SEMinar HASil PENGabdian kepada MASyarakat 23 REVised example
1. Hasil Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengenal
Potensi Daun Jamblang Serta Pemanfaatannya
Sebagai Zat Aktif Pada Pengolahan Minyak
Jelantah Menjadi Sabun Alternatif
NURMEILY RACHMAWATI M.SI
SYARAH ANLIZA MSI
2. Latar Belakang
Perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasite, hewan vector, dll -> Didukung
gaya hidup, perubahan lingkungan, perkembangan zaman
Tingkat kesehatan perlu ditingkatkan baik dari lingkungan tempat tinggal hingga pemerintah ->
Program PHBS Pemanfaatan limbah (minyak jelantah) sebagai bahan pembuatan sabun
Pemanfaatan potensi bahan alam sebagai alternative zat antibakteri pada sebuah produk (sabun)
Rumusan Masalah : perlu adanya pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan
seputar zat aktif pada antiseptic dan peningkatan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak
jelantah sebagai sabun alternative.
Spread of Disease. Image Credit:
Lightspring/Shutterstock.com
3. PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat dalam mengenal
antiseptic, zat aktif pada antiseptik, dan keterampilan mengolah limbah minyak
jelantah sebagai bahan alternative pembuatan sabun
Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengenal konsep antiseptic
meliputi kandungan zat aktifnya serta dapat mengaplikasikan pengetahuan
yang telah dimiliki tentang antiseptik di lingkungannya.
4. LUARAN & TARGET CAPAIAN
No Jenis Luaran Target Capaian
1. Dilakukan perencanaan kegiatan yang dapat
memberikan konsep pengetahuan tentang
antiseptik
Pengetahuan dasar tentang antiseptic
dan PHBS pada masyarakat sesuai
dengan konsep teori yang ada
2. Melakukan keterampilan pembuatan sabun dari
minyak sebagai bahan baku sabun alternatif
Masyarakat dapat meningkatkan
keterampilanya dalam memanfaatkan
limbah rumah tangga yang sering
dihasilkan
3. Melakukan monitoring dan evaluasi dari hasil
pre dan post serta komitmen bersama setelah
mengikuti kegiatan pengmas
Masyarakat mampu mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki dengan mengajak lingkungan
sekitarnya
4. Pelaporan kegiatan dapat menghasilkan
beberapa output meliputi buku saku pembuatan
sabun dan artikel pengmas
Haki leaflet dan artikel pengmas pada
jurnal pengmas
5. Metodologi Pelaksanaan
A. Rancangan metode kegiatan
Survei kelompok sasaran : survey lokasi, perijinan, mengumpulkan informasi
Pihak yang terlibat : ketua RW, kelompok ibu rumah tangga, tim pengabmas
Sarana dan prasarana : tempat pelaksanaan kegiatan, bahan penyuluhan,
bahan pelatihan keterampilan, dan kebutuhan saat pelaksanaan kegiatan
pengmas
Pelaksanaan : pretest dan posttest, penyuluhan, monitoring dan evaluasi
B. Keterlibatan mitra
melibatkan mitra secara aktif terutama kelompok ibu-ibu untuk dapat
mengimplementasikan pengetahuan yang telah diberikan tentang konsep
antiseptic dan keterampilan yang dimiliki setelah kegiatan dan dapat mengajak
masyarakat dilingkungan sekitarnya untuk dapat menerapkannya
C. Rancangan evaluasi
pretest-posttest, evaluasi keberhasilan keterampilan, keberlanjutan program,
komitmen pelaksanaan pengmas
6. Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Kegiatan dilakukan dengan penjajakan
dan pengecekan survey lokasi pada bulan
Juli
Pelaksanaan dan monev kegiatan
dilakukan pada bulan September
Rangkaian pelaksanaan kegiatan diawali
dengan :
Pengumpulan minyak jelantah dari peserta
kegiatan
Pengisian kuesioner pretest (pengetahuan
antiseptic dan pembuatan sabun)
7. Uji hasil produk dan pemurniaan
minyak jelantah
Uji pemurnian minyak jelantah
- menggunakan arang aktif 2x24 jam
- menggunakan sekam padi 2x24 jam
- disaring dengan kertas saring
Uji aktivitas antibakteri (produk sabun
cuci piring) terhadap S. aureus
- ditunjukkan dari zona hambat yang
dihasilkan menunjukkan sabun cuci
piring memiliki aktivitas antibakteri
8. Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Pemberian edukasi tentang minyak jelantah, pemanfaatan
ekstrak daun jamblang
Praktek pelaksanaan pembuatan sabun cuci piring
Pengisian kembali kuesioner posttest
Penandatanganan komitmen
Dokumentasi kegiatan
9. Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Hasil Pre dan Post Test Pengetahuan Peserta Pengmas
1. Tentang pengetahuan antiseptic
0%
20%
40%
60%
80%
100%
1 2 3 4
Persentase
(%)
Nomor Pertanyaan Kuesioner
Hasil Pre dan Post (Antiseptik)
pretest
posttest
No Pertanyaan Pretest Posttest
1.
Apakah mengetahui
tentang antiseptic?
Ya = 64% Ya = 100 %
2. Contoh antiseptic
Benar = 40% Benar = 80%
Salah = 60% Salah = 20%
3.
Kandungan/zat pada
antiseptic
Zat antibakteri =
44%
Benar = 100%
Alkohol = 32%
Jeruk nipis = 24%
4. Fungsi antiseptic
Pilihan A / Salah =
56%
Pilihan A (Salah) = 8%
Pilihan B / Benar =
44%
Pilihan B (Benar ) =
92%
10. Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian
Masyarakat
Hasil Pre dan Post Test Pengetahuan Peserta Pengmas
2. Tentang pengetahuan sabun
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6
Persentase
(%)
Nomor Pertanyaan Kuesioner
Hasil Pre dan Post Kuesioner
(Pengetahuan Sabun)
pretest
posttest
No Pertanyaan Pretest Posttest
1 cara pembuatan sabun
Pilihan A = 0% Pilihan A = 100%
Pilihan B = 0% Pilihan B = 0%
Pilihan C = 100% Pilihan C = 0%
2 bahan pembuatan sabun Tidak = 100% Ya = 100 %
3
bahan baku pembuatan
sabun
Pilihan A = 48% Pilihan A = 12%
Pilihan B = 28% Pilihan B = 8%
Pilihan C = 24% Pilihan C = 80%
4
zat yang dijadikan
sebagai antibakteri
Pilihan A = 56%
Ya = 100 %
Pilihan B = 8%
Pilihan C = 32%
Pilihan D = 4%
5
mengetahui fungsi
tanaman jamblang
Ya = 20% Ya = 100%
Ragu-ragu = 36% Ragu-ragu = 0%
Tidak = 44% Tidak = 0%
6 fungsi tanaman jamblang
Pilihan A = 44% Pilihan A = 0%
Pilihan B = 24% Pilihan B = 92%
Pilihan C = 32% Pilihan C = 8%
11. Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian
Masyarakat
Peningkatan pengetahuan :
Data kuesioner pengetahuan antiseptic dan pengetahuan pembuatan
sabun serta pemanfaatan daun jamblang
Peningkatan keterampilan :
Pembuatan sabun cuci piring
Pengolahan limbah minyak jelantah
48%
93%
24%
96%
P RE T E T S P OS T T E S
HASIL PRE DAN POSTTEST
(TINGKAT PENGETAHUAN)
antiseptik sabun
12. Kesimpulan dan Saran
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dari tahap persiapan,
pelaksanan, dan monitoring dilakukan di RT 04 RW 016 Kabupaten Sukasari. Jumlah
peserta kegiatan yaitu 25 orang kelompok ibu rumah tangga. Pelaksanaan kegiatan
terdiri dari penyuluhan tentang antiseptic, informasi tentang manfaat daun jamblang,
dan keterampilan pembuatan sabun cuci piring.
Hasil kuesioner pre dan post menunjukkan pengetahuan peserta meningkat sebelum
dan sesudah diberikan penyuluhan dan keterampilan praktek. Pada grafik terlihat untuk
indicator antiseptic pengetahuan peserta meningkat sebanyak 45% dan indicator
pembuatan sabun meningkat sebanyak 72%. Peserta kegiatan juga menunjukkan
antusiasme dengan mengajuakan pertanyaan selama kegiatan dan mencatat materi
yang diberikan.
Bentuk keberlanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat
diimplementasikan dan menjadi sumber alternative pencaharian penghasilan bagi
kelompok ibu rumah tangga dalam mengembangkan produk sabun cuci piring. Pola
hidup bersih dan sehat terutama pentingnya antiseptic dalam kehidupan dapat terus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
13. DAFTAR REFERENSI
Adriani, A., Rinaldi., Hardiana., Suci., Mustafa, I. FORMULASI SABUN CUCI DARI MINYAK JELANTAH DENGAN PENAMBAHAN AIR ASAM
SUNTI. Ocenana Biomedicina Journal. Vol. 3 No. 1. Jan-Jun 2020. 54:65
Afrozi A. S., Iswadi D., Nuraeni N., Pratiwi G. I. Pembuatan Sabun dari Limbah Minyak Jelantah Sawit dan Ekstraksi Daun Serai dengan
Metode Semi Pendidihan. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia UNPAM Vol.1 No.1 : DOI: http://dx.doi.org/10.32493/jitk.v1i1.524
Anderson, Ronald.H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan media Video Pembelajaran.Jakarta : Grafindo Pers.
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Standar Mutu Sabun Padat. SNI 06-3532-1994. Dewan Standarisasi Nasional Jakarta
Katiyar, D., Singh, V., & Ali, M. (2016). Recent advances in pharmacological potential of Syzygium cumini: A review. Adv. Appl. Sci. Res, 7(3),
1–12
Kemenkes RI. 2017. GERMAS- Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Diakses http://promkes.kemkes.go.id/germas
Khuzaimah, S. 2016. PEMBUATAN SABUN PADAT DARI MINYAK GORENG BEKAS DITINJAU DARI KINETIKA REAKSI KIMIA. RATIH : Jurnal
Rekayasa Teknologi Industri Hijau. Vol 2, No.2 : 1-11 7.
Kumawat, M., Damor, J., Kachchhwaha, J., Garg, A. K., & Singh, C. (2018). Pharmacological properties and therapeutic potential of Syzygium
cumini (Jamun): A review. World Journal of Pharmaceutical Sciences, 7, 312–322. 9
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Prihanto, A., Irawan, Bambang. 2018. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi. Jurnal Metana, Vol. 14 No. 2 :55-59
Rachmawati N., Maulidiyah G., Aminah. Uji Daya Hambat dan Toksisitas Ekstrak Daun Jamblang [Syzygium cumini (L.) Skeels] Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Biologi Indonesia 17(1): 39-46 (2021). DOI: 10.47349/jbi/17012021/39 8
Sari, A. N. 2017. Potensi Antioksidan Alami Pada Ekstrak Daun Jamblang (Syzigium Cumini (L.) Skeels). EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA,
18(02), 107–112. 10.
Widyasanti, A., Farddani, C. L., Rohdiana, D. 2016. PEMBUATAN SABUN PADAT TRANSPARAN MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA SAWIT (Palm
oil) DENGAN PENAMBAHAN BAHAN AKTIF EKSTRAK TEH PUTIH. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol.5, No. 3: 125-136 19.
Editor's Notes
(semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat)