SlideShare a Scribd company logo
“Sensori Integrasi”
Setiap detik, menit dan jam tak terhitung berapa banyak informasi sensori yang masuk
ke dalam tubuh manusia. Tidak hanya dari telinga dan mata saja, tetapi dari seluruh bagian
tubuh. Sensori tersebut memberikan informasi tentang kondisi tubuh dan lingkungan di
sekitar.
Terapi ini di berikan untuk anak yang terlalu kuat / lemah pada fungsi sensori.
misalnya : Anak takut ketinggian (dingklik 5 cm tingginya sudah takut) VS Anak tidak takut
ketinggian (rumah bertingkat 3 anak tidak takut)
contoh lain tentang kepekaan di sensori.
 Anak tidak suka di sentuh / di peluk
 Anak tidak suka mendengar suara blender
 Anak tidak suka di tengah keramaian
 Anak tidak suka basah (basah sedikit minta ganti baju)
 Anak tidak suka label ? logo di belakang baju
 Anak tidak suka bermain pasir
 Dll
Otak berperan sebagai Polisi Lalu lintas yang mengatur jalur informasi yang masuk dan
mengaturnya dengan cara yang tepat. Otak juga menggunakan informasi tersebut untuk
menentukan respon terhadap perubahan lingkungan.
Saat seorang duduk diatas ayunan, ia akan tahu keberadaan posisi tubuhnya saat duduk,
jika terlalu maju ke depan ia akan berhenti sebentar untuk membetulkan posisi duduknya.
Jika ayunan bergerak terlalu cepat ia akan mengurangi kecepatan ayunannya dan jika dirasa
kurang ia akan menggunakan kakinya untuk mengayunkan badannya terhadap perubahan
tersebut.
Nah dalam hal ini informasi sensori sebagai “makanan bagi otak” yang menyediakan
energy dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengarahkan tubuh (body) dan pikiran
(mind). Tanpa kemampuan processing yang cukup untuk mengorganisasi sensori semua hal
tersebut tidak dapat dicerna sebagai makanan bagi otak.
Saat sedang mengupas buah jeruk dengan jari, mata merasakan sedikit perih saat kulitnya
terbuka dan hidung mencium aromanya yang khas dan kulit dan persendian tangan
merasakan sesuatu yang empuk dan berair dari dalam buah itu dan saat mulut memakannya
ada rasa-rasa manis-manis asam. Bagaimana kita bisa mengetahui jika buah itu adalah
JERUK? Dan apa yang membuat ke 10 jari dan kedua tangan bekerjabersamaan? Semua
informasi sensori dari jeruk dan sensasi yang tubuh rasakan semuanya terintegrasi dalam satu
tempat di OTAK. Dengan pengintegrasian ini memungkinkan otak untuk mendefinisikan
buah tersebut adalah JERUK.
Sensori integrasi dimulai saat janin berada dalam kandungan, yang merasa gerakan sang
ibu dan pada saatnya ia akan bergerak didalam janin. Pada bayi jika mendapat sentuhan di
area bibir dan mulut ia akan menggerakkan kepalanya kearah sumber sentuhan yang akhirnya
ia menyusu pada sang ibu, saat ia menangis suara merdu sang ibu serta ayunan ringan saat
dalam pelukan membuatnya dapat tenang kembali. Apa yang menyebabkan proses tersebut
terjadi???
Respon terhadap perubahan (respon adaptif) lingkungan yang memiliki tujuan dan terarah
terhadap pengalaman sensori yang terjadi. Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan
belajar, keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dengan itu akan
tertantang untuk mengeksplorasi lingkungan dan menguasai kemampuan tertentu yang
didapat dari lingkungan. Pada saat yang sama otak terus berkembang dan mengatur dirinya.
Kata “menyenangkan” adalah kata kunci dalam SI yaitu Bermain.
Manusia cenderung menikmati sesuatu yang menciptakan perkembangan pada otak. Anak
mencari informasi sensori yang membantu otak untuk berkembang. Merupakan suatu alas an
mengapa anak suka diangkat ke atas, berayun, dipeluk, memanjat, berlari, melompat. Mereka
bergerak karena merupakan kebutuhan akan makanan bagi otaknya.
Apa SI itu?
Pengorganisasian informasi melalui sensori-sensori (sentuhan-gerakan-kesadaran
tubuh dan grafitasinya, penciuman, pengecapan, penglihatan dan pendengaran) yang sangat
berguna untuk menghasilkan respons yang bermakna. Indera kita memberikan informasi
tentang kondisi fisik dan lingkungan sekitar.
GANGGUAN SENSORI INTEGRASI
Terjadi karena otak tidak mampu mengolah input sensori secara efisien. Hal ini tidak
berarti otak mengalami kerusakan, tetapi otak tidak mampu mengolah informasi yang tepat
(ayres, 1988). Ini terjadi jika proses penangkapan informasi sensori (tersandung), organisasi
informasi sensori (di otak), output sensori terputus (aduhàmulut)...Anak diam saja tak
berespon (bukan pintar kalau kesandung cuek).
PENYEBABNYA?
1. Genetik
Seringkali anak yg mempunyai gangguan sensori integrasi mempunyai saudara atau
orang tua yang mempunyai gangguan yang sama.
2. Pengaruh saat di dalam kandungan
Adanya kandungan kimia, racun/logam berat yg masuk ke janin, Virus yang diderita
ibu, stress tinggi saat kehamilan, dll.
3. Prematur.
4. Trauma kelahiran.
5. Operasi caessarn kurangnya oksigen saat lahir.
6. Orang tua yang berlebihan pada anak…kurangnya stimulasi pada anak. Takut kotor,
dilarang bermain cat, pasir, dll hingga mengurangi input sensori.
7. Dll.
Terapi sensori ini diberikan jika anak mengalami masalah dengan daya sensorik
karena alat-alat indera, serabut saraf, dan jaringan sarafnya mengalami gangguan
sehingga penyampain informasi ke otak tidak sempurna. Selain itu untuk memberi
STIMULUS (rangsangan), VESTIBULAR (keseimbangan), PROPRIOSEPTIF
(gerak, tekan, & posisi sendi otot), TAKTIL (raba), AUDITORI (pendengaran) dan
VISUAL (penglihatan). Terapi ini di berikan sesuai kebutuhan individual anak dalam
terapi di usahakan anak memberi reaksi yang baik dalam terhadap stimulus. Sedikit
demi sedikit anak diberi aktivitas yang lebih sulit agar dapat mengembangkan proses
pengolahan informasi sensorik lebih baik.
Ada system dari indera tersebut yang perlu diperhatikan :
1. Tactile System (Peraba)
Dari semua sistem, sistem Taktil ini paling luas yang kita miliki dan ini ada di seluruh
permukaan kulit. Dengan sistem ini kita bisa merasakan sakit, panas, dingin, dsb.
Sistem ini yang pertama berkembang mulai dari janin.
Dua Fungsi utama sistem Taktile :
1. Mempertahankan diri
Dari serangan, dari bahaya, dari rasa panas dan dingin, kemampuan menghindar
(proteksi diri), dll
2. Membedakan
Apakah benda tersebut berbahaya atau tidak bagi kita, jarak yang diperhitungkan
saat mendapat ancaman (jatuh / melakukan gerakan dengan prediksi
tertentu...seperti berlari dan mengindar dari benda sekitar)
Kelebihan Sensori pada Taktil (Hypersensitive) :
Seharusnya mendapatkan input yang normal tetapi yang dia dapatkan menyakitkan. Respon
berbeda.
Contoh :
 Bila anak dipegang secara halus justru merasakan sakit yang luar biasa seperti nyeri
pada kulitnya.
 Tidak suka memakai baju yang ada label dibelakangnya, baju lengan panjang.
 Tidak suka disisir pada anak wanita.
 Memakai pembalut pada anak wanita.
 Bahan baju tidak sembarangan (bukan karena anak memilih, namun karena tidak
nyaman menyentuh kulitnya).
 Tidak suka potong rambut (sakit demam).
Kekurangan Sensori pada Taktil (Hyposensitive)
Seharusnya mendapatkan input yang normal tetapi yang dia dapatkan tidak merasakan
apapun.
Contoh :
 Anak yang berbaris, tiba-tiba memukul temannya (padahal niat mau menyapa) kurang
kontrol gerak
 Berlari atau jalan suka menabrak sesuatu tetapi tdk terasa.
 Makan sampai seputar mulut kotor semua, pilek tidak dibersihkan...tdk masalah
 Mencoba memegang semua benda yang ada di rumah atau di sekitarnya
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
1. Menyikat Badan dengan sikat khusus (bisa dilakukan di rumah...minta terapis
mengajarinya) (Hyper dan Hypo)à tekanan dibedakan antara Hyper dan Hypo.
2. Melap badan dengan Spon yang dibasahi dengan air hangat/air dingin....utk kepekaan
sensori (Hyper dan Hypo) Tekanan dibedakan antara Hyper dan Hypo.
3. Pijat/Massage (tekanan dibedakan antara Hyper/Hypo).
4. Berjalan dengan Telapak tangan.
5. Tidur terlentang di Bola Bobath.
6. Tidur Tengkurap di bola Bobath.
7. Bermain dengan Bola bergerigi
8. Bermain Playdough.
9. Kombinasi dengan latihan Motorik kasar dan terapi bermain.
1. Vestibular System (Keseimbangan)
Salah satu dari 3 fungsi utama yang letaknya di dalam rongga telinga. Bila kepala kita
bergerak yang menerima rangsangan adalah vestibular sehingga kepala kita Pusing kurang
keseimbangan. Ini juga termauk salah satu sistem yang berkembang pada saat masih janin
dengan gerakan-gerakan yang dibuat ibu.
Kelebihan Sensori pada Vestibular (Hypersensitive) :
Informasi yang mereka terima diproses secara tidak benar, sedikit bergerak tetapi bagi
anak ini merasa berlebihan àmengalami hambatan pada motorik kasar.
Contoh :
a. Anak tidak suka bergerak (diam).
b. Tidak suka bermain ayunan.
c. Tidak mau bermain prosotan.
d. Melangkah dengan ketinggian 5 cm sudah merasa berada di atas gedung
e. Tidak mau naik Lift/Eskalator
Kekurangan Sensori pada Vestibular (Hyposensitive)
Informasi yang mereka terima diproses secara tidak benar, banyak bergerak dan tidak
mau diam, Tidak punya perasaan takut dan naik turun tidak jatuh (keseimbangan
berlebihan) mendapatkan sensasi dg aktifitas tersebut
Contoh :
a. Suka memanjat
b. Suka berayun keras
c. Suka berputar di Gelas Putar keras sekali
d. Suka prosotan yang tinggi
e. Naik dan turun lift berulang kali
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
1. Berjalan di papan keseimbangan
2. Berjalan melangkah dari kursi ke kursi (tingkatkan jarak lebarnya dan tinggi kursinya)
Kalau Hyper : dari rendah ke tinggi
Lebar dari dekat ke jauh
Kalau hypo : dari Tinggi ke rendah
Dari jauh ke dekat
1. Tidur terlentang di Bola Bobath (Hyper : ayunan pelan ke keras, hypo: keras ke
pelan)
2. Tidur Tengkurap di bola Bobath (Hyper : ayunan pelan ke keras, hypo: keras ke
pelan)
3. Kombinasi dengan Gerakan Brain Gym
2. Proprioseptive System
Memberikan informasi kepada kita mengenai badan kita. Perlu mendapatkan input dari sendi-
sendinya.
Contoh :
a. Duduk dengan baik tiba-tiba jatuh
b. Kalau berjalan selalu melihat kakinya
c. Jalan berjinjit
d. Suka dipeluk, suka dirangkul/dipeluk kuat, suka diremas
e. Suka menggigit (diri sendiri dan orang lain)
f. Kurang sadar akan ruang gerak
Ini karena sistem tactile yang tidak normal berpengaruh pada sistem Proprioseptive
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
1. Sikat Badan
2. Lap badan
3. Pijat / Massage
4. Bermain Bola Bobath
5. Mengangkat kursi
6. Mendorong kursi/benda yang diberi beban (galon)
7. Merangkak/Merayap dengan beban di punggungnya
8. Mendorong dinding dengan Tangan dan kaki bergantian
9. Kombinasi dengan Motorik kasar
3. Auditory System (Pendengaran)
Telinganya sangat peka
Kelebihan Sensori pada Auditory (Hypersensitive) :
a. Suka menutup telinga bila mendengar suara-suara yang tidak disuka
b. Tidak suka dengan suara ramai (kerumunan orang melakukan aktifitasàdi dapur, suara sirene,
dll)
Kekurangan Sensori pada Auditory (Hyposensitive)
Pendengarannya Lemah kurang peka --- ada Petasan meletus Cuek saja
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
Kombinasi dengan terapi Musik
Hyper : musik lembut ke keras (volume rendah ke tinggi/rancak)
Hypo : musik Keras ke lembut (rancak/Volume Tinggi ke rendah)
Bermain bisik-berbisik
Penciuman – Pengecapan
Anak yang terlalu sensitive dengan bauà Jangan pakai Parfum, alat kosmetik yg beraroma, suka
membau-bau (bau spidol, bensin, dll).
Anak yang terlalu sensitive dengan rasanya susah makan dan memilih2 makanan (maunya yg
lembek)/ susah menelanà akibatnya kesulitan berbicara
Mereka bukan peka terhadap jenis makanannya, tetapi terhadap textur makanannya à apakah
makanan itu lembut / kasar
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
1. Pijat Oral (pengecapan)
2. Sikat Oral (pengecapan) dengan texture sikat tertentu sesuai tahapannya
3. Hindarkan dari bau yang tajam à Penciuman (karena berhubungan dengan DIET dan
sistem Biomedis di tubuh.
4. Visual
Mata sangat detail, dan sangat peka atau bahkan tidak berespon terhadap sesuatu.
Kelebihan Sensori pada Visual (Hypersensitive) :
a. Tidak suka dengan kerumunan orang
b. Tidak suka warna yang mencolok
c. Ruangan harus polos
Kekurangan Sensori pada Auditory (Hyposensitive) :
a. Cuek tidak berespon terhadap cahaya
b. Kurang peka terhadap lingkungan sekitar
Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan :
a. Terapi Snocelenzà gerakan lampu (Hypo : banyak ke sedikit, Hyper : Sedikit ke banyak)
b. Kombinasi dengan Brain Gym (fokus dan konsentrasiàkontak mata)
c. Ruangan diberi distraks..(Hypo : Banyak ke sedikit/ kosong, Hyper : Kosong ke banyak/
berantakan)

More Related Content

What's hot

PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
Chiyapuri
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
Agnescia Sera
 
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
Universitas Negeri Jakarta
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Psikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatanPsikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatan
FKM UMI Makassar
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
jamaludin muhtar
 
Attachment parenting
Attachment parentingAttachment parenting
Attachment parenting
Aas Firdausy
 
PPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggungPPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggung
Darliana Darwis
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
Chiyapuri
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Diet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakDiet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakIndri Wati
 
Autisme
AutismeAutisme
AutismeAzhary
 
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Lautan Jiwa
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangJoni Iswanto
 
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Dina Haya Sufya
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
amriljambak
 

What's hot (20)

PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
PPT Perkembangan Anak 3-4 Tahun
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Psikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatanPsikologi dalam kesehatan
Psikologi dalam kesehatan
 
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHUPPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
PPT ANATOMI DAN FUNGSI BAHU
 
Attachment parenting
Attachment parentingAttachment parenting
Attachment parenting
 
PPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggungPPT Nyeri punggung
PPT Nyeri punggung
 
Analgetika kebidanan
Analgetika kebidananAnalgetika kebidanan
Analgetika kebidanan
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Diet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakDiet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anak
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
Gangguan Perkembangan pada Anak (2.0)
 
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembangDeteksi dini gangguan tumbuh kembang
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
Pp cerebral palsy
Pp cerebral palsyPp cerebral palsy
Pp cerebral palsy
 

Similar to Sensori integrasi

Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)KORAN PEDULI DOT COM
 
Latar belakang jean piaget
Latar belakang jean piagetLatar belakang jean piaget
Latar belakang jean piaget
luqmanazhar4
 
Pembinaan karakter siswa
Pembinaan karakter siswa Pembinaan karakter siswa
Pembinaan karakter siswa
Heri Yudianto
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffAtiqah Latiff
 
Masa bayi
Masa bayiMasa bayi
Masa bayi
Sela Maudia
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurul
Nurulmaee
 
Mengenal Autisme
Mengenal AutismeMengenal Autisme
Mengenal Autisme
kholid harras
 
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan SensoriRumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
rumahdandelion
 
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptxCara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
erfina58
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Dita Yuniarti
 
Kognisi
KognisiKognisi
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 219 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21Tuah Barus
 
Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif
pjj_kemenkes
 
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptxpptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
SuardiSuardi16
 
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptxPPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
BerflyResthaSuwanoto
 
ASQPerkembangan BayiBalita.pptx
ASQPerkembangan BayiBalita.pptxASQPerkembangan BayiBalita.pptx
ASQPerkembangan BayiBalita.pptx
NurfiyaJannah
 

Similar to Sensori integrasi (20)

Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
 
Askep gangguan persepsi sensori
Askep gangguan persepsi sensoriAskep gangguan persepsi sensori
Askep gangguan persepsi sensori
 
Latar belakang jean piaget
Latar belakang jean piagetLatar belakang jean piaget
Latar belakang jean piaget
 
Pembinaan karakter siswa
Pembinaan karakter siswa Pembinaan karakter siswa
Pembinaan karakter siswa
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiff
 
Perkembangan otak pada anak
Perkembangan otak pada anakPerkembangan otak pada anak
Perkembangan otak pada anak
 
Psi anak
Psi anakPsi anak
Psi anak
 
Masa bayi
Masa bayiMasa bayi
Masa bayi
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurul
 
Mengenal Autisme
Mengenal AutismeMengenal Autisme
Mengenal Autisme
 
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan SensoriRumah Dandelion: Permainan Sensori
Rumah Dandelion: Permainan Sensori
 
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptxCara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
Cara orangtua Mendidik Sesuai Usia Anak .pptx
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
Kognisi
KognisiKognisi
Kognisi
 
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 219 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
 
Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif Pengkajian Obyektif
Pengkajian Obyektif
 
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptxpptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
pptihtpembelajaransosialemosional-230317014446-f95b7f21.pptx
 
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptxPPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
PPT IHT Pembelajaran Sosial Emosional.pptx
 
ASQPerkembangan BayiBalita.pptx
ASQPerkembangan BayiBalita.pptxASQPerkembangan BayiBalita.pptx
ASQPerkembangan BayiBalita.pptx
 
Pertemuan ke 5 kelekatan
Pertemuan ke 5 kelekatanPertemuan ke 5 kelekatan
Pertemuan ke 5 kelekatan
 

Recently uploaded

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 

Sensori integrasi

  • 1. “Sensori Integrasi” Setiap detik, menit dan jam tak terhitung berapa banyak informasi sensori yang masuk ke dalam tubuh manusia. Tidak hanya dari telinga dan mata saja, tetapi dari seluruh bagian tubuh. Sensori tersebut memberikan informasi tentang kondisi tubuh dan lingkungan di sekitar. Terapi ini di berikan untuk anak yang terlalu kuat / lemah pada fungsi sensori. misalnya : Anak takut ketinggian (dingklik 5 cm tingginya sudah takut) VS Anak tidak takut ketinggian (rumah bertingkat 3 anak tidak takut) contoh lain tentang kepekaan di sensori.  Anak tidak suka di sentuh / di peluk  Anak tidak suka mendengar suara blender  Anak tidak suka di tengah keramaian  Anak tidak suka basah (basah sedikit minta ganti baju)  Anak tidak suka label ? logo di belakang baju  Anak tidak suka bermain pasir  Dll Otak berperan sebagai Polisi Lalu lintas yang mengatur jalur informasi yang masuk dan mengaturnya dengan cara yang tepat. Otak juga menggunakan informasi tersebut untuk menentukan respon terhadap perubahan lingkungan. Saat seorang duduk diatas ayunan, ia akan tahu keberadaan posisi tubuhnya saat duduk, jika terlalu maju ke depan ia akan berhenti sebentar untuk membetulkan posisi duduknya. Jika ayunan bergerak terlalu cepat ia akan mengurangi kecepatan ayunannya dan jika dirasa kurang ia akan menggunakan kakinya untuk mengayunkan badannya terhadap perubahan tersebut. Nah dalam hal ini informasi sensori sebagai “makanan bagi otak” yang menyediakan energy dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengarahkan tubuh (body) dan pikiran (mind). Tanpa kemampuan processing yang cukup untuk mengorganisasi sensori semua hal tersebut tidak dapat dicerna sebagai makanan bagi otak. Saat sedang mengupas buah jeruk dengan jari, mata merasakan sedikit perih saat kulitnya terbuka dan hidung mencium aromanya yang khas dan kulit dan persendian tangan merasakan sesuatu yang empuk dan berair dari dalam buah itu dan saat mulut memakannya ada rasa-rasa manis-manis asam. Bagaimana kita bisa mengetahui jika buah itu adalah JERUK? Dan apa yang membuat ke 10 jari dan kedua tangan bekerjabersamaan? Semua informasi sensori dari jeruk dan sensasi yang tubuh rasakan semuanya terintegrasi dalam satu tempat di OTAK. Dengan pengintegrasian ini memungkinkan otak untuk mendefinisikan buah tersebut adalah JERUK. Sensori integrasi dimulai saat janin berada dalam kandungan, yang merasa gerakan sang ibu dan pada saatnya ia akan bergerak didalam janin. Pada bayi jika mendapat sentuhan di area bibir dan mulut ia akan menggerakkan kepalanya kearah sumber sentuhan yang akhirnya ia menyusu pada sang ibu, saat ia menangis suara merdu sang ibu serta ayunan ringan saat dalam pelukan membuatnya dapat tenang kembali. Apa yang menyebabkan proses tersebut terjadi??? Respon terhadap perubahan (respon adaptif) lingkungan yang memiliki tujuan dan terarah terhadap pengalaman sensori yang terjadi. Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan belajar, keduanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dengan itu akan
  • 2. tertantang untuk mengeksplorasi lingkungan dan menguasai kemampuan tertentu yang didapat dari lingkungan. Pada saat yang sama otak terus berkembang dan mengatur dirinya. Kata “menyenangkan” adalah kata kunci dalam SI yaitu Bermain. Manusia cenderung menikmati sesuatu yang menciptakan perkembangan pada otak. Anak mencari informasi sensori yang membantu otak untuk berkembang. Merupakan suatu alas an mengapa anak suka diangkat ke atas, berayun, dipeluk, memanjat, berlari, melompat. Mereka bergerak karena merupakan kebutuhan akan makanan bagi otaknya. Apa SI itu? Pengorganisasian informasi melalui sensori-sensori (sentuhan-gerakan-kesadaran tubuh dan grafitasinya, penciuman, pengecapan, penglihatan dan pendengaran) yang sangat berguna untuk menghasilkan respons yang bermakna. Indera kita memberikan informasi tentang kondisi fisik dan lingkungan sekitar. GANGGUAN SENSORI INTEGRASI Terjadi karena otak tidak mampu mengolah input sensori secara efisien. Hal ini tidak berarti otak mengalami kerusakan, tetapi otak tidak mampu mengolah informasi yang tepat (ayres, 1988). Ini terjadi jika proses penangkapan informasi sensori (tersandung), organisasi informasi sensori (di otak), output sensori terputus (aduhàmulut)...Anak diam saja tak berespon (bukan pintar kalau kesandung cuek). PENYEBABNYA? 1. Genetik Seringkali anak yg mempunyai gangguan sensori integrasi mempunyai saudara atau orang tua yang mempunyai gangguan yang sama. 2. Pengaruh saat di dalam kandungan Adanya kandungan kimia, racun/logam berat yg masuk ke janin, Virus yang diderita ibu, stress tinggi saat kehamilan, dll. 3. Prematur. 4. Trauma kelahiran. 5. Operasi caessarn kurangnya oksigen saat lahir. 6. Orang tua yang berlebihan pada anak…kurangnya stimulasi pada anak. Takut kotor, dilarang bermain cat, pasir, dll hingga mengurangi input sensori. 7. Dll. Terapi sensori ini diberikan jika anak mengalami masalah dengan daya sensorik karena alat-alat indera, serabut saraf, dan jaringan sarafnya mengalami gangguan sehingga penyampain informasi ke otak tidak sempurna. Selain itu untuk memberi STIMULUS (rangsangan), VESTIBULAR (keseimbangan), PROPRIOSEPTIF (gerak, tekan, & posisi sendi otot), TAKTIL (raba), AUDITORI (pendengaran) dan VISUAL (penglihatan). Terapi ini di berikan sesuai kebutuhan individual anak dalam terapi di usahakan anak memberi reaksi yang baik dalam terhadap stimulus. Sedikit demi sedikit anak diberi aktivitas yang lebih sulit agar dapat mengembangkan proses pengolahan informasi sensorik lebih baik.
  • 3. Ada system dari indera tersebut yang perlu diperhatikan : 1. Tactile System (Peraba) Dari semua sistem, sistem Taktil ini paling luas yang kita miliki dan ini ada di seluruh permukaan kulit. Dengan sistem ini kita bisa merasakan sakit, panas, dingin, dsb. Sistem ini yang pertama berkembang mulai dari janin. Dua Fungsi utama sistem Taktile : 1. Mempertahankan diri Dari serangan, dari bahaya, dari rasa panas dan dingin, kemampuan menghindar (proteksi diri), dll 2. Membedakan Apakah benda tersebut berbahaya atau tidak bagi kita, jarak yang diperhitungkan saat mendapat ancaman (jatuh / melakukan gerakan dengan prediksi tertentu...seperti berlari dan mengindar dari benda sekitar) Kelebihan Sensori pada Taktil (Hypersensitive) : Seharusnya mendapatkan input yang normal tetapi yang dia dapatkan menyakitkan. Respon berbeda. Contoh :  Bila anak dipegang secara halus justru merasakan sakit yang luar biasa seperti nyeri pada kulitnya.  Tidak suka memakai baju yang ada label dibelakangnya, baju lengan panjang.  Tidak suka disisir pada anak wanita.  Memakai pembalut pada anak wanita.  Bahan baju tidak sembarangan (bukan karena anak memilih, namun karena tidak nyaman menyentuh kulitnya).  Tidak suka potong rambut (sakit demam). Kekurangan Sensori pada Taktil (Hyposensitive) Seharusnya mendapatkan input yang normal tetapi yang dia dapatkan tidak merasakan apapun. Contoh :  Anak yang berbaris, tiba-tiba memukul temannya (padahal niat mau menyapa) kurang kontrol gerak  Berlari atau jalan suka menabrak sesuatu tetapi tdk terasa.  Makan sampai seputar mulut kotor semua, pilek tidak dibersihkan...tdk masalah  Mencoba memegang semua benda yang ada di rumah atau di sekitarnya
  • 4. Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : 1. Menyikat Badan dengan sikat khusus (bisa dilakukan di rumah...minta terapis mengajarinya) (Hyper dan Hypo)à tekanan dibedakan antara Hyper dan Hypo. 2. Melap badan dengan Spon yang dibasahi dengan air hangat/air dingin....utk kepekaan sensori (Hyper dan Hypo) Tekanan dibedakan antara Hyper dan Hypo. 3. Pijat/Massage (tekanan dibedakan antara Hyper/Hypo). 4. Berjalan dengan Telapak tangan. 5. Tidur terlentang di Bola Bobath. 6. Tidur Tengkurap di bola Bobath. 7. Bermain dengan Bola bergerigi 8. Bermain Playdough. 9. Kombinasi dengan latihan Motorik kasar dan terapi bermain. 1. Vestibular System (Keseimbangan) Salah satu dari 3 fungsi utama yang letaknya di dalam rongga telinga. Bila kepala kita bergerak yang menerima rangsangan adalah vestibular sehingga kepala kita Pusing kurang keseimbangan. Ini juga termauk salah satu sistem yang berkembang pada saat masih janin dengan gerakan-gerakan yang dibuat ibu. Kelebihan Sensori pada Vestibular (Hypersensitive) : Informasi yang mereka terima diproses secara tidak benar, sedikit bergerak tetapi bagi anak ini merasa berlebihan àmengalami hambatan pada motorik kasar. Contoh : a. Anak tidak suka bergerak (diam). b. Tidak suka bermain ayunan. c. Tidak mau bermain prosotan. d. Melangkah dengan ketinggian 5 cm sudah merasa berada di atas gedung e. Tidak mau naik Lift/Eskalator Kekurangan Sensori pada Vestibular (Hyposensitive) Informasi yang mereka terima diproses secara tidak benar, banyak bergerak dan tidak mau diam, Tidak punya perasaan takut dan naik turun tidak jatuh (keseimbangan berlebihan) mendapatkan sensasi dg aktifitas tersebut Contoh : a. Suka memanjat b. Suka berayun keras c. Suka berputar di Gelas Putar keras sekali d. Suka prosotan yang tinggi e. Naik dan turun lift berulang kali Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : 1. Berjalan di papan keseimbangan 2. Berjalan melangkah dari kursi ke kursi (tingkatkan jarak lebarnya dan tinggi kursinya)
  • 5. Kalau Hyper : dari rendah ke tinggi Lebar dari dekat ke jauh Kalau hypo : dari Tinggi ke rendah Dari jauh ke dekat 1. Tidur terlentang di Bola Bobath (Hyper : ayunan pelan ke keras, hypo: keras ke pelan) 2. Tidur Tengkurap di bola Bobath (Hyper : ayunan pelan ke keras, hypo: keras ke pelan) 3. Kombinasi dengan Gerakan Brain Gym 2. Proprioseptive System Memberikan informasi kepada kita mengenai badan kita. Perlu mendapatkan input dari sendi- sendinya. Contoh : a. Duduk dengan baik tiba-tiba jatuh b. Kalau berjalan selalu melihat kakinya c. Jalan berjinjit d. Suka dipeluk, suka dirangkul/dipeluk kuat, suka diremas e. Suka menggigit (diri sendiri dan orang lain) f. Kurang sadar akan ruang gerak Ini karena sistem tactile yang tidak normal berpengaruh pada sistem Proprioseptive Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : 1. Sikat Badan 2. Lap badan 3. Pijat / Massage 4. Bermain Bola Bobath 5. Mengangkat kursi 6. Mendorong kursi/benda yang diberi beban (galon) 7. Merangkak/Merayap dengan beban di punggungnya 8. Mendorong dinding dengan Tangan dan kaki bergantian 9. Kombinasi dengan Motorik kasar 3. Auditory System (Pendengaran) Telinganya sangat peka Kelebihan Sensori pada Auditory (Hypersensitive) : a. Suka menutup telinga bila mendengar suara-suara yang tidak disuka b. Tidak suka dengan suara ramai (kerumunan orang melakukan aktifitasàdi dapur, suara sirene, dll)
  • 6. Kekurangan Sensori pada Auditory (Hyposensitive) Pendengarannya Lemah kurang peka --- ada Petasan meletus Cuek saja Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : Kombinasi dengan terapi Musik Hyper : musik lembut ke keras (volume rendah ke tinggi/rancak) Hypo : musik Keras ke lembut (rancak/Volume Tinggi ke rendah) Bermain bisik-berbisik Penciuman – Pengecapan Anak yang terlalu sensitive dengan bauà Jangan pakai Parfum, alat kosmetik yg beraroma, suka membau-bau (bau spidol, bensin, dll). Anak yang terlalu sensitive dengan rasanya susah makan dan memilih2 makanan (maunya yg lembek)/ susah menelanà akibatnya kesulitan berbicara Mereka bukan peka terhadap jenis makanannya, tetapi terhadap textur makanannya à apakah makanan itu lembut / kasar Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : 1. Pijat Oral (pengecapan) 2. Sikat Oral (pengecapan) dengan texture sikat tertentu sesuai tahapannya 3. Hindarkan dari bau yang tajam à Penciuman (karena berhubungan dengan DIET dan sistem Biomedis di tubuh. 4. Visual Mata sangat detail, dan sangat peka atau bahkan tidak berespon terhadap sesuatu. Kelebihan Sensori pada Visual (Hypersensitive) : a. Tidak suka dengan kerumunan orang b. Tidak suka warna yang mencolok c. Ruangan harus polos Kekurangan Sensori pada Auditory (Hyposensitive) : a. Cuek tidak berespon terhadap cahaya b. Kurang peka terhadap lingkungan sekitar
  • 7. Yang Perlu Terapis/Orang Tua lakukan : a. Terapi Snocelenzà gerakan lampu (Hypo : banyak ke sedikit, Hyper : Sedikit ke banyak) b. Kombinasi dengan Brain Gym (fokus dan konsentrasiàkontak mata) c. Ruangan diberi distraks..(Hypo : Banyak ke sedikit/ kosong, Hyper : Kosong ke banyak/ berantakan)