak PTK 
dilaksanakan) 
Dipimpin: Ujang 
Fasilitator Mata 
Pelajaran: 
Matematika: Asari 
dan Ujang, IPA: 
Koes, IPS: Arifin, B. 
Inggris: Furaidah 
and B. Indonesia: 
Najid 
Pleno 
Istirahat 
10 30 – 12 00 
(90’) 
Sesi 2:Menganalisis danMempresentasikan Data - 1 
Meninjau metode sederhana untuk menganalisis 
data, termasuk bagaimana melihat pola, 
kecenderungan, pengertian dan pemahaman baru. 
Dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai cara 
untuk mengatur dan mempresentasikan data 
kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk laporan 
tertulis, termasuk membuat diagram, diagram alur, 
grafik, dan skala. 
Dipimpin: Koes Presentasi diikuti 
dengan kegiatan 
kelompok (dalam 
Pleno) 
Makan Siang 
13 00 – 17 00 
(240’) 
Sesi 3:Menganalisis danMempresentasikan Data - 2 
Peserta berpraktik menganalisis, mengatur, dan 
menampilkan data yang dikumpulkan untuk siklus 1 
PTK dan membuat presentasi. 
Dipimpin: Ujang 
Fasilitator Mata 
Pelajaran: 
Matematika: Asari 
dan Ujang, IPA: 
Koes, IPS: Arifin, B. 
Inggris: Furaidah 
and B. Indonesia: 
Najid 
Kerja kelompok kecil, 
dalam tim penelitian 
 Catatan: Peserta harus sudah mempersiapkan pajangan hasil sementara PTK sebelum lokakarya 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
24
Hari Kedua: 10 Februari 2010 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08 00 – 10 30 
(150’) 
Sesi 4: Presentasi Data 
Tim mempresentasikan hasil analisis 
data mereka. 
Dipimpin: Ujang 
Fasilitator Mata Pelajaran: 
Matematika: Asari dan 
Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, 
B. Inggris: Furaidah and B. 
Indonesia: Najid 
Kelompok 
Mapel 
Istirahat 
10 45 – 12 00 
(75’) 
Sesi 5: Peninjauan Ulang dan 
Perencanaan - 1 
Peserta meninjau ulang data yang 
mereka miliki dan apa yang sudah 
mereka lakukan serta mengidentifikasi 
tindakan atau data tambahan atau baru 
yang diperlukan untuk melengkapi 
penelitian mereka, dan 
merencanakannya. 
Dipimpin: Asari 
Fasilitator Mata Pelajaran: 
Matematika: Asari dan 
Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, 
B. Inggris: Furaidah and B. 
Indonesia: Najid 
Kerja 
kelompok 
kecil, dalam 
tim 
penelitian 
Makan Siang 
13 00 – 1700 
(240’) 
Sesi 5: Peninjauan ulang dan 
Perencanaan - 2 
Peserta melanjutkan peninjauan ulang 
data yang mereka miliki dan apa yang 
sudah mereka lakukan serta 
mengidentifikasi tindakan atau data 
tambahan atau baru yang diperlukan 
untuk melengkapi penelitian mereka, 
dan merencanakannya 
S.D.A Kerja 
kelompok 
kecil, dalam 
tim 
penelitian 
Pengalaman dari Program DBE 3 
25
Hari Ketiga: 11 Februari 2010 
Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 
08 00 – 10 00 
(120’) 
Sesi 6: Laporan Penelitian - 1 
Peserta meninjau sebuah Laporan 
Penelitian Tindakan Kelas dan 
mengidentifikasi karakteristik dari 
sebuah laporan penelitian yang baik. 
Dipimpin: Ujang & Lorna Pleno 
10 15 – 11 00 
(45’) 
Sesi 7: Laporan Penelitian - 2 
Peserta meninjau dan mendiskusikan 
kerangka untuk membuat sebuah 
laporan penelitian yang baik. 
Dipimpin: Koes & Lorna Pleno 
11 00 – 12 00 
(60’) 
Sesi 8: Membuat draf Laporan - 1 
Peserta mendraf 3 paragraf pertama 
bagian analisis data dari laporan 
penelitian mereka. 
Dipimpin: Najid & Furaida 
Fasilitator Mata Pelajaran: 
Matematika: Asari dan 
Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, 
B. Inggris: Furaidah dan 
B. Indonesia: Najid 
Pleno 
Kel. mapel 
Makan Siang 
14 00 – 16 00 
(120’) 
Sesi 9: Membuat draf Laporan - 2* 
Peserta melanjutkan pembuatan draf 
dan menyelesaikan 3 paragraf pertama 
bagian analisis data dari laporan 
penelitian mereka berdasarkan masukan 
dari fasilitator. 
S.D.A Kerja 
kelompok 
kecil, dalam 
tim 
penelitian 
Istirahat 
16 00 – 17 00 
(60’) 
Administrasi Dipimpin: Ujang 
* Dalam sesi ini, peserta harus mengumpulkan draf sebelum jam 14.00, untuk diberi umpan balik oleh 
fasilitator. Paragraf harus sudah selesai pada jam 16.00, sesuai dengan masukan dari fasilitator. 
Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 
26

More Related Content

What's hot

Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
auliyadewii
 
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
eli priyatna laidan
 
Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
eli priyatna laidan
 
Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1
Fahma Bepee
 
Refleksi
Refleksi Refleksi
Refleksi
Izlihan87
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
kimoralee
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
ketemulagidisini
 
Prosedur pts
Prosedur ptsProsedur pts
Prosedur pts
danu ariyanto
 
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Hida II
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
Prasetyo Widodo
 
Evaluasiprogrampengajaran
EvaluasiprogrampengajaranEvaluasiprogrampengajaran
Evaluasiprogrampengajaran
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
makciak
 
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
Sektor Pengurusan Akademik JPN Pahang
 
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan PtkPanduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
ruro kenzim
 
Dokumen skpm 2010
Dokumen skpm 2010Dokumen skpm 2010
Dokumen skpm 2010Dapit Takka
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkrayon30
 

What's hot (20)

Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
 
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
 
Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1
 
Refleksi
Refleksi Refleksi
Refleksi
 
Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
SKPM 2010: STANDARD 4 (PENCERAPAN GURU)
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
Prosedur pts
Prosedur ptsProsedur pts
Prosedur pts
 
Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)Penelitian tindakan kelas (ptk)
Penelitian tindakan kelas (ptk)
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
 
Evaluasiprogrampengajaran
EvaluasiprogrampengajaranEvaluasiprogrampengajaran
Evaluasiprogrampengajaran
 
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )Penelitian tindakan kelas ( ptk ) &  contoh karya tulis ilmiah ( kti )
Penelitian tindakan kelas ( ptk ) & contoh karya tulis ilmiah ( kti )
 
Pembelajaran Masteri
Pembelajaran MasteriPembelajaran Masteri
Pembelajaran Masteri
 
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
Penyeliaan dan Pemantauan (Sudar bin Kiman)
 
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan PtkPanduan Usulan Dan Laporan Ptk
Panduan Usulan Dan Laporan Ptk
 
Dokumen skpm 2010
Dokumen skpm 2010Dokumen skpm 2010
Dokumen skpm 2010
 
Bahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptkBahan presentasi ptk
Bahan presentasi ptk
 

Viewers also liked

ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCAALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
CCOOBANCOGALLEGO
 
INTERMON Oxfam por Natalia 4º B
INTERMON Oxfam por Natalia 4º BINTERMON Oxfam por Natalia 4º B
INTERMON Oxfam por Natalia 4º B
Mariangeles Romero Calero
 
CSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
CSA Argentina Chapter | Presentación InstitucionalCSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
CSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
CSA Argentina
 
Mmw! detailed daily itinerary final - corey scholibo
Mmw! detailed  daily itinerary   final - corey scholiboMmw! detailed  daily itinerary   final - corey scholibo
Mmw! detailed daily itinerary final - corey scholibo
cscholibo
 
SoMe 25.2.2014
SoMe 25.2.2014SoMe 25.2.2014
SoMe 25.2.2014
Mats Adamczak
 
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreirNiños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
Visit Pilar de la Horadada
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPPENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
Arif Sulistiawan
 
Geology Digimap
Geology DigimapGeology Digimap
Tema a tratarse
Tema a tratarseTema a tratarse
Tema a tratarse
WILLY MOREIRA
 

Viewers also liked (9)

ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCAALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
ALGO HUELE A PODRIDO EN DINAMARCA, ESPEREMOS QUE SOLO EN DINAMARCA
 
INTERMON Oxfam por Natalia 4º B
INTERMON Oxfam por Natalia 4º BINTERMON Oxfam por Natalia 4º B
INTERMON Oxfam por Natalia 4º B
 
CSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
CSA Argentina Chapter | Presentación InstitucionalCSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
CSA Argentina Chapter | Presentación Institucional
 
Mmw! detailed daily itinerary final - corey scholibo
Mmw! detailed  daily itinerary   final - corey scholiboMmw! detailed  daily itinerary   final - corey scholibo
Mmw! detailed daily itinerary final - corey scholibo
 
SoMe 25.2.2014
SoMe 25.2.2014SoMe 25.2.2014
SoMe 25.2.2014
 
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreirNiños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
Niños, tu equipaje de mano para este verano: 12 formas para verlos sonreir
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMPPENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPA SMP
 
Geology Digimap
Geology DigimapGeology Digimap
Geology Digimap
 
Tema a tratarse
Tema a tratarseTema a tratarse
Tema a tratarse
 

Similar to Final panduan ptk dbe 3 (hal. 1 26)

Langkah ptk
Langkah ptkLangkah ptk
Langkah ptk
Suko Wibowo
 
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docxmakalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
ArieVianty
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
LuthfiantyEkaPertiwi
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
ErniSetiawati8
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruanarsyad20
 
Hakikat penelitian tindakan kelas
Hakikat penelitian tindakan kelasHakikat penelitian tindakan kelas
Hakikat penelitian tindakan kelas
Yenima27
 
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelaskel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
Yenima27
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Pengkur aji
Pengkur ajiPengkur aji
Pengkur aji
iwan Alit
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)
Dewi_Sejarah
 
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdfPENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
FaridaFadzilah
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
aljauzy
 
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam paiKelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Yenima27
 
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
achsofyan1
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
OtariNurhalizah
 
0.artikel penelitian
0.artikel penelitian0.artikel penelitian
0.artikel penelitian
SuaidinUsman1
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahihsanzone
 
P E N E L I T I A N K E P E N G A W A S A N
P E N E L I T I A N  K E P E N G A W A S A NP E N E L I T I A N  K E P E N G A W A S A N
P E N E L I T I A N K E P E N G A W A S A N
NASuprawoto Sunardjo
 
manajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulummanajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulum
dyah saptarini
 

Similar to Final panduan ptk dbe 3 (hal. 1 26) (20)

Langkah ptk
Langkah ptkLangkah ptk
Langkah ptk
 
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docxmakalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
makalah_penelitian_tindakan_kelas.docx
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
 
Artikel Keguruan
Artikel KeguruanArtikel Keguruan
Artikel Keguruan
 
Hakikat penelitian tindakan kelas
Hakikat penelitian tindakan kelasHakikat penelitian tindakan kelas
Hakikat penelitian tindakan kelas
 
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelaskel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
kel 1Hakikat penelitian tindakan kelas
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pengkur aji
Pengkur ajiPengkur aji
Pengkur aji
 
Supervisi
SupervisiSupervisi
Supervisi
 
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)
 
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdfPENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf
 
Contoh ptk
Contoh ptkContoh ptk
Contoh ptk
 
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam paiKelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
Kelompok 1 fungsi keterlibatab tik dalam pai
 
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
NURDI_BEST PRACTICE_2024.pdfbsbenbdbdndndnendnjdjdkxjfhdhdjdjdhhdjsgdhdhdjdjd...
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
0.artikel penelitian
0.artikel penelitian0.artikel penelitian
0.artikel penelitian
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
P E N E L I T I A N K E P E N G A W A S A N
P E N E L I T I A N  K E P E N G A W A S A NP E N E L I T I A N  K E P E N G A W A S A N
P E N E L I T I A N K E P E N G A W A S A N
 
manajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulummanajenem pengembangan kurikulum
manajenem pengembangan kurikulum
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

Final panduan ptk dbe 3 (hal. 1 26)

  • 1. PANDUAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS: Pengalaman dari Program DBE3 Mengapa Perlu Pelatihan PTK? Salah satu dari berbagai pendekatan dalam pemecahan masalah untuk peningkatan mutu pendidikan adalah pemanfaatan penelitian pendidikan. Namun berbagai hasil penelitian di bidang pendidikan kurang dirasakan dampaknya terhadap peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Setidaknya terdapat dua alasan mengapa hasil-hasil penelitian pendidikan kurang berdampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Pertama, penelitian pendidikan umumnya dilakukan oleh pakar sehingga permasalahan dalam kelas yang dipecahkan kurang dihayati oleh guru. Akibatnya para guru tidak terlibat dalam pembentukan pengetahuan yang merupakan hasil penelitian. Kedua, penyebarluasan hasil penelitian ke kalangan praktisi di lapangan membutuhkan waktu relatif lama. Publikasi hasil-hasil penelitian melalui berbagai jurnal ilmiah membutuhkan waktu sekitar dua sampai dengan tiga tahun. Perubahan pendekatan perlu dilakukan agar pemanfaatan penelitian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran dapat segera terlaksana. Para guru tidak lagi cukup dianggap sebagai penerima pembaharuan yang dilakukan oleh pakar, melainkan mereka harus ikut bertanggung jawab. Oleh sebab itu, mereka harus berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui penelitian tindakan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran yang dikelolanya. Pengalaman dari Program DBE 3 1
  • 2. Pendekatan penelitian tindakan yang berbasis kelas dapat dilakukan untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah praktis yang muncul di dalam kelas. Sebagai contoh, para guru yang menghadapi berbagai masalah dalam pelaksanaan tugasnya, misalnya rendahnya keterampilan bertanya siswa, rendahnya hasil belajar siswa, dan lain-lain dapat menerapkan tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut. Tindakan tersebut dapat berupa penerapan berbagai metode pembelajaran, pengembangan kegiatan praktik, pengembangan berbagai bentuk pekerjaan rumah, pengembangan bentuk-bentuk karya siswa, pengembangan bentuk-bentuk baru penilaian, dan lain-lain. Agar guru-guru dapat menyelesaikan masalah-masalah di kelas atau sekolah masing-masing melalui penelitian tindakan kelas (PTK) maka mereka perlu memahami dan terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas. Apalagi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no 16 tahun 2007 dinyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan reflektif untuk memperbaiki mutu pembelajarannya. Namun masih banyak guru belum memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan PTK. Oleh sebab itu, peningkatan pemahaman dan keterampilan melaksanakan PTK dapat dilakukan melalui pelatihan. Selain itu, saat ini DBE3 melalui program-program pelatihannya mengajak para guru dan fasilitator bersama-sama untuk memperbaiki kualitas pembelajaran mereka. Untuk men-guji dan mengetahui tindakan pembelajaran yang mereka lakukan, guru dan fasilitator perlu bermitra untuk melaksanakan PTK. Dengan cara ini, mereka mengetahui praktik-praktik mana yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya. Di samping itu, mereka dapat memberi rekomendasi dengan penuh keyakinan kepda pihak lain. Untuk Apa Panduan Ini? Penelitian Tindakan Kelas dipilih menjadi strategi DBE3 karena sifatnya yang praktis, dapat dilakukan dalam situasi kerja sehari-hari dan memfokuskan individu pada hal-hal yang dapat mereka lakukan secara pribadi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, Penelitian Tindakan Kelas Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 2
  • 3. merupakan salah satu bagian penting dari proses sertifikasi dan peningkatan mutu guru di Indonesia. Oleh sebab itu, DBE3 ingin mendukung usaha Pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan PTK bagi fasilitator, guru, dan dosen/widya iswara. Dalam rangka berbagi pengalaman melaksanakan pelatihan PTK bagi guru-guru SMP/MTs agar mereka memiliki pemahaman dan keterampilan PTK, DBE3 menerbitkan buku panduan PTK ini. Ditinjau dari sisi pemahaman PTK, panduan PTK ini tidak dimaksudkan sebagai materi ajar yang dapat dipelajari guru secara mandiri. Panduan ini dibuat sekedar sebagai rambu-rambu bagaimana memahami pelaksanaan PTK. Ditinjau dari sisi pelaksanaan PTK, banyak institusi berusaha membantu guru-guru agar mampu melaksanakan PTK melalui penyelenggaraan pelatihan. DBE 3 juga telah berusaha membatu guru agar mampu melaksanakan PTK dengan menyelenggarakan pelatihan PTK bagi guru-guru SMP/MTs. DBE3 ingin berbagi pengalaman menyelenggarakan pelatihan PTK bagi guru-guru SMP/MTs dengan institusi-institusi lain melalui penerbitan panduan pelatihan PTK ini. Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa Panduan Pelatihan PTK ini terutama diperuntukkan bagi institusi-instiutsi penyelenggara pelatihan PTK. Institusi-instiutsi yang dimaksud adalah perguruan tinggi, LPMP, penyedia jasa layanan pelatihan PTK, dan lain-lain. Walaupun panduan ini dapat digunakan oleh guru-guru secara perorangan, panduan ini tidak dimaksudkan sebagai bahan ajar mandiri. Artinya, agar guru-guru dapat memahami dan melaksanakan PTK maka panduan ini dapat digunakan oleh mereka dengan bantuan pelatih. Bagaimana Melakukan PTK? 1. Apa itu PTK? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk kajian praktis bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, dan memperbaiki kondisi praktik pembelajaran. Berdasarkan definisi ini, PTK memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda dengan karakteristik penelitian formal, yakni: (a) Inkuiri pada praktik dari dalam, (b) Usaha kolaboratif, dan (c) Praktik reflektif yang dipublikasi. Ketiga karakteristik PTK ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengalaman dari Program DBE 3 3
  • 4. PTK memiliki karakteristik inkuiri pada praktik yang dilakukan dari dalam. Ini berarti bahwa PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati guru dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. PTK bersifat praktis dan memperbaiki praktik secara langsung. Dengan demikian, PTK berusaha memecahkan masalah yang spesifik-kontekstual dengan menerapkan metodologi yang bersifat lebih “longgar”, tidak terlalu membakukan instrumen. Namun demikian, pengumpulan data tetap dilakukan dengan menekankan objektivitas. Agar objektivitas tetap terjaga maka kerjasama kesejawatan atau kolaborasi sangat diperlukan dalam rangka pelaksanaan PTK. Sedangkan praktik reflektif yang dipulikasi berarti bahwa keseluruhan proses pemantauan dan perbaikan kinerja dalam PTK dilakukan dengan mengacu pada kaidah-kaidah penelitian ilmiah, terutama aspek analisis dan evaluasinya, serta laporannya disebarluaskan ke sejawat untuk pertumbuhan profesional. 2. Bagaimana Langkah-langkah PTK? PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem bersiklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. PTK dilaksanakan melalui lima tahap yang merupakan simpul-simpul dalam suatu siklus. Adapun tahap-tahap tersebut adalah: (a) Refleksi pembelajaran dan identifikasi masalah, (b) Perencanaan tindakan perbaikan, (c) Pelaksanaan tindakan perbaikan dan pengumpulan data, (d) Analisis data dan interpretasi, dan (e) Refleksi dan tindak lanjut. Secara lebih rinci, prosedur pelaksanaan PTK dapat diperikan sebagai berikut. Langkah 1: Merefeksikan pembelajaran dan mengidentifikasi satu permasalahan yang memiliki pengaruh besar terhadap situasi kelas. Melakukan kajian pustaka singkat untuk mendapatkan informasi dasar mengenai permasalahan tersebut dan bagaimana pemecahannya. Langkah 2: Merumuskan pemecahan bagi permasalahan dan mengembangkan rencana tindakan. Menentukan metode pengumpulan data saat menguji tindakan di kelas, terutama berkaitan dengan belajar siswa. Langkah 3: Menerapkan pemecahan masalah di dalam kelas dan mengumpulkan data. Langkah 4: Menganalisis data dan menemukan kecenderungan peningkatan belajar siswa. Langkah 5: Merefleksikan hasil dan menentukan langkah tindak lanjut berdasarkan hasil tersebut. Jika strategi (tindakan pemecahan masalah) baru tersebut berhasil meningkatkan belajar siswa, para guru akan menggunakan lagi strategi tersebut dalam konteks pembelajaran yang sama. Jika strategi tersebut tidak meningkatkan belajar siswa, para guru diminta untuk mengulang langkah 1, 2, 3 dan 4 dengan menggunakan strategi/tindakan yang berbeda. Siklus PTK di atas dapat dilihat pada Gambar 1. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 4
  • 5. Merumuskan pemecahan bagi permasalahan dan mengembangkan rencana tindakan. Menentukan metode pengumpulan data saat menguji tindakan di kelas, terutama berkaitan dengan belajar siswa Menerapkan pemecahan masalah di dalam kelas dan mengumpulkan data Pengalaman dari Program DBE 3 5 Menganalisis data dan menemukan kecenderungan peningkatan belajar siswa Merefleksikan pembelajaran dan mengidentifikasi satu permasalahan yang memiliki pengaruh besar Merefleksikan hasil dan menentukan langkah tindak lanjut berdasarkan hasil tersebut Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas LANGKAH 1: Refleksi dan Identifikasi Masalah Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan kesadaran akan adanya masalah yang dirasakan mengganggu, yang menghalangi pencapaian tujuan pembelajaran sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan/atau hasil belajar siswa. Untuk itu, pertama-tama yang harus dimiliki oleh guru adalah perasaan ketidakpuasan terhadap praktik pembelajaran yang selama ini dilakukannya. Setelah fokus permasalahan ditemukan dan dianalisis, guru perlu merumuskan permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru untuk menetapkan tindakan perbaikan yang perlu dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan, dan lain-lain. LANGKAH 2: Perencanaan Tindakan Setelah masalah dirumuskan, tindakan perbaikan perlu direncanakan. Dalam rencana tindakan ini perlu dipersiapkan berbagai hal yang diperlukan sebelum tindakan perbaikan
  • 6. dilaksanakan. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh itu adalah: (a) Membuat skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah tindakan yang dilakukan guru di samping bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan siswa sesuai dengan tindakan perbaikan yang telah direncanakan, (b) Menyiapkan fasilitas dan saran pendukung yang diperlukan di kelas, seperti alat dan bahan kegiatan, gambar, alat peraga, dan lain-lain, dan (c) Mempersiapkan cara merekam dan menganalis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan. LANGKAH 3: Pelaksanaan Tindakan Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Kegiatan pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus PTK, dan pada saat yang bersamaan dilakukan kegiatan observasi dan interperetasi. Penggabungan pelaksanaan tindakan dengan kegiatan observasi dan interpretasi merupakan ciri khas dari PTK. Secara umum, observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung, dengan atau tanpa alat bantu. Karena kegiatan observasi ini dibarengi dengan kegiatan interpretasi maka perlu dirancang mekanisme perekaman hasil observasi yang tidak mencampuradukkan antara fakta dengan interpretasi. Dalam kaitannya dengan ini tampaknya prosedur perekaman hasil observasi yang telah banyak digunakan dalam penelitian kualitatif dapat dimanfaatkan. LANGKAH 4: Analisis Data Setelah observasi dan interpretasi selesai dilakukan maka langkah berikutnya adalah melakukan analisis data. Analis data dalam rangka refleksi setelah pelaksanaan tindakan mencakup proses dan dampak tindakan perbaikan dalam satu siklus PTK. Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan PTK. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 6
  • 7. Pengalaman dari Program DBE 3 7 CONTOH PenelitianTindakan untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Laporan Langkah1: Guru-guru di SMPN 2 Semanding Tuban memprihatinkan siswa-siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis laporan. Siswa-siswa tampaknya memiliki masalah dalam mengidentifikasi fokus laporan, memilih dan menata isi sehingga laporannya menjadi tertata baik dengan tema koheren dan ide jelas yang terjalin rapi. Hanya sekitar 50% dari siswa mampu mencapai KKM sebesar 65. Langkah 2: Setelah menelaah sekilas praktik-praktik terbaik dalam metode pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa, guru-guru memilih model EPIK untuk dicobakan ke siswanya sehingga mengetahui apakah model itu dapat memecahkan masalah. EPIK adalah model pembelajaran semacam pemetaan konsep atau pemetaan gagasan dengan siswa melakukan pengamatan aspek-aspek seputar tema untuk menghasilkan diagram (peta) yang menampilkan kata-kata, gagasan-gagasan, tugas-tugas, atau hal lainnya, yang dikaitkan dan diatur seputar tema pokok. Akhirnya, siswa menggunakan informasi dalam peta untuk menulis laporan mereka (informasikan dan kembangkan) Langkah 3: Guru-guru menggunakan model ini untuk siswa kelas 8 selama 8 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan: (1) Karya siswa untuk menilai kemampuan siswa menulis laporan, (2) Kuesioner dan jurnal untuk menentukan reaksi siswa terhadap EPIK, dan (3) Pengamatan untuk melihat perilaku guru dan siswa dalam pembelajaran dan menilai seberapa baik model EPIK dilaksanakan. Langkah 4: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan siswa menulis laporan. Sebanyak 34 siswa (77%) mencapai KKM 65. Langkah 5: Walaupun terdapat peningkatan dalam kemampuan siswa untuk menyusun dan menulis laporan, guru belum merasa berhasil karena indikator keberhasilannya adalah 85% dari siswa memperoleh KKM 65, masih belum tercapai dan hasil pengamatan menunjukkan adanya beberapa kelemahan pelaksanaan EPIK. Selanjutnya guru memperbaiki strategi. Sekarang siswa diperkenankan memilih topiknya sendiri untuk laporannya dan guru memfokuskan pada peningkatan pembelajaran dan pembimbingannya terhadap siswa secara individual. Dengan cara tersebut, di akhir pembelajaran 40 siswa (91%) mencapai nilai KKM 65 atau lebih. Hasil ini meningkat 13% dari siklus 1 dan meningkat 40% dari awal penelitian sebelum tindakan sebesar 50%. Hasil PTK menyarankan bahwa penggunaan peta konsep sebagai alat pra menulis membantu untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis laporan dan mendorong guru-guru di SMPN 2 Semanding terus menggunakannya.
  • 8. LANGKAH 5: Refleksi Hasil dan Tindak Lanjut Refleksi dalam PTK adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan/atau tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Dengan demikian, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Apabila PTK dilakukan secara kolaboratif maka refleksi juga harus dilakukan secara kolaboratif pula. Dengan memanfaatkan pengalaman pada siklus sebelumnya dan menilai kembali sasaran perbaikan, maka terbuka peluang untuk menyusun rencana tindakan perbaikan yang baru. 3. Apa Manfaat PTK? Pelaksanaan PTK bermanfaat bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. Melalui PTK, para guru makin diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri. Pada gilirannya, guru memiliki makin banyak pengetahuan yang dibangunnya sendiri, memiliki teori yang dikembangkan berdasarkan pengalaman praktik pembelajarannya. Inovasi pembelajaran yang “tumbuh dari bawah” tentu saja menjadi lebih efektif. Pelaksanaan PTK bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru. Dengan bertambahnya pengetahuan pembelajaran yang telah dipraktikkan, guru terdorong untuk berbuat lebih baik sehingga terbuka peluang bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 8 Refleksi Para Guru Setelah Mengikuti Pelatihan DBE 3 “Saya menjadi tahu bagaimana sebuah PTK dilaksanakan” “Wawasan saya tentang PTK bertambah” “Saya jadi bisa berefleksi apakah mengajar saya baik atau tidak” “Saya menyadari betapa pentingnya selalu memperbaiki proses pembelajaran” “Pelatihan mendorong saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mengajar di kelas” “Wawasan saya tentang jurnal ilmiah bertambah” “Ada kerjasama antara guru, widya iswara, dan dosen. Guru mendapat masukan dari widya iswara dan dosen; widya iswara dan dosen mendapat masukan dari lapangan”
  • 9. 9 4. Mengapa Guru Perlu Melakukan PTK? “Saya mengubah kebiasaan saya dari mengajak siswa menghafal menjadi melakukan praktik kinerja ilmiah” Endang Wahyuningsih, S.Pd. Guru IPA SMPN 2 Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur “Program PTK DBE3 telah PTK dilaksanakan untuk perbaikan dan/atau peningkatan praktik mengubah cara saya mengajar pembelajaran secara terutama dalam melihat segera berkesinambungan yang pada masalah yang dihadapi siswa dan dasarnya “melekat” pada penunaian menghargai siswa. Ternyata bukan siswa saya yang bodoh misi profesional kependidikan yang tetapi cara mengajar saya yang diemban oleh guru. Akhir-akhir ini tidak bisa mereka akses sehingga masyarakat kita berkembang begitu mereka tidak belajar.” cepat. Akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru juga meningkat. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan kependidikan yang harus diselenggarakannya dalam konteks pembelajaran di kelas dan/atau peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan ungkapan guru peserta pelatihan PTK DBE3: “Saya menyadari betapa pentingnya selalu memperbaiki proses pembelajaran”. Arif Mustopa, S.Pd Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Tanjunganom Nganjuk, Jawa Timur “Saya jadi mengetahui kekurangan saya saat proses KBM. Setelah mengetahui kekurangan saya, saya bisa mencari solusinya, yaitu metode pembelajaran yang cocok”. Sulasdi, S.Pd., M.M. Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Karanganyar, Jawa Tengah Dalam PTK guru melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, lalu kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas yang tengah dirasakan. Dengan PTK, guru dibiasakan untuk melakukan refleksi dan keluar dari mengajar sebagai kegiatan rutin sehingga mereka lebih menyadari masalah pembelajarannya dan berupaya secara sistimatis untuk menyelesaikannya. Ini pernyataan guru peserta pelatihan PTK DBE3 “Saya jadi bisa berefleksi apakah mengajar saya baik atau tidak”. Guru lain menyatakan: “Pelatihan mendorong saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mengajar di kelas” PTK merupakan wahana yang tepat untuk mengujicoba praktik-praktik pembelajaran yang baik. Guru-guru sering mendapatkan pelatihan berbagai praktik pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dari berbagai lembaga, misalnya DBE3. Untuk menerapkan dan menyesuaikan praktik-praktik pembelajaran yang baik tersebut ke dalam konteks kelas dan sekolah masing-masing, guru perlu melakukan ujicoba yang “Hal yang paling penting yang saya pelajari adalah saya mengkaji dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran saya di dalam kelas untuk lebih meningkatkan mutu pembelajaran”. Eneng Erliani, S.Pd. Guru Matematika SMPN 4 Tarogog Kidul, Jawa Barat Pengalaman dari Program DBE 3
  • 10. tindakannya berupa satu atau beberapa praktik pembelajaran yang baik tersebut. Agar tindakan ini tidak mengganggu pembelajaran yang sedang berlangsung maka guru perlu mengemasnya dalam PTK. Dengan demikian, PTK menjadi wahana praktis untuk melakukan perbaikan dengan menerapkan beberapa praktik pembelajaran hasil pelatihan. Bagaimana Melatih PTK? “Setelah mengikuti pelatihan PTK DBE3, saya selalu membuat refleksi siswa dan juga jurnal refleksi selesai mengajar”. Rosmawati, S.Pd. Guru IPS SMPN 1 Angkola Barat, Padang Sidempuan Sumatera Utara 1. Bagaimana DBE 3 Melatih Guru untuk Melaksanakan PTK? Agar guru-guru di daerah binaan DBE 3 memiliki berbagai keterampilan terkait dengan PTK, DBE 3 menyelenggarakan pelatihan PTK. Pelatihan PTK ini memiliki empat target pokok. Pertama, guru mampu menyusun proposal penelitian tindakan kelas. Kedua, guru mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas. Ketiga, guru mampu melaporkan hasil penelitian tindakan kelas. Terakhir, guru mampu menulis artikel ilmiah berdasarkan laporan penelitan tindakan kelas yang dihasilkan. Pelatihan PTK DBE 3 dilaksanakan secara bertahap dengan disertai tindak lanjut. Pelatihan secara bertahap ini dimaksudkan agar peserta menginternalisasi keterampilan-keterampilan yang diperolehnya sedikit demi sedikit dalam waktu yang tersedia. Sedangkan tindak lanjut pelatihan dimaksudkan agar peserta berlatih dan mempraktikkan keterampilan-keterampilan yang didapat dari pelatihan. Pada setiap tahapan workshop target-target keterampilan tertentu dicanangkan agar dicapai oleh peserta. Penerapan dan perbaikan keterampilan tersebut dilakukan pada bagian tindak lanjut dengan pendampingan konsultan. Alur pelatihan PTK DBE 3 dapat dilihat pada diagram berikut. Pelatihan PTK DBE3 dilaksanakan melalui empat tahap workshop yang setiap tahapnya memiliki target tertentu.Workshop I diselenggarakan selama 3 hari dengan target tersusunnya proposal PTK.Workshop II diselenggarakan selama 3 hari pula dengan target teranalisisnya data penelitian. Workshop III dilaksanakan selama 3 hari dengan target tersusunnya laporan PTK.Workshop IV diselenggarakan selama 3 hari pula dengan target dihasilkannya artikel ilmiah. Seperti telah dikemukakan di atas, setiap tahap workshop terdiri atas sejumlah kegiatan tertentu yang dilanjutkan dengan tindak lanjut tertentu pula. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 10
  • 11. / Tindak Lanjut Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (1) Tim teknis DBE3 mengunjungi peneliti di lapangan dan menyempurnakan rencana tindakan (2) Peneliti mengumpulkan data sementara di lapangan (3) Peneliti dan tim teknis bertemu untuk mendiskusikan temuan sementara dan menyempurnakan penelitian berdasarkan temuan yang ada (4) Peneliti melanjutkan pengambilan data berdasarkan rencana yang sudah disempurnakan (5) Proses dilanjutkan sampai selesai Pengalaman dari Program DBE 3 11 Gambar 2. Tahapan Workshop PTK DBE 3 Tindak Lanjut Menyelesaikan (1) Peserta menyelesaikan konsep tertulis dari penelitian tindakan kelas mereka dan menyerahkannya ke DBE3 (2) Tim teknis melihat kembali konsep tersebut dan memberikan umpanbalik verbal dan/atau tertulis. (3) Peneliti menyelesaikan tulisan tentang hasil Penelitian Tindakan Kelas mereka. Tindak Lanjut Menulis tentang Temuan (1) Peserta menulis tentang hasil temuan dari penelitian mereka (2) Tim teknis DBE3 mengunjugi peneliti untuk membantu proses penulisan. Tindak Lanjut Menulis Artikel Ilmiah (1) Peserta menulis dan menyempurnakan artikel ilmiah (2) Tim teknis DBE3 menelaah dan memberi saran perbaikan. (3) Peserta merevisi artikel Publikasi (1) DBE3 memilih contoh-contoh terbaik dari penelitian dan mengikutsertakannya pada buklet good practices dan mendukung peneliti untuk mempublikasikan penelitiannya di jurnal-jurnal universitas nasional dan jurnal-jurnal internasional. (2) DBE3 menggunakan pengalaman dari program ini untuk membuat lembaran “bagaimana-caranya” dari pengalaman dan apa yang telah dipelajari. Workshop Pertama (3 hari) Tujuan: Mendefinisikan dan Merencanakan Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan - Peserta akan: (1) Mempelajari tentang apa yang dimaksud Penelitian Tindakan Kelas, mengapa hal itu penting dan bagaimana dapat melak-sanakannya secara efektif. (2) Mengidentifikasi masalah yang akan mereka hadapi di dalam kelas, merumuskan pertanyaan dan bagaimana hal itu akan diteliti. (3) Mempersiapkan konsep proposal dan merencanakan tindakan untuk penelitian mereka (4) Melihat kembali rencana tindakan dan memberikan umpanbalik. Hasil: Konsep Rencana tindakan untuk Penelitian Tindakan Kelas Workshop Kedua (3 hari) Tujuan: Refleksi, diskusi, dan analisis data Kegiatan - Peserta akan: (1) Merefleksikan apa yang bisa dipelajari dari data yang sudah didapatkan, melihat pola, tren, pengertian dan makna baru. (2) Mempelajari bagaimana data dapat dianalisa, ditata dan dipresentasikan. (3) Mempelajari bagaimana cara menulis tentang hasil penelitian Hasil Analisis Workshop Ketiga (3 hari) data awal dan hasil temuan. Tujuan: Tindakan dan Rekomendasi Kegiatan - Peserta akan: (1) Melihat kembali makna dari temuan mereka. Mendiskusikan apa yang dapat mereka lakukan dengan cara yang berbeda di dalam kelas/dalam program pelatihan guru, sebagai hasil dari penelitian mereka, dan apa yang akan mereka rekomendasikan untuk orang lain. (2) Belajar bagaimana menuliskan apa yang mereka telah kerjakan dan pelajari sehingga bermanfaat bagi mereka dan orang lain. (3) Belajar bagaimana menyajikan apa yang telah mereka pelajari kepada orang lain. Hasil Rencana untuk Tindakan Masa Depan dalam bentuk tertulis dan presentasi hasil penelitian Workshop Keempat (3 hari) Tujuan: Menulis artikel ilmiah berdasarkan laporan Kegiatan - Peserta akan: (1) Diskusi struktur dan isi artikel ilmiah. (2) Menulis draft I artikel ilmiah berdasarkan laporan PTK. (3) Meninjau ulang draft artikel yang telah ditulis Hasil Artikel ilmiah untuk dipublikasi. Presentasi (1) Tim teknis DBE3 mengunjungi peneilti untuk membantu persiapan dari presentasi hasil penelitian; (2) Peserta mempresentasikan penelitian kepada Universitas peserta dan staf LPMP (3) Peserta mempresentasikan penelitan kepada para guru dan staf Pendidikan tingkat Kabupaten pada MGMP atau pertemuan Pameran Kabupaten.
  • 12. WORKSHOP 1: Mendefinisikan dan Merencanakan PTK Workshop I berisi kegiatan-kegiatan: apa, mengapa, dan bagaimana PTK; merumuskan masalah dan merencanakan tindakan melalui refleksi dan diskusi kelompok; dan menulis proposal PTK. PadaWorkshop I ini peserta dilatih bagaimana membuat proposal PTK. Kegiatan dimulai dari pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan dan bagaimana melaksanakan PTK. Kegiatan dilanjutkan dengan bagaimana mengidentifikasi dan merumuskan masalah, menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Kemudian, peserta dilatih untuk menentukan indikator keberhasilan tindakan, mengembangkan instrumen pengamatan dan pengukuran, serta merancang rencana anggaran pelaksanaan PTK. Tindak lanjut dari Workshop I ini adalah: peserta memperbaiki persiapan PTK (RPP dan instrumen penelitian), pendampingan di lapangan oleh konsultan (validasi RPP dan instrumen), dan pengumpulan data siklus sebelumnya. Tindak Lanjut WORKSHOP 1 SetelahWorkshop 1 peserta menyempurnakan RPP dan berbagai instrumen pengamatan dan pengukuran di sekolah masing-masing sehingga mereka siap memulai melaksanakan PTK. Selanjutnya peserta melakukan kegiatan pembelajaran dengan strategi tertentu di sekolah masing-masing untuk mengatasi masalah yang dihadapi sesuai dengan rancangan PTKnya. Kurang lebih 2 bulan setelahWorkshop I konsultan berkunjung ke daerah-daerah untuk melakukan pertemuan dengan peserta dalam rangka membahas kemajuan dan masalah yang dihadapi peserta dalam pelaksanaan PTK. Pertemuan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelaksanaan PTK berlangsung sesuai dengan kaidah-kaidah PTK dan apabila ditemukan masalah pelaksanaan PTK sedini mungkin masalah tersebut dapat diselesaikan. Fokus diskusi pada pertemuan tindak lanjut 1 ini adalah: (a) Kesesuaian tindakan dengan masalah yang ingin pecahkan, (b) Ketepatan indikator keberhasilan tindakan, dan (c) Kesesuaian instrumen pengamatan dan pengukuran dengan indikator keberhasilan. WORKSHOP 2: Refleksi, Diskusi, dan Analisis Data Workshop II berisi kegiatan-kegiatan: presentasi data, latihan menganalisis data (melihat pola dan kecenderungan), merefleksi dari data yang didapat, dan mengidentifikasi tindakan pada siklus berikutnya. Kegiatan dimulai dari pemajangan ringkasan hasil sementara, khususnya data hasil PTK masing-masing peserta. Peserta lain mengunjungi pajangan tersebut dan memberi komentar dan masukan terhadap pajangan tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan berlatih menganalisis data untuk melihat pola dan kecenderungan serta membandingkannya dengan indikator keberhasilan. Kemudian, peserta menganalisis data hasil tindakan masing-masing, melakukan refleksi untuk menetapkan perbaikan tindakan untuk berikutnya. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 12
  • 13. Tindak Lanjut WORKSHOP 2 SetelahWorkshop 2 peserta melakukan tindak lanjut di sekolah masing-masing yang berupa berbagai kegiatan untuk menyempurnaan pelaksanaan PTK siklus selanjutnya. Peserta melakukan penyempurnaan instrumen pengamatan dan pengukuran agar diperoleh data yang lebih sesuai dan akurat. Selain itu, peserta juga memperbaiki berbagai perangkat tindakan yang disesuaikan dengan perbaikan tindakan untuk siklus berikutnya. Kurang lebih 2 bulan setelahWorkshop 2 konsultan berkunjung ke daerah-daerah untuk melakukan pendampingan terhadap peserta dalam rangka membahas kemajuan dan masalah yang dihadapi peserta dalam pengolahan data, analisis data, dan refleksi. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data telah diolah dan dianalisis dengan tepat dan apabila ditemukan masalah dalam pengolahan dan analisis data sedini mungkin masalah tersebut dapat diselesaikan. Fokus pendampingan pada tindak lanjut 2 ini adalah: (a) Mendeskripsikan data kualitatif, (b) Ketepatan analisis data yang sesuai dengan indikator keberhasilan, dan (c) Menarasikan hasil analisis data. WORKSHOP 3: Rekomendasi dan Laporan Workshop 3 mencakup kegiatan-kegiatan berikut. Kegiatan pertama, peserta mempresentasikan hasil analisis data seluruh siklus yang dilanjutkan dengan diskusi. Kegiatan kedua, peserta menyusun laporan PTK tanpa panduan sehingga peserta menuliskan laporan PTK sesuai dengan persepsi awal mereka tentang laporan PTK. Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi peserta per kelompok mata pelajaran dan diakhiri dengan penyajian panduan penulisan laporan PTK oleh fasilitator. Kegiatan ketiga, peserta merevisi dan memperbaiki laporan PTK mereka sesuai panduan. Kegiatan terakhir Workshop 3 adalah tinjau ulang hasil penulisan laporan PTK. Hasil tinjau ulang ini menunjukkan bahwa laporan PTK yang ditulis oleh peserta masih belum sempurna dan masih memerlukan perbaikan-perbaikan dan penambahan lampiran-lampiran. Tindak Lanjut WORKSHOP 3 Tindak lanjut dariWorkshop 3 ini adalah peserta melengkapi dan memperbaiki laporan PTK di lapangan. Sebulan setelahWorkshop 3 konsultan memberi bantuan kepada peserta untuk perbaikan laporan PTK ini lewat e-mail. Peserta mengirimkan file draft laporan kepada konsultan masing-masing mata pelajaran, kemudian konsultan mata pelajaran menelaah dan memberi saran perbaikan terhadap draft tersebut. Fokus bantuan konsultan adalah: (a) Deskripsi tindakan setiap siklus, (b) Logika deskripsi pelaporan, dan (c) Tata bahasa penulisan laporan. Akhirnya sebagian besar peserta menyerahkan laporan PTK ke DBE3 sesuai jadwal yang ditentukan.
  • 14. WORKSHOP 4: Penulisan Artikel Ilmiah Sebelum Workshop 4 diselenggarakan, tim konsultan melakukan evaluasi terhadap laporan PTK yang telah dihasilkan. Dari 25 laporan PTK yang diterima (5 laporan PTK tiap mata pelajaran), 11 laporan PTK dinilai layak oleh tim konsultan untuk ditulis kembali menjadi artikel ilmiah. Dengan demikian, 11 tim PTK diundang untuk mengikuti Workshop 4. Workshop 4 memuat berbagai kegiatan terkait dengan cara-cara penulisan artikel ilmiah berdasarkan laporan PTK. Pertama, peserta membaca 3 artikel ilmiah untuk mengidentifikasi struktur artikel ilmiah. Kedua, peserta berdiskusi untuk menemukan struktur dan isi artikel ilmiah. Ketiga, peserta mengidentifikasi bagian-bagian laporan PTK yang dapat dioleh menjadi bagian dari artikel ilmiah. Keempat, peserta menulis draft I artikel ilmiah berdasarkan laporan PTK. Terakhir, peserta meninjau ulang draft 1artikel ilmiah yang telah ditulis, dan penyelesaian penulisan artikel ilmiah. Tindak Lanjut WORKSHOP 4 Tindak lanjut dariWorkshop IV ini adalah peserta memperbaiki draft 1 artikel ilmiah di sekolah masing-masing. Setelah peserta menyelesaikan penulisan artikel ilmiah, mereka mengirimkannya lewat e-mail kepada konsultan mata pelajaran. Konsultan melakukan telaah dan menyarankan perbaikan-perbaikan terhadap artikel ilmiah tersebut. Artikel ilmiah dikirim kembali kepada peserta untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki artikel ilmiah dikirim kembali oleh peserta kepada konsultan mata pelajaran untuk dirapikan dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah PTK DBE 3 disajikan dalam dua edisi, yakni edisi Bahasa Indonesia yang memiliki ISSN dan edisi Bahasa Inggris. Artikel ilmiah terbaik sedang diupayakan untuk dipublikasi dalam Jurnal Internasional. Jadwal dan materi pelatihan semua workshop dapat dilihat di Lampiran 1 dan Lampiran 2. 2. Apa Pendekatan DBE3 dalam Pelatihan PTK? Dua pendekatan yang dipilih dalam melaksanakan pelatihan PTK adalah belajar aktif dan komprehansif. Melalui pendekatan belajar aktif, peserta pelatihan akan lebih banyak berpikir, berbuat, dan berpraktik langsung untuk menghasilkan karya. Dengan pendekatan ini, pelatihan tidak dimaksudkan untuk memberi teori sebanyak-banyaknya kepada peserta melainkan peserta lebih banyak bekerja dan berpraktik untuk menghasilkan karya. Melalui pendekatan komprehensif, peserta pelatihan akan bekerja mulai dari hulu sampai hilir dari suatu proses PTK. Artinya, peserta pelatihan tidak hanya bekerja untuk menghasilakan proposal PTK, Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 14
  • 15. 14 tetapi juga melaksanakan tindakan, menganalisis data, membuat laporan, dan akhirnya menulis artikel ilmiah untuk dipublikasi. Dengan demikian, peserta pelatihan memiliki pengetahuan dan keterampilan komprehensif tentang PTK. 3. Siapa Peserta Pelatihan PTK? Peserta pelatihan PTK adalah guru-guru SMP/MTs lima mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, dan Matematika, serta dosen dan widya iswara pada bidang yang sesuai dari lima provinsi. Peserta tidak diminta untuk melaksanakan PTK secara individual tetapi dikelompokkan atas tim-tim beranggorakan 3 orang yang terdiri atas dua orang guru SMP/MTS (1 orang fasilitator daerah sebagai ketua dan 1 orang guru mitra) dan satu orang dosen atau widya iswara. Penentuan bahwa mereka harus bekerja dalam tim didasarkan atas pertimbangan agar mereka saling bekerjasama dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing anggota. Hal ini dirasakan peserta, seperti ungkapan mereka: “Ada kerjasama antara guru, widya iswara, dan dosen. Guru mendapat masukan dari widya iswara dan dosen; widya iswara dan dosen mendapat masukan dari lapangan”. Penentuan komposisi tim tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut. Pertama, fasilitator daerah dipilih sebagai ketua tim peneliti karena dia adalah aset daerah yang memiliki keterampilan praktis baik dan dapat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilannya kepada guru-guru lain di daerahnya. Kedua, seorang guru mitra yang berasal dari sekolah fasilitator daerah dipilih sebagai anggota tim peneliti karena dia akan mudah berkomunikasi dan bekerjasama untuk membantu pelaksanaan PTK di sekolah tersebut. Ketiga, seorang dosen atau widya iswara sebagai anggota tim peneliti karena pada umumnya dosen atau widya iswara memiliki kemampuan akses pengetahuan dan pustaka baru yang lebih baik dan akan sangat mendukung dalam penggalian kajian pustaka untuk penyelesaian PTK. Dengan komposisi semacam ini, kolaborasi antara guru-guru dan dosen atau widya iswara tercipta dengan baik. Peserta pelatihan PTK dari setiap provinsi terdiri dari 5 tim, satu tim untuk setiap mata pelajaran. Karena wilayah binaan DBE3 berada di 5 provinsi, jumlah peserta pelatihan PTK adalah 25 tim. Dengan demikian, peserta pelatihan tersebut terdiri atas 50 guru SMP/MTS lima mata pelajaran dan 25 orang dosen/widya iswara atau sejumlah 75 orang. Agar terjadi kolaborasi yang baik maka anggota tim peneliti memiliki fokus tugas masing-masing. Anggota tim PTK yang berasal dari perguruan tinggi (dosen) atau LPMP (widya iswara) memiliki fokus tugas: mengakses referensi, merumuskan hipotesis tindakan, merancang pemecahan masalah, menyusun instrumen, mengamati tindakan,
  • 16. menganalisis data, dan menarik simpulan. Sedangkan anggota tim PTK yang berasal dari SMP/MTs (fasilitator dan guru mitra) memiliki fokus tugas: menyediakan data awal, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengumpulkan data, merefleksi, dan menyusun laporan PTK. 4. Bagaimana Pembinaan dalam Pelatihan PTK? Pembinaan pelatihan PTK ini menerapkan tahapan workshop dan tindak lanjut dengan mengutamakan pembinaan dan sedikit kompetisi. Tahapan ini mengajak peserta untuk belajar dan berlatih di tempat pelatihan yang dilanjutkan dengan pendampingan di lapangan (pascaWorkshop 1 dan 2), dan kembali ke pelatihan berikutnya. Sampai dengan tahap pelaporan, pembinaan benar-benar dilakukan dalam artian bahwa peserta yang belum mampu membuat proposal yang baik tidak digugurkan tetapi dibina melalui workshop remidi sampai mereka mampu menghasilkan laporan PTK. Setelah laporan PTK dihasilkan, peserta berkompetisi untuk dapat mengikutiWorkshop 4 tentang penulisan artikel ilmiah. Kompetisi ini didasarkan atas kualitas laporan PTK yang dihasilkan. Berdasarkan evaluasi laporan PTK tersebut, 11 kelompok peneliti dari 25 kelompok peneliti awal diundang untuk mengikutiWorkshop 4. Program pembinaan ini bersifat fleksibel, perencanaan setiap tahap program dilakukan di akhir tahap sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa baik peserta mengerjakan tugas-tugas dalamWorkshop. Jika sebagian besar peserta belum memenuhi standar minimal pencapaian hasil, perencanaan untuk workshop remidi dapat dilakukan dan/atau pendampingan tambahan dapat dilakukan. Pembina dalam pelatihan PTK ini adalah konsultan sebagai anggota tim teknis pada bidang keahlian yang sesuai. Para konsultan tersebut tidak hanya memahami teori pembelajaran dan PTK di bidangnya, tetapi mereka juga akrab dengan lingkungan pembelajaran siswa SMP/MTs. Dengan kata lain, para konsultan memiliki kemampuan yang berimbang antara teori dan praktik. Dengan demikian, saran-saran perbaikan dalam pelatihan PTK lebih banyak bersifat praktis tetapi tidak lepas dari dasar teori pembelajaran yang ada. 5. Bagaimana Pendanaan Pelaksanaan PTK? Setiap tim peneliti memperoleh dana hibah dari DBE 3 yang diserahkan dalam tiga tahap. Dana hibah tersebut dapat dipergunakan untuk melaksanakan tindakan, mengumpulkan data (termasuk untuk keperluan biaya perjalanan dan penginapan dosen atau widya iswara), mengolah dan menganalisis data, menyusun laporan, dan pembelian ATK. Penyerahan dana hibah tahap 1 dilakukan setelah Workshop 1 dan kelompok peneliti menyerahkan proposal penelitian. Penyerahan dana hibah tahap 2 dilakukan setelah kelompok peneliti mengikuti Workshop 2. Akhirnya penyerahan dana hibah tahap 3 dilakukan setelah laporan PTK diserahkan ke DBE3 Jakarta. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 16
  • 17. 6. Apa Saja Pendukung Pelatihan PTK? Agar pelatihan PTK dapat berlangsung dengan baik tempat pelatihan dipilih berdasarkan beberapa kriteria berikut. Pertama, tempat pelatihan harus berupa ruangan yang cukup besar dan mampu menampung sekitar 100 peserta sehingga peserta dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Kedua, tempat pelatihan dapat menyediakan akses internet untuk seluruh peserta sehingga peserta mudah memperoleh tambahan informasi dalam rangka memperkaya kajian teori PTKnya. Peserta pelatihan membawa setidaknya sebuah laptop untuk setiap tim peneliti. Perlengkapan ini diperlukan agar mereka langsung bekerja saatWorkshop. Selain itu, dengan menggunakan laptop mereka dapat mengakses internet untuk memperoleh rujukan-rujukan yang diperlukan. Seperti pelatihan pada umumnya, pelatihan PTK ini juga didukung dengan LCD Proyektor, printer, dan bahan-bahan ATK. LCD Proyektor dipergunakan untuk mendukung penyajian materi dan presentasi peserta pelatihan. Sedangkan printer dan bahan-bahan ATK dipergunakan untuk mendukung peserta dalam mencetak hasil karya mereka. Apa Hasil Pelatihan PTK DBE3? Pelatihan PTK ini telah menghasilkan dua hal penting, yaitu peningkatan keterampilan peserta dalam PTK dan karya peserta. Berbagai keterampilan peserta dalam PTK telah meningkat dengan tajam. Selain itu, beberapa karya peserta telah dihasilkan melalui pelatihan PTK ini. Pelatihan PTK ini berdampak baik terhadap kinerja guru dan dosen/widya iswara dalam melaksanakan PTK. Beberapa dampak positif yang teramati dari hasil pelatihan PTK ini sebagai berikut. Pertama, kemampuan memahami dan menganalisis masalah pembelajaran makin tajam dan terarah. Kedua, peningkatan sikap dan perilaku pembelajaran para guru yang awalnya selalu menyalahkan siswa menjadi mau mengakui kekurangannya dalam memfasilitasi siswa dalam belajar dan memperbaikinya. Ketiga, kemampuan menulis baik proposal, laporan maupun artikel ilmiah guru-guru SMP/MTs menjadi lebih baik. Keempat, kemampuan menggunakan perangkat ICTguru-guru SMP/ MTs baik untuk mengetik, membuat presentasi, maupun mencari informasi melalui internet, menjadi lebih baik. Kelima, kolaborasi antara guru dan dosen/widya iswara membuat hubungan dan kerjasama di antara mereka lebih harmonis dan baik. Pengalaman dari Program DBE 3 17
  • 18. Selain peningkatan keterampilan guru-guru SMP/MTs seperti disajikan di atas, pelatihan PTK juga telah menghasilkan sejumlah karya. Pertama, pelatihan PTK telah menghasilkan karya berupa 25 proposal PTK. Kedua, pelatihan PTK DBE3 telah menghasilkan karya berupa 25 laporan PTK. Ketiga, pelatihan PTK DBE3 juga telah menghasilkan 11 artikel ilmiah yang didokumentasikan dalam Jurnal PTK DBE 3. Keempat, artikel-artikel tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan dipublikasikan dalam website USAID/DBE. Terakhir, artikel terbaik akan dikirim ke Jurnal Internasional. Bagaimana Pelatihan PTK Menjadi Lebih Baik? Pelatihan PTK DBE3 memberi pelajaran berharga baik kepada tim pelatih DBE3 maupun pihak-pihak lain yang ingin menyelenggarakan pelatihan PTK untuk guru-guru. Pelajaran tersebut berupa pengalaman kurang baik yang hendaknya perlu dihindari atau diperbaiki untuk pelaksanaan berikutnya dan pengalaman baik yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan selanjutnya. PELAJARAN KURANG BAIK Beberapa pelajaran kurang baik yang dapat dipetik dari pelaksanaan pelatihan PTK bagi guru-guru SMP/MTs dari lima provinsi adalah sebagai berikut. Pemilihan dosen atau widya iswara tidak dapat dilakukan sesuai kriteria, yakni yang bersangkutan pernah melakukan PTK. Sebagian besar dosen dan widya iswara yang disertakan dalam pelatihan tidak pernah melakukan PTK atau bahkan beberapa baru mengenal PTK. Akibatnya, daya dukung dosen atau widya iswara untuk memperlancar perencanaan dan pelaksanaan PTK tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Agar tim peneliti dapat bekerja dengan lancar maka disarankan agar anggota tim peneliti yang berasal dari dosen atau widya iswara pernah melakukan PTK atau setidak-tidaknya memiliki pemahaman yang baik tentang PTK. Dengan demikian, dosen atau widya iswara dapat mendukung kelancaran perencanaan dan pelaksanaan PTK. Kemampuan menulis tim peneliti, khususnya menulis proposal PTK masih sangat rendah. Hampir separoh jumlah proposal PTK yang dihasilkan tim peneliti belum memenuhi syarat. Oleh sebab itu, didasarkan atas keinginan membina peserta pelatihan, DBE3 menyelenggaran workshop remidi untuk memperbaiki proposal PTK. Workshop ini merupakan workshop di luar rencana 4 workshop yang diselenggarakan. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 18 “Sebelumnya saya telah sering mengikuti diklat dan seminar tentang PTK namun tak juga mampu melakukan PTK secara baik. Setelah mengikuti pelatihan PTK DBE3 saya menjadi benar-benar paham dan mengerti bagaimana melakukan dan melaporkan PTK.” Dra. Endang Sulistiyah, Guru Matematika SMPN 1 Purwosari, Jawa Timur
  • 19. “Banyak pelajaran yang sangat berharga saya petik melalui proses pelaksanaan PTK di DBE3. Proses pelaksanaan PTK sangat baik karena kami benar-benar didampingi atau dibimbing dari awal hingga akhir.” Pengalaman dari Program DBE 3 19 PELAJARAN BAIK Selain kedua pelajaran kurang baik tersebut, pelatihan PTK DBE3 memberi pelajaran baik yang dapat dipetik. Pada umumnya guru-guru SMP/MTs lebih mudah mengungkapkan gagasannya secara lisan daripada secara tertulis. Oleh sebab itu, agar guru-guru dapat menuangkan gagasannya secara tertulis maka mereka harus dipancing untuk mengungkapkan gagasannya secara lisan terlebih dahulu. Bila perlu gagasan yang diungkapkan secara lisan tersebut direkam. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan kembali gagasan yang terekam dan telah disampaikan secara lisan tadi. Tim peneliti yang terdiri atas seorang fasilitator daerah, seorang guru mitra, dan seorang dosen/widya iswara merupakan tim ideal untuk berkolaborasi. Sebagian besar tim dapat bekerjasama secara optimal dan saling dukung untuk menghasilkan karya yang baik. Pelatihan PTK DBE3 yang dilaksanakan secara bertahap dan disertai tindak lanjut memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan PTK. Pelatihan yang dilaksanakan bertahap memudahkan guru-guru untuk memahami dan menerapkan pengetahuannya. Sedangkan tindak lanjut yang berupa pendampingan mendorong para guru untuk melaksanakan PTK secara sungguh-sungguh di sekolah masing-masing. Pemberian kesempatan berlatih yang cukup dalam pelatihan PTK DBE3 dan disertai pendampingan yang memadai menjadikan peserta lebih mampu dan lebih baik dalam mengungkapkan gagasan secara tertulis. Walaupun pada awal pelatihan para peserta mengalami banyak kesulitan dalam mengungkapkan gagasannya secara tertulis, pada tahap akhir pelatihan (Workshop ke 3 dan 4) mereka mampu menuliskan gagasannya secara lebih lancar dan logis. DAFTAR PUSTAKA Hopkins, David, 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research 2nd ed. Philadelphia: Open University Press. Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dikti Depdiknas. Lampiran-Lampiran: 1. Jadwal Workshop PTK 2. Contoh Materi Workshop PTK Nurfaidah, S.Pd. Guru IPA SMPN 4 Palopo, Sulawesi Selatan
  • 20. LAMPIRAN 1: Jadwal Workshop PTK
  • 21. JADWALWorkshop 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS - DBE3 Jakarta, 11 – 13 Agustus 2009 Menulis Proposal PTK Hari Pertama: 11 Agustus 2009 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08.45 –09.00 (15’) Pembukaan dan Pengantar Stuart Weston Presentasi 09.00 – 10.30 (90’) Sesi 1: Apa, Mengapa, dan Bagaimana PTK? Peserta akan:  Mempelajari definisi dan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK)  Memahami manfaat dan cara melaksanakan PTK dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya Ujang Sukandi Pleno Istirahat 10.45 – 12.00 (75’) Sesi 2: Seperti apakah Penelitian Tindakan Kelas yang baik? Peserta akan:  Mengkaji contoh penelitian tindakan kelas yang berkualitas  Mengidentifikasi ciri penelitian tindakan kelas yang baik. Ujang Sukandi Pleno Makan Siang 13.00 – 15.00 (120’) Sesi 3: Masalah apakah yang akan Anda atasi? Peserta akan:  Mempelajari karakteristik dan petunjuk-petunjuk tentang apa yang bisa menjadi permasalahan penelitian tindakan kelas yang baik.  Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dan membuat pertanyaan penelitian tindakan kelas  Menentukan tindakan umum yang akan diambil untuk memecahkan masalah A.R. As’ari Pleno Istirahat 15.30 – 17.00 (90’) Sesi 4: Bagaimana Anda mengatasi masalah? Peserta akan:  Menentukan indikator-indikator keberhasilan untuk mengetahui apakah mereka sudah dapat memecahkan masalah.  Mengidentifikasi di mana dan bagaimana mereka dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan  Mempelajari beberapa metode pengambilan data dan alat ukur PTK  Menetapkan alat ukur dan metode yang akan mereka pakai untuk PTK Supriyono Koes Pleno Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 22
  • 22. Hari Kedua: 12 Agustus 2009 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08.30 – 09.00 (30’) Sesi 5: Bagaimana menulis Proposal PTK? Peserta akan:  Mempelajari cara menulis proposal PTK dan informasi apa saja yang harus dimuat. Supriyono Koes Pleno 09.00 –Selesai (420’) Sesi 6: Menulis proposal PTK Peserta akan:  Bekerja dalam tim penelitian untuk membuat draf proposal PTK mereka berdasarkan hasil dari sesi sebelumnya. Konsultan bekerja dengan kelompok mereka masing-masing. Supriyono Koes A.R. As’ari Kerja kelompok Hari Ketiga: 13 Agustus 2009 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08 30 – 12 30 (240’) Sesi 7: Presentasi Peserta akan: Mempresentasikan Rencana Kerja mereka selama 10-15 menit kepada semua peserta dan akan menerima umpan balik dan saran dari konsultan dan peserta lain. Supriyono Koes, A.R. As’ari, Ujang Sukandi Pleno Makan Siang 13.30 – 15.00 (90’) Sesi 8: Menyunting Proposal Peserta akan: Menyunting proposal PTK mereka berdasarkan umpan balik yang ada dan menyerahkan proposal tertulis untuk ditinjau ulang oleh DBE3 Supriyono Koes, A.R. As’ari, Ujang Sukandi Kerja kelompok Istirahat 15.30 – 16.00 (30’) Sesi 9: Rencana Tindak Lanjut Peserta akan: Bekerja sama dengan staf DBE3 dan Konsultan untuk merencanakan kegiatan Tindak Lanjut 1 Supriyono Koes, A.R. As’ari, Ujang Sukandi Kerja kelompok Pengalaman dari Program DBE 3 23
  • 23. JADWALWorkshop 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS - DBE3 Bandung, 9 – 11 Pebruari 2010 Menganalisis Data Penelitian Hari Pertama: 9 Pebruari 2010 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08 30 – 08 45 (15’) Pembukaan StuartWeston Presentasi 08 45 – 10 15 (90’) Sesi 1: Kaji Kemajuan Penelitian* Tim saling mengamati hasil kerja PTK yang telah dilaksanakan sampai dengan saat ini. Hal yang diamati berfokus pada:  Masalah yang dibahas dalam penelitian  Tindakan yang diambil  Langkah-langkah tindakan  Instrumen penelitian yang digunakan  Data awal (data yang diperoleh sejak PTK dilaksanakan) Dipimpin: Ujang Fasilitator Mata Pelajaran: Matematika: Asari dan Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, B. Inggris: Furaidah and B. Indonesia: Najid Pleno Istirahat 10 30 – 12 00 (90’) Sesi 2:Menganalisis danMempresentasikan Data - 1 Meninjau metode sederhana untuk menganalisis data, termasuk bagaimana melihat pola, kecenderungan, pengertian dan pemahaman baru. Dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai cara untuk mengatur dan mempresentasikan data kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk laporan tertulis, termasuk membuat diagram, diagram alur, grafik, dan skala. Dipimpin: Koes Presentasi diikuti dengan kegiatan kelompok (dalam Pleno) Makan Siang 13 00 – 17 00 (240’) Sesi 3:Menganalisis danMempresentasikan Data - 2 Peserta berpraktik menganalisis, mengatur, dan menampilkan data yang dikumpulkan untuk siklus 1 PTK dan membuat presentasi. Dipimpin: Ujang Fasilitator Mata Pelajaran: Matematika: Asari dan Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, B. Inggris: Furaidah and B. Indonesia: Najid Kerja kelompok kecil, dalam tim penelitian  Catatan: Peserta harus sudah mempersiapkan pajangan hasil sementara PTK sebelum lokakarya Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 24
  • 24. Hari Kedua: 10 Februari 2010 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08 00 – 10 30 (150’) Sesi 4: Presentasi Data Tim mempresentasikan hasil analisis data mereka. Dipimpin: Ujang Fasilitator Mata Pelajaran: Matematika: Asari dan Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, B. Inggris: Furaidah and B. Indonesia: Najid Kelompok Mapel Istirahat 10 45 – 12 00 (75’) Sesi 5: Peninjauan Ulang dan Perencanaan - 1 Peserta meninjau ulang data yang mereka miliki dan apa yang sudah mereka lakukan serta mengidentifikasi tindakan atau data tambahan atau baru yang diperlukan untuk melengkapi penelitian mereka, dan merencanakannya. Dipimpin: Asari Fasilitator Mata Pelajaran: Matematika: Asari dan Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, B. Inggris: Furaidah and B. Indonesia: Najid Kerja kelompok kecil, dalam tim penelitian Makan Siang 13 00 – 1700 (240’) Sesi 5: Peninjauan ulang dan Perencanaan - 2 Peserta melanjutkan peninjauan ulang data yang mereka miliki dan apa yang sudah mereka lakukan serta mengidentifikasi tindakan atau data tambahan atau baru yang diperlukan untuk melengkapi penelitian mereka, dan merencanakannya S.D.A Kerja kelompok kecil, dalam tim penelitian Pengalaman dari Program DBE 3 25
  • 25. Hari Ketiga: 11 Februari 2010 Waktu Sesi dan Kegiatan Fasilitator Keterangan 08 00 – 10 00 (120’) Sesi 6: Laporan Penelitian - 1 Peserta meninjau sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas dan mengidentifikasi karakteristik dari sebuah laporan penelitian yang baik. Dipimpin: Ujang & Lorna Pleno 10 15 – 11 00 (45’) Sesi 7: Laporan Penelitian - 2 Peserta meninjau dan mendiskusikan kerangka untuk membuat sebuah laporan penelitian yang baik. Dipimpin: Koes & Lorna Pleno 11 00 – 12 00 (60’) Sesi 8: Membuat draf Laporan - 1 Peserta mendraf 3 paragraf pertama bagian analisis data dari laporan penelitian mereka. Dipimpin: Najid & Furaida Fasilitator Mata Pelajaran: Matematika: Asari dan Ujang, IPA: Koes, IPS: Arifin, B. Inggris: Furaidah dan B. Indonesia: Najid Pleno Kel. mapel Makan Siang 14 00 – 16 00 (120’) Sesi 9: Membuat draf Laporan - 2* Peserta melanjutkan pembuatan draf dan menyelesaikan 3 paragraf pertama bagian analisis data dari laporan penelitian mereka berdasarkan masukan dari fasilitator. S.D.A Kerja kelompok kecil, dalam tim penelitian Istirahat 16 00 – 17 00 (60’) Administrasi Dipimpin: Ujang * Dalam sesi ini, peserta harus mengumpulkan draf sebelum jam 14.00, untuk diberi umpan balik oleh fasilitator. Paragraf harus sudah selesai pada jam 16.00, sesuai dengan masukan dari fasilitator. Panduan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas 26